Anda di halaman 1dari 10

Nama : Mulyani

NIM : B1031191021

BAB 17

INVESTASI

1.1 ASET KEUANGAN


Aset keuangan adalah kas, investasi ekuitas dari perusahaan lain , atau hak
kontrkatual untuk menerima kas dari pihak lain. IASB mencatat bahwa nilai wajar
dan pendekatan berbasis biaya dapat memberikan informasi yang berguna bagi
pembaca laporan keuangan untuk aset keuangan jenis tertentu dalam keadaan tertentu.
Akibatnya, IASB mewajibkan perusahaan menglarifikasikan aset keuangan dalam 2
kategori, biaya perolehan diamortasi dan nilai wajar tergantung pada keadaannya. Ada
beberapa pihak (minimal 2 pihak) yang merupakan pihak penting dalam aset
keuangan. Pihak yang telah setuju untuk melakukan pembayaran kas di masa datang
disebut issuer (emiten). Sementara pemilik atau pemegang asset keuangan disebut
investor. Berikut adalah contoh-contoh aset keuangan dan peranan dari person dalam
aset keuangan tersebut. Secara umum, IFRS mengharuskan perusahaan menentukan
bagaimana mengukur aset keuangan berdasarkan 2 karakteristik :
a. Model bisnis perusahaan untuk mengelola aset keuangan
b. Karakteristik arus kas Jika perushaan memiliki

1.2 INVESTASI INSTRUMEN EKUITAS


Menurut PSAK 50 (Revisi 2014) Instrumen Keuangan: Penyajian, instrument
ekuitas adalah setiap kontrak yang memberikan hak residual atas asset suatu antitas
setelah dikurangi dengan seluruh liabilitasnya. Pada Perseroan Terbatas, hak residual
ini terdapat pada saham sehingga instrumen ekuitas. Investasi pada instrumen ekuitas
mencerminkan kepemilikan atas saham yang diterbitkan oleh entitas lain. Pada PSAK
50 (Revisi 2014) dinyatakan bahwa investasi pada instrument ekuitas yang diterbitkan
entitas lain memenuhi definisi instrument keuangan, yaitu asset keuangan. Pihak yang
memperoleh kepemilikan saham disebut investor sedangkan pihak yang menerbitkan
saham disebut investee.
Investasi ekuitas (equity investment) adalah kepemilikan saham biasa, saham
preferen, dan kapital lain. Investasi ekuitas juga mencakup hak untuk memperoleh
atau melepaskan bagian kepemilikan dengan harga yang sudah disepakati/yang dapat
ditentukan seperti waran dan hak. Biaya Investasi ekuitas mencakup harga sekuritas.
Komisi dan fee Broker dicatat sebagai biaya. Besar kecilnya kepemilikan saham
sebuah perusahaan (investee) oleh sebuah perusahaan lain (investor) akan
menentukan perlakuan akuntansi investasi Klasifikasi investasi tersebut tergantung
pada persentase hak suara investee yang dipegang oleh investor:
 Kepemilikan kurang dari 20 persen (metode nilai wajar)-investor memiliki hak
pasif.
 Kepemilikan antara 20 persen dan 50 persen (ekuitas metode)-investor
mempunyai pengaruh signifikan.
 Kepemilikan lebih dari 50 persen (laporan konsolidasi)-investor memiliki hak
mengendalikan.

1) Pengaruh signifikan (PSAK 15): Kekuasaan untuk berpartisipasi dalam kebijakan


keuangan dan operasional investee, tetapi tidak mengendalikan atau
mengendalikan bersama atas kebijakan tersebut. Disebut juga investasi di entitas
asosiasi. Umumnya dibuktikan dengan satu atau lebih cara berikut:
 Keterwakilan dalama dewan direksi dan dewan komisaris atau organ setara di
investee,
 Partisipas dalam proses pembuatan kebijakan, termasuk partispasi dalam
pengambilan keputusan tentang dividen atau distribusi lainnya,
 Adanya transaksi material antara investor dan investee,
 Pertukaran personel manajerial, atau
 Penyediaan informasi teknis pokok.

