Anda di halaman 1dari 3

TUGAS RESUME

ASUHAN KEPERAWATAN LP DAN KELOMPOK KHUSUS


Ditujukan untuk memenuhi tugas Keperawatan Komunitas II

Dr. Joni Haryanto., S.Kp., M.Kes

Disusun Oleh :

RAYI LUGINA

131911123081

PROGRAM AHLI JENIS

FAKULTAS KEPERAWATAN

UNIVERSITAS AIRLANGGA

SURABAYA

2019
Lembaga permasyarakatan dan kelompok khusus
Sasaran pada asuhan keperawatan ini ialah individu keluarga dan kelompok khusus
Individu adalahbagian dari keluarga.
Keluarga : unit terkecil di masyarakat
Kelompok khusus : Bagian masyarakatyang memiliki kesamaan seperti usia, jenis kelamin dsb.
Kelompok kesehatan khusus yang memerlukanaskep : penyakit menular, TBC dll
Masalah kesehatan pada kelompok khusus bermula dari kelompok individu, seperti : kesling
(buang sampah, BAB, SPAL, dll), Gizi (kurang pengetahuan, pengolahan salah, kebiasaan
makan, pantangan, dll.)
Ruang lingkup pelayanan komunitas padakelompok khusus dan resti (di Lapas)
1. Promotif : peningkatan kesehatan dengan pemeliharaan kesehatan.
2. Preventif : mencegah terjadinya penyakit dan gangguan kesehatan.
3. Kuratif : merawat dan menyembuhkan, dapat dilakukannya kolaborasi
4. Rehabilitasi
5. Resosialitatif : kegiatan sebelum lepas dari lapas
Bentuk keperawatan : askep langsung, penkes, melakukan asuhan keperawatan dengan 5 proses
asuhan keperawatan.
Sistem penjara : Hukuman dengan isolasi terhadap penjahat supaya melindungi masyarakat.
Menurut John Howard (1777) : dasar-dasar studi pembaharu terbesar dibidang kepenjaraan dan
pembinaan narapidana. Pentingnya membina daripada menyiksa dan kekerasan dalam rangka
crime prevention.
Sistem permasyarakatan :
Pemberantasan pada kejahatan ialah bukan pidana tetapi apa yang telah dilakukan narapidana
mejadi baik dan tak melakukan kejahatan kembali.
Standard minimum rules for the treatment of prisoner : kategori narapidana yang berbeda akan
dipenjara dengan lembaga yang terpisah
Pembalasan : tidak ada pemikiran untuk memberi pembinaan, pembiaran, sering diperlihatkan
oleh desain fisik serta sikap petugas yang kasar.
Sistem Penjara :
1. Sistem Pennsylvania (1829) : Maximun security, tidak diperkenankan bercakap-cakap.
2. Auburn system : prinsip dasarnya sama dengan pennsylvania tetapi diizinkan berkumpul,
kaki dirantai
Transformasi : akhir abad ke-19 dan 20, pengamanan masyarakat tergantung pada upaya
perbaikan narapidana saat dipenjara.
PBB, Jenewa (1955) menetapkan standar minimal terkait dengan bangunan penjara, kapasitas
penjara, pedoman perlakuan terhadap narapidana, dll.
Perbandingan antara bui dan penjara :
Indonesia tidak menganut sistem penjara, namun sistem permasyarakatan. Sehingga tujuan akhir
setelah narapidana terbebas ialah untuk permasyarakatan, selama kehilangan kemerdekaan untuk
bergerak narapidana tetap harus diperkenalkan dengan masyarakat dan tidak diasingkan.
Pekerjaan yang diberikan kepada narapidana tidak boleh mengisi waktu atau hanya
diperuntukkan kepentingan jawatan atau kepentingan negara sewaktu saja.
Fokus pemasyarakatan bukan individu narapidana secara ekslusif tetapi kesatuan hubungan
antara narapidana dan masyarakat.
Jenis perencanaan :
1. Kondisi kesehatan jangka panjang : penyakit jantung, diabetes, gagal ginjal, dsb.
2. Penyakit mental : depresi, bunuh diri, menyakiti diri sendiri, dsb.
3. Ketagihan atau addictions
4. Kesehatan seksual dan penyakit menular.
Kunci perawatan pada kelompok khusus (narapidana)
1. Pasien, publik dan pegawai yang terlibat
2. Strategi kapasitas dan kapabilitas
3. Manajemen resiko
4. Staff manajemen dan performa
5. Bagian profesi lanjutan
6. Audit klinik
7. Manajemen informasi : Reka medis pasien sebagai tempat komunikasi
8. Pemimpin
9. Kerja tim.

Anda mungkin juga menyukai