Anda di halaman 1dari 2

Nama : Rafqy Handarta

Npm : 184110444
Kelas : Agroteknologi VI ( G )
Matkul : Penyuluhan dan Sistem Informasi Pertanian
Dosen Pengampu : Ir. Fakhrunnas MA Jabbar, M.I.Kom
Perihal : Resume Materi

PARADIGMA BARU PENYULUHAN PERTANIAN


1. JASA INFORMASI
Petani harus inovatif. Untuk menjadi inovatif petani harus selalu mendapat
informasi baru tentang dunia pertaniannya. Penyuluhan Pertanian berperan menjadi
penyedia dan pemasok informasi yang diperlukan para petani untuk bisa bertani dan
hidup lebih baik secara berkelanjutan.
2. LOKALITAS
Kesejahteraan petani menjadi tanggung jawab pemerintah daerah yang
bersangkutan. Informasi dan rekomendasi yang diberikan oleh Penyuluh Pertanian
harus sesuai dengan ekosisten dan kondisi daerah yang bersangkutan. Perlu ada uji coba
setempat (lokal). Fungsi BPTP dan penghimpunan informasi yang relevan dengan
kondisi lokal sangat perlu.
3. BERORIENTASI AGRIBISNIS
Usahatani adalah bisnis; semua petani mencari keuntungan. Sistem agribisnis
terdiri dari subsistem hilir, on-farm dan hulu. Interaksi harus diusahakan agar tidak
merugikan petani, sebaliknya harus lebih menguntungkan petani berpihak pada petani.
4. PENDEKATAN KELOMPOK
Interaksi dalam kelompok tani sangat penting sebagai forum belajar bersama,
berdemokrasi dan mengambil keputusan. kearah kemandirian masyarakat petani yang
tak tergantung pada pihak lain (penyuluh, pemerintah, dll) Untuk itu kepemimpinan
diantara petani akan muncul dan berkembang, dilanjutkan dengan pembinaan oleh
Penyuluh. Konsekuensinya: Penyuluh harus dipersiapkan dengan baik agar dapat
melakukan pendekatan semacam itu.
5. FOKUS PADA KEPENTINGAN PETANI
Eksploitasi petani harus dihentikan; Kalau tidak mereka justru akan selalu
menjadi beban nasional. Padahal mereka bisa menjadi andalan nasional. Kepentingan
petani wajar yaitu mendapatkan akses informasi yang dibutuhkan, mendapatkan
imbalan yang wajar dan adil.

6. PENDEKATAN HUMANISTIK – EGALITER


Hentikan pandangan kepada petani sebagai lebih rendah dari penyuluh.
Pendekatan humanistik - egaliter akan menciptakan hubungan penyuluh dengan petani
menjadi saling menghargai dan saling membutuhkan Jika kepentingan petani
diperhatikan, petani akan merespon secara positif kepada usaha penyuluh.
7. PROFESIONALISME
Efektif karena direncanakan dan dilaksanakan secara baik dengan dukungan
tenaga ahli dan terampil. Didukung pula oleh sarana yang memadai. Tersedia berbagai
informasi yang relevan dan terkini. Penyuluh mendapatkan pelatihan secara berkala
tentang hal-hal yang dibutuhkan untuk dapat memenuhi kepentingan petani yang
dinamis.
8. AKUNTABILITAS
Sistem pertanggungjawaban ini harus ada dan dilaksanakan.
 Merupakan penyeimbang prinsip otonomi.
 Merupakan bagian dari evaluasi kinerja profesional penyuluh ( reward &
punishmen ).
 Merupakan pertanggungjawaban administrasi dan moral terhadap penggunaan
dana pemerintah daerah atau rakyat.

9. MEMUASKAN PETANI
Petani akan merasa puas bila kepentingannya diperhatikan dan dipenuhi.
Penyuluhan adalah melayani kepentingan dan kebutuhan petani. Program penyuluhan
pertanian disusun berdasarkan hasil identifikasi masalah, kepentingan dan kebutuhan
petani di daerah yang bersangkutan.

Yang tidak kalah pentingnya adalah adanya kemauan politik baik di tingkat
pusat maupun di tingkat daerah, berupa Undang-Undang Penyuluhan Pertanian maupun
Peraturan Daerah yang akan menjamin bisa dilakukannya Penyuluhan Pertanian itu
secara mencukupi dan berkelanjutan.

Anda mungkin juga menyukai