Anda di halaman 1dari 6

1.

- Rasa ingin tahu


Peneliti hendaknya memiliki sifat haus akan ilmu sehingga akan memiliki keinginan
untuk menuntut ilmu, dengan demikian peneliti akan selalu berusaha memperluas
pengetahuan dan serta wawasannya.

- Jujur
Peneliti diwajibkan harus jujur terhadap fakta terkait penelitian dan tidak boleh
memanipulasi fakta demi kepentingan penelitiannya sendiri.

- Rajin dan tekun


Seorang peneliti hendaknya harus rajin dan tekun dalam penelitian yang dilakukannya,
tidak boleh ada sifat malas, mudah jenuh, dan ceroboh, juga harus rajin, bersemangat,
serta tidak mudah putus asa.

- Objektif
Memisahkan antara argumen atau opini pribadi/seseorang dengan fakta yang ada di
lapangan.

- Rasional dan sistematik


Data-data yang diperoleh adalah berdasar fakta lapangan yang runtut serta dapat
dipertanggungjawabkan.

- Percaya diri dan berani


Memiliki sifat berani dan sifat bertanggung jawab terhadap semua keadaan hasil
konsekuensi penelitian yang harus dihadapi jika sudah mengusulkan sesuatu terkait
perbaikan kondisi tertentu.

- Kerja sama
Dapat bekerja sama dengan orang lain dan tidak mementingkan kepentingan pribadi.

- Mengemukakan pendapat secara Ilmiah dan Kritis


Pendapat dari seorang peneliti diharapkan selalu bersifat ilmiah dan sifatnya tidak
mengada-ada tanpa didukung bukti yang dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.
Peneliti juga harus bersikap kritis terhadap permasalahan yang sedang terjadi dan
berkembang di masyarakat.

2. Keuntungan pengamatan langsung dalam penelitian yaitu kita bisa


mendapatkan data yang akurat dan menyeluruh dari pengamatan yang kita lakukan
tersebut.
3. - Hipotesis berasal dari bahasa Yunani: hypo = di bawah;thesis = pendirian, pendapat
yang ditegakkan, kepastian. Artinya, hipotesis merupakan sebuah istilah ilmiah yang
digunakan dalam rangka kegiatan ilmiah yang mengikuti kaidah-kaidah berpikir biasa,
secara sadar, teliti, dan terarah.
- Hipotesis atau anggapan dasar adalah jawaban sementara terhadap masalah yang
masih bersifat praduga karena masih harus dibuktikan kebenarannya. Dugaan jawaban
tersebut merupakan kebenaran yang sifatnya sementara, yang akan diuji kebenarannya
dengan data yang dikumpulkan melalui penelitian. Dalam penggunaannya sehari-hari
hipotesis ini sering juga disebut dengan hipotesis, tidak ada perbedaan makna di
dalamnya.
• Fungsi penting hipotesis di dalam penelitian, yaitu :
1. Untuk menguji teori,
2. Mendorong munculnya teori,
3. Menerangkan fenomena sosial,
4. Sebagai pedoman untuk mengarahkan penelitian,
5. Memberikan kerangka untuk menyusun kesimpulan yang akan dihasilkan.

4. Unsur unsur yang terdapat dalam penutup suatu laporan dan contohnya adalah
kesimpulan, evaluasi, dan solusi.
Tema penelitian : peran keluarga dalam mencegah kenakalan remaja

Kesimpulan : Jadi, hasil dari penelitian yang sudah dilakukan, keluarga mengambil peran
utama dalam mencegah kenakalan remaja. Maka dari itu, keluarga harus bisa lebih
memperhatikan dan menjaga anggotanya agar tidak keluar dari jalan yang benar.

Evaluasi : Dengan penelitian yang sudah dilakukan, kurang lebih 80% persen narasumber
menjawab mereka tidak memiliki peraturan ketat di rumahnya Yang menjadi salah satu
faktor besar kenakalan remaja.

