1
KATA PENGANTAR
Pertama-tama penulis ucapkan puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha
Esa, karena berkat dan rahmat-Nya, Penulis dapat menyelesaikan makalah ini.
Meskipun telah berusaha menyelesaikan makalah ini sebaik mungkin, penulis
menyadari bahwa makalah ini masih ada kekurangan. Oleh karena itu,kepada ibu
Julietta Hutabarat, M.Keb penulis mengharapkan kritik dan saran yang
membangun dari para pembaca guna menyempurnakan segala kekurangan dalam
penyusunan makalah ini. Proses penulisan makalah bahan ajar ini dapat terwujud
berkat dukungan, bimbingan, arahan dan bantuan moral maupun material dari
banyak pihak yang telah banyak membantu penulis dalam modul ini.
Akhir kata, penulis berharap semoga makalah ini berguna bagi para
pembaca dan pihak-pihak lain yang berkepentingan. Untuk itu penulis
mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari berbagai pihak,
semoga makalah ini dapat bermanfaat.
Penulis
2
DAFTAR ISI
JUDUL----------------------------------------------------------------------------------
1
KATA PENGANTAR---------------------------------------------------------------
2
DAFTAR ISI--------------------------------------------------------------------------
3
BAB I PENDAHULUAN-----------------------------------------------------------
5
A. Latar Belakang---------------------------------------------------------------
5
B. Rumusan Masalah-----------------------------------------------------------
6
C. Tujuan-------------------------------------------------------------------------
6
BAB II PEMBAHASAN------------------------------------------------------------
7
A. Sistem Urinaria-------------------------------------------------------------
7
a. Pengertian sistem urinaria-------------------------------------------
7
b. Bagian dari Sistem urinaria dan fungsi------------------------------
7
c. Penyakit pada sistem urinaria----------------------------------------
8
d. Proses pembentukan urine dalam sistem perkemihan manusia----
10
e. Perubahan sistem perkemihan pada masa kehamilan--------------
12
f. Proses pembentukan urine--------------------------------------------
14-----------------------------------------------------------------------
g. Zat yang terkandung dalam urine------------------------------------
16
3
h. Tips menjaga kesehatan sistem kemih-------------------------------
17
B. Sistem Gatrointernal------------------------------------------------------
18
a. Pengertian sistem pencernaan--------------------------------------
18
b. Organ yang membantu sistem pencernaan manusia dan
fungsinya--------------------------------------------------------------
20
c. Peran hormone dan fungsi sistem saraf dalam proses
pencernaan------------------------------------------------------------
21
d. Proses pencernaan----------------------------------------------------
22
e. Memjaga kesehatan sistem pencernaan---------------------------
23
f. Gangguan pada sistem pencernaan--------------------------------
23
C. Sistem Endokrinologi-----------------------------------------------------
24
a. Pengertian endokrin--------------------------------------------------
24
b. Fungsi kelenjar endokrin--------------------------------------------
25
c. Macam-macam sistem kelenjar endokrin-------------------------
26
d. Perubahan fisiologis kelenjar endokrin dalam kehamilan------
31
BAB I
PENDAHULUAN
5
A. Kata Pengantar
Sistem urinaria tubuh terdiri dari dua ginjal yang memproduksi urine,
dua ureter yang membawa ke dalam sebuah kandung kemih sebagai
penampungan sementara : dan uretha yang mengalirkan urine keluar tubuh
melalui orifisium urethra eksterna.Patologi saluran kencing dapat berupa
penyakit infeksi , peradangan , vaskular , kongenital dan herediter, ginjal
polikistik, Metabolik. Infeksi Trakturs urinarius dapat disebabkan Batu,
Neoplasma, Fibrosis retroperitonel, Uretritis, Prostatitis dan sistitis (infeksi
Vesika Urinaria)
Penatalaksanaan masalah yang berkaitan dengan gangguan pada
saluran kemih adalah tindakan opratif. Tindakan operatif diperlukan untuk
agar tidak terjadi kondisi yang semakin parah. Pemberian tindakan
berkaitan pada sistem perkemihan mayoritas dikarenakan adanya batu pada
saluran tersebut. Kasus yang disebabkan batu ginjal dan saluran kemih
banyak terdapat di daerah panas, terutama Asia tenggara, di USA sendiri
prevalensi batu ginjal dan saluran kemih 10-15% sedangkan di indonesia
jumlahnya jauh lebih banyak.
