Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

“KUALITAS ENERGI BIOMASSA DARI BAHAN LIMBAH”

Mata Kuliah: Dasar Konversi Energi


Dosen Pengampu : Peter Sahupala, S.T., M.T

Disusun Oleh :

EDWIN ANDRIAN

201920201034

KEMENTRIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


LABORATURIUM TEKNIK ELEKTRO
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MUSAMUS
MERAUKE
2020
DAFTAR ISI

MAKALAH....................................................................................................................i

DAFTAR ISI.................................................................................................................ii

KATA PENGANTAR..................................................................................................iii

BAB I.............................................................................................................................1

1.1 Latar Belakang................................................................................................1

2.1 Rumusan Masalah...........................................................................................1

3.1 Tujuan Penulisan.............................................................................................1

BAB II...........................................................................................................................2

4.1 Kualitas Briket Limbah Tebangan Kayu Galam Sebagai Sumber Energi
Alternatif....................................................................................................................2

5.1 Pemanfaatan Sekam Padi Untuk Pembuatan Biobriket..................................3

6.1 Kualitas Limbah Tongkol Jagung Sebagai Bahan Bakar...............................4

BAB III..........................................................................................................................6

7.1 Kesimpulan.....................................................................................................6

8.1 Saran...............................................................................................................6

DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................7

ii
KATA PENGANTAR

Puji syukur diucapkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmatNya sehingga makalah
ini dapat tersusun sampai dengan selesai. Tidak lupa kami mengucapkan terimakasih
terhadap bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan
baik pikiran maupun materinya.

Penulis sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi pembaca. Bahkan kami berharap lebih jauh lagi agar makalah ini
bisa pembaca praktekkan dalam kehidupan sehari-hari.

Bagi kami sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam
penyusunan makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman Kami.
Untuk itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca
demi kesempurnaan makalah ini.

Merauke, 21 November 2020

Penyusun

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Selama Kebutuhan energi nasional hingga tahun 2050 terus meningkat sesuai
dengan pertumbuhan ekonomi, penduduk, harga energi, dan kebijakan
pemerintah. Menurut Aninditha, Sugiyono, Ode dan Abdul (2018), pangsa
kebutuhan energi final terbesar pada tahun 2050 adalah bahan bakar minyak
(BBM) yakni sebesar 40,1%, diikuti oleh listrik (21,3%), gas (17,7%),
batubara (11,0%), dan sisanya LPG, bahan bakar nabati (BBN) dan biomassa
masing-masing di bawah 4%. Ketersediaan bahan bakar minyak maupun
bahan bakar fosil semakin lama akan semakin menipis mengingat konsumsi
dan ketergantungan masyarakat yang masih tinggi terhadap bahan bakar
tersebut. Pengolahan sumber energi terbarukan berbasis biomassa banyak
dikembangkan. Sumber biomassa seperti limbah tebangan kayu ataupun
bahan alami lainnya dapat dimanfaatkan dalam pembuatan briket. Briket
dapat diolah dari bioarang yang merupakan arang (bahan bakar) yang dibuat
dari bahan hayati atau biomassa seperti kayu, ranting, daun, rumput, jerami
maupun limbah pertanian lainnya yang dapat dikarbonisasi.

2.1 Rumusan Masalah

- Apa perbandingan setiap kualitas dari energi biomassa dari tempurung


kelapa, ampas gergaji, sekam padi.?

1
3.1 Tujuan Penulisan

- Agar dapat memahami perbandingan setiap kualitas dari energi biomassa


dari limbah kayu, ampas gergaji, sekam padi.

BAB II

PEMBAHASAN

4.1 Kualitas Briket Limbah Tempurung Kelapa Sebagai Sumber Energi

• Biomassa tempurung kelapa adalah salah satu bahan baku energi


alternatif dengan jumlah melimpah. Pemakaian tempurung kelapa dapat
meningkatkan nilai guna material yang sudah menjadi limbah atau produk
samping. Penelitian dilakukan dengan menggunakan reaktor gasifikasi
downdraft di Research Centre ITS, dimulai dengan melakukan pengujian
terhadap propertis tempurung kelapa secara proximate dan ultimate.
Kemudian dilanjutkan proses gasifikasi dengan pasokan biomassa secara
kontinyu setiap 10 menit sebesar 0,45 kg, 0,48 kg, 0,5 kg dan 0,52 kg
selama 120 menit dengan ukuran biomassa (0,8-12,6) cm² dan (12,7-50,3)
cm². Penelitian dilakukan dengan 4 variasi kecepatan suplai udara sebesar
3,57 m/s, 4,37 m/s, 5,05 m/s dan 5,64 m/s dengan pengaturan dimmer
pada blower. Hasil penelitian didapatkan nilai kalor bawah, komposisi
syn-gas dan nyala api terbaik pada AFR 0,88 dan ukuran tempurung
kelapa (0,8-12,6) cm². Besarnya nilai kalor bawah adalah 4718,33 kJ/mᶟ,
komposisi syn-gas 39,273% dari volume total serta nyala api yang
dihasilkan berwarna biru. Sedangkan efisiensi gasifikasi terbaik terjadi
pada AFR 1,17 untuk ukuran tempurung kelapa (0,8-12,6) cm² sebesar
52,030 %.

