Anda di halaman 1dari 36

MAKALAH SISTEM URINARIA, SISTEM

GASTROINTERNAL, DAN SISTEM


ENDOKRINOLOGI PADA
MANUSIA

Mata Kuliah : Fisiologi Kehamilan, Persalinan


Nifas, dan BBL

Dosen Pembimbing : Yusniar Siregar, SST, M.Kes

Disusun Oleh : - Mida Sitohang


- Desi Kristiani
- Frika Evany
- Nurul Mawaddah

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTRIAN KESEHATAN


REPUBLIK INDONESIA PRODI D-IV JURUSAN
KEBIDANAN MEDAN
T.A. 2020/2021

1
KATA PENGANTAR

Pertama-tama penulis ucapkan puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha
Esa, karena berkat dan rahmat-Nya, Penulis dapat menyelesaikan makalah ini.
Meskipun telah berusaha menyelesaikan makalah ini sebaik mungkin, penulis
menyadari bahwa makalah ini masih ada kekurangan. Oleh karena itu,kepada ibu
Julietta Hutabarat, M.Keb penulis mengharapkan kritik dan saran yang
membangun dari para pembaca guna menyempurnakan segala kekurangan dalam
penyusunan makalah ini. Proses penulisan makalah bahan ajar ini dapat terwujud
berkat dukungan, bimbingan, arahan dan bantuan moral maupun material dari
banyak pihak yang telah banyak membantu penulis dalam modul ini.

Akhir kata, penulis berharap semoga makalah ini berguna bagi para
pembaca dan pihak-pihak lain yang berkepentingan. Untuk itu penulis
mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari berbagai pihak,
semoga makalah ini dapat bermanfaat.

Penulis

2
DAFTAR ISI

JUDUL----------------------------------------------------------------------------------
1
KATA PENGANTAR---------------------------------------------------------------
2
DAFTAR ISI--------------------------------------------------------------------------
3
BAB I PENDAHULUAN-----------------------------------------------------------
5
A. Latar Belakang---------------------------------------------------------------
5
B. Rumusan Masalah-----------------------------------------------------------
6
C. Tujuan-------------------------------------------------------------------------
6
BAB II PEMBAHASAN------------------------------------------------------------
7
A. Sistem Urinaria-------------------------------------------------------------
7
a. Pengertian sistem urinaria-------------------------------------------
7
b. Bagian dari Sistem urinaria dan fungsi------------------------------
7
c. Penyakit pada sistem urinaria----------------------------------------
8
d. Proses pembentukan urine dalam sistem perkemihan manusia----
10
e. Perubahan sistem perkemihan pada masa kehamilan--------------
12
f. Proses pembentukan urine--------------------------------------------
14-----------------------------------------------------------------------
g. Zat yang terkandung dalam urine------------------------------------
16

3
h. Tips menjaga kesehatan sistem kemih-------------------------------
17
B. Sistem Gatrointernal------------------------------------------------------
18
a. Pengertian sistem pencernaan--------------------------------------
18
b. Organ yang membantu sistem pencernaan manusia dan
fungsinya--------------------------------------------------------------
20
c. Peran hormone dan fungsi sistem saraf dalam proses
pencernaan------------------------------------------------------------
21
d. Proses pencernaan----------------------------------------------------
22
e. Memjaga kesehatan sistem pencernaan---------------------------
23
f. Gangguan pada sistem pencernaan--------------------------------
23
C. Sistem Endokrinologi-----------------------------------------------------
24
a. Pengertian endokrin--------------------------------------------------
24
b. Fungsi kelenjar endokrin--------------------------------------------
25
c. Macam-macam sistem kelenjar endokrin-------------------------
26
d. Perubahan fisiologis kelenjar endokrin dalam kehamilan------
31

BAB III PENUTUP------------------------------------------------------------------


33
A. Kesimpulan-------------------------------------------------------------------
33
B. Saran---------------------------------------------------------------------------
34
4
DAFTAR PUSTAKA----------------------------------------------------------------
35

BAB I
PENDAHULUAN
5
A. Kata Pengantar
Sistem urinaria tubuh terdiri dari dua ginjal yang memproduksi urine,
dua ureter yang membawa ke dalam sebuah kandung kemih sebagai
penampungan sementara : dan uretha yang mengalirkan urine keluar tubuh
melalui orifisium urethra eksterna.Patologi saluran kencing dapat berupa
penyakit infeksi , peradangan , vaskular , kongenital dan herediter, ginjal
polikistik, Metabolik. Infeksi Trakturs urinarius dapat disebabkan Batu,
Neoplasma, Fibrosis retroperitonel, Uretritis, Prostatitis dan sistitis (infeksi
Vesika Urinaria)
Penatalaksanaan masalah yang berkaitan dengan gangguan pada
saluran kemih adalah tindakan opratif. Tindakan operatif diperlukan untuk
agar tidak terjadi kondisi yang semakin parah. Pemberian tindakan
berkaitan pada sistem perkemihan mayoritas dikarenakan adanya batu pada
saluran tersebut. Kasus yang disebabkan batu ginjal dan saluran kemih
banyak terdapat di daerah panas, terutama Asia tenggara, di USA sendiri
prevalensi batu ginjal dan saluran kemih 10-15% sedangkan di indonesia
jumlahnya jauh lebih banyak.
Untuk angka kejadian 1 diantara 10 penduduk, seringkali tidak
menimbulkan gejala.1-2 kasus diantara 1000 penduduk timbul keluhan
nyeri hebat. Laki-laki lebih sering mengalami dibandingkan wanita
Gangguan pada pencernaan ( gastrointestinal) merupakan sebagian
besar penyakit yang menyebabkan penderita mencari pertolongan medis.
Kasus pada sistem gastrointernal tersebut merupakan penyebab utama kasus
kasus rawat nginap di amerika serikat, salah satu adalah appendisitis.
Walaupun gangguan pada saluran pencernaan bukan merupakan penyebab
langsung kematian seperti pada gangguan kardiovaskuler, tetapi merupakan
salah satu penyebab kematian tersering . Angka kematian yang disebabkan
oleh Appendisitis di amerika serikat mencapai 0,2-0,8% dari angka
kejadiannya Appendisitis adalah peradangan yang terjadi pada appendiks
vermiformis dan merupakan penyebab akut abdomen paling sering.
Kelenjar endrokrin atau kelenjar buntu adalah kelenjar yang mengirimkan
hasil sekresinya langsung ke dalam darah yang beredar dalam jaringan
kelenjar tanpa melewati duktus atau saluran dan hasil sekresinya disebut
hormon.

6
Secara umum sistem endrokrin adalah sistem yang berfungsi untuk
memproduksi hormon yang mengatur aktivitas tubuh. Terdiri atas kelenjar
tiroid, kelenjar hifofisa /putuitari, kelenjar pankreas, kelenjar kelamin,
kelenjar suprarenal, kelenjar paratiroid dan kelenjar buntu. Beberapa dari
organ endokrin ada yang menghasilkan satu macam hormon atau hormon
ganda misalnya kelenjar hipofise sebagai pengatur kelenjar yang lain. Jika
kelenjar endrokrin mengalami kelainan fungsi, maka kadar hormon di
dalam darah bisa menjadi tinggi atau rendah, sehingga mengganggu fungsi
tubuh. Untuk mengendalikan fungsi endrokrin, maka pelepasan setiap
hormon harus di atur dalam batas batas yang tepat. Tubuh perlu merasakan
dari waktu ke waktu apakah diperlukan lebih banyak atau lebih sedikit
hormon.

