Anda di halaman 1dari 16

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK

(TPK18225)

PERCOBAAN 1
PERBEDAAN SENYAWA ORGANIK DAN SENYAWA
ANORGANIK

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Praktikum Kimia Organik


(TPK18225)
Dosen Pengampu :
Ratna Kartika Irawati S.Pd.,M.Pd.

Asisisten Dosen :
Raudatul Jannah
Rahmiati

Oleh :
NADYA ROHAYATI
180101090164

PROGRAM STUDI TADRIS KIMIA


FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UIN ANTASARI BANJARMASIN
Percobaan I

Judul : Perbedaan Senyawa Organik Dan Senyawa Anorganik


Tujuan : Membedakan senyawa organic dan senyawa anorganik melalui
percobaan yang tepat.
Hari/tanggal : Rabu / 12 Februari 2020
Tempat : Laboraturium Kimia FTK UINANTASARI BANJARMASIN

I. DASAR TEORI
Senyawa organik tersusun atas atom karbon dan atom-atom hidrogen, oksigen,
nitrogen, sulfur, halogenj, atau fosfor. Seperti, urea yang merupakan senyawa organik
yang berasal dari urin. (Siswoyo, 2009).
Pelarut organik merupakan pelarut yang tersusun atas atom karbon. Dalam
pelarut organik, zat terlarut berdasarkan pada kemampuan koordinasi dan konstanta
dielektriknya. Pelarut organik dapat bersifat polar dan non-polar tergantung pada gugus
kepolaran yang dimilikinya. Larutan yang dihasilkan bukan merupakan konduktor
elektrik. Contoh pelarut organik adalah alkohol, eter, ester, etil asetat, keton, dan
sebagainya (Wikipedia,2019).
Dalam pelarut anorganik, zat terlarut dihubungkan dengan konsep sistem pelarut
yang mampu mengautoionisasi pelarut tersebut. Pelarut anorganik biasanya merupakan
pelarut yang bersifat polar sehingga tidak larut dalam pelarut organik dan non-polar.
Larutan yang dihasilkan merupakan konduktor yang baik Contoh dari pelarut
anorganik adalah ammonia, asam sulfat dan sulfuril klorid fluorid (Wikipedia,2019).
Perbedaan antara senyawa organik dengan senyawa anorganik (Siregar, 2012)

No Senyawa organik Senyawa Anorganik

1 Sebagian besar berasal dari Berasal dari sumber daya alam


makhluk hidup

2 Senyawa organik lebih mudah Tidak mudah terbakar


terbakar, dan menghasilkan
produk berupa CO2, H2O, dan
produk lainnya.

3 senyawa organik mengandung Tidak semua senyawa anorganik


unsur karbon yang memiliki unsur karbon

4 Hanya larut dalam pelarut larut dalam pelarut air atau


organik anorganik

5 bersifat non-elektrolit bersifat elektrolit (konduktor listrik


dalam larutannya)

6 Reaksi ionisasi lambat Reaksi ionisasi cepat

7 Titik didih dan titik lebur rendah Titik didih dan titik lebur tinggi

Etanol adalah zat cair yang tidak berwarna, berbau spesifik, mudah terbakar
dan menguap, dapat bercampur dalam air dengan segala perbandingan. Etanol juga
untuk campuran minuman dan dapat digunakan sebagai bahan bakar (gasohol)
(Wiratmaja, 2011).
Ikatan hidrogen dapat membentuk zat dengan fase baru dan menghasilkan
suatu senyawa baru apabila berikatan dengan C,N,O dan dengan Hidrogen itu sendiri.
Senyawa yang terbentuk diantaranya adalah air(es), amoniak,alcohol dan lain-lain.
(Kurniawan, 2005).

