0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
5 tayangan35 halaman
Bab 1 membahas pengertian material teknik dan klasifikasinya, serta struktur dan sifat material seperti sifat mekanik, listrik, dan termal. Bab 2 menjelaskan struktur atom, ikatan primer seperti ionik, kovalen dan logam, serta ikatan sekunder."
Deskripsi Asli:
Judul Asli
Bab 1-2 Pengenalan Sifat Material-Struktur dan Ikatan Atom(bahan listrik)
Bab 1 membahas pengertian material teknik dan klasifikasinya, serta struktur dan sifat material seperti sifat mekanik, listrik, dan termal. Bab 2 menjelaskan struktur atom, ikatan primer seperti ionik, kovalen dan logam, serta ikatan sekunder."
Bab 1 membahas pengertian material teknik dan klasifikasinya, serta struktur dan sifat material seperti sifat mekanik, listrik, dan termal. Bab 2 menjelaskan struktur atom, ikatan primer seperti ionik, kovalen dan logam, serta ikatan sekunder."
MATERIAL (BAHAN) Pendahuluan ❑ Banyak industri dan rumah tangga memakai peralatan-peralatan yang canggih → pesatnya perkembangan teknologi bahan/material. ❑ Jenis material yang digunakan al. logam, plastik, karet, kayu dan bahan-bahan olahan lainnya seperti keramik, polimer dan komposit. ❑ Engineer → mengetahui sifat material selama proses pembentukan dan karakteristik dalam masa pemakaian (sifat mekanis, listrik, termal, dan kimia). Pengertian Ilmu dan Rekayasa Material ❑ Material science (Ilmu Material) Merupakan disiplin ilmu yang mempelajari hubungan antara struktur material dengan sifat–sifat material.
❑ Material engineering (Rekayasa Material)
Merupakan disiplin ilmu yang dengan dasar hubungan struktur dan sifat bahan, mendisain struktur bahan untuk mendapatkan sifat–sifat yang diinginkan Pengertian Material Teknik adalah semua unsur atau zat yang berbentuk padat, cair, atau gas yang banyak di gunakan untuk kebutuhan keperluan dunia teknik atau industri.
Berdasarkan wujudnya dibedakan menjadi 3, yaitu:
❑ Padat : berbentuk masif, relatif tetap, ikatan kuat (a/l : logam, keramik, plastik, kaca, karet, kayu, dll) ❑ Cair : bentuk mengikuti bejana, ikatan lemah (a/l : Pelumas, air, bensin, solar, bahan kimia lain) ❑ Gas : bentuk mengikuti bejana, tidak terlihat (a/l : Oksigen, Asitelin, hidrogen, CO2 dan lainnya) Perkembangan Ilmu Material Klasifikasi Material Teknik LOGAM KERAMIK POLIMER KOMPOSIT Pentingnya Belajar Material Teknik ❑ Seorang ahli teknik (engineer) dituntut untuk dapat merancang suatu produk. ❑ Seorang ahli teknik (engineer) dituntut untuk dapat membuat suatu produk ❑ Seorang ahli teknik (engineer) harus memilih bahan dalam pembuatan atau perbaikan ❑ Tuntutan ekonomis (optimasi antara fungsi dan harga) Struktur & Sifat Material ❑ Struktur material merupakan pengaturan/susunan dari elemen–elemen di dalam material/bahan tersebut. ❑ Tinjauan struktur material dibedakan atas : 1) Struktur subatomik : ditinjau dari susunan elektron dengan inti 2) Level atom : ditinjau dari pengaturan atom atau molekul satu sama lain 3) Mikroskopik : ditinjau dari kumpulan group–group atom 4) Makroskopik : ditinjau dari struktur yang bisa dilihat dengan mata telanjang. Struktur & Sifat Material ❑ Sifat material teknik dapat dilihat dari kemampuan material/bahan tersebut dalam menerima perlakuan yang diberikan dari luar bahan/material tersebut. ❑ Sifat–sifat dari material/bahan padat dikelompokkan atas 5 kategori : 1) Sifat mekanik/fisik (kekuatan, kekerasan, massa jenis, dan lain-lain) 2) Sifat listrik (daya hantar listrik/konduktifitas) 3) Sifat termal (panas, jenis pemuaian) 4) Sifat magnet (permeabilitas, histeresis) 5) Sifat Kimia (segregasi, ketahanan korosi) SIFAT MEKANIS
Sifat mekanis material : tegangan, regangan, kekuatan,
kekerasan, keuletan, ketangguhan, daya hantar listrik, dll; Apabila material mengalami deformasi, artinya terjadi perubahan bentuk karena material menerima gaya. Ada 2 (dua) bentuk deformasi; Deformasi elastis (elastisitas) → perubahan bentuk dari bahan yang mampu kembali ke bentuk semula, tanpa perpindahan atom yang bersifat permanen; Deformasi plastis (plastisitas) → perubahan bentuk permanen akibat adanya perpindahan atom yang bersifat permanen. Tegangan (stress) → gaya yang bekerja pada bahan per satuan luas. Regangan (strain) → besarnya deformasi dari suatu bahan per satuan panjang akibat gaya yang diterima. Kekuatan (strength) → besarnya gaya yang dibutuhkan agar dapat merusak/mematahkan suatu bahan. Keuletan (ductility) → besarnya deformasi plastik yang dapat dilakukan pada bahan sampai terjadi perpatahan (kemampuan material untuk merenggang secara luas sebelum putus). Biasanya ditentukan oleh % pemanjangan (elongation) dan % pengurangan (reduction).