2
Gambar 1, tabel hasil uji briket tempurung kelapa

5.1 Pemanfaatan Sekam Padi Untuk Pembuatan Biobriket

• Limbah sekam padi adalah Biomassa memiliki potensi dan manfaat


menjadi sumber energi alternatif pengganti bahan bakar fosil yang ada
sekarang ini, biomassa memiliki stok atau pasokan yang berlimpah,
dalam penelitian ini digunakan sekam padi untuk pembuatan briket
dengan menggunakan metode pirolisa. Beberapa tahap persiapan
dilakukan dalam pembuatan briket dari sekam padi, yaitu menimbang
sekam padi 25 g. Zat perekat yang digunakan lem kayu dan bubur
kertas, masing-masing bahan perekat ditimbang sesuai dengan
perbandingan yang diinginkan 50 %, 75 %, 100 %, dan 125 %,
dicampurkan sekam padi dengan bahan perekat sesuai dengan
perbandingan yang di inginkan. Bahan pembuatan briket tersebut
dimasukkan kedalam alat cetak biobriket dan dikeringkan di dalam
oven, lalu dilakukan analisa terhadap briket tersebut, ada beberapa
analisa yang dilakukan di antaranya analisa nilai kalor, kadar air, kadar
abu, volatile matter, fixed carbon. Didapatkan hasil analisa nilai kalor

3
dan volatile matter semakin besar sesuai dengan perbandingan
perekatnya, dimana dengan perbandingan perekat lem kayu dengan
bubur kertas yang dibuat menghasilkan nilai kalor yang tinggi pada
perekat lem kayu.

Gambar 2, table kualitas mutu arang briket pada limbah sekam padi

6.1 Kualitas Limbah Tongkol Jagung Sebagai Bahan Bakar

• Tongkol jagung merupakan limbah pertanian yang banyak dijumpai di


Indonesia yang dapat diolah menjadi salah satu bahan bakar padat
alternatif. Karbonisasi (pirolisis) yang diikuti dengan pembriketan
merupakan salah satu cara yang dapat digunakan untuk mengolah
biomasa menjadi bahan bakar padat. Penelitian ini mempelajari
pengaruh suhu selama proses karbonisasi dan tekanan pada saat
pembriketan terhadap sifat pembakaran briket dari tongkol jagung.
Pada penelitian ini, proses karbonisasi dilakukan pada suhu 220ºC,
300ºC dan 380ºC sementara proses pembriketan dilakukan pada

4
tekanan 24,4 MPa, 48,8 MPa, 73,2 MPa, dan 97,6 MPa. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa proses karbonisasi yang dilakukan
dapat meningkatkan kandungan karbon dan nilai kalor briket dari
tongkol jagung. Kondisi operasi karbonisasi terbaik diperoleh pada
suhu 380°C, sementara untuk pembriketan dilakukan pada 97,6 MPa
yang dapat menaikkan kadar karbon sampai 67% dan nilai kalor
sampai 65%. Proses karbonisasi yang dilakukan dapat mengurangi
emisi CO dan laju pembakaran. Hasil penelitian juga menunjukkan
bahwa penekanan yang tinggi selama pembriketan juga dapat
mengurangi emisi CO dan laju pembakaran.

Gambar 3, table hasil pengujian Proximate analysis dan nilai kalor

5
BAB III
PENUTUP

7.1 Kesimpulan

- Kualitas briket Briket tempurung kelapa mempunyai kadar air 14,31%


dan abu 2,02 %. Walaupun nilai Volatile matter tidak begitu tinggi
16,53%, tetapi dengan kadar air yang rendah, briket ini mudah terbakar.
- Briket biomassa dari jerami padi dan tongkol jagung telah berhasil dibuat.
Hasil uji kualitas briket menunjukkan bahwa briket dari tongkol jagung
(100%) merupakan briket terbaik dinilai dari kadar abu dan kadar volatile
matter yaitu masing-masing sebesar 9,52% dan 9,7%. Sedangkan
berdasarkan nilai kalor, briket terbaik dengan nilai kalor tertinggi adalah
briket jerami padi (100%) yaitu sebesar 3562 Kcal/kg.

8.1 Saran

Penulis menyadari sepenuhnya jika makalah ini masih banyak kesalahan dan
jauh dari sempurna. Oleh karena itu, untuk memperbaiki makalah tersebut
penulis meminta kritik yang membangun dari para pembaca.

6
DAFTAR PUSTAKA

Naruse,L,Gani,A.,Morishita,K.,2001,'Fu ndamental Characteristic on Co-Combustion


ofI ow Rank Coal with Biomass', Pittsburg coal Conf
Standar Nasional Indonesia (SNI). (1995). Briket arang kayu (SNI 06-3730-1995).
Badan Standardisasi Nasional. Indonesia.
Dewi, Siagian. 1992. The potential of biomassa residues as energy sources in
indonesia. Jakarta : LIPI.

7
DAFTAR PUSTAKA

Hasfianti, F., Sriningsih, E. and Subhanuddin, D., 2020. Kualitas Briket Berbahan
Limbah Tebangan Kayu Galam Sebagai Produk Energi Alternatif.
Standar Nasional Indonesia (SNI). (1995). Briket arang kayu (SNI 06-3730-1995).
Badan Standardisasi Nasional. Indonesia.
Dewi, Siagian. 1992. The potential of biomassa residues as energy sources in
indonesia. Jakarta : LIPI.

Anda mungkin juga menyukai