Responsi Paru
Responsi Paru
BAB III
LAPORAN KASUS
ANAMNESA
Autoanamnesis
Pasien mengeluh batuk sejak 1 bulan yang lalu. Batuk yang dialami pasien
bersifat produktif berwarna putih kekuningan. Batuk dialami setiap saat dan frekuensi
batuk semakin sering dan memberat pada malam hari. Batuk tidak dipicu oleh dingin
maupun debu. Batuk disertai sesak memberat sejak 4 hari sebelum masuk rumah
sakit.
Selain batuk, pasien juga mengeluh demam dan menggigil sejak 1 bulan yang
lalu. Demam naik turun, memberat sejak 4 hari sebelum masuk rumah sakit. Pasien
mengaku pernah demam hingga suhu badan mencapai 39oC Demam dirasakan sangat
mengganggu aktivitas sehari-hari sampai pasien tidak dapat tidur dengan nyenyak di
malam hari.
Pasien juga mengeluh sesak nafas sejak 1 bulan yang lalu. Sesak yang
dirasakan hilang timbul. Sesak dirasakan saat berjalan + 100 m (ngrongsong) dan
membaik dengan istirahat. Saat tidur, pasien menggunakan 1 bantal. Pasien tidak
pernah terbangun di malam hari karena sesaknya. Sesak tidak disertai suara wheezing.
Keluhan sesak juga tidak diperberat oleh udara dingin maupun debu. Tidak
didapatkan keluhan pusing, mual muntah, serta penurunan berat badan, keringat
malam, nyeri dada, kaki bengkak, diare berkepanjangan dan sariawan.
Riwayat Pengobatan:
Riwayat Alergi :
Pasien merupakan perokok aktif 1 kotak perhari selama 30 tahun, pasien tidak
ada kontak dengan penderita TB. Pasien memiliki 6 anak (4 wanita, 2 pria)
Kulit
Inspeksi: pigmentasi, tekstur, turgor, Tidak terdapat kelainan
rash, luka, infeksi, tumor, petekie,
hematom, ekskoriasi, ikterus, kuku,
rambut
Palpasi: nodul, atrofi, sclerosis
Kepala dan Leher
Inspeksi: Bentuk kepala, sikatrik, Tidak terdapat pembesaran kelenjar
pembengkakan
Palpasi: Kelenjar limfe, pembengkakan,
nyeri tekan, tiroid, trakea, pulsasi vena
Auskultasi: Bruit
Pemeriksaan: JVP, Kaku kuduk
Telinga
Inspeksi: Serumen, infeksi, membran Tidak terdapat kelainan
timpani, tophi
Palpasi: Mastoid, massa
Hidung
3
Suara Napas: v v rh - - wh - -
v v - - - -
v v - - - -
Jantung
Inspeksi: iktus I : Iktus tidak terlihat
Palpasi: iktus, thrill P : Iktus teraba di ICS V MCL (S)
Perkusi: batas kiri, batas kanan, pinggang P : RHM ~ SL (D)
jantung LHM ~ iktus
Auskultasi: denyut jantung (frekuensi, A : S1, S2 single, murmur (-)
irama) S1, S2, S3, S4, gallop, murmur,
efection click, rub
4
Abdomen
Inspeksi: kontur, striae, sikatrik, vena, Flat, soefl, BU (+) dalam batas normal,
caput medusae, hernia epigastric pain (-), Liver span 8 cm dan
Palpasi: nyeri, defans/rigiditas, massa, tidak teraba, Traube space thympani dan
hernia, hati, limpa, ginjal limpa tidak teraba
Perkusi: resonansi, shifting dullness,
undulasi
Perkusi: peristaltik usus, bruit, rub
Punggung
