Kelompok 1 Mikrobiologi
Kelompok 1 Mikrobiologi
DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 1
CAE CILIA NAINGGOLAN
ELYSA POMPI Br MANALU
SRI FANY
RIZKI INDAH SINAGA
SARNI HUTAGAOL
FRANCISKA DEBORA SIMANJUNTAK
FRISKA EVANY
MIDA SIHOTANG
JULIANA SAGALA
DOSEN PENGAMPU :
Dalam penyusunan makalah ini, kami menyadari bahwa dalam makalah ini masih
terdapat banyak kesalahan dan kekeliruan serta jauh dari kesempurnaan sebagaimana yang
kita harapkan. Oleh karena itu, dengan senang hati kami senantiasa mengharapkan kritik dan
saran yang sifatnya membangun demi kesempurnaan makalah ini di kemudian hari.
Demikianlah makalah ini disusun, semoga dapat bermanfaat bagi kita semua dan
semoga jerih payah kita mendapat berkah dari Tuhan Yang Maha Esa, Amin.
Penulis
i
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI...................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.Latar belakang
Seperti yang kita ketahui bersama, AIDS adalah suatu penyakit yang belum ada
obatnya dan belum ada vaksin yang bisa mencegah serangan virus HIV, sehingga
penyakit ini merupakan salah satu penyakit yang sangat berbahaya bagi kehidupan
manusia baik sekarang maupun waktu yang datang. Selain itu AIDS juga dapat
menimbulkan penderitaan, baik dari segi fisik maupun dari segi mental. Mungkin kita
sering mendapat informasi melalui media cetak, elektronik, ataupun seminar-seminar,
tentang betapa menderitanya seseorang yang mengidap penyakit AIDS. Dari segi fisik,
penderitaan itu mungkin, tidak terlihat secara langsung karena gejalanya baru dapat kita
lihat setelah beberapa bulan. Tapi dari segi mental, orang yang mengetahui dirinya
mengidap penyakit AIDS akan merasakan penderitaan batin yang berkepanjangan.
Semua itu menunjukkan bahwa masalah AIDS adalah suatu masalah besar dari
kehidupan kita semua. Dengan pertimbangan-pertimbangan dan alasan itulah kami
sebagai pelajar, sebagai bagian dari anggota masyarakat dan sebagai generasi penerus
bangsa, merasa perlu memperhatikan hal tersebut
1
1.3 Tujuan
1) Untuk mengetahui penyakit HIV/AIDS
2) Untuk mengetahui cara penularan HIV/AIDS
3) Untuk mengetahui tanda dan gejala penderita HIV/AIDS
4) Untuk mengetahui cara pencegahan HIV/AIDS
5) Untuk mengetahui bakteri Klamidia
6) Untuk mengetahui contoh penyakit yang disebabkan oleh bakteri chlamidya
7) Untuk mengetahui cara pencegahan bakteri chlamidya
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Definisi HIV/AIDS
Virus HIV ini dapat menyebabkan AIDS dengan cara menyerang sel darah putih
yang bernama sel CD4 sehingga dapat merusak sistem kekebalan tubuh manusia yang
pada akhirnya tidak dapat bertahan dari gangguan penyakit walaupun yang sangat ringan
sekalipun. Virus HIV menyerang sel CD4 dan merubahnya menjadi tempat berkembang
biak Virus HIV baru kemudian merusaknya sehingga tidak dapat digunakan lagi. Sel
darah putih sangat diperlukan untuk sistem kekebalan tubuh. Tanpa kekebalan tubuh
maka ketika diserang penyakit maka tubuh kita tidak memiliki pelindung. Dampaknya
adalah kita dapat meninggal dunia akibat terkena pilek biasa.
AIDS (Acquired Immune Deficiency Syndrome) merupakan dampak atau efek dari
perkembang biakan virus HIV dalam tubuh makhluk hidup. Virus HIV membutuhkan
waktu untuk menyebabkan sindrom AIDS yang mematikan dan sangat berbahaya.
Penyakit AIDS disebabkan oleh melemah atau menghilangnya sistem kekebalan tubuh
yang tadinya dimiliki karena sel CD4 pada sel darah putih yang banyak dirusak oleh
Virus HIV.
