Anda di halaman 1dari 17

PENELITIAN SOSIOLOGI PEDESAAN

PERKEMBANGAN METODOLOGI
 Tiga macam jalur perkembangan itu adalah sebagai berikut:
1 . Perkembangan dari pendekatan mono-disiplin menjadi multi-
disiplin, berlanjut menjadi antar/intern-disiplin, dan berujung
(konon) menjadi trans-disiplin;
2. Perkembangan yang terjadi setelah mempertentangkan
antara penelitian akademik dengan praktik “turis abidin”
(penelitian bergaya “turis atas biaya dinas”), dan lahirlah
model RRA (Rapid Rural Appraisal);
3. Perkembangan dari pendekatan “positivis-obyektifisme”
menjadi pendekatan partisipatif, dan lahirlah PRA
(Participatory Rural Appraisal).
RAPID RURAL APPRAISAL (RRA)
 RRA adalah kegiatan mempelajari keadaan
pedesaan secara :
 intensif, berulang, eksploratif, dan cepat,

 dilakukan oleh kelompok kecil peneliti antar-disipilin


yang menggunakan sejumlah metode, alat, dan
teknik yang dipilih secara khusus,
 untuk meningkatkan pemahaman terhadap
keadaan pedesaan,
 dengan tekanan utama pada penggalian
pengetahuan penduduk setempat dan
 digabungkan dengan ilmu pengetahuan modern
(S.W.Grandstaff, T.B. Grandstaff, and C.W.
Lovelace, 1987).
PERBANDINGAN
WAWANCARA
INDIVIDU DAN
KELOMPOK DARI
SEGI TIPE YANG
DIWAWANCARA
DAN JENIS
INFORMASI YANG
DITANYAKAN
TUJUAN DAN PENERAPAN RRA
 RRA ini dapat diterapkan untuk berbagai tujuan
atau jenis studi, misalnya:
1 . menjajagi, mengidentifikasi, dan/atau
memdiagnosa masalah, isu, atau keadaan di
pedesaan;
2. membuat desain, memonitor, dan mengevaluasi
program, proyek, ataupun kegiatan pembangunan;
3. mengembangkan alih teknologi;
4. menanggapi satu bencana ataupun keadaan
darurat lainnya;
5. memperbaiki, menunjang, dan/atau melengkapi
tipe penelitian lainnya;
6. last but not least, membantu perumusan kebijakan.
SYARAT-SYARAT RRA
1 . tersedia tenaga peneliti yang memadai;
2. struktur penelitian itu sendiri harus cukup fleksibel;
3. hasil yang diinginkan memang akan memadai jika
dilakukan dengan RRA.
METODE PENGUMPULAN DATA
JENIS DATA DAN CARA MEMPEROLEHNYA
1 . Informasi mengenai segala sesuatu yang dapat diukur, dan
dikuantifikasikan menjadi besaran-besaran tertentu berupa
angka-angka (data kuantitatif).
2. Informasi mengenai gambaran suatu kejadian, suatu
peristiwa, ataupun suatu proses. Sifatnya kualitatif walaupun
gambaran itu dapat saja mengandung informasi berupa
angka-angka.
3. Informasi mengenai adat-istiadat, mengenai nilai budaya,
mengenai norma-norma, yang berlaku di lokasi yang menjadi
obyek studi.
4. Informasi mengenai sejarah.
Jenis informasi (2) s/d (4) itu semua merupakan data kualitatif.
JENIS DATA, SUMBER DATA DAN METODE
PENGUMPULAN DATA PRIMER
BEBERAPA JENIS KERJA LAPANGAN
KEGIATAN KERJA LAPANGAN DALAM KONTEKS
PENGGALIAN DATA PRIMER
PEMANFAATAN MONOGRAFI DESA/DOKUMEN
LAIN
(a) secara cepat menghubungkan data yang satu
dengan yang lain (misal: jumlah traktor dan jumlah
ternak; komposisi penduduk menurut umur dan
komposisi penduduk menurut tingkat pendidikan;
dll);
(b) dengan cepat dan jeli dapat mengidentifikasi
kejanggalan-kejanggalan angka di dalamnya; dan
(c) selanjutnya mencek dan menanyakan kebenaran
angkaangka tadi dengan teknik tertentu (yang
terakhir inilah yang perlu diperhatikan).
PENGUMPULAN DATA KUALITATIF
 Pendekatan Kualitatif
 Positivisme
 Fenomenologis