B. Rumusan Masalah
1. Menjelaskan tentang system urinaria
2. Menjelaskan tentang system gastrointernal
3. Menjelaskan tentang system endrokrinologi

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui apa itu sistem urinaria
2. Untuk mengetahui apa itu sistem sistem gastrointernal
3. Untuk mengetahui apa itu sistem sistem endrokrinologi

BAB II
PEMBAHASAN
7
A. Sistem Urinaria
1. Pengertian Sistem Urinaria

Sistem urinaria adalah sistem organ yang berfungsi untuk


menyaring dan membuang zat limbah dengan cara menghasilkan
urine. Jika fungsi sistem ini terganggu, limbah dan racun bisa
menumpuk di dalam tubuh dan menyebabkan berbagai gangguan
kesehatan. Sistem urinaria atau saluran kemih terdiri dari ginjal, kandung
kemih, ureter, dan juga uretra (saluran kencing). Setiap bagian dalam sistem
urinaria memiliki fungsi dan peranannya masing-masing. Melalui saluran
kemih, urine yang membawa limbah dan racun akan dikeluarkan dari dalam
tubuh

2. Bagian Dari Sistem Urinaria Dan Fungsi

Urine adalah limbah cair yang terdiri dari air, garam, dan zat sisa
metabolisme tubuh, seperti urea dan asam urat. Agar proses berkemih atau
buang air kecil berlangsung normal, semua bagian dalam sistem urinaria
perlu bekerja dengan baik.

Berikut ini adalah organ-organ yang tergolong dalam sistem urinaria beserta
fungsinya:

1. Ginjal

Tubuh manusia memiliki sepasang ginjal yang terletak di area punggung


kiri dan kanan, tepat di bawah tulang rusuk bagian belakang. Masing-
masing ginjal memiliki ukuran sebesar kepalan tangan orang dewasa dan
berbentuk menyerupai kacang.

Fungsi utama ginjal adalah mengatur jumlah air dalam darah, menyaring zat
limbah atau sisa metabolisme tubuh, menghasilkan hormon yang berfungsi
untuk mengendalikan tekanan darah dan produksi sel darah merah, serta
mengatur pH atau tingkat keasaman darah.

8
2. Ureter

Ureter adalah bagian dari sistem urinaria yang berbentuk menyerupai


saluran pipa atau tabung. Ureter berfungsi untuk mengalirkan urine dari
masing-masing ginjal untuk ditampung di kandung kemih.

3. Kandung kemih

Organ yang berada di dalam perut bagian bawah ini bertugas menyimpan
urine. Jika kandung kemih sudah terisi penuh oleh urine, akan timbul
dorongan untuk buang air kecil. Kandung kemih orang dewasa mampung
menampung urine hingga 300–500 ml.

4. Uretra

Uretra atau saluran kencing adalah saluran yang menghubungkan antara


kandung kemih ke lubang saluran kemih pada ujung penis atau vagina.
Uretra pada pria memiliki panjang sekitar 20 cm, sedangkan uretra pada
wanita hanya sekitar 4 cm saja. Pada bagian antara kandung kemih dan
uretra terdapat cincin otot atau sfingter yang bertugas menjaga urine agar
tidak bocor.

3. Penyakit Pada Sistem Urinaria

Gangguan pada sistem urinaria dapat terdeteksi dari perubahan warna


urine. Urine yang sehat dan normal umumya berwarna jernih, kekuningan,
hingga kuning keemasan. Warna urine tersebut berasal dari zat yang disebut
urokrom. Namun, konsumsi makanan dan obat tertentu terkadang juga
dapat mengubah warna urine

Adanya masalah pada sistem urinaria atau saluran kemih tidak hanya
ditandai dengan perubahan warna urine. Berikut ini adalah beberapa
masalah atau penyakit yang dapat terjadi pada sistem urinaria

1. Infeksi saluran kemih

Infeksi saluran kemih adalah infeksi yang terjadi di bagian mana pun dari
sistem urinaria, mulai dari ginjal hingga saluran kemih. Wanita berisiko

9
lebih besar terkena ISK dibandingkan pria. Hal ini dikarenakan jarak antara
lubang saluran kemih dan anus pada wanita lebih dekat.

2. Batu saluran kemih

Batu saluran kemih (urolithiasis) adalah kondisi ketika terbentuk batu di


sistem urinaria, seperti batu ginjal, batu ureter, atau batu kandung kemih.
Ukuran batu umumnya bervariasi. Semakin besar ukuran batu yang
terbentuk, semakin besar pula risiko batu tersebut menyumbat aliran urine
dan menimbulkan penyakit.

3. Inkontinensia urine

Inkontinensia Urine adalah kondisi ketika fungsi otot atau saraf pada


kandung dan saluran kemih mengalami gangguan, sehingga tidak dapat
mengendalikan proses buang air kecil. Penyakit ini bisa membuat Anda
tiba-tiba mengompol, terlebih saat batuk atau bersin. Inkontinensia urine
sering terjadi pada lansia, namun tidak menutup kemungkinan orang yang
lebih muda juga mengalaminya.

4. Uretritis

Uretritis adalah peradangan pada uretra. Kondisi ini sering kali disebabkan
oleh infeksi bakteri di saluran kemih. Uretritis dapat menyebabkan rasa
nyeri dan dorongan untuk lebih sering buang air kecil.

5. Sindrom nefrotik

Sindrom nefrotik adalah kelainan ginjal yang menyebabkan kadar protein di


dalam urine meningkat. Kondisi ini biasanya disebabkan oleh kerusakan
pada pembuluh darah kecil di ginjal yang berfungsi untuk menyaring
limbah dan kelebihan air dari darah. Sindrom nefrotik dapat disebabkan
oleh berbagai hal, misalnya riwayat infeksi dan peradangan. Sindrom
nefrotik dapat menyebabkan gejala seperti urine berbusa, kelelahan, tidak
nafsu makan, serta pembengkakan di kaki, wajah, dan berbagai bagian
tubuh, seperti wajah dan sekitar mata.

10
6. Sindrom nefritik

Sindrom nefritik adalah pembengkakan atau peradangan pada ginjal.


Kondisi ini dapat menyebabkan nyeri panggul, buang air kecil lebih sering
dan terasa nyeri, urine tampak keruh atau kemerahan, sakit pinggang atau
perut, serta pembengkakan di wajah dan kaki. Jika tidak segera diobati,
sindrom nefritik dapat menyebabkan gagal ginjal.

7. Gagal ginjal

Gagal ginjal terjadi ketika ginjal tidak mampu menyaring darah dan
membuang cairan serta zat limbah tubuh. Kerusakan ginjal yang
menyebabkan gagal ginjal dapat disebabkan oleh berbagai hal, mulai dari
efek samping obat-obatan, cedera berat pada ginjal, dehidrasi, hingga
penyakit tertentu, seperti hipertensi dan diabetes menahun yang tidak
ditangani dengan baik. Ketika mengalami gagal ginjal, seseorang akan
mengalami beberapa gejala seperti berkurangnya jumlah urine, tidak buang
air kecil sama sekali selama berhari-hari, pembengkakan di kaki, sesak
napas, lemas, hingga pucat.

Jika Anda mengalami masalah pada sistem urinaria, terlebih jika disertai
keluhan seperti demam, nyeri pinggang atau punggung yang sangat berat,
nyeri saat berkemih, dan terdapat darah atau nanah pada urine, segera
konsultasikan ke dokter urologi untuk mendapatkan penanganan yang tepat.
Diagnosis dan penanganan yang tepat akan mencegah kerusakan sistem
urinaria, sehingga kondisi tersebut dapat diobati dengan baik. Hal ini
penting dilakukan guna mencegah terjadinya komplikasi lebih lanjut akibat
kerusakan berat pada sistem urinaria berat.

4. Proses Pembentukan Urine Dalam Sitem Perkemihan Manusia

Urine adalah hasil sisa metabolisme yang melalui proses sekresi dari
ginjal yang kemudian dikeluarkan dari dalam tubuh melalui saluran kemih.
Urine biasanya mengandung zat yang sudah tidak diperlukan oleh tubuh,
sehingga perlu dikeluarkan karena dapat meracuni tubuh.

