Anda di halaman 1dari 77

MODEL

DAN
SIMULASI
Furqon Mauladani S.Kom., M.MT.
PERTEMUAN 1

PENGENALAN MODEL
DAN SIMULASI
APA ITU SISTEM?
SISTEM

Sekumpulan obyek yang masing-masing memiliki


tujuan khusus, namun saling terkait satu sama lain
didalam suatu interaksi dan memiliki tujuan
umum yang sama.
CONTOH SISTEM DAN OBJEKNYA

SISTEM CONTOH OBJEK TUJUAN


Tubuh Organ-organ, kerangka, urat, Keadaan selaras
Manusia peredaran darah (homeostatis)
Sepeda Ban, jok, rantai, kerangka, setir, Sampai ke tempat
pengendara
Pabrik Karyawan, mesin, bangunnan, Produksi barang
material
Peluru kendali Petugas, mesin, pelontar, detector, Serangan
komunikasi
Kepolisian Manusia, bangunan, perlengkapan, Keamanan
komunikasi, kendaraan
Komputer CPU, memori, piranti masukan dan Pengolahan data
piranti keluaran
APA ITU MODEL?
MODEL

Representasi sistem nyata yang sudah


disederhanakan.

Model berfungsi sebagai alat bantu analisis.


APA ITU SIMULASI?
SIMULASI

Meniru proses yang terdapat pada sistem nyata


menggunakan sebuah model untuk memahami
bagaimana sistem tersebut bekerja.
BAGAIMANA
KETERKAITAN SISTEM,
MODEL DAN
SIMULASI?
SISTEM

Eksperimen
Eksperimen
dengan sistem
dengan MODEL
nyata

Model
Model Fisik
Matematik

Solusi Analitis SIMULASI


MENGAPA HARUS
SIMULASI?
MENGAPA HARUS SIMULASI ?

 Terdapat masalah jika mengamati


menggunakan sistem nyata, seperti:
 Biaya sangat mahal.
 Waktu yang terlalu lama.
 Merusak sistem yang sedang berjalan.
 Sistem nyata sulit diamati secara langsung.
 Solusi Analitik tidak bisa dikembangkan, karena
sistem sangat kompleks.
 Memperkirakan dampak dari suatu keputusan
yang diambil.
APA SAJA
KEKURANGAN
SIMULASI?
KEKURANGAN SIMULASI

 Simulasi tidak akurat.


 Simulasi bukan proses optimisasi dan tidak
menghasilkan sebuah jawaban tetapi hanya
menghasilkan sekumpulan output dari sistem
pada berbagai kondisi yang berbeda.
 Model simulasi yang baik bisa mahal, bahkan
bisa membutuhkan waktu lama untuk
mengembangkan model yang sesuai.
KEKURANGAN SIMULASI

 Tidak semua situasi dapat dievaluasi dengan


simulasi
 Hanya situasi yang mengandung ketidak-
pastian yang dapat dievaluasi dengan simulasi.
Karena tanpa komponen acak, hasil dari semua
eksperimen simulasi akan mengeluarkan
jawaban yang sama.
 Perlu kemampuan dalam pengembangan
model simulasi yang sesuai dengan
permasalahan nyata.
APA SAJA CONTOH
SIMULASI?
APLIKASI STUDI SIMULASI

 Design dan analisa sistem manufaktur.


 Menentukan pengaturan dalam sistem
inventory/persediaan.
 Mendesign sistem transportasi atau komunikasi.
 Mengevaluasi sistem pelayanan dalam bidang
perbankan.
 Mengevaluasi sistem ekonomi dan finansial.
APA SAJA KLASIFIKASI
MODEL SIMULASI?
MODEL SIMULASI STATIK vs. DINAMIK

 Model Simulasi Statik merepresentasikan sistem


pada waktu tertentu, namun tidak terpengaruhi
waktu.
Arsitektur bangunan dan Monte Carlo

 Model Simulasi Dinamik merepresentasikan


sistem yang terpengaruhi terhadap perubahan
waktu.
Sistem conveyor di pabrik
MODEL SIMULASI DETERMINISTIK vs.
STOKASTIK

 Model Simulasi Deterministik tidak memiliki


komponen probabilistik (random).
Simulasi kedatangan pasien yang telah diatur
jadwal pelayanannya

 Model Simulasi Stokastik memiliki komponen


input random, dan menghasilkan output yang
random pula.
Simulasi layanan teller bank
MODEL SIMULASI KONTINU vs. DISKRIT

 Model Simulasi Kontinu memiliki status berubah


secara kontinu terhadap waktu
Gerakan pesawat terbang

 Model Simulasi Diskrit memiliki status yang


berubah secara instan pada titik-titik waktu
yang terpisah.
Jumlah pelanggan SPBU
1. Hidayat, Soleh (2005), Teknik Simulasi,
Lecture Handout: Mikroelektronika,
Universitas Gunadarma, Depok.
2. Sugiartha, I Komang (2015), Pendahuluan
Studi Simulasi, Lecture Handout:
Permodelan dan Simulasi, Universitas
Gunadarma, Depok.
3. Sugiartha, I Komang (2015), Sistem,
Model dan Simulasi, Lecture Handout:

DAFTAR
Permodelan dan Simulasi, Universitas
Gunadarma, Depok.

