Anda di halaman 1dari 23

21.

Analisis Faktor Untuk Variabel X

KMO and Bartlett's Test


Kaiser-Meyer-Olkin Measure of Sampling Adequacy. .538
Bartlett's Test of Sphericity Approx. Chi-Square 80.946
df 15
Sig. .000

Hasil uji KMO dan Bartlett Test diatas diperoleh nilai sebesar 0,538 lebih besar dari 0,5 maka
data sudah cukup difaktorkan. Kemudian, uji Bartlett Test. Tabel KMO dan Bartlett Test
menunjukkan nilai sig sebesar 0,000 lebih kecil dari α 5% (0,05). Dapat dilanjutkan ke tahap
selanjutnya.

Anti-image Matrices
x1 x3 x2 x4 x5 x6
Anti-image Covariance x1 .949 -.042 -.045 -.084 -.050 .009
x3 -.042 .537 -.304 -.311 -.043 -.083
x2 -.045 -.304 .734 .182 -.094 .091
x4 -.084 -.311 .182 .664 -.110 .009
x5 -.050 -.043 -.094 -.110 .850 -.207
x6 .009 -.083 .091 .009 -.207 .913
a
Anti-image Correlation x1 .821 -.059 -.054 -.106 -.056 .010
a
x3 -.059 .531 -.484 -.520 -.064 -.119
a
x2 -.054 -.484 .423 .261 -.119 .111
x4 -.106 -.520 .261 .505a -.146 .011
a
x5 -.056 -.064 -.119 -.146 .715 -.235
x6 .010 -.119 .111 .011 -.235 .567a
a. Measures of Sampling Adequacy(MSA)

Nilai indikator X2 sebesar 0,423 dimana dibawah nilai ini dibawah 0,05 ; indikator X2 tidak
layak untuk dimasukkan ke dalam model dan akan dilakukan uji ulang dengan membuang
faktor X2. Hasil uji ulang memperoleh faktor sebagai berikut :

1
KMO and Bartlett's Test
Kaiser-Meyer-Olkin Measure of Sampling Adequacy. .641
Bartlett's Test of Sphericity Approx. Chi-Square 51.363
df 10
Sig. .000

Hasil uji KMO dan Bartlett Test diatas diperoleh nilai sebesar 0,641 lebih besar dari 0,5 maka
data sudah cukup difaktorkan. Kemudian, uji Bartlett Test. Tabel KMO dan Bartlett Test
menunjukkan nilai sig sebesar 0,000 lebih kecil dari α 5% (0,05). Dapat dilanjutkan ke tahap
selanjutnya.

Anti-image Matrices
x1 x3 x4 x5 x6
Anti-image Covariance x1 .951 -.079 -.079 -.057 .015
x3 -.079 .701 -.330 -.108 -.061
x4 -.079 -.330 .712 -.094 -.015
x5 -.057 -.108 -.094 .862 -.200
x6 .015 -.061 -.015 -.200 .924
a
Anti-image Correlation x1 .786 -.097 -.096 -.063 .016
x3 -.097 .612a -.467 -.139 -.075
x4 -.096 -.467 .610a -.120 -.018
a
x5 -.063 -.139 -.120 .709 -.224
x6 .016 -.075 -.018 -.224 .654a
a. Measures of Sampling Adequacy(MSA)

Berdasarkan tabel anti image matrices tidak terdapat indikator variabel X yang nilainya
dibawah 0,05 sehingga pengujian dapat dilakukan ke tahap berikutnya.

Communalities
Initial Extraction
x1 1.000 .405
x3 1.000 .641
x4 1.000 .639
x5 1.000 .532
x6 1.000 .716
Extraction Method: Principal
Component Analysis.

2
Berdasarkan tabel communalities terdapat nilai indikator X1 sebesar 0,405 dimana nilainya
dibawah 0,5. Maka dari itu dilakukan pengujian ulang dengan membuang indikator X1.
Kemudian diperoleh data sebagai berikut :

KMO and Bartlett's Test


Kaiser-Meyer-Olkin Measure of Sampling Adequacy. .610
Bartlett's Test of Sphericity Approx. Chi-Square 46.720
df 6
Sig. .000

Hasil uji KMO dan Bartlett Test diatas diperoleh nilai sebesar 0,610 lebih besar dari 0,5 maka
data sudah cukup difaktorkan. Kemudian, uji Bartlett Test. Tabel KMO dan Bartlett Test
menunjukkan nilai sig sebesar 0,000 lebih kecil dari α 5% (0,05). Dapat dilanjutkan ke tahap
selanjutnya.

Anti-image Matrices
x3 x4 x5 x6
Anti-image Covariance x3 .708 -.343 -.114 -.060
x4 -.343 .719 -.100 -.014
x5 -.114 -.100 .866 -.200
x6 -.060 -.014 -.200 .925
Anti-image Correlation x3 .586a -.480 -.146 -.074
x4 -.480 .582a -.127 -.017
a
x5 -.146 -.127 .696 -.224
x6 -.074 -.017 -.224 .655a
a. Measures of Sampling Adequacy(MSA)

Berdasarkan tabel anti image matrices tidak terdapat indikator X dengan nilai anti image
correlation dibawah 0,5. Dapat dilanjutkan uji tahap selanjutnya.

