2017
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN SUMBER DAYA AIR DAN KONSTRUKSI
Modul 3 Konservasi Sumber Daya Air
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas selesainya
pengembangan Modul Konservasi Sumber Daya Air sebagai kemampuan
inti/substansi dalam Pelatihan Orientasi Terpadu. Modul ini disusun untuk
memenuhi kebutuhan kompetensi dasar Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS)
Angkatan 2017 yang tersebar di beberapa unit organisasi bidang sumber daya air
di lingkungan Kementerian PUPR.
Modul konservasi sumber daya air ini disusun dalam 3 (tiga) bagian yang terbagi
atas pendahuluan, materi pokok, dan penutup. Penyusunan modul yang
sistematis diharapkan mampu mempermudah peserta pelatihan dalam memahami
konservasi sumber daya air. Penekanan orientasi pembelajaran pada modul ini
lebih menonjolkan partisipasi aktif dari para peserta.
Akhirnya, ucapan terima kasih dan penghargaan kami sampaikan kepada Tim
Penyusun dan Narasumber, sehingga modul ini dapat diselesaikan dengan baik.
Penyempurnaan maupun perubahan modul di masa mendatang senantiasa
terbuka dan dimungkinkan mengingat akan perkembangan situasi, kebijakan dan
peraturan yang terus menerus terjadi. Semoga Modul ini dapat memberikan
manfaat bagi peningkatan kompetensi CPNS Angkatan 2017 yang tersebar di
beberapa unit organisasi bidang sumber daya air di lingkungan Kementerian
PUPR.
KATA PENGANTAR.................................................................................................i
DAFTAR ISI..............................................................................................................ii
PETUNJUK PENGGUNAAN MODUL....................................................................iv
PENDAHULUAN......................................................................................................1
A. Latar Belakang................................................................................................1
B. Deskripsi Singkat............................................................................................1
C. Tujuan Pembelajaran......................................................................................2
D. Materi Pokok dan Sub Materi Pokok..............................................................2
E. Estimasi Waktu...............................................................................................2
MATERI POKOK 1 DEFINISI, MAKSUD DAN TUJUAN KONSERVASI SUMBER
DAYA AIR..................................................................................................................3
1.1 Definisi Konservasi Sumber Daya Air..........................................................3
1.2 Maksud dan Tujuan Konservasi Sumber Daya Air......................................3
1.3 Latihan.........................................................Error! Bookmark not defined.
1.4 Rangkuman.................................................Error! Bookmark not defined.
MATERI POKOK 2 KEGIATAN KONSERVASI SUMBER DAYA AIR...................4
2.1 Perlindungan dan Pelestarian Sumber Air..................................................4
2.2 Pengawetan Air...........................................................................................7
2.3 Pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran AIr..................10
2.3.1 Pengelolaan Kualitas Air.....................................................................10
2.3.2 Pengendalian Pencemaran Air...........................................................14
2.4 Latihan.........................................................Error! Bookmark not defined.
2.5 Rangkuman................................................................................................17
PENUTUP...............................................................................................................18
A. Simpulan.......................................................................................................18
B. Tindak Lanjut.................................................................................................18
EVALUASI FORMATIF..........................................................................................19
A. Soal...............................................................................................................20
B. Umpan Balik dan Tindak Lanjut....................................................................21
DAFTAR PUSTAKA
GLOSARIUM
KUNCI JAWABAN
PETUNJUK PENGGUNAAN MODUL
Deskripsi
Modul konservasi sumber daya air ini terdiri dari 2 (dua) materi pokok. Materi
pokok pertama membahas definisi, maksud dan tujuan konservasi sumber daya
air. Materi pokok kedua membahas kegiatan konservasi sumber daya air.
Persyaratan
Dalam mempelajari modul ini, peserta pelatihan diharapkan dapat menyimak
dengan seksama penjelasan dari pengajar, sehingga dapat memahami dengan
baik materi yang merupakan kemampuan inti/substansi dari Pelatihan Orientasi
Terpadu. Untuk menambah wawasan, peserta diharapkan dapat membaca
terlebih dahulu materi yang berkaitan dengan konservasi sumber daya air.
