Anda di halaman 1dari 4

Nama : Rafqy Handarta

NPM : 184110444

Mata Kuliah : Pneyuluhan dan Sistem Informasi Pertanian

Prodi : Agroteknologi (G)

Semester :6

Dosen Pengampu : Ir. Fakhrunnas, M.I.Kom

PENYULUHAN PERTANIAN

Penyuluhan pertanian adalah suatu usaha atau upaya untuk mengubah perilaku petani dan
keluarganya, agar mereka mengetahui dan mempunyai kemauan serta mampu memecahkan
masalahnya sendiri dalam usaha atau kegiatan-kegiatan meningkatkan hasil usahanya dan tingkat
kehidupannya. Menurut U.Samsudin S penyuluhan pertanian adalah suatu cara atau usaha
pendidikan yang bersifat di luar bangku sekolah (non formal) untuk para petani dan keluarganya
di pedesaan. Menurut A.T. Mosher dalam penyuluhan terkandung arti aktivitas pendidikan di
luar bangku sekolah.

Sejarah Penyuluhan Pertanian

Berawal pada tahun 1867-1868, James Stuart dari Trinity College untuk pertama kalinya
memberikan ceramah atau pengarahan kepada para wanita dan pekerja pria di Inggris Utara,
sejak itu Stuart dianggap sebagai bapak penyuluhan. Kemudian pada tahun 1871 Stuart
mengusulkan pada Universitas Cambridge agar penyuluhan masuk kedalam mata kuliah, secara
resmi pada tahun 1873 Universitas Cambridge menerapkan sistem penyuluhan, yang diikuti oleh
Universitas London dan Universitas Oxford. Menjelang tahun 1880 kegiatan yang mulanya
dilakukan diarea kampus telah melebar keluar kampus. Sejak abad ke 20 istilah penyuluhan
pertanian mulai digunakan di Amerika Serikat.

Tujuan Penyuluhan Pertanian

Tujuan Penyuluhan Pertanian mencakup tujuan jangka pendek dan tujuan jangka
panjang. Tujuan penyuluhan jangka pendek yaitu menumbuhkan perubahan-perubahan dalam
diri petani yang mencakup tingkat pengetahuan, kecakapan, kemampuan, sikap, dan motivasi
petani terhadap kegiatan usaha tani yang dilakukan. Tujuan penyuluhan jangka panjang yaitu
peningkatan taraf hidup masyarakat tani sehingga kesejahteraan hidup petani terjamin. Tujuan
pemerintah terhadap penyuluhan pertanian adalah: meningkatkan produksi pangan, merangsang
pertumbuhan ekonomi, meningkatkan kesejahteraan keluarga petani dan rakyat desa,
mengusahakan pertanian yang berkelanjutan.
Falsafah Penyuluhan Pertanian

Falsafah penyuluhan pertanian tidak dapat dipisahkan dengan falsafah pendidikan pada
umumnya, karena penyuluhan pertanian merupakan kegiatan pendidikan non formal untuk petani
dan keluarganya. Falsafah pendidikan mencakup ''idealisme'', ''pragmatisme'', dan ''realisme''
begitu juga dengan penyuluhan pertanian. Penyuluhan pertanian dilakaukan untuk memberikan
ilmu pengetahuan kepada petani dengan tujuan meningkatkan kemakmuran dan kesejahteraan
petani serta membentuk masyarakat yang adil dan makmur yang menjadi cita-cita pembangunan
nasional penyuluhan pertanian telah membentuk sebuah idealisme. Dalam mengikuti kegiatan
penyuluhan pertanian petani belajar sambil berbuat (learning by doing) atau melaksanakan
materi penyuluhan, dengan demikian mencerminkan aliran pragmatisme dalam diri petani. Pada
saat materi penyuluhan disampaikan banyak petani yang kurang percaya, akan tetapi setelah
melihat hasilnya yang kenyataanya memberikan keuntungan petani akan sadar dan percaya
kemudian mencobanya, hal ini mencerminkan realisme.