Solusi : Maka dari itu, solusi yang dapat diberikan adalah, sebaiknya setiap orangtua
tegas dalam mendidik anaknya. Memiliki peraturan dan dilaksanakan dalam
pengawasan sehingga semuanya terkontol dan rapi. Akan semakin sedikit juga remaja
yang keluar di malam hari dan menimbulkan kekacauan.

5. - Memeriksa kelengkapan data


Tahap ini dilakukan segera setelah data terkumpul. Peneliti bisa membuat ceklist untuk
memastikan apakah semua data sudah terkumpul. Perlu diperhatikan bahwa tidak ada
dataset atau catatan lapangan yang sempurna. Selalu ada kekurangan dan celah setelah
data terkumpul. Namun demikian, penting bagi peneliti untuk melakukan justifikasi
bahwa data yang terkumpul sudah layak untuk dianalisis. Justifikasi tersebut tentu
didasarkan pada desain riset awal tentang data apa saja yang dibutuhkan untuk
menjawab pertanyaan penelitian. Singkatnya, jika data dirasa cukup, maka bisa
dianggap sudah lengkap.

- Memeriksa kualitas data


Tahap ini dilakukan dengan cara mengamati atau membaca berulang-ulang apakah
jawaban dari informan sesuai dengan yang diharapkan oleh peneliti, dalam arti semua
kolom terisi atau semua pertanyaan terjawab secara memuaskan. Pemeriksaan kualitas
data dilakukan untuk menentukan berapa data yang missing dan perlukah dilakukan
pencarian data tambahan.

- Menentukan kualitas pengukuran


Tahap ini umumnya dilakukan pada riset kuantitatif. Bagaimana variabel diukur harus
diuraikan secara jelas. Misalnya, peneliti membahas tentang kualitas hidup manusia.
Hidup yang berkualitas harus bisa diukur. Kualitas hidup bisa diukur dengan tingkat
kebahagiaan subjektif dan kesehatan. Skala yang digunakan misalnya, responden
memilih antara angka 1-10 pada kuesioner, semakin tinggi semakin bahagia. Ada banyak
macam cara untuk melakukan pengukuran. Pada penelitian kualitatif, pengukuran
seringkali tidak perlu karena memang umumnya fenomena kualitatif tidak bisa diukur
atau sebaiknya tidak perlu demi menjaga kualitas data. Misal, penelitian tentang
pengalaman kultural masyarakat penggemar sabung ayam atau makna sosial dari suatu
fenomena sosial lain. Pengalaman kultural dan pemaknaan sosial oleh informan lebih
relevan dijelaskan dengan narasi ketimbang skala atau angka.

6. Sebelum mengolah data, Buku kode harus dipersiapkan. Buku kode ini mempunyai dua
fungsi penting. Pertama, buku kode digunakan untuk pedoman utama dalam melakukan
tabulasi data ke dalam lembar koding (codesheet). Kedua, buku kode menjadi pedoman
dalam melakukan analisis data dan interpretasi hasil analisis.

7. Responden adalah istilah yang sering digunakan dalam ilmu sosial dalam survei, individu
diminta menjawab pertanyaan terstruktur dan semi terstruktur. Biasanya responden
menyampaikan kepada peneliti jawaban sesuai dengan pertanyaannya, tidak lebih dan
tidak kurang, selain itu responden adalah seseorang yang mampu menjawab
serangkaian pertanyaan yang dilakukan oleh seorang peneliti dengan bentuk
pertanyaan tertulis melalui kuesioner maupun lisan melalui pedoman wawancara

Contohnya
Penelitian Kuantitatif
Dalam sebuah studi yang menggunakan jenis penelitian kuantitatif ingin mengkaji
“Hubungan antara kelengkapan alat laboratorium dengan prestasi belajar IPA Kelas X
SMAKN Anglo”. Dimana dalam studi ini, yang menjadi responden adalah kepala
laboratorium SMAKN Anglo, laboran SMAKN Anglo, guru IPA SMAKN Anglo, dan siswa
kelas X SMAKN Anglo