Untuk angka kejadian 1 diantara 10 penduduk, seringkali tidak
menimbulkan gejala.1-2 kasus diantara 1000 penduduk timbul keluhan
nyeri hebat. Laki-laki lebih sering mengalami dibandingkan wanita
Gangguan pada pencernaan ( gastrointestinal) merupakan sebagian
besar penyakit yang menyebabkan penderita mencari pertolongan medis.
Kasus pada sistem gastrointernal tersebut merupakan penyebab utama kasus
kasus rawat nginap di amerika serikat, salah satu adalah appendisitis.
Walaupun gangguan pada saluran pencernaan bukan merupakan penyebab
langsung kematian seperti pada gangguan kardiovaskuler, tetapi merupakan
salah satu penyebab kematian tersering . Angka kematian yang disebabkan
oleh Appendisitis di amerika serikat mencapai 0,2-0,8% dari angka
kejadiannya Appendisitis adalah peradangan yang terjadi pada appendiks
vermiformis dan merupakan penyebab akut abdomen paling sering.
Kelenjar endrokrin atau kelenjar buntu adalah kelenjar yang mengirimkan
hasil sekresinya langsung ke dalam darah yang beredar dalam jaringan
kelenjar tanpa melewati duktus atau saluran dan hasil sekresinya disebut
hormon.
6
Secara umum sistem endrokrin adalah sistem yang berfungsi untuk
memproduksi hormon yang mengatur aktivitas tubuh. Terdiri atas kelenjar
tiroid, kelenjar hifofisa /putuitari, kelenjar pankreas, kelenjar kelamin,
kelenjar suprarenal, kelenjar paratiroid dan kelenjar buntu. Beberapa dari
organ endokrin ada yang menghasilkan satu macam hormon atau hormon
ganda misalnya kelenjar hipofise sebagai pengatur kelenjar yang lain. Jika
kelenjar endrokrin mengalami kelainan fungsi, maka kadar hormon di
dalam darah bisa menjadi tinggi atau rendah, sehingga mengganggu fungsi
tubuh. Untuk mengendalikan fungsi endrokrin, maka pelepasan setiap
hormon harus di atur dalam batas batas yang tepat. Tubuh perlu merasakan
dari waktu ke waktu apakah diperlukan lebih banyak atau lebih sedikit
hormon.
B. Rumusan Masalah
1. Menjelaskan tentang system urinaria
2. Menjelaskan tentang system gastrointernal
3. Menjelaskan tentang system endrokrinologi
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui apa itu sistem urinaria
2. Untuk mengetahui apa itu sistem sistem gastrointernal
3. Untuk mengetahui apa itu sistem sistem endrokrinologi
BAB II
PEMBAHASAN
7
A. Sistem Urinaria
1. Pengertian Sistem Urinaria
Urine adalah limbah cair yang terdiri dari air, garam, dan zat sisa
metabolisme tubuh, seperti urea dan asam urat. Agar proses berkemih atau
buang air kecil berlangsung normal, semua bagian dalam sistem urinaria
perlu bekerja dengan baik.
Berikut ini adalah organ-organ yang tergolong dalam sistem urinaria beserta
fungsinya:
1. Ginjal
Fungsi utama ginjal adalah mengatur jumlah air dalam darah, menyaring zat
limbah atau sisa metabolisme tubuh, menghasilkan hormon yang berfungsi
untuk mengendalikan tekanan darah dan produksi sel darah merah, serta
mengatur pH atau tingkat keasaman darah.
8
2. Ureter
3. Kandung kemih
Organ yang berada di dalam perut bagian bawah ini bertugas menyimpan
urine. Jika kandung kemih sudah terisi penuh oleh urine, akan timbul
dorongan untuk buang air kecil. Kandung kemih orang dewasa mampung
menampung urine hingga 300–500 ml.
4. Uretra
Adanya masalah pada sistem urinaria atau saluran kemih tidak hanya
ditandai dengan perubahan warna urine. Berikut ini adalah beberapa
masalah atau penyakit yang dapat terjadi pada sistem urinaria
Infeksi saluran kemih adalah infeksi yang terjadi di bagian mana pun dari
sistem urinaria, mulai dari ginjal hingga saluran kemih. Wanita berisiko
9
lebih besar terkena ISK dibandingkan pria. Hal ini dikarenakan jarak antara
lubang saluran kemih dan anus pada wanita lebih dekat.
3. Inkontinensia urine
4. Uretritis
Uretritis adalah peradangan pada uretra. Kondisi ini sering kali disebabkan
oleh infeksi bakteri di saluran kemih. Uretritis dapat menyebabkan rasa
nyeri dan dorongan untuk lebih sering buang air kecil.
