PANDUAN
PELATIHAN
ANALISA
KEBIJAKAN
PUBLIK
Panduan Analisa Kebijakan Publik
Diterbitkan pertama kali di Indonesia oleh IMPACT (Inspiration for Managing People’s Action)
Jl. T Iskandar No. 50, Lambhuk, Banda Aceh, 23118
Email. admin@impactaceh.org; impactaceh@yahoo.com; Website. www.impactaceh.org
Hak cipta dilindungi Undang-undang. Tidak diperkenankan mereproduksi atau dipergunakan dalam
bentuk apapun atau dengan menggunakan mesin atau elektronik, termasuk fotokopi, rekaman atau
penyimpanan informasi dan sistem pencarian data tanpa izin tertulis dari penerbit.
Panduan Analisa Kebijakan Publik
PENGANTAR
Keberadaan Organisasi Masyarakat Sipil (OMS) di Aceh telah memberikan konstribusi
yang signifikan bagi terjadinya perubahan baik tatanan politik, sosial dan budaya maupun
tatanan ekonomi menuju Aceh Baru yang maju, sejahtera dan damai. Konstribusi OMS ini
terlihat pada masa konflik politik dan bersenjata maupun pemulihan kondisi paska
penandatanganan perdamaian termasuk pemulihan kondisi pada saat rekonstruksi/rehabilitasi
akibat bencana gempa dan tsunami. Perubahan pada tatanan baru yang sedang terjadi ini
akan melahirkan tantangan-tantangan baru pula yang sangat kompleks dan membutuhkan
penanganan yang lebih baik, berkualitas dan teruji. Karena itu, upaya mengembangkan
kapasitas OMS sebagai organisasi pembelajaran yang efektif, inovatif dan transformatif serta
dilakukan dengan proses yang sistematik dan berkelanjutan dalam upaya menjawab berbagai
perubahan tersebut adalah merupakan inisiasi penting dan strategis.
Sebagai sebuah organisasi perkumpulan fasilitator pembaruan sosial, IMPACT yang
beranggotakan para fasilitator andalan dan aktivis OMS mengambil prakarsa untuk
mengembangkan peningkatan kapasitas OMS. IMPACT terus berupaya mendorong penguatan
melalui penyediaan jasa terpadu, penguatan pelaksanaan program pemulihan masyarakat
Aceh pasca konflik dan tsunami, serta pengembangan pusat pembelajaran bagi gerakan
OMS. Dalam menjalankan misinya, menjadi penting bagi IMPACT untuk terus
mengembangkan strategi pembelajaran yang berkelanjutan dengan menghasilkan panduan
fasilitasi bagi fasilitator IMPACT sebagai alat dan media yang digunakan dalam meningkatkan
kapasitas OMS. Panduan fasilitasi penguatan OMS ini lahir melalui Program ANCORS (Acehnese
Civil Society Organization Strengthening) kerjasama IMPACT, ADF, dan YAPPIKA serta didukung
oleh USC Canada dan CIDA. Program ini melibatkan 14 mitra di enam Kabupaten di Aceh.
Panduan fasilitasi ini hadir ditangan anda berkat partisipasi dan kontribusi banyak
pihak, sehingga sepatutnyalah IMPACT mengucapkan terima kasih kepada YAPPIKA, USC
Canada dan CIDA yang telah mendukung lahirnya panduan ini. Ucapan terima kasih juga
disampaikan kepada Handoko Soetomo, Fauzi Abdullah, Toto Rahardjo dan Fahmi
(REMDEC), Alamsyah yang telah memberikan masukan atau catatan penting bagi panduan.
Ucapan terima kasih kepada para fasilitator IMPACT sebagai tim penulis yang telah bekerja
keras mengumpulkan bahan, meriview dan menuliskan panduan. Terima kasih kepada
Royani dan Khairul Umami yang telah menyusun tata letak dan desain grafis. Dan ucapan
terima kasih kepada berbagai pihak yang tidak mungkin disebutkan satu persatu dalam
pengantar ini. Semoga panduan fasilitasi ini bermanfaat dan dapat digunakan bagi pihak-
pihak yang memiliki komitmen untuk memperkuat kapasitas OMS sehingga dapat berperan
sesuai fungsinya dalam membangun tatanan masyarakat yang lebih adil dan demokratis.