Penelitian Korelasional
misalnya studi tentang “Relevansi Antara Isi Buku paket GBPP”. Dalam studi ini, yang
menjadi subjek penelitian untuk variabel pertama ialah buku paket, sedangkan untuk
variabel kedua ialah buku GBPP, sehingga respondennya adalah guru bidang studi yang
diselidiki relevansinya

8. - Mengidentifikasi masalah
Mengidentifikasi masalah dimulai dari mengidentifikasi fenomena sosial yang penting,
hangat, dan mendesak. Hal utama yang harus diperhatikan dalam mengidentifikasi
masalah adalah memilih fenomena sosial yang mempunyai banyak kegunaan jika diteliti.
- Merumuskan dan membatasi masalah
Merumuskan masalah mencakup perumusan dan pemetaan variabel-variabel yang
berhubungan dengan fokus masalah. Variabel tersebut ada yang melatarbelakangi, ada
pula yang diakibatkan oleh fokus masalah. Merumuskan masalah hendaknya
dirumuskan dalam bentuk kalimat tanya. Selain itu, dalam merumuskan masalah perlu
dilakukan pembatasan masalah. Tujuannya agar penelitian tidak melebar dan menjadi
lebih fokus.
- Melakukan studi kepustakaan
Studi kepustakaan adalah kegiatan untuk mengkaji teori yang mendasari penelitian. Baik
teori yang berhubungan bidang ilmu maupun teori yang berhubungan dengan
metodologi. Studi kepustakaan juga mengkaji hal-hal empiris yang bersumber dari
penelitian terdahulu. Studi kepustakaan perlu dilakukan untuk mencari teori, konsep,
dan generalisasi yang bisa digunakan sebagai landasan teoritis. Penelitian sosial
membutuhkan landasan teoritis agar penelitian tersebut empiris sehingga tidak
dianggap sebagai perbuatan coba-coba.
- Merumuskan hipotesis
Hipotesis adalah jawaban sementara terhadap masalah penelitian yang kebenarannya
masih harus diuji secara empiris. Hipotesis dapat diperoleh dari kesimpulan-kesimpulan
teoritis yang didapatkan dari studi kepustakaan.
- Menentukan desain dan metode penelitian
Desain penelitian berisi tentang rancangan penelitian yang dibuat dengan menggunakan
pendekatan, metode penelitian, teknik pengumpulan data, dana sumber data.
Metode yang bisa digunakan dalam penelitian sosiologi, yaitu metode kualitatif dan
kuantitatif, metode deduktif dan induktif, metode empiris dan rasional, serta metode
fungsionalis.
- Menyusun instrumen dan mengumpulkan data Instrumen adalah alat yang
digunakan untuk mengumpulkan data. Berarti, sebelum melakukan pengumpulan
data, terlebih dahulu menentukan teknik pengumpulan data dan menguji instrumen
pengumpulan data yang akan digunakan. Contoh teknik pengumpulan data adalah
wawancara, kuisioner, observasi, dan lain-lain.
- Menganalisis data
Menganalisis data adalah kegiatan mengubah data hasil penelitian menjadi informasi
yang dapat digunakan untuk mengambil kesimpulan dalam sebuah penelitian.
Selain itu, juga harus sesuai dengan teori dan metode penelitian yang digunakan.
- Menyusun laporan
Langkah terakhir dalam penelitian sosial adalah menyusun laporan. Melalui laporan
penelitian inilah ilmuan lain dapat mempelajari dan menilai hasil penelitian sehingga
ilmu pengetahuan dapat berkembang.

