Anda di halaman 1dari 5

BAB IV

ANALISA JURNAL

A. Rumusan Masalah

P : Gangguan proses pikir (waham)


I : Penerapan Standar Asuhan Keperawatan (SAK) Jiwa dan pemberian latihan
Deeskalasi.
C : Penerapan Standar Asuhan Keperawatan (SAK) Jiwa dan pemberian latihan
Deeskalasi vs-
O : Terjadi penurunan intensitas waham pada pasien skizofrenia.

Narasi : Apakah pemberian SAK Jiwa dan latihan deeskalasi dapat menurunkan
intensitas waham pada pasien skizofrenia?

B. Metode Strategi Penelusuran Bukti

Pertama kami mencari jurnal di Google Cendekia dengan kata kunci “Jurnal
Terapi Waham”. Kemudian muncul di paling atas jurnal dengan judul ”Penerapan
Standar Asuhan Keperawatan Jiwa Ners Untuk Menurunkan Intensitas Waham Pasien
Skizofrenia”.

Gambar.1

Kami mencari beberapa jurnal terkait waham, dan setealah melalui beberapa
diskusi, akhirnya kelompok kami memutuskan menganalisa jurnal pertama yang kami
temukan yaitu dengan judul ”Penerapan Standar Asuhan Keperawatan Jiwa Ners
Untuk Menurunkan Intensitas Waham Pasien Skizofrenia”.
C. Hasil Penelusuran Bukti

Judul : ”Penerapan Standar Asuhan Keperawatan Jiwa Ners Untuk


Menurunkan Intensitas Waham Pasien Skizofrenia”.
Tanggal terbit jurnal : Jurnal Keperawatan Jiwa Volume 8 No 1, Hal 45 - 52,
Februari 2020.
Penelusuran bukti :

Gambar.2

D. Telaah Kritis
1. Validity
N
VALIDITY PENILAIAN SARAN
O
1. Desain penelitian: Sesuai, karena berdasarkan Tidak ada saran untuk
Penelitian ini menurut Price dkk (2015) Teknik pemilihan desain dan
merupakan studi ini mengembangkan teknik instrument penelitian
kasus untuk psikososial disaat perilaku pasien karena menurut
menganalisis dalam keadaan yang tidak tenang, kelompok sudah sesuai.
intervensi standar dan mengembalikan pasien
asuhan menjadi lebih tenang atau
keperawatan jiwa memberikan umpan balik dengan
dan latihan harapan pasien kembali menjadi
deskalasi terhadap individu yang tenang .
agresifitas pasien
skizofrenia untuk
menurunkan
intensitas waham.

Instrumen:
Melalui
wawancara dan Menurut kelompok sudah sesuai.
observasi dengan Intrumen ini dikembangkan oleh
menggunakan Haddoch (1999). Dalam setiap
intrumen item pernyataan disediakan 5
Psychotic pilihan jawaban, yang disesuaikan
Symptom Rating dengan tujuan yang akan dinilai
Scales dari setiap item pernyataannya .
(PSYRATS).
2. Tempat dan Tempat:
waktu penelitian : RS Dr. H. Marzoeki Mahdi Bogor

Waktu:
25 Oktober 2019
3. Populasi dan Karena ini studi kasus maka
Sampel : peneliti mengambil salah satu
Sampel dari pasien yang mengalami diagnose
penelitian yaitu dengan waham.
Ny. E yang berusia
40 tahun.

4. Uji statistik : Sesuai, karena mengacu pada


Tidak ada uji hasil skoring berada dalam
statistik, pada rentang skor antara 0-24 dengan
analisis kasus ini, kategori: intensitas ringan (skor 0-
dilakukan evaluasi 6), intensitas sedang (skor 7-12),
intensitas waham intensitas berat (skor 13-18),
pada hari ke 1 dan intensitas sangat berat (skor 19-
ke 8 perawatan. 24). Hasil skoring sangat bernilai
baik jika semakin menurun nilai
yang diperoleh yang berarti
semakin menurun intensitas
waham yang muncul pada pasien.
2. Importance

Intervensi penelitian ini diberikan selama delapan hari berturut-turut. Evaluasi


terhadap intensitas waham dilakukan melalui wawancara dan observasi dengan
menggunakan instrument Psychotic Symptom Rating Scales (PSYRATS).
Dimana skor keseluruhan instrumen adalah 16. Dari sudut pandang penganalisa,
jurnal ini memberikan informasi yang berguna. Disamping itu instrumen yang
digunakan juga termasuk bagus. Jurnal ini memberikan kita gambaran, bahwa
pasien dengan gangguan kejiwaan dapat lebih cepat untuk sembuh jika perawat
benar-benar dapat menerapakan standar asuhan keperawatan dgn sebenar-
benarnya ditambah dengan teknik deeskalasi. Yaitu Hal ini dikarenakan pasien
dengan gangguan jiwa lebih banyak butuh berhatian. Namun dari jurnal ini timbul
pertanyaan apakah dengan waktu penelitian yang singkat, yaitu delapan hari,
benar-benar dapat menurunkan intensitas waham pasien? Selanjutnya dalam
penelitian ini pasein mengalami waham kebesaran dan merasa di dalam dirinya
memiliki tiga jiwa, apakah pada saat pengkajian peneliti dapat memastikan sedang
mengkaji jiwa yang sebenarnya? Masih ada beberapa pertanyaan yang belum
terjawab dipenelitian ini.

3. Appicability

Pada penelitian ini, peneliti memfokuskan pada satu pasien, sehingga SAK Jiwa
yang diberikan dapat diberikan secara terfokus. Instrumen yang digunakan juga
mudah diaplikasikan. Sehingga penelitian ini dapat diterapkan di lahan praktek.
Namun mengingat sifat pasien waham adalah salah satunya resiko kekersan, orang
yang ingin melakukan penelitian ini, haruslah memiliki kesabaran, kelembutan
dan tidak tergesa-gesa untuk mendapatkan hasil penelitian dari pasien.
DAFTAR PUSTAKA

Cheung, P., Schweitzer, I., Crowley, K., & Tuckwell, V. (1997). Violence
in schizophrenia : role of hallucinations and delusions, 26, 181–190.
Du, M., Wang, X., Yin, S., Shu, W., Hao, R., Zhao, S., Xia, J. (2017). De-
escalation techniques for psychosis-induced aggression or agitation. Cochrane
Database ofSystematic Reviews 2017. China: Published by John Wiley & Sons,
Ltd. 2. https://doi.org/10.1002/14651858.CD00
9922.pub2.www.cochranelibrary.com
Price, O., Baker, J., Bee, P., & Lovell, K. (2015). Learning and
performance outcomes of mental health staff training in de-escalation techniques
for the management of violence and aggression. The British Journal of Psychiatry,
447– 455.https://doi.org/10.1192/bjp.bp.114.1 44576

Anda mungkin juga menyukai