2) Pengendalian (PSAK 4): Kekuasaan untuk mengatur kebijakan keuangan dan


operasional suatu entitas untuk memperoleh manfaat dari aktivitas tersebut.
Pengendalian juga ada ketika entitas investor memiliki setengah atau kurang
suara di investee, jika terdapat:
a) Kekuasan yang melebihi setengah hak suara sesuai perjanjian dengan investor
lain,
b) Kekuasan untuk mengatur kebijakan keuanan dan operasional entitas
berdasarkan anggaran dasar atau perjanjian,
c) Kekuasan untuk menunjuk atau mengganti sebagian besar dewan direksi dan
dewan komisaris atau organ pengatur setara dan mengendalikan entitas
melalui dewan atau organ tersebut, atau
d) Kekuasan untuk memberikan suara mayoritas pada rapat dewan direksi dan
dewan komisaris atau organ setara dan mengendalikan dewan direksi dan
dewan komisaris atau organ setara.

1.2.1 Investasi Ekuitas Pada Nilai Wajar


Metode nilai wajar (biaya) (fair values/cost method), cost method merupakan
perusahaan investor yang tidak mempunyai kemampuan untuk mempengaruhi
aktivitas dan investi. Menurut metode biaya, investasi dalam saham biasa dicatat pada
biayanya dan dividen dari laba berikutnya dilaporkan sebagai pendapatan dividen.
Metode biaya dapat digunakan oleh perusahaan induk dalam mempersiapkan laporan
keuangan yang juga digunakan sebagai informasi tambahan untuk laporan
konsolidasi.

Berdasarkan IFRS, anggapan bahwa investasi ekuitas held-for-trading.


Artinya, perusahaan memegang sekuritas ini untuk mendapatkan keuntungan dari
perubahan harga. Seperti dengan investasi utang yang held-for-trading, aturan
akuntansi dan pelaporan untuk investasi adalah nilai surat berharga sebesar nilai
wajarnya dan mencatat laba dan rugi yang belum direalisasi dalam laba bersih.
(metode nilai wajar). Namun, beberapa investasi ekuitas diadakan untuk tujuan selain
perdagangan. Sebagai contoh, sebuah perusahaan mungkin menahan investasi ekuitas
dalam rangka untuk menjual produkproduknya di daerah tertentu. Dalam situasi ini,
pencatatan keuntungan dan kerugian yang belum direalisasi dalam pendapatan, seperti
yang diperlukan untuk investasi perdagangan, tidak menunjukkan kinerja perusahaan
sehubungan dengan investasi ini. Akibatnya, IFRS memungkinkan perusahaan untuk
mengklasifikasikan beberapa investasi ekuitas sebagai nontrading. Non-trading
investasi ekuitas dicatat sebesar nilai wajar pada laporan posisi keuangan, Mencatat
laba dan rugi yang belum direalisasi dalam penghasilan komrehensif lain.

1.2.2 Metode Ekuitas


Dalam metode ekuitas diketahui adanya hubungan ekonomi yang nyata antara
investor dan investee. Investor pada awalnya dicatat pada biaya saham yang
diperoleh, tetapi kemudian disesuaikan setiap periode untuk memperhitungkan
perubahan aktiva bersih investee. Yaitu, jumlah tercatat investasi secara periodeik
ditambah/dikurangi dengan bagian proporsional investor atas laba/rugi investee
dikurangi dengan semua dividen yang diterima investor dari investee. Metode ekuitas
mengakui bahwa laba investee akan menambah aktiva bersih investee, dan bahwa
kerugian serta dividen investee mengurangi aktiva bersih tersebut.

a. Pengakuan dan Pengukuran


Berdasarkan PSAK 15 (Revisi 2014) , investasi denga metode ekuitas pada
awalnya diakui sebesar biaya perolehan. Setelah pengakuan awal, investasi
diukur secaraproporsional terhadap nilai ekuitas entitas asosiasi. Perubahan atas
nilai ekuitas entitas asosiasi di antaranya dapat terjadi akibat:
 Pengakuan laba atau rugi bersih entitas asosiasi (meningkat atau menurun).
 Pembagian dividen oleh entitas asosiasi (menurun).
 Pengakuan penghasilan komprehensif lain oleh entitas asosiasi (meningkat
atau menurun).

