Anda di halaman 1dari 19

TUGAS RESUME

ELEKTRONIKA DASAR

“PENGUAT OPERASIONAL (OP-AMP) DAN

APLIKASI (2)”

24

NAMA : INDAH ANNISA

NIM 19033028

PROGRAM STUDI : PENDIDIKAN FISIKA

DOSEN : Drs. Hufri, M.Si.

JURUSAN FISIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI PADANG

2021
RANGKAIAN INTEGRATOR DAN DIFERENSIATOR AKTIF DAN
RANGKAIAN FILTER AKTIF ORDE 1 DAN ORDE 2

A. Rangkaian Integrator Dan Diferensiator Aktif


1. Integrator Aktif

Integrator adalah sebuah rangkaian yang menyelenggarakan operasi integrasi


secara matematik, karenanya dapat menghasilkan tegangan keluaran yang sebanding
dengan integrasi masukkannya. Pemakian yang umum ialah menggunakan tegangan
masuk tetap untuk menghasilkan tegangan keluar berbentuk lereng. Sebuah lereng ialah
tegangan yang mendaki atau menurun secara linier. Misalkan jika kita menggerakkan
741C dengan undakan tegangan, maka keluarannya dengan laju slew 0,5 volt/detik,
berarti tegangan keluarannya berubah sebesar 0,5 volt setiap satu mikrodetik.

Masukan yang lazim pada sebuah integrator adalah pulsa persegi,


dimana Vin diterapkan pada ujung kiri tahanan R, karena adanya ground semu, arus
masuk berharga tetap. Sehingga hampir semua arus ini mengalir ke kapasitor,
menyebabkan muatan pada kapasitor naik secara linier. Karena adanya pembalik fasa
pada Op-Amp, maka tegangan keluamya berbentuk lereng negatif. Pada ujung perioda
pulsa tegangan masuk kembali ke nol, arus pengisian kapasitor berhenti. Ini
menimbulkan tegangan keluar masih tetap pada tingkat negatif.

Rangkaian integrator banyak digunakan dalam “komputasi sinyal analog” dimana


rangkaian ini banyak membantu menyelesaikan persamaan integral. Namun demikian
untuk maksud tersebut diperlukan penguat dengan stabilitas DC yang sangat baik, tidak
seperti halnya rangkaian penguat pada umumnya dimana perubahan sedikit pada
masukan akan diperkuat oleh penguatan lingkar-terbuka. Rangkaian integrator aktif
dengan op-amp ini juga berasal dari rangkaian penguat inverting dengan tahanan umpan
baliknya diganti dengan kapasitor.

Pada rangkaian integrator antara teganngan sumber dengan terminal membalik dari op-
amp dihubungkan dengan tahanan, antara terminal membalik dengan keluaran dipasang
kapasitor sedangkan terminal tak membalik dihubungkan ke ground seperti pada Gambar
1 berikut ini :
Gambar 1. Rangkaian Integrator RC Aktif

Gambar 1 menunjukkan dua model rangkaian integrator aktif. Penambahan tahanan R2


= 1 M paralel dengan kapasitor dimaksudkan untuk menghasilkan tegangan keluaran
yang lebih bagus lagi, sedangkan penambahan tahanan R3 agar rangkaian lebih stabil
karena semakin meniadakan arus yang mengalir kedalam op-amp.

Pada bagian loop masukan arus mengalir dari tegangan sumber ke tahanan R. Besarnya
arus yang mengalir pada tahanan R dapat ditentukan melalui persamaan :

𝑉i
i =
1
𝑅

Melalui persamaan tegangan dapat pula ditentukan arus yang mengalir pada kapasitor
yang diberikan dalam bentuk persamaan :

𝐷𝑉0
i = −𝐶
2
𝑑𝑡

Secara umum arus dari sumber mengalir ketahanan R dan terpecah menjadi dua yaitu
kekapasitor dan keterminal membalik dari op-amp. Karena impedansi masukan dari op-
amp sangat besar sehingga dapat dianggap tidak ada arus yang mengalir pada op-amp.
Berdasarkan hukum Kirchoff I dengan mengabaikan arus yang mengalir pada op-amp
didapat persamaan arus I1 = I2. Persamaan yang menghubungkan antara bagian keluaran
dengan bagian masukan diberikan seperti :

𝑉i 𝐷𝑉0
= −𝐶
𝑅 𝑑𝑡
Tegangan keluaran dari rangkaian integrator secara umum dapat diekspresikan dalam
bentuk persamaan :

