Oleh:
1971121071
Pembimbing:
dr A. A. A Agung Indriany, Sp KJ
2021
I. Kasus yang dipilih
IGMR, laki-laki 68 tahun, tamat SD, menikah, tidak bekerja, Antugan Blahbatuh, merupakan
pasien rawat inap Ruang Yudistira. Pasien memiliki keluhan keluhan bicara tidak nyambung,
ngumik sendiri dan memiliki riwayat melihat bayangan keluarganya yang sudah meninggal.
Pasien memiliki riwayat nyeri dada kiri dan nyeri pada kemaluannya saat masuk ke RSUD
Sanjiwani. Pasien memiliki riwayat terkena stroke 4 tahun yang lalu yang menyebabkan
(17/3/2021) pasien menggunakan baju kemeja dengan motif kotak-kotak dan celana
dalam kemudian ditutupi dengan selimut, rambut sudah berwarna putih nampak rapi, kuku
tangan dan kaki terpotong rapi dan bersih. Kulit berwarna sawo matang dengan roman muka
sesuai umur pasien. Saat ini sikap pasien kooperatif, mau bercerita dan mau mengikuti
perintah yang diberikan untuk dilakukannya pemeriksaan dengan menggunakan bahasa Bali
Ketika ditanyakan mengenai perasaan saat ini, pasien mengatakan bahwa perasaan nya
biasa-biasa saja tidak ada yang aneh terjadi dengan ekspresi yang datar. Saat ditanya
perasaan 1-2 minggu terakhir, pasien juga mengatakan bahwa perasaannya biasa-biasa saja.
Pasien hanya mengatakan ingin untuk melepaskan selang infus. Sekitar 1 minggu yang lalu
pasien riwayat sering ngomong sendiri, ketika diajak berbicara tidak nyambung dan melihat
bayangan keluarganya yang sudah meninggal. Awal mula dari sakit pasien adalah pasien
merasa nyeri pada dada kirinya dan tubuh pasien berwarna kebiruan, pasien juga merasa
sangat nyeri pada kemaluannya, kemudian pasien langsung dibawa ke RSUD Sanjiwani.
Pasien di diagnosis dengan unstable angina pectoris dan ISK. Pada saat pasien baru di
rawat di ruang Yudistira, pasien dikatakan memiliki riwayat tidak bisa mengetahui sedang
berada dimana dan tidak mengenali keluarganya. Pasien dikatakan sering ngumik sendiri,
diajak bicara tidak nyambung, melihat bayangan dan tidak bisa tidur. Pasien memiliki
riwayat jika nyeri kemaluannya muncul, maka gejala-gejala seperti ngumik sendiri, diajak
bicara tidak nyambung, melihat bayangan akan muncul. maka pasien dikonsulkan ke bidang
Nafsu makan pasien masih baik, tidak ada gangguan merawat diri, ada gangguan tidur.
Pasien memiliki orang tua yang sudah meninggal, dua saudara kandung. Dirumah pasien
tinggal bersama 1 KK yang sampai saat ini hubungannya baik dengan pasien. Pasien
memiliki 4 anak, 2 masih hidup dan 2 sudah meninggal. Pasien merupakan orang yang
terbuka karena apabila pasien memiliki masalah pasien selalu menceritakan masalahnya
tersebut kepada istrinya atau anaknya. Pasien tidak merokok dan konsumsi alcohol. Pasien
Dikatakan bahwa keluarga keluarga tidak ada yang memiliki keluhan serupa dengan
pasien. Pada pasien didapatkan daya ingat masih baik. Intelegensi pasien sesuai tingkat
pendidikan, perhatian buruk, konsentrasi baik, berpikir abstrak buruk. Mood afek pasien saat
ini eutimik/appropriate, Saat ini tidak terdapat gangguan persepsi, terdapat riwayat gangguan
persepsi berupa halusinasi visual. Saat ini tidak terdapat gangguan dorongan instingtual,
terdapat riwayat gangguan dorongan instingtual berupa insomnia, psikomotor tenang saat
pemeriksaan. Selain itu, didapatkan penilaian tilikan dengan derajat 4 yaitu pasien
Yang menarik dari kasus ini adalah bagaimanakah peran keluarga terhadap pasien
- Perasaan yang menyenangkan adalah dapat mempelajari keluhan pasien yang didiagnosis
dengan GMO
IV. Evaluasi
- Pengalaman yang baik adalah dapat mengidentifikasi gejala pasien yang didiganosis
dengan GMO
V. Analisis
VI. Kesimpulan
1. Gangguan mental organik merupakan gangguan mental yang berkaitan dengan penyakit/
gangguan sistemik atau otak yang dapat diagnosis tersendiri. Gambaran utama pada kasus GMO
yakni terdapat gangguan fungsi kognitif misal, daya ingat (memory), daya pikir (intelect), daya
belajar (learning). Gangguan sensorium misalnya, gangguan kesadaran (consciousness) dan
perhatian (attention). Terdapat sindrom dengan manifestasi yang menonjol dalam bidang :
persepsi, isi pikir, suasana perasaan dan emosi.
Pada kasus ini pasien memiliki riwayat gangguan pada daya ingatnya yang dimana dia
tidak dapat mengetahui sedang berada dimana dan tidak mengetahui keluarganya. Pasien saat
pemeriksaa tidak bisa mengeja kata “DUNIA” dari belakang yang dimana pasien memiliki
gangguan pada perhatiannya. Pasien memiliki riwayat melihat bayangan keluarganya yang sudah
meninggal yang dimana pasien memiliki gangguan pada persepsinya. Keluhan psikis pasien ini
juga muncul karena pasien memiliki riwayat nyeri dada dan nyeri pada kemaluannya. Dari
gejala-gejala pasien tersebut, maka pasien bisa didiagnosis dengan GMO.
2. Peran keluarga dalam menangani GMO
a. Keluarga harus memastikan pasien mendapatkan perawatan lanjutan dan mengkonsumsi
rutin obat sesuai aturan yang diarahkan dokter.
b. Keluarga membiasakan pasien memilliki kegiatan rutin setiap harinya agar pasien tidak
ada waktu untuk berdiam diri
c. Membantu pasien meningkatkan kemandiriannya
d. Mengapresiasi yang baik kegiatan positif pasien
e. Mendorong individu yang sakit untuk bersosialisasi
Apabila saya menemukan kasus serupa dikemudian hari, saya akan lebih mengenali tanda-
tanda pasien yang dicurigai dengan GMO dan dapat memberikan KIE ke keluarga pasien untuk