5. Sindrom nefrotik
10
6. Sindrom nefritik
7. Gagal ginjal
Gagal ginjal terjadi ketika ginjal tidak mampu menyaring darah dan
membuang cairan serta zat limbah tubuh. Kerusakan ginjal yang
menyebabkan gagal ginjal dapat disebabkan oleh berbagai hal, mulai dari
efek samping obat-obatan, cedera berat pada ginjal, dehidrasi, hingga
penyakit tertentu, seperti hipertensi dan diabetes menahun yang tidak
ditangani dengan baik. Ketika mengalami gagal ginjal, seseorang akan
mengalami beberapa gejala seperti berkurangnya jumlah urine, tidak buang
air kecil sama sekali selama berhari-hari, pembengkakan di kaki, sesak
napas, lemas, hingga pucat.
Jika Anda mengalami masalah pada sistem urinaria, terlebih jika disertai
keluhan seperti demam, nyeri pinggang atau punggung yang sangat berat,
nyeri saat berkemih, dan terdapat darah atau nanah pada urine, segera
konsultasikan ke dokter urologi untuk mendapatkan penanganan yang tepat.
Diagnosis dan penanganan yang tepat akan mencegah kerusakan sistem
urinaria, sehingga kondisi tersebut dapat diobati dengan baik. Hal ini
penting dilakukan guna mencegah terjadinya komplikasi lebih lanjut akibat
kerusakan berat pada sistem urinaria berat.
Urine adalah hasil sisa metabolisme yang melalui proses sekresi dari
ginjal yang kemudian dikeluarkan dari dalam tubuh melalui saluran kemih.
Urine biasanya mengandung zat yang sudah tidak diperlukan oleh tubuh,
sehingga perlu dikeluarkan karena dapat meracuni tubuh.
11
Atonomi sistem perkemihan manusia
Ginjal
Ginjal adalah salah satu organ penting dalam pembentukan urine. Dua
organ yang berbentuk kacang ini terletak di bawah tulang rusuk dekat
dengan bagian tengah punggung. Ada beberapa fungsi ginjal yang turut
berkontribusi agar Anda bisa buang air kecil sebagai berikut.
Ginjal nantinya akan mengeluarkan urea dari darah lewat unit penyaringan
kecil yang disebut nefron. Setiap nefron biasanya terdiri atas bola yang
dibentuk dari kapiler darah kecil (glomerulus) dan tabung kecil (tubulus
ginjal). Bersamaan dengan air dan limbah lainnya, urea akan membentuk
urine saat melewati nefron dan menuju tubulus ginjal.
Ureter
Ureter adalah dua tabung kecil yang bertugas membawa urine dari ginjal ke
kandung kemih. Otot-otot di dinding ureter biasanya akan terus
12
mengencang dan mengendur agar urine turun dari ginjal. Jika urine kembali
naik atau dibiarkan begitu saja, penyakit ginjal seperti infeksi ginjal pun
bisa terjadi. Setiap 10-15 detik, urine dalam jumlah yang sedikit akan
dialirkan dari ureter ke kandung kemih.
Kandung kemih
Uretra
Urine yang telah diproduksi oleh ginjal dan dipindahkan dari ureter dan
kandung kemih pada akhirnya akan dikeluarkan melalui uretra. Organ yang
disebut sebagai saluran kencing ini bertugas menghubungkan kandung
kemih ke lubang saluran kemih pada ujung penis atau vagina.
13
a. Trimester I
b. Trimester II
c. Trimester III
Pada akhir kehamilan, bila kepala janin mulai turun kepintu atas panggul
keluhan sering kencing akan timbul lagi karena kandung kencing akan
mulai tertekan kmbali. Selain itu juga terjadi hemodilusi menyebabkan
metabolisme air menjadi lancar. Pada kehamilan tahap lanjut, pelvis ginjal
kanan dan ureter lebih berdilatasi daripada pelvis kiri akibat pergeseran
uterus yang berat ke kanan akibat terdapat kolon rektosigmoid di sebelah
kiri.
14
6. Proses Pembentukan Urine
1. Filtrasi (penyaringan)
Proses pembentukan urine yang satu ini dilakukan dengan bantuan dari
ginjal. Setiap ginjal mempunyai sekitar satu juta nefron ,yaitu tempat
pembentukan urine. Pada waktu tertentu, sekitar 20 persen dari darah akan
melewati ginjal untuk disaring. Hal ini dilakukan agar tubuh dapat
menghilangkan zat-zat sisa metabolisme (limbah) dan menjaga
keseimbangan cairan, pH darah, dan kadar darah. Proses penyaringan darah
pun dimulai di ginjal. Darah yang mengandung zat sisa metabolisme akan
disaring karena dapat menjadi racun untuk tubuh.