Communalities
Initial Extraction
x3 1.000 .612
x4 1.000 .579
x5 1.000 .407
x6 1.000 .217

3
Extraction Method: Principal
Component Analysis.

Berdasarkan table communalities terdapat dua indikator variabel X yang nilainya dibawah o,5
yaitu X5 dan X6. Selanjutnya dilakukan pengujian ulang dengan membuang nilai yang
terkecil dari dua nilai tersebut.

KMO and Bartlett's Test


Kaiser-Meyer-Olkin Measure of Sampling Adequacy. .590
Bartlett's Test of Sphericity Approx. Chi-Square 39.268
df 3
Sig. .000

Hasil uji KMO dan Bartlett Test diatas diperoleh nilai sebesar 0,590 lebih besar dari 0,5 maka
data sudah cukup difaktorkan. Kemudian, uji Bartlett Test. Tabel KMO dan Bartlett Test
menunjukkan nilai sig sebesar 0,000 lebih kecil dari α 5% (0,05). Dapat dilanjutkan ke tahap
selanjutnya.

Anti-image Matrices
x3 x4 x5
Anti-image Covariance x3 .712 -.345 -.135
x4 -.345 .719 -.109
x5 -.135 -.109 .911
a
Anti-image Correlation x3 .565 -.483 -.167
x4 -.483 .568a -.134
x5 -.167 -.134 .744a
a. Measures of Sampling Adequacy(MSA)

Berdasarkan tabel anti image matrices tidak terdapat indikator X dengan nilai anti image
correlation dibawah 0,5. Dapat dilanjutkan uji tahap selanjutnya.

4
Communalities
Initial Extraction
x3 1.000 .680
x4 1.000 .666
x5 1.000 .361
Extraction Method: Principal
Component Analysis.

Berdasarkan table communalities terdapat indikator x5 yang bernilai 0,361 Selanjutnya


dilakukan pengujian ulang dengan membuang indikator x5 tersebut. Output diperoleh sebagai
berikut :

KMO and Bartlett's Test


Kaiser-Meyer-Olkin Measure of Sampling Adequacy. .500
Bartlett's Test of Sphericity Approx. Chi-Square 30.368
df 1
Sig. .000

Hasil uji KMO dan Bartlett Test diatas diperoleh nilai sebesar 0,500 lebih besar dari 0,5 maka
data sudah cukup difaktorkan. Kemudian, uji Bartlett Test. Tabel KMO dan Bartlett Test
menunjukkan nilai sig sebesar 0,000 lebih kecil dari α 5% (0,05). Dapat dilanjutkan ke tahap
selanjutnya

Anti-image Matrices
x3 x4
Anti-image Covariance x3 .732 -.379
x4 -.379 .732
a
Anti-image Correlation x3 .500 -.517
x4 -.517 .500a
a. Measures of Sampling Adequacy(MSA)

Berdasarkan tabel anti image matrices tidak terdapat indikator X dengan nilai anti image
correlation dibawah 0,5. Dapat dilanjutkan uji tahap selanjutnya.

5
Communalities
Initial Extraction
x3 1.000 .759
x4 1.000 .759
Extraction Method: Principal
Component Analysis.

Berdasarkan table communalities tidak terdapat nilai indikator dibawah 0,5 dan dapat
dilakukan uji ke tahap selanjutnya.

Total Variance Explained


Initial Eigenvalues Extraction Sums of Squared Loadings
Component Total % of Variance Cumulative % Total % of Variance Cumulative %
1 1.517 75.866 75.866 1.517 75.866 75.866
2 .483 24.134 100.000
Extraction Method: Principal Component Analysis.

Berdasarkan nilai Total Variance Explaine, nilai Sums of Square Loadings sebesar 75.866%
dimana lebih besar dari 60%, maka tahap akhir dari uji analisis faktor dipernuhi. Kemudian,
diperoleh nilai variabel X sebagai berikut :

- - -
1.26358 0.18011 0.83531 0.18011 0.18011 0.90337 1.19553 0.18011 0.83531 0.18011
-
0.18011 0.18011 0.18011 0.18011 0.18011 0.83531 0.18011 0.18011 0.18011 1.19553
- - - - -
0.18011 2.279 1.26358 1.91879 1.91879 0.90337 1.91879 0.83531 0.18011 0.18011
- -
0.90337 0.18011 0.83531 0.18011 0.18011 1.19553 0.18011 0.18011 0.18011 2.279
- - - - -
1.91879 1.91879 0.18011 1.91879 1.91879 0.18011 1.19553 0.18011 0.18011 0.90337
- - -
1.91879 1.26358 0.90337 0.18011 0.18011 0.18011 0.18011 0.90337 1.19553 0.18011
- -
0.83531 0.18011 0.18011 1.91879 0.18011 2.279 2.279 0.18011 0.18011 0.18011
-
0.18011 0.18011 0.18011 1.19553 1.91879 0.18011 0.18011 0.18011 0.18011 0.18011
- - -
1.26358 0.18011 0.18011 0.18011 0.90337 1.91879 0.18011 0.18011 0.83531 1.19553
- -
1.19553 1.91879 0.18011 1.26358 0.18011 0.90337 0.18011 0.18011 0.18011 1.19553

