Anda di halaman 1dari 37

ABSTRAK 

Business adalah kegiatan bisnis yang dilakukan secara otomatis dengan memanfaatkan


teknologi elektronik seperti komputer dan internet. E-business memungkinkan suatu perusahaan
untuk berhubungan dengan sistem pemrosesan data internal dan eksternal secara lebih efisien
dan fleksibel. Contoh dari e-business misalnya pembelian barang secara online melalui
www.tokopedia.com. Dari proses pemesanan barang, konfirmasi pembayaran, hingga konfirmasi
bahwa pengiriman barang tersebut sudah sampai kepada customer dilakukan secara elektronik.
Istilah e-commerce dan e-business mungkin kedengarannya sama tapi secara teknis
sebenarnya keduanya berbeda. Keduanya memang memiliki huruf “e” yang mengindikasikan
penggunaan elektronik termasuk internet dan EDI (Electronic Data Interchange) untuk
mengembangkan proses bisnis. Secara definisi e-commerce merupakan bagian dari e-
business, namun tidak semua e-business berarti e-commerce. E-commerce lebih sempit jika 
dibandingkan dengan e-business, di mana e-commerce adalah sub perangkat dari e-business. E-
business memiliki ruang lingkup yang sangat luas, menunjuk kepada penggunaan teknologi
untuk menjalankan bisnis yang memberikan hasil, memberikan dampak yang besar kepada bisnis
secara keseluruhan. Sementara e-commerce mengacu  kepada penggunaan internet untuk belanja
online, seperti untuk belanja produk dan jasa. Contohnya terjadi ketika konsumen mengorder
tiket, buku atau hadiah, produk berwujud maupun tidak berwujud melalui internet.
Internet dalam bisnis digunakan untuk pertukaran informasi, katalog produk, media promosi,
surat elektronik, bulletin boards, kuesioner elektronik, dan mailing list. Internet juga bisa
digunakan untuk berdialog, berdiskusi, dan konsultasi dengan konsumen secara online, sehingga
konsumen dapat dilibatkan secara proaktif dan interaktif dalam perancangan, pengembangan,
pemasaran, dan penjualan produk. Keunggulan strategi bisnis yang dapat diperoleh dari internet
adalah komunikasi global dan interaktif; menyediakan informasi dan pelayanan sesuai dengan
kebutuhan konsumen; meningkatkan kerja sama; memungkinkan untuk membuka pasar, produk,
atau pelayanan baru; serta mengintegrasikan aktivitas secara online. Aplikasi Electronic
Commerce ada 2, yaitu: Business-to-Consumer dan Business-toBusiness Commerce.
Kata kunci: internet, electronic commerce, business

1
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Menggunakan teknologi informasi dalam dunia bisnis untuk menghadapi globalisasi


sering menghasilkan sistem informasi yang dapat membantu perusahaan unggul dalam
bersaing di pasar. Banyak pengamat ekonomi, konsultan manajemen, dan futuris yang
menyepakati bahwa era milenium baru ditandai dengan revolusi baru yang berdampak
transformasional lebih dahsyat dibandingkan revolusi industri. Faktor pemicu utama
perubahan dalam era informasi adalah teknologi informasi dan pemasaran.
Memasuki era globalisasi, para pengusaha perlu mempertimbangkan pemanfaatan
teknologi komputer dan telekomunikasi seperti internet untuk melakukan kegiatan bisnis
dengan jangkauan pasar yang luas. Dengan teknologi itu, para pengusaha dapat
membangun unit-unit bisnis secara elektronik, artinya tidak membutuhkan tempat secara
fisik. Kini makin banyak perusahaan di Indonesia yang menerapkan e-business (electronic
business) sebagai sarana untuk membantu perkembangan perusahaan, terutama untuk
memperbaiki proses bisnis mereka. Salah satu jenis implementasi teknologi dalam hal
meningkatkan persaingan bisnis dan penjualan produk produk adalah dengan
menggunakan e-business. Dengan adanya layanan e-business ini maka pelanggan dapat
mengakses serta melakukan pesanan dari berbagai tempat.
Kemajuan di bidang teknologi, komputer, dan telekomunikasi mendukung
perkembangan teknologi internet. Dengan internet pelaku bisnis tidak lagi mengalami
kesulitan dalam memperoleh informasi apapun, untuk menunjang aktivitas bisnisnya,
bahkan sekarang cenderung dapat diperoleh berbagai macam informasi, sehingga informasi
harus disaring untuk mendapatkan informasi yang tepat dan relevan. Hal tersebut
mengubah abad informasi menjadi abad internet. Penggunaan internet dalam bisnis
berubah dari fungsi sebagai alat untuk pertukaran informasi secara elektronik menjadi alat
untuk aplikasi strategi bisnis, seperti: pemasaran, penjualan, dan pelayanan pelanggan.
Pemasaran di Internet cederung menembus berbagai rintangan, batas bangsa, dan tanpa
aturan-aturan yang baku. Sedangkan pemasaran konvensional, barang mengalir dalam
partai-partai besar, melalui pelabuhan laut, pakai kontainer, distributor, lembaga penjamin,
importir, dan lembaga bank. Pemasaran konvensional lebih banyak yang terlibat
dibandingkan pemasaran lewat internet. Pemasaran di internet sama dengan direct
marketing, dimana konsumen berhubungan langsung dengan penjual, walaupun penjualnya
berada di luar negeri. Penggunaan internet untuk aplikasi strategi bisnis di Indonesia
peluangnya cukup besar, tapi banyak orang tidak menyadari, karena pemain bisnis di
Indonesia masih banyak kalangan tua. Menurut Rhenald "Pasar internet adalah pasar orang
muda, bukan orang tua." Dugaan Rhenald berdasarkan amatan saja "Pengguna internet di
Indonesia sekitar 70% berusia 20-an, sekitar 25% usia 30-42- an, sisanya usia di atas itu.
Sedangkan pemain-pemain utama bisnis berusia 45-an ke atas. Mereka adalah generasi
yang terlambat bersentuhan dengan internet, bahkan dengan komputerpun mereka
terlambat" (Rhenald: 1999:23). Penggunaan internet di Indonesia untuk keperluan bisnis
sebesar 43%, menunjukkan beberapa perusahaan telah menerapkan internet untuk
berbisnis, yang dikenal dengan E-Business atau E-Commerce

1
1.2 Tujuan Penulisan

a. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan E-Business


b. Bagaimana penerapan teknologi informasi E-business dalam perusahaan
c. Memahami pengertian internet dan teknologi informasi.
d. Memahami tentang penggunaan internet dalam bisnis.
e. Memahami tentang e-business dan komponen-komponennya.
f. Memahami implementasi konsep pada Perusahaan

1.3 Identifikasi Masalah

Setelah melihat latar belakang masalah yang sudah diuraikan di atas, maka
dapat diperoleh beberapa permasalah yaitu:

a. Dalam pembelajaran guru hanya menggunakan metode ceramah.

b. Mahasiswa sulit untuk memahami materi yang bersifat rumit atau komplek.

c. Media pembelajaran buku tidak sesuai dengan karakteristik siswa dan


karakteristik materi.

1.4Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka rumusan masalah yang akan
dibahas pada artikel ini adalah:

1. Apa yang dimaksud dengan internet dan teknologi informasi?


2. Bagaimana penggunaan internet dalam bisnis?
3. Apa yang dimaksud dengan e-business dan komponen yang ada di dalamnya?
4. Bagaimana implementasi konsep pada Perusahaan?

1.5 Manfaat Penelitian


1.5.1 Teoritis

Penelitian ini dapat memberikan pengetahuan dan wacana baru tentang


pengembangan teknik infornasi pada e-business ada 2 dimensi bermanfaat

1
dalam proses pembelajaran khususnya mata kuliah Tata tulis & Komunikasi Ilmiah. Selain itu
juga dapat membantu meningkatkan kualitas peng implementasian teknik informasi pada e-
business.

1.5.2 Praktis

a. Bagi Dosen

Diharapkan media teoritis dan referensi atau tinjauan dalam pengajaran .

b. Bagi Mahasiswa

Diharapkan media pembelajaran wawasan dalam penggunaan teknik


informasi pada e-business.

1.6 Batasan Istilah


1.6.1 Pengembangan

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, pengembangan diartikan sebagai


proses, cara, perbuatan mengembangkan, pembangunan secara bertahap dan teratur
yang menjurus ke sasaran yang dikehendaki (kkbi.web.id). Pengembangan adalah
proses penterjemahan spesifikasi desain ke dalam bentuk fisik (Seel and Richey,
1994:38). Jadi pengembangan merupakan rancangan mengembangkan sesuatu yang
sudah ada dalam rangka mencapai sebuah tujuan maupun meningkatkan kualitas
untuk lebih baik. Pada penelitian ini yang dimaksud pengembangan adalah
penggunaan teknik informasi yang berasis e-business .