11
Atonomi sistem perkemihan manusia

Sistem perkemihan (urinaria) terdiri dari berbagai macam organ,


mulai dari ginjal hingga uretra, saluran tempat keluarnya kencing.

Ginjal 

Ginjal adalah salah satu organ penting dalam pembentukan urine. Dua
organ yang berbentuk kacang ini terletak di bawah tulang rusuk dekat
dengan bagian tengah punggung. Ada beberapa fungsi ginjal yang turut
berkontribusi agar Anda bisa buang air kecil sebagai berikut.

 Membuang limbah dan cairan berlebih dari tubuh.

 Menyeimbangan kadar air dan elektrolit di tubuh.

 Melepaskan hormon yang mengontrol produksi sel darah merah.

 Membantu menjaga kesehatan tulang dengan mengontrol kalsium


dan fosfor.

Ginjal nantinya akan mengeluarkan urea dari darah lewat unit penyaringan
kecil yang disebut nefron. Setiap nefron biasanya terdiri atas bola yang
dibentuk dari kapiler darah kecil (glomerulus) dan tabung kecil (tubulus
ginjal). Bersamaan dengan air dan limbah lainnya, urea akan membentuk
urine saat melewati nefron dan menuju tubulus ginjal.

Ureter

Ureter adalah dua tabung kecil yang bertugas membawa urine dari ginjal ke
kandung kemih. Otot-otot di dinding ureter biasanya akan terus

12
mengencang dan mengendur agar urine turun dari ginjal.  Jika urine kembali
naik atau dibiarkan begitu saja, penyakit ginjal seperti infeksi ginjal pun
bisa terjadi. Setiap 10-15 detik, urine dalam jumlah yang sedikit akan
dialirkan dari ureter ke kandung kemih.

Kandung kemih

Kandung kemih merupakan organ berongga yang berbentuk segitiga dan


berada di perut bagian bawah. Organ ini ditahan oleh ligamen yang melekat
pada organ lain dan tulang panggul.  Dinding kandung kemih juga akan
mengendur dan mengencang agar urine dapat tersimpan. Pada kandung
kemih yang sehat biasanya dapat menyimpan hingga 300-500 ml urine
selama 2-5 jam. Oleh sebab itu, penting menjaga kesehatan kandung kemih
agar proses pembentukan urine tidak terganggu dan buang air kecil Anda
tetap lancer

Uretra

Urine yang telah diproduksi oleh ginjal dan dipindahkan dari ureter dan
kandung kemih pada akhirnya akan dikeluarkan melalui uretra. Organ yang
disebut sebagai saluran kencing ini bertugas menghubungkan kandung
kemih ke lubang saluran kemih pada ujung penis atau vagina. 

Normalnya, uretra memiliki panjang sekitar 20 cm pada pria. Sementara itu,


ukuran uretra pada wanita mempunyai panjang berkisar 4 cm. Antara
kandung kemih dan uretra dilengkapi dengan cincin otot (sfingter) sebagai
organ yang menjaga urine agar tidak bocor

5. Perubahan Sistem Perkemihan Pada Masa Kehamilan

Perubahan terjadi secara signifikan pada system perkemihan selama


kehamilan, selain mengelola zat0zat sisa dan kelebihan yang dihasilkan
akibat peningkatan volume darah dan curah jantung organ perkemihan juga
mengelola produk sisa metabolism dan menjadi organ utama yang
mengekresi produk sisa dari janin

13
a. Trimester I

Pada bulan-bulan pertama kehamilan kandung kencing tertekan sehingga


sering timbul kencing. Dan keadaan ini hilang dengan tuanya kehamilan
bila uterus gravidus keluar dari rongga panggul. Pada kehamilan normal,
fungsi ginjal cukup banyak berubah, laju filtrasi glomelurus dan aliran
plasma ginjal meningkat pada kehamilan. Bila satu organ membesar, maka
organ lain akan mengalami tekanan, dan pada kehamilan tidak jarang terjadi
gangguan berkemih pada saat kehamilan. Ibu akan merasa lebih sering ingin
buang air kecil. Pada bulan pertama kehamilan kandung kemih tertekan
oleh uterus yang mulai membesar. Pada kehamilan normal fungsi ginjal
cukup banyak berubah. Laju filtrasi glomerulus dan aliran plasma ginjal
meningkat pada awal kehamilan.

b. Trimester II

Kandung kencing tertekan oleh uterus yang membesar mulai berkurang,


karena uterus sudah mulai keluar dari uterus. Pada trimester 2, kandung
kemih tertarik keatas dan keluar dari panggul sejati kea rah abdomen. Uretra
memanjang samapi 7,5 cm karena kandung kemih bergeser kearah atas.
Kongesti panggul pada masa hamil ditunjukkan oleh hyperemia kandung
kemih dan uretra. Pada saaat yang 15 sama, pembesaran uterus mennekan
kandung kemih, menimbulkan rasa ingin berkemih walaupun kandung
kemih hanya berisi sedikit urine.

c. Trimester III

Pada akhir kehamilan, bila kepala janin mulai turun kepintu atas panggul
keluhan sering kencing akan timbul lagi karena kandung kencing akan
mulai tertekan kmbali. Selain itu juga terjadi hemodilusi menyebabkan
metabolisme air menjadi lancar. Pada kehamilan tahap lanjut, pelvis ginjal
kanan dan ureter lebih berdilatasi daripada pelvis kiri akibat pergeseran
uterus yang berat ke kanan akibat terdapat kolon rektosigmoid di sebelah
kiri.

14
6. Proses Pembentukan Urine

Pembentukan urine biasanya terdiri dari tiga tahap, yaitu filtrasi


(penyaringan), reabsorpsi (penyerapan kembali), dan augmentasi atau
sekresi (pengumpulan)

1. Filtrasi (penyaringan)

Proses pembentukan urine yang satu ini dilakukan dengan bantuan dari
ginjal. Setiap ginjal mempunyai sekitar satu juta nefron ,yaitu tempat
pembentukan urine.  Pada waktu tertentu, sekitar 20 persen dari darah akan
melewati ginjal untuk disaring. Hal ini dilakukan agar tubuh dapat
menghilangkan zat-zat sisa metabolisme (limbah) dan menjaga
keseimbangan cairan, pH darah, dan kadar darah.  Proses penyaringan darah
pun dimulai di ginjal. Darah yang mengandung zat sisa metabolisme akan
disaring karena dapat menjadi racun untuk tubuh.

Tahapan ini terjadi di badan malphigi yang terdiri dari glomerulus dan
kapsul Bowman. Glomerulus bertugas menyaring air, garam, glukosa, asam
amino, urea, dan limbah lainnya agar dapat melewati kapsul Bowman. Hasil
penyaringan ini kemudian disebut sebagai urine primer. Urine primer
termasuk urea di dalamnya, adalah hasil dari amonia yang sudah
terakumulasi. Hal ini terjadi ketika hati memproses asam amino dan
disaring oleh glomerulus

15
2. Reabsorpsi

Setelah filtrasi, proses pembentukan urine selanjutnya adalah reabsorpsi,


yakni penyaringan ulang. Sekitar 43 galon cairan melewati proses filtrasi.
Namun, sebagian besar akan diserap kembali sebelum dikeluarkan dari
tubuh.  Penyerapan cairan tersebut dilakukan di tubulus proksimal nefron,
tubulus distal, dan tubulus pengumpul. 

Air, glukosa, asam amino, natrium dan nutrisi lainnya diserap kembali ke
aliran darah di kapiler yang mengelilingi tubulus. Setelah itu, air bergerak
melalui proses osmosis, yaitu pergerakan air dari area yang terkonsentrasi
tinggi ke konsentrasi lebih rendah. Hasil dari proses ini adalah urine
sekunder. Pada umumnya, semua glukosa akan diserap kembali. Namun,
hal ini tidak berlaku pada penyandang diabetes karena glukosa berlebih
akan tetap dalam filtrat.  Natrium dan ion-ion lainnya akan diserap kembali
secara tidak lengkap dan tertinggal dalam filtrat dalam jumlah yang besar.

