Anda di halaman 1dari 11

DAMPAK PROBLEM KOMUNIKASI POLITIK

LEMBAGA LEGISLATIF DAN EKSEKUTIF


BAGI KEBERLANGSUNGAN PROGRAM EKSEKUTIF
Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah ”PENGANTAR ILMU POLITIK”

DOSEN PENGAJAR : Dr. H. NURUDIN SIRAJ, Drs., MA., M.Si.

DISUSUN OLEH :

 MUKHAMAD FAKIHANI (120100169)


 ABDUL AZIZ AL HAKIM (120100188)
 MOSES SATRIANIE (120100197)

1F
ILMU KOMUNIKASI

UNIVERSITAS SWADAYA GUNUNG JATI

JURUSAN ILMU KOMUNIKASI

CIREBON

2020/2021
KATA PENGANTAR

Puja dan puji syukur kepada Allah SWT. Yang telah memberikan atas
pertolongannya agar kami selaku penyusun bias menyelesaikan tugas makalah
prodi PENGANTAR ILMU POLITIK yang berjudul “DAMPAK PROBLEM
KOMUNIKASI POLITIK, LEMBAGA LEGISSLATIF & EKSEKUTIF BAGI
KEBERLANGSUNGAN PROGRAM EKSEKUTIF”. Kami juga mengucapkan terima
kasih kepada beberapa pihak yang telah memberikan referensi makalah ini.

Makalah DAMPAK PROBLEM KUNIKASI POLITIK, LEMBAGA LEGISLATIF


DAN EKSEKUTIF BAGI KEBERLANGSUNGAN PROGRAM EKSEKUTIF. Di ajukan untuk
memenuhi salah satu tugas mata kuliah PENGANTAR ILMU POLITIK . Penulisan
makalah ini bertujuan untuk memberikan informasi lebih jauh tentang materi
tersebut.

Kami penyusun menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna.
Oleh karena itu, kami penulis mengharapkan kritik dan saran baik tertulis maupun
lisan, khususnya kepada Dosen mata kuliah PENGANTAR ILMU POLITIK :
Dr. H. NURUDIN SIRAJ, Drs., MA., M.Si. Agar kami penulis bisa mengembangkan ilmu
pengetahuannya tentang materi ini. Serta kami para penulis makalah ini berharap
agar karya ini bisa bermanfaat bagi para pembaca.

CIREBON, 10 NOVEMBER 2020

 MUKHAMAD FAKIHANI (120100169)


 ABDUL AZIZ AL HAKIM (120100188)
 MOSES SATRIANIE (120100197)

2|Page
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN……………………………………………………………………….........................4
1.1 LATAR BELAKANG…………………………………………………………………………………. 4

1.2 RUMUSAN MASALAH………………………………………………………………………………6

1.3 LANDASAN TEORI…………………………………………………………………………………...6

BAB II
PEMBAHASAN…………………………………………………………………………………………………..8

2.1 DAMPAK PROBLEM KOMUNIKASI POLITIK………………………………………………8

2.2 ANALISIS MASALAH DARI DAMPAK PROBLEM KOMUNIKASI POLITIK………9

BAB III
KESIMPULAN ………………………………………………………………………………………………….10

DAFTAR PUSTAKA ………………………………………………………………………………………..11

3|Page
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Komunikasi dalam kehidupan manusia adalah sesuatu hal yang tidak dapat
dipisahkan, keduanya memiliki peran penting dan saling berkaitan satu sama lain. Dalam
kehidupan dan segala kegiatannya, pastilah seseorang akan melakukan sebuah kegiatan
komunikasi, baik itu komunikasi dengan Tuhan maupun komunikasi dengan orang lain. Dalam
prosesnya, komunikasi memerlukan dua orang atau lebih untuk menjadi komunikator pesan
dan komunikan, serta informasi atau pesan sebagai bahan dalam sebuah kegiatan
berkomunikasi.

Dalam teorinya, Komunikasi sendiri adalah sebuah proses serta kegiatan


penyampaian sebuah informasi maupun pesan dari komunikator ke komunikan, yang nantinya
komunikan akan merespon dari apa yang telah disampaikan oleh komunikator.Komunikasi
adalah suatu kebutuhan yang sangat fundamental bagi seseorang dalam hidup bermasyarakat.