1
LITERATUR TEORI

Pengertian E-Business
E-business adalah kegiatan bisnis yang dilakukan secara otomatis dengan
memanfaatkan teknologi elektronik seperti komputer dan internet. E-business
memungkinkan suatu perusahaan untuk berhubungan dengan sistem pemrosesan data
internal dan eksternal secara lebih efisien dan fleksibel. Contoh dari ebusiness misalnya
pembelian barang secara online melalui www.tokopedia.com. Dari proses pemesanan
barang, konfirmasi pembayaran, hingga konfirmasi bahwa pengiriman barang tersebut
sudah sampai kepada customer dilakukan secara elektronik.
Istilah e-commerce dan e-business mungkin kedengarannya sama tapi secara
teknis sebenarnya keduanya berbeda. Keduanya memang memiliki huruf “e” yang
mengindikasikan penggunaan elektronik termasuk internet dan EDI (Electronic Data
Interchange) untuk mengembangkan proses bisnis. Secara definisi e-
commerce merupakan bagian dari e-business, namun tidak semua e-business berarti e-
commerce. E-commerce lebih sempit jika  dibandingkan dengan e-business, di mana e-
commerce adalah sub perangkat dari e-business. E-business memiliki ruang lingkup
yang sangat luas, menunjuk kepada penggunaan teknologi untuk menjalankan bisnis
yang memberikan hasil, memberikan dampak yang besar kepada bisnis secara
keseluruhan. Sementara e-commerce mengacu  kepada penggunaan internet untuk
belanja online, seperti untuk belanja produk dan jasa. Contohnya terjadi ketika
konsumen mengorder tiket, buku atau hadiah, produk berwujud maupun tidak berwujud
melalui internet.
Beberapa pengertian E-Business sebagai berikut:
1. E-business adalah mengenai penggunaan teknologi internet untuk melakukan
transformasi proses bisnis yang dilakukan. Bentuk e-business yang paling mudah terlihat
adalah pembelian barang secara online baik retail maupun grosir.
2. E-business adalah praktek pelaksanaan dan pengelolaan proses bisnis utama seperti
perancangan produk, pengelolaan pasokan bahan baku, manufaktur, penjualan,
pemenuhan pesanan, dan penyediaan servis melalui penggunaan teknologi komunikasi,
komputer, dan data yang telah terkomputerisasi.
3. E-business meliputi semua hal yang harus dilakukan menggunakan teknologi informasi
dan komunikasi (ICT) untuk melakukan kegiatan bisnis antar organisasi maupun dari
organisasi ke konsumen.
4. Penggunaan internet dan teknologi digital lainnya untuk komunikasi, koordinasi, dan
manajemen organisasi.
5. Definisi e-business menurut IBM adalah sebuah pendekatan yang aman, fleksibel, dan
terintegrasi untuk memberikan nilai bisnis yang berbeda dengan mengkombinasikan
sistem dan proses yang menjalankan operasi bisnis utama dengan pemanfaatan teknologi
internet.
Fungsi E- Bussiness yaitu untuk mensupport bagian dari marketing, produksi, accounting,
finance, dan human resource management. Proses transaksi online memegang peranan yang
sangat penting pada e-business.
Ada beberapa Metode Pengembangan e-Business :
-    Pertimbangan Komoditi
-    Infrastruktur Pengembangan
-    Perencanaan Basisdata

1
-    Pengembangan Program Aplikasi
-    Implementasi dan Disseminasi

Aplikasi E-bussiniess:
 ERP (Enterprise Resource Planning) sistem informasi pendukung e-business, yg
menyediakan  berbagai macam kebutuhan  perusahaan seperti supply chain, CRM,
marketing,  warehouse, shipping, dan payment, serta mampu  melakukan otomatisasi
proses bisnis.
 CRM (Customer Relationship  management) ¤ sistem kustomisasi real time  yang 
memanajemen  kustomer dan melakukan personalisasi produk dan  servis berdasarkan
keinginan kustomer.
 EAI (Enterprise Application Integration) ¤ merupakan  konsep  integrasi  berbagai proses
bisnis dengan memperbolehkan mereka saling  bertukar data berbasis message.
 SCM (Supply Chain Management) ¤ manajemen rantai supply secara otomatis 
terkomputerisasi.

Ada beberapa bentuk e-Business, yaitu sebagai berikut :


1. B2C (Business to Consument)
B2C adalah kegiatan e-business dalam pelayanan secara  langsung kepada konsumen
melalui barang atau jasa. Transaksi penjualan dapat dilakukan di intenet dan
pemesanan langsung dilakukan oleh konsumen dengan melihat harga - harga yang
sudah tercantum. 
Contoh dari Website E-Commerse B2C adalah : 
 Giestore Aksesoris (Giestore.com)
Giestore adalah sebuah toko online yang menjual berbagai jenis
aksesoris, giestore.com termasuk kedalam jenis website E-Commerse
B2C karena Giestore adalah sebuah perusahaan yang menjual barang –
barangnya kepada konsumen secara langsung.
 Asus Store (store.asus.com)
Asus Store adalah sebuah website E-Commerse yang baru didirikan oleh
Asus yang menjual smartphone buatan asus langsung kepada konsumen.
Oleh karena itu asus store juga termasuk kedalam Website E-Commerse
B2C.
2. B2B (Business to Business)
B2B adalah transaksi secara elektronik antara objek bisnis yang satu dengan objek
bisnis lainnya. B2B disebut juga transaksi antar perusahaan. Transaksinya
menggunakan EDI (Elektronikm data Interchange) dan email untuk pembelian
barang dan jasa, informasi dan konsultasi. B2B juga digunakan untuk pengiriman
dan penerimaan berupa proposal bisnis. 
Contoh website E-commerce B2B adalah :
 PT Krakatau Steel (www.krakatausteel.com) 
PT Krakatau Steel adalah perusahaan baja terbesar di Indonesia, untuk
melakukan pemesanan baja di Krakatau Steel setiap perusahaan harus
mendaftarkan perusahaannya. Setelah terdaftar Perusahaan  Mitra dapat
memesan baja di Krakatau Steel dengan menggunakan EDI.
 Unilever (www.unilever.co.id/id/)

1
 Unilever adalah perusahaan penghasil produk Home and Personal Care
serta Foods & Ice Cream di Indonesia. Unilever adalah salah satu
customers dari PT. Electronic Data Interchange Indonesia.
3. C2C (Consumer to Consumer)
C2C adalah Sistem komunikasi bisnis antar pelaku bisnis atau transaksi antar
konsumen untuk memenuhi kebutuhan tertentu dan pada saat tertentu. C2C
merupakan model e-commerce yang telah menjamur di Indonesia.  
Contoh Dari Website C2C adalah :
 Carmudi (carmudi.co.id)
Carmudi.co.id adalah situs jual beli kendaraan yang memberikan
penawaran terbaik dalam pasar mobil di Indonesia. Di carmudi.co.id 
pengunjung situs dapat mengiklankan mobil yang akan dijual ataupun jika
ingin membeli mobil, pengunjung situs dapat mencari mobil mobil yang
ditawarkan oleh pengunjung lain di carmudi.co.id
 Puali.com
Sama halnya dengan carmudi.co.id, puali.com adalah sebuah situs jual
beli. namun di puali.com pengunjung situs bisa mengiklankan lebih
banyak  jenis barang tidak seperti di carmudi.co.id yang hanya
dikhususkan untuk jual beli kendaraan.
4. C2B (Consumer to Business)
C2B adalah jenis e-commerce dengan pembalikan utuh dari transaksi pertukaran
atau jual beli barang secara tradisional, meliputi individu yang menjual produk
atau jasa kepada organisasi, serta individu yang mencari penjual, berinteraksi
dengan penjual tersebut, dan melakukan transaksi. 
Contoh C2B  Yaitu :
 Google Play (http://play.google.com/)
 Google Play adalah layanan konten digital milik Google yang melingkupi
toko untuk produk-produk seperti musik/lagu, buku, aplikasi, permainan.
Para pengembang dapat mengupload produk – produk nya di google play.
Produk yang telah di upload ke google play kemudian akan ditawarkan
oleh google ke pengguna. Dengan kerjasama ini berarti pengembang
bertindak sebagai consumer dan google sebagai business yang
menampung produk- produk dari para pengembang.
 MBT (www.mybloggerthemes.com)
MBT (My Blogger Themes) adalah sebuah situs yang menjual template –
template blog dari berbagai pengembang template. Pembuat template
dapat mengupload template yang dibuatnya pada link yang telah
disediakan oleh MBT, kemudian MBT akan Menjual Template Yang telah
di upload dan berbagi keuntungan dengan pembuat template.
5. G2B (Goverment to Business)
G2B adalah suatu bentuk kerjasama antara pemerintah dengan para pelaku
bisnis/sektor bisnis dengan menggunakan interaksi secara online.
Contoh : Pajak perseroan, Peluang Bisnis, Pendaftaran perusahaan, peraturan
pemerintah (Hukum Bisnis), Pelelangan dan penjualan yang dilaksanakan oleh
pemerintah, hak paten merk dagang, dll
6. B2G (Bussiness to Government)
B2G sama dengan B2B disebut sebagai definisi pasar “pemasaran sektor publik”
yang mencakup pemasaran produk dan jasa untuk instansi pemerintah melalui
teknik komunikasi pemasaran terpadu seperti iklan, dan komunikasi berbasis web,

1
dll.
Contoh:
 http://www.businessofgovernment.org/
IBM Center for the Business of Government menghubungkan penelitian
manajemen publik dengan praktek. Sejak tahun 1998, telah membantu
para eksekutif sektor publik meningkatkan efektivitas pemerintah dengan
ide-ide praktis. Kami mensponsori penelitian independen oleh pikiran
teratas di perguruan tinggi dan sektor non-profit. Dan menciptakan
peluang untuk dialog tentang berbagai topik manajemen publik.

7. G2G (Government to Governments)


Di era globalisasi ini terlihat jelas adanya kebutuhan bagi negara-negara untuk
saling berkomunikasi secara lebih intens dari hari ke hari. Kebutuhan untuk
berinteraksi antar satu pemerintah dengan pemerintah setiap harinya tidak hanya
berkisar pada hal-hal yang berbau diplomasi semata, namun lebih jauh lagi untuk
memperlancar kerjasama antar negara dan kerjasama antar entiti-entiti negara
(masyarakat, industri, perusahaan, dan lain-lain) dalam melakukan hal-hal yang
berkaitan dengan administrasi perdagangan, proses-proses politik, mekanisme
hubungan sosial dan budaya, dan lain sebagainya.
Contohnya G2C : Pajak online, mencari Pekerjaan, Layanan Jaminan sosial,
Dokumen pribadi (Kelahiran dan Akte perkawinan, Aplikasi Paspor, Lisensi
Pengarah), Layanan imigrasi, Layanan kesehatan, Beasiswa, penanggulangan
bencana.

