Anda di halaman 1dari 1

Analisa Downs pertama kali diperkenalkan oleh W.B. Downs pada tahun 1948.

Downs memperkenalkan metode analisis sefalometri radiografi untuk keperluan diagnosis ortodonti.
Dengan metode downs, memungkinkan melihat pola skeletal wajah dan sekaligus melihat hubungan gigi gelgi terhadap skeletal wajah Downs menganalisis profil wajah secara umum melalui
posisi mandibula, sehingga dapat digunakan untuk menentukan apakah wajah pasien seimbang dan dalam posisi yang harmoni.
SUDUT KELAS I KELAS II KELAS III
Sudut fasial/wajah; mengukur derajat FH-NPog, sudut bagian dalam dari perpotongan garis Rerata 87,8: dengan profil wajah Sudut mengecil menunjukkan Sudut membesar menunjukkan
resesi/protusi dari mandibular wajah (N-Pog) dan FH seimbang (well balance) dagu yang resesif dagu yang menonjol
Sudut kecembungan muka: mengukur NA-APog: perpotongan garis N-titik A ke Titik A-Pog. Sudut Positif, bila basis gigi maksila Positif, bila basis gigi maksila Sudut kecembungan wajah
kelebihan (protusi/retrusi) mandibular; diukur derajat lengkung basal pada batas anterior (titik A) menonjol relative terhadap menonjol relative terhadap negative, berhubungan dengan
hubungan rahang satu dengan lainnya; relative ke profil wajah total (N-Pog) mandibula mandibula profil yang prognatik
konveksitas maksila; dan inklinasi
mandibular
Bidang A-B; mengukur hubungan batas AB-NPog: garis antara titik A dan B, membentuk sudut Negatif, atau akan positif bila kelas Negatif besar, dengan pola Sudut positif, karena mandibular
anterior basis apikal satu dengan yang lain dengan garis N-Pog. Karena titik B biasanya di depan titik I dengan mandibular yang wajah kelas II yang menonjol
terhadap garus wajah (N-Pog) A, maka biasanya sudutnya negative. menonjol/prominen
Sumbu pertumbuhan ‘Y’: menunjukkan Gn-FH, sudut bagian luar sebagai sudut ‘Y’ Rerata 59,4 dengan profil wajah Membesarnya sudut menunjukkan pola wajah kelas II d/p kelas III
derajat posisi dagu ke bawah, belakang seimbang (well balance) tendensi; pertumbuhan vertikal > horizontal (atau ke depan) dari
terhadap wajah bagian atas mandibular. Sudut mengecil menunjukkan pola pertumbuhan
wajah horizontal > vertikal dari mandibular (Horizontal  kelas 2,
Vertikal  kelas 3)
Cant of occlusion plane = bidang oklusi OP-FH: bidang oklusi: digambar dari garis perpotongan Hubungan parallel dari kedua Lebih banyak positif pola Dengan ramus yang panjang
antara cusp molar pertama ke insisal overbite atau bila bidang menunjukkan angka nol wajah kelas ii maka sudut mengecil
insisif sangat terletak malposisi maka disarankan region derajat
dari cusp overlapping dari cusp premolar dan molar
Sudut antar insisal U1-L1 U1-L1: sudut ini dibentuk dari garis insisal edge dan apeks Sudut bagian dalam dari U1-L1 relatif kecil, maka perlu dilihat masing-masing insisif yang terletak ke
akar gigi insisif sentral maksila dan mandibula depan
Incisor-OP plane: U1-OP: Insisif atas terhadap bidang oklusi Bagian inferior sudut dapat dibaca deviasi positif atau negative dari sudut yang benar. Positif meningkat
menunjukkan inklinasi insisif ke depan
Incisor - MP Sudut U1-MP: perpotongan MP dengan garis yang Positif bila insisif miring/condong ke depan dalam basis gigi
melewati insisal edge dan apeks akar gigi insisif mandibula
Protusi insisif maksila U1-APog: jarak antara insisal edge dari insisif sentral ke Positif bila insisal edge di depan Negative bila ujung insisal (insisal edge) di belakang garis A-Pog,
garis titik A ke Pog garis A-Pog, protusi gigi insisif retrusi gigi insisif maksila
maksila

Anda mungkin juga menyukai