Metode
Dalam pelaksanaan pembelajaran ini, metode yang dipergunakan adalah dengan
kegiatan pemaparan yang dilakukan oleh Pengajar/Widyaiswara/Fasilitator,
adanya kesempatan brainstorming, diskusi dan studi kasus dan simulasi.
Alat Bantu/Media
Untuk menunjang tercapainya tujuan pembelajaran ini, diperlukan Alat
Bantu/Media pembelajaran tertentu, yaitu: LCD/projector, Laptop, white board
dengan spidol dan penghapusnya, bahan tayang, modul dan/atau bahan ajar,
flipchart, kertas plano, metaplan, film/visualisasi serta lembar instruksi.
Kompetensi Dasar
Setelah mengikuti pembelajaran, peserta pelatihan diharapkan mampu mengetahui
dan memahami konservasi sumber daya air pada sektor-sektor sumber daya air.
Modul 3 Konservasi Sumber Daya Air
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam rangka pembinaan bidang sumber daya air pada umumnya dan konservasi
SDA pada khususnya, maka perlu dilakukan pembinaan Aparatur Sipil Negara
(ASN) yang memiliki integritas dan profesional dalam bidangnya. Tuntutan untuk
mewujudkan cita-cita bangsa dan memiliki ASN yang memiliki integritas dan
profesional tentunya membutuhkan kesungguhan dan kesiapan sumber daya
manusia yang baik melalui penyaringan penerimaan ASN yang baik dan selektif.
Juga tidak bisa diabaikan adalah pentingnya pembinaan, pendidikan dan pelatihan
sumber daya ASN untuk membentuk dan mengkader aparatur yang berintegritas
dan profesional.
Kesiapan sumber daya aparatur yang baik dan berkualitas tentunya akan
memudahkan berlangsungnya proses reformasi birokrasi yang sedang dijalankan.
Sehubungan dengan hal tersebut faktor kesiapan dan kemauan untuk mengubah
pola pikir, sikap dan perilaku sebagai PNS yang berintegritas dan profesional
menjadi pondasi dan esensi strategis yang ikut menentukan keberhasilan
pelaksanaan konservasi SDA.
Salah satu upaya untuk menciptakan aparatur yang profesional salah satunya
adalah dengan mengikuti pelatihan ini. Dengan keikutsertaan pada pelatihan
tersebut maka diharapkan seorang ASN akan mampu untuk melaksanakan tugas
dan fungsi dengan sebaik-baiknya khususnya ASN yang akan menjalankan
kegiatan konservasi SDA.
B. Deskripsi Singkat
Mata pelatihan ini membekali peserta dengan pengetahuan mengenai konservasi
sumber daya air sebagai salah satu upaya untuk menjaga dan memepertahankan
kelangsungan dan keberadaan sumber daya air, melalui metode brainstorming,
ceramah interaktif, diskusi, studi kasus, dan simulasi.
C. Tujuan Pembelajaran
1. Kompetensi Dasar
Setelah mengikuti pembelajaran, peserta pelatihan diharapkan mampu
mengetahui dan memahami konservasi sumber daya air pada sektor-sektor
sumber daya air.
2. Indikator Keberhasilan
Setelah pembelajaran ini, peserta diharapkan mampu:
a) Menjelaskan definisi, maksud dan tujuan konservasi sumber daya air;
b) Menjelaskan kegiatan konservasi sumber daya air pada sektor-sektor
sumber daya air;
E. Estimasi Waktu
Alokasi waktu yang diberikan untuk pelaksanaan kegiatan belajar mengajar untuk
mata pelatihan “Konservasi Sumber Daya Air” ini adalah 5 (lima) jam pelajaran
(JP) atau sekitar 225 menit.
Konservasi sumber daya air sebagai salah satu upaya pengelolaan sumber daya
air dimaksudkan untuk menjaga dan mempertahankan kelangsungan dan
keberadaan sumber daya air, termasuk daya dukung, daya tampung, dan
fungsinya. Konservasi sumber daya air dapat dilakukan melalui kegiatan
perlindungan dan pelestarian sumber daya air, pengawetan air, pengelolaan
kualitas air, serta pengendalian pencemaran air, dengan mengacu pada pola
pengelolaan sumber daya air pada setiap wilayah sungai, dan dipakai sebagai
acuan dalam perencanaan tata ruang.