Di dalam dunia politik, peran sebuah komunikasi juga tidak dapat terlepas
dalam segala kegiatannya, dengan komunikasi penyampaian pesan-pesan politik dan tujuan
politik akan dapat tersampaikan dengan baik sebagaimana mestinya seperti yang diinginkan.
Komunikasi Politik adalah suatu bidang atau disiplin menelaah perilaku dan kegiatan
komunikasi yang bersifat politik, mempunyai akibat politik, atau 2 berpengaruh terhadap
perilaku politik.

Pengertian komunikasi politik dirumuskan sebagai suatu proses pemindahan


lambang-lambang atau simbool-simbol yang berisi pesan-pesan politik dari seseorang atau
kelompok pada orang lain dengan tujuan membuka wawasan atau cara berfikir, serta
mempengaruhi sikap dan tingkah laku khalayak yang menjadi target politik.

Sedangkan untuk kelembagaan Indonesia memiliki berbagai lembaga


pemerintahan mulai dari lembaga pemerintahan pusat hingga lemabaga-lembaga
pemerintahan yang berada di daerah seperti provinsi, kabupaten, kecamatan maupun desa.
Tujuan dari keberadaan lembaga pemerintahan tersebut tentu saja untuk menyelenggaran
pemerintahan sesuai dengan maupun proses yang terstruktur.

Penyelenggaraan pemerintahan suatu negara akan berjalan dengan baik


apabila didukung oleh lembaga-lembaga negara yang saling berhubungan satu sama lain dalam
kesatuan untuk mewujudkan nilai-nilai kebangsaan sesuai dengan kedududkan, peran,

4|Page
kewenangan, dan tanggung jawab masing-masing . Struktur kelembagaan negara dijabarkan
menjadi lembaga-lembaga negara yang mempunyai kedudukan dan wewenang yang diatur
oleh undang-undang. Lemabaga negara sendiri adalah lembaga pemerintahan atau civilizated
organization dimana lembaga tersebut dibuat oleh negara, dari negara dan untuk negara yang
bertujuan untuk membangun negara itu sendiri.

Lembaga negara yag diatur dan dibentuk oleh undang-undang dasr merupakan
organ kostitusi, sehingga dibentuk atau dibubarkannya suatu lembaga negara sesuai dengan
perubahan yang terjadi pada undangundang dasar. Berikut adalah lembaga-lembaga Negara
dalam pemerintahan pusat :

 Lembaga Legislatif

Lembaga legislatif merupakan lembaga negara yang mempunyai kekuasaan untuk


membuat undang-undang. Lembaga legislatif terdiri dari Majelis Permusyawaratan Rakyat
(MPR), Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) dan Dewan Perwakilan Daerah (DPD).

 Lembaga Eksekutif
Lembaga eksekutif adalah lembaga pelaksana undang-undang. Lembaga
eksekutif kita terdiri dari presiden dan wakil presiden. Presiden adalah penyelenggara
pemerintahan negara yang tertinggi dibawah MPR.

Di negara kita Presiden mempunyai dua macam kedudukan, yaitu selaku kepala
negara dan kepala pemerintahan. Presiden dan wakil presiden dipilih dalam satu
pasangan secara langsung oleh rakyat melalui pemilihan umum. Pasangan calon
presiden dan wakil presiden diusulkan oleh partai politik atau gabungan partai politik.

Pasangan calon presiden dan wakil presiden yang mendapatkan suara lebih dari
lima puluh persen dari jumlah suara dalam pemilihan ditetapkan sebagai presiden dan
wakil presiden. Selanjutnya pasangan itu dilantik oleh MPR. Presiden dan wakil presiden
terpilih bertanggung jawab langsung kepada rakyatyang telah memberinya mandat
mealui pemilihan umum. Presiden dan wakil presiden memgang jabatan selama lima
tahun.

5|Page
1.2 RUMUSAN MASALAH

 APA DAMPAK KOMUNIKASI POLITIK ?


 BAGAIMANA ANALISIS DARI DAMPAK PROBLEM KOMUNIKASI POLITIK ?

1.3 LANDASAN TEORI

 DEFINISI KOMUNIKASI POLITIK

Definisi komunikasi politik Pengertian Komunikasi Politik Menurut Nimmo, Politik


berasal dari kata polis yang berarti negara, kota, yaitu secara totalitas merupakan kesatuan
antara negara (kota) dan masyarakatnya. Kata polis ini berkembang menjadi politicos yang
artinya kewarganegaraan. Dari kata politicos menjadi politera yang berarti hak hak
kewarganegaraan.

Menurut Gabriel Almond (1960) : "komunikasi politik adalah salah satu fungsi yang
selalu ada dalam setiap sistem politik. "All of the functions performed in the political system,
political socialisation and recruitment, interest articulation, interest aggregation, rule making,
rule application, and rule adjudication, are performed by means of communication."