Ramadhana Lubis
Direktur Eksekutif IMPACT
i
Panduan Analisa Kebijakan Publik
DAFTAR PANDUAN
POKOK SUB POKOK
WAKTU SLIDE
BAHASAN BAHASAN
ii
Panduan Analisa Kebijakan Publik
DAFTAR ISI
PENGANTAR i
DAFTAR PANDUAN ii
ORIENTASI 22
PERSPEKTIF 25
MATERI TRAINING 53
iii
Panduan Analisa Kebijakan Publik
1
Panduan Analisa Kebijakan Publik
Tujuan
1 Melihat kembali dimana posisi pelatihan dalam kerangka pro-
gram keseluruhan
2 Menggali proses yang dialami peserta dalam perkembangan
sosial yang berlangsung
3 Mengidentifikasi aktivitas yang dilakukan selama rentang periode
konflik/damai, rehabilitasi dan rekonstruksi
Hasil yang
Diharapkan Kesepakatan tentang lingkup materi, proses dan gagasan program
besar dari advokasi kebijakan melalui penguatan oragnisasi
masyarakat sipil di Aceh. Dengan demikian mitra OMS memahami
secara benar keseluruhan program yang akan dilakukan.
Media dan
Peralat Slide ...
Alat lain : projectror, spidol, metaplan, flipchrt, notebook
Bahan bacaan ...
Waktu
90 Menit
2
Panduan Analisa Kebijakan Publik
Catatan
Bagian ini menjadi alat pengenalan awal terhadap kondisi peserta sebelum pelatihan.
Maka sebaiknya fasilitator lebih banyak membiarkan peserta mengekspresikan
pemikirannya, jangan terlalu diarahkan agar mereka menerima suatu prinsip-prinsip tertentu.
3
Panduan Analisa Kebijakan Publik
4
Panduan Analisa Kebijakan Publik
Waktu
120 Menit
5
Panduan Analisa Kebijakan Publik
Catatan
Kalau topik ini tidak menggunakan narasumber, fasilitator harus memahami dengan baik
kerangka kerja advokasi. Lebih baik sudah di buat dalam bentuk slide yang dapat di
tayangkan dengan projektor. Kalau ada narasumber, langkah ketiga tidak perlu dilakukan.
Fasilitator juga perlu menjelaskan kepada peserta bahwa kerangka ini tidak baku.
6
Panduan Analisa Kebijakan Publik
Tujuan
• Membangun pemahaman mengenai riset advokasi.
• Membangun pemahaman tentang perbedaan antara riset advokasi
dengan riset konvensional.
Hasil yang
Diharapkan • Adanya kesepakatan mengenai batasan definisi riset advokasi.
• Adanya kesepakatan mengenai perbedaan antara riset advokasi
dengan riset konvensional.
Waktu
120 Menit
7
Panduan Analisa Kebijakan Publik
Catatan
Fasilitator sebaiknya menyiapkan beberapa contoh hasil riset advokasi yang pernah dibaca
bagi peserta, dan menjelaskan garis besarnya jika masih ada waktu yang tersisa.
8
Panduan Analisa Kebijakan Publik
Tujuan
Membangun pemahaman mengenai beberapa pendekatan yang
menjadi pijakan awal dalam riset advokasi.
Hasil yang
Diharapkan • Peserta mampu mengidentifikasi dua jenis pendekatan yang
menjadi pijakan awal untuk melakukan riset advokasi.
• Peserta mampu melihat keterkaitan antara kedua pendekatan
tersebut.
Waktu
60 Menit
9
Panduan Analisa Kebijakan Publik
4. Ajak peserta untuk melihat contoh kasus yang ada dalam bacaan.
5. Diskusikan bagaimana suatu pendekatan kasus dalam banyak
hal perlu diagregasi kedalam pendekatan isu, dan sebaliknya suatu
advokasi yang dimulai dengan pendekatan isu memerlukan
adanya suatu kasus nyata sebagai pendukung.
6. Tanyakan pada peserta: apa implikasinya pada kerangka advokasi
yang ingin dibangun?
Catatan
Jika ada peserta yang telah berpengalaman melakukan riset advokasi, jadikan ia nara
sumber dan bimbing untuk menjelaskan secara terstruktur hal-hal penting apa yang dapat
dijadikan pelajaran dari pengalamannya.