Konservasi sumber daya air dilaksanakan pada sungai, danau, waduk, rawa,
cekungn air tanah, sistem irigasi, daerah tangkapan air, kawasan suaka alam,
kawasan pelestarian alam, kawasan hutan dan kawasan pantai.
Upaya pelestarian sumber air yang menjadi dasar dalam penatagunaan lahan,
secara umum dapat dilakukan melalui :
a. Pemeliharaan dan mempertahankan fungsi resapan air dan daerah tangkapan
air
b. Pengendalian pemanfaatan sumber air, berupa perizinan yang ketat, atau
pelarangan pemanfaatan sumber air:
c. Pengisian air pada sumber air, seperti pemindahan aliran air dari satu daerah
aliran sungai ke daerah aliran sungai lainnya, dengan pekerjaan sudetan,
interkoneksi, atau suplesi, serta melakukan imbuhan air tanah
d. Pengaturan sarana dan prasarana sanitasi, seperti pengelolaan air limbah dan
persampahan
e. Perlindungan sumber air, dalam kaitannya dengan kegiatan pembangunan
dan pemanfaatan lahan di sekitar sumber air
f. Pengendalian pemanfaatan lahan di daerah hulu
g. Pengaturan daerah sempadan sumber air
h. Rehabilitasi hutan dan lahan pertanian
i. Pelestarian hutan lindung, kawasan suaka alam dan kawasan pelestarian alam
Metode pelestarian sumber daya air yang dapat dilakukan melalui pendekatan
sosial, ekonomi, dan budaya, adalah sebagai berikut:
1. Cara Vegetatif
Pelestarian sumber daya air secara vegetatif ini menggunakan tanaman,
tumbuhan atau sisa tanaman sedemikian rupa sehingga dapat mengurangi
laju erosi, dengan cara mengurangi daya rusak butiran air hujan yang jatuh
dan daya rusak aliran permukaan.
Pelestarian sumber daya air dengan cara ini menjalankan fungsinya melalui :
a. Pengurangan daya rusak butiran air hujan yang jatuh, karena proses
intersepsi butiran air hujan oleh daun atau tajuk tanaman
b. Pengurangan volume air permukaan, karena meningkatnya kapasitas
infiltrasi oleh perakaran tanaman
c. Memperlambat aliran air permukaan, karena meningkatnya panjang
lintasan aliran permukaan oleh keberadaan tanaman
d. Pengurangan daya rusak aliran air permukaan, karena pengurangan
kecepatan dan volume aliran air permukaan karena meningkatnya
panjang lintasan dan kekasaran permukaan.
2. Cara Mekanis
Pelestarian sumber daya air dengan cara ini pada prinsipnya adalah
mengurangi banyaknya butiran tanah yang hilang karena erosi, serta
memanfaatkan air hujan yang jatuh seefisien mungkin, mengendalikan
kelebihan air di musim hujan, dan menyediakan air yang cukup di musim
kemarau.
Pelestarian sumber daya air secara mekanis mempunyai fungsi :
a. Memperlambat aliran air permukaan
b. Menampung dan mengalirkan aliran air permukaan, sehingga tidak
merusak
c. Memperbesar kapasitas infiltrasi air ke dalam tanah
d. Menyediakan air bagi tanaman.
Adapun usaha pelestarian sumber daya air secara mekanis, antara lain
meliputi pengolahan tanah menurut garis kontour, pembuatan terasering,
pembuatan saluran air, pembuatan sumur resapan, dan pembuatan dam
pengendali.
3. Cara Kimiawi
Pelestarian sumber daya air dengan cara ini pada prinsipnya adalah
memperkuat struktur permukaan tanah dengan mencampur bahan kimiawi
atau pemantap tanah, sehingga tidak mudah tererosi oleh butiran atau aliran
air hujan.