3
Ketika kita terkena Virus HIV kita tidak langsung terkena AIDS. Untuk menjadi
AIDS dibutuhkan waktu yang lama, yaitu beberapa tahun untuk dapat menjadi AIDS
yang mematikan. Saat ini tidak ada obat, serum maupun vaksin yang dapat
menyembuhkan manusia dari Virus HIV penyebab penyakit AIDS.
B. Cara Penularan
HIV tidak ditularkan atau disebarkan melalui hubungan sosial yang biasa seperti
jabatan tangan, bersentuhan, berciuman biasa, berpelukan, penggunaan peralatan makan
dan minum, gigitan nyamuk, kolam renang, penggunaan kamar mandi atau WC/Jamban
yang sama atau tinggal serumah bersama Orang Dengan HIV/AIDS (ODHA)
3. Secara vertical dari ibu hamil pengidap HIV kepada bayinya, baik selama hamil,
saat melahirkan ataupun setelah melahirkan.
4
C. Tanda dan Gejala pengidap HIV/AIDS
Gejala AIDS beraneka ragam dan tergantung pada manifestasi khusus penyakit
tersebut. Sebagai contoh, pasien AIDS dengan infeksi paru dapat mengalami demam dan
keluar keringat malam sementara pasien tumor kulit akan menderita lesi kulit. Gejala non
spesifik pada pasien AIDS mencakup rasa letih yang mencolok, pembengkakan kelenjar
leher, ketiak serta lipat paha, penurunan berat badan yang tidak jelas sebabnya dan diare
yang berlarut-larut.
Karena gejala-gejala yang belakangan ini dapat dijumpai pada banyak kondisi
lainnya, maka hanya kalau kondisi ini sudah disingkirkan dan gejala tersebut tetap ada,
barulah diagnosis AIDS di pertimbangkan, khususnya pada orang-orang yang bukan
termasuk kelompok resiko tinggi
D. Cara pencegahan
Cara pencegahan:
1. Hindarkan hubungan seksual diluar nikah. Usahakan hanya berhubungan dengan
satu orang pasangan seksual, tidak berhubungan dengan orang lain.
2. Pergunakan kondom bagi resiko tinggi apabila melakukan hubungan seksual.
3. Ibu yang darahnya telah diperiksa dan ternyata mengandung virus, hendaknya
jangan hamil. Karena akan memindahkan virus AIDS pada janinnya.
4. Kelompok resiko tinggi di anjurkan untuk menjadi donor darah.
5. Penggunaan jarum suntik dan alat lainnya ( akupuntur, tato, tindik ) harus dijamin
sterilisasinya.
5
Adapun usaha-usaha yang dapat dilakukan pemerintah dalam usaha untuk mencegah
penularan AIDS yaitu, misalnya : memberikan penyuluhan-penyuluhan atau informasi
kepada seluruh masyarakat tentang segala sesuatau yang berkaitan dengan AIDS, yaitu
melalui seminar-seminar terbuka, melalui penyebaran brosur atau poster-poster yang
berhubungan dengan AIDS, ataupun melalui iklan diberbagai media massa baik media
cetak maupun media elektronik.penyuluhan atau informasi tersebut dilakukan secara
terus menerus dan berkesinambungan, kepada semua lapisan masyarakat, agar seluarh
masyarakat dapat mengetahui bahaya AIDS, sehingga berusaha menghindarkan diri dari
segala sesuatu yang bisa menimbulkan virus AIDS.
E. Defenisi Clamidia
6
F. Contoh Penyakit
1. Uretritis
Infeksi di uretra merupakan manifestasi primer infeksi chlamydia. Masa inkubasi untuk
uretritis yang disebabkan oleh Chlamydia trachomatis bervariasi sekitar 1-3 minggu.
Pasien dengan Chlamydia, uretritis mengeluh adanya nyeri pada saat buang air kecil
(dysuria). Bila uretritis karena chlamydia tidak diobati sempurna, infeksi dapat
menjalar ke uretra posterio dan menyebabkan epididimitis dan mungkin prostatitis.
2. Proctitis
Chlamydia trachomatis dapat menyebabkan proctitis terutama pada pria homoseks.
Keluhan penderita ringan dimana dapat ditemukan cairan mukus dari rektum dan tanda
–tanda iritasi, berupa nyeri pada rektum dan perdarahan.