Tahapan ini terjadi di badan malphigi yang terdiri dari glomerulus dan
kapsul Bowman. Glomerulus bertugas menyaring air, garam, glukosa, asam
amino, urea, dan limbah lainnya agar dapat melewati kapsul Bowman. Hasil
penyaringan ini kemudian disebut sebagai urine primer. Urine primer
termasuk urea di dalamnya, adalah hasil dari amonia yang sudah
terakumulasi. Hal ini terjadi ketika hati memproses asam amino dan
disaring oleh glomerulus
15
2. Reabsorpsi
Air, glukosa, asam amino, natrium dan nutrisi lainnya diserap kembali ke
aliran darah di kapiler yang mengelilingi tubulus. Setelah itu, air bergerak
melalui proses osmosis, yaitu pergerakan air dari area yang terkonsentrasi
tinggi ke konsentrasi lebih rendah. Hasil dari proses ini adalah urine
sekunder. Pada umumnya, semua glukosa akan diserap kembali. Namun,
hal ini tidak berlaku pada penyandang diabetes karena glukosa berlebih
akan tetap dalam filtrat. Natrium dan ion-ion lainnya akan diserap kembali
secara tidak lengkap dan tertinggal dalam filtrat dalam jumlah yang besar.
Sekresi adalah tahap terakhir dari proses pembentukan urine. Beberapa zat
mengalir langsung dari darah di sekitar tubulus distal dan tubulus
pengumpul ke tubulus tersebut. Tahapan ini juga menjadi bagian dari
mekanisme tubuh untuk menjaga keseimbangan pH asam-basa dalam
tubuh. Ion kalium, ion kalsium, dan amonia juga melewati proses sekresi,
seperti beberapa obat. Hal ini dilakukan agar senyawa kimia dalam darah
juga tetap seimbang. Proses ini dilakukan dengan meningkatkan sekresi zat,
seperti kalium dan kalsium, ketika konsentrasinya tinggi. Selain itu,
penyerapan kembali (reabsorpsi) juga ditingkatkan dan mengurangi sekresi
ketika konsentrasinya rendah.
Urine yang dibuat oleh proses ini kemudian mengalir ke bagian tengah
ginjal yang disebut panggul, di mana ia mengalir ke ureter dan kemudian
16
tersimpan di kandung kemih. Selanjutnya, urine mengalir ke uretra dan akan
keluar saat buang air kecil.
air,
garam,
kreatinin,
amonia, dan
Maka dari itu, urine yang normal biasanya berwarna kuning jernih.
17
8. Tips Menjaga Kesehatan Sistem Kemih
Penuhi kebutuhan cairan harian Anda dengan minum 8 gelas air per
hari.
18
B. Sistem Pencernaan
1. Pengertian Sistem Pencernaan
1. Mulut
19
2. Tenggorokan
Organ yang dalam bahasa medis disebut faring ini merupakan jalan yang
digunakan makanan untuk menuju esofagus. Saat makanan yang sudah
hancur masuk ke tenggorokan, ada dua kemungkinan yang bisa terjadi,
yaitu:
3. Esofagus
Esofagus adalah organ bagian dari sistem pencernaan dengan bentuk seperti
tabung berotot yang letaknya membentang dari faring hingga ke
lambung.Melalui suatu mekanisme gerakan meremas yang dinamakan
gerakan peristaltik, esofagus akan mengantarkan makanan ke lambung.
4. Lambung
5. Usus halus
Organ ini masih akan terus mengolah makanan menggunakan enzim yang
diproduksi oleh pankreas dan hati. Duodenum bertugas untuk terus
20
memecah makanan dan mengolahnya.Sementara itu, jejunum dan ileum
berperan agar nutrisi yang ada pada makanan bisa diserap oleh tubuh.Di
usus kecil juga terdapat gerak peristaltik, yang akan menggerakkan
makanan dan mencampurnya dengan zat-zat yang dikeluarkan oleh alat
pencernaan manusia lainnya.
