Anda di halaman 1dari 3

Memahami EKG dapat kita mulai

dengan mempelajari gambaran EKG normal. Kita lihat gambar dibawah.


Gambar I : EKG Normal

Keterangan :
- Garis putus-putus hijau adalah garis isoelektrik.
- Garis putus-putus merah adalah interval PR, durasi normal adalah < 5 kotak kecil (kk) atau < 0,2
detik.
- Garis putus-putus biru adalah kompleks QRS, durasi normal adalah < 3 kk atau < 0,12 detik.
- Garis putus-putus hitam adalah Interval RR.
- Garis Kuning adalah segmen ST.
Gelombang P adalah defleksi positif pertama, gambarnya menyerupai bukit-cembung keatas.
Gelembang Q adalah defleksi negatif pertama sebelum gelombang R, bentuknya kerucut
menghadap kebawah, tetapi kadang-kadang gelombang ini hampir tidak kelihatan. Gelombang S
adalah defleksi negatif pertama setelah gelombang R. Gelombang R sendiri membentuk kerucut
yang selalu menghadap keatas, kecuali di lead aVR atau pemasangan elektroda ekstremitasnya
terbalik. dan Gelombang T berbentuk seperti bukit letaknya setelah kompleks QRS
Gambar 2 (Lead II)

Beri nama masing-masing gelombang pada gambar 2 seperti contoh !


Hitung durasi interval PR dan kompleks QRS!
Hitung interval RR!
Hitung frekwensi nadi dari gambar diatas dengan cara :
1500 : Interval RR

LATIHAN II
Gangguan perfusi pada jantung disebabkan adanya penempitan atau sumbatan arteri koroner.
Kondisi ini mengakibatkan otot jantung mengalami iskemi, injury bahkan kematian otot jantung.
Pada sadapan EKG ditunjukan dengan perubahan segmen ST, gelombang T yang terbalik, dan
gelombang Q Patologi. Gelombang T terbalik yang dikenal dengan T Inversi menunjukan kondisi
otot jantung yang kekurangan oksigen atau iskemi, Q Patologi menunjukkan kematian otot jantung
(old infark) sedangkan ST depresi dan ST elevasi menunjukan otot jantung sedang mengalami injuri
menuju kematian (Infark akut). Pada pembahasan berikutnya kita akan melakukan latihan
mengenal gangguan perfusi.

1. Mengenal gangguan perfusi.


Gambar 3 (Perubahan segmen ST)

a. ST elevasi (segmen ST berada diatas garis isoelektrik) artinya otot jantung sedang mengalami
infark yang akut(baca:serangan jantung), dapat dilihat di lead II, III dan AVF pada gambar 3.
b. ST depresi (segmen ST dibawah garis isoelektrik) artinya sama dengan ST elevasi hanya
kedalaman infarknya yang berbeda. Pada ST elevasi otot yang infark meliputi otot jantung dalam
sampai yang terluar (disebut Transmural) sedangkan pada ST Depresi otot yang kena infark
"hanya" meliputi otot jantung bagian dalam (subendocardial). ST depresi dapat dilihat di lead I dan
aVL.

2. Menentukan lokasi yang terkena gangguan.


Gambar 4 (Lokasi Kelainan)
Keterangan :
Lead-lead yang berada diblok biru muda memproyeksikan kondisi jantung area Depan (Anterior)
yakni Lead V1 sd V4, Lead yang berada diblok warna merah muda memproyeksikan kondisi jantung
area kiri (Lateral) yakni Lead I, V5 dan V6, dan lead yang berada diblok warna kuning
memproyeksikan kondisi jantung area bawah (inferior) yakni II, III dan aVF. Sedangkan lead aVR
jarang dihiraukan.
Contoh : Bila kita melihat gambaran ST Elevasi di lead I, aVL, V5, dan V6 artinya terdapat "Infark
Akut" di otot jantung sebelah kiri (Baca: Infark Akut Lateral kiri)

Kita lihat kembali Gambar 3.


Disana terdapat ST Elevasi di lead II, III dan aVF, maknanya kondisi jantung sebelah bawah sedang
mengalami "injuri" disebut Infark Akut Inferior.
ST depresi di lead I dan aVL artinya terdapat kematian akut otot jantung subendocardial yang
lokasinya berada di sebelah bawah jantung, disebut Non ST Elevasi Miocardial Infarction (Non
STEMI)inferior.

Anda mungkin juga menyukai