𝑡
1
𝑉0 = − ∫ 𝑉i𝑑𝑡
𝑅𝐶
0

Pada persamaan terlihat tegangan keluaran merupakan integral dari tegangan masukan.
Karena rangkaian berfungsi mengintegralkan tegangan masukan sehingga dikenal dengan
rangkaian integrator. Tanda negatif pada persamaan menunjukkan bahwa tegangan
keluaran berlawanan fase 180o dengan tegangan masukan. Pada rangkaian integarator
tegangan masukan berupa gelombang persegi dan pada keluaran dihasilkan gelombang
segi tiga sehingga rangkaian ini dapat digunakan untuk mengkonversi gelombang persegi
ke segi tiga. Dengan melakukan analisis terhadap tegangan lereng yang dihasilkan
didapatkan tegangan keluaran puncak ke puncak dari gelombang segitiga dalam bentuk :

𝑉i𝑝𝑝
𝑉o𝑝𝑝 =
4ƒ𝑅𝐶

Ternyata tegangan keluaran puncak ke puncak dari gelombang segitiga ditentukan oleh
beberapa faktor yaitu : tegangan puncak ke puncak dari gelombang persegi, frekuensi dari
sumber dan nilai tahanan dan kapasitansi dari kapasitor yang digunakan.

Isyarat masukan & keluaran pada integrator aktif


2. Diferensiator Aktif

Diferensiator adalah rangkaian yang melakukan operasi secara matematik, dan


menghasilkan tegangan keluar yang sebanding dengan kemiringan tegangan
masuknya. Umumnya deferensiator digunakan untuk mendeteksi tepi mendahului dan
tepi ketinggalan dan sebuah pulsa persegi atau menghasilkan keluaran opersegi dan
masukan lereng.

Sebuah rangkaian deferensiator OpAmp memiliki kemiripannya dengan integrator


Op-Amp, di mana perbedaannya terletak pada tahanan dan kapasitornya yang saling
berpindah tempat. Bila tegangan masuk berubah maka kapasitor diisi atau dikosongkan.
Karena adanya ground semu, arus kapasitor mengalir melalui tahanan umpan balik yang
menghasilkan tegangan yang setara dengan kemiringan dan tegangan masuk.

Rangkaian differensiator memiliki keluaran yang sama dengan keluaran rangkaian


tapis lolos tinggi. Keluaran dari rangkaian ini merupakan differensial dari masukan .
fungsinya adalah mengubah sinyal kotak menjadi pulsa paku. Pada dasarnya
Differensiator dapat juga dibangun dari integrator dengan cara mengganti kapasitor
dengan induktor, namun tidak dilakukan karena harga induktor yang mahal dan
bentuknya yang besar.Differensiator dapat juga dilihat sebagai tapis pelewat-rendah dan
dapat digunakan sebagai tapis aktif.

Pada rangkaian diferensiator antara sumber dengan terminal membalik dipasang


kapasitor dan antara terminal membalik dengan keluaran dipasang tahanan seperti pada
gambar di bawah ini.

Gambar 2 Rangkaian Diferensiator RC Aktif


Dari persamaan tegangan pada loop masukan dapat ditentukan arus yang mengalir
pada kapasitor. Sementara itu arus yang mengalir pada tahanan ditentukan dari persamaan
tegangan pada loop keluaran. Besarnya arus yang mengalir melewati kapasitor dan tahanan
masing-masing dapat dituliskan seperti :

𝑑𝑉i
i =𝐶
1
𝑑𝑡
𝑉o
i =−
2
𝑅

Berhubung impedansi masukan dari op-amp sangat besar sehingga semua arus
mengalir pada kapasitor. Tegangan keluaran dalam waktu t detik dari rangkaian
differensiator dapat ditentukan dari persamaan berikut :

𝑑𝑉i
𝑉0 = −𝑅𝐶
𝑑𝑡

Pada persamaan di atas dapat diperhatikan bahwa tegangan keluaran merupakan


diferensial dari tegangan masukan, sehingga rangkaiannya dikenal dengan rangkaian
differensiator. Penambahan tahanan R1 pada rangkaian dimaksudkan untuk membuat
impedansi masukan lebih besar sehingga tidak terjadi cacat pada keluaran.