Nilai Mutlak dari variabel X sebagai berikut :

6
1.2636 0.1801 0.8353 0.1801 0.1801 0.9034 1.1955 0.1801 0.8353 0.1801
0.1801 0.1801 0.1801 1.9188 0.1801 0.8353 0.1801 0.1801 0.1801 1.1955
0.1801 2.279 1.2636 0.1801 1.9188 0.9034 1.9188 0.8353 0.1801 0.1801
0.9034 0.1801 0.8353 1.9188 0.1801 1.1955 0.1801 0.1801 0.1801 2.279
1.9188 1.9188 0.1801 0.1801 1.9188 0.1801 1.1955 0.1801 0.1801 0.9034
1.9188 1.2636 0.9034 1.9188 0.1801 0.1801 0.1801 0.9034 1.1955 0.1801
0.8353 0.1801 0.1801 1.1955 0.1801 2.279 2.279 0.1801 0.1801 0.1801
0.1801 0.1801 0.1801 0.1801 1.9188 0.1801 0.1801 0.1801 0.1801 0.1801
1.2636 0.1801 0.1801 1.2636 0.9034 1.9188 0.1801 0.1801 0.8353 1.1955
1.1955 1.9188 0.1801 0.1801 0.1801 0.9034 0.1801 0.1801 0.1801 1.1955

2. Analisis Faktor Untuk Variabel M

KMO and Bartlett's Test


Kaiser-Meyer-Olkin Measure of Sampling Adequacy. .510
Bartlett's Test of Sphericity Approx. Chi-Square 26.460
df 10
Sig. .003

Hasil uji KMO dan Bartlett Test diatas diperoleh nilai sebesar 0,510 lebih besar dari 0,5
maka data sudah cukup difaktorkan. Kemudian, uji Bartlett Test. Tabel KMO dan Bartlett
Test menunjukkan nilai sig sebesar 0,003 lebih kecil dari α 5% (0,05). Dapat dilanjutkan ke
tahap selanjutnya

Anti-image Matrices
m1 m2 m3 m4 m5
Anti-image Covariance m1 .974 -.060 -.005 .011 -.120
m2 -.060 .949 -.162 .062 -.032
m3 -.005 -.162 .790 -.256 -.260
m4 .011 .062 -.256 .908 .072
m5 -.120 -.032 -.260 .072 .874
a
Anti-image Correlation m1 .600 -.062 -.006 .012 -.130
a
m2 -.062 .570 -.187 .066 -.035
m3 -.006 -.187 .504a -.302 -.313
m4 .012 .066 -.302 .442a .080
m5 -.130 -.035 -.313 .080 .527a
a. Measures of Sampling Adequacy(MSA)

7
Berdasarkan tabel anti image matrices terdapat indikator m4 dengan nilai anti image
correlation dibawah 0,5 yaitu sebesar 0.442. Maka selanjutnya akan dilakukan pengujian
dengan membuang indikator m4.

KMO and Bartlett's Test


Kaiser-Meyer-Olkin Measure of Sampling Adequacy. .561
Bartlett's Test of Sphericity Approx. Chi-Square 17.231
df 6
Sig. .008

Hasil uji KMO dan Bartlett Test diatas diperoleh nilai sebesar 0,561 lebih besar dari 0,5 maka
data sudah cukup difaktorkan. Kemudian, uji Bartlett Test. Tabel KMO dan Bartlett Test
menunjukkan nilai sig sebesar 0,008 lebih kecil dari α 5% (0,05). Dapat dilanjutkan ke tahap
selanjutnya

Anti-image Matrices
m1 m2 m3 m5
Anti-image Covariance m1 .975 -.061 -.003 -.122
m2 -.061 .954 -.159 -.037
m3 -.003 -.159 .869 -.266
m5 -.122 -.037 -.266 .879
a
Anti-image Correlation m1 .596 -.063 -.003 -.131
m2 -.063 .618a -.175 -.040
m3 -.003 -.175 .544a -.304
m5 -.131 -.040 -.304 .551a
a. Measures of Sampling Adequacy(MSA)

Berdasarkan tabel anti image matrices tidak terdapat faktor M dengan nilai anti image
correlation dibawah 0,5. Maka uji dilanjutkan pada tahap selanjutnya.

Communalities
Initial Extraction
m1 1.000 .153
m2 1.000 .278
m3 1.000 .542
m5 1.000 .516

8
Extraction Method: Principal
Component Analysis.

Berdasarkan terdapat dua indikator dari variable M ini yang memiliki nilai di bawah 0,5;
yaitu indikator M1 sebesar 0,153; dan indikator M2 sebesar 0,278. Selanjutnya dilakukan
pengujian ulang dengan membuang nilai yang terkecil diantara dua nilai tersebut.