Kondisi ini dapat terjadi ketika seseorang mengonsumsi lebih banyak


makanan, sehingga menghasilkan konsentrasi darah yang lebih tinggi.
Hormon mengatur proses transpor aktif, yaitu ion seperti natrium dan
fosfor, diserap kembali. 

3. Sekresi atau augmentasi

Sekresi adalah tahap terakhir dari proses pembentukan urine. Beberapa zat
mengalir langsung dari darah di sekitar tubulus distal dan tubulus
pengumpul ke tubulus tersebut.  Tahapan ini juga menjadi bagian dari
mekanisme tubuh untuk menjaga keseimbangan pH asam-basa dalam
tubuh. Ion kalium, ion kalsium, dan amonia juga melewati proses sekresi,
seperti beberapa obat. Hal ini dilakukan agar senyawa kimia dalam darah
juga tetap seimbang. Proses ini dilakukan dengan meningkatkan sekresi zat,
seperti kalium dan kalsium, ketika konsentrasinya tinggi. Selain itu,
penyerapan kembali (reabsorpsi) juga ditingkatkan dan mengurangi sekresi
ketika konsentrasinya rendah.

Urine yang dibuat oleh proses ini kemudian mengalir ke bagian tengah
ginjal yang disebut panggul, di mana ia mengalir ke ureter dan kemudian

16
tersimpan di kandung kemih. Selanjutnya, urine mengalir ke uretra dan akan
keluar saat buang air kecil.

7. Zat Yang Terkandung Dalam Urine

Setelah mengenal tahapan pembentukan urine, Anda mungkin ingin


mengenali zat-zat apa saja yang terkandung dalam urine. Pasalnya, ketika
darah melewati ginjal, air dan senyawa lainnya, seperti protein dan glukosa
akan kembali ke darah.  Sementara itu, limbah dan cairan berlebih akan
dibuang. Alhasil, proses ini menghasilkan urine yang terdiri dari beberapa
zat, yaitu:

 air, 

 urea, limbah yang terbentuk saat protein dipecah, 

 urochrome, darah berpigmen yang membuat warna kuning pada


urine,

 garam, 

 kreatinin, 

 amonia, dan

 senyawa lain yang dihasilkan empedu dari hati.

Maka dari itu, urine yang normal biasanya berwarna kuning jernih.

17
8. Tips Menjaga Kesehatan Sistem Kemih

Proses pembentukan urine tidak akan berjalan dengan lancar jika


salah satu atau beberapa organ yang berkaitan mengalami kerusakan. Oleh
sebab itu, penting bagi Anda untuk menjaga kesehatan sistem kemih mereka
dengan cara-cara berikut ini. 

 Penuhi kebutuhan cairan harian Anda dengan minum 8 gelas air per
hari.

 Jalani pola makan sehat, seperti perbanyak protein tanpa lemak.

 Rutin berolahraga, terutama melakukan senam Kegel untuk


mengencangkan otot panggul.

 Tidak menahan kencing untuk mencegah risiko infeksi saluran


kebidanan

 Buang air kecil setelah berhubungan seks untuk membuang bakteri


di uretra.

Jika Anda mengalami gelaja yang berkitan dengan urologi segera


konsultasikan dengan dokter. Dengan begitu, Anda mungkin akan
dianjurkan menjalani tes urineuntuk mendiagnosis penyakit yang dialami. 

18
B. Sistem Pencernaan
1. Pengertian Sistem Pencernaan

Sistem pencernaan terdiri dari mulut, kerongkongan, lambung, usus


halus, usus besar dan anus. Dimana semua organ itu merupakan satu
kesatuan yang tidak bisa dipisahkan. Fungsi utama dari sistem pencernaan
yaitu sebagai pencerna nutrisi tubuh. Namun meskipun begitu, bukan
berarti sistem pencernaan pada tubuh manusia akan selalu aman karena
adanya nutrisi yang banyak. Pintu atau jalan masuknya zat dari luar dengan
bebas ternyata akan menimbulkan banyak gangguan atau penyakit pada
sistem pencernaan. Dimana penyakit tersebut akan mengganggu atau
mengancam orang yang menderitanya.

1. Mulut

Mulut merupakan pintu gerbang saluran pencernaan manusia. Saat kita


mengunyah, proses pencernaan makanan sebenarnya sudah dimulai. Bahkan
sebelum makanan masuk ke mulut, sistem pencernaan kita sudah bersiap-
siap dengan mengeluarkan air liur untuk membasahi mulut.Saat masuk ke
mulut, gerakan mengunyah akan mengubah makanan menjadi partikel yang
lebih kecil. Sementara itu, enzim yang ada di air liur dapat melumatkan
makanan sehingga akan lebih mudah diolah nantinya.Setelah makanan
lumat, lidah akan mendorong makanan ke tujuan selanjutnya, yaitu
tenggorokan.

19
2. Tenggorokan

Organ yang dalam bahasa medis disebut faring ini merupakan jalan yang
digunakan makanan untuk menuju esofagus. Saat makanan yang sudah
hancur masuk ke tenggorokan, ada dua kemungkinan yang bisa terjadi,
yaitu:

 Makanan bisa melewati jalur yang tepat, yaitu ke esofagus untuk


lalu menuju lambung.
 Makanan justru masuk ke jalur yang salah menuju ke saluran napas.
Kemungkinan kedua inilah yang membuat kita bisa tersedak.

Untuk mencegah makanan melewati jalur yang salah, di tenggorokan


terdapat epiglotis. Epiglotis adalah bagian dari organ pencernaan yang
berbentuk seperti daun. Fungsinya hampir sama seperti pintu, yang bisa
membuka dan menutup sesuai dengan kebutuhan.

3. Esofagus

Esofagus adalah organ bagian dari sistem pencernaan dengan bentuk seperti
tabung berotot yang letaknya membentang dari faring hingga ke
lambung.Melalui suatu mekanisme gerakan meremas yang dinamakan
gerakan peristaltik, esofagus akan mengantarkan makanan ke lambung.

4. Lambung

Alat pencernaan manusia selanjutnya adalah lambung. Selain menyimpan


makanan, lambung juga berperan dalam mencampur dan menghancurkan
makanan menjadi bentuk yang lebih mudah diserap.Fungsi tersebut
dilakukan oleh enzim dan asam yang diproduksi lambung. Saat makanan
menuju ke organ selanjutnya setelah lambung, konsistensinya sudah
menyerupai pasta atau cairan.

5. Usus halus

Dari lambung, makanan akan menuju ke usus halus. Usus halus dibagi


menjadi tiga bagian, yaitu: Usus dua belas jari (duodenum), jejunum, ileum

Organ ini masih akan terus mengolah makanan menggunakan enzim yang
diproduksi oleh pankreas dan hati. Duodenum bertugas untuk terus

20
memecah makanan dan mengolahnya.Sementara itu, jejunum dan ileum
berperan agar nutrisi yang ada pada makanan bisa diserap oleh tubuh.Di
usus kecil juga terdapat gerak peristaltik, yang akan menggerakkan
makanan dan mencampurnya dengan zat-zat yang dikeluarkan oleh alat
pencernaan manusia lainnya.

6. Usus besar

Setelah itu, makanan akan menuju usus besar. Di sini makanan yang masuk
adalah sisa-sisa dari pencernaan dan akan dipindahkan menuju ke rektum,
lalu anus.Namun sebelumnya, air yang terdapat di sisa-sisa tersebut akan
dihilangkan, sehingga konsistensinya lebih padat.Sisa makanan tersebut
akan terus berada di usus besar, hingga ada gerakan yang memicu
pengeluarannya dari rektum. Umumnya, sisa makanan membutuhkan waktu
sekitar 36 jam untuk melewati usus besar.

