Anda di halaman 1dari 12

MODUL PERKULIAHAN

MEDAN
ELEKTROMAGNETI
K

VEKTOR-LANJUTAN

Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh

02
FAKULTAS TEKNIK TEKNIK ELEKTRO W141700043 Lukman Medriavin Silalahi, A.Md., ST.,MT.

Abstract Kompetensi
Mata kuliah ini memaparkan prinsip Mahasiswa/i akan mendapatkan
dasar pemahaman pada beberapa penggambaran titik dikoordinat
topik Analisa Vektor, Elektrostatika, orthogonal, penggambaran vektor
Fluks dan Hukum Gauss, dll dikoordinat orthogonal, dan integrasi
Mata kuliah ini juga menjelaskan
contoh aplikasi perhitungan dengan besaran vektor.
matematis pada teori-teori tersebut
yang dirangkum dan diases dalam
tugas, kuis dan UAS
BAB II
VEKTOR-LANJUTAN
2.1. VEKTOR JARAK
Vektor jarak dari sebuah titik ke titik lain atau vektor jarak dari sebuah titik ke sebuah
bidang tertentu penting dipelajari karena kita akan membutuhkannya dalam pemecahan
persoalan-persoalan tertentu.
Vektor Jarak dari titik ke titik, Vektor jarak dari sembarang titik A (xA, yA, zA) ke
sembarang titik B (xB, yB ,zB ) adalah
rAB = (xB-xA)ax + (yB-yA)ay + (zB-zA)az
Sedangkan vektor jarak dari sembarang titik B (xB, yB ,zB ) ke sembarang titik A
(xA, yA, zA) adalah
rBA = (xA-xB)ax + (yA-yB)ay + (zA-zB)az

Contoh Soal 1
Diketahui titik A (1,2,3) m, titik B (4,6,8)m dan titik C (3,3,5) m, Tentukan :
a. r AB’
b. rAC’
c. Sudut antara r AB’ dan rAC’ dan
d. Luas segitiga ABC.
Solusi :
a. Vektor rAB = (4-1)ax + (16-2)ay + (8-3)az = 3ax + 4ay + 5az
|r AB| = (9+16+25)1/2 =7,07 m

b. Vektor rAC = 2ax+ ay + 2az m;


|r AC| = 3 m

c. Sudut antara vektor rAB dan vektor rAC’ , dapat diperoleh dari penurunan
rumus perkalian titik antara vektor rAB dan rAC, yaitu

θ=cos−1 (37 .2+4 .1+5 . 2


, 07×3 )
θ=cos−1 0 ,9429=19. 45∘
1
(7 ,07 )(3)Sin19 .45∘=3 ,53 m2
d. Luas segitiga ABC = 2

2020 PEMOGRAMAN KOMPUTER


2 Lukman Medriavin Silalahi A.Md., ST.,MT.
2.2. VEKTOR JARAK DARI TITIK KE BIDANG
Misalkan kita ingin mengetahui vektor jarak dari sembarang titik P (xp,yp,zp) ke
sembarang bidang u: Ax+By+Cz =D, kita memerlukan titik-titik potong antara bidang u
dengan sumbu –x, sumbu –y, dan sumbu –z yang secara berturut-turut adalah : D/A, y

=D/B, dan z = D/C. Ambil jarak titik asal O ke bidang u = a, cos α = a A/D; cos β =a
B/D; cos γ = a C/D.
Vektor satuan normal u
a N =cosαa x +cos βa y +cosγa z
|a N| = cos2 α + cos2 + cos2 γ = 1
Jadi scalar dari titk P ke bidang u adalah jarak dari bidang w ke bidang u, yaitu d