KMO and Bartlett's Test


Kaiser-Meyer-Olkin Measure of Sampling Adequacy. .549
Bartlett's Test of Sphericity Approx. Chi-Square 14.786
df 3
Sig. .002

Hasil uji KMO dan Bartlett Test diatas diperoleh nilai sebesar 0,549 lebih besar dari 0,5 maka
data sudah cukup difaktorkan. Kemudian, uji Bartlett Test. Tabel KMO dan Bartlett Test
menunjukkan nilai sig sebesar 0,002 lebih kecil dari α 5% (0,05). Dapat dilanjutkan ke tahap
selanjutnya

Anti-image Matrices
m2 m3 m5
Anti-image Covariance m2 .957 -.160 -.045
m3 -.160 .869 -.271
m5 -.045 -.271 .895
Anti-image Correlation m2 .611a -.176 -.049
m3 -.176 .534a -.307
m5 -.049 -.307 .544a
a. Measures of Sampling Adequacy(MSA)

Berdasarkan tabel anti image matrices tidak terdapat faktor M dengan nilai anti image
correlation dibawah 0,5. Maka uji dilanjutkan pada tahap selanjutnya.

Communalities
Initial Extraction
m2 1.000 .298
m3 1.000 .617
m5 1.000 .518

9
Extraction Method: Principal
Component Analysis.

Berdasarkan terdapat indikator dari variable M ini yang memiliki nilai di bawah 0,5;
yaitu indikator M2 sebesar 0,298; Selanjutnya dilakukan pengujian ulang dengan
membuang indikator m2.

KMO and Bartlett's Test


Kaiser-Meyer-Olkin Measure of Sampling Adequacy. .500
Bartlett's Test of Sphericity Approx. Chi-Square 10.598
df 1
Sig. .001

Hasil uji KMO dan Bartlett Test diatas diperoleh nilai sebesar 0,500 lebih besar dari 0,5 maka
data sudah cukup difaktorkan. Kemudian, uji Bartlett Test. Tabel KMO dan Bartlett Test
menunjukkan nilai sig sebesar 0,001 lebih kecil dari α 5% (0,05). Dapat dilanjutkan ke tahap
selanjutnya

Anti-image Matrices
m3 m5
Anti-image Covariance m3 .897 -.288
m5 -.288 .897
a
Anti-image Correlation m3 .500 -.321
m5 -.321 .500a
a. Measures of Sampling Adequacy(MSA)

Berdasarkan tabel anti image matrices tidak terdapat faktor M dengan nilai anti image
correlation dibawah 0,5. Maka uji dilanjutkan pada tahap selanjutnya.

Communalities
Initial Extraction
m3 1.000 .660
m5 1.000 .660
Extraction Method: Principal
Component Analysis.

10
Berdasarkan table communalities tidak terdapat nilai indikator dibawah 0,5 dan dapat
dilakukan uji ke tahap selanjutnya

Total Variance Explained


Initial Eigenvalues Extraction Sums of Squared Loadings
Component Total % of Variance Cumulative % Total % of Variance Cumulative %
1 1.321 66.047 66.047 1.321 66.047 66.047
2 .679 33.953 100.000
Extraction Method: Principal Component Analysis.

Berdasarkan nilai Total Variance Explaine, nilai Sums of Square Loadings sebesar 66.047%
dimana lebih besar dari 60%, maka tahap akhir dari uji analisis faktor dipernuhi. Kemudian,
diperoleh nilai variabel M sebagai berikut :

- -
0.21521 0.21521 0.90243 0.21521 0.21521 2.85889 0.21521 1.33285 0.21521 0.21521
- -
1.88066 0.21521 0.21521 0.21521 0.21521 0.76302 0.21521 0.21521 0.35462 0.21521
- - -
0.76302 0.21521 1.88066 0.35462 0.21521 2.31108 0.76302 1.19344 0.21521 0.21521
-
0.21521 -2.9983 0.21521 0.76302 0.21521 0.21521 1.19344 2.31108 0.21521 0.21521
- - -
1.88066 0.76302 0.21521 0.35462 0.76302 2.31108 0.21521 0.21521 0.21521 0.21521
- - - - - -
0.76302 0.76302 0.76302 0.76302 0.21521 0.76302 0.90243 0.0758 0.21521 0.21521
- - - -
0.90243 1.88066 0.90243 0.21521 1.33285 0.21521 0.21521 0.21521 0.21521 0.76302
- - -
0.21521 0.76302 0.76302 0.21521 1.33285 0.21521 1.19344 1.33285 0.21521 0.76302
- - - - -
1.88066 0.21521 1.33285 1.88066 0.76302 0.76302 1.33285 0.76302 1.19344 0.21521
- -
0.21521 0.76302 0.21521 0.21521 0.76302 2.31108 2.31108 0.21521 0.21521 0.21521

Nilai Mutlak dari variabel M sebagai berikut :

