KELAS : 1C D3 TELEKOMIKASI
NIM : 32219054
PERCOBAAN II
TUJUAN PERCOBAAN
Setelah melakukan percobaan ini, Anda diharapkan dapat :
1. Menjelaskan sistem rangkaian penyearah setengah gelombang dan gelombang penuh.
2. Menggambarkan dan menghitung hasil penyearahan baik yang setengah gelombang
maupun gelombang penuh.
3. Menyebutkan keuntungan dan kerugian masing-masing sistem.
4. Menggunakan kapasitor sebagai penyaring pada rangkaian penyearah
5. Menggambarkan tegangan DC yang dihasilkan rangkaian penyearah dengan kapasitor.
DASAR TEORI
A. Penyearah
Pada umumnya peralatan-peralatan elektronika dapat bekerja jika dipasok dengan
tegangan DC. Perusahaan listrik negara menyediakan listrik AC tegangan 220 V/110 V
dengan frekuensi 50 Hz. Untuk itu, diperlukan suatu peralatan (rangkaian) yang dapat
mengubah tegangan AC menjadi tegangan DC.
Penyearah setengan gelombang adalah suatu rangkaian yang dapat mengubah
tegangan AC menjadi DC berdenyut. Pada setengah gelombang periode positif dioda
akan mendapat bias maju, sedangkan pada periode setengah gelombang negatif dioda
mendapat bias mundur. Hal ini yang menyebabkan tegangan pada RL merupakan sinyal
setengah gelombang.
Antara sinyal masukan dan sinyal keluaran mempunyai periode yang sama sehingga
frekuensi keluaran pada penyearah gelombang sama dengan frekuensi memasukannya.
Setiap peralatan elektronika memerlukan tegangan DC yang berbeda-beda. Untuk
mengubah tegangan listrik jala-jala diperlukan peralatan yang dapat menurunkan
tegangan sesuai yang diperlukan, yaitu transformator step down.
Contoh :
Gambar 3.1 b
Dari gambar diatas berapakah tegangan maksimum dan tegangan DC pada beban jika
tegangan jatuh pada dioda diabaikan.
Jawab : Vp = 12 V. √2 = 17 V
Vdc = 17 V / π = ...... V
Dengan menggunakan dua buah dioda dan transformator yang mempunyai
cabang tengah (center tap) akan diperoleh penyearah penuh.
Gambar 3.2
Pada saat titik A positif D1 akan konduksi dan arus akan masuk ke beban dari lilitan
lewat D1, pada siklus berikutnya A negatif dan B positif, maka D2 yang konduksi dan
arus masuk ke beban dengan arah yang sama.
Harga rata-rata untuk tegangan DC gelombang penuh adalah :
Vdc = 2 Vp / π
Pada frekuensi yang dihasilkan adalah dua kali frekuensi masukannya sebab untuk
setiap satu gelombang masukan akan menghasilkan dua setengah gelombang yang
positif.
F0 = 2 fin
Gambar 3.3
Pada saat periode setengah gelombang positif (titik A), maka D2 dan D3 akan mendapat
bias maju.
Pada periode berikutnya, D4 dan D1 yang akan menjadi bias maju. Tegangan DC yang
dihasilkan adalah sama dengan penyearah gelombang penuh “center tap” yaitu :
Vdc = 2 Vp / π
Perbedaannya adalah jika pada penyearah gelombang penuh “center tap” pada saat
setengah periode positif dioda yang mendapat bias maju hanya satu, sedangkan pada
penyearah gelombang penuh sistem jembatan setiap setengah periode positif dioda yang
mendapat bias maju adalah dua.
Untuk rangkaian yang menghasilkan tegangan DC cukup besar hal ini mungkin dapat
diabaikan, tetapi untuk tegangan yang kecil hal ini tentu merupakan suatu kerugian.
Gambar 4.1
Untuk mendapatkan penyearah yang baik, maka konstanta waktu RL.C harus
jauh lebih besar dari periode sinyal masukan, kapasitor hanya sedikit kehilangan muatan
sampai dioda kembali konduksi.
Pada penyearah gelombang penuh akan menghasilkan penyearah yang lebih baik
karena kapasitor akan dimuati dua kali lebih sering dibanding penyearah setengah
gelombang. Ini akan menghasilkan tegangan ripple yang lebih kecil dan tegangan DC
keluaran yang mendekati tegangan puncak.
Untuk konstanta waktu yang panjang, maka berlaku rumus pendekatan sebagai berikut
(minimum RL.C 10 kali dari T).
Tegangan DC :
Vdc = (1- 0,00147/RL.C)Vp
Tegangan Ripple :
Vr = (0,0024/RL.C) Vp
Kapasitor Minimum :
Cmin = 0,24/r.R
GAMBAR RANGKAIAN
Gambar 3.4
Gambar 3.5
Gambar 3.6
Gambar 4.2
Gambar 4.3
LANGKAH PERCOBAAN
Penyearah
A. Percobaan penyearah setengah gelombang
1. Buatlah rangkaian sepeti gambar 3.4 dengan dioda silikon dan R = 470 Ohm.
2. Dengan menggunakan multimeter, ukurlah tegangan keluaran DC (VODC), arus
keluaran efektif (Io.Ef). Catalah hasil pengukuran ke dalam tabel 3.1
3. Dengan menggunakan osiloskop, amatilah bentuk dan besarnya tegangan
masukan dioda (sekunder trafo) dan tegangan keluarannya. Gambar dan catat ke
dalam tabel 3.1.
