DISUSUN OLEH :
1F
ILMU KOMUNIKASI
CIREBON
2020/2021
KATA PENGANTAR
Puja dan puji syukur kepada Allah SWT. Yang telah memberikan atas
pertolongannya agar kami selaku penyusun bias menyelesaikan tugas makalah
prodi PENGANTAR ILMU POLITIK yang berjudul “DAMPAK PROBLEM
KOMUNIKASI POLITIK, LEMBAGA LEGISSLATIF & EKSEKUTIF BAGI
KEBERLANGSUNGAN PROGRAM EKSEKUTIF”. Kami juga mengucapkan terima
kasih kepada beberapa pihak yang telah memberikan referensi makalah ini.
Kami penyusun menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna.
Oleh karena itu, kami penulis mengharapkan kritik dan saran baik tertulis maupun
lisan, khususnya kepada Dosen mata kuliah PENGANTAR ILMU POLITIK :
Dr. H. NURUDIN SIRAJ, Drs., MA., M.Si. Agar kami penulis bisa mengembangkan ilmu
pengetahuannya tentang materi ini. Serta kami para penulis makalah ini berharap
agar karya ini bisa bermanfaat bagi para pembaca.
2|Page
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN……………………………………………………………………….........................4
1.1 LATAR BELAKANG…………………………………………………………………………………. 4
BAB II
PEMBAHASAN…………………………………………………………………………………………………..8
BAB III
KESIMPULAN ………………………………………………………………………………………………….10
3|Page
BAB I
PENDAHULUAN
Di dalam dunia politik, peran sebuah komunikasi juga tidak dapat terlepas
dalam segala kegiatannya, dengan komunikasi penyampaian pesan-pesan politik dan tujuan
politik akan dapat tersampaikan dengan baik sebagaimana mestinya seperti yang diinginkan.
Komunikasi Politik adalah suatu bidang atau disiplin menelaah perilaku dan kegiatan
komunikasi yang bersifat politik, mempunyai akibat politik, atau 2 berpengaruh terhadap
perilaku politik.
4|Page
kewenangan, dan tanggung jawab masing-masing . Struktur kelembagaan negara dijabarkan
menjadi lembaga-lembaga negara yang mempunyai kedudukan dan wewenang yang diatur
oleh undang-undang. Lemabaga negara sendiri adalah lembaga pemerintahan atau civilizated
organization dimana lembaga tersebut dibuat oleh negara, dari negara dan untuk negara yang
bertujuan untuk membangun negara itu sendiri.
Lembaga negara yag diatur dan dibentuk oleh undang-undang dasr merupakan
organ kostitusi, sehingga dibentuk atau dibubarkannya suatu lembaga negara sesuai dengan
perubahan yang terjadi pada undangundang dasar. Berikut adalah lembaga-lembaga Negara
dalam pemerintahan pusat :
Lembaga Legislatif
Lembaga Eksekutif
Lembaga eksekutif adalah lembaga pelaksana undang-undang. Lembaga
eksekutif kita terdiri dari presiden dan wakil presiden. Presiden adalah penyelenggara
pemerintahan negara yang tertinggi dibawah MPR.
Di negara kita Presiden mempunyai dua macam kedudukan, yaitu selaku kepala
negara dan kepala pemerintahan. Presiden dan wakil presiden dipilih dalam satu
pasangan secara langsung oleh rakyat melalui pemilihan umum. Pasangan calon
presiden dan wakil presiden diusulkan oleh partai politik atau gabungan partai politik.
Pasangan calon presiden dan wakil presiden yang mendapatkan suara lebih dari
lima puluh persen dari jumlah suara dalam pemilihan ditetapkan sebagai presiden dan
wakil presiden. Selanjutnya pasangan itu dilantik oleh MPR. Presiden dan wakil presiden
terpilih bertanggung jawab langsung kepada rakyatyang telah memberinya mandat
mealui pemilihan umum. Presiden dan wakil presiden memgang jabatan selama lima
tahun.
5|Page
1.2 RUMUSAN MASALAH
Menurut Gabriel Almond (1960) : "komunikasi politik adalah salah satu fungsi yang
selalu ada dalam setiap sistem politik. "All of the functions performed in the political system,
political socialisation and recruitment, interest articulation, interest aggregation, rule making,
rule application, and rule adjudication, are performed by means of communication."