Dengan demikian, investor menurunkan nilai tercatat investasinya secara


proporsional karena nilai ekuitas entitas asosiasi turun jika dividen diumumkan.
Sebaliknya, nilai tercatat investasiakan meningkat secara proporsional karena
nilai ekuitas entitas asosiasi meningkat jika laba bersih diakui. Demikian juga
entitas asosiasi mengakui penghasilan komprehensif lain yang bersifat laba (rugi),
maka nilai ekuitas entitas asosiasi naik (turun) sehingga nilai tercatat investasi
menjadi meningkat (turun) secara proporsional.
1) Penurunan nilai
Setiap aset pada umumnya mengalami penurunan nilai, termasuk
investasi pada entitas asosiasi. Investor menerapkan persyaratan dalam
PSAK 55 (Revisi 2014) untuk menguji apakah terdapat indikasi tambahan
rugi penurunan nilai atas investasi pada entitas asosiasi.
2) Periode laporan keuangan
Dalam menerapkan metode ekuitas menggunakan laporan keuangan
entitas asosiasi yang paling akhir yang disajikan pada tanggal yang sama
dengan laporan keuangan investor Jika tanggal pelaporan tersebut berbeda
maka dilakukan penyesuaian terhadap dampak dari setiap transaksi aras
peristiwa signifikan yang terjadi di antara tanggal laporan keuangan entitas
asosiasi dengan investor.
3) Saham preferen
Jika entitas memiliki saham preferen kumulatif yang dimilki pihak lain
sebagai ekuitas, maka investor menghitung bagiannya atas laba entitas
asosiasi setelah penyesuaian deviden saham preferen kumulatif. Jika saham
preferen tersebut tidak bersifat kumulatif maka penyesuaian terhadap dividen
preferen dilakukan hanya ketika dividen diumumkan.

b. Alokasi Selisih atas Biaya Perolehan Investasi


PSAK 15 (Revisi 2014) menyatakan bahwa pada saat perolehan investasi,
setiap selisih antara biaya perolehan investasi dengan bagian entitas atas nilai
wajar neto aset dan liabilitas teridentifikasi dari investee dicatat dengan cara
sebagai berikut :
 Goodwill yang terkait dengan entitas asosiasi termasuk dalam jumlah tercatat
investasi. Amortisasi goodwill tersebut tidak diperkenankan.
 Setiap selisih lebih bagian entitas atas nilai wajar neto aset dan liabilitas
teridentifikasi dari investee terhadap biaya perolehan investasi dimasukkan
sebagai penghasilan dalam menentukan bagian entitas atas laba rugi entitas
asosiasi atau ventura bersama pada periode investasi diperoleh.

c. Penghentian Pengakuan
Investor menghentikan penggunaan metode ekuitas sejak tanggal
investasinya berhenti menjadi investasi pada entitas asosiasi (hilangnya pengaruh
signifikan), yaitu ketika:
 Investasi menjadi investasi pada anak perusahaan, maka investor mencatat
investasinya sesuai dengan PSAK 22 (Revisi 2010) dan PSAK 65.
 Menjual sebagian investasinya dan sisa kepentingan dalam entitas asosiasi
merupakan aset keuangan, maka investor mengukur sisa kepentingan tersebut
pada nilai wajar sesuai PSAK 55 (Revisi 2014). Investor mengakui dalam
laba rugi selisih apa pun antara:
 Nilai wajar sisa kepentingan apapun dan hasil apa pun dari epelepasan
Sebagian kepentingan pada entitas asosiasi atau ventura bersama.
 Jumlah tercatat investasi pada tanggal penggunaan metode ekuitas
dihentikan.
d. Penyajian dan Pengungkapan
Pada metode ekuitas,investasi disajikan pada nilai tercatatnya. Sedangkan
Bagian Laba atas entitas asosiasi di sajikan dalam Laporan Laba Rugi dalam pos
tersendiri. Pengungkapan yang disyaratkan PSAK 67 Pengungkapan Kepentingan
dalam Entitas Lain terkait investasi padap entitas asosiasi adalah untuk setiap
entitas asosiasi yang material bagi entitas pelapor :
 Nama pengaturan bersama satu entitas asosiasi.
 Sifat hubungan entitas dengan pengaturan bersama atau entitas asosiasi
(sebagi contoh, dengan menggambarkan sifat aktivitas pengaturan bersama
dan entitas asosiasi dan apakah mereka strategis terhadap aktivitas entitas).
 Lokasi utama kegiatan usaha (dan negara tempat pendirian, jika dpat
diterapkan dan berbeda dari lokasi utama kegiatan usaha) pengaturan
bersama atau entitas asosiasi.
 Proporsi bagian kepentingan atau penyertaan modal yang dimiliki oleh
entitas dan, jika berbeda, proporsi hak suara yang dimiliki (jika dapat
diterapkan).