Definisi Komunikasi Politik Secara definitif, ada beberapa pendapat sarjana politik,
diantaranya Nimmo, mengartikan politik sebagai kegiatan orang secara kolektif yang mengatur
perbuatan mereka di dalam kondisi konflik sosial. Dalam berbagai hal orang berbeda satu sama
lain jasmani, bakat, emosi, kebutuhan, cita -cita, inisiatif, perilaku, dan sebagainya. Lebih lanjut
Nimmo menjelaskan, kadang -kadang perbedaan ini merangsang argumen, perselisihan, dan
percekcokan. Jika mereka menganggap perselisihan itu serius, perhatian mereka dengan
memperkenalkan masalah yang bertentangan itu, dan selesaikan; inilah kegiatan politik.

Bagi Lasswell, politik ialah siapa memperoleh apa, kapan, dan bagaimana caranya
(who gets, what, when, how). Selain itu, politik juga dipahami sebagaian pembagian niali-nilai
oleh orang –oarang yang berwenag, kekuasan, dan pemegang kekuasaan. Mengenai
komunikasi politik ini (political communication) Kantaprawira, memfokuskan pada kegunaanya,
yaitu untuk menghubungkan pikiran politik yang hidup dalam masyarakat, baik pikiran intra
golongan, institusi, asosiasi, ataupun sektor kehidupan politik masyarakat dengan sektor
kehidupan politik pemerintah. Dengan demikian segala pola pemikiran, ide atau upaya untuk

6|Page
mencapai pengaruh, hanya dengan komunikasi dapat tercapainya segala sesuatu yang
diharapkan, karena pada hakikatnya segala pikiran atau ide dan kebijakan (policy) harus ada
yang menyampaikan dan ada yang menerimanya, proses tersebut adalahproses komunikasi.

Dilihat dari tujuan politik, maka hakikat komunikasi politik adalah upaya kelompok
manusia yang mempunyai orientasi pemikiran politik atau ideology tertentu dalam rangka
menguasai dan atau memperoleh kekuasaan, dengan kekuatan mana tujuan pemikiran politik
dan ideology tersebut dapat diwujudkan.

Lasswell, memandang orientasi komunikasi politik telah menjadikan dua hal


sangat jelas: pertama, bahwa komunikasi politik selalu berorientasi pada nilai atau berusaha
mencapai tujuan; nilai-nilai dan tujuan itu sendiri dibentuk di dalam dan oleh proses perilaku
yang sesungguhnya merupakan suatu bagian; dan kedua, bahwa komunikai politik bertujuan
menjangkau masa depan dan bersifat mengantisipasi serta berhubungan dengan masa lampau
dan senantiasa memperhatikan kejadian masa lalu.

Seperti yang pernah dikemukakan oleh banyak ahli, terutama Harold D Laswell
dengan formula ”Who says what, in which channel, to whom, with what effect”, komunikasi
merupakan proses penyampaian pesan dari sumber komunikasi kepada penerima, yang
berlangsung bisa menggunakan saluran (medium) maupun secara bertatap muka. Umpan balik
sebagai balikan atas pesan yang telah diterima oleh penerima dalam proses komunikasi
tersebut sangat berguna untuk menilai bagaimana akibat yang terjadi dari proses komunikasi.
Komponen-komponen komunikasi tersebut merupakan basis bagi terjadinya proses komunikasi
politik dalam suatu masyarakat.

7|Page
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 DAMPAK PROBLEM KOMUNIKASI POLITIK


Menurut Ball Rokeah dan De Fleur. Dampak problem komunikasi politik dapat
dikategorikan menjadi 3 macam, yaitu :

1.) DAMPAK KOGNITIF


Yaitu berkaitan dengan pengetahuan komunikan (khalayak) terhadap pesan
yang disampaikan. Dampak yang timbul adalah menciptakan dan memecahkan
ambiguitas dalam pemikiran orang, menyajikan bahan mentah bagi interpretasi
personal, memperluas realitas social dan politik, menyusun agenda, dan media juga
bermain atas system kepercayaan orang.