Definisi Komunikasi Politik Secara definitif, ada beberapa pendapat sarjana politik,
diantaranya Nimmo, mengartikan politik sebagai kegiatan orang secara kolektif yang mengatur
perbuatan mereka di dalam kondisi konflik sosial. Dalam berbagai hal orang berbeda satu sama
lain jasmani, bakat, emosi, kebutuhan, cita -cita, inisiatif, perilaku, dan sebagainya. Lebih lanjut
Nimmo menjelaskan, kadang -kadang perbedaan ini merangsang argumen, perselisihan, dan
percekcokan. Jika mereka menganggap perselisihan itu serius, perhatian mereka dengan
memperkenalkan masalah yang bertentangan itu, dan selesaikan; inilah kegiatan politik.
Bagi Lasswell, politik ialah siapa memperoleh apa, kapan, dan bagaimana caranya
(who gets, what, when, how). Selain itu, politik juga dipahami sebagaian pembagian niali-nilai
oleh orang –oarang yang berwenag, kekuasan, dan pemegang kekuasaan. Mengenai
komunikasi politik ini (political communication) Kantaprawira, memfokuskan pada kegunaanya,
yaitu untuk menghubungkan pikiran politik yang hidup dalam masyarakat, baik pikiran intra
golongan, institusi, asosiasi, ataupun sektor kehidupan politik masyarakat dengan sektor
kehidupan politik pemerintah. Dengan demikian segala pola pemikiran, ide atau upaya untuk
6|Page
mencapai pengaruh, hanya dengan komunikasi dapat tercapainya segala sesuatu yang
diharapkan, karena pada hakikatnya segala pikiran atau ide dan kebijakan (policy) harus ada
yang menyampaikan dan ada yang menerimanya, proses tersebut adalahproses komunikasi.
Dilihat dari tujuan politik, maka hakikat komunikasi politik adalah upaya kelompok
manusia yang mempunyai orientasi pemikiran politik atau ideology tertentu dalam rangka
menguasai dan atau memperoleh kekuasaan, dengan kekuatan mana tujuan pemikiran politik
dan ideology tersebut dapat diwujudkan.
Seperti yang pernah dikemukakan oleh banyak ahli, terutama Harold D Laswell
dengan formula ”Who says what, in which channel, to whom, with what effect”, komunikasi
merupakan proses penyampaian pesan dari sumber komunikasi kepada penerima, yang
berlangsung bisa menggunakan saluran (medium) maupun secara bertatap muka. Umpan balik
sebagai balikan atas pesan yang telah diterima oleh penerima dalam proses komunikasi
tersebut sangat berguna untuk menilai bagaimana akibat yang terjadi dari proses komunikasi.
Komponen-komponen komunikasi tersebut merupakan basis bagi terjadinya proses komunikasi
politik dalam suatu masyarakat.
7|Page
BAB II
PEMBAHASAN
8|Page
2.2 ANALISIS MASALAH DARI DAMPAK PROBLEM KOMUNIKASI POLITIK
Adapun pada saat demo OMNIBUS LAW yang dilakukan mahasiswa dan buruh di
bandung tak berlangsung ricuh, karena sang gubernur JABAR kang Emil (Ridwan
Kamil) langsung menemui para demonstran dan mau mengikuti tuntutan bahwa
jabar tolak OMNIBUS LAW. Para pendemonstran pun ikuti arahan sang Gubenur
Jawa Barat tersebut.
9|Page
BAB III
KESIMPULAN
10 | P a g e
DAFTAR PUSTAKA
“Akuba, Rusthamrin Haris”.2015. Presiden buatan Manusia. Yogyakarta: CV. BUDI UTAMA
Sumber Lainnya :
https://pakarkomunikasi-com.cdn.ampproject.org/v/s/efek-komunikasi-massa
https://nasional.kompas.com/read/2020/10/07/06264741/omnibus-law-uu-cipta-kerja-
keinginan-jokowi-yang-jadi-nyata?
http://lingkarlsm.com/analisi-sosial
https://www.researchgate.net/publication/334257768_DAMAPK_KOMUNIKASI_POLITIK_DAN_
OPINI_PUBLIK_TERHADAP_PERILAKU_MASYARAKAT
https://news.detik.com/berita/d-5249518/habib-rizieq-pulang-ke-ri
https://m.cnnindonesia.com/nasional/20201008150446-20-556021/ridwan-kamil-temui-
massa-tolak-omnibus-law-di-bandung
11 | P a g e