1.2.3 Konsolidasi
Jika suatu perusahaan memperoleh hak lebih dari 50%, yaitu hak
mengendalikan dalam perusahaaan lain. Maka perusahaan investor disebut sebagai
perusahaan induk (parent), dan perusahaan investee disebut sebagai perusahaan anak
(subsidary). Investasi dalam saham biasa perusahaan anak disajikan sebagi investasi
jangka panjang dalam laporan keuangan tersendiri yang dibuat oleh perusahaan
induk. Apabila perusahaan induk memperlakukan perusahaan anak sebagai suatu
investasi, maka yang biasanya dibuat adalah laporan keuangan konsolidasi
(consolidated financial statement).

1.3 INVESTASI INSTRUMEN UTANG


Utang investasi yang ditandai dengan pembayaran kontrak pada tanggal
tertentu pokok dan bunga pada jumlah pokok. yang luar biasa Perusahaan mengukur
utang biaya investasi di amortisasi jika tujuan perseroan model bisnis adalah untuk
memegang aset keuangan untuk mengumpulkan arus kas kontrak (held-for-
collection). Biaya yang diamortisasi (amortized cost) adalah biaya perolehan/akuisisi
yang disesuaikan untuk memperhitungkan amortisasi diskonto/premi, jika dianggap
tepat. Nilai wajar (fair value) adalah jumlah yang digunakan bila instrumen keuangan
dipertukarkan dalam transaksi berjalan antara pihak-pihak yang berkeinginan.

1.3.1 Biaya amortisasi


Hanya debt investment yang dapat diukur biaya amortisasinya. Jika sebuah
perusahaan seperti Carrefour ( FRA ) berinvestasi pada obligasi nokia (FIN), arus kas
kontraktualnya akan menerima bunga selama obligasi dan pembayaran kembali pokok
pada saat jatuh tempo. Jika strategi carrefour untuk terus berinvestasi untuk menerima
arus kas ini selama obligasi, ini merupakan strategi held-for-collection dan investasi
akan diukur sampai jatuh tempo.

1.3.2 Nilai wajar


Dalam beberapa kasus, perusahaan mengelola dan mengevaluasi kinerja
investasi berdasarkan nilai wajar. Dalam situasi ini, investasi ini dikelola dan dievaluasi
didasarkan pada manajemen risiko yang didokumentasikan atau strategi investasi yang
didasarkan pada nilai informasi. Sebagai contoh, beberapa perusahaan sering
melakukan investasi hutang dengan tujuan menjualnya dalam waktu singkat. Investasi
utang ini sering dirujuk sebagai perdagangan investasi karena perusahaan sering
membeli dan menjual investasi ini untuk menghasilkan keuntungan dalam jangka
pendek karena perbedaan harga. Debt investments at fair value mengikuti perlakuan
akuntansi yang sama dengan investasi utang held-for-collection selama periode
pelaporan, yaitu dicatat sebesar amortized cost. Namun, pada setiap tanggal pelaporan,
perusahaan menyesuaikan amortized cost ke fair value, dengan keuntungan atau
kerugian yang belum direalisasi, dilaporkan sebagai bagian dari net income (fair value
method).

1.3.3 Penjualan Investasi


Jika perusahaan menjual obligasi dicatat sebagai investasi nilai wajar sebelum
tanggal jatuh tempo, maka harus membuat entri untuk menghapus dari rekening
investasi utang biaya diamortisasi obligasi dijual.

1.3.4 Nilai wajar opsi


Perusahaan memiliki opsi untuk melaporkan aset keuangan pada nilai wajar.
Opsinya adalah diterapkan berdasarkan instrument-by-instrument basis atau umumnya
tersedia hanya Ketika perusahaan pertama kali aset finansial atau menimbulkan
kewajiban finansial. Jika sebuah perusahaan memilih untuk menggunakan opsi fair
value, perusahaan mengukur instrumen ini fair value sampai perusahaan tidak lagi
mempunyai kepemilikan.