Bahan pemantap tanah yang dapat dipakai untuk pelestarian sumber daya air
harus mempunyai sifat-sifat sebagai berikut :
a. Mempunyai sifat yang adhesif, serta dapat bercampur dengan tanah
secara merata
b. Dapat merubah sifat hidropobik tanah, sehingga dapat merubah kurva
penahanan air tanah
c. Dapat meningkatkan kapasitas tukar kation tanah, sehingga dapat
mempengaruhi kemampuan tanah dalam menahan air
d. Daya tahan sebagai pemantap tanah cukup memadai
e. Tidak bersifat racun
Berbagai jenis bahan pemantap tanah yang sering dipakai antara lain polylinyl
acetate, polyvinyl pyrrolidone, aspalt, latex, dan sebagainya.
1. Kualitas Air
Kualitas air menyatakan tingkat kesesuaian air terhadap penggunaan tertentu
dalam memenuhi kebutuhan manusia dan lingkungannya, kualitas air dapat
dibedakan atas sifat dan karakteristiknya sebagai berikut :
a. Sifat Fisik
Karakteristik fisik yang mempengaruhi kualitas air antara lain :
1) Bahan-bahan padat, diukur dengan melakukan penyaringan,
pengendapan dan penguapan, zat padat ini dapat mempengaruhi
kualitas air.
2) Kandungan sedimen, mempengaruhi tingkat/proses pendangkalan
saluran, sungai dan waduk, serta mempengaruhi biaya pengolahan air
bersih. Air tanah dan air waduk yang kurang mengandung sedimen,
kurang baik untuk air irigasi.
3) Kekeruhan, karena adanya kandungan material yang kasat mata
dalam air, seperti tanah liat, lempung, bahan organik dan non organik,
tingkat kekeruhan air diukur dengan turbidmeter.
4) Warna, air murni tidak berwarna, dan warna air diakibatkan oleh
adanya material yang larut atau koloid dalam suspensi atau mineral.
Sinar matahari secara alamiah mempunyai sufat disinfeksi dan
mengelantang terhadap bahan pewarna air, tapi sifatnya terbatas.
5) Bau dan rasa, rasa dalam air biasanya akibat adanya garam-garam
terlarut. Bau dan rasa dalam air pada umumnya disebabkan
keberadaan mikro-organisme, bahan organik, bahan mineral, dan gas
terlarut. Untuk menghilangkan bau dan rasa yang tidak dikehendaki
dapat dilakukan aerasi, pemakaian potassium permanganat,
pemakaian karbon aktif, koagulasi, sedimentasi, dan filtrasi.
6) Temperatur, tergantung dari sumbernya, temperatur normal/alami di
daerah tropis berkisar antara 20 - 30 0 C.
b. Sifat Kimia
Kandungan zat kimia yang berpengaruh terhadap kesesuaian
penggunaan air, antara lain :
1) pH, sebagai pengukur sifat keasaman dan kebasaan air, dapat diukur
dengan potensiometer untuk mengukur potensi listrik yang
dibangkitkan oleh ion H+ atau bahan celup penunjuk warna seperti
methyl orange atau phenolphthalerin. Air murni mempunyai nilai pH =
7, sedangkan air dengan pH nilai diatas 7 bersifat asam, dan dibawah
nilai 7 bersifat basa.
2) Alkalinitas, karena adanya garam-garam alkalin yang berada di
kandungan air, seperti karbonat dan bikarbonat dari kalsium, sodium
dan magnesium, yang dinyatakan dalam mg/lt ekivalen kalsium
karbonat.
3) Kesadahan, terkait dengan penyediaan air bersih, air dengan
kesadahan tinggi memerlukan sabun lebih banyak sebelum
membentuk busa.
Kesadahan air sementara karena keberadaan kalsium dan
magnesium bikarbonat dapat dihilangkan dengan mendidihkan air
atau menambah kapur dalam air, sedangkan kesadahan permanen
karena kalsium, magnesium sulfat, chlorida dan nitrat dapat
dilunakkan dengan perlakuan khusus.
c. Sifat Biologi
Air permukaan umumnya mengandung berbagai macam organisme hidup,
sedangkan air tanah relatif lebih bersih karena adanya proses
penyaringan oleh akuifer.
Kualitas air sungai di daerah tropis pada umumnya telah memenuhi syarat
untuk air irigasi, kecuali sungai yang melalui daerah industri, atau yang telah
tercemar oleh limbah industri yang dapat menghambat pertumbuhan tanaman.