Membangun Sistem E-business
Membangun sistem e-business bukan hanya mengkomputerisasi sistem informasi bisnis yang
kemudian dihubungkan ke Internet. Jika pemahaman itu yang menjadi landasan dalam
membangun sistem e-business, maka niscaya sistem itu sulit untuk bertahan. Oleh sebab itu
sebelum membangun sistem e-business perlu menetapkan persiapan yang tepat menuju
pembangunan e-business. Berikut hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pembangunan e-
business.
Visi dan prospek membangun e-business:
1. Adanya keinginan yang kuat dan konsisten untuk membangun hubungan langsung
dengan konsumen.
2. Pembangunan Jaringan Komunitas
3. Perluasan pasar
4. Masuk era persaingan global

Tahap-tahap Pembangunan Sistem


Tahap- tahap dalam pembentukan Sistem e-business:
1. Mendayagunakan komputer personal, jaringan komputer dan internet seoptimal mungkin
2.  Membangun halaman Web, Web merupakan salah satu wadah dimana e-business dapat
dijalankan maka oleh sebab itu perlu   dibuat web dari e-business.
3. Membangun SI E-Business yang efektif
Pembangunan Sistem informasi ini dapat meliputi kegiatan merancang aliran data,
prosedur pengolahan dan aliran informasi. Untuk dapat menerapkan sistem yang efektif
dan efisiendiperlukan perencanaan, pelaksanaan, pengaturan, dan evaluasi sesuai
keinginan masingmasing organisasi. Guna dari sistem yang efektif dan efisien tidak lain
untuk mendapatkan keunggulan dalam berkompetisi 

1
4. Mengembangkan SI yang bersifat inter platform
Sistem informasi diharapkan mampu menjembatani antar platform system informasi
seperti arsitektur komputer, sistem operasi atau bahasa pemrograman.

Tahapan E-business
Ada empat tahap pemanfaatan jaringan komputer dan internet untuk tujuan e-business, di
mana terjadi transformasi perusahaan tradisional ke e-business, diantaranya sebagai berikut:
1.      Mendayagunakan komputer
2.      Mendayagunakan jaringan dan internet (seperti email, chat messanger, IRC, dll,.)
3.      Membangun dan mendayagunakan web
4.      E – commerce

Perbedaan yang mendasar antara e-commerce dan e-business adalah bahwa tujuan e-


commerce berorientasi pada bagaimana memperoleh keuntungan, sedangkan e-
business berorientasi pada kepentingan jangka panjang dan sifatnya abstrak seperti kepercayaan
konsumen, pelayanan terhadap konsumen, peraturan kerja, relasi antar mitra bisnis, dan
penanganan masalah sosial lainnya. Selain dari perbedaan yang dimiliki oleh keduanya, ternyata
keduanya juga memiliki persamaan tujuan yaitu memajukan perusahaan menjadi perusahaan
yang lebih besar dari sebelumnya.

1
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Contoh perusahaan yang menerapkan E-Bussiness.

Profil Perusahaan AirAsia


Maskapai penerbangan yang terdepan di Asia ini didirikan dengan impian untuk
membuat semua orang dapat terbang dengan pesawat. Sejak 2001, AirAsia telah dengan mulus
mendobrak norma bepergian keliling dunia dan telah meningkatkan posisinya menjadi yang
terbaik di dunia. Dengan jaringan rute yang membentang di lebih dari 20 negara, AirAsia terus
membangun jalur menuju penerbangan berbiaya hemat dengan solusi inovatif kami, proses yang
efisien dan pendekatan kami terhadap dunia bisnis yang penuh dengan semangat. Bersama
dengan perusahaan rekanan kami AirAsia X, Thai AirAsia dan Indonesia AirAsia, AirAsia siap
membawa konsep terbang dengan biaya hemat ke level yang baru dengan slogan kami:
“Sekarang Siapapun Bisa Terbang (Now Everyone Can Fly)”.

Core Business AirAsia


     Menciptakan brand ASEAN yang diakui secara global. Mencapai tarif terhemat sehingga
semua orang bisa terbang dengan AirAsia. Mempertahankan produk berkualitas tinggi,
menggunakan teknologi untuk mengurangi pembiayaan dan meningkatkan kualitas layanan.
AirAsia Memfokuskan diri untuk penerbangan berbiaya hemat, untuk penerbangan jarak jauh.
     AirAsia menyediakan jaringan titik ke titik dan berfrekuensi tinggi untuk bisnis layanan jarak
jauh. Efisiensi biaya AirAsia bersumber dari langkah mempertahankan armada penerbangan
yang sederhana dan jaringan rute yang didasarkan pada bandara berbudget hemat, tanpa
pembagian kode yang rumit dan kebiasaan-kebiasaan pembiayaan lainnya, yang memberatkan
penerbangan konvensional tanpa mengurangi komitmen kami dalam hal keamanan penerbangan.
Para penumpang dapat terus menikmati penerbangan dengan biaya hemat, melalui penghematan
biaya yang kami lakukan.

2.1.1 Penerapan e-business Pada AirAsia


Penggunaan internet sebagai bisnis model inti dalam perusahaan juga biasa dikenal
dengan e-business. Melalui AirAsia.com, maka customer hanya perlu mengakses situs dari
AirAsia.com untuk melakukan reservasi tiket pesawat, bahkan lebih jauh lagi, mereka dapat
melakukan reservasi untuk hotel dan berbagai paket menarik yang ditawarkan oleh AirAsia.com.
Dengan sistem e-Business tersebut, AirAsia dapat melakukan efisiensi biaya seperti komisi
untuk travel agent, dan juga AirAsia tidak perlu membuat sistem Human Resource sebanyak
pada perusahaan penerbangan lainnya. E-Business yang diterapkan AirAsia termasuk dalam
aplikasi B2C (Business to Consumer) dimana aplikasi ini ditujukan agar consumer dapat
langsung berhubungan dengan pihak perusahaan tanpa harus melalui perantara (travel agent)
seperti sistem reservasi konvensional. Penerapan e-Business pada AirAsia memberikan berbagai
keuntungan baik untuk pihak perusahaan maupun bagi pihak customer.
Sistem yang digunakan sebagai POS (Point Of Sales) disebut dengan Global Distribution
System (GDS). GDS memiliki interface yang berupa GUI (Graphical User Interface) yang
langsung berhadapan dengan pelanggan. Saat pelanggan berinteraksi dengan sistem malalui GUI,
maka sistem tersebut secara real-time akan melakukan proses-proses back-office diantaranya
melakukan validasi, otorisasi dan konfirmasi yang akhirnya akan memberikan pelanggan suatu

1
bukti penjualan tiket sehingga bukti penjualan ini yang akhirnya akan digunakan sebagai tiket
pesawat.
Keberhasilan AirAsia yang dapat mempertahankan kualitas maskapainya dengan
penggunaan e-Business sebagai core business model merupakan salah satu bukti bahwa
teknologi dapat memberikan competitive advantage dalam persaingan bisnis. Namun
pengggunaan teknologi juga harus didukung dengan infrastruktur dan sistem yang memadai
sehingga akan memberikan hasil yang optimal bagi profitabilitas perusahaan.

3.1 Contoh perusahaan lain yang menerapkan E-Bussiness.

1. www.kaskus.us
website ini awalnya adalah sebuah forum yang usernya berkumpul untuk
membicarakan ketertarikan masing-masing, seperti tertarik dengan ikan,otomotif,
olahraga, film, music, dan sebagainya. Kaskus.us ini sudah lama berdiri sebagai
forum terbesar di Indonesia. Kemudian kaskus.us ini mengembangkan kategorinya
tidak hanya sekedar forum untuk berkumpul dan berdiskusi saja, kaskus membuka
bagian khusus untuk jual-beli, maka bagian tersebut diberikan nama sebagai forum
jual-beli. Di tempat tersebut diberlakukanlah sistem e-commrce, karena orang
menjual barang melalui kaskus, dan juga transaksi yang dilakukan antara penjaual
dan pembeli menggunakan transaksi elektronik. Untuk lebih memudahkan mereka,
kaskus juga memberikan transaksi online yang mudah, yang dinamakan “kaskus
epay”, sehingga hal ini menjadikan kaskus salah satu perusahaan yang
mengimpelentasikan kegiatannya dengan e-business.
2. www.Tokobagus.com
Webstite ini menyediakan penjualan online yang mudah dalam hal transaksi, barang-
barang yang dijual juga banyak kategorinya, yang mereka jual bisa dari mereka
sendiri, atau mempertemukan penjual dan pembeli. Perusahaan ini dinilai sudah
menggunakan e-business karena untuk dapat membeli barang mereka perlu adanya
transaksi secara online.

4.1 Manfaat dan Hambatan E-Bisnis


A. Manfaat E-bisnis:
 Bagi Perusahaan Atau Pebisnis Perorangan
 Memperpendek jarak
 Perluasan pasar
 Biaya terkendal
 Efisien
 Cash flow terjamin
 Manfaat lainya

B. Bagi Konsumen
 Efektif
 Biaya terkendali
 Aman secara fisik
 Harga murah
 Fleksibel
C. Bagi Masyarakat Pada Umumnya
 Peluang kerja baru
 Wahana kompetisi
1
D. Bagi Dunia Akademis
 Tantangan baru
 Para peneliti tertantang untuk melakukan analisis terhadap pergeseran pola bisnis.
 Membuka kerangka baru dalam penjualan jasa pendidika.
B. Hambatan E-Bisnis:
Beberapa hambatan-hambatan yang ada tentang implementasi E-Business adalah sebagai
berikut:
1. Belum terbentuknya high trust society. Perubahan pola belanja konsumen dari pola
konvensional kepada virtual. Masyarakat masih terbiasa membeli dengan memegang
barang yang akan dibeli dan menanyakan sedetail mungkin tentang produk yang kan
mereka beli.
2. Pada umumnya harga tidak bisa ditawar lagi. Tidak seperti pasar tradisioanal proses
transaksi melalui proses tawar-menawar.
3. Sarana dan prasarana masih belum memadai.
4. Masih sangat sedikit SDM yang memahami dan menguasai dengan baik dan benar
konsep dan implementasi teknologi ini.
5. Jasa pengiriman pos. masih memerlukan pembenahan, sehingga proses pengiriman
barang tidak terlalu lama sampai kepada tangan pembeli.
6. Adanya tindak kejahatan penyalahgunaan kartu kredit.
7. Perbedaan flatform antar perusahaan.
8. Penjual dan pembeli masih menunggu sampai sistem E-Business stabil dan aman.
9. E-Business masih dipandang sebelah mata sebagai sistem yang sulit digunakan.
10. Perubahan pola konsumen menjadi aktif. Etika dan moralitas, E-Business belum
mendapatkan tempat yang tepat sehingga banyak disalahgunakan menjadi penjajakan
bisnis pornografi.
5.1 Kelebihan dan Kelemahan e-business  
KELEBIHAN
1. Akses Mudah : Agar bisa berhubungan dengan konsumen, pebisnis hanya membutuhkan
koneksi internet yang baik dan memadai
2. Menghemat Waktu : Jika bisnis yang dilakukan pada umumnya harus pergi ke tempat
konsumen maupun rekan-rekan bisnis lainnya untuk melakukan transaksi maupun kerjasama.
Maka berbeda dengan e-business, segala jenis komunikasi dilaksanakan secara online di internet.
3. Lebih Tepat Sasaran : Para peminat bisnis yang kita usahakan akan datang kepada kita.
Sedangkan yang tidak berminat, tidak 
perlu mengindahkan iklan yang kita buat sebagai pebisnis.
4. Tidak Membutuhkan Modal Besar