Di bawah ini isyarat masukan keluaran pada diferensial aktif :


B. Rangkaian Filter Aktif Orde 1 Dan Orde 2

Filter dalam bidang elektronika adalah suatu rangkaian yang berfungsi untuk
mengambil/melewatkan tegangan output pada frekuensi tertentu yang diinginkan dan untuk
melemahkan/membuang ke ground tegangan output pada frekuensi tertentu yang tidak
diiginkan. Filter dalam elektronika dibagi dalam dua kelompok yaitu filter pasif dan filter
aktif. Untuk membuat suatu filter pasif dapat digunakan komponen pasif (R, L,
C). Sedangkan untuk membuat filter aktif diperlukan rangkaian (R, L, C dan transistor atau
Op-Amp).

Filter frekuensi berfungsi melewatkan frekuensi tertentu dan menekan / menghalangi


frekuensi yang lain, pada dasarnya ada 2 macam-macam tipe filter, yaitu filter aktif dan filter
pasif.

1. Filter aktif
Adalah rangkaian filter yang disusun oleh komponen pasif dan aktif atau melibatkan
komponen-komponen aktif seperti transistor, ic, dll.
 Keuntungan filter aktif :
o Slopenya lebih curam
o Tidak dipengaruhi oleh beban
o Faktor kualitas dapat dinaikan.
 Kerugian filter aktif :
o Komponen yang dilibatkan banyak
o Memerlukan catudaya.

Beberapa macam filter yang termasuk ke dalam filter aktif adalah :


a. Filter Lolos Bawah (Low Pass Filter)
Tapis pelewat rendah atau tapis lolos rendah (low-pass filter) digunakan untuk
meneruskan sinyal berfrekuensi rendah dan meredam sinyal berfrekuensi tinggi. Sinyal
dapat berupa sinyal listrik seperti perubahan tegangan maupun data-data digital seperti
citra dan suara.

Untuk sinyal listrik, low-pass filter direalisasikan dengan meletakkan kumparan


secara seri dengan sumber sinyal atau dengan meletakkan kapasitor secara paralel
dengan sumber sinyal. Contoh penggunaan filter ini adalah pada aplikasi audio, yaitu
pada peredaman frekuensi tinggi (yang biasa digunakan pada tweeter) sebelum masuk
speaker bass atau subwoofer(frekuensi rendah). Kumparan yang diletakkan secara seri
dengan sumber tegangan akan meredam frekuensi tinggi dan meneruskan frekuensi
rendah, sedangkan sebaliknya kapasitor yang diletakkan seri akan meredam frekuensi
rendah dan meneruskan frekuensi tinggi.

Suatu filter lolos bawah orde satu dapat dibuat dari satu tahanan dan satu kapasitor.
Filter orde satu ini mempunyai pita transisi dengan kemiringan -20 dB/dekade atau –6
dB/oktav. Penguatan tegangan untuk frekuensi lebih rendah dari frekuensi cut off
adalah: Av = - R2 / R1 sementara besarnya frekuensi cut off didapat dari: fC = 1 /
(2.R2C1)

1) Filter Lolos Bawah (Low Pass Filter) dengan Gain Orde 1

Beberapa model dari rangkaian filter lolos rendah dengan gain dapat dikemukakan.
Salah-satu diantaranya dapat dikembangkan melalui rangkaian RC yang
dihubungkan dengan penguat tak membalik. Tegangan keluaran dari dari
rangkaian RC dihubungkan kebagian masukan penguat tak membalik seperti pada
gambar berikut ini :
Gambar 3. Filter Aktif Lolos Rendah dengan Penguat tak Membalik

Pada gambar 3 terlihat antara kaki masukan membalik dari op-amp dengan
ground dipasang tahanan Ri sedangkan tahanan Rf dipasang antara terminal
masukan membalik dengan terminal keluaran. Tegangan keluaran dan penguatan
dari penguat tak membalik dapat ditentukan melalui teknik rangkaian pembagi
tegangan. Untuk keseluruhan dari rangkaian fungsi transfer kompleks
didefinisikan sebagai perbandingan antara tegangan keluaran kompleks dari
penguat tak membalik terhadap tegangan masukan pada rangkaian RC. Fungsi
transfer kompleks diberikan dalam bentuk persamaan :

 Rf  P

VO2

 1
G()  
Vi 
 Ri 
j   P

Amplitudo dari fungsi transfer dapat ditentukan dengan memisahkan fungsi


transfer kompleks kedalam bentuk real dan imaginer sehingga

 R  P
G ()  1  f 
 R i  2  2P


Dalam satuan dB amplitudo dari fungsi transfer kompleks diberikan :