1.4 PENURUNAN NILAI


Setiap investasi harus dievaluasi pada setiap tanggal pelaporan untuk
menentukan apakah investasi ini mengalami penurunan nilai [impairment] yang
bersifat tidak temporer. Kepailitan atau krisis likuiditas signifikan yang dialami
investee adalah contoh-contoh situasi yang menunjukkan hilangnya nilai itu bagi
investor mungkin bersifat permananen. Jika penurunan itu dianggap tidak temporer,
maka dasar biaya dari setiap sekuritas diturunkan sampai ke dasar biaya yang baru.
Jumlah penurunan itu diperhitungkan sebagai kerugian yang direalisasi dan,
karenanya, dimasukan dalam laba bersih. Untuk sekuritas hutang, pengujian
penurunan nilai ditujukan untuk menentukan apakah “kemungkinan besar bahwa
investor tidak akan menagih seluruh jumlah yang terutang menurut persyaratan
kontraktual”. Impairment loss ini dihitung sebagai selisih antara nilai buku plus
piutang bunga dan arus kas masa mendatang ekspektasian yang didiskontokan dengan
menggunakan investment’s historical effective-interest rate.

1.5 PENYAJIAN DAN PENGUNGKAPAN INVESTASI BERDASARKAN IFRS


DAN PSAK
a. U.S GAA mengklasifikasikan investasi sebagai diperdagangkan, tersedia untuk
dijual (untuk investasi utang dan ekuitas) dan dimiliki hingga jatuh tempo. IFRS
menggunakan klasifikasi dimiliki untuk ditagih (investasi utang dan ekuitas), dan
klasifikasi investasi ekuitas yang tidak diperdagangkan.
b. Akuntansi untuk investasi yang diperdagangkan adalah sama antara U.S GAAP
dan IFRS. Dimiliki hingga jatuh tempo (U.S. GAAP) dan investasi untuk dimiliki
untuk ditagih dihitung sebesar biaya perolehan diamortisasi. Keuntungan dan
kerugian terkait dengan efek tersedia untuk dijual (U.S. GAAP) dan investasi
ekuitas yang tidak diperdagangkan (IFRS) dilaporkan dalam penghasilan
komprehensif lain.
c. U.S. GAAP maupun IFRS menggunakan uji yang sama untuk menentukan
apakah metode akuntansi ekuitas harus digunakan yaitu pengaruh siginifikan
dengan pedoman umum sebesar kepemilikan di atas 20 persen.
d. Dasar untuk konsolidasi dalam IFRS adalah pengendalian. Dalam U.S. GAAP,
pendekatan bipolar yang digunakan yaitu model risiko dan penghargaan (sering
disebut sebagai pendekatan variable entitas) dan pendekatan kepentingan hak
suara. Namun, dalam kedua system, agar konsolidasi terjadi, perusahaan investor
umumnya harus memiliki 50% perusahaan lain
e. U.S. GAAP dan IFRS menerapkan hal yang sama dalam akuntansi untuk opsi
nilai wajar. Oleh karena itu, opsi untuk menggunakan metode nilai wajar harus
dilakukan pada pengakuan awal, pemilihannya tidak dapat dibatalkan, dan
keuntungan serta kerugian dilaporkan sebagai bagian dari laba rugi. Salah satu
perbedaannya adalah bahwa U.S. GAAP mengizinkan opsi nilai wajar untuk
investasi dengan metode ekuitas.
f. Sementara pengukuran penurunan nilai adalah sama. U.S. GAAP tidak
mengizinkan pembalikan beban penurunan nilai yang terkait pada investasi utang
dan ekuitas tersedia untuk dijual. IFRS memperbolehkan pembalikan penurunan
nilai dari investasi yang dimiliki untuk ditagih.

Daftar Pustaka

Kieso, D,E., Weygant, J.J dan Warfield, 2018, Akuntansi Keuangan Menengah Buku 2.
Jakarta: Selemba Empat

https://www.pustaka.ut.ac.id/lib/wp-content/uploads/pdfmk/EKSI4205-M1.pdf

https://ocw.ui.ac.id/pluginfile.php/190/mod_resource/content/0/AK2%20Pertemuan
%207%20Investasi%20Stock.pdf

https://www.kompasiana.com/novitadamayanti/5e843524097f36519e610b22/tugas-mata-
kuliah-prof-apollo-daito-akuntansi-untuk-investasi-dalam-saham?page=4

https://www.academia.edu/36333906/MAKALAH_AKUNTANSI_KEUANGAN_LANJUT
AN_I_INVESTASI_PADA_INSTRUMEN_EKUITAS_
file:///C:/Users/user/Downloads/toaz.info-investasi-pada-instrumen
ekuitaspr_1ecf914e8cd0f21ba9d839bfc81684a1%20(1).pdf

Anda mungkin juga menyukai