KELEMAHAN
1. Tidak Ada Pertemuan dengan Konsumen Secara Langsung
Salah satu kelemahan dari e-business yaitu tidak adanya akses antara pebisnis dengan konsumen.
Agar bisa terjadi tatap muka secara langsung, mereka harus membuat kesepakatan untuk
bertemu.
2. Resiko Penipuan Lebih Tinggi Dibanding Bisnis Lainnya
Karena tidak ada pertemuan antara pebisnis dengan konsumen maka akan sering terjadi penipuan
jika konsumen ataupun calon pebisnis (pemula) kurang pengetahuannnya mengenai seluk beluk
bisnis internet.
Sekarang ini sedang menjamur bisnis MLM (Multi Level Marketing) lewat internet yang
menawarkan kerja mudah dengan gaji fantastis.
Kita perlu curiga dalam hal ini, jangan mudah percaya dengan testimoni-testimoni yang ada di

1
halaman website tersebut. Karena bisa saja hal itu sudah diatur oleh oknum bisnis abal-abal
tersebut.
A. Internet dan Teknologi Informasi

1. Internet

Internet adalah singkatan dari Interconnection Networking dimana setiap


komputer yang terhubung pada jaringan internet memiliki identitas unik yang disebut
dengan alamat IP (Internet Protocol Address). Internet memiliki beberapa fungsi
penting yang sangat dibutuhkan oleh manusia, khususnya masyarakat urban di dunia.
Berikut ini adalah beberapa fungsi internet:

1. Sebagai Media Komunikasi

2. Sebagai Media untuk Akses Informasi

3. Sebagai Media Bertukar Sumber Daya

4. Sebagai Media untuk Akses Berita

Perkembangan teknologi memang selalu memiliki dua sisi yang harus disikapi
dengan bijak, yaitu dampak positif dan dampak negatif. Berikut ini adalah dampak
positif dan negatif penggunaan internet bagi masyarakat secara umum:

a. Dampak Positif

• Mempercepat dan memudahkan arus informasi dan data

• Menambah pengetahuan dan juga wawasan

• Membantu menggerakkan roda bisnis dan juga ekonomi melalui e-


commerce

• Memudahkan proses pekerjaan manusia

• Menciptakan banyak lapangan pekerjaan dan peluang usaha yang baru

b. Dampak Negatif

• Penggunaan waktu yang tidak produktif

• Potensi tindak kejahatan melalui internet / cyber crime, seperti penipuan

• Tergerusnya budaya asli lokal karena proses globalisasi melalui internet

1
2. Teknologi Informasi

Secara umum pengertian teknologi Informasi adalah suatu studi perancangan,


implementasi, pengembangan, dukungan atau manajemen sistem informasi berbasis
komputer, khususnya perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software).
Teknologi informasi tidak hanya penting sebagai alat komunikasi via elektronik saja,

1
melainkan merupakan perangkat penting yang seharusnya dimiliki dalam bisnis
sebagai sarana untuk berkoordinasi dan pengarsipan dokumen-dokumen penting.
Secara umum ada enam fungsi TI bagi manusia, diantaranya adalah:

d. Menangkap (Capture)

TI dapat mengkompilasi catatan-catatan secara detail dari berbagai aktivitas.


Misalnya menerima input dari keyboard, scanner, mic, dan lainnya.

e. Mengolah (Processing)

TI dapat mengolah/ memproses data masukan yang diterima yang kemudian


diubah menjadi informasi baru. Olah data ini bisa dalam bentuk konversi,
menganalisis, menghitung, hingga penggabungan berbagai bentuk informasi dan
data.

f. Menghasilkan (Generating)

TI akan menghasilkan atau mengorganisir informasi ke dalam bentuk yang


berguna. Misalnya grafik, tabel, perhitungan, dan lain sebagainya.

g. Menyimpan (Storage)

TI dapat merekam informasi dan data ke dalam suatu media yang kemudian bisa
digunakan untuk keperluan lainnya. Misalnnya data disimpan ke dalam flasdisk,
CD, dan hardisk.

h. Mencari Kembali (Retrival)

TI mampu mencari dan menelusuri kembali informasi dan data yang sudah
pernah disimpan. Misalnya mencari data klien yang belum melakukan
pembayaran.

i. Sebagai Transmisi (Transmission)

TI dapat mengirimkan data dan informas dari satu lokasi ke lokasi lainnya
dengan memanfaatkan jaringan komputer. Misalnya mengirim data penjualan ke
tim lain di lokasi yang berbeda.

Dalam aktivitas teknologi informasi terdapat 5 komponen utama di dalamnya, yaitu:

a. Perangkat Keras (Hardware)

Hardware ini adalah perangkat komputer yang digunakan oleh seorang operator
atau brainware. Hardware terdiri dari:

Processor

Memory card

Peripheral (input dan output device)

1
Kabel data

a. Perangkat Lunak (Software)

Software adalah media yang menjembatani antara hardware dan brainware


(operator). Software ini dapat membantu mengoptimalkan fungsi harware dengan
menerjemahkan berbagai instruksi yang diberikan oleh operator.

b. Infoware

Ini adalah suatu dokumentasi dari sebuah informasi atau data.

c. Fireware

Ini merupkan media tempat penyimpanan yang permanen. Fungsinya adalah


sebagai tempat untuk menyimpan berbagai data yang ada di sebuah komputer.

d. Brainware (user)

Brainware adalah komponen paling penting dari teknologi informasi. Tanpa


adanya Brainware maka komputer kita tidak akan bisa beroperasi karena
sebenarnya fungsi komputer itu adalah alat penunjang kebutuhan seorang user.

Secara umum, ada tiga tujuan utama dari TI, diantaranya adalah:

a. Untuk membantu manusia dalam memecahkan suatu masalah

b. Mendukung dan membuka kreativitas

c. Meningkatkan efektivitas dan efisiensi dalam menyelesaikan pekerjaan

Berdasarkan penjelasan di atas, maka secara langsung maupun tidak langsung


teknologi informasi berperan penting untuk kelangsungan bisnis atau perusahaan
yaitu diantaranya:

a. Mempermudah komunikasi

Email merupakan salah satu bentuk teknologi informasi yang sudah familiar
sebagai alat komunikasi. Email dalam bisnis digunakan sebagai sarana
komunikasi antar karyawan, pemasok dan pelanggan. Penggunannya yang mudah
menjadikan email lebih efisien dan efektif daripada faximile dalam hal
komunikasi. Seiring berjalannya waktu juga muncul istilah chatting sebagai alat
komunikasi yang lebih cepat daripada email.

b. Manajemen Data

Pada pengertian teknologi informasi sebelumnya telah disinggung salah satu


manfaatnya untuk pengarsipan dokumen. Dengan adanya database perusahaan,
maka saat ini tidak lagi dibutuhkan kumpulan dokumen-dokumen dalam lemari

1
arsip. Pada bisnis profesional saat ini semua pengarsipan dokumen dilakukan
secara digital melalui perangkat penyimpanan.

b. Sistem informasi manajemen

Teknologi informasi mendukung sistem informasi manajemen perusahaan dimana


alat ini berperan untuk melacak data penjualan, biaya dan tingkat produktivitas
perusahaan. Melalui informasi tersebut dapat digunakan untuk melacak
profibilitas dari waktu ke waktu, mengidentifikasi bidang yang memerlukan
perbaikan, dan memaksimalkan laba atas investasi.

c. Customer Relationship Management (CRM)

Bisnis yang menerapkan teknologi informasi terbaru maka berguna untuk


merancang dan mengelola hubungan dengan pelanggan. CRM dapat menangkap
setiap interaksi antara perusahaan dengan pelanggan sehingga jika sewaktu-waktu
membutuhkan data pelanggan, maka data tersebut sudah ter-record dengan baik.
Selain itu, CRM juga dapat memaksimalkan kepuasan pelanggan dengan adanya
pelayanan yang cepat dari perusahaan.

d. Bisnis Dapat Beraktivitas Selama 24 jam Sehari

Dengan adanya teknologi informasi maka bisnis Anda bisa beroperasi selama 24
jam. Dalam hal ini bisnis yang Anda jalankan tidak terbatas ruang dan waktu.
Pemesanan produk bisa dilakukan selama 24 jam dimana hal ini berkaitan dengan
kompetisi. Semakin mudah pelayanan yang Anda berikan maka usaha Anda akan
semakin mudah dikenal masyarakat secara luas.

e. Munculnya Peluang e-Bussiness

Teknologi informasi yang semakin maju maka semakin meningkatkan peluang


untuk mendorong kemajuan bisnis. Dengan adanya e-bussiness atau e-commerce
maka kebutuhan waktu dan biaya menjadi lebih efisien. E-bussiness
memungkinkan Anda untuk berbinis secara online melalui internet.

f. Mengurangi Biaya Operasional dan Produksi

Dengan adanya kemajuan di bidang Information Technology maka dapat


membantu perusahaan untuk mendapatkan keuntungan yang maksimal dengan
pengeluaran yang sedikit. Sehingga dengan penurunan biaya operasional, maka
perusahaan dapat menambah jumlah produksi.

