Gambar 1. Klasifikasi Glickman dari keterlibatan furkasi. (A) Keterlibatan furkasi grade I. Walaupun ruang
terlihat pada furkasi, tidak ada komponen horizontal yang terlihat pada probing. (B) Furkasi grade
II pada tengkorak kering. Tercatat komponen horizontal dan vertikal dari cul-de-sac ini. (C) Furkasi
grade III pada molar maksila. Probing mengkonfirmasi bahwa furkasi bukal berhubungan dengan
furkasi distal dari molar ini, akan teetapi furkasi terisi dengan jaringan lunak. (D) Furkasi grade IV.
Jaringan lunak telah resesi yang memungkinkan pandangan langsung ke furkasi.1
Gambar 2. Representasi skematik dari lesi furkasi non-paparan: (a) Kelas I: lesi insipien. Kehilangan perlekatan
horizontal 2 mm atau kurang; (b) Kelas II: kehilangan perlekatan horizontal 3 mm atau lebih; (c)
Kelas III: kehilangan perlekatan horizontal menyeluruh (through and through).3
Gambar 3. Lesi furkasi non-paparan: (kiri) Kelas I; (tengah) Kelas II; (kanan) Kelas III. 3
Gambar 5. Lesi furkasi terpapar: (kiri) Kelas I; (tengah) Kelas II; (kanan) Kelas III. 3
Gambar 4. Representasi skematik dari lesi furkasi terpapar: (a) Kelas I: lesi insipien. Kehilangan perlekatan
horizontal 2 mm atau kurang; (b) Kelas II: kehilangan perlekatan horizontal 3 mm atau lebih; (c)
Kelas III: kehilangan perlekatan horizontal menyeluruh (through and through).3
1.5. Tarnow and Fletcher1,3
Tarnow dan Fletcher menggunakan subklasifikasi yang mengukur kedalaman vertikal
yang dapat dilakukan probing dari furkasi ke arah apikal, hal ini digunakan untuk melengkapi
klasifikasi horizontal (I-III). Subklas yang diusulkan yaitu:
Subklas A: kehilangan tulang vertikal 3mm atau kurang.
Subklas B: kehilangan tulang vertikal 4-6 mm.
Subklas C: kehilangan tulang dari forniks 7 mm atau lebih.
Hemiseksi merupakan pembelahan gigi berakar dua menjadi dua bagian terpisah.
Proses ini disebut juga bikuspidisasi atau separasi dikarenakan mengubah molar
menjadi dua akar terpisah. Hemiseksi cenderung dilakukan pada molar mandibula
dengan keterlibatan furkasi kelas II bukal dan lingual atau kelas III.1
Gambar 8. Hemiseksi molar kedua kanan dengan keterlibatan furkasi grade II dalam, selanjutnya akan
dipisahkan dengan terapi ortodontik untuk memfasilitasi restorasi.1
d. Ekstraksi
Ekstraksi gigi dengan defek through and through (kelas III dan IV) dan kehilangan
perlekatan lanjut merupakan terapi yang sesuai bagi pasien yang tidak dapat atau tidak
berkeinginan melakukan kontrol plak yang memadai, memiliki level aktivitas karies
yang tinggi, yang tidak mau berkomitmen terhadap program pemeliharaan yang sesuai,
atau memiliki faktor sosioekonomis yang tidak memungkinkan terapi yang lebih
kompleks.1
Referensi
1. Newman MG, Takei HH, Klokkevold PR, Carranza FA. Carranza’s Clinical
Periodontology. 13th ed. Philadelphia: Elsevier. 2019. 653, 655-8, 658.e3.
2. Parihar AS, Katoch V. Furcation involvement and its treatment: a review. J Adv Med
Dent Scie Res. 2015;3(1):82-86.
3. Pilloni A, Rojas MA. Furcation involvement classification: a comprehensive review
and a new system proposal. Dent J. 2018;6(34):3-8.
4. Saha AP, Saha S, Biswas BK. Management of furcation involvement: a case series. Int
J Oral Health Med Res. 2018;5(3):41, 44.