G() dB  
 Rf   20 log   10 log 2  2
20 log 1   
 
 R i  P P


Besar dari fungsi transfer tergantung kepada frekuensi sumber yang diberikan.
Apabila diplot hubungan antara besar fungsi transfer dengan frekuensi sumber akan
diperoleh tanggapan amplitudo dari filter. Dengan adanya penambahan penguat tak
membalik pada rangkaian RC menyebabkan tegangan keluaran dari rangkaian RC
akan diperkuat. Besarnya penguatan tergantung kepada nilai tahanan Ri dan Rf
yang diberikan.

Model lain dari rangkaian filter aktif lolos rendah menggunakan op-amp dengan
masukan pada terminal membalik. Pada bagian masukan membalik dari op-amp
dihubungkan dengan sumber isyarat melalui tahanan Ri, sedangkan masukan tak
membalik langsung dihubungkan ke ground. Antara kaki masukan membalik
dengan keluaran dipasang tahanan yang tersusun secara paralel dengan kapasitor
seperti pada gambar berikut ini :

Gambar 4. Filter Lolos Rendah dengan Masukan Membalik

Pada bagian masukan membalik dari op-amp dihubungkan dengan sumber isyarat
melalui tahanan Ri, sedangkan masukan tak membalik langsung dihubungkan ke
ground. Antara kaki masukan membalik dengan keluaran dipasang tahanan yang
tersusun secara paralel dengan kapasitor. Secara teoritis arus yang berasal dari
sumber mengalir melalui tahanan Ri terpecah menjadi dua yaitu tahanan Rf,
kapasitor dan op-amp sesuai dengan hukum kirchoff tentang arus. Berhubung
impedansi pada masukan op-amp sangat besar sehingga tidak ada arus yang
mengalir melalui op-amp. Dengan menggunakan hukum Kirchoff tentang arus dan
persamaan tegangan pada loop masukan dan keluaran didapat tegangan keluaran
kompleks dari filter dalam bentuk :

Z2
VO   V
i
Z1
Impedansi masukan Z1 dalam rangkaian adalah tahanan Ri sedangkan Z2
merupakan penggabungan antara tahanan R f dengan kapasitansi kapasitor yang
tersusun secara paralel. Dengan mengganti impedansi Z1 dan Z2 dalam bentuk
tahanan dan kapasitansi akan diperoleh fungsi transfer kompleks sebagai
perbandingan antara tegangan keluaran dalam bentuk kompleks terhadap tegangan
masukan :

Rf P
G()  
Ri j  P

Dengan memisahkan bilangan kompleks kedalam bagian real dan imaginer pada
persamaan di atas akan didapatkan amplitudo dari fungsi transfer kompleks seperti
:

Rf P
G() 
Ri   2
2
P

Dalam satuan dB amplitudo fungsi transfer kompleks dapat ditulis seperti :

G() dB  20 log
Rf


 20 log  10 log 2  2 
Ri P P

Melalui persamaan di atas dapat dikemukakan bahwa amplitudo fungsi transfer


yang dihasilkan merupakan fungsi dari frekuensi sudut dan diperkuat dengan suatu
faktor penguatan yang tergantung kepada nilai tahanan R f dan Ri.

2) Filter Lolos Bawah (Low Pass Filter) dengan Gain Orde 2


Filter aktif lolos rendah orde kedua merupakan kombinasi dari dua filter lolos
rendah orde pertama yang dikenal dengan filter kaskade dua tahap. Pada keluaran
dari filter tahap pertama dihubungkan dengan bagian masukan dari filter tahap
kedua. Suatu rangkaian filter kaskade dua tahap menggunakan filter lolos rendah
dengan masukan membalik merupakan gabungan dari dua filter lolos rendah
seperti terlihat pada Gambar 6 berikut ini :
Gambar 6. Filter Aktif Lolos Rendah Orde Dua Dengan Penguat Tak Membalik

Tegangan keluaran dari filter filter lolos rendah tahap pertama merupakan masukan
bagi filter lolos rendah tahap kedua. Fungsi transfer kompleks dari masing-masing
tahap diberikan dalam bentuk :
 R  P1
 1  f1 

G1 ()  

 Ri1  j   P1

 R  P2
 1  f2 

G2 ()  