0.2152 0.2152 0.9024 0.2152 0.2152 2.8589 0.2152 1.3329 0.2152 0.2152
1.8807 0.2152 0.2152 0.2152 0.2152 0.763 0.2152 0.2152 0.3546 0.2152
0.763 0.2152 1.8807 0.3546 0.2152 2.3111 0.763 1.1934 0.2152 0.2152
0.2152 2.9983 0.2152 0.763 0.2152 0.2152 1.1934 2.3111 0.2152 0.2152
1.8807 0.763 0.2152 0.3546 0.763 2.3111 0.2152 0.2152 0.2152 0.2152
0.763 0.763 0.763 0.763 0.2152 0.763 0.9024 0.0758 0.2152 0.2152
0.9024 1.8807 0.9024 0.2152 1.3329 0.2152 0.2152 0.2152 0.2152 0.763
0.2152 0.763 0.763 0.2152 1.3329 0.2152 1.1934 1.3329 0.2152 0.763

11
1.8807 0.2152 1.3329 1.8807 0.763 0.763 1.3329 0.763 1.1934 0.2152
0.2152 0.763 0.2152 0.2152 0.763 2.3111 2.3111 0.2152 0.2152 0.2152

3. Analisis Faktor Variabel Y

KMO and Bartlett's Test


Kaiser-Meyer-Olkin Measure of Sampling Adequacy. .534
Bartlett's Test of Sphericity Approx. Chi-Square 15.275
df 6
Sig. .018

Hasil uji KMO dan Bartlett Test diatas diperoleh nilai sebesar 0,534 lebih besar dari 0,5 maka
data sudah cukup difaktorkan. Kemudian, uji Bartlett Test. Tabel KMO dan Bartlett Test
menunjukkan nilai sig sebesar 0,018 lebih kecil dari α 5% (0,05). Dapat dilanjutkan ke tahap
selanjutnya

Anti-image Matrices
y1 y2 y3 y4
Anti-image Covariance y1 .875 -.205 -.224 .087
y2 -.205 .926 -.051 -.112
y3 -.224 -.051 .924 .012
y4 .087 -.112 .012 .981
Anti-image Correlation y1 .527a -.227 -.249 .093
a
y2 -.227 .540 -.056 -.117
a
y3 -.249 -.056 .572 .012
y4 .093 -.117 .012 .400a
a. Measures of Sampling Adequacy(MSA)

Berdasarkan tabel anti image matrices terdapat nilai indikator y4 dibawah 0.5 sebesar 0.400.
Nilai indikator y4 akan diuji ulang dengan membuang faktor tersebut.

KMO and Bartlett's Test


Kaiser-Meyer-Olkin Measure of Sampling Adequacy. .559
Bartlett's Test of Sphericity Approx. Chi-Square 13.456
df 3
Sig. .004

12
Hasil uji KMO dan Bartlett Test diatas diperoleh nilai sebesar 0,559 lebih besar dari 0,5 maka
data sudah cukup difaktorkan. Kemudian, uji Bartlett Test. Tabel KMO dan Bartlett Test
menunjukkan nilai sig sebesar 0,004 lebih kecil dari α 5% (0,05). Dapat dilanjutkan ke tahap
selanjutnya

Anti-image Matrices
y1 y2 y3
Anti-image Covariance y1 .883 -.199 -.227
y2 -.199 .939 -.051
y3 -.227 -.051 .924
a
Anti-image Correlation y1 .541 -.219 -.251
y2 -.219 .584a -.054
y3 -.251 -.054 .567a
a. Measures of Sampling Adequacy(MSA)

Berdasarkan tabel anti image matrices tidak terdapat faktor Y dengan nilai anti image
correlation dibawah 0,5. Maka uji dilanjutkan pada tahap selanjutnya.

Communalities
Initial Extraction
y1 1.000 .600
y2 1.000 .385
y3 1.000 .440
Extraction Method: Principal
Component Analysis.

Berdasarkan terdapat indikator dari variable Y ini yang memiliki nilai di bawah 0,5;
yaitu indikator Y2 sebesar 0,385 dan Y3 sebesar 0,440; Selanjutnya dilakukan pengujian
ulang dengan membuang indikator Y2.

KMO and Bartlett's Test


Kaiser-Meyer-Olkin Measure of Sampling Adequacy. .500
Bartlett's Test of Sphericity Approx. Chi-Square 7.395
df 1
Sig. .007

13
Hasil uji KMO dan Bartlett Test diatas diperoleh nilai sebesar 0,500 lebih besar dari 0,5 maka
data sudah cukup difaktorkan. Kemudian, uji Bartlett Test. Tabel KMO dan Bartlett Test
menunjukkan nilai sig sebesar 0,007 lebih kecil dari α 5% (0,05). Dapat dilanjutkan ke tahap
selanjutnya

Anti-image Matrices
y1 y3
Anti-image Covariance y1 .927 -.251
y3 -.251 .927
a
Anti-image Correlation y1 .500 -.270
y3 -.270 .500a
a. Measures of Sampling Adequacy(MSA)

Berdasarkan tabel anti image matrices tidak terdapat faktor Y dengan nilai anti image
correlation dibawah 0,5. Maka uji dilanjutkan pada tahap selanjutnya.