1
6.1 Penggunaan Internet dalam Bisnis

Penggunaan internet dalam bisnis mengalami perkembangan, dari pertukaran


informasi secara elektronik ke aplikasi strategi bisnis, seperti: pemasaran, penjualan, dan
pelayanan pelanggan. Internet mendukung komunikasi dan kerja sama global antara
pegawai, konsumen, penjual, dan rekan bisnis yang lain. Internet memungkinkan orang
dari organisasi atau lokasi yang berbeda bekerja sama sebagai satu tim virtual untuk
mengembangkan, memproduksi, memasarkan, dan memelihara produk atau pelayanan.

Dengan internet memungkinkan aplikasi Electronic Commerce (EC) dapat


digunakan pada jaringan global, dan biasanya dilengkapi dengan aplikasi pemrosesan
pesanan secara Online, Electronic Data Interchange (EDI) untuk mengirim dokumen
bisnis, dan keamanan sistem pembayaran Electronic Funds Transfer (EFT). Akibat
internet, pemasaran terhadap perusahaan, produk, dan pelayanan menjadi proses yang
interaktif saat ini. Situs Web perusahaan bukan hanya sekedar menyajikan katalog produk
dan media promosi, melainkan digunakan untuk berdialog, berdiskusi, dan berkonsultasi
dengan konsumen secara Online, bulletin boards, kuesioner elektronik, mailing lists, dan
pengiriman surat elektronik. Sehingga konsumen dapat dilibatkan secara langsung dalam
perancangan, pengembangan, pemasaran, dan penjualan produk.

c. e-Business

E-business adalah kegiatan bisnis yang dilakukan secara otomatis dengan

memanfaatkan teknologi elektronik seperti komputer dan internet. E-


businessmemungkinkan suatu perusahaan untuk berhubungan dengan sistem pemrosesan
data internal dan eksternal secara lebih efisien dan fleksibel. Contoh dari e-business
misalnya pembelian barang secara online melalui www.tokopedia.com. Dari proses
pemesanan barang, konfirmasi pembayaran, hingga konfirmasi bahwa pengiriman barang
tersebut sudah sampai kepada customer dilakukan secara elektronik.

Istilah e-commerce dan e-business mungkin kedengarannya sama tapi secara


teknis sebenarnya keduanya berbeda. Keduanya memang memiliki huruf “e” yang
mengindikasikan penggunaan elektronik termasuk internet dan EDI (Electronic Data
Interchange) untuk mengembangkan proses bisnis. Secara definisi e-commerce
merupakan bagian dari e-business, namun tidak semua e-business berarti e-

1
commerce. E-commerce lebih sempit jika dibandingkan dengan e-business, di mana e-commerce
adalah sub perangkat dari e-business. E-business memiliki ruang lingkup yang sangat luas,
menunjuk kepada penggunaan teknologi untuk menjalankan bisnis yang memberikan hasil,
memberikan dampak yang besar kepada bisnis secara keseluruhan. Sementara e-commerce
mengacu kepada penggunaan internet untuk belanja online, seperti untuk belanja produk dan
jasa. Contohnya terjadi ketika konsumen mengorder tiket, buku atau hadiah, produk berwujud
maupun tidak berwujud melalui internet.

Dalam Makalah “Implementasi E-Business di Indonesia” yang disusun oleh

Muhammad Fauzanul Hakim Abdurrahim dijelaskan beberapa pengertian E-

Business sebagai berikut:

1. E-business adalah mengenai penggunaan teknologi internet untuk melakukan


transformasi proses bisnis yang dilakukan. Bentuk e-business yang paling mudah
terlihat adalah pembelian barang secara online baik retail maupun grosir.
(Samantha Shurety.1999. E-business with Net.Commerce. Prentice Hall)

2. E-business adalah praktek pelaksanaan dan pengelolaan proses bisnis utama


seperti perancangan produk, pengelolaan pasokan bahan baku, manufaktur,
penjualan, pemenuhan pesanan, dan penyediaan servis melalui penggunaan
teknologi komunikasi, komputer, dan data yang telah terkomputerisasi. (Steven
Alter. Information System: Foundation of E-Business. Prentice Hall. 2002.)

3. E-business meliputi semua hal yang harus dilakukan menggunakan teknologi


informasi dan komunikasi (ICT) untuk melakukan kegiatan bisnis antar organisasi
maupun dari organisasi ke konsumen. (Sid L. Huff, dkk. 2000. Cases in
Electronic Commerce. McGraw-Hill)

4. Penggunaan internet dan teknologi digital lainnya untuk komunikasi, koordinasi,


dan manajemen organisasi. (Kenneth C. Laudon dan Jane P. Laudon. 2001.
Esssentials of Management Information Systems: Organization and Technology
in Networked Enterprise. Prentice Hall).

5. Definisi e-business menurut IBM adalah sebuah pendekatan yang aman, fleksibel,
dan terintegrasi untuk memberikan nilai bisnis yang berbeda dengan
mengkombinasikan sistem dan proses yang menjalankan operasi bisnis utama
dengan pemanfaatan teknologi internet. (Christoper Stoole. 2000. Ebusiness –
Just What is It? http://ebusiness.about.com/industry).

1
Berdasarkan dari beberapa definisi e-bussines yang telah di kemukakan dapat
dilihat bahwa terdapat kesamaan yang ada pada tiap definisi-definisi di atas, kesamaan
dari tiap definisi dapat dilihat dari beberapa sudut pandang yaitu pelaku e-business, alat
atau media atau sumber daya yang digunakan, objek atau kegiatan yang menjadi
sasaran, tujuannya, dan keuntungan yang diberikan, berikut adalah sudut pandang yang
diperhitungkan dalam menggabungkan definisi e-bussines:

1.Pelaku E-Business

• Organisasi, konsumen, perusahaan, supllier, pekerja, rekan bisnis.

2.Alat/Media/Sumber Daya yang Digunakan

• Teknologi informasi dan komunikasi

• Komputer, data yang telah terkomputerisasi

• Internet

3.Kegiatan Sasaran

• Kegiatan bisnis

• Proses bisnis utama

• Pembelian, penjualan,pelayanan, transaksi

• Operasi bisnis utama

4.Tujuan

• Koordinasi, Komunikasi, dan Pengelolaan organisasi

• Transformasi proses bisnis

• Sharing informasi

5.Keuntungan

• Pendekatan yang aman, fleksibel, dan terintegrasi

• Memberikan nilai bisnis yang berbeda

• Efisien

• Peningkatan produktivitas dan keutungan

Dari beberapa sudut pandang yang telah dijabarkan diatas maka akan mudah
untuk mendefinisikan e-bussines, yaitu: penggunaan teknologi informasi dan
1
komunikasi oleh organisasi, individu, atau pihak-pihak terkait untuk menjalankan dan
mengelola proses bisnis utama sehingga dapat memberikan keuntungan dapat berupa
keamanan, fleksibilitas, integrasi, optimasi, efisiensi, atau/dan peningkatan
produktivitas dan profit.

1
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya bahwa e-business merupakan bentuk
sistem informasi dalam kegiatan bisnis yang dilakukan secara otomatis dan
semiotomatis dilakukan dengan menggunakan teknologi elektronik. E-business
memungkinkan suatu perusahaan untuk berhubungan dengan sistem pemrosesan data
internal dan eksternal secara lebih efisien dan fleksibel. E-business juga banyak dipakai
untuk berhubungan dengan suplier dan mitra bisnis perusahaan, serta memenuhi
permintaan dan melayani kepuasan pelanggan secara lebih baik.

Manfaat e-commerce yakni sebagai suatu cara yang efisien dalam bertransaksi
dikarenakan meniadakan batasan wilayah geografis dan batasan waktu, artinya transaksi
e-commerce bisa dilakukan kapan saja dan dimana saja selama dapat terhubung secara
online. Dalam proses ini, e-commerce biasanya mempermudah operasional dan
menurunkan biaya.

Secara keseluruhan, e-commerce dapat digambarkan sebagai penggunaan internet


dan Web untuk transaksi bisnis. Lebih formalnya, secara digital memungkinkan
terjadinya transaksi komersial antara organisasi dan individu. Di sisi lain, e-business
dapat digambarkan sebagai proses digital yang memungkinkan proses transaksi dalam
perusahaan, melibatkan sistem informasi di bawah kontrol yang kuat. Selain itu,
aplikasi e-business bisa turun menjadi e-commerce ketika sebuah pertukaran nilai
terjadi.

7.1 Pengelompokan E-Commerce

Berdasarkan sifat partisipan dalam transaksi e-commerce, terdapat tiga kelompok


besar e-commerce sebagai berikut:

1. Bussines-to-Consumere-Commerce (B2C) merupakan aktivitas penjualan barang


dan jasa secara elektronik secara langsung kepada konsumen individu, mencakup
produk-produk retail dan jasa para konsumen individu.

2. Bussines-to-Bussines E-Commerce (B2B) merupakan sebuah transaksi secara


elektronik antara dua pihak yang sama-sama organisasi atau pelaku bisnis
mencakup penjualan barang dan jasa antarbisnis.

3. Consumer-to-Consumer E-Commerce (C2C) merupakan penjualan barang dan


jasa secara elektronik antar konsumen, mencakup konsumen yang menjual secara
langsung kepada konsumen.

Berdasarkan koneksi para partisipan ke Web, e-commerce ternyata juga dapat dilakukan secara
mobile yang disebut dengan Mobile Commerce (M-Commerce). M-Commerce merupakan
aktivitas penggunaan internet untuk membeli barang dan jasa serta untuk transmisi pesan dengan
menggunakan perangkat nirkabel (telepon selular, PDA, laptop).

Jadi M-commerce menggunakan perangkat nirkabel seperti ponsel atau perangkat


informasi genggam untuk menjalankan transaksi Bussines-to-Consumer e-Commerce,
Bussines-to-Bussines E-Commerce dan Consumer-to-Consumer E-Commerce melalui
internet.