PUSTAKA 4. Sutikno (2011), Sistem Nyata, Lecture


Handout: Model dan Simulasi, Universitas
Diponegoro, Semarang.
5. Tim Dosen Simulasi dan Permodelan
(2003), Catatan Kuliah - Simulasi dan
Permodelan, Lecture Handout:
Permodelan dan Simulasi, Universitas
Gunadarma, Depok.
6. Veriawan, Herindra (2010), Sistem, Model
dan Simulasi, Course Work, Universitas
Sebelas Maret, Surakarta.
PERTEMUAN 2

VALIDASI DAN VERIFIKASI


DALAM MODEL DAN
SIMULASI
APA ITU VALIDASI?
VALIDASI

Menentukan apakah model konseptual simulasi


(bukan berupa program komputer) merupakan
representasi yang akurat dari sistem yang
dipelajari (contohnya flowchart dan asumsi-
asumsi).

Model simulasi disebut credible, jika model


berikut hasilnya diterima oleh manajer/client
(sudah divalidasi) untuk alat bantu dalam
pengambilan keputusan.
APA ITU VERIFIKASI?
VERIFIKASI

Menentukan apakah program simulasi bekerja


sebagaimana mestinya.

Memeriksa penerjemahan model konseptual


simulasi yang menjadi program komputer sesuai.
BAGAIMANA
KETERKAITAN
VALIDASI DAN
VERIFIKASI PADA
MODEL DAN
SIMULASI?
Sistem Validasi

Model
Konseptual Verifikasi
Simulasi

1. Analisa & Program Validasi


Pengumpulan Simulasi
Data
2. Pembuatan Tersedia Membangun
Program hasil yang kepercayaan
Benar

3. Menjalankan Implementasi
Model
4. Memberikan
Hasil
BAGAIMANA
MENENTUKAN
MODEL/PROGRAM
SIMULASI SESUAI
DENGAN SISTEM
AKTUAL?
Data Input Sistem Data Input Sistem
Secara Historis Secara Historis

Sistem Aktual Model Simulasi

Perbandingan
Data Output Data Output
Sistem Model
BAGAIMANA PRINSIP
PERMODELAN
SIMULASI YANG
VALID?
PRINSIP-PRINSIP PEMODELAN SIMULASI
YANG VALID

 Jangan mulai dengan terlalu banyak detil, tetapi


model tersebut juga harus punya tingkat detil
yang cukup agar credible.
 Tingkat detil model harus konsisten dengan
jenis data yang tersedia.
 Waktu dan biaya merupakan faktor utama
dalam menentukan detil model.
 Jika jumlah factor/aspek yang diteliti cukup
besar, gunakan model simulasi “kasar ” atau
model analitik untuk mengidentifikasi mana
yang penting sebelum mengembangkan model
simulasi yang detil.
BAGAIMANA
VERIFIKASI PROGRAM
SIMULASI?
BEBERAPA TEKNIK VERIFIKASI PROGRAM
SIMULASI

 Teknik 1
Dalam mengembangkan model simulasi, tulis
dan debug program komputer dalam bentuk
modul atau sub-program.
 Teknik 2
Disarankan agar lebih dari satu orang
membaca program komputer jika model
simulasi yang dikembangkan besar. Penulis
program itu sendiri mungkin tidak dapat
memberikan kritik yang baik.
BEBERAPA TEKNIK VERIFIKASI PROGRAM
SIMULASI

 Teknik 3
Jalankan simulasi dengan beberapa parameter
input yang berbeda dan lihatlah apakah
outputnya masuk akal.
 Teknik 4
Model dimungkinkan dapat dijalankan dengan
asumsi-asumsi yang telah disederhanakan,
dimana karakteristik yang sebenarnya diketahui
atau dapat dihitung dengan mudah.
BEBERAPA TEKNIK VERIFIKASI PROGRAM
SIMULASI

 Teknik 5
Lakukan “trace” pada status sistem yang
disimulasi, seperti daftar event, variabel status,
dan lainnya, dicetak setelah masing-masing
event terjadi dan dibandingkan dengan
perhitungan manual untuk melihat apakah
program berjalan semestinya.
 Teknik 6
Pada beberapa model simulasi, akan sangat
menolong jika terdapat animasi output simulasi
yang dapat diteliti.
APA SAJA HAL UMUM
TENTANG VALIDASI?
PANDANGAN UMUM MENGENAI VALIDASI