Ax p +By p +Cy p−D


d=| |
2 2 2
(√ A +B +C )
Contoh Soal 2
Vektor jarak dari titik P ke bidang u adalah rpu = dan’ maka titik-titik potong antara
bidang u dengan sumbu–x, sumbu–y, dan sumbu–z berturut-turut adalah
P (3,0,0) m, Q (0,4,0) m, dan R (0,0,5)m
Tentukan
a. Vektor rPQ’
b. Vektor rPR’
c. Luas segitiga PQR
d. Persamaan Bidang u
e. Vektor satuan normal
Solusi
a. rPQ = -3ax + 4ay m
b. rPR = -3ax + 5az m
c. Luas segitiga
1 1 1
|r PQ×r PR|= |20 a x +15 a y +12 a z|= √ 400+225+144=13 ,865 m2
PQR = 2 2 2
d. Misalkan bidang u adalah Ax + By + Cz = D dan misalkan jarak dari titik asal ke
bidang u adalah a . Titik-titik potong bidang u dengan sumbu-x, sumbu–y, dan
sumbu–z berturut-turut adalah P (3,0,0), Q (0, 0,5), dan R (0,0,5). Dari sini kita
peroleh koefisien-koefisien arah bidang u.

2020 PEMOGRAMAN KOMPUTER


3 Lukman Medriavin Silalahi A.Md., ST.,MT.
1 1 1
α= a β= a γ= a
cos 3 cos 4 cos 5
dengan bantuan persamaan

cos2 α + cos2 β + cos2 γ = 1


kita akan memperoleh harga a =2,16
e. Vektor satuan normal adalah
2,16 2,16 2,16
AN = cos α ax + cos β ay + cos γ az = 3 ax + 4 ay + 5 az

Contoh Soal 3
Tentukan Vektor jarak dari titik P(4,5,6) m ke bidang u : 3x +2y +z = 6 m.
Solusi :
Titik potong- titik potong antara bidang u dengan sumbu –x, y, dan z berturut-turut
adalah (2,0,0), (0,3,0), dan (0,0,6). Koefisien-koefisien arah bidang u :
a a a
Cos α = 2 Cos β = 3 Cos γ = 6 :
Dan berlaku

a2 ( 14 + 19 +361 )=1 atau a


2
( 0,3888) = 1 sehingga, a = 1,6
Vektor satuan normal bidangnya adalah
aN = 0,8ax + 0,553 ay + 0,267 az
rpu = d. aN
4×3×2×5+6×1−6
rpu =
( √3 2+22+12 ) aN
= 5,882 (0,82ax + 0,533ay + 0,267az ) m
Jadi vektor jarak rpu = 4,71ax + 3,135ay + 1,57az m

2.3. TRANSFORMASI SISTEM KORDINAT


Transformasi sistem koordinat yang akan dibahas disini meliputi transformasi sistem
koordinat kartesian ke sistem koordinat silinder, transformasi sistem koordinat silinder ke
sistem koordinat kartesian, transformasi sistem koordinat kartesian ke sistem koordinatt
bola, dan transformasi sistem koordinat bola ke sistem koordinat kartesian.
Transformasi Sistem Koordinat Kartesian Ke Sistem Silinder
Variabel posisi x, y, dan z diubah menjadi dan z dengan menggunakan persamaan-
persamaan dibawah ini.

2020 PEMOGRAMAN KOMPUTER


4 Lukman Medriavin Silalahi A.Md., ST.,MT.
x y
2 2 φ=cos−1 =sin−1 ,
ρ=( √ x + y ) , √ x 2+ y 2
√ x2+ y2 dan z = z
Jadi sembarang titik P (x, y, z) di dalam sistem koordinat kartesian dapat

ditransformasikan ke sistem koordinat silinder menjadi P ( ρ,φ, z).


Sembarang vektor F = Fxax + Fyay + Fzaz didalam sistem koordinat kartesian bila

ditransformasikan ke sistem koordinat silinder akan menjadi Vektor F=F ρ a ρ + F φ a

φ +Fzaz, dimana :
xF x yF y
+
F ρ = (Fxax + Fyay + Fzaz ) a ρ = Fx cos φ, + Fy sin φ, = √ x 2 + y 2 √ x2 + y 2
− yF x xF y
+
F φ = (Fxax + Fyay + Fzaz ) a φ = -Fx sin φ, + Fy cos φ, = √ x 2 + y 2 √ x2 + y 2
Fz = Fz’ tidak boleh berubah dalam transformasi ini.