Communalities
Initial Extraction
y1 1.000 .635
y3 1.000 .635
Extraction Method: Principal
Component Analysis.

Berdasarkan table communalities tidak terdapat nilai indikator dibawah 0,5 dan dapat
dilakukan uji ke tahap selanjutnya

Total Variance Explained


Initial Eigenvalues Extraction Sums of Squared Loadings
Component Total % of Variance Cumulative % Total % of Variance Cumulative %
1 1.270 63.513 63.513 1.270 63.513 63.513
2 .730 36.487 100.000
Extraction Method: Principal Component Analysis.

Berdasarkan nilai Total Variance Explaine, nilai Sums of Square Loadings sebesar 63,513%
dimana lebih besar dari 60%, maka tahap akhir dari uji analisis faktor dipernuhi. Kemudian,
diperoleh nilai variabel Y sebagai berikut :

14
-0.5469 -0.5631 -0.5631 0.512 -0.5631 0.512 1.571 0.512 -0.5631 0.512
-0.5469 -0.5631 -0.5631 -0.5469 -0.5631 -1.6221 0.512 1.571 1.5872 -0.5469
-0.5469 -1.6221 -0.5631 -0.5469 -1.6221 0.512 1.5872 0.512 0.512 0.512
-1.6221 -1.6221 -0.5631 -0.5469 -0.5631 1.5872 0.512 0.512 2.6462 -0.5469
0.512 -1.6221 -1.6221 -0.5469 -0.5469 -0.5469 0.512 0.512 0.512 0.512
0.512 -0.5631 -1.6221 -0.5469 -0.5469 -0.5469 2.6462 0.512 1.5872 -0.5631
0.512 0.4958 -0.5631 0.512 -0.5631 -0.5469 0.512 0.512 0.512 0.512
0.512 -1.6221 -1.6221 0.512 0.512 0.512 2.6462 0.512 1.571 0.512
0.512 -1.6221 -0.5631 0.512 -1.6221 -0.5469 1.5872 0.512 0.512 -1.6059
-0.5631 -0.5631 0.512 0.512 -0.5469 0.512 0.512 0.512 0.512 -1.6221
Nilai Mutlak dari variabel Y sebagai berikut :

0.5469 0.5631 0.5631 0.512 0.5631 0.512 1.571 0.512 0.5631 0.512
0.5469 0.5631 0.5631 0.5469 0.5631 1.6221 0.512 1.571 1.5872 0.5469
0.5469 1.6221 0.5631 0.5469 1.6221 0.512 1.5872 0.512 0.512 0.512
1.6221 1.6221 0.5631 0.5469 0.5631 1.5872 0.512 0.512 2.6462 0.5469
0.512 1.6221 1.6221 0.5469 0.5469 0.5469 0.512 0.512 0.512 0.512
0.512 0.5631 1.6221 0.5469 0.5469 0.5469 2.6462 0.512 1.5872 0.5631
0.512 0.4958 0.5631 0.512 0.5631 0.5469 0.512 0.512 0.512 0.512
0.512 1.6221 1.6221 0.512 0.512 0.512 2.6462 0.512 1.571 0.512
0.512 1.6221 0.5631 0.512 1.6221 0.5469 1.5872 0.512 0.512 1.6059
0.5631 0.5631 0.512 0.512 0.5469 0.512 0.512 0.512 0.512 1.6221

Setelah diperoleh nilai variabel dari 3 variabel yaitu variabel X, varibel M, dan variable Y
selanjutnya dilakukan uji mediasi. Uji mediasi bertujuan untuk menentukan peran mediasi
Nilai Hedonik dalam memediasi pengaruh Ritel Service terhadap Kepuasan Pelanggan

4. Uji Mediasi

M P3
P2

X Y
P1

Panel A

Panel B X Y

15
Gambar Diagram jalur ( Path Diagram)
e1

1
E2

Pengaruh langsung Ritel Service ke Kepuasan Pelanggan = p1


Pengaruh tidak langsung Ritel Service ke Nilai Hedonik ke =p2 x p3
Kepuasan Pelanggan
Total Pengaruh = p1 + ( p2 x p3)
Pengaruh langsung Ritel Service ke Kepuasan Pelanggan dengan = p4
Menghilangkan variabel mediasi ( Nilai hedonic)

Pada Panel A terdapat 4 hipotesis yang diketahui sebagai berikut :


H1 : Ritel service berpengaruh signifikan terhadap kepuasan pelanggan
H2 : Nilai hedonic berpengaruh signifikan terhadap kepuasan pelanggan
H3 : Ritel service berpengaruh signifikan terhadap nilai hedonic
H4 : Nilai hedonic memediasi pengaruh ritel service terhadp kepuasan pelanggan

Pada Panel B menguji peran mediasi dalam soal ini dan hipotesisnya sebagai berikut :
H5 : Ritel service berpengaruh signifikan terhadap kepuasan pelanggan

