Anda di halaman 1dari 4

Amalan-AmalanYang Paling Dicintai Allah

Alhamdulillahi rabbil ‘alamin, ashalatu wassalamu ‘ala asyrafil anbiya wal


mursalin, Nabiyyina Muhammadin wa alihi wa shahbihi wa man tabi’ahum bi
ihsanin ila yaumiddin. Wa asyhadu an laa ilaaha illallahu la syarikalah wa
asyhadu anna muhamm dan rasulullah. Ammaba’du.

Dahulu di zaman Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam ada seorang laki-laki yang


datang kepada Rasulullah. Lalu ia bertanya: wahai Rasulullah, siapa orang
yang paling dicintai oleh Allah? Dan apa amalan yang paling dicintai oleh
Allah? Maka Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda:

“manusia yang paling dicintai oleh Allah adalah yang paling bermanfaat
untuk manusia. Dan amalan yang paling dicintai oleh Allah adalah
kegembiraan yang engkau masukan ke hati seorang mukmin, atau engkau
hilangkan salah satu kesusahannya, atau engkau membayarkan hutangnya,
atau engkau hilangkan kelaparannya. Yang demikian itu lebih aku cintai
daripada ber-i’tikaf di masjid Nabawi selama sebulan lamanya. Dan siapa yang
menahan marahnya maka Allah akan tutupi auratnya. Barangsiapa yang
menahan marahnya padahal ia bisa menumpahkannya, maka Allah akan
penuhi hatinya dengan keridhaan di hari kiamat. Dan barangsiapa berjalan
bersama saudaranya sampai ia memenuhi kebutuhannya, maka Allah akan
mengokohkan kedua kakinya di hari ketika banyak kaki-kaki terpeleset ke api
neraka” (HR. Ath Thabrani 6/139, dishahihkan Al Albani dalam Silsilah Ash
Shahihah 2/575). HR. Ath Thabrani terdapat 30000 hadist ada yang shaih dan
hasan. Mudah2an ini termasuk yang shahih.

Jadilah orang yang bermanfaat

Ketika Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam ditanya siapa orang yang


paling dicintai oleh Allah, ternyata ia adalah orang yang paling bermanfaat
untuk manusia. Ini menunjukkan kepada kita bahwa Islam mengajarkan agar
kita gemar memberikan manfaat kepada orang lain. Bukan sebaliknya, yaitu
menjadikan agar bagaimana orang lain bermanfaat buat kita. Tapi yang
hendaknya kita pikirkan adalah bagaimana agar kita bisa memberikan manfaat
untuk orang lain. Oleh karena itulah Rasulullah Shallallahu’alaihi
Wasallam menganjurkan kepada umatnya agar memiliki jiwa yang gemar
memberi manfaat dan tidak bersandar kepada orang lain. Oleh karena itu juga
Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda: “bersemangatlah kalian
kepada apa yang bermanfaat bagi kalian, mintalah pertolongan Allah dan
jangan malas” (HR. Bukhari 3591, Muslim 2664). Seorang mukmin selalu
memikirkan bagaimana agar hidupnya bermanfaat.

Orang yang punya kelebihan harta, ia berpikir bagaimana memberi manfaat


dengan harta saya. Siapa yang memiliki kelebihan ilmu, ia berpikir bagaimana
ilmunya bisa memberi manfaat kepada manusia. Siapa yang memiliki tenaga ia
berpikir bagaimana agar tenaganya bisa bermanfaat kepada manusia.
Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda: “engkau membantu
seseorang menaikan barang ke atas kendaraannya, itu adalah sedekah” (HR.
Muslim, 1009) yang bermanfaat bagi orang lain.

Dalam bukunya, From Being Successful to Being Significant, Finklestein 2013,


menyatakan manuasia punya beberapa modal untuk menjadi bermanfaat bagi
sesama dengan 3T,yang menurut saya mungkin mereka membaca Hadist
Rasulullah. T yang pertama adalah Time. Waktu adalah manfaat yang besar
bagi kita untuk orang lain, waktu bermain dengan anak, tetangga keluarga dan
yang terpenting waktu dengan orang tua. Waktu tersebut tidak bisa diganti
dengan uang ataupun harta lainnya. Tyang kedua adalah Talent. Dengan ilmu,
kita bisa membantu orang lain. Banyak orang sekarang dengan sukarela
membantu mesjid membuat pembukuan yang baik atau membantu petani
mengajarkan bagaimana cara untuk melakukan kelola uang yang baik. Terakhir
adalah Treasure. Dengan kemauan, kita dapat melakukan apapun untuk dapat
membantu orang lain.

Senangkan hati saudaramu

Lalu dalam hadits di atas, Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda:


“amalan yang paling dicintai oleh Allah adalah kegembiraan yang engkau
masukan ke hati saudaramu”.