7. Rektum

Rektum merupakan sebuah “ruangan” yang menghubungkan usus besar dan


anus.Fungsi organ pencernaan ini adalah untuk menerima sisa makanan
yang sudah berubah menjadi feses, dan menyimpannya.Saat ada feses
masuk ke rektum, sensor yang berada di area tersebut akan mengirimkan
pesan ke otak, untuk menentukan feses tersebut perlu dikeluarkan atau
tidak.

8. Anus

Anus merupakan pintu terakhir dari sistem pencernaan manusia. Organ ini
terdiri dari otot yang digunakan untuk menjaga dan menahan feses keluar
dari rektum jika belum saatnya.Selain itu, otot ini juga akan mencegah kita
buang air besar secara spontan saat tidur.

2. Organ Yang Membantu Sistem Pencernaan Manusia Dan


Fungsinya
Di luar dari delapan alat di atas, sistem pencernaan manusia juga
dibantu oleh tiga organ lain yang juga terletak di rongga perut, yaitu hati,
pankreas, dan empedu.

1. Hati

21
Hati juga memiliki peran dalam sistem pencernaan. Organ yang satu ini,
memproduksi suatu zat bernama empedu, yang berguna untuk mencerna
lemak dan menyingkirkan kelebihannya.Nutrisi yang terdapat di makanan,
juga akan disaring oleh hati. Selain itu, hati juga akan menyaring racun dan
zat-zat kimia lain yang berbahaya bagi tubuh.

2. Pankreas
Pankreas memproduksi enzim yang kemudian akan dilepaskan di usus dua
belas jari, untuk membantu pencernaan lemak, protein, dan karbohidrat
secara kimiawi.

3. Empedu
Cairan empedu disimpan dan dikeluarkan dari kantung empedu. Saat
makanan yang berlemak masuk ke usus dua belas jari, kantung empedu
akan berkontraksi dan mengeluarkan cairan empedu.

3. Peran Hormon Dan Fungsi Sistem Saraf Dalam Sistem


Pencernaan Manusia
Alat pencernaan manusia bisa bekerja dengan baik karena dikontrol
oleh hormon dan saraf. Keduanya memberikan semacam sinyal, yang
berjalan di sepanjang saluran cerna menuju ke otak.

1. Peran hormon dalam pencernaan manusia


Hormon yang berperan dalam sistem pencernaan manusia, dihasilkan oleh
sel yang terdapat pada lambungdan usus.Hormon ini berfungsi untuk
memicu produksi komponen yang membantupencernaan dan mengirimkan
sinyal kenyang dan lapar ke otak.Selain itu, ada juga hormon yang
diproduksi di pankreas, yang berperan penting untuk pencernaan.

2. Peran sistem saraf dalam pencernaan manusia


Di tubuh, ada saraf yang menghubungkan sistem saraf pusat, yaitu otak dan
tulang belakang, ke sistem pencernaan dan mengontrolnya.Oleh karena itu,
saat melihat makanan yang lezat, saraf di otak akan mengirimkan sinyal ke
kelenjar air liur untuk membuat rongga mulut Anda lebih basah, sebagai
persiapan makan.Selain itu, ada juga saraf di dinding saluran pencernaan
yang bertugas mengatur cepat atau lambatnya pengolahan makanan di area
tersebut.Saraf juga dapat mengirimkan sinyal ke otot saluran cerna, untuk
berkontraksi atau relaksasi, untuk menggerakkan makanan melalui usus.

22
4. Proses Pencernaan

Proses pencernaan makanan berlangsung di dalam saluran pencernaan


makanan. Proses tersebut di mulai dari rongga mulut. Di dalam rongga
mulut makanan dipotong-potong oleh gigi seri dan dikunyah oleh gigi
geraham , sehingga makanan menjadi bagian-bagian yang lebih kecil.
Walaupun zat makanan telah dilumatkan atau dihancurkan dalam rongga
mulut tetapi belum dapat diserap oleh dinding usus halus. Karena itu,
makanan harus diubah menjadi sari makanan yang mudah larut. Dalam
prose ini dibutuhkan beberapa enzim pencernaan yang dikeluarkan oleh
kelenjar pencernaan. Waktu pencernaan, makanan tersebut diproses menjadi
sari makanan yang diserap oleh jonjot usus dan sisa makanan dikeluarkan
melalui poros usus. Sari makanan hanya dapat diserap dan diangkut oleh
darah dan getah bening bila larut di dalamnya, kemudian makanan tersebut
didistribusikan ke bagian tubuh yang membutuhkannya. Berdasarkan
prosesnya, pencernaan makanan dapat dibedakan menjadi dua macam
seperti berikut :

1. Proses mekanis, yaitu pengunyahan oleh gigi dengan dibantu lidah serta
peremasan yang terjadi di lambung.

2. Proses kimiawi, yaitu pelarutan dan pemecahan makanan oleh enzim-


enzim pencernaan dengan mengubah makanan yang ber-molekul besar
menjadi molekul yang berukuran kecil. Makanan mengalami proses
pencernaan sejak makanan berada di dalam mulut hingga proses
pengeluaran sisa-sisa makanan hasil pencernaan. Ingesti: pemasukan
makanan ke dalam tubuh melalui mulut.

 Mastikasi: proses mengunyah makanan oleh gigi.


 Deglutisi: proses menelan makanan di kerongkongan.
 Digesti: pengubahan makanan menjadi molekul yang lebih sederhana
dengan bantuan enzim, terdapat di lambung.
 Absorpsi: proses penyerapan, terjadi di usus halus.
 Defekasi: pengeluaran sisa makanan yang sudah tidak berguna untuk
tubuh melalui anus.
23
5. Menjaga Kesehatan Sistem Pencernaan Manusia
Menjaga sistem pencernaan Anda tetap sehat dapat membantu Anda
terhindar dari masalah pencernaan. Ikuti langkah-langkah mudah berikut
untuk menjaga sistem pencernaan Anda tetap dalam kondisi prima:

 Tambahkan buah dan sayur yang cukup dalam menu harian Anda.
Buah dan sayur mengandung serat, mineral, enzim, vitamin dan
prebiotik yang mampu menjaga kesehatan sistem pencernaan Anda.
 Makanlah roti gandum, pasta, dan sereal. Mengonsumsi makanan
dengan bahan dasar biji-bijian seperti gandum dapat membantu
bakteri baik pada usus Anda.
 Hindari daging olahan, seperti sosis dan hot dog, karena dapat
menyebabkan masalah dengan sistem pencernaan. Anda juga harus
membatasi konsumsi daging sapi, babi, dan domba. Daging-daging ini
kemungkinan besar membawa bakteri yang dapat merusak sistem
pencernaan.
 Dapatkan kalsium dan vitamin D yang cukup. Anda dapat mencegah
masalah pencernaan dengan memastikan Anda mengonsumsi
makanan dan minuman yang kaya kalsium, seperti susu, tahu, dan
yogurt.
 Mengonsumsi suplemen vitamin D dan berjemur dibawah panas
matahari pagi juga dapat membantu mencegah masalah pencernaan.
 Berolahraga secara teratur. Tetap aktif secara fisik dapat membantu
sistem pencernaan terjaga kesehatannya. Usahakan untuk tetap
berolahraga setidaknya 10-15 menit per/hari

6. Gangguan Pada Sistem Pencernaan


Adapun gangguan yang ditimbulkan oleh system pencernaan adalah
sebagai berikut:
a. Diare : feces encer karena adanya gangguan absorbsi air
b. Sembelit (konstipasi) feces menjadi lebih padat dan sukar keluar
sehingga nmenimbulkan rasa sakit pada perut .
c. Peritonitis : rasa sakit pada saluran pencernaan kaerena terjadi
peradangan selaput perut (peritonium).