Contoh Soal 4
Transformasikan vektor gaya F = 3ax + 4ay N ke sistem koordinat silinder di titik
P (3, 4, 5)m. Apakah harga absolut F berubah setelah transformasi ?
F=F ρ a ρ + F φ a φ
xFx yFy − yFx xFy
(
= 2 2 + 2 2 a ρ + 2 2 + 2 2 aφ
√ x + y √x + y ) (
√x + y √ x + y )
(3)(3 )+( 4 )(4 ) (−4 )(3)+(3)( 4 )
= aρ+ aφ
( √ 32 +42 ) ( √3 2+4 2 )
=5 a ρ N
Harga absolut F tidak berubah setelah transformasi yaitu 5 Newton
Transformasikan F = 25ax N ke sistem koordinat silinder di titik P ( = 3 m,  = 60,
z = 5m).
F=F ρ a ρ + F φ a φ
xFx yFy − yFx xFy
=
(√ 2
x + y √x + y
2
+ 2
√x + y2 ) (
aρ+ 2 2
+
√ x2+ y2 ) aφ

=( Fx cos φ )a ρ +(−sin φ Fx )a φ
=12, 5 a ρ −21 ,65 aφ Newton

Transformasi Sistem Koordinat Silinder Ke Sistem Koordinat Kartesian


Variabel posisi suatu titik (, , z) di dalam sistem koordinat silinder
ditransformasikan ke variabel posisi (x, y, z) di dalam sistem koordinat kartesian, dimana

2020 PEMOGRAMAN KOMPUTER


5 Lukman Medriavin Silalahi A.Md., ST.,MT.
x =  cos , y =  sin , dan z = z
sembarang vektor dalam sistem koordinat silinder F = Fa+ Fa + Fzaz apabila
ditransformasikan ke sistem koordinat kartesian akan menjadi vektor :
F = Fxax + Fyay + Fzaz
Fx = F.ax
= Fa ax + Fa ax + Fzaz ax
= F cos  - F sin 
Fy = F.ay = Fa ay + Fa ay + Fzaz ay
= F sin  + F cos 
Fz = Fz
Contoh Soal 5
Diketahui vektor di dalam sistem kordinat silinder F = 5 a + 6a + 8az.
Transformasikan vektor tersebut ke dalam koordinat kartesian di P (3, 45o, 4).
Solusi :
F = (F cos  - F sin ) ax + (F sin  + F cos )ay + Fzaz
= (5 cos 45o – 6 sin 45o) ax + (5 sin 45o + 6 cos 45o) ay+ 8az
= -0,707ax + 7,78ay + 8az

Contoh Soal 6
Transformasikan F = 25a ke dalam sistem koordinat kartesian di titik P (3, 45 o, 4)
Solusi :
F = Fxax + Fyay + Fzaz
= F cos ax + F sin  ay + 0
= 25 cos 45 o ax + 25 sin 45o ay
= 17,675 ax + 17,675 ay

Transformasi sistem koordinat kartesian ke sistem koordinat bola


Variabel posisi suatu titik (x, y, z) pada koordinat kartesian dapat ditransformasikan
ke variabel posisi (r, , ) pada sistem koordinat bola dengan menggunakan persamaan-
persamaan di bawah ini :

r= √ x 2 + y 2 +z 2
 = sudut antara sumbu z dan r
z
=cos−1
√ x 2+ y 2 +z2
 = sudut antara sumbu x dan r sin 

2020 PEMOGRAMAN KOMPUTER


6 Lukman Medriavin Silalahi A.Md., ST.,MT.
y
tan−1
= x
Sembarang vektor di dalam sistem koordinat kartesian
F = Fxax + Fyay + Fzaz
Dapat kita ubah ke dalam sistem koordinat bola menjadi
F = Frar + Fa + Fa
Dimana
Fr = F.ar = Fxax.ar + Fyay.ar + Fzaz.ar
Fr = Fx sin  cos  + Fy sin  sin  + Fz cos 
Kita ketahui