 Pertama adalah apa yang dikenal sebagai


positivisme yang berasal dari August Comte dan
juga Emile Durkheim. Kaum positivist mencari fakta
dan sebab-sebab gejala sosial, dengan hanya
sedikit perhatian pada keadaan atau tingkat
subyektif individu (Bogdan dan Taylor, 1975: 2).
FENOMENOLOGIS
 Kedua adalah apa yang biasa disebut sebagai
perspektif fenomenologis, yang terutama
bersumber dari pandangan Max Weber (cf. Berger
dan Luckman, 1967 untuk pembahasan lebih
mendalam).
 Kaum fenomenolog mementingkan perhatian pada
pemahaman atas tingkah laku manusia melalui
kerangka acuan si pelaku itu sendiri.
 Artinya, si peneliti harus berusaha untuk
memahami (verstehen) tingkah laku manusia
melalui “kacamata” orang yang diteliti itu sendiri,
yaitu bagaimana persepsi orang itu sendiri tentang
gejala sosial, tentang lingkungannya, pendeknya
tentang dunia ini.
PANDUAN WAWANCARA KUALITATIF
1 . Selama wawancara berjalan, tidak usah banyak mencatat.
Tetapi, informasi yang diperoleh harus segera dicatat setelah
kembali ke rumah, dalam bentuk yang dapat dibaca orang
lain.
2. Carilah kasus-kasus pengalaman yang konkret atau spesifik.
Kalau ada jawaban seperti: “Umumnya yang biasa dilakukan
di desa ini adalah demikian Pak…” Bukan bentuk informasi
demikian yang kita cari. Kita ingin tahu apa yang bena-rbenar
dilakukan atau dialami sendiri oleh si responden. Tentang hal-
hal yang “umum” atau tentang orang lain, kita dapat tanyakan
kepada informan kunci.
3. Pilihlah informan secara berimbang. Misalnya:
 majikan—buruh tani,
 petani peserta—petani non-peserta,
 pemilik tanah—penyakap,
 pengusaha industri—buruh.
MEMBUAT CATATAN
 Pencatatan Langsung. Maksud pencatatan ini
adalah pencatatan yang langsung dilakukan
selama proses wawancara/ observasi. Tujuan dari
pencatatan ini adalah hanya untuk menstimulir
ingatan kita guna mempermudah proses
pencatatan yang lengkap nantinya.
 Pencatatan yang Dibuat Setiap Hari di Rumah.

Ini adalah pencatatan tidak langsung dalam bentuk


catatan harian. Catatan harian ini merupakan alat
yang penting sekali di dalam proses penggalian
data di lapangan.
BENTUK CATATAN YANG BAGUS
1 . Pada bagian atas setiap catatan, harus dicatat:
(a) tanggal dan tempat observasi/wawancara yang
bersangkutan
(b) sumber informasi (misalnya, “Sanit, petani miskin
dari kampung Babakan”)
(c) klasifikasi topik untuk membantu “filing” dari
catatancatatan nanti. Sudah tentu, suatu informasi
bisa mencakup lebih dari dari satu topik.
BENTUK CATATAN YANG BAGUS
2. isi catatan lapangan dapat mengikuti urutan sebagai berikut:
(a) Isi faktuil/konkrit daripada catatan (= apa yang kita
dengar/apa yang kita lihat pada wawancara/observasi yang
bersangkutan), tanpa interpretasi dahulu).
(b) Kemudian (kalau ada) sedikit kesan tentang hubungan (links)
informasi ini dengan catatan-catatan/informasi lain. Apakah
kasus/keterangan yang bersangkutan mendukung atau
berkontradiksi dengan informasi yang telah kita peroleh dari
sumber-sumber lain, atau dengan kesan-kesan atau
kesimpulan-kesimpulan dari penelitian- penelitian lain yang
kita kenal?
(c) Kemudian sedikit interpretasi. Apa artinya/implikasinya
keterangan ini; apakah menimbulkan ide-ide baru, apakah hal
ini harus lebih diperhatikan pada penelitian berikutnya, dan
sebagainya.

Anda mungkin juga menyukai