4. Gantilah RL dengan 1Kohm, ulangi langkah 2 dan 3.
5. Gantilah RL menjadi 2K2 dan ulangi langkah 2 dan 3.
6. Hitunglah tegangan DC keluaran, arus DC dan arus efektifnya dan catat ke
dalam tabel 3.1.
DATA PERCOBAAN
a. Penyearah setengah gelombang
Gambar 6. Setup simulasi penyearah diode setengah gelombang tanpa penyaring kapasitor
untuk pengukuran Vo DC dan Io DC dengan R=3.3K
Gambar 7. Setup simulasi penyearah diode setengah gelombang tanpa penyaring kapasitor
untuk pengukuran Vo AC dan Ieff
Gambar 9. Setup simulasi penyearah gelombang penuh (diode jembatan) untuk pengukuran Vo
AC dan Io AC
Gambar 10. Setup simulasi penyearah gelombang penuh (trafo CT) untuk pengukuran
Vo DC dan Io DC
Gambar 11. Setup simulasi penyearah gelombang penuh (trafo CT) untuk
pengukuran Vo AC dan Ieff
Gambar 14. Pengaturan osiloskop dan multimeter untuk pengukuran Vo AC dengan R=3.3KΩ
dan Kapasitor 1000uF data tabel 5
Gambar 15. Pengaturan osiloskop dan multimeter untuk pengukuran Vo AC dengan R=3.3KΩ
dan Kapasitor 1000uF data tabel 5
Table 5. Rangkaian penyearah gelombang metode diode jembatan dengan filter kapasitor
gambar 5
Multimeter Osiloskop
Beban RL
Penyaring VoDC VoAC VoDC VoAC
(Ω)
(V) (V) (V) (V)
470 10.853 0.413 2.2Div x 5V= 11 1.121Vpp = 0.4
100 𝜇𝐹
1K 11.351V 0.221 2.3Div x 5V =11.5 652,537mVpp = 0.230
Gambar 16. Penyearah gelombang penuh (trafo CT) dengan penyaring kapasitor
Gambar 17. Pengaturan osiloskop dan multimeter pengukuran Vo AC dengan R=3.3KΩ dan Kapasitor
100uF untuk data tabel 6.
Gambar 18. Pengaturan osiloskop dan multimeter pengukuran Vo DC dengan R=3.3KΩ dan Kapasitor
100uF untuk data tabel 6.
Multimeter Osiloskop
Beban RL
Penyaring VoDC VoAC VoDC VoAC
(Ω)
(V) (V) (V) (V)
470 22.758 2.239 2.3Div x 10 =23 6.773Vpp = 2.39
100 𝜇𝐹 1K 23.775 1.215 2.4Div x 10 = 24 3.304Vpp = 1.16
3K3 25.057 0.661 2.45Div x 10 = 24.5 mVpp = 0.285
470 23.751 0.592 2.4Div x 10 = 24 mVpp = 0.516
470 𝜇𝐹 1K 24.243 0.436 2.4Div x 10 = 24 mVpp = 0.222
3K3 24.457 0.387 2.5Div x 10V= 25 mVpp = 0.943
470 23.856 0.355 2.4Div x 10 = 24 mVpp = 0.465
1000 𝜇𝐹 1K 24.093 0.373 2.4Div x 10 = 24 mVpp = 0.118
3K3 24.386 0.334 2.4Div x 10 = 24 mVpp = 0.242
A. ANALISA DATA PERCOBAAN :
a. Analisa Perhitungan
Untuk Tabel 1 ( Penyearah Setengah Gelombang Tanpa Kapasitor )
R1 = 470 R2 = 1K R3 = 3.3K
I = I = I =
= = =
= = =
R1 = 470 R2 = 1K R3 = 3.3K
I = I = I =
= = =
= = =
R1 = 470 R2 = 1K R3 = 3.3K
Vm = Im . RL Vm = Im . RL Vm = Im . RL
9 = Im . 470 9 = Im . 1000 9 = Im . 3,300
Im = Im = Im =
Vo DC =2 Vo DC =2 Vo DC =2
=2 =2 =2
= = =
b. Analisa Data
Dari semua Rangkaian Penyearah baik tanpa penyaring kapasitor maupun dengan
penyaring kapasitor. Data hasil percobaan dengan perhitungan memiliki nilai yang hampir sama.
Adanya perbedaan nilai dari percobaan menggunakan multimeter dan osiloskop dengan data
perhitungan kemungkinan dikarekan dari pembacaan nilai yang tertera pada multimter yang
biasanya tidak stabil ( berubah-ubah ) dan pembacaan gelombang pada osiloskop yang
menggunakan system kira-kira.
B. KESIMPULAN
2). karakteristik dari penyearah setengah gelombang yaitu mempunyai satu siklus sinyal positif
setengah gelombang yang dikeluarkan oleh satu dioda, untuk penyearah gelombang penuh akan
menghasilkan arus keluaran yang penuh karena adanya dua dioda yang saling bergantian
memberikan setengah gelombang siklus sinyal positif, dan untuk penyearah setengah gelombang