II. HIPOTESIS
Senyawa Anorganik biasanya berasal dari Alam, sedangkan senyawa Organik
biasanya berasal dari bahan kimia buatan manusia. Senyawa Organik merupakan
senyawa yang mengandung unsur karbon kecuali, Karbida, Karbonat,dan Oksida
Karbon.
III. ALAT DAN BAHAN
3.1 Alat
1. Cawan Porselein 2 Buah
2. Kaca arloji 2 Buah
3. Kaki tiga 1 Buah
4. Kassa Asbes 1 Buah
5. Korek api 1 Buah
6. Pipet tetes 5 Buah
7. Sendok Makan 1 Buah
8. Spatula 2 Buah
9. Spritus 1 Buah
10. Tabung Reaksi 4 Buah

3.2 Bahan
1. Air
2. Aluminium foil
3. Daun
4. Etanol
5. Garam
6. Gula
7. Larutan AgNO3 1%
8. Larutan CHCl3
9. Larutan NaCl
10. Lilin
11. Minyak Kelapa
12. Sepotong plastic
IV. PROSEDUR KERJA

4.1 Pengujian Komposisi Senyawa


Pertama-tama, memanaskan sedikit gula di atas cawan porselin pada suhu tinggi.
Selanjutnya, memanaskan daun,sepotong plastik dan aluminium foil kembali di atas
cawan porselin sebagai pengganti gula. Langkah terakhir, amati apa yang terjadi.

4.2 Pengujian Titik Penguapan Senyawa


Pertama-tama meneteskan etanol dan air pada dua kaca arloji yang berbeda. Kemudian,
mengamati apa yang terjadi lalu membandingkan waktu yang dibutuhkan untuk
menguap.

4.3 Pengujian Titik Leleh


Pertama-tama membakar sepotong lilin yang ditempatkan pada sebuah porselin.
Kemudian, mengulangi langkah tersebut dengan mengganti lilin dengan garam .
Langkah selanjutnya, mengamati perubahan yang terjadi.

4.4 Pengujian Kelarutan


Pertama-tama memasukkan ke dalam tabung reaksi , masing-masing 5 tetes minyak
kelapa dan 1 sendok garam. Langkah selanjutnya, menambahkan 2 ml air ke dalam
tabung dan amati yang terjadi. Kemudian, ulangi langkah tersebut engan mengganti air
dengan CHCl3 lalu amati yang terjadi.

4.5 Pengujian Tingkat Ionisasi


Pertama-tama memasukkan 1 ml CHCl3 dalam tabung reaksi I dan 1 ml NaCl dalam
tabung reaksi II. Kemudian, menambahkan 1 ml AgNO3 1% pada kedua tabung reaksi.
Lalu , amati yang terjadi.
V. HASIL PENGAMATAN

5.1 Pengujian Komposisi Senyawa

Perlakuan Hasil Pengamatan


Memanaskan sedikit gula di atas cawan Warna senyawa gula yang awalnya
porselin pada suhu tinggi. putih kristal berubah menjadi
coklat kekuning-kuningan ,berbau
manis dan menjadi lengket.
Memanaskan daun,sepotong plastik dan
a. Daun : Awalnya berwarna hijau
aluminium foil kembali di atas cawan porselin
b. Sepotong Plastik : Awalnya
sebagai pengganti gula. berwarna hitam,
c. Almunium Foil : Lembaran
berwarna putih mengkilap
Mengamati apa yang terjadi a. Daun : setelah dibakar menjadi
layu, dan berubah warna menjadi
coklat.
b. Sepotong Plastik : saat dibakar
menjadi menyusut dan
mengeluarkan bau “khas”.
c. Almunium Foil : Tidak terjadi
perubahan apapun.
5.2 Pengujian Titik Penguapan Senyawa

Perlakuan Hasil Pengamatan


Meneteskan etanol dan air pada dua kaca arloji Etanol dan air diteteskan
yang berbeda. sebanyak 4 tetes pada masing-
masing kaca arloji
Mengamati apa yang terjadi Air lebih lambat menguap
daripada etanol.
Membandingkan waktu yang dibutuhkan untuk Pada kasus ini air sama sekali
menguap. tidak menguap, sedangkan
etanol hanya memerlukan waktu
selama 07:43:06 sekon.