24
d. Apendisitas : terjadinya peradangan appendiks (umbai cacing)
e. Kolik : timbulnya perasaan nyeri karena salah cerna
f. Ulkus : lukanya dinding lambung akibat produksi HCL yang berlebih
sehingga bila kena gesekan menimbulkan rasa nyeri.

C. Sistem Endokrin
1. Pengertian Endokrin

Kelenjar endokrin adalah kumpulan/sejumlah kelenjar yang fungsi


utamanya menghasilkan hormon kemudian melepaskan hormon tersebut
langsung kedalam aliran darah.

Kelenjar endokrin atau kelenjar buntu adalah kelenjar yang


nengirimkan hasil sekresinya langsung ke dalam darah yang beredar dalam
jaringan kelenjar tanpa melewati duktus atau saluran dan hasil sekresinya
disebut hormon. Sedangkan hormon adalah zat kimia yang di lepaskan
kedalam darah yang mempengaruhi kegiatan di dalam sel.

Hormon merupakan zat kimia yang bersifat kalatalis (pengubah), di


mana hormon tidak mengalami perubahan dalam zatnya, jika sedang
mengubah komposisi-komposisi dalam sel. Hormon berperan sebagai
pembawa pesan untuk mengkoordinasikan sejumlah kegiatan berbagai
organ tubuh. Beberapa dari organ endokrin ada yang menghasilkan satu
macam hormon (hormon tunggal) disamping itu juga ada yang
menghasilkan lebih dari satu macam hormon atau hormon ganda misalnya
kelenjar hipofise sebagai pengatur kelenjar yang lain. Sebagian besar
hormon merupakan protein yang terdiri dari rantai asam amino dengan
panjang yang berbeda-beda. Sisanya merupakan steroid, yaitu zat lemak
yang merupakan derivat dari kolesterol.

Hormon dalam jumlah yang sangat kecil bisa memicu respon tubuh
yang sangat luas. Hormon terikat kepada reseptor di permukaan sel atau di
dalam sel. Ikatan antara hormon dan reseptor akan mempercepat,
memperlambat atau merubah fungsi sel. Pada akhirnya hormon
mengendalikan fungsi dari organ secara keseluruhan, diataranya:

25
o Hormon mengendalikan pertumbuhan dan perkembangan,
perkembangbiakan dan ciri-ciri seksual.
o Hormon mempengaruhi cara tubuh dalam menggunakan dan
menyimpan energy.
o Hormon juga mengendalikan volume cairan dan kadar air dan garam
di dalam darah.

Beberapa jenis hormon hanya mempengaruhi satu atau jenis kinerja


organ, tetapi pada hormon lainnya dpat mempengaruhi seluruh kinerja
tubuh. Contoh hormon TSH yang dihasilkan oleh kelenjar hipofisa dan
hanya mempengaruhi kelenjar tiroid. Sedangkan hormon tiroid dihasilkan
oleh kelenjar tiroid, tetapi hormon ini mempengaruhi sel-sel di seluruh
tubuh. Insulin dihasilkan oleh sel-sel pulau pankreas dan mempengaruhi
metabolisme gula, protein serta lemak di seluruh tubuh. Dalam banyak hal,
organisasi fungsional dari sistem saraf paralel dengan sistem endokrin.
Refleks endokrin dipicu oleh:
o stimulus humoral (perubahan komposisi cairan ekstraselular,
o stimulus hormonal dan
o stimulus neural.

Pada banyak kasus refleks endokrin dikontrol oleh mekanisme umpan


balik negatif dimana stimulus memicu produksi hormon yang secara
langsung atau tidak langsung memberikan pengaruh mengurangi intensitas
stimulus. Refleks endokrin yang lebih kompleks melibatkan 1 atau lebih
tahapan dengan 2 atau lebih hormon

2. Fungsi Kelenjar Endokrin


a. Menghasilkan hormon-hormon yang dialirkan ke dalam darah yang
diperlukan oleh jaringan-jaringan dalam tubuh tertentu.
b. Mengontrol aktifitas kelenjar tubuh.
c. Merangsang aktifitas kelenjar tubuh.
d. Merangsang pertumbuhan jaringan.
e. Mengatur metabolisme, oksidasi, meningkatkan absorpsi glukosa
pada usus halus.

26
f. Mempengaruhi metabolisme lemak, protein, hidrat arang, vitamin,
mineral dan air.

3. Macam – Macam Sistem Kelenjar Endokrin


1. Kelenjar hipofise

Suatu kelenjar endokrin yang terletak didasar tengkorak .yang memegang


peranan penting dalam sekresi hormon dari semua organ-organ endokrin.
Dapat dikatakan sebagai kelenjar pemimpin sebab hornon-hormon yang
dihasilkannya dapat mempengaruhi pekerjaan kelenjar lainnya. Kelenjar
hipofise terdiri dari 2 lobus. Lobus anterior (adenohipofise). Menghasilkan
sejumlah hormon yang bekerja sebagai zat pengendali produksi semua
organ endokrin yang lain.

a. Hormon somatotropik, mengendalikan pertumbuhan tubuh.


b. Hormon tirotropik, mengendalikan kegiatan kelenjar tiroid dalam
menghasilkan hormon tiroksin.
c. Hormon adrenokortikotropik (ACTH), mengendalikan kelenjar
suprarenal dalam menghasilkan kortisol yang berasal dari korteks
keler jar suprarenal.
d. Hormon gonadotropik berasal dari Follicle Stimulating Hormone
(FSH) yang merangsang perkembangan folikel degraf dalam ovarium
dan pembentukan spermatozoa dalam testis.
e. Luteinizing Hormone (LH), mengendalikan sekresi estrogen dan
progesteron dalam ovarium dan testosteron dalam testis. Interstitial
Cell Stimulating Hormone (ICSH). Lobus posterior disebut juga
Neurohipofise. Mengeluarkan 2 jenis hormone antara lain :
f. Hormon anti diuretik (ADH), mengatur jumlah air yang keluar
melalui ginjal membuat kontraksi otot polos ADH disebut juga
hormon pituitrin.
g. Hormon oksitoksin merangsang dan menguatkan kontraksi uterus
sewaktu melahirkan dan mengeluarkan air susu sewaktu menyusui.
Kelenjar hipofise terletak di dasar tengkorak, di dalam foss hipofise
tulang spenoid.

2. Kejelenjar tiroid

27
Terdiri atas 2 buah lobus yang terletak disebelah kanan dari trakea diikat
bersama oleh jaringan tiroid dan yang melintasi trakea di sebelah depan.
Merupakan kelenjar yang terdapat di dalam leher bagian depan bawah,
melekat pada dinding Taring. Atas pengaruh hormon yang dihasilkan oleh
kelenjar hipofise lobus anterior, kelenjar tiroid ini dapat memproduksi
hormon tiroksin. Adapun fungsi dari hormon tiroksin; mengatur pertukaran
zat/metabolisme dalam tubuh dan mengatur pertumbuhan jasmani dan
rohani. Struktur kelenjar tiroid terdiri atas sejumlah besar vesikel-vesikel
yang dibatasi oleh epitelium silinder, disatukan oleh jaringan ikat. Sel-
selnya mengeluarkan sera, cairan yang bersifat lekat yaitu; Koloidae tiroid
yang mengandung zat senyawa yodium dan dinamakan hormon tiroksin.
Sekret ini mengisi vesikel dan dari sini berjalan ke aliran darah baik
langsung maupun melalui saluran limfe. Fungsi kelenjar tiroid, terdiri dari:

a. Bekerja sebagai perangsang proses oksidasi.


b. Mengatur penggunaan oksidasi.
c. Mengatur pengeluaran karbondioksida.
d. Metabolik dalam hal pengaturan susunan kimia dalam jaringan.
e. Pada anak mempengaruhi perkembangan fisik dan mental.