Inspeksi: postur, mobilitas, skoliosis, Tidak terdapat kelainan
kifosis, lordosis
Palpasi: nyeri, gybus, tumor
Ekstremitas
Inspeksi: gerak sendi, pembengkakan, Pembengkakan pada ekstremitas (-),
merah, deformitas, simetri, edema, edema (-), pucat (-), panas (-), nyeri (-),
sianosis, pucat, ulkus, varises, kuku massa (-),
Palpasi: panas, nyeri, massa, edema,
denyut nadi perifer
Alat Kelamin
Laki-laki: sirkumsisi, rash, ulkus, sekret,
massa, nyeri
Perempuan: introitus, vagina, serviks, Tidak dievaluasi
uterus, adneksa, nyeri, tumor
Rektum
Hemoroid, fisura, kondiloma, darah, Tidak dievaluasi
sfingter ani, massa, prostat
Neurologi
Berdiri, gaya jalan, tremor, koordinasi, Gaya jalan normal, tremor (-), koordinasi
kelemahan, flaksid, spatik, paralisis, baik, flaksid (-), spastik (-), paralisis (-),
fasikulasi, saraf kranial, reflek fisiologis, fasikulasi (-), saraf kranial tidak
reflek patologis menunjukkan kelainan, reflek fisiologis
normal, reflek patologis (-)
Bicara
Disartria, apraksia, afasia Disartria (-), apraksia (-), afasia (-)
5
PemeriksaanLaboratorium
1. Hematologi (4/01/2017)
Lab Value
Hemoglobine 11,20 11,0-16,5 g/dl
Hct 32,50 40-47%
Leukocyte 14.790 3.500-10.300/µL
Trombocyte 469000 100.000-390.000/µL
MCV 84,90 80-97fL
MCH 29,20 26,5 – 33,5pg
Eu/bas/Neu/Ly/M 1,7/0,6/70,9/11,9/14, 0-4/0-1/51-67/25-33/2-5 %
o 9
SGOT/SGPT 23/14 0-32/0-32 U/L
Albumine 3,10 3,5 – 5,5 g/dL
Natrium 126 136-145 mmol/L
Kalium 2,61 3,5-5,0 mmol/L
Chlorida 94 98-106 mmol/L
Ureum 21 20-40 mg/dL
Creatinin 0,71 <1,2 mg/dL
Asam laktat 1,5 0,5-1,6 mmol/L
Billirubin T/D/I 0,39/0,19/0,20 <1,0/<0,25/<0,75
• Kesimpulan :
o Pneumonia
o Lung TB far advance lession
7
POMR
Cue and Clue Problem List Initial Diagnosed Planning Planning Therapy Planning
Diagnosed Monitoring
And Education
Tn. B/ 63th/ R29 1. Infeksi Paru Kronik 1.1 Lung TB moderate on - O2 10 lpm NRBM Subjektif, Vital
OAT kategori 1 Sign
Anamnesa : - IVFD NS 0,9% 20 tpm
PF:
8
Lab:
Lim/Mo : 11,9/14,9
CXR: Fibroinfiltrate di
kedua lapang paru dan
multiple cavitas diameter
0,1-0,2 mm di paru kanan
Tn.B/ 63thn/ R29 2. Infeksi Paru Akut 2.1 Pneumonia CAP Kultur sputum - O2 10 lpm via NRBM Subjektif, Vital
risk class III dan test Sign
Anamnesa :
sensitivitas - IVFD NS 0,9% 20 tpm
Pasien merasa sesak dan
antibiotik - Inj. Ceftriaxone 2 x 1 gr
batuk memberat sejak 4
hari SMRS. Sesak yang - Peroral:
PF :
TD:120/70mmHg
RR:22x/menit
Tax:37,4oC
Nadi: 89x/menit
Lab:
Leu 14.790, Neu 70,9%
PLT : 469.000
CXR : Fibroinfiltrate dan
airbronchogram di kedua
lapang paru.
Ny. N/ 48th/ R29 3. Ketidakseimbangan 5.1 Dehidrasi Obati penyakit penyebab Subjektif, Vital
elektrolit 5.2 Low intake Sign, Cek SE
Pasien terlihat lemah IVFD NS 0,9% 20 tpm ulang
K: 2,61
Na: 126
Cl: 94
10