5.3 Pengujian Titik Leleh

Perlakuan Hasil Pengamatan


Membakar sepotong lilin yang Lilin putih yang keras dibakar
ditempatkan pada sebuah porselin. menghasilkan asap dan lelehan lilin.
Mengulangi langkah tersebut dengan Garam yang dibakar semakin mengkristal
mengganti lilin dengan garam (tidak mudah terbakar)
Mengamati apa yang terjadi Lelehan lilin yang terbakar tadi membeku
dengan cepat ketika bereaksi dengan suhu
Laboraturium yang dingin. Sedangkan
garam tidak bereaksi sama sekali setelah
mengkristal.
5.4 Pengujian Kelarutan

Perlakuan Hasil Pengamatan


Meneteskan minyak kelapa ke dalam Minyak kelapa awalnya berwarna kuning
tabung reaksi sebanyak 5 tetes lalu keemasan ketika direaksikan dengan 2
menambahkan 2 ml air ke dalam tabung ml air ke dalam tabung reaksi, campuran
reaksi. larutan tersebut bersifat heterogen (tidak
tercampur).
13. Meneteskan minyak kelapa ke dalam Minyak kelapa awalnya berwarna kuning
tabung reaksi sebanyak 5 tetes, keemasan ketika diteteskan 2 ml Larutan
kemudian menambahkan 2 ml Larutan CHCl3 ke dalam tabung reaksi, campuran
CHCl3 ke dalam tabung reaksi. larutan tersebut bersifat homogen
(tercampur).
Memasukkan 1 sendok garam ke dalam Ketika garam tersebut ditambahkan
tabung rekasi , lalu menambahkan 2 ml dengan 2 ml air ke dalam tabung reaksi,
air ke dalam tabung reaksi. campuran larutan tersebut bersifat
homogen (tercampur). Terbentuk larutan
tidak berwarna dan berasa asin.
Memasukkan 1 sendok garam ke dalam Ketika garam tersebut ditambahkan
tabung rekasi , kemudian menambahkan dengan 2 ml Larutan CHCl3 ke dalam
2 ml Larutan CHCl3 ke dalam tabung tabung reaksi, campuran larutan tersebut
reaksi. bersifat heterogen (tidak tercampur).
Terbentuk larutan tidak berwarna dan
gelembung-gelembung pada bagian
atsnya, serta endapan putih pada bagian
bawahnya.
5.5 Pengujian Tingkat Ionisasi

Perlakuan Hasil Pengamatan


Memasukkan 1 ml CHCl3 dalam tabung Larutan CHCl3 tidak berwarna.
reaksi I dan 1 ml NaCl dalam tabung Larutan NaCl tidak berwarna.
reaksi II.
Menambahkan 1 ml AgNO3 1% pada Larutan CHCl3 tidak terionisasi
kedua tabung reaksi. sempurna (ada endapan ) terdapat jelly
yang mengambang pada permukaan
larutan.
Larutan NaCl terionisasi sempurna
terdapat dua lapisan yang berwarna putih
dan setelah diaduk lapisan tersebut ,
endapan ada yang meengapung dan
menempel di dinding tabung reaksi.