Hipofungsi dapat menyebabkan penyakit kretinismus dan penyakit


miksedema. Hiperfungsi menyebabkan penyakit eksotalmikgoiter. Sekresi
tiroid diatur oleh sebuah hormon dari lobus anterior kelenjar hipofise yaitu
oleh hormon tirotropik. Fungsi kelenjar tiroid sangat eras bertalian dengan
kegiatan metabolik dalam hal pengaturan susunan kimia dan jaringan
bekerja sebagai perangsang proses oksidasi, mengatur penggunaan oksigen
dan mengatur pengeluaran karbondioksid.

Bila kelenjar tiroid kurang mengeluarkan sekret pada waktu bayi


mengakibatkan suatu keadaan yang dikenal sebagai kretinisme berupa
hambatan pertumbuhan mental dan fisik, pada orang dewasa kekurangan
sekresi menyebabkan miksedema proses metabolik mundur dan terdapat
kecenderungan untuk, bertambah berat, geraknya lambat, cara berfikir dan
berbicara lamban, kulit menjadi tebal dan keringat, rambut rontok, suhu-
badan di bawah normal dan denyut nadi perlahan.

Hipersekresi penambahan sekresi kelenjar tiroid disebut hipertiroid dimana


semua gejalanya merupakan kebalikan dari miksedema yaitu: kecepatan
28
metabolisme meningkat suhu tubuh tinggi, berat badan turun, gelisah,
mudah marah, denyut nadi naik. Vaskuler mencakup fibrilasi atrium
kegagalan jantung pada keadaan yang dikenal sebagai penyakit trauma atau
gondok eksoptalmus, mata menonjol keluar, efek ini disebabkan terlampau
aktifnya hormon tiroid, ada kalanya tidak hilang dengan pengobatan.

3. Kelenjar paratiroid

Terletak disetiap sisi kelenjar tiroid yang terdapat di dalam leher, kelenjar
ini bedumlah 4 buah yang tersusun berpasangan yang menghasilkan para
hormon atau hormon para tiroksin. Kelenjar paratiroid berjumlah 4 buah.
Masing-masing melekat pada bagian belakang kelenjar tiroid, kelenjar
paratiroid menghasilkan hormon yang berfungsi mengatur kadar kalsium
dan fosfor di dalam tubuh. Terjadinya kekurangan kalsium di dalam darah
atau hipokalsemia mengakibatkan keadaan yang disebut tetani, dengan
gejala khas kejang khususnya pada tangan dan kaki disebut karpopedal
spasmus, gejala-gejala ini dapat diringankan dengan pemberian kalsium.

Biasanya ada sangkut pautnya dengan pembesaran (tumor) kelenjar.


Keseimbangan distribusi kalsium terganggu, kalsium dikeluarkan kembali
dari tulang dan dimasukkan kembali ke serum darah. Akibatnya terjadi
penyakit tulang dengan tanda-tanda khas beberapa bagian kropos. Disebut
osteomielitis fibrosa sistika karena terbentuk kristal pada tulang,
kalsiumnya diedarkan di dalam ginjal dan dapat menyebabkan batu ginjal
dan kegagalan ginjal. Fungsi paratiroid;

o Mengatur metabolisme fospor.


o Mengatur kadar kalsium darah.

Hipofungsi, mengakibatkan penyakit tetani. Hiperfungsi, mengakibatkan


kelainan-kelainan seperti; Kelemahan pada otot-otot, sakit pada tulang,
kadar kalsium dalam darah meningkat begitu juga dalam urin, dekolsifikasi
dan deformitas, dapat juga terjadi patch tulang spontan. Kelainan-kelainan
di atas dapat juga terjadi pada tumor kelenjar paratiroid.

4. Kelenjar timus

Terletak di dalarn mediastinum di belakang os sternum, kelenjar timus


hanya dijumpai pada anak-anak di bawah 18 tahun. Kelenjar timus terletak

29
di dalam toraks kira-kira setinggi bifurkasi trakea, warnanya kemerah-
merahan dan terdiri atas 2 lobus. Pada bayi baru lahir sangat kecil
danberatnya kira-kira 10grarn atau lebih sedikit. Ukurannya bertambah pada
masa remaja dari 30-40 gram kemudian berkerut lagi. Adapun hormon yang
dihasilkan kelenjar timus berfungsi sebagai berikut;

a. Mengaktifkan pertumbuhan badan.


b. Mengurangi aktifitas kelenjar kelamin.

5. Kelenjar suprarenalis / adrenalin

Kelenjer suprarenal jumlahnya ada 2, terdapat pada bagian atas dari ginjal
kiri dan kanan. Ukurannya berbeda-beda, beratnya rata-rata 5-9 gram.
Kelenjar suprarenal ini terbagi atas 2 bagian yaitu:

a. Bagian luar yang berwarna kekuningan yang menghasilkan kortisol


yang disebut korteks.
b. Bagian medula yang menghasilkan adrenalin (epinefrin) dan nor
adrenalin (nor epinefrin).

Zat-zat tadi disekresikan dibawah pengendalian sistem persarafan simpatis.


Selcresinya bertambah dalam keadaan emosi seperti marah dan takut Berta
dalam keadaan asfiksia dan kelaparan. Pengeluaran yang bertambah itu
menaikkan tekanan darah guna melawan shok. Noradrenalin menaikan
tekanan darah dengan jalan meranigsang serabut otot didalam dinding
pembuluh darah untuk berkontraksi, adrenalin membantu metabolisme kar-
bohidrat dengan jalan menambah pengeluaran glukosa dari hati. Beberapa
hormon terpenting yang disekresikan oleh korteks adrenal adalah;
Hidrokortison, aldosteron dan kortikosteron.

Semuanya berkaitan erat dengan metabolisme, pertumbuhan fungsi ginjal


dan kondisi otot. Pada insufiesiensi adrenal (penyakit addison) pasien
menjadi kurus dan nampak sakit paling lemah, terutama karenatidak adanya
hormon ini, sedangkan ginjal gagal menyimpan natrium dalam jumlah
terlampau banyak, penyakit ini diobati dengan kortison. Fungsi kelenjar
supra renalis bagian korteks terdiri dari ;

a. Mengatur keseimbangan air, elektrolit clan garamgaram.

30
b. Mengatur/mempengaruhi metabolisme lemak, hidrat arang dan
protein.
c. Mempengaruhi aktifitas jafingan limfoid.

Hipofungsi, menyebabkan penyakit addison. Hiperfungsi. Kelainan-


kelainan yang timbul akibat hiperfungsi mirip dengan tumor suprarenal
bagian korteks dengan gejala-gejala pada wanita biasa, terjadinya gangguan
pertumbuhan seks sekunder. Fungsi kelenjar suprarenalis bagian medula
terdiri dari :

a. Vaso konstriksi pembuluh darah perifer.


b. Relaksasi bronkus. Kontraksi selaput lendir dan arteriole pada kulit
sehingga berguna untuk mengurangi perdarahan pada operasi kecil.

6. Kelenjar pienalis (epifise)

Kelenjar ini terdapat di dalam otak, di dalam ventrikel berbentuk kecil


merah seperti sebuah Gemara. Terletak dekat korpus. Fungsinya belum
diketahui dengan jelas, kelenjar ini menghasilkan sekresi interns dalam
membantu pankreas dan kelenjar kelamin.