 Ekperimen dengan model simulasi merupakan


pengganti dari eksperimen dengan sistem yang
ada atau yang diusulkan.
 Validasi diusahakan selama proses
pengembangan model simulasi dan dilakukan
sepanjang studi simulasi. Bukan setelah model
simulasi selesai dikembangkan.
 Kemudahan atau kesulitan proses validasi
bergantung pada kompleksitas sistem yang
dimodelkan.
PANDANGAN UMUM MENGENAI VALIDASI

 Umumnya tidak mungkin melakukan validasi


statistik antara data output model dan data
output sistem nyata (jika ada), bergantung pada
sifat data tersebut.
 Catatan asumsi-asumsi model simulasi harus di-
update secara teratur dan dapat divalidasi
terhadap ukuran-ukuran kinerja untuk
pembuatan laporan yang digunakan dalam
pengambilan keputusan.
1. Hidayat, Soleh (2005), Teknik Simulasi,
Lecture Handout: Mikroelektronika,
DAFTAR Universitas Gunadarma, Depok.
2. Sugiartha, I Komang (2015), Sistem,
PUSTAKA Model dan Simulasi, Lecture Handout:
Permodelan dan Simulasi, Universitas
Gunadarma, Depok.
PERTEMUAN 3

BILANGAN ACAK
BAGAIMANA CARA
MEMBANGKITKAN
BILANGAN ACAK?
PEMBANGKIT BILANGAN ACAK
(RANDOM NUMBER GENERATOR)

 Zaman DULU
PEMBANGKIT BILANGAN ACAK
(RANDOM NUMBER GENERATOR)

 Zaman NOW (>1940)


Membentuk bilangan acak secara numerik/
aritmatik (menggunakan komputer), yang disebut
“Pseudo Random Number” (bilangan pseudo
acak).
APA SYARAT
PEMBANGKIT
BILANGAN ACAK?
SYARAT PEMBANGKIT BILANGAN ACAK

 Berdistribusi uniform (0,1) artinya bilangan


memungkinkan muncul dimana saja.
 Tidak berkorelasi dengan bilangan sebelumnya.
 Membangkitkan secara cepat, dengan
penggunaan storage yang tidak besar.
 Dapat di “reproduce”.
 Periode besar, karena mungkin bilangan acak
akan dibangkitkan berulang.
APA ITU PSEUDO
RANDOM NUMBER
GENERATOR?
PSEUDO RANDOM NUMBER GENERATOR

Algoritma yang dijalankan oleh komputer yang


menghasilkan bilangan acak (barisan angka 𝑈𝑖 =
0 ≤ 𝑈𝑖 ≤ 1).

Metode Kongruen Multiplikatif


Metode Kongruen Campuran
BAGAIMANA
ALGORITMA PSEUDO
RANDOM NUMBER
GENERATOR?
METODE KONGRUEN MULTIPLIKATIF

𝑍𝑖 = 𝑎𝑍𝑖−1 𝑚𝑜𝑑 𝑚
Dimana:
 𝑍0 merupakan bilangan awal (0 < 𝑍0 < 𝑚).
 𝑎 merupakan konstanta pengali (𝑎 < 𝑚).
 𝑚 merupakan konstanta modulus (0 < 𝑚).
 𝑈𝑖 merupakan bilangan acak ke 𝑖.
METODE KONGRUEN MULTIPLIKATIF
(LANJUTAN)

𝑍𝑖 = 𝑎𝑍𝑖−1 𝑚𝑜𝑑 𝑚
Dimana:
 Nilai 𝑍0 , 𝑎 dan 𝑚 berupa bilangan bulat positif.
Khusus untuk 𝑍0 berupa bilangan ganjil.
 𝑚 dapat bernilai sebesar mungkin untuk
memperbesar periode.
 Rumus bilangan acak adalah 𝑈𝑖 (0,1) = 𝑍𝑖 /𝑚.
𝒊 𝒁𝒊 𝒎 𝒂 𝒁𝒊+𝟏 𝑼𝒊
0 1945 128 19 91 0,710938
1 91 128 19 65 0,507813
2 65 128 19 83 0,648438
3 83 128 19 41 0,320313
4 41 128 19 11 0,085938
5 11 128 19 81 0,632813
6 81 128 19 3 0,023438
7 3 128 19 57 0,445313
8 57 128 19 59 0,460938
9 59 128 19 97 0,757813
10 97 128 19 51 0,398438
METODE KONGRUEN CAMPURAN