VI. ANALISIS DATA

Pada pengujian komposisi senyawa, saat gula dipanaskan, warna senyawa gula
yang awalnya putih kristal berubah menjadi coklat kekuning-kuningan ,berbau manis
dan menjadi lengket. Perubahan warna ini dikarenakan terdapatnya unsur-unsur seperti
karbon,hidrogen dan oksigen di dalam senyawa gula tersebut sehingga ketika dibakar
senyawa gula tersebut berubah warna menjadi coklat. Bau manis dan sifat lengket yang
ditimbulkan akibat pembakaran tersebut disebut dengan peristiwa karamelisasi pada
senyawa gula tersebut. Selain senyawa gula, daun juga berubah menjadi layu, dan
mengalami perubahan warna yang awalnya berwarna hijau berubah menjadi warna
hitam.
Perubahan warna ini menunjukkan adanya unsur-unsur seperti karbon,hidrogen
dan oksigen dalam daun. Adanya unsur-unsur ini di daun disebabkan karna di dalam
daun terdapat zat yang dinamakan selulosa (glukosa) sebagai produk dari proses
fotosintesis yang dibantu oleh matahari dan zat klorofil pada daun itu sendiri. Berbeda
dengan gula dan daun, Aluminium foil tidak berubah warna dan tidak berbau ketika
dipanaskan , hal ini dikarenakan titik cair aluminium 660 ºC dan titik didihnya 1800 ºC
sehingga apabila dipanaskan dibawah suhu 660 ºC tidak akan terjadi perubahan
apapun. Sementara itu, sepotong plastik saat dipanaskan, plastik tersebut menyusut dan
mengeluarkan bau yang menyengat.
Pada pengujian penguapan senyawa , etanol lebih cepat menguap daripada air.
Hal ini dikarenakan air mempunyai ikatan hidrogen sehingga untuk memutuskan ikatan
tersebut memerlukan suhu yang tinggi yaitu 100 ºC. Berbeda dengan etanol yang tidak
mempunyai ikatan hidrogen sehingga titik ddidihnya rendah, karena tidak memerlukan
suhu yang tinggi untuk memutuskan ikatan kimia dalam senyawa etanol tersebut.Titik
didih etanol hanya 78,4 ºC. Selain itu, senyawa air merupakan koduktor (dapat
menghantarkan listrik), sedaangkan etanol tidak bersifat konduktor. Dilihat dari titik
didihnya dan sifat kepolarannnya, dapat diketahui senyawa air merupakan senyawa
anorganik karna mempunyai ikatan hidrogen-oksigen, yang dimana kedua unsur
tersebut merupakan unsur pembentuk senyawaan organic dan memiliki sifat polar
(dapat menghantarkan listrik), sedangkan senyawa etanol meskipun mempunyai unsur-
unsur pembentuk tersebut, namun etanol tidak bersifat polar sehingga etanol dapat
digolongkan ke dalam senyawa organik.Adapun waktu yang dibutuhkan etanol hanya
selama 07:43:06 sekon., sedangkan air tidak mengalami penguapan sama sekali.
Ketidak penguapan air ini dikarenakan suhu ruangan <100 ºC sehingga tidak
memungkinkan terjadinya penguapan air..
Pada pengujian titik leleh, lilin dapat dengan mudah meleleh ketika di bakar di
atas cawan porselin , sedangkan garam tidak terjadi perubahan apapun saat di bakar di
atas cawan porselin. Hal ini dikarenakan lilin adalah senyawa organik. Sedangkan,
garam terjadi pengkristalan saat di bakar diatas cawan porselin dikarenakan garam
mempunyai sifat tidak mudah terbakar sehingga ia merupakan senyawa anorganik.
Pada pengujian kelarutan, saat 5 tetes minyak kelapa ditambahkan 2 ml air,
larutan menjadi tidak tercampur (bersifat heterogen) terbentuk dua larutan yang
terpisah.Hal ini disebabkan karena perbedaan massa jenis air dan minyak kelapa
sehingga kedua larutan ini tidak bisa tercampur sempurna. Berbeda, ketika 5 tetes
minyak kelapa ditambahkan 2 ml klorofrom (CHCl3), larutan tersebut tercampur
sempurna (bersifat homogen) terbentuk larutan tidak berwarna. Sedangkan, ketika
sesendok garam ditambahkan 2 ml air, larutan menjadi tercampur sempurna (bersifat
homogen) terbentuk larutan tidak berwarna dan berasa asin. Namun, ketika sesendok
garam ditambahkan 2 ml air dan saat ditambahkan 2 ml klorofrom (CHCl3) , larutan
menjadi tidak tercampur (bersifat heterogen) terbentuk larutan tidak berwarna dengan
gelembung-geelembung di atas permukaan laarutan serta endapan berwarna putih pada
dasar tabung reaksinya. Dari pengujian kelarutan dan berdasarkan konsep kelarutan
dapat dilihat bahwa air termasuk senyawa anorganik karna dapat larut dalam garam
yang merupakan pelarut anorganik, seangkan minyak kelapa merupakan senyawa
organik. karena dapat larut dalam klorofrom yang juga merupakan pelarut organik.
Pada pengujian tingkat ionisasi, terjadi reaksi sebagai berikut :
1. NaCl + AgNO3 NaNO3 + AgCl
(pada larutan NaCl ketika ditambahkan AgNO3 1 %)