6. Usus besar
Setelah itu, makanan akan menuju usus besar. Di sini makanan yang masuk
adalah sisa-sisa dari pencernaan dan akan dipindahkan menuju ke rektum,
lalu anus.Namun sebelumnya, air yang terdapat di sisa-sisa tersebut akan
dihilangkan, sehingga konsistensinya lebih padat.Sisa makanan tersebut
akan terus berada di usus besar, hingga ada gerakan yang memicu
pengeluarannya dari rektum. Umumnya, sisa makanan membutuhkan waktu
sekitar 36 jam untuk melewati usus besar.
7. Rektum
8. Anus
Anus merupakan pintu terakhir dari sistem pencernaan manusia. Organ ini
terdiri dari otot yang digunakan untuk menjaga dan menahan feses keluar
dari rektum jika belum saatnya.Selain itu, otot ini juga akan mencegah kita
buang air besar secara spontan saat tidur.
1. Hati
21
Hati juga memiliki peran dalam sistem pencernaan. Organ yang satu ini,
memproduksi suatu zat bernama empedu, yang berguna untuk mencerna
lemak dan menyingkirkan kelebihannya.Nutrisi yang terdapat di makanan,
juga akan disaring oleh hati. Selain itu, hati juga akan menyaring racun dan
zat-zat kimia lain yang berbahaya bagi tubuh.
2. Pankreas
Pankreas memproduksi enzim yang kemudian akan dilepaskan di usus dua
belas jari, untuk membantu pencernaan lemak, protein, dan karbohidrat
secara kimiawi.
3. Empedu
Cairan empedu disimpan dan dikeluarkan dari kantung empedu. Saat
makanan yang berlemak masuk ke usus dua belas jari, kantung empedu
akan berkontraksi dan mengeluarkan cairan empedu.
22
4. Proses Pencernaan
1. Proses mekanis, yaitu pengunyahan oleh gigi dengan dibantu lidah serta
peremasan yang terjadi di lambung.
Tambahkan buah dan sayur yang cukup dalam menu harian Anda.
Buah dan sayur mengandung serat, mineral, enzim, vitamin dan
prebiotik yang mampu menjaga kesehatan sistem pencernaan Anda.
Makanlah roti gandum, pasta, dan sereal. Mengonsumsi makanan
dengan bahan dasar biji-bijian seperti gandum dapat membantu
bakteri baik pada usus Anda.
Hindari daging olahan, seperti sosis dan hot dog, karena dapat
menyebabkan masalah dengan sistem pencernaan. Anda juga harus
membatasi konsumsi daging sapi, babi, dan domba. Daging-daging ini
kemungkinan besar membawa bakteri yang dapat merusak sistem
pencernaan.
Dapatkan kalsium dan vitamin D yang cukup. Anda dapat mencegah
masalah pencernaan dengan memastikan Anda mengonsumsi
makanan dan minuman yang kaya kalsium, seperti susu, tahu, dan
yogurt.
Mengonsumsi suplemen vitamin D dan berjemur dibawah panas
matahari pagi juga dapat membantu mencegah masalah pencernaan.
Berolahraga secara teratur. Tetap aktif secara fisik dapat membantu
sistem pencernaan terjaga kesehatannya. Usahakan untuk tetap
berolahraga setidaknya 10-15 menit per/hari
24
d. Apendisitas : terjadinya peradangan appendiks (umbai cacing)
e. Kolik : timbulnya perasaan nyeri karena salah cerna
f. Ulkus : lukanya dinding lambung akibat produksi HCL yang berlebih
sehingga bila kena gesekan menimbulkan rasa nyeri.
C. Sistem Endokrin
1. Pengertian Endokrin
Hormon dalam jumlah yang sangat kecil bisa memicu respon tubuh
yang sangat luas. Hormon terikat kepada reseptor di permukaan sel atau di
dalam sel. Ikatan antara hormon dan reseptor akan mempercepat,
memperlambat atau merubah fungsi sel. Pada akhirnya hormon
mengendalikan fungsi dari organ secara keseluruhan, diataranya:
25
o Hormon mengendalikan pertumbuhan dan perkembangan,
perkembangbiakan dan ciri-ciri seksual.
o Hormon mempengaruhi cara tubuh dalam menggunakan dan
menyimpan energy.
o Hormon juga mengendalikan volume cairan dan kadar air dan garam
di dalam darah.
26
f. Mempengaruhi metabolisme lemak, protein, hidrat arang, vitamin,
mineral dan air.
2. Kejelenjar tiroid
27
Terdiri atas 2 buah lobus yang terletak disebelah kanan dari trakea diikat
bersama oleh jaringan tiroid dan yang melintasi trakea di sebelah depan.