10
Panduan Analisa Kebijakan Publik
11
Panduan Analisa Kebijakan Publik
Tujuan
1. Membangun pemahaman peserta tentang kebijakan publik,
lingkup dan cara pandang yang mempengaruhi perumusannya.
2. Memperkenalkan kerangka dasar analisa kebijakan publik.
Hasil yang
Diharapkan 1. Peserta mampu merumuskan apa itu kebijakan publik.
2. Peserta mengetahui lingkup kebijakan publik di daerah.
3. Peserta memahami dua cara pandang utama yang mendasari
perumusan kebijakan publik, perbedaan dan variasinya.
4. Peserta dapat mengidentifikasi cara pandang atau pendekatan
yang digunakan dalam suatu kebijakan yang diterpakan di daerah
melalui beberapa contoh kasus.
5. Peserta mengetahui kerangka dasar analisa kebijakan yang akan
digunakan.
Media dan Slide No: E2, E.3, E4, E5, E.6
Peralat
Alat-lat lain: Infocus, Notebook, Kertas plano, Flipchart, Metaplan,
Spidol.
Bahan Bacaan:
Waktu
120 Menit
12
Panduan Analisa Kebijakan Publik
Catatan
Jika dirasakan perlu dan waktu memungkinkan, lakukan refleksi singkat dengan peserta
apakah ada perbedaan yang mereka rasakan dalam cara melihat persoalan setelah
menjalani sessi ini.
13
Panduan Analisa Kebijakan Publik
Tujuan
1. Memberikan pemahaman tentang posisi pelayanan publik dalam
rangkain penyelenggaraan pemerintahan di daerah.
2. Memberikan gambaran umum tentang berbagai topik yang terkait
dengan pelayanan publik.
3. Memfasilitasi peserta untuk mencoba menggunakan kerangka
analisa kebijakan untuk pelayanan publik.
4. Peserta mengetahui dan dapat mengkritisi proses perumusan
kebijakan publik
Hasil yang
Diharapkan 1. Peserta mampu menggunakan kerangka analisa kebijakan untuk
isu pelayanan publik dengan menggunakan informasi atau data
di daerah mereka.
2. Peserta dapat menyusun suatu kertas analisa kebijakan untuk
kasus pelayanan publik di daerah mereka.
120 Menit
14
Panduan Analisa Kebijakan Publik
Catatan
Fasilitator harus menyediakan contoh-contoh kasus pelayanan publik dan jika
memungkinkan, fasilitator dapat mengundang narasumber khusus untuk menjelaskan
proses yang berlangsung di wilayahnya.
15
Panduan Analisa Kebijakan Publik
Waktu
180 Menit
16
Panduan Analisa Kebijakan Publik
Catatan
Dalam sessi ini, fasilitator sebaiknya mencermati betul perkembangan pemahaman peserta
dalam menggunakan alat-alat analisa, termasuk dalam merumuskan beberapa
17
Panduan Analisa Kebijakan Publik
18
Panduan Analisa Kebijakan Publik
19
Panduan Analisa Kebijakan Publik
20
Panduan Analisa Kebijakan Publik
Merancang
Kerangka 2 JPL
Kerja
Penulisan
2 JPL
Modul
Evaluasi Dan
Rencana 2 JPL
Tindak
21
Panduan Analisa Kebijakan Publik
ORIENTASI
22
A.1
Orientasi
PERSPEKTIF
25
26
B.1
Pengantar Advokasi
Tujuan Sessi:
• Menyepakati batasan definitif tentang advokasi
• Mendiskusikan teknis fasilitasi yang dapat digunakan
untuk memberikan pengantar tentang advokasi.
Kerangka Kerja
B.3
28
Panduan Analisa Kebijakan Publik
B.4
Beberapa Pertanyaan
C.1
Pengantar Riset Advokasi
Tujuan Sessi:
• Menyepakati batasan definitif tentang riset advokasi
dan perbedaannya dengan riset konvensional
• Mendiskusikan teknis fasilitasi yang dapat digunakan
untuk memberikan pengantar tentang riset advokasi.