( √ x 2+ y 2 )
sin θ= cosθ=
z
2 2 2
(√x + y + z ) ; √ x 2+ y 2+ z2
Dan

y x
sin φ= ; cosφ= ;
( √ x 2+ y 2 +z 2) ( √ x 2 + y 2+z 2)
Kita peroleh
F = F.a = Fxax.a + Fyay.a + Fzaz.a
F = Fx cos  cos  + Fy cos  sin - Fz sin 
Kita peroleh juga
F = F.a = Fxax.a + Fyay.a + Fzaz.a
F = - Fx sin  + Fy cos  + 0

Contoh Soal 7
Jika diketahui vektor F = 5ax dalam sistem koordinat kartesian, transformasikan
vektor F ini ke dalam sistem koordinat bola dititik P (r = 2m,  = 60o,  =30o)
Solusi :
F = Fx sin  cos  ar + Fx cos  cos  a - Fx sin  a
= 3,75ar + 2,1655a - 2,5a

Transformasi sistem koordinat bola ke sistem koordinat kartesian


Variabel posisi suatu titik (r,  , ) di dalam sistem koordinat bola dapat
ditransformasikan ke variabel posisi (x,y,z) di dalam sistem koordianat kartesian dengan
menggunakan persamaan-persamaan di bawah ini :
x = r sin  cos 

2020 PEMOGRAMAN KOMPUTER


7 Lukman Medriavin Silalahi A.Md., ST.,MT.
y = r sin  cos 
z = r cos 
Sembarang vektor F=Frar + Fa +Fa didalam sistem koordinat bola apabila di
transformasikan ke vektor F = Fxax + Fyay + Fza di dalam sistem koordinat kartesian akan
menjadi
Fx = F.ax = Frar.ax + F a.ax + Fa.ax
= Fr sin  cos  + F cos  cos  a - F sin 
Fy = F.ay = Frar.ay + F a.ay + Fa.ay
= Fr sin  sin  + F cos  cos  - F cos 
Fz = F.az = Frar.az + F a.az + Fa.az
= Fr cos  - F sin 

Contoh Soal 8
diketahui vektor di dalam sistem koordinat bola F = 3 ar + 4a+ 4a. Nyatakan vektor
F tersebut dalam sistem koordinat kartesian di titik P ( r = 2 m,  = 135o, =30 o)
Solusi :
Fx = (3)(sin 135o)(cos 30o) + (4)(cos 135 o)(cos 30 o) –(4)(sin 30 o)
= 1,837 – 2,449 – 2 = -2,579
Fy = (3)(sin 135o)(sin 30o) + (4)(cos 135 o)(sin 30 o) –(4)(cos 30 o)
= 1,058 -1,414 +3,464 =3,059
Fz = (3)(cos 135o) – (4)(sin 135 o) = -4,935
F = Fxax + Fyay + Fzaz
maka
F = -2,579ax +3,059ay -4,935 az

Contoh Soal 9
nyatakan vektor F = -2,579 ax + 3,059 ay – 4,935 az dalam sistem koordinat bola di
titik P ( r = 2 m,  = 135o, =30 o)
Solusi
Fr = Fx sin  cos  + Fy sin  sin  + Fz cos 
= (-2,579)(sin 135 o)(cos 30 o) + (3,09)(sin 135 o)(sin30 o)-(-4,935)(cos 135 o)
= -1,579 + 1,081 +3,493 = 3

F = Fx cos  cos  + Fy cos  sin  - Fz sin 


= (-2,579)(cos 135 o)(cos 30 o) + (3,059)(cos 135 o)(sin30 o)-(-4,935)(sin 135 o)
= 1,579 - 1,08135 +3,493 = 4

