Anda di halaman 1dari 2

Nama : Asep Solehudin

NIM : 1903020011

“BENCANA GEOLOGI”

A.Definisi dari bencana

Menurut (UU 24/2007) “Bencana adalah peristiwa atau rangkaian peristiwa yang mengancam
dan mengganggu kehidupan dan penghidupan masyarakat yang disebabkan, baik oleh faktor alam
dan/atau non-alam maupun faktor manusia sehingga mengakibatkan timbulnya korban jiwa manusia,
kerusakan lingkungan, kerugian harta benda, dan dampak psikologis “ adapun defini bencana lainnya
menurut (ISDR, 2004.)

B.Jenis Bencana

1.Geologi, bencana ini meliputi Gempabumi,tsunami,longsor,dan pergerakan tanah.

2.Hidro-meteorologi, bencana ini meliputi Banjir,topan,banjir bandang,kekeringan.

3.Kebakaran, bencana ini meliputi kebakaran hutan,penggundulan hutan.

C.Cara memanajemen bencana

1.Bencana

2.Tanggap Darurat

3.Pemulihan

4. Pencegahan dan Mitigasi

5.Kesiapan dan terus berulang seperti itu.

D.Kegiatan-kegiatan manajemen bencana

Pertama yang harus dilakukan adalah Pencegahan (prevention),Mitigasi (mitigation),Kesiapan


(preparedness),Peringatan Dini (early warning),Tanggap Darurat (response),Bantuan Darurat
(relief),Pemulihan (recovery),Rehablitasi (rehabilitation),Rekonstruksi (reconstruction).

E.Cara untuk menyiasati bencana tersebut dan berhubungan dengan Teknik Sipil :

1.Gempa Bumi : Membangun fondasi rumah di atas struktur tanah yang stabil, yaitu tanah yang
bertekstur keras, padat dan merata kekerasannya,bahan seperti kayu dan bambu seperti pada rumah-
rumah tradisional memiliki resiko minimal dibanding bahan seperti batu bata dan batako pada rumah
modern, karena lebih ringan.Untuk bangunan tinggi seperti gedung perkantoran,mal,apartemen dan
infrastruktur seperti jalan dan jembatan di perkotaan menggunakan konstruksi yang memang dirancang
tahan guncangan gempa adalah Sarang Laba-laba, Ketahanan terhadap gempa menjadi lebih tinggi
sebab KSLL merupakan suatu konstruksi yang menyatu, kaku dan saling mendukung antara konstruksi
beton dan perbaikan tanah.Konstruksi berupa beton bertulang menyerupai sarang laba-laba dan tanah
yang dipadatkan itu adalah sistem fondasi pertama di dunia yang mampu membuat tanah juga berfungsi
sebagai struktur.

2.Tsunami :Mengetahuinya menggunakan seismometer sama seperti gempa bumi, perencanaan tata
ruang wilayah yang berbasis mitigasi agar adanya escape building, dan standar daya tahan bangunan
tersebut terhadap ancaman gempa diteliti.

3.Longsor : Menganalisis stabilitas lereng,perbaikan stabilitas lereng, baik secara mekanismaupun


vegetatif, dan pemasangan instrumentasi serta cara pemantauannya. Dalam perbaikan stabilitas lereng,
diberikan contoh-contoh perbaikan lereng dengan mengubah geometri lereng, pembangunan struktur
penahan, perbaikan, drainase, serta pengendalian aliran air tanah agar tidak menganggu stabilitas
lereng.

4.Pergerakan Tanah : Dengan cara Geologi,dimana artinya melakukan penyelidikan geologi yang
memadai sebelum konstruksi dibangun. Permasalahan ini akhirnya mendorong lahirnya bidang ilmu
geologi teknik. geologi teknik menerapkan prinsip-prinsip geologi, dengan didukung oleh data dan
metode atau teknik, untuk mempelajari dan menganalisis berbagai faktor geologi yang berpengaruh
terhadap perencanaan, desain, pembangunan konstruksi, pengoperasian dan pemeliharaan bangunan
teknik, serta berpengaruh terhadap proses pengembangan, perlindungan dan perbaikan konstruksi

Konsep geologi legendaris yang dikembangkan pada akhir tahun 1700-an, oleh James Hutton
dari Skotlandia, yang melahirkan Teori Uniformitarianisme, “The present is the key to the past”. Artinya
proses geologi pada saat ini merupakan kunci untuk menguak sejarah bumi dan proses-proses gelogi
yang terjadi pada permukaan dan interior bumi di masa lalu. Teori ini merupakan konsep pemikiran yang
berhasil membangun pola pikir dan pendekatan analisis para ahli geologi dunia di masa lalu hingga saat
ini.Konsep the present is the key to the future juga akan selalu menyadarkan para ahli geologi teknik dan
geologi lingkungan agar jangan sampai terlena dengan melewatkan, atau bahkan mengabaikan berbagai
fenomena geologi yang sangat dinamis, yang makin sering terjadi di sekitar kita akhir-akhir ini. Misalnya
fenomena gempa bumi, tsunami, letusan gunung api, longsor dan banjir bandang, ataupun fenomena
mud volcano serta kemunculan berbagai jenis gas dan mineral yang secara tiba-tiba ke permukaan bumi.
Seluruh fenomena tersebut perlu diobservasi, dipantau dan dianalisis untuk menjawab berbagai misteri
bumi yang belum kita ketahui, dan untuk memprediksi dampak lanjut dari fenomena tesebut di masa
mendatang, demi keselamatan umat manusia dan lingkungannya, serta demi kesejahteraan manusia.

Anda mungkin juga menyukai