Tahap pertama menjawab hipotesis panel A


1. Regresi variabel Ritel Service dan Nilai Hedonik

Model Summary
Adjusted R Std. Error of the
Model R R Square Square Estimate
a
1 .015 .000 -.010 .6933825

16
a. Predictors: (Constant), faktorx

Coefficientsa
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) .731 .101 7.258 .000
faktorx -.015 .101 -.015 -.152 .879
a. Dependent Variable: faktorm

Hipotesis :
Ho : Tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara Ritel Service terhadap Nilai Hedonik
Ha : Ritel Service berpengaruh signifkan terhadap Nilai Hedonik

Tabel coefficient dilihat bahwa hipotesis 3 diperoleh nilai t hitung Ritel service
sebesar 0,152 dengan nilai t tabel sebesar 1,98447. Nilai t hitung < t tabel, maka Ho diterima
sehingga Tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara Ritel Service terhadap Nilai
Hedonik.
Nilai ritel service sebesar -0,015 merupakan jalur path p2. Berdasarkan tabel model
summary diperoleh perhitungan nilai e1 menggunakan R2, besarnya nilai :
ɛ1 = √ (1−R 2)
= √ 1−0.000 2
=
1
Hal ini menunjukkan variasi variabel Nilai Hedonik tidak dapat digunakan dalam
variabel Ritel Service

2. Regresi antara variable Ritel Service dan variable Nilai Hedonik terhadap
Kepuasan pelanggan

Model Summary
Adjusted R Std. Error of the
Model R R Square Square Estimate
a
1 .089 .008 -.013 .5529843
a. Predictors: (Constant), faktorm, faktorx

17
ANOVAa
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression .234 2 .117 .383 .683b
Residual 29.662 97 .306
Total 29.896 99
a. Dependent Variable: faktory
b. Predictors: (Constant), faktorm, faktorx

Coefficientsa
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) .879 .100 8.817 .000
faktorx .005 .081 .006 .057 .955
faktorm -.070 .081 -.088 -.873 .385
a. Dependent Variable: faktory

Hipotesis 1 :
Ho : Tidak terdapat pengaruh signifikan antara Ritel Service terhadap Kepuasan
Pelanggan
H1 : Ritel service berpengaruh signifikan terhadap kepuasan pelanggan
Hipotesis 2 :
Ho : Tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara Nilai hedonic terhadap kepuasan
pelanggan
H2 : Nilai hedonic berpengaruh signifikan terhadap kepuasan pelanggan

Selanjutnya dilakukan uji serentak dengan hipotesis sebagai berikut :


Ho : Tidak ada pengaruh yang signifikan antara Ritel service dan nilai hedonic terhadap
kepuasan pelanggan
H2 : Minimal terdapat satu variabel yang signifikan terhadap kepuasan pelanggan

Berdasarkan tabel ANOVA nilai sig sebesar 0,683 nilai ini lebih besar dari 0,05
sehingga Ho diterima yaitu Tidak terdapat pengaruh signifikan antara Ritel Service terhadap
Kepuasan Pelanggan, sehingga tidak perlu dilakukan uji individu untuk melihat tabel
coefficient karena uji hipotesis 1 dan 2 sekaligus terjawab dari uji serentak

18
Nilai Ritel service merupakan jalur path p1 dan Nilai hedonic sebsar -0,088
merupakan nilai path jalur p3. Berdasarkan tabel model summary dapat perhitungan nilai e2
dengan menggunakan R2. Diperoleh besarnya nilai :
ɛ2 = √ (1−R 2)
= √ 1−0.008 2
=
0,99997
Hal ini berarti 99,997% variabel Kepuasan Pelanggan tidak mampu dijelaskan oleh
variabel Ritel service dan nilai hedonic

3. Analisis Jalur dan Sobel Test


Analisis jalur digunakan sebagai pengembangan regresi berganda yaitu analisis jalur
atau sering disebut dengan path analysis. Untuk mengetahui nilai pengaruh
mediasi( pengaruh tidak langsung) menggunakan analisis jalur
Hipotesis :
Ho : tidak terdapat pengaruh mediasi nilai hedonic pada pengaruh ritel service terhadap
kepuasan pelanggan
H4 : Nilai hedonic memediasi pengaruh ritel service terhadap kepuasan pelanggan
p 2 p 3 = -0,015 x -0,088 = 0,00132
S p 2 p 3= √ p 32 Sp 22+ p 22 Sp 3 2+Sp 2 2 Sp 3
= √ (−0,088) 2(0,101)2+(−0,015)2( 0,081)2+(0,101)2(0,081) 2
¿ √ 0,000079+0,000001+0,000067
= √ 0,000147
= 0,012124
Berdasarkan hasil perhitungan tersebut dapat dihitung nilai t statistic pengaruh mediasi
dengan rumus sebagai berikut :
p2 p3 0,00132
t= = = 0,108875
sp 2 p 3 0,012124
Nilai t hitung = 0,108875 lebih besar dari t tabel dengan tingkat signifikan sebesar
1,98472. Berdasarkan hasil analisis jalur dah perhitungan uji sobel bahwa t hitung < t tabel.
Sehingga Ho diterima yang menyatakan tidak terdapat pengaruh mediasi nilai hedonic pada
pengaruh ritel service terhadap kepuasan pelanggan
Dalam uji ini tidak dapat jawaban nilai hedonik tidak memediasi pengaruh nilai
service terhadap kepuasan pelanggan. Kemudian dicoba dengan membuang variabel mediasi