Pengertian

 Penyebar-luasan (informasi)
 Penerangan/penjelasan
 Pendidikan non-formal (luar-sekolah)
 Perubahan perilaku
 Rekayasa sosial
 Pemasaran inovasi (teknis dan sosial)
 Perubahan sosial (perilaku individu, nilai-nilai, hubungan antar individu, kelembagaan.)
 Pemberdayaan masyarakat (community empowerment)
 Penguatan komunitas (community strengthening)

Penyuluhan Sebagai Proses Penyebar – Luasan Informasi

Sebagai terjemahan dari kata “extension”, penyuluhan dapat diartikan sebagai proses
penyebarluasan yang dalam hal ini, merupakan penyebarluasan informasi tentang ilmu
pengetahuan, teknologi dan seni yang dihasilkan oleh perguruan tinggi ke dalam praktek atau
kegiatan praktis.

Penyuluhan Sebagai Proses Penerangan atau Pemberian Penjelasan

Penyuluhan menjelaskan mengenai segala informasi yang ingin disampaikan kepada


kelompok-sasaran yang akan menerima manfaat penyuluhan (beneficiaries), sehingga mereka
benar-benar memahaminya seperti yang dimaksudkan oleh penyuluh atau juru – penerangnya
dan komunikasi “timbal – balik”.
Penyuluhan Sebagai Proses Perubahan Perilaku

Penyuluhan adalah proses aktif yang memerlukan interaksi antara penyuluh dan yang
disuluh agar terbangun proses perubahan “perilaku” (behaviour) yang merupakan perwujudan
dari: pengetahuan, sikap, dan ketrampilan seseorang yang dapat diamati oleh orang/pihak lain,
baik secara langsung (berupa: ucapan, tindakan, bahasa-tubuh, dll) maupun tidak langsung
(melalui kinerja dan atau hasil kerjanya).

Kesediaannya untuk terus belajar sepanjang kehidupannya secara berkelanjutan (life long
education).

Penyuluhan Sebagai Proses Belajar

Penyuluhan sebagai proses pendidikan atau proses belajar diartikan bahwa, kegiatan
penyebar-luasan informasi dan penjelasan yang diberikan dapat merangsang terjadinya proses
perubahan perilaku yang dilakukan melalui proses pendidikan atau kegiatan belajar =>
perubahan perilaku tersebut berlangsung melalui proses belajar => terjadi proses belajar bersama
yang dialogis

Penyuluhan Sebagai Proses Perubahan Sosial

Penyuluhan merupakan proses perubahan sosial, yang mencakup banyak aspek, termasuk
politik dan ekonomi yang dalam jangka panjang secara bertahap mampu diandalkan menciptakan
pilihan-pilihan baru untuk memper-baiki kehidupan masyarakatnya => struktur, nilai-nilai, dan
pranata sosial, seperti: demokratisasi, transparansi, supremasi hukum.

Penyuluhan Sebagai Proses Rekayasa Sosial ( Social Engineering )

Segala upaya yang dilakukan untuk menyiapkan sumberdaya manusia agar mereka tahu,
mau dan mampu melaksanakan peran sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya dalam sistem
sosialnya masing-masing.

Rekayasa sosial bertujuan untuk terwujudnya proses perubahan sosial demi terciptanya
kondisi sosial yang diinginkan oleh pihak-luar (perekayasa).

Penyuluhan Sebagai Proses Pemasaran Sosial ( Social Marketing )

Yang dimaksud dengan “pemasaran sosial” adalah penerapan konsep dan atau teori-teori
pemasaran dalam proses perubahan sosial.
Penyuluhan Sebagai Proses Pemberdayaan Masyarakat ( Community Empowarment )

Pemberdayaan diarahkan terwujudnya masyarakat madani (yang beradab) dan mandiri


dalam pengertian dapat mengambil keputusan (yang terbaik) bagi kesejahteraannya sendiri.

Pemberdayaan masyarakat, dimaksudkan untuk memperkuat kemam-puan (capacity


strenghtening) masyarakat, agar mereka dapat berpar-tisipasi secara aktif dalam keseluruhan
proses pembangunan, terutama pembangunan yang ditawarkan oleh penguasa dan atau pihak luar
yang lain (penyuluh, LSM, dll).

Tujuan Penyuluhan Pertanian

 Tujuan jangka pendek : menumbuhkan perubahan yang lebih baik pada diri petani dalam
mengelola usahataninya => 1-3 th => perubahan pengetahuan, kecakapan, sikap dan
motif petani
 Tujuan jangka panjang : meningkatkan taraf hidup masyarakat agar dapat hidup sejahtera
=> periode lebih dari 3 tahun

Anda mungkin juga menyukai