2020 PEMOGRAMAN KOMPUTER


8 Lukman Medriavin Silalahi A.Md., ST.,MT.
F = -Fx sin  + Fy cos 
= 2,579(0,5) + 3,059 (0,866)
= 1,2895 + 2,649 = 4

F = Frar + Fa + Fa


Maka F = 3ar + 4a + 4a

Contoh Soal 10
nyatakan vektor F = 5ar dalam sistem koordinat kartesian di titik P (3, 2, 1) m
Solusi
F = Fxax + Fyay + Fzaz

(5 √ x2+ y2) x 5(3)


. = =4
( √ x 2+ y 2+z2) (√ x 2+ y 2 ) √ 14
Fx = Fx ax = Frar.ax = Fr sin  cos  =
5(2)
=2 ,673
Fy = Fy ay = Frar.ay = Fr sin  sin  = √ 14
Fz = F az = Fr cos  = 5 =1,337
maka F = 4ax +2,673ay + 1,337az

2.4. CONTOH SOAL


1. Jika diketahui vektor AB = 3ay+ 4ay+ 5ay m dan vektor AC = 2ax + 3ay + 3az m,
tentukan luas segitiga ABC
Jawab :
AB = harga abolut vektor AB = (32 + 42 + 52 )1/2
= 7,07 meter
AC = harga abolut vektor AC = (22 + 32 + 32 )1/2
= 4,69 meter
cos = (3)(2)+(4)(3)+(5)(3) / (7,07)(4,69)
= 5,73
Dengan demikian, kita peroleh

Luas segitiga ABC = AB.AC.sin = AB.AC = ½ .7,07.4,69 sin 5,73 = 1,66 m2

2. Muatan titik Q = 50 C bergerak dengan kecepatan v = (3ax + 4ay) m/s didalam vector
induksi magnetik yang homogen B = (4ax + 5ay + 5az) mT
Tentukan :

2020 PEMOGRAMAN KOMPUTER


9 Lukman Medriavin Silalahi A.Md., ST.,MT.
 gaya Lorentz per satuan muatan pada Q

 sudut antara vector v dan B,


 vector gaya, F
Solusi
 F/Q = v B = (3ax + 4ay) (4ax+5ay+5az) 10-3 N/C
= (20ax – 15ay –az) 10-3 N/C

 = (400 +225 +1 )1/2 10-3 = 25,04.10-3

= (32 + 42)1/2 m/s = 5 m/s


|B| = (42 + 52 + 52)1/2 .10-3= 8,2.10-3 T
Dari hasil diatas kita peroleh

Maka, sin =

= sin -1 (0,7106) = 37,64


(c) F = Q(v b)
=5 10 -5 (20ax- 15ay-az) 10 -3 N
= (100ax – 75ay - 5az) 10-8 N

3. Diketahui titik A (1,2,3) m, titik B (4,6,8)m dan titik C (3,3,5) m, Tentukan :


(a). r AB’
(b). rAC’
(c). , sudut antara r AB’ dan rAC’ dan
(d). Luas segitiga ABC.
solusi
 Vektor rAB = (4-1)ax + (16-2)ay + (8-3)az = 3ax + 4ay + 5az;

= (9+16+25)1/2 =7,05 m

 Vektor rAC = 2ax+ ay + 2az m; =3m


 Sudut antara vektor rAB dan vektor rAC’ , dapat diperoleh dari penurunan rumus
perkalian titik antara vektor rAB dan rAC, yaitu

 Luas segitiga ABC =

2020 PEMOGRAMAN KOMPUTER


10 Lukman Medriavin Silalahi A.Md., ST.,MT.
2020 PEMOGRAMAN KOMPUTER
11 Lukman Medriavin Silalahi A.Md., ST.,MT.
Daftar Pustaka
1. Hayt Wiliam H, Engineering Electromagnetic, McGraw-Hill, 2000
2. Alaydrus, M,, Medan Elektromagnetik, Penerbit Andi, 1st edition, 2014

2020 PEMOGRAMAN KOMPUTER


12 Lukman Medriavin Silalahi A.Md., ST.,MT.

Anda mungkin juga menyukai