3. Epididimitis
Sering disebabkan oleh chlamydia trachomatis, yang dapat diisolasi dari uretra atau
dari aspirasi epididimis. Dari hasil penelitian terakhir mengatakan bahwa chlamydia
trachomatis merupakan penyebab utama epididimitis pada pria kurang dari 35
tahun.secara klinik epididimitis dijumpai berupa nyeri dan pembengkakan scrotum.
4. Prostatitis
Infeksi chlamydia trachomatis pada prostat pada umumnya penyebab infertilitas pada
pria.
5. Cervicitis
Chlamydia trachomatis menyerang epitel silindris mukosa serviks. Tidak ada gejala-
gejala yang khas membedakan cervicitis karena chlamydia trachomatis dan cervicitis
organisme lain.
6. Endometritis
Cervicitis oleh karena infeksi chlamydia trachomatis dapat meluas ke endometrium
sehingga terjadi endometritis. Tanda dari endometritis antara lain menorrhagia dan
nyeri panggul yang ringan.
7. Salpingitis
Terjadi karena ada penjalaran infeksi secara ascenden sehingga infeksi sampai ke tuba
dan menyebabkan kerusakan pada tuba. Hal ini dapat menyebabkan infertilitas dan
kehamilan ektopik. Umumnya mengeluh rasa tidak enak terus diperut bawah.
7
8. Perihepatitis
Infeksi chlamydia trachomatis dapat meluas dari serviks melalui endometrium ke tuba
dan kemudian parakolikal menuju diafragma kanan. Beberapa penyebaran ini
menyerang anterior liver dan peritoneum yang berdekan sehingga menimbulkan
perihepatitis.
G. Pencegahan Klamidia
1. Mengunakan Kondom
Kondom merupakan salah satu benda yang bisa melindungi anda dari penyebaran
penyakit kelamin termasuk klamidia. Kondom berfungsi untuk mencegah perpindahan
bakteri melalui cairan vagina dan air mani antarpasangan. Oleh karena itu, usahakan
untuk menggunakannya dengan benar setiap kali berhubungan seksual.
3. Menghindari Douching
Douching adalah teknik mencuci vagina dengan menyemprotkan larutan khusus ke
dalam saluran vagina. Teknik ini biasanya dilakukan dengan alat khusus berbentuk
kantong dan selang. Larutan yang dipakai dalam douching ini terbuat dari campuran
air, cuka, dan baking soda. Namun, sekarang ini banyak larutan douche yang
mengandung parfum dan bahan kimia lainnya. Douching sangat tidak dianjurkan
karena bisa mengurangi jumlah bakteri baik yang ada di vagina. Hal ini membuat
vagina lebih rentan terkena infeksi.
8
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
1) HIV (Human Immuno–Devesiensi) adalah virus yang hanya hidup dalam tubuh manusia,
yang dapat merusak daya kekebalan tubuh manusia. AIDS (Acguired Immuno–Deviensi
Syndromer) adalah kumpulan gejala menurunnya gejala kekebalan tubuh terhadap
serangan penyakit dari luar.
2) Tanda dan Gejala Penyakit AIDS seseorang yang terkena virus HIV pada awal permulaan
umumnya tidak memberikan tanda dan gejala yang khas, penderita hanya mengalami
demam selama 3 sampai 6 minggu tergantung daya tahan tubuh saat mendapat kontak
virus HIV tersebut.
3) Hingga saat ini penyakit AIDS tidak ada obatnya termasuk serum maupun vaksin yang
dapat menyembuhkan manusia dari Virus HIV penyebab penyakit AIDS yang ada
hanyalah pencegahannya saja.
4) Bakteri chlamydia merupakan satu-satunya genus bakteri dengan siklus reproduksi
bifasik dan merupakan genus bakteri intraselular dari famili Chlamydiaceae, ordo
Chlamydiales, kelas dan filum Chlamydiae.
5) Contoh penyakit : Uretritis, Proktitis, Epididimitis, Prostatitis, Servisitis, Endometritis,
Salfingitis dan Perihepatitis.
6) Pencegahan klamidia yaitu dengan cara, mengunakan kondom, membatasi jumlah
pasangan seks, menghindari douching dan melakukan tes secara rutin.
9
DAFTAR PUSTAKA
Widoyono.2005. Penyakit Tropis: Epidomologi, penularan pencegahandanpemberantasannya..
Djuanda, adhi. 2007. Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin. Jakarta: Balai Penerbit
Prawihardjo.
10