19
dengan tidak mengikut sertakan variabel mediasi ke regresi. Diperoleh gambar seperti panel
B dan hasil sebagai berikut :

Model Summary
Adjusted R Std. Error of the
Model R R Square Square Estimate
a
1 .007 .000 -.010 .5523113
a. Predictors: (Constant), faktorx

Coefficientsa
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) .827 .080 10.305 .000
faktorx .006 .081 .007 .071 .944
a. Dependent Variable: faktory

Hipotesis :
Ho : Tidak terdapat pengaruh signifikan ritel service terhadap kepuasan pelanggan
H5 : Ritel service berpengaruh signifikan terhadap kepuasan pelanggan

Nilai t hitung Ritel service sebesar 0,071 dengan nilai t tabel sebesar 1,98447. Nilai t hitung <
t tabel maka Ho diterima yang menyatakan tidak terdapat pengaruh signifikan antara Ritel
service terhadap kepuasan pelanggan. Kemudian interpretasi koefisien determinasi gabungan.
Besarnya nilai e1 dan e2 sebagai berikut
e 1 = √ ( 1−R 2 )
= √ 1−0,000
=1
Dan
e 2 = √ ( 1−R 2 )
= √ 1−0,000064
= 0,999936
Nilai koefisien determinasi
(R2m) = 1- (e12 x e22)
= 1-(12 x 0,9999362)
= 0,000064
20
Diperoleh nilai sebesar 0,0064%, variasi kepuasan pelanggan dipengaruhi oleh model yang
dibentuk yaitu variabel ritel service dan nilai hedonic, sedangkan sisanya dijelaskan melalui
variabel lain diluar model.

-0,015(TS**) M P3 -0,088(TS**)
P2

X Y
P1

0,006(TS**)

X Y
0,007(TS**)

Hasil dari penelitian ini tidak mendapatkan hasil, karena pengaruh langsung ritel service dan
kepuasan pelanggan dengan jalur p1 dan pengaruh tidak langsung ritel service dan kepuasan
pelanggan melalui nilai hedonic dengan jalur p2 dan p3 tidak signifikan. Melalui Uji Sobel
test tidak memerlukan mediasi nilai hedonic yang juga mendapatkan hasil tidak signifikan.

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Japrianto dan Jati (2010) dengan
judul “Analisa faktor type hedonic shopping motivation dan faktor pembentuk kepuasan
tourist shopper di Surabaya” menyatakan bahwa variabel service marketing mix secara
simultan mempengaruhi kepuasan tourism shopper. Terdapat perbedaan hasil pengolahan
data yang menyatakan bahwa pengaruh langsung ritel service tidak signifikan dalam
kepuasan pelanggan. Hal ini perlu ditelusuri lebih lanjut mengani faktor penyebab perbedaan
dalam hasil penelitian tersebut.
Hasil penelitian oleh Rohman (2009) dengan judul “Peran nilai hedonic konsumsi dan
reaksi impulsive sebagai mediasi pengaruh faktor situasional terhadap keputusan pembelian
impulsive di butik kota Malang”. Penelitian tersebut menyatakan lingkungan fisik
berpengaruh terhadap pembelian impulsive dan pembelian impulsive berpengaruh terhadap
keputusan pembelian impulsive, lingkungan sosial dan pengaruhnya terhadap hedonic
konsumsi. . Namun hedonic konsumsi tidak berpengaruh terhadap keputusan pembelian
21
impulsive. Sehingga dapat disimpulkan nilai konsumsi hedonic berperan sebagai variabel
mediasi. Berdasarkan hasil pengolahan data uji pengaruh tidak langsung menyatakan bahwa
tidak terdapat pengaruh mediasi nilai hedonic pada pengaruh ritel service terhadap kepuasan
pelanggan.

DAFTAR RUJUKAN
22
Japarianto, Edwin, and S. Pantja Djati. "Pengaruh Service Retail Marketing Mix Terhadap Kepuasan
Belanja Tourism Shopper Di Plaza-Plaza Surabaya." Jurnal Mitra Ekonomi dan Manajemen Bisnis 2.1
(2011): pp-96.

Rohman, F. (2009). Peran Nilai Hedonik Konsumsi dan Reaksi Impulsif sebagai Mediasi Pengaruh
Faktor Situasional terhadap Keputusan Pembelian Impulsif di Butik Kota Malang. Jurnal Aplikasi
Manajemen-Journal of Applied Management, 7(2), 251-261.

23

Anda mungkin juga menyukai