C.2
Riset Advokasi vs Konvensional
Riset Konvensional Riset Advokasi
Tujuan
Objek Riset
Pelaksana Riset
Hasil Yang Ingin Dicapai
D.2
Pendekatan Riset Advokasi
Target Advokasi
Lingkup Kegiatan
Panduan Analisa Kebijakan Publik
ANALISA KEBIJAKAN
PUBLIK
35
36
E.1
Pengantar Analisa Kebijakan
Tujuan Sessi:
• Mendefinisikan apa itu kebijakan publik
• Mencermati fungsi kebijakan publik dalam rangka
desentralisasi
• Melihat beberapa cara pandang yang melatar belakngi
substansi kebijakan.
• Membahas kerangka dasar analisa kebijakan publik.
Implikasi
E.5
Beberapa Kasus
E.6
Bagaimana Agar Kebijakan Efektif?
• Cara Pandang Politis
Bagaimana mengelola keterlibatan kelompok kepentingan dalam proses
perumusan dan pengawasan kebijakan (partisipasi).
• Cara Pandang Antropologis
Bagaimana suatu kebijakan terhindar dari kontradiksi antara isi, struktur dan kultur.
• Cara Pandang Ekonomi
Bagaimana agar kebijakan mampu mendorong terjadinya alokasi sumber daya
yang optimal.
• Cara Pandang Manajemen
Bagaimana agar kebijakan dapat mendorong pencapaian target berdasarkan
F.4
Apa Pemecahannya?
• Pemerintah menyusun agenda penyelesaian sengketa
lahan.
• Pemda menginisiasi pensertifikatan lahan melalui kerja
sama dengan BPN dan BRI (kredit sertifikat).
• Pemda membuat sistem jaminan kesehatan yang tidak
hanya berlaku untuk unit pelayanan pemerintah
(puskesmas dan rumah sakit daerah), tapi termasuk unit
G.2
Analisa Kuantitatif
Merumuskan Isu
Merumuskan
Pertanyaan Penelitian
Mengumpulkan Data
Mengklasifikasi Data
Merumuskan Dugaan
Panduan Analisa Kebijakan Publik
Pengertian dan Perkembangan
G.3
49
Panduan Analisa Kebijakan Publik
Analisa Kualitatif
G.3.1
50
Panduan Analisa Kebijakan Publik
G.3.1
Simulasi
• Beberapa orang mengambil peran menjadi penduduk di desa X
yang berada di pinggir kawasan perkebunan sawit (lihat skenario).
• Tiga orang berperan sebagai peneliti.
Persiapan (15 menit):
• Yang berperan sebagai komunitas mendalami skenario dan berbagi
peran.
• Yang berperan sebagai peneliti merancang beberapa pertanyaan
penelitian.
Simulasi (20 menit):
PERSPEKTIF KEMISKINAN
Kemiskinan
‘manusiawi’
Panduan Analisa Kebijakan Publik
Cara Pandang
Performa
55
56
MENGUMPULKAN DAN
MENGKLASIFIKASIKAN DATA
Beberapa sumber data
• Susenas
• Daerah Dalam Angka (DDA),
• Data Kemiskinan BKKBN dan BPS
• Indeks Pembangunan Manusia (IPM),
• Anggaran (APBD) & Program
Kasus Dompu
• Luas Kabupaten: 232.455 ha, dimana 114.996 ha (49,5 %) adalah kawasan hutan. Untuk
mempertahankan kelangsungan mata pencaharian, sebagian besar rakyat terpaksa melakukan kegiatan
pertanian di kawasan hutan negara (45,5% dari areal pertanian). Ada lahan sementara tak tergarap,
tapi hanya memiliki luas 1,5%.
75
76
Hasil yang telah dicapai
Semakin tinggi jenjang
sekolah, semakin berat daya
tampung sekolah dan sema-
kin rendah pula angka
partisipasi (baik kasar
maupun murni). Dapat
diduga
akses terhadap pendidikan
pada jenjang yang lebih
tinggi semakin rendah.
77
78
Kondisi Kesehatan
Data angka kematian ibu
melahirkan dan angka
kematian bayi yang
tinggi, disertai data pe-
ringkat penyakit diare dan
infeksi pernafasan sebagai
penyebab penyakit rawat
inap terlama mencer-
minkan kemungkinan
akan kondisi hidup dan
sanitasi yang buruk.