1
8.1 Model E-Bussines

Model bisnis merupakan suatu abstraksi mengenai apa itu perusahaan dan cara
perusahaan menyampaikan produk atau jasa, menunjukkan bgaimana perusahaan
menciptakan kekayaan. Jadi dalam hal in model bisnis menggambarkan bagaimana
perusahaan menghasilkan, mengirimkan, dan menjual produk atau jasa, menunjukkan
nilai kepada para pelanggan dan bagaimana ia menciptakan kesejahteraan (Margaretta,
2002).

1
9.1 Strategi E-business

Strategi merupakan cara bagaimana mencapai tujuan. Berhubungan dengan


masalah e-business, starategi dapat dikatakan sebagai cara untuk mencapai tujuan dari
kompetisi di dunia bisnis (competitive advantage). E-business tidak dapat bekerja tanpa
strategi (bisnis). Strategi e-business dibutuhkan untuk mendukung arah strategis
perusahaan secara keseluruhan. Oleh sebab itu agar dapat sukses dalam e-business,
organisasi perlu mengembangkan strategi e-business.

Terdapat tiga strategi dasar dalam membangun e-business yang memiliki


hubungan hierarki atau berurutan. Strategi tersebut meliputi strategi analisa, strategi
dalam pemilihan, dan strategi implementasi.

Strategi analisa adalah strategi dimana organisasi menganalisa segala sesuatu


dengan tepat sesuai dengan tujuan e-businessnya. Strategi analisis ini dapat meliputi
analisis lingkuangan eksternal yang dapat meliputi analisa teknologi, ekonomi, politik,
social serta analisis sumber daya internal dapat meliputi analisis sumber daya, analisis
competitor, dan juga yang tidak kalah penting adalah analisis SWOT (Strength,
Weaknesses, Opportunities, Threaths). Berikut ini empat model umum strategi bisnis
yang dapat dianalisis:

a. Low-Cost Leadership

Dalam strategi ini Sistem informasi diharapkan dapat mendukung dalam kegiatan
memproduksi produk, menganalisis data untuk penjualan tersetel dan teknik
pemasaran. Selain itu dalam strategi low-cost leadership ini diharapkan pula
system informassi dapat mendukung layanan pada lower-price dimana
memungkinkan perusahaan untuk menganalisis pola pembelian konsumen, selera,
dan preferensi guna efisien layanan iklan dan pemasaran untuk target pasar yang
low-cost.

b. Product Differentiation

Strategi ini pada dasarnya adalah bagaimana menghasilkan suatu produk yang
berbeda dengan produk lain. Strategi ini menggunakan sistem informasi untuk
memproduksi produk dan layanan yang belum ada, new, fresh dan tentunya
berbeda dengan produk-produk yang sudah ada. Sebagai contoh, Google yang
terus memperkenalkan layanan pencarian baru dan unik di situs Web-nya, seperti
Google Maps, Google Docs, Google Mail.

1
c. Focus on Market Niche

Strategi ini lebih menekankan pada bagaimana sistem informasi itu nantinya dapat
fokus pada pangsa pasar tertentu dan dapat melayani yang lebih baik. Jadi dapat
dikatakan strategi ini memfokuskan bisnis pada a single market dengan produk
dan layanan khusus.

d. Strengthen Customer and Supplier Intimacy

Strategi ini lebih mengutamakan kekuatan hubungan baik dengan pemasok


maupun pelanggan atau partner. Sistem informasi diharapkan mampu
mengembangkan kekuatan hubungan dan loyalitas dengan partner baik itu
customer maupun supplier agar nantinya dengan kekuatan hubungan dan

loyalitas dapat memberikan nilai tambah bagi organisasi.

Setelah strategi analisis ini benar-benar matang maka strategi selanjutnya adalah
strategi dalam pengambilan keputusan atau strategi pemilihan, organisasi memilih dan
memutuskan segala sesuatu yang berhubungan dengan kegiatan e-businessnya untuk
selanjutnya mengimplementasikan pilihan atau keputusan yang diambil strategi dalam
kegiatan e-business dari organisasi.

10.1 Membangun Sistem E-business

Membangun sistem e-business bukan hanya mengkomputerisasi sistem informasi


bisnis yang kemudian dihubungkan ke Internet. Jika pemahaman itu yang menjadi
landasan dalam membangun sistem e-business, maka niscaya sistem itu sulit untuk
bertahan. Oleh sebab itu sebelum membangun sistem e-business perlu menetapkan
persiapan yang tepat menuju pembangunan e-business. Berikut hal-hal yang perlu
diperhatikan dalam pembangunan e-business.

Tahap-tahap Pembangunan Sistem Tahap- tahap


dalam pembentukan Sistem e-business:

• Mendayagunakan komputer personal, jaringan komputer dan internet seoptimal


mungkin

• Membangun halaman Web

Web merupakan salah satu wadah dimana e-business dapat dijalankan maka oleh
sebab itu perlu dibuat web dari e-business.

1
• Membangun SI

E-Business yang efektif Pembangunan Sistem informasi ini dapat meliputi kegiatan
merancang aliran data, prosedur pengolahan dan aliran informasi. Untuk dapat
menerapkan sistem yang efektif dan efisiendiperlukan perencanaan, pelaksanaan,
pengaturan, dan evaluasi sesuai keinginan masingmasing organisasi. Guna dari
sistem yang efektif dan efisien tidak lain untuk mendapatkan keunggulan dalam
berkompetisi

• Mengembangkan SI yang bersifat inter platform

Sistem informasi diharapkan mampu menjembatani antar platform system


informasi seperti arsitektur komputer, sistem operasi atau bahasa pemrograman.

11.1 Metode Pembangunan Sistem

Metode yang paling sering digunakan dalam membangun e-business adalah


metode daur hidup. Metode ini cocok untuk pembangunan sistem e-business, karena
memiliki beberapa karakteristik yaitu proses dilakukan selangkah demi selangkah yang
disertai dengan proses dokumentasi yang rapi. Metode daur hdup terdiri dari beberapa
tahapan proses, yaitu tahap perencanaan, analisis, perancangan, penerapan, evaluasi,
penggunaan, dan pemeliaraan. Pada setiap tahapan dilakukan proses pendokumentasian
atas segala yang telah dilakukan atau disepakati.

1. Tahap Perencanaan

Tahap ini sangat penting karena pada tahap ini permasalahan yang sebenarnya
didefinisikan secara rinci dimana Pembuat sistem mencoba memahami
permasalahan dan mendefinisikan secara rinci, kemudian menentukan tujuan
pembuatan sistem dan mengidentifikasi kendala-kendala. Hasilnya berupa proposal
proyek

2. Tahap Analisis

Pada tahap ini pembuat sistem akan menganalisis permasalahan dengan menyusun
studi kelayakan. Studi kelayakan ini menentukan kemungkinan keberhasilan solusi
yang diusulkan serta untuk memastikan bahwa solusi yang diusulkan tersebut
benar-benar dapat dicapai dengan sumber daya dan dengan memperhatikan kendala
yang terdapat pada perusahaan serta dampak terhadap lingkungan sekeliling.

1
3. Tahap Perancangan

Tahap perancangan dalam membuat sistem informasi e-business ini dapat disebut
juga sebagai desain sistem. Dalam rancangan SI e-business harus memperhatikan
kebutuhan perusahaan e-business, kebutuhan operator, kebutuhan pemakai, dan
kebutuhan teknis.

4. Tahap Penerapan (Implikasi)

Tahap ini merupakan kegiatan untuk mengimplementasikan rancangan yang telah


disusun sebelumnya agar dapat diwujudnyatakan. Implementasi untuk prosedur di
dalam teknologi komputer akan menggunakan bahasa komputer. Sementara itu,
untuk proses yang terdapat di luar sistem komputer, disusunlah sebuah konvensi
atau perjanjian atau tata tertib, agar setiap orang yang terlibat dapat mengikuti alur
yang telah ditetapkan. Untuk merealisasikan sistem pada tahap pemaparan ini,
ditempuh beberapa metode, antara lain, penggunaan paket aplikasi, pengembangan
oleh staf sendiri (insourcing), dan pengembangnan yang dilakukan dengan
kerjasama dari pihak luar seperti konsultan atau software house (outsourcing).

5. Tahap Evaluasi

Pada tahap ini, dilakukan uji coba sistem yang telah selesai disusun. Proses uji coba
diperlukan untuk memastikan bahwa sistem tersebut sudah benar. Faktor-faktor
yang harus diperhatikan dalam mengevaluasi perangkat keras adalah:

• Kemampuan perangkat keras yang meliputi kecepatn proses dan distribusinya

• Seberapa besar biaya yang harus disediakannya untuk pengoperasian dan


perawatan sistem.

• Kompatibilitas perangkat keras terhadap sistem-sistem yang terkait, seberapa


lama teknologi yang digunakan akan bertahan.

• Sejauh mana pilihan-pilihan terhadap komputer yang digunakan,


memperhatikan faktor-faktor ergonomik.

• Tingkat kehandalan dan sekalabilitas jaringan komputer yang dibangun sebagai


infrastruktur sistem tersebut.

6. Tahap Pemeliharaan dan penggunaan

Pada tahap ini, sistem yang telah diuji coba dan dinyatakan lolos dapat mulai
digunakan untuk mengenal proses e-business yang sesungguhnya. Pemeliharaan
sistem secara rutin dapat meliputi penataan ulang database, membackup, dan

1
scaning virus. Sementara itu, pemeliharaa juga termasuk melakukan penyesuaian-
penyesuaian untuk menjaga kemuktahiran sistem, atau pembetulan atas kesalahan-
kesalahan yang mungkin terjadi dan belum diketahui sebelumnya.

12.1 Manajemen Teknologi E-business

Pada dasarnya dalam proses pembangunan dan pengembangan e-


businessdiperlukan suatu manajamen sistem informasi yang baik, efektif dan efisisen.
Dalam proses pembangunan dan pengembangan e-business, manajemen teknologi
menjadi hal yang tidak kalah penting diantara manajemen komponen system informasi
yang lain. Teknologi informasi memiliki kontribusi penting dalam menjalankan proses
system informasi e-business. Teknologi informasi ini dapat disebut sebagai supply atas
demand of system information dalam e-business.