Pemberian air irigasi dengan kualitas yang baik, dapat memperbaiki struktur
tanah, karena kandungan kalsium dalam air, dan proses pencucian garam-
garam yang dikandung dalam tanah.
2.4 Rangkuman
Konservasi sumber daya air merupakan suatu upaya mempertahankan
keberadaan potensi sumber daya air, baik kuantitas maupun kualitasnya, agar
dapat dimanfaatkan secara berkelanjutan dan berkesinambungan, melalui upaya-
upaya pelestarian dan perlindungan sumber daya air, pengawetan air,
pengelolaan kualitas air dan pengendalian pencemaran air.
PENUTUP
A. Simpulan
Konservasi sumber daya air sebagai salah satu upaya pengelolaan sumber daya
air dimaksudkan untuk menjaga dan mempertahankan kelangsungan dan
keberadaan sumber daya air, termasuk daya dukung, daya tampung, dan
fungsinya. Konservasi sumber daya air dapat dilakukan melalui kegiatan
perlindungan dan pelestarian sumber daya air, pengawetan air, pengelolaan
kualitas air, serta pengendalian pencemaran air, dengan mengacu pada pola
pengelolaan sumber daya air pada setiap wilayah sungai, dan dipakai sebagai
acuan dalam perencanaan tata ruang.
B. Tindak Lanjut
Sebagai tindak lanjut dari pelatihan ini, peserta diharapkan mengikuti kelas
lanjutan untuk dapat memahami detail orientasi terpadu dalam tata kelola dan
ruang lingkup bidang sumber daya air dan ketentuan pendukung terkait lainnya,
sehingga memiliki pemahaman yang komprehensif mengenai pelatihan yang
dilaksanakan.
EVALUASI FORMATIF
Evaluasi formatif adalah evaluasi yang dilakukan diakhir pembahasan modul
konservasi sumber daya air pada Pelatihan Orientasi Terpadu. Evaluasi ini
dimaksudkan untuk mengetahui sejauh mana pemahaman peserta pelatihan
terhadap materi yang disampaikan dalam modul.
A. Soal
Anda diminta untuk memilih salah satu jawaban yang benar dari petanyaan-
pertanyaan di bawah ini!
1. …..
a.
b.
c.
d.
e.
2. …..
a.
b.
c.
d.
e.
3. …..
a.
b.
c.
d.
e.
4. ….
a.
b.
c.
d.
e.
5. …..
a.
b.
c.
d.
e.
Diharapkan dengan materi yang diberikan dalam modul ini, peserta dapat
mengetahui dan memahami konservasi sumber daya air. Proses berbagi dan
diskusi dalam kelas dapat menjadi pengayaan akan materi konservasi sumber
daya air. Untuk memperdalam pemahaman terkait materi konservasi sumber daya
air, diperlukan pengamatan pada beberapa modul-modul mata pelatihan terkait
atau pada modul-modul yang pernah Anda dapatkan serta melihat variasi-variasi
modul- modul yang ada pada media internet. Sehingga terbentuklah pemahaman
yang utuh akan materi-materi yang disampaikan dalam Pelatihan Orientasi
Terpadu.
Modul 3 Konservasi Sumber Daya Air
DAFTAR PUSTAKA
Kodoarie, Robert J & Roestam Sjarief. (2005). Pengelolaan Sumber Daya Air
Terpadu. Yogyakarta : Penerbit Andi.
Linsley, Ray K., Frazini, Joseph B., & Djoko Sasongko. (1995). Teknik Sumber
Daya Air. Jakarta : Penerbit Erlangga.
Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No. 11A Tahun 2006 tentang Pembagian
Wilayah Sungai.
Suripin. (2002). Sumber Daya Tanah dan Air. Yogyakarta : Penerbit Andi.
KUNCI JAWABAN
Berikut ini merupakan kumpulan jawaban atau kata kunci dari setiap butir
pertanyaan yang terdapat di dalam modul. Kunci jawaban ini diberikan dengan
maksud agar peserta pelatihan dapat mengukur kemampuan diri sendiri.