Merupakan kelenjar yang terdapat di dalam leher bagian depan bawah,
melekat pada dinding Taring. Atas pengaruh hormon yang dihasilkan oleh
kelenjar hipofise lobus anterior, kelenjar tiroid ini dapat memproduksi
hormon tiroksin. Adapun fungsi dari hormon tiroksin; mengatur pertukaran
zat/metabolisme dalam tubuh dan mengatur pertumbuhan jasmani dan
rohani. Struktur kelenjar tiroid terdiri atas sejumlah besar vesikel-vesikel
yang dibatasi oleh epitelium silinder, disatukan oleh jaringan ikat. Sel-
selnya mengeluarkan sera, cairan yang bersifat lekat yaitu; Koloidae tiroid
yang mengandung zat senyawa yodium dan dinamakan hormon tiroksin.
Sekret ini mengisi vesikel dan dari sini berjalan ke aliran darah baik
langsung maupun melalui saluran limfe. Fungsi kelenjar tiroid, terdiri dari:
3. Kelenjar paratiroid
Terletak disetiap sisi kelenjar tiroid yang terdapat di dalam leher, kelenjar
ini bedumlah 4 buah yang tersusun berpasangan yang menghasilkan para
hormon atau hormon para tiroksin. Kelenjar paratiroid berjumlah 4 buah.
Masing-masing melekat pada bagian belakang kelenjar tiroid, kelenjar
paratiroid menghasilkan hormon yang berfungsi mengatur kadar kalsium
dan fosfor di dalam tubuh. Terjadinya kekurangan kalsium di dalam darah
atau hipokalsemia mengakibatkan keadaan yang disebut tetani, dengan
gejala khas kejang khususnya pada tangan dan kaki disebut karpopedal
spasmus, gejala-gejala ini dapat diringankan dengan pemberian kalsium.
4. Kelenjar timus
29
di dalam toraks kira-kira setinggi bifurkasi trakea, warnanya kemerah-
merahan dan terdiri atas 2 lobus. Pada bayi baru lahir sangat kecil
danberatnya kira-kira 10grarn atau lebih sedikit. Ukurannya bertambah pada
masa remaja dari 30-40 gram kemudian berkerut lagi. Adapun hormon yang
dihasilkan kelenjar timus berfungsi sebagai berikut;
Kelenjer suprarenal jumlahnya ada 2, terdapat pada bagian atas dari ginjal
kiri dan kanan. Ukurannya berbeda-beda, beratnya rata-rata 5-9 gram.
Kelenjar suprarenal ini terbagi atas 2 bagian yaitu:
30
b. Mengatur/mempengaruhi metabolisme lemak, hidrat arang dan
protein.
c. Mempengaruhi aktifitas jafingan limfoid.
7. Kelenjar pankreatika
32
(3) Deoksikortikosteron dalam darah janin lebih tinggi dibandingkan
dengan ibu. Hal ini berpengaruh pada keseimbangan tubuh ibu dan akan
meningkat selama kehamilan mendekati 1500 pg/mL. Pada aterm,
peningkatan ini bukan berasal dari sekresi adrenal tetapi mencerminkan
peningkatan produksi oleh ginjal akibat stimulasi estrogen
33
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Sistem urinaria adalah sistem organ yang berfungsi untuk
menyaring dan membuang zat limbah dengan cara menghasilkan
urine. Urine adalah limbah cair yang terdiri dari air, garam, dan zat sisa
metabolisme tubuh, seperti urea dan asam urat. Jika fungsi sistem ini
terganggu, limbah dan racun bisa menumpuk di dalam tubuh dan
menyebabkan berbagai gangguan kesehatan. Sistem urinaria atau saluran
kemih terdiri dari ginjal, kandung kemih, ureter, dan juga uretra (saluran
kencing). Setiap bagian dalam sistem urinaria memiliki fungsi dan
peranannya masing-masing. Melalui saluran kemih, urine yang membawa
limbah dan racun akan dikeluarkan dari dalam tubuh.
34
disebut hormon. Sedangkan hormon adalah zat kimia yang di lepaskan
kedalam darah yang mempengaruhi kegiatan di dalam sel.
B. Saran
35
DAFTAR PUSTAKA
1. makalah/KULIAH/KONSEP KEBIDANAN/Bahanmteri
kompetensi bidan dan praktek professional bidan/PRAKTEK
PROFESIONAL SEORANG BIDAN BERBAGI ILMU Dengan
Jusrawathy Mursalim.htm
36