Manajemen teknologi dalam proses e-business ini pada umumnya dapat


dikelompokkan dalam dua perspektif, yaitu:

1. Perspektif Teknis

Dilihat dari sisi teknis, manajemen teknologi informasi dalam e-businessdibagi


kedalam dua fungsi, yaitu fungsi penciptaan dan fungsi penyebaran.

• Fungsi Penciptaan

Dalam fungsi penciptaan, manajemen teknologi itu dapat berpacu pada aspek-
aspek berikut:

- Teknologi informasi harus mampu menjadi medium atau sarana untuk mengubah
fakta-fakta atau kejadian-kejadian sehari-hari yang dijumpai dalam bisnis
perusahaan ke dalam format data kuantitatif. Ada dua cara umum yang biasa
dipergunakan, yaitu secara manual dan otomatis. Yang dimaksud dengan manual
adalah dilibatkannya seorang user untuk melakukan data entry terhadap fakta-
fakta relevan di dalam aktivitas sehari-hari yang dipandang perlu untuk direkam.
Sementara yang dimaksud dengan cara otomatis di sini adalah jika berbagai
teknologi dipergunakan sebagai alat untuk merekam fakta dan mengubahnya
menjadi data tanpa harus melibatkan unsur manusia sebagai data entry.

- Teknologi harus mampu merubah data mentah yang telah dikumpulkan


tersebut menjadi informasi yang relevan bagi setiap penggunanya

1
(stakeholders), yaitu manajemen, staf, konsumen, mitra bisnis, pemilik
perusahaan, dan pihak-pihak lain yang berkepentingan.

- Teknologi mengolah informasi yang diperoleh dengan berbagai konteks


organisasi yang ada, menjadi sebuah knowledge yang dapat diakses oleh
semua pihak di dalam perusahaan.

- Merubah knowledge menjadi wisdom merupakan tugas teknologi


informasi yang terakhir dalam proses penciptaan.

• Fungsi Penyebaran

Dilihat dari fungsi manajemen tekonologi e-business dapat meliputi kegiatan


manajemen yang berhubungan dengan aspek penyebaran sebagai berikut:

- Gathering. Teknologi informasi dikelola (manage) untuk mampu


mengumpulkan entiti-entiti tersebut dan meletakkannya di dalam suatu
media penyimpan digital. Media penyimpan tersebut harus mampu untuk
menangkap berbagai karakteristik unik dari entiti-entiti terkait,

yang biasa direpresentasikan dalam berbagai bentuk format media (multi-


media), seperti: teks, suara (audio), citra (image),gambar bergerak
(video), dan lain-lain.

- Organizing. Untuk memudahkan pencarian terhadap entiti-entiti di


kemudian hari, teknologi informasi dimanage memiliki mekanisme baku
dalam mengorganisasikan penyimpanan entiti-entiti tersebut di dalam
media penyimpan. Konsep-konsep struktur data, database, dan sistem
berkas merupakan dasar-dasar ilmu yang kerap dipergunakan sehubungan
dengan kebutuhan ini.

- Selecting. Di saat berbagai pihak di dalam perusahaan membutuhkan


entity-entity tersebut, teknologi informasi diciptakan untuk menyediakan
fasilitas untuk memudahkan pencarian dan pemilihan.

- Synthesizing. Teknologi informasi diciptaakan mampu memenuhi


kebutuhan manajer ini dalam menggabungkan beberapa entiti menjadi
satu paket kesatuan yang terintegrasi.

- Distributing. Teknologi informasi dibuat dan dikelola dengan memiliki


infrastruktur yang dapat menyalurkan berbagai entiti dari tempat disimpannya entitientiti tersebut
ke pihak-pihak yang membutuhkannya.

1
• Perspektif Manajerial

Dilihat dari sisi bisnis dan manajerial, terutama dalam kaitannya dengan
Manajemen Supply Chain, ada 4 (empat) peranan yang diharapkan
perusahaan dari implementasi efektif sebuah teknologi informasi.

- Minimize Risks. Setiap bisnis memiliki resiko, terutama yang berkaitan


dengan faktor-faktor keuangan. Pada umumnya resiko berasal dari
adanya ketidakpastian dalam berbagai hal dan aspek-aspek eksternal lain
yang berada di luar kontrol perusahaan.

- Reduce Costs. Teknologi informasi diharapkan dapat berkotribusi dalam


perbaikan efisiensi dan optimalisasi proses-proses bisnis di perusahaan.
Peranan teknologi informasi sebagai katalisator dalam berbagai usaha
mengurangi biaya-biaya operasional perusahaan pada akhirnya akan
berpengaruh terhadap profitabilitas perusahaan.

- Create New Realities. Dengan pesatnya perkembangan teknologi internet,


telah mampu menciptakan suatu arena bersaing baru bagi perusahaan,
yaitu di dunia maya. Berbagai konsep e-business semacam e-commerce,
e-procurement, e-customers, e-loyalty, dan lain-lain pada dasarnya
meruapakan suatu cara memandang baru di dalam

menanggapi mekanisme bisnis di era globalisasi informasi.

Secara global, sebenarnya dimensi utama dari manejemen e-business adalah


meliputi tantangan-tantangan dalam hal system informasi dan teknologi informasi.
Tantangan itu meliputi:

1. Pengelolaan Strategi Bisnis/TI

2. Pengelolaan aplikasi-aplikasi bisnis

3. Pengelolaan Platform Teknologi berbasis Internet

4. Manajemen sumber daya data

5. Pengembangan sistem

Dari tantangan-tantangan yang ada, organisasi e-business diharapkan mampu


menjawab tantangan dengan system dan manajemen yang efektif dan efisien sesuai
dengan tujuan organisasi.

E-business memiliki karakteristik tujuan yang sama dengan bisnis secara


konvensional, hanya saja e-business memiliki cakupan yang berbeda. Bisnis
mengandalkan pertemuan antar pebisnis seperti halnya rapat ditempat khusus, atau

1
sekadar untuk berkenalan dengan partner bisnis, sedangkan e-business mengandalkan
media internet sebagai sarana untuk memperoleh tujuannya.

Dalam kegiatan e-business, ada lima kemungkinan bentuk hubungan bisnis


berdasarkan transaksinya, yaitu :

1. Business to Business (perdagangan antar pelaku usaha bisnis)

2. Business to Consumer (perdagangan antar pelaku usaha bisnis dengan konsumen)

3. Consumer to Consumer (perdagangan antar konsumen yang satu dengan


konsumen yang lain)

4. Consumer to Business (perdagangan antar konsumen dengan pelaku bisnis atau


perusahaan)

5. Intrabusiness e-business (perdangan dalam lingkup intranet perusahaan yang

melibatkan pertukaran barang, jasa, dan informasi.

Sasaran dari e-business adalah pasar atau market. Menurut Forrester Research,
telah terjadi perkembangan yang sangat fantastis terhadap jumlah komputer yang
terhubung dalam internet, termasuk penggunanya. E-business market ini menyimpan
peluang omset yang besar yang dapat diperebutkan oleh para pebisnis.

E-Commerce (EC) adalah pembelian dan penjualan barang atau jasa melalui
sistem elektronik seperti internet dan jaringan komputer lainnya. E-Commerce adalah
bagian dari e-business karena adanya penggunaan teknologi informasi berupa internet
dan jaringan komputer lainnya untuk menjalankan proses bisnis utama beruapa
pembelian dan penjualan.

13.1 Peran Teknologi Informasi Dalam Menunjang Keberhasilan Bisnis

Teknologi informasi merupakan salah satu strategi perusahaan untuk dapat lebih
kompetitif. Teknologi informasi akan mendukung terciptanya suatu sistem informasi
yang dibutuhkan oleh konsumennya. Mengaplikasikan suatu sistem informasi yang
berbasis teknologi di dalam suatu perusahaan dapat memberikan keuntungan bagi
perusahaan tersebut antara lain:

Sebagai salah satu sumberdaya organisasi yang menunjang kegiatan operasional,


dan manajerial. Memberikan informasi yang akurat dan tepat waktu, dan tersaji dalam
bentuk yang sesuai. Menunjang keunggulan kompetitif perusahaan.

Penerapan teknologi informasi yang sesuai di suatu perusahaan bukanlah suatu


hal yang mudah. Banyak hal yang harus diperhitungkan seperti manajemen

1
perusahaan, budaya perusahaan, biaya pengadaan perangkat keras maupun lunak,
operator, perawatan dan kesiapan masyarakat menerima sistem yang dikembangkan bila
dilibatkan sebagai end user.

Suatu sistem informasi yang baik dan dapat dikatakan berhasil apabila mampu
menyediakan data dan memiliki kemampuan analisis penghitungan data. Dalam suatu
perusahaan, setiap tingkatan manajemen mempunyai kebutuhan yang berbeda terhadap
perencana, sistem informasi yang dikembangkan harus mampu menjawab setiap
kebutuhan tersebut. Dengan demikian suatu sistem informasi manajemen yang baik
harus mampu memberikan dukungan pada proses-proses berikut:

• Proses perencanaan

• Proses pengendalian

• Proses pengambilan keputusan

• Fungsi dan Peranan Teknologi Informasi (Aplikasi/Software Hardware)

Bagi Perusahaan

Pengertian Teknologi Informasi (TI) adalah suatu teknologi yang digunakan


untuk mengolah data, termasuk memproses, mendapatkan, menyusun, menyimpan,
memanipulasi data dalam berbagai cara untuk menghasilkan informasi yang berkualitas,
yaitu informasi yang relevan, akurat dan tepat waktu, yang digunakan untuk keperluan
pribadi, bisnis, pemerintahan dan merupakan informasi yang strategis untuk
pengambilan keputusan. Teknologi Informasi tidak hanya terbatas pada teknologi
komputer (software & hardware) yang digunakan untuk memproses atau menyimpan
informasi, melainkan juga mencakup teknologi komunikasi untuk mengirimkan
informasi (Martin, 1999).