 R i2  j   P2

Secara umum fungsi transfer kompleks dari gabungan kedua filter lolos rendah
menggunakan penguat tak membalik merupakan perkalian dari fungsi transfer
kompleks tahap pertama dan kedua sehingga dapat dituliskan seperti :

G( )  A A P1 P2

   
v1 v2
P1 P 2   2  j  P1  P 2 

Dengan adanya dua frekuensi kutup memungkinkan terjadinya penurunan
tanggapan amplitudo semakin tajam.
b. Filter Lolos Atas (High Pass Filter)

High pass filter adalah jenis filter yang melewatkan frekuensi tinggi, tetapi mengurangi
amplitudo frekuensi yang lebih rendah daripada frekuensi cutoff.Nilai-nilai
pengurangan untuk frekuensi berbeda-beda untuk tiap-tiap filter ini .Terkadang filter
ini disebut low cut filter, bass cut filter atau rumble filter yang juga sering digunakan
dalam aplikasi audio.High pass filter adalah lawan dari low pass filter, dan band pass
filter adalah kombinasi dari high pass filter dan low pass filter.

Filter ini sangat berguna sebagai filter yang dapat memblokir component frekuensi
rendah yang tidak diinginkan dari sebuah sinyal komplek saat melewati frekuensi
tertinggi. High pass filter yang paling simple terdiri dari kapasitor yang terhubung
secara pararel dengan resistor, dimana reistansi dikali dengan kapasitor (RXC) adalah
time constant (τ).

Suatu filter lolos bawah orde satu dapat dibuat dari satu tahanan dan satu kapasitor.
Filter orde satu ini mempunyai pita transisi dengan kemiringan 20 dB/dekade atau 6
dB/oktav. Penguatan tegangan untuk frekuensi lebih tinggi dari frekuensi cut off
adalah: Av = - R2 / R1 sementara besarnya frekuensi cut off didapat dari: fC = 1 /
(2.R1C1).
1) Filter Lolos Atas (High Pass Filter) dengan gain Orde 1

Filter aktif lolos tinggi terdiri dari rangkaian RC dan penguat tak membalik.
Tegangan keluaran dari rangkaian RC diambil pada tahanan. Tegangan keluaran
dari rangkaian RC merupakan tegangan masukan bagi penguat tak membalik
seperti pada gambar berikut ini :

Gambar 5. Filter Aktif Lolos Tinggi Menggunakan Penguat Tak Membalik

Tegangan keluaran dari rangkaian RC diperkuat dengan suatu penguatan yang


tergantung kepada nilai tahanan Ri dan R f. Fungsi transfer kompleks untuk
rangkaian filter aktif ini diberikan dalam bentuk :

 Rf  j 
1
G()  


 Ri  j   P

Amplitudo dari fungsi transfer kompleks dapat ditulis seperti :

 R  
G( )  1  f 
 R i  2   2P


Sedangkan dalam satuan dB amplitudo fungsi transfer diberikan dalam bentuk :

 Rf 
G() dB  20 log 1    20 log   10 log 2  2P
 Ri 
 

Dengan adanya penguatan dari penguat tak membalik dapat menyebabkan
tegangan keluaran lebih besar dari tegangan masukan, sehingga amplitudo dalam
satuan dB dapat lebih besar dari nol. Dengan kata lain dengan menggunakan
rangkaian ini isyarat yang masuk disamping difilter juga diperkuat.

c. Filter Lolos Pita (Band Pass Filter)

Sebuah band-passfilter merupakan perangkat yang melewati frekuensi dalam kisaran


tertentu dan menolak (attenuates) frekuensi di luar kisaran tersebut. Contoh
dari analog elektronik band pass filter adalah sirkuit RLC (aresistor-induktor-
kapasitor sirkuit). Filter ini juga dapat dibuat dengan menggabungkan -pass filter
rendah dengan –pass filter tinggi .

Band pass filter digunakan terutama di nirkabel pemancar dan penerima. Fungsi utama
filter seperti di pemancar adalah untuk membatasi bandwidth sinyal output minimum
yang diperlukan untuk menyampaikan data pada kecepatan yang diinginkan dan dalam
bentuk yang diinginkan. Pada receiver Sebuah band pass filter memungkinkan sinyal
dalam rentang frekuensi yang dipilih untuk didengarkan, sementara mencegah sinyal
pada frekuensi yang tidak diinginkan.

