A. PERSIAPAN
1. Penjajakan Tempat dan Persiapan Masyarakat
Kegiatan meliputi upaya mengenal secara langsung karakteristik wilayah binaan.
Persiapan secara formal diadakan melalui media online dengan pertemuan antara
perwakilan dari masing-masing daerah binaan, Pembimbing Akademik serta
seluruh Kelompok I Komunitas Program Studi Pendidikan Profesi Ners ITEKES
Bali.
2. Persiapan Teknis
Persiapan teknis dimulai dengan mencari responden, dimana setiap mahasiswa
mencari 5 responden remaja dengan usia 12-23 tahun. Setelah itu dilakukan
sosialisasi dan penyebaran kuisioner yang dilakukan mulai tanggal 19-21 Oktober
2020 melalui media komunikasi online di beberapa wilayah tempat tinggal
mahasiswa. Selanjutnya pada tanggal 29 Oktober 2020 dilakukan pertemuan
Musyawarah Masyarakat Desa (MMD) I.
B. PELAKSANAAN
1. Pengkajian
Penyebaran kuesioner dan lembar observasi kesehatan masyarakat
dilaksanakan pada tanggal 19 s/d 21 Oktober 2020 dengan menggunakan media
online google form pada tautan berikut
https://forms.gle/hAAWVEvWKXVSw3pz6 . Teknik pengambilan sampel yang
digunakan yaitu dengan cara total sampling, dimana jumlah sampel yang
digunakan adalah 95 responden remaja dengan persentase sampel yang disasar
adalah di Kabupaten Badung 20 responden (21%), Kabupaten Tabanan 5
responden (5,3%), Kabupaten Bangli 15 responden (16%) dan Kota Denpasar 43
responden (45,3%), Kabupaten Klungkung 10 responden (10,5%), Kabupaten
Jembrana 1 responden, Kabupaten Karangasem 1 responden (1,05%), untuk
mengkaji terkait pengetahuan, sikap dan perilaku dalam mencegah penularan
COVID-19 di masing-masing wilayah.
Setelah data-data terkumpul, dilakukan pengecekan terhadap validitas
kuisioner yang memenuhi syarat untuk diolah, selanjutnya dilakukan tabulasi data
dan analisa data dari tanggal 23-25 Oktober 2020. Berdasarkan hasil analisa data
diperoleh 2 masalah utama yaitu: (1) Kurang optimalnya perilaku pencegahan
Covid-19, (2) Kurang pengetahuan responden tentang IMS (Infeksi Menular
Seksual).
Pada tanggal 26 Oktober 2020 data-data tersebut disosialisasikan pada
Pembimbing Akademik. Kemudian tanggal 27 Oktober 2020 dilaksanakan
pertemuan untuk menganalisa masalah keperawatan dan menentukan rencana
kegiatan yang selanjutnya akan didiskusikan pada Musyawarah Masyarakat Desa
(MMD) I pada tanggal 29 Oktober 2020. Materi yang telah disiapkan dari
kepanitiaan mahasiswa dipresentasikan oleh perwakilan kelompok.
Pada kegiatan MMD I dipresentasikan tentang profil wilayah dan 2
masalah yang telah ditemukan berdasarkan tingginya persentase dari masalah
tersebut.
a. Profil Wilayah
Wilayah masing – masing tempat tinggal mahasiswa yang digunakan dalam
PKL Online terdapat pada 7 Kabupaten di Provinsi Bali yaitu:
Lokasi Responden
26,3 %
laki-laki perempuan
Usia
12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23
0% 2% 2%
1% 3% 3% 3%
8%
11%
13%
34%
20%
Pendidikan
2% 2%
6%
4%
Tidak Sekolah
Tidak/belum tamat SD
Tamat SD
Tamat SMP
Tamat SMA
38% Tamat PT
47%
24%
76%
26%
Ya
Tidak
74%
Gambar 6. Distribusi kelompok remaja berdasarkan apakah
mengetahui cara pencegahan IMS (Infeksi Menular Seksual) dan HIV
(Human Immunodeficiency Virus).
Interpretasi :
Dari 95 responden kelompok remaja sebagian besar remaja
mengetahui tentang cara pencegahan IMS dan cara pencegahan HIV
yaitu sebanyak 70 orang (73.7%) sedangkan remaja yang tidak
mengetahui tentang cara pencegahan IMS dan HIV yaitu sebanyak 25
orang (26.3%).
6%
15%
12%
25%
42%
7%
16%
16%
18%
43%
28%
60%
Intepretasi:
Dari 95 responden, mayoritas responden menjawab selalu sebanyak 57
orang (60,6%).
d) Distribusi responden berdasarkan pernyataan saya memakai masker
ketika berpergian keluar rumah.
selalu sering kadang-kadang sangat jarang tidak pernah
1%
3%
9%
86%
4%
4%
19%
46%
26%
Gambar 11. Distribusi responden berdasarkan pernyataan ketika
batuk saya menutup mulut saya dengan lipatan siku bagian dalam.