2. CHCl3 + AgNO3 CHNO3 + AgCl3


(pada larutan CHCl3 ketika ditambahkan AgNO3 1 %)
Larutan NaCl ketika ditambahkan AgNO3 1 %, larutan NaCl mengalami ionisasi
sempurna (NaCl merupakan larutan elektrolit). Larutan NaCl terionisasi sempurna dan
terdapat dua lapisan yang berwarna putih dan setelah diaduk lapisan tersebut , endapan
ada yang meengapung dan menempel di dinding tabung reaksi.Hal ini menandakan
NaCl merupakan senyawa anorganik. Sedangkan Larutan CHCl3 tidak terionisasi
sempurna (ada endapan ) terdapat jelly yang mengambang pada permukaan larutan.
Hal ini menandakan bahwa, CHCl3 merupakan senyawa organik karena larutan CHCl3
tidak terionisasi sempurna (larutan CHCl3 bukan larutan elektrolit).

VII. KESIMPULAN

Perbedaan Senyawa Organik Senyawa Anorganik


Komposisi Senyawa C, H, O, N, S, P, F, Cl, Tidak ada komponen khusus
(hampir semua unsur)
Titik Didih Senyawa Rendah, sehingga cepat Tinggi, sehingga tidak cepat
dan Ikatan kimia menguap menguap
Ikatan Kovalen Ikatan ionik dan IKatan kovalen
polar
Pembakaran Mudah Terbakar Tidak mudah terbakar
Kelarutan Larut dalam pelarut Organik Larut dalam pelarut anorganik
seperti etanol,alkohol,ester dll seperti Air dan larutan garam
Tingkat ionisasi Tidak Terionisasi Terionisasi sempurna

Dari beberapa pengujian di atas dapat disimpulkan bahwa garam dan aluminium foil
merupkan senyawa anorganik, Karna memiliki sifat tidak mudah terbakar,dan larut
dalam pelarut anorganik. Sedangkan Etanol,air,lilin,gula,daun,plastick,minyak
kelapa,dan klorofrom merupakan senyawa organik, hal ini berdasarkan prinsip titik
didih dan titik leleh , kepolaran, kelarutan dalam pelarut organik, serta tingkat ionisasi
yang tinggi.
Hipotesis dan hasil percobaan sesuai.
VIII. DAFTAR PUSTAKA

Anonim. (2020, 02 17). Docplayer. Retrieved from Docplayer.info:


https://docplayer.info/72545890-Perbedaan-senyawa-organik-dan-senyawa-anorganik.html
Ashari, A. (2020, 02 17). Bobo. Retrieved from Bobo.id:
https://bobo.grid.id/read/081670951/gula-putih-berubah-warna-menjadi-cokelat-saat-
dicairkan-kok-bisa-ya?page=all
Blog, R. (2020, 02 18). Wordpress. Retrieved from Wordpresss.com:
https://iinfarmasi011.wordpress.com/2012/12/24/ra-perbedaan-senyawa-organik-dan-
senyawa-anorganik/
Faridhlahua. (2020, 02 18). Brainly. Retrieved from Brainly.com:
https://brainly.co.id/tugas/15953921
Light, A. (2020, 02 17). Facebook. Retrieved from Facebook.com:
https://web.facebook.com/notes/autum-light/reaksi-pada-logam-aluminium-dan-
senyawanya-2/207388829472252/?_rdc=1&_rdr
Wikipedia. (2020, 02 17). wikipedia. Retrieved from wikipedia.com:
https://id.wikipedia.org/wiki/Pelarut_dalam_reaksi_kimia
Yanto117. (2020, 02 18). Brainly. Retrieved from Brainly.com:
https://brainly.co.id/tugas/14093823
Wikipedia. (2020, 02 17). wikipedia. Retrieved from wikipedia.com:
https://id.wikipedia.org/wiki/Pelarut_dalam_reaksi_kimia
IX. LAMPIRAN

Pengujian komposisi Pengujian komposisi


senyawa gula daun

Pengujian komposisi Pengujian komposisi


aluminium foil Sepotong plastik
Pengujian Titik Penguapan Air Pengujian Titik Penguapan Etanol

Pengujian Pembakaran Lilin Pengujian Pembakaranm Garam


Pengujian Terhadap Kelarutan Pengujian Terhadap Kelarutan

Pengujian Tingkat Ionisasi Pengujian Tingkat Ionisasi


Kloroform + AgNO3 NaCl + AgNO3

Anda mungkin juga menyukai