Penguatan tegangan untuk pita lolos adalah: Av = (-R2 / R1) (-R4 / R3) Besarnya
frekuensi cut off atas didapat dari: fCH = 1 / (2.R1C1) Besarnya frekuensi cut off
bawah didapat dari: fCL = 1 / (2.R4C2).

Filter aktif lolos pita atau band pass filter adalah sebuah rangkaian yang dirancang
untuk hanya melewatkan isyarat dalam suatu pita frekuensi tertentu seraya menolak
semua isyarat diluar pita ini . Salah satu model rangkaian filter lolos pita dapat
dirancang dengan menghubungkan rangkaian filter aktif lolos tinggi dengan lolos
rendah dengan gain maupun tanpa gain seperti pada Gambar 7 di bawah ini :
Gambar 7. Filter Aktif Lolos Pita Menggunakan Penguat Tak Membalik

Suatu filter lolos pita merupakan filter dua tahap dimana tahap pertama adalah filter
lolos tinggi dan tahap kedua filter lolos rendah, kombinasi operasi dari gabungan
kedua filter menimbulkan respon lolos pita.

Fungsi transfer kompleks dari filter aktif lolos tinggi dan lolos rendah masing-masing
dapat ditulis seperti :

 R  j 
  1 f1
G1 ()  
 Ri1  j   P1

 R  P2
1  f2

G2 ()   

 Ri2  j   P2

Fungsi transfer kompleks total dari gabungan kedua filter ini merupakan perkalian
dari fungsi transfer kompleks filter lolos tinggi dengan filter lolos rendah.

 j  P2
G( )  Av1 Av2
  P1 
P 2   2  j  P1  P 2  

Amplitudo dari fungsi transfer kompleks total dari gabungan kedua filter ini
merupakan perkalian dari fungsi transfer

  P2
 

G()  AvT 

    
   
2 1
2
   2 2
 
 P1 P2 P1 P2


dengan penguatan dari kedua tahap rangkaian
 R 
A  1  f1   Rf2 

vT   1 


Ri2 

 Ri1  

Melalui persamaan di atas amplitudo fungsi transfer tergantung kepada frekuensi
potong bawah dan atas serta frekuensi sumber isyarat. Tanggapan amplitudo dari
rangkaian ini diperkuat dengan faktor penguatan tegangan total AvT .

d. Filter Tolak Rendah (Band Stop Filter)

Dalam pemrosesan sinyal, filter band-stop atau band-penolakan filter adalah filter yang
melewati frekuensi paling tidak berubah, tetapi attenuates mereka dalam rentang
tertentu ke tingkat yang sangat rendah. Ini adalah kebalikan dari filter band-pass.
Sebuah filter takik adalah filter band-stop dengan stopband sempit (tinggi faktor Q).
Notch filter digunakan dalam reproduksi suara hidup (Public Address sistem, juga
dikenal sebagai sistem PA) dan instrumen penguat (terutama amplifier atau
preamplifiers untuk instrumen akustik seperti gitar akustik, mandolin, bass instrumen
amplifier, dll) untuk mengurangi atau mencegah umpan balik , sedangkan yang
berpengaruh nyata kecil di seluruh spektrum frekuensi. band filter membatasi 'nama
lain termasuk', 'Filter T-takik', 'band-eliminasi filter', dan 'menolak band-filter'.
Biasanya, lebar stopband kurang dari 1-2 dekade (yaitu, frekuensi tertinggi dilemahkan
kurang dari 10 sampai 100 kali frekuensi terendah dilemahkan). Dalam pita suara, filter
takik menggunakan frekuensi tinggi dan rendah yang mungkin hanya semitone
terpisah.
2. Filter pasif
Adalah rangkaian filter yang hanya terdiri dari komponen-komponen pasif seperti
resistor, capasitor atau induktor.
 Keunggulan filter pasif :
o Tidak memerlukan catu daya
o Komponen pembentuknya sedikit
o Rangkaiannya sederhana.
 Kerugian filter pasif :
o Dipengaruhi oleh beban
o Mempunyai slope yang lebih datar.
DAFTAR PUSTAKA

Asrizal. 2013. Elektronika Dasar 2 Komponen, Rangkaian, dan Aplikasi. Padang: UNP
PRESS.

Sutrisno. 1998. Elektronika Teori Dasar dan Penerapannya. Bandung: ITB.

Tooley, Michael dkk. 2003. Rangkaian Elektronik Prinsip dan Aplikasi Edisi Kedua. Jakarta:
Erlangga.

Anda mungkin juga menyukai