Subhaanallah… ketika seseorang melihat saudaranya sedang bersedih hati


hendaknya ia berusaha gembirakan hatinya. Atau ia melihat temannya sedang
sakit, hendaknya ia hibur hatinya agar bisa semakin sabar dengan sakitnya
tersebut. Itu amalan yang besar di sisi Allah Subhanahu wa Ta’ala.

Dalam riwayat At Tirmidzi juga Rasulullah Shallallahu’alaihi


Wasallam bersabda: “barangsiapa yang menghilangkan salah satu kesulitan
seorang mukmin maka Allah kelak akan hilangkan salah satu kesulitannya
pada hari kiamat”. Siapa di antara kita yang tidak ingin dihilangkan
kesulitannya di hari kiamat? Karena kesulitan di hari kiamat lebih dahsyat dan
lebih keras.
Di negara sana ada istilah Pay It Forward: yang maksudnya bila kita
menyenang kan orang lain atau membantu orang lain, maka Akan dibalas oleh
beberapa orang lain yang tidak kamu kenal. Dalam Islam, bayangkan bila kita
dicintai Allah dengan kita menyenang kan orang lain atau membantu orang
lain, maka Allah Akan mendatangkan rejeki kita dari yang tidak kita sangka
sangka. Rejeki jangan selalu diidentikan dengan harta dan tahta, namun anak
yang shalih, tetangga yang baik, orang tua yang sehat adalalah sebuah rejeki.
Bila yang tidak percaya Tuhan saja percaya dengan adanya kebaikan, maka
kita dengan tunttunan AlQuran dimana tiada keraguan didalamnya, harusnya
lebih dapat berbuat baik lagi diabnding orang lain. Seperti dalam QS.Ath-
Thalaq:2-3; Barangsiapa yang bertaqwa kepada Allah niscaya Dia akan
mengadakan baginya jalan keluar. Dan memberinya rezki dari arah yg tiada
disangka-sangkanya. Dan barangsiapa yang bertawakkal kepada Allah niscaya
Allah akan mencukupkan (keperluan) nya. Sesungguhnya Allah melaksanakan
urusan (yang dikehendaki) Nya. Sesungguhnya Allah telah mengadakan
ketentuan bagi tiap-tiap sesuatu."

Bantulah orang yang terbelit hutang

Kemudian kata Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam amalan yang dicintai


Allah selanjutnya, “.. atau engkau membayarkan hutang untuknya”.

Dahulu, ada seorang laki-laki yang suka berbaik hati memberikan hutangan
kepada orang lain. Kemudian ia berkata kepada pelayannya, “wahai pelayan
coba kamu lihat, adakah diantara mereka yang sulit membayar hutang? Jika
ada bebaskan saja hutangnya”. Maka kata Rasulullah Shallallahu’alaihi
Wasallam tentang lelaki ini, pada hari kiamat Allah akan berkata kepadanya,
“Aku lebih berhak kepadanya dari engkau, wahai Malaikat bebaskan ia dari
api neraka” (HR. Muslim 1560).

Dapat saya sampaikan disini, bila kita melihat sosial media, instagram, program
kemanusiaan Indonesia Dermawan/ACT, dimana lebih dari ribuan petani yang
terjerat rentenir dan meminta bantuan sesama kita baik dengan membantu
penyelesaian hutang dan memberikan pengetahuan mengenai bahayanya
rentener. Pepatah cina "If you continually give, you will continually have."

Demikianlah, ketika seseorang membebaskan saudaranya dari hutang, Allah


akan bebaskan ia dari adzab api neraka pada hari kiamat.

Tahan amarahmu

Lalu Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam mengatakan, “…siapa yang


menahan marahnya maka Allah akan tutupi auratnya”.
Karena amarah seringkali menimbulkan perbuatan dan perkataan yang tidak
terkontrol, sehingga menjatuhkan martabat pelakunya. Marah ada dua jenis:

Marah yang Terpuji; Dilakukan untuk membela diri, agama, kehormatan, atau


menolong orang yang didzalimi

Marah yang Tercela; Merupakan marah yang dilakukan atas dasar balas


dendam atau keegoisan diri sendiri. Marah yang tidak untuk menegakkan
kebenaran atau marah yang diiringi dengan perbuatan tercela lainnya.

Jika kita marah yang tercela, makan bukan saja tidak dicintai Allah saja namun
beberapa kerugiannya termasuk Adzab Allah menunggu bagi yang sering
meluapkan amarahnya. Karenanya beliau juga bersabda, “Barangsiapa yang
menahan marahnya padahal ia bisa menumpahkannya, maka Allah akan
penuhi hatinya dengan keridhaan di hari kiamat”. Seorang raja yang marah
kepada bawahannya padahal ia mampu untuk melakukannya, atau seorang
ayah yang marah kepada anaknya padahal ia mampu untuk melakukannya,
maka Allah akan panggil dia di hari kiamat dan Allah akan pilihkan bagi dia
bidadari-bidadari surga ia inginkan.

Anda mungkin juga menyukai