7. Kelenjar pankreatika

Terdapat pada belakang lambung di depan vertebra lumbalis I dan II terdiri


dari sel-sel alpa dan beta. Sel alpa menghasilkan hormon glukagon
sedangkan sel-sel beta menghasilkan hormon insulin. Hormon yang
diberikan untuk pengobatan diabetes, insulin merupakan sebuah protein
yang dapat turut dicernakan oleh enzim-enzim pencernaan protein.

a) Fungsi hormon insulin Insulin mengendalikan kadar glukosa dan bila


digunakan sebagai pengobatan, memperbaiki kemampuan sel tubuh
untuk mengobservasi dan menggunakan glukosa dan lemak.
b) Pulau langerhans Pulau-pulau langerhans berbentuk oval tersebar di
seluruh pankreas dan terbanyak pada bagian kedua pankreas. Dalam
tubuh manusia terdapat 1-2 juta pulau-pulau langerhans, sel dalam
pulau ini dapat dibedakan atas dasar granulasi dan pewarnaannya
separuh dari sel ini mensekresi insulin, yang lainnya menghasilkan
polipeptida dari pankreas diturunkan pada bagian eksokrin pankreas.
Fungsi kepulauan langerhans; Sebagai unit sekresi dalam pengeluaran
31
homeostatik nutrisi, rnenghambat sekresi insulin, glikogen dan
polipeptida pankreas serta mengnambat sekresi glikogen.

8. Kelenjar Kelamin Kelenjar testika.

Terdapat pada pria terletak pada skrotum menghasilkan hormon testosteron.


Hormon testosteron. Menentukan sifat kejantanan, misalnya adanya
jenggot, kumis, jakun dan lain-lain, menghasilkan sel mani (spermatozoid)
serta mengontrol pekerjaan seks sekunder pada laki-laki. Kelenjar ovarika.
Terdapat pada wanita, terletak pada ovarium di samping kiri dan kanan
uterus. Menghasilkan hormon progesteron clan estrogen, hormon ini dapat
mempengaruhi pekerjaan uterus serta memberikan sifat kewanitaan,
misalnya pinggul yang besar, bahu sempit dan lain-lain.

4. Perubahan Fisiologis Kelenjar Endokrin Dalam Kehamilan

Perubahan fisiologis dalam kehamilan salah satunya dipengaruhi oleh


perubahan sekresi hormone. Adanya HCG yang direproduksi oleh sel-sel
trofoblas menyebabkan peningkatan produksi “ovarian steroid hormone”.
Pada saat kehamilan, fungsi endokrin dari plasenta menjadi lebih luas untuk
menghasilkan hormone maupun “releasing factor”. Efek dari produk yang
dihasilkan plasenta ini tidak hanya berpengaruh pada sirkulasi maternal,
namun juga berperan dalam sirkulasi janin. Kondisi ini merupakan bentuk
penyesuaian tubuh maternal akibat dari perubahan fisiologis oleh adanya
hormone kehamilan dan persiapan pertumbuhan janin. Hormone yang
diproduksi oleh plasenta ini meliputi hCG, hormone-hormon steroid, hPL,
pGH, Relaxin, pRH, dan lain-lain (inhibin, corticosteroid, ACTH, TSH,
IGFs, endothelin dan prostaglandin)

(1) Kadar kortikotropin (ACTH) darah sangat menurun pada awal


kehamilan dan akan terus meningkat siring dengan perkembangan
kehamilan

(2) Aldosterone meningkat pada usia kehamilan 15 minggu, pada trimester


III sekresi aldosterone sekitar 1 mg/hari. Meningkatnya aldosterone
menyebabkan meningkatnya kadar renin-angiotensin terutama pada
pertengahan kehamilan yang menyebabkan meningkatnya aliran glomerulus
ginjal

32
(3) Deoksikortikosteron dalam darah janin lebih tinggi dibandingkan
dengan ibu. Hal ini berpengaruh pada keseimbangan tubuh ibu dan akan
meningkat selama kehamilan mendekati 1500 pg/mL. Pada aterm,
peningkatan ini bukan berasal dari sekresi adrenal tetapi mencerminkan
peningkatan produksi oleh ginjal akibat stimulasi estrogen

(4) Androstenedion dan testoteron selama kehamilan meningkat,


kemungkinan berasal dari ovarium, namun tidak ada atau sedikit yang
mengalir kedarah janin sehingga itu tidak dijumpai dalam darah janin atau
konsentrasinya rendah

(5) Hormon pituitari/hipofisis berperan dalam pengeluaran hormone yang


penting dalam pertumbuhan dan perkembangan dalam uterus, dalam
kehamilan normal kelenjar hipofisis membesar sekitar 135%. Hormone-
hormon yang diproduksi didalam hipofisis pun mengalami perubahan akibat
kehamilan. Tingginya level estrogen pada saat hamil menghambat
pengeluaran FSH dan LH, oleh karenanya hamper tidak ditemukan FSH dan
LH pada saat hamil. Produksi ACTH juga meningkat sebagai akibat
meningkatnya aktivitas adrenal. Terjadinya peningkatan hormone lainnya
yaitu MSH, Yang Menyebabkan Terjadinya Hiperpigmentasi Pada
kehamilan

33
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Sistem urinaria adalah sistem organ yang berfungsi untuk
menyaring dan membuang zat limbah dengan cara menghasilkan
urine. Urine adalah limbah cair yang terdiri dari air, garam, dan zat sisa
metabolisme tubuh, seperti urea dan asam urat. Jika fungsi sistem ini
terganggu, limbah dan racun bisa menumpuk di dalam tubuh dan
menyebabkan berbagai gangguan kesehatan. Sistem urinaria atau saluran
kemih terdiri dari ginjal, kandung kemih, ureter, dan juga uretra (saluran
kencing). Setiap bagian dalam sistem urinaria memiliki fungsi dan
peranannya masing-masing. Melalui saluran kemih, urine yang membawa
limbah dan racun akan dikeluarkan dari dalam tubuh.

Sistem pencernaan terdiri dari mulut, kerongkongan, lambung, usus


halus, usus besar dan anus. Dimana semua organ itu merupakan satu
kesatuan yang tidak bisa dipisahkan. Fungsi utama dari sistem pencernaan
yaitu sebagai pencerna nutrisi tubuh. Namun meskipun begitu, bukan
berarti sistem pencernaan pada tubuh manusia akan selalu aman karena
adanya nutrisi yang banyak. Pintu atau jalan masuknya zat dari luar dengan
bebas ternyata akan menimbulkan banyak gangguan atau penyakit pada
sistem pencernaan. Dimana penyakit tersebut akan mengganggu atau
mengancam orang yang menderitanya.

Kelenjar endokrin adalah kumpulan/sejumlah kelenjar yang fungsi


utamanya menghasilkan hormon kemudian melepaskan hormon tersebut
langsung kedalam aliran darah.

Kelenjar endokrin atau kelenjar buntu adalah kelenjar yang


nengirimkan hasil sekresinya langsung ke dalam darah yang beredar dalam
jaringan kelenjar tanpa melewati duktus atau saluran dan hasil sekresinya

34
disebut hormon. Sedangkan hormon adalah zat kimia yang di lepaskan
kedalam darah yang mempengaruhi kegiatan di dalam sel.

B. Saran

Makalah ini telah disusun berdasarkan dengan ruang lingkup


pembelajaran yang ada. Namun, kami menyadari bahwasanya masih
banyak kesalahan maupun kekurangan baik didalam penulisan ataupun
isinya. Oleh karena itu, kami minta kritik dan saran yang bersifat
membangun untuk perbaikan makalah ini selanjutnya. Semoga materi
yang ada didalam makalah ini dapat berguna bagi kita semua yang
mempelajarinya.

35
DAFTAR PUSTAKA

1. makalah/KULIAH/KONSEP KEBIDANAN/Bahanmteri
kompetensi bidan dan praktek professional bidan/PRAKTEK
PROFESIONAL SEORANG BIDAN BERBAGI ILMU Dengan
Jusrawathy Mursalim.htm

2. makalah/KULIAH/KONSEP KEBIDANAN/Bahan mteri


kompetensi bidan an praktek professional bidan/kompetensi bidan
dyahtrielchoiri.htm

3. makalah/KULIAH/KONSEP KEBIDANAN/Bahan mteri


kompetensi bidan dan praktek professional bidan/K ONSEP
KEBIDANAN PROFESIONALISME.htm

36

Anda mungkin juga menyukai