2.) DAMPAK AFEKTIF


Yaitu efek yang berkaitan dengan pemahaman komunikan terhadap pesan
yang disampaikan ada tiga daampak yaitu:
 Seseorang dapat menjernihkan atau mengkristalkan nilai politik melalui
komunikasi politik
 Komunikan bisa memperkuat nilai komunikasi politik
 Komunikasi politik bisa memperkecil nilai yang di anut

3.) DAMPAK KONATIF ( PERUBAHAN PERILAKU )


Yaitu berkaitan dengan perubahan perilaku atau tindakan dalam
melaksanakan pesan komunikasi politik yang diterima dari komunikator politik.
Perwujudan dari efek komunikasi politik adalah dapat berupa partisipasi politik
nyata untuk memberikan suara dalam pemilu atau bersedia melaksanakan kebijakan
serta keputusan politik yang dikomunikasikan oleh komunikator politik (perpaduan
efek kognitif dan afektif).

8|Page
2.2 ANALISIS MASALAH DARI DAMPAK PROBLEM KOMUNIKASI POLITIK

1.) DAMPAK KOGNITIF


Dalam hal ini acara Mata Najwa yang di pandu Mba Najwa Shihab,
Indonesia Lawyers Club yang Di pandu Bang Karni Ilyas dan acara jurnalis lainnya
mampu mempengaruhi pola pikir masyarakat akan keadaan politik Indonesia apalagi
sekarang jamannya teknologi dimana berita atau informasi dapat kita ketahui
melalui media internet dengan begitu cepat.

2.) DAMPAK AFEKTIF


 Dalam beberapa waktu yang lalu kepulangannya Habib Rizieq shihab yaitu
pemimpin ORMAS FPI dari Arab Saudi langsung disambut ribuan pengikut di
bandara internasional Soekarno-Hatta sambil melantunkan sholawat Nabi.

 Adapun pada saat demo OMNIBUS LAW yang dilakukan mahasiswa dan buruh di
bandung tak berlangsung ricuh, karena sang gubernur JABAR kang Emil (Ridwan
Kamil) langsung menemui para demonstran dan mau mengikuti tuntutan bahwa
jabar tolak OMNIBUS LAW. Para pendemonstran pun ikuti arahan sang Gubenur
Jawa Barat tersebut.

 Pada senin (5/10/2020) dini hari akhirnya Undang-undang omnibuslaw pun


disahkan, akibatnya banyak lapisan masyarakat menolak undang-undang tersebut
karena adanya banyak kontrovesial dan janggal disaat pengesahan dan isi dari
undang-undung OMNIBUS LAW tersebut, salah satunya hanya menguntungkan
pemodal bukan pekerja dan masih banyak lagi. Puncaknya sebagian masyarakat di
Indonesia melakukan demo massal didaerah masing-masing.

3.) DAMPAK KONATIF


Dengan adanya banyak media massa memberitakan OMNIBUS LAW
ditambah beberapa pakar politik yang mengkritik kinerja pemerinta masyarakat pun
menggaungkan tagar #MOSI TIDAK PERCAYA.

9|Page
BAB III
KESIMPULAN

 Kajian komunikasi politik biasanya berpusat pada pembahasan tentang opini


publik. Hal ini terjadi karena sasaran komunikasi politik sendiri adalah bagaimana bisa
menguasai dan mengarahkan opini publik sehingga bisa memberi manfaat atau
keuntungan bagi pelaku komunikasi politik (komunikator).

 Efek komunikasi merupakan akibat yang diberikan oleh komunikator kepada


komunikan. Setidaknya efek komunikasi merupakan tahap awal adanya feedback
(umpan balik) yang merupakan indicator berlanjut tidaknya proses komunikasi tersebut.

10 | P a g e
DAFTAR PUSTAKA

“Akuba, Rusthamrin Haris”.2015. Presiden buatan Manusia. Yogyakarta: CV. BUDI UTAMA

”Mulyana, Deddy”.2013. Komunikasi politik Politik komunikasi. Bandung : PT. REMAJA


ROSDAKARYA

Sumber Lainnya :
https://pakarkomunikasi-com.cdn.ampproject.org/v/s/efek-komunikasi-massa

https://nasional.kompas.com/read/2020/10/07/06264741/omnibus-law-uu-cipta-kerja-
keinginan-jokowi-yang-jadi-nyata?

http://lingkarlsm.com/analisi-sosial

https://www.researchgate.net/publication/334257768_DAMAPK_KOMUNIKASI_POLITIK_DAN_
OPINI_PUBLIK_TERHADAP_PERILAKU_MASYARAKAT

https://news.detik.com/berita/d-5249518/habib-rizieq-pulang-ke-ri

https://m.cnnindonesia.com/nasional/20201008150446-20-556021/ridwan-kamil-temui-
massa-tolak-omnibus-law-di-bandung

11 | P a g e

Anda mungkin juga menyukai