6251 13220 1 SM
6251 13220 1 SM
INFO ARTIKEL A B S T R A C T / A B S T R A K
Article History: The purity and concentration of DNA information from some sample are important to
Received: 2 Dec. 2015 measure the degree of contamination. Anopheles barbirostris mosquitoes samples from
Revised: 24 May 2016 Kalukutinggu Village was extracted to obtain the genome DNA using PureLink Genomic
Accepted: 8 June 2016 DNA mini Kits. The purity and concentration of DNA Anopheles barbirostris was
measured by using nano spectrophotometer. The results showed that DNA
Keywords: concentrationwas 17,33 – 34,79 ug/ml, and their purity were 1,90 average. The purity
Measurement and concentration of the DNA from the samples showed were not contaminated and
DNA Concentration eligible for the next step, that is DNA amplification.
DNA purity
Anopheles barbirostris
Kata kunci: Informasi mengenai konsentrasi dan kemurnian DNA sangat diperlukan untuk
Pengukuran mengetahui derajat kontaminasi suatu sampel. Telah dilakukan ekstraksi genom DNA
Konsentrasi DNA Anopheles barbirostris dengan metode PureLinkTM Genomic DNA mini Kits untuk
Kemurnian DNA mendapatkan DNA genom yang kemudian diukur konsentrasi dan kemurniannya.
Anopheles barbirostris Sampel nyamuk Anopheles barbirostris yang digunakan berasal dari desa Kalukutinggu
dan Palolo. Pengukuran konsentrasi DNA dilakukan dengan menggunakan nano
spectrofotometer dan diperoleh konsentrasi DNA sekitar 17.33 - 34.79 µg/ml dengan
tingkat kemurnian rata-rata 1,90. Hasil Konsentrasi dan kemurnian DNA An.
barbirostris menunjukkan rata-rata sampel tidak terkontaminasi dan memenuhi syarat
untuk dilakukan proses selanjutnya yaitu amplifikasi DNA.
7
Jurnal Vektor Penyakit, Vol. 10 No. 1, 2016 : 7-10
Pengukuran kuantitas DNA dilakukan dengan sebanyak 200 µl kemudian vortex selama lima
metode spektrofotometri menggunakan detik. Sebanyak 200 µl ethanol 96-100%
spektrofotometer pada panjang gelombang ditambahkan ke dalam setiap tube kemudian
(λ) 260 dan 280 nm.8 Kemurnian DNA vo r t e x s e l a m a l i m a d e t i k , L a r u t a n
ditentukan dengan menghitung rasio dipindahkan ke dalam tube ke PureLink TM spin
absorbansi pada A260 dengan A280 (Ratio column. Kolom disentrifus pada kecepatan
A260:A280). Molekul DNA dikatakan murni 1000 g, selama 1-3 menit. Tube koleksi
jika rasio absorbansinya berkisar antara 1,8 – dibuang dan pindahkan spin column ke tube
9
2,0. koleksi yang baru. Lima ratus mikroliter Wash
Informasi mengenai konsentrasi dan Buffer ditambahkan ke spin column dan
kemurnian DNA sangat diperlukan untuk disentrifus pada kecepatan 12.000 rpm, suhu
mengetahui derajat kontaminasi suatu ruang selama lima menit. Tube koleksi
sampel dan apakah sampel tersebut baik selanjutnya dibuang dan spin column
untuk digunakan pada tahap selanjutnya. Oleh ditempatkan ke eppendorf tube dan
karena itu, dilakukan pengukuran terhadap ditambahkan Elution Buffer sebanyak 25µl.
ku a n t i t a s b a i k ko n s e n t ra s i m a u p u n
Inkubasi di suhu ruang selama satu menit.
kemurnian DNA genom.10 Sentrifus kolom pada kecepatan maksimal
(12.000 rpm) pada suhu ruang selama 1-3
BAHAN DAN METODE menit. Eppendorf tube yang mengandung
DNA, dipindahkan ke kolom eppendorf tube
Proses ektraksi DNA dilakukan
TM yang baru dan penambahan Elution Buffer
menggunakan prosedur kerja PureLink
diulangi. Tube disentrifus pada kecepatan
Genomic DNA mini Kits dari invitrogen.1
maksimal (12.000 rpm) pada suhu ruang
PureLinkTM Genomic DNA mini Kits adalah
selama 1-2 menit. Tabung spin column
paket ekstraksi DNA yang terdiri atas Lysis
dibuang dan larutan berisi DNA pada
Buffer, Digestion Buffer, Wash Buffer 1, Wash
Eppendorf tube dicek konsentrasi DNA
Buffer 2, Elution Buffer, Rnase, Proteinase K.
menggunakan nano spectrofotometer (ND-
Kit PureLink® Genomic DNA menggunakan
1000 v 3.5.2) pada panjang gelombang A260
kolom yang prinsip kerjanya didasarkan pada
dan A280.
ikatan selektif DNA pada membran berbahan
silika dan garam chaotropic sehingga dapat
mengikat dan melepaskan DNA lebih efisien. HASIL
Lysis buffer pada kit ini telah dioptimasi untuk Hasil konsentrasi DNA genom nyamuk An.
meningkatkan aktivitas proteinase K sebagai barbirostris dari Desa Kalukutinggu rata-rata
enzim yang membantu dalam denaturasi sebesar 17.33 - 26.78 µg/ml, paling rendah
protein. pada sampel satu dan paling tinggi pada
Sampel nyamuk dimasukkan ke dalam sampel tiga. Hasil konsentrasi DNA genom
eppendorf tube (satu ekor nyamuk per nyamuk An. barbirostris di desa Palolo rata-
eppendorf tube) ditambahkan PBS 20 µl dan rata sebesar 19.91 - 34.79 µg/ml. Paling
digerus dengan pellet pestle sampai hancur. rendah pada sampel A dan paling tinggi pada
Tambahkan 180 µl Genomic Digestion Buffer sampel B.
dan 20 µl proteinase-K, divortex dan Nilai tersebut diperoleh dari hasil
diinkubasi pada dry bath (Thermolyne) selama absorbansi panjang gelombang A260 yang
0
dua malam dengan suhu 55 C. Setelah jaringan ditunjukkan pada alat spektrofotometer,
lisis, campuran disentrifus pada kecepatan sehingga diketahui konsentrasi DNA sampel 1
maksimal (12.000 rpm) pada suhu ruang adalah = 17.33 µg/ml yaitu dengan
selama sekitar lima menit. Supernatan menggunakan rumus :
diambil dan dipindah ke eppendorf tube yang
Konsentrasi sampel = A260 x faktor pengenceran x 50
baru, ditambahkan RNAse A sebanyak 20 µl ke
dalam setiap tube, kemudian divortex selama
Untuk perhitungan sampel lainnya
lima detik, inkubasi di suhu ruang selama dua
menggunakan rumus yang sama. Sedangkan
menit. Selanjutnya dilakukan penambahan ke
untuk Kemurnian DNA dilihat dari nilai rasio
tiap tube Genomic Lysis/Binding Buffer
8
Pengukuran Konsentrasi ..................... (Hasrida Mustafa, et. al)
9
Jurnal Vektor Penyakit, Vol. 10 No. 1, 2016 : 7–10
10