Semua bidang membutuhkan teknologi informasi, baik hukum, ekonomi,


perbankan, kesehatan, dan sebagainya. Penerapan Teknologi Informasi banyak
digunakan para usahawan. Kebutuhan efisiensi waktu dan biaya menyebabkan setiap
pelaku usaha merasa perlu menerapkan teknologi informasi dalam lingkungan kerja.

Penerapan Teknologi Informasi dapat menyebabkan perubahan pada kebiasaan


kerja. Misalnya penerapan Enterprice Resource Planning (ERP). ERP adalah salah satu
aplikasi perangkat lunak yang mencakup sistem manajemen dalam perusahaan. Juga
penggunaan Microsoft Access dapat membuat aplikasi untuk dapat memenuhi tujuan
efektifitas dan efisiensi suatu perusahaan. Ada 4 peranan mendasar teknologi informasi
di sebuah perusahaan, yaitu:

22

1
1. Fungsi Operasional akan membuat struktur organisasi menjadi lebih ramping telah diambil
alih fungsinya oleh teknologi informasi. Karena sifat penggunaannya yang menyebar di
seluruh fungsi organisasi, unit terkait dengan manajemen teknologi informasi akan
menjalankan fungsinya sebagai supporting agency dimana teknologi informasi dianggap
sebagai sebuah firm infrastructure.

2. Fungsi Monitoring and Control mengandung arti bahwa keberadaan teknologi informasi
akan menjadi bagian yang tidak terpisahkan dengan aktivitas di level manajerial embedded di
dalam setiap fungsi manajer, sehingga struktur organisasi unit terkait dengannya harus dapat
memiliki span of control atau peer relationship yang memungkinkan terjadinya interaksi
efektif dengan para manajer di perusahaan terkait.

3. Fungsi Planning and Decision mengangkat teknologi informasi ke tataran peran yang lebih
strategis lagi karena keberadaannya sebagai penyedia dari rencana bisnis perusahaan dan
merupakan sebuah tambahan informasi bagi para pimpinan perusahaan yang dihadapkan
pada realitas untuk mengambil sejumlah keputusan penting sehari-harinya.

4. Fungsi Communication secara prinsip termasuk ke dalam firm infrastructure. Dalam era
organisasi modern dimana teknologi informasi ditempatkan posisinya sebagai sarana atau
media individu perusahaan dalam berkomunikasi, berkolaborasi, berkooperasi, dan
berinteraksi.

14 .1 Tahapan E-business

Ada empat tahap pemanfaatan jaringan komputer dan internet untuk tujuan e-
business, di mana terjadi transformasi perusahaan tradisional ke e-business, diantaranya
sebagai berikut:

• Mendayagunakan computer

• Mendayagunakan jaringan dan internet (seperti email, chat messanger, IRC, dll)

• Membangun dan mendayagunakan web

• E – commerce

Jadi dapat disimpulkan bahwa pengertian e-commerce dan e-business apabila


tidak dipahami terlebih dahulu akan membuat pembahasan tentang hal tersebut menjadi
tidak sistematis. Hal ini dikarenakan kebingungan dalam menentukan istilah yang
paling cocok untuk mewakili konsep perdagangan dengan sarana elektronik.

1
Perbedaan yang mendasar antara e-commerce dan e-business adalah bahwa tujuan
e-commerce berorientasi pada bagaimana memperoleh keuntungan, sedangkan e-
business berorientasi pada kepentingan jangka panjang dan sifatnya abstrak seperti
kepercayaan konsumen, pelayanan terhadap konsumen, peraturan kerja, relasi antar
mitra bisnis, dan penanganan masalah sosial lainnya. Selain dari perbedaan yang
dimiliki oleh keduanya, ternyata keduanya juga memiliki persamaan tujuan yaitu
memajukan perusahaan menjadi perusahaan yang lebih besar dari sebelumnya.

15.1 Implementasi Konsep pada Gita Busana

Kemajuan Teknologi Informasi (TI) perlu dimanfaatkan para pelaku Usaha Kecil
dan Menengah (UKM) untuk mengembangkan bisnisnya melalui e-Business, peluangnya
terbuka lebar dan secara teknis mudah dijalankan.

Pemanfaatan teknologi informasi untuk perdagangan dan jasa atau yang dikenal
dengan e-Commerce bisa dilakukan baik untuk B2B (business to business) misalnya
antara pabrik dengan pemasok bahan baku atau antara distributor dengan dealer; maupun
untuk B2C (business to consumer) seperti perusahaan transportasi dengan calon
penumpang, antara rumah sakit dengan pasien dan antara pedagang dengan pembeli.
Selain itu ada jenis pemanfaatan untuk e-Marketplace, pasar yang terbentuk dan secara
maya mempertemukan penjual dan penjual.

Dengan memanfaatkan e-Commerce dalam operasional bisnisnya, UKM akan


mendapatkan akses pasar yang lebih luas dan berpeluang menggaet pelanggan baru. Di
sisi lain, pelanggan akan lebih mudah mendapatkan informasi yang diperlukan secara on-
line. Berbagai penghematan dan efisiensi akan dicapai seperti dalam hal biaya
transportasi, komunikasi telepon atau fax, pengiriman, dokumen, cetakan, waktu dan
tenaga kerja Kondisinya sekarang sangat mendukung, antara lain jumlah pemakai internet
di dunia yang diperkirakan lebih dari 1,3 miliar dan di Indonesia diperkirakan lebih dari
25 juta orang pengguna internet.

Jumlah tersebut dipastikan bakal bertambah setiap harinya. Peluang pasarnya


terbuka lebar karena jumlah penduduk dan kebutuhan produk dan jasa relatif besar.
Sumber daya potensial juga tersedia, termasuk ketersediaan tenaga kerja trampil di
bidang IT. Satu hal yang tidak perlu diragukan, penerapan IT dalam bisnis bukan hal
yang baru karena telah diimplementasikan dengan berhasil oleh pelaku bisnis besar
maupun para pioneer

1
Implementasinya banyak, bisa untuk pengembangan produk, promosi, transaksi secara online,
pengiriman dan untuk layanan purna jual. Pelaksanaannya juga bisa bertahap, misalnya dengan
menggunakan computer dalam kegiatan kantor selanjutnya komputer tersebut terhubung dengan
internet dan menggunakan internet tersebut untuk mencari informasi maupun email. Berikutnya,
pelaku UKM bisa membangun website untuk mengenalkan usaha dan produk barang atau
jasanya. Pada akhirnya, menggunakan internet untuk transaksi bisnis dengan pelanggan maupun
mitra bisnisnya.

Mengembangkan e-Commerce sebenarnya tidak sulit, yaitu mulai dari hal yang
kecil dan mulai sekarang juga, antara lain dengan belajar memakai komputer dan internet,
memiliki kartu alamat yang ada emailnya, dan mempromosikan produk melalui web.

Implementasi konsep e-commerce pada Gita Busana untuk saat ini dipergunakan
untuk pengembangan produk, promosi, transaksi secara online, pengiriman dan untuk
layanan purna jual. Terlebih lagi adanya promosi dari mulut ke mulut, dimana pelanggan
lama yang merasa puas dengan jasa jahit Gita Busana mempromosikannya secara lisan
kepada orang lain. Sehingga dapat meningkatkan penjualan dan produksi dari Gita
Busana yang menunjukkan keungulan Gita Busana dari jasa jahit lainnya.

1
BAB 3
KESIMPULAN

Dapat disimpulkan bahwa, e-business adalah salah satu cara yang dapat kita gunakan untuk
meningkatkan bisnis kita atau memulai sebuah bisnis baru. Dimana kemudahannya membuat kita
tidak perlu harus kesana kemari hanya untuk bertemu dengan orang lain. Dan membayar uang
jutaan rupiah hanya untuk menyebarkan dan memberitahukan orang-orang kalau kita mempunyai
bisnis.
Dimasa yang serba digital dan akses informasi yang semakin cepat telah mengubah
paradigma dalam berbisnis. Bisnis yang dikelola secara tradisional akan mengalami beberapa
permasalahan dan tidak dapat efektif berkembang. E-business memudahkan kita dalam
manajemen dan membantu meningkatkan produktifitas kerja.

1
DAFTAR PUSTAKA

http://alvikarachmaputri.blogspot.com/2015/12/peranan-e-commerce-dan-m-commerce-
dalam_26.html
https://www.academia.edu/37619090/TEKNOLOGI_INFORMASI_PERUSAHAAN_E-
BUSINESS_DAN_DAYA_SAING_SAAT_INI
Putra, Y. M. (2018). Penggunaan Teknologi Informasi Pada E-Business. Modul Kuliah Sistem
Informasi Manajemen. FEB-Universitas Mercu Buana: Jakarta
Pengertian Internet [Online] tersedia di
https://www.maxmanroe.com/vid/teknologi/internet/pengertian-internet.html [diakses pada 27
Maret 2019]
Pengertian Teknologi Informasi [Online] tersedia di
https://www.maxmanroe.com/vid/teknologi/teknologi-informasi.html [diakses pada 27 Maret
2019]
Yuliana, Oviliani Yenty (2000). Penggunaan Teknologi Internet dalam Bisnis [Online] tersedia
di
https://media.neliti.com/media/publications/73606-ID-penggunaan-teknologi-internet-
dalambisn.pdf [diakses pada 26 Maret 2019]
Cendana, Olivia Elvira (2017). Penggunaan Teknologi Informasi dalam e-Business [Online]
tersedia di http://olivbelotugasim.blogspot.com/ [diakses pada 27 Maret 2019]
Fauzi, Achmad (2017). Peran E-Commerce untuk Meningkatkan Daya Saing Usaha Kecil dan
Menengah (UKM) [Online] tersedia di http://ngapalutugas.blogspot.com/2017/10/peran-
ecommerce-untuk-meningkatkan.html [diakses pada 27 Maret 2019]
Putri, Alvika Rachma (2015). Peranan e-commerce dan m-commerce dalam Bidang Bisnis
[Online] tersedia di http://alvikarachmaputri.blogspot.com/2015/12/peranan-e-commerce-dan-
mcommerce-dalam_26.html [diakses pada 27 Maret 2019]

Anda mungkin juga menyukai