Intepretasi:
Dari 95 responden, mayoritas responden menjawab selalu sebanyak 44
orang (46,3%).
f) Distribusi responden berdasarkan pernyataan saya mencuci masker
kain yang telah saya gunakan dengan air hangat dan deterjen.
selalu sering kadang-kadang sangat jarang tidak pernah
2% 7%
15%
46%
30%
4%
5%
23%
40%
27%
Gambar 13. Distribusi responden berdasarkan pernyataan saya
berbicara dengan lawan bicara dengan jarak 2 meter.
Intepretasi:
Dari 95 responden, mayoritas responden menjawab kadang-kadang
sebanyak 38 orang (40%).
h) Distribusi responden berdasarkan pernyataan saya mencuci baju dan
mandi setelah berpergian ke luar rumah.
selalu sering kadang-kadang sangat jarang tidak pernah
1%
3%
25%
38%
33%
23%
43%
29%
Gambar 15. Distribusi responden berdasarkan pernyataan saya
menghindari kontak fisik dan berjabat tangan untuk mengurangi
resiko tertular Covid-19.
Intepretasi:
Dari 95 responden, mayoritas responden menjawab selalu sebanyak 41
orang (43,2%).
j) Distribusi responden berdasarkan pernyataan saya mengganti atau
membuang masker setelah 4-6 jam pemakaian.
selalu sering kadang-kadang sangat jarang tidak pernah
7%
3%
33%
28%
28%
36%
63%
3. Implementasi
Implementasi keperawatan merupakan rangkaian pelaksanaan
yang dilakukan oleh mahasiswa bersama responden remaja yang
berjumlah 95 orang di beberapa wilayah binaan mahasiswa.
Implementasi yang dimaksud mencakup kegiatan penyuluhan kesehatan
yang dilakukan melalui media online. Penyuluhan dilaksanakan pada
Sabtu, 07 November 2020 dengan materi COVID-19 yang disebarkan
melalui media power point, poster online, dan video mengenai perilaku
cara pencegahan COVID-19. Dan penyuluhan dengan materi kedua yaitu
Pengetahuan tentang IMS (Infeksi Menular Seksual) disebarkan melalui
media power point, dan poster online. Penyuluhan tersebut diikuti oleh
seluruh responden dengan sepengetahuan dan persetujuan pembimbing
akademik.
4. Evaluasi
Evaluasi keperawatan komunitas mencakup evaluasi kegiatan
yang dilakukan selama implementasi keperawatan komunitas, yaitu
berupa pemberian penyuluhan kesehatan pada responden remaja.
Sebagian besar remaja yang mengikuti penyuluhan mengatakan sudah
memahami tentang materi yang diberikan dan dapat melakukan cara
mencuci tangan, etika batuk maupun cara menggunakan masker. Hal
tersebut dibuktikan dengan adanya bukti berupa foto bahwa remaja telah
dapat menyampaikan materi penyuluhan kepada keluarga masing-masing
maupun kerabat dekat responden. Setelah melakukan penyuluhan,
responden kembali diberikan kuesioner yang sama dengan sebelumnya
untuk mengevaluasi perilaku responden remaja tentang pencegahan
COVID-19 dan mengevaluasi pengetahuan remaja tentang IMS (infeksi
menular seksual) antara sebelum dan sesudah diberikan penyuluhan.
Berdasarkan evaluasi keseluruhan kegiatan yang telah dilakukan,
didapatkan hasil bahwa masalah yang terjadi pada komunitas remaja
dapat teratasi dengan evaluasi sebagai berikut.
98%
6%
94%
26%
35%
39%
31%
44%
23%
Gambar 4. Distribusi responden berdasarkan pernyataan saya
mengkonsumsi vitamin setiap hari.
Intepretasi:
Dari 95 responden, 42 (44.2%) responden menjawab Selalu, 22
(23.2%) responden menjawab Sering, 29 (30.5%) responden
menjawab kadang-kadang, dan 2 (2.1%) responden menjawab
Sangat Jarang.
c) Distribusi responden berdasarkan pernyataan saya mencuci
tangan dengan sabun di air mengalir.
Selalu Sering Kadang-kadang
5%
5%
89%
99%
5%
7%
87%
9%
25%
65%
18%
3%
79%
7%
29%
63%
15%
10%
76%
15%
14%
69%
Kesimpulan :
Distribusi responden remaja berdasarkan semua pernyataan yang
telah diberikan pada kuesioner Perilaku terhadap Covid-19
Baik Cukup
3%
97%
Gambar 13. Distribusi responden remaja berdasarkan semua
pernyataan yang telah diberikan pada kuesioner Perilaku terhadap
Covid-19.
Interpretasi:
Dari 95 responden, 96.8% responden memiliki perilaku yang Baik
dan 3.2% responden memiliki perilaku yang Cukup terhadap Covid-
19 setelah mendapatkan penyuluhan kesehatan.
RENCANA TINDAK LANJUT
PENANGGULANGAN MASALAH KEPERAWATAN KOMUNITAS REMAJA
Tabel 4. Rencana Tindak Lanjut Penanggulangan Masalah Kesehatan Remaja