Ketangguhan (toughness) → besarnya energi yang
dibutuhkan untuk mematahkan bahan. SIFAT TERMAL
Bedakan antara temperatur (suhu) dengan kandungan
kalor. Temperatur (suhu) → tinggi rendahnya (level) termal dari suatu aktivitas. Kandungan kalor → besarnya energi termal. Muai panas → pemuaian yang biasanya dialami oleh bahan yang dipanaskan shg ada peningkatan getaran atom-atom. ΔL/L sebanding dengan naiknya suhu ΔT Muai volume → akibat pemuaian bahan juga mengalami perubahan volume, ΔV/V sebanding dengan kenaikan suhu ΔT.
Daya hantar panas → perambatan panas melalui benda
padat biasanya terjadi karena konduksi. Koefisien daya hantar panas k adalah konstanta yang menghubungkan aliran panas Q dengan gradien suhu ΔT/ Δx. Koefisien muai panjang dan muai volume benda padat. No. Jenis Bahan Koefisien muai Koefisien muai panjang volume 1 Besi 0,000012 0,000036 2 Marmer 0,000012 0,000036 3 Nikel 0,000013 0,000039 4 Emas 0,000014 0,000042 5 Kuningan 0,000019 0,000057 6 Platina 0,000019 0,000057 7 Aluminium 0,000024 0,000072 SIFAT LISTRIK
Ditandai dengan pengaruh medan listrik
Logam & semikonduktor dapat menghantarkan muatan listrik apabila ditempatkan dalam medan magnet. Daya hantar (σ) tergantung jumlah pembawa muatan (n), besar muatan (q) dan mobilitas (μ) dari pembawa muatan. Konduktivitas adalah kebalikan daripada tahanan jenis (ρ). Suatu bentuk bahan yang seragam, besarnya tahanan dapat dihitung:
Apabila tahanan R diketahui maka besarnya arus dan
daya listrik dapat dihitung : BAB II
STRUKTUR & IKATAN ATOM
Struktur Atom ❑ Atom terdiri dari elektron dan inti atom ❑ Inti atom disusun oleh proton dan neutron ❑ Elektron mengelilingi inti atom dalam orbitnya masing- masing ❑ Massa elektron 9,109 x 10-28 gram dan bermuatan –1,602 x 10-19 C ❑ Massa proton 1,673 x 10-24 gram dan bermuatan 1,602 x 10-19 C ❑ Massa neutron 1,675 x 10-24 gram dan tidak bermuatan ❑ Massa atom terpusat pada inti atom ❑ Jumlah elektron dan proton sama, sedangkan neutron neutral, maka atom menjadi neutral Model Atom ❑ Untuk menggambarkan model atom dapat dilihat dari skema representasi dari atom Born ❑ Elektron yang paling luar dari suatu atom yang menentukan sifat-sifat material (bahan) antara lain: 1) menentukan sifat-sifat kimia. 2) menentukan ikatan antara atom → karakteristik mekanik dan kekuatan. 3) mengendalikan ukuran atom dan mempengaruhi konduktivitas listrik dari bahan. 4) Mempengaruhi karakteristik optik. Tabel Periodik Ikatan Atom ❑ Dalam semua material padat atom-atom terikat, ikatan inilah yang memberi kekuatan dan menentukan sifat- sifat listrik dan termal pada benda padat.
❑ Ikatan yang kuat mengakibatkan adanya :
1) titik cair yang tinggi 2) modulus elastisitas yang tinggi 3) jarak antar atom yang lebih kecil 4) koefisien muai yang lebih rendah. Ikatan Atom Primer ❑ Ikatan Atom Primer (Primary Interatomic Bonds) Gaya-gaya yang mengikat atom satu dengan lainnya sangat kuat. ❑ Tergolong dalam ikatan atom primer, yaitu: ikatan ion, ikatan kovalen, dan ikatan logam. Contoh : Kawat tembaga (tiap gram mengandung 0,602 x 10^24/63,54 atom) atau (tiap cm kubik = 8,4 x 10^22 atom/cm3 ❑ Ikatan yang kuat didapatkan dari proses menerima elektron tambahan, melepaskan elektron, dan membagi elektron. IKATAN IONIK
❑ Ikatan ion terbentuk oleh adanya gaya tarik-menarik
muatan positif dan negatif. Jumlah muatan (+) harus sama dengan muatan (-)
Skema Ikatan Atom Ionik pada Sodium Cloride (NaCl)
IKATAN ATOM KOVALEN
Ikatan kovalen, dimana electron saling terbagi antar dua
atom.
Skema Ikatan Atom Kovalen pada Struktur Intan, kekerasan dan suhu Molekul CH4 cair yang tinggi, > 3000oC IKATAN LOGAM
❑ Model ikatan logam tidaklah semudah dua ikatan
sebelumnya.
Struktur Ikatan Logam
Ikatan Sekunder (Secondary/Van Der Waals Bonding) ❑ Ikatan yang lebih lemah, merupakan ikatan interatom, dikelompokkan sebagai gaya Van der Waals. ❑ Ikatan sekunder timbul dari atom atau molekul dua kutub (dipole). ❑ Skema ilustrasi ikatan Van Der Waals antara dua kutub, seperti pada gambar. Molekul-Molekul (Molecules) ❑ Molekul adalah kelompok atom yang terikat dengan kuat, dengan ikatan antar kelompok atom sejenis yang relatif lemah (F2, O2, H2,). ❑ Contoh : H2O, CO2, O2, HNO3, dan lain-lain.