9. A. Perumusan masalah
Pengertian dan Fungsi Perumusan Masalah
Dalam sebuah penelitian, rumusan masalah menjadi salah satu tahap yang sangat
penting. Tanpa perumusan masalah, suatu penelitian akan menjadi sia-sia. Hal ini
dikarenakan perumusan masalah merupakan pendorong sehingga dilakukan suatu
penelitian. Selain itu, rumusan masalah juga berfungsi sebagai pedoman atau fokus dari
suatu penelitian. Artinya bahwa, rumusan masalah akan menentukan jenis data-data
apa saja yang diperlukan untuk kegiatan penelitian dan data apa yang tidak diperlukan
oleh peneliti.
B. Tujuan penelitian
Pada dasarnya, tujuan penelitian adalah untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan
penelitian yang telah dirumuskan dalam suatu rumusan masalah atau untuk
pengembangan pengetahuan. Oleh karena itu, tujuan penelitian harus sesuai (sinkron)
dengan masalah yang telah dirumuskan.
Adapun kriteria dalam merumuskan tujuan penelitian,yaitu:
a. Tujuan dinyatakan secara jelas dan operasional
b. Tujuan diarahkan sesuai dengan rumusan masalah
c. Memberi arah tentang sasaran yang ingin dicapai

10. Responden diartikan sebagai penjawab atas pertanyaan yg diajukan untuk kepentingan
penelitian
Informan diartikan sebagai orang yg memberi informasi atau orang yg menjadi sumber
data penelitian
Responden adalah individu yang memberi tanggapan atau reaksi dari suatu masalah.
sedangkan informan adalah individu yang menjadi sumber informasi
11. Inilah beberapa profesinya:
Peneliti Sosial
Peneliti sosial memiliki tugas melakukan survei lalu hasil survei tersebut diberikan pada
perusahaan. Hasil survei ini mampu mempengaruhi kebijakan perusahaan, ilmu
sosiologi paling tepat melakukan pekerjaan ini.

Penasehat
Pekerjaan ini menuntuk diskusi bersama orang tua atau wali untuk menyusun strategi
tepat yang mampu mendukung prestasi siswa.

Spesialis Hubungan Masyarakat


Spesialis Hubungan Masyarakat (PR) (Public Relations (PR) Specialist)

Spesialis Hubungan Masyarakat perlu menjadi komunikator ulung.mereka harus


memiliki kemampuan untuk memahami sikap, kebutuhan, dan preferensi audiens.
Keterampilan menulis sangat penting untuk menyusun siaran pers.
Staf humas harus memiliki keterampilan interpersonal untuk berbicara kepada media.
Meyakinkan media untuk meliput berita tentang klien atau organisasi mereka

12. 1. Mempelajari Ilmu Sosiologi akan membantu seseorang melihat siapa dirinya dengan
lebih jelas, baik itu sebagai individu atau pribadi dan utamanya sebagai angota
masyarakat atau kelompok.
2. Mempelajari sosiologi akan membantu seseorang mengkaji posisinya di dalam
masyarakat dan juga melihat dunia atau budaya lain yang belum ia ketahui sebelumnya.
3. Mempelajari Ilmu Sosiologi akan membantu seseorang memperoleh pengetahuan
mengenai beragam bentuk interaksi sosial yang ada di dalam masyarakat baik itu antar-
individu, antar-kelompok atau pun antar-individu dengan kelompok.
4. Mempelajari Ilmu Sosiologi akan membantu seseorang mengendalikan perilaku sosial
dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa & bernegara.
5. Mempelahari Ilmu Sosiologi akan membantu seseorang lebih memahami norma,
tradisi, keyakinan dan juga nilai nilai yang dianut oleh masyarakat dan juga membantu
memahami perbedaan yang ada di dalamnya.

13. Pemerintah
Berdasarkan ilmu, kajian-kajian, dan riset yang dilakukannya, sosiolog dapat
memberikan masukan terhadap kebijakan untuk masyarakat yang akan diputuskan oleh
para pengambil kebijakan, seperti pemerintah. Sosiolog membantu menganalisis serta
memperkirakan pengaruh apa yang akan terjadi jika suatu kebijakan diambil dan
diterapkan oleh pemerintah pada suatu masyarakat tertentu, ataupun pembangunan
seperti apa yang cocok bagi suatu masyarakat. Artinya, agar kebijakan yang diambil
memenuhi suatu harapan serta dapat menghasilkan pengaruh yang diinginkan.

Anda mungkin juga menyukai