𝑍𝑖 = 𝑎𝑍𝑖−1 + 𝑐 𝑚𝑜𝑑 𝑚
Dimana:
 Penjelasan sama dengan metode kongruen
multiplikatif.
 𝑐 merupakan konstanta pergeseran (𝑐 < 𝑚).
𝒊 𝒁𝒊 𝒎 𝒂 𝒄 𝒁𝒊+𝟏 𝑼𝒊
0 7 16 5 3 6 0,375
METODE KONGRUEN CAMPURAN
1 6 16 5 3 1 0,0625
2 1 16 (CONTOH)
5 3 8 0,5
3 8 16 5 3 11 0,6875
4 11 16 5 3 10 0,625
5 10 16 5 3 5 0,3125
6 5 16 5 3 12 0,75
7 12 16 5 3 15 0,9375
8 15 16 5 3 14 0,875
9 14 16 5 3 9 0,5625
10 9 16 5 3 0 0
11 0 16 5 3 3 0,1875
12 3 16 5 3 2 0,125
13 2 16 5 3 13 0,8125
14 13 16 5 3 4 0,25
15 4 16 5 3 7 0,4375
16 7 16 5 3 6 0,375
17 6 16 5 3 1 0,0625
METODE AGAR BILANGAN ACAK BERJUMLAH
BANYAK

 𝑈17 memiliki nilai yang sama dengan 𝑈1 .


 Jika kita menginginkan bilangan acak dalam
jumlah yang banyak, maka nilai 𝑚 hendaknya
sebesar 2𝑏 . Dimana 𝑏 adalah jumlah bit yang
didukung computer yang nanti akan
digunakan.
1. Hidayat, Soleh (2005), Teknik Simulasi,
Lecture Handout: Mikroelektronika,
Universitas Gunadarma, Depok.
2. Sugiartha, I Komang (2015), Bilangan
DAFTAR Acak, Lecture Handout: Permodelan dan
Simulasi, Universitas Gunadarma, Depok.
PUSTAKA 3. Tim Dosen Simulasi dan Permodelan
(2003), Catatan Kuliah - Simulasi dan
Permodelan, Lecture Handout: Simulasi
dan Permodelan, Universitas Gunadarma,
Depok.
PERTEMUAN 4

SIMULASI MONTE CARLO


APA ITU SIMULASI
MONTE CARLO?
SIMULASI MONTE CARLO

Dikembangkan oleh John von Neumann saat


Perang Dunia II. Beberapa hal terkait simulasi ini
adalah:
 Berdasarkan atas penggunaan bilangan acak
(random number).
 Untuk mengestimasi distribusi hasil yang
bergantung pada input probabilistik (contoh
keuntungan bisnis, durasi proyek, rencana
pensiun, dan lainnya).
 Berjalannya waktu tidak berperan penting
(umumnya statis).
APA SAJA LANGKAH
DALAM SIMULASI
MONTE CARLO?
5 LANGKAH DALAM SIMULASI MONTE
CARLO

1. Menentukan distribusi probabilitas untuk


beberapa variabel penting.
2. Membuat distribusi probabilitas kumulatif
untuk setiap variabel pada langkah pertama.
3. Menentukan interval bilangan acak untuk
setiap variabel.
4. Membangkitkan bilangan acak.
5. Melakukan serangkaian simulasi percobaan.
(1) MENENTUKAN DISTRIBUSI PROBABILITAS
UNTUK BEBERAPA VARIABEL PENTING

Membuat distribusi probabilitas dengan


memperhitungkan kemungkinan atau frekuensi
relative pada setiap kejadian di masa lalu. Hal ini
dilakukan dengan membagi frekuensi observasi
dengan jumlah total observasi.
Waktu kedatangan, permintaan persediaan, waktu
pelayanan antrian, waktu pengerjaan proyek
(1) MENENTUKAN DISTRIBUSI PROBABILITAS
UNTUK BEBERAPA VARIABEL PENTING

Permintaan Frekuensi
0 (Tidak laku) 10 hari
1 ban 20 hari
2 ban 40 hari
3 ban 60 hari
4 ban 40 hari
5 ban 30 hari
Total 200 hari

Contoh studikasus kali ini adalah permintaan ban


di toko “Benjol” selama 200 hari kebelakang.
(1) MENENTUKAN DISTRIBUSI PROBABILITAS
UNTUK BEBERAPA VARIABEL PENTING

Permintaan Probabilitas
0 10/200 = 0,05
1 20/200 = 0,10
2 40/200 = 0,20
3 60/200 = 0,30
4 40/200 = 0,20
5 30/200 = 0,15
Total 200/200 = 1,00

Lalu rubah keadaan menjadi distribusi probabilitas


dengan membagi tiap permintaan dengan total
permintaan.
(2) MEMBUAT DISTRIBUSI PROBABILITAS
KUMULATIF UNTUK SETIAP VARIABEL

Permintaan Probabilitas Probabilitas Kumulatif


0 10/200 = 0,05 0,05
1 20/200 = 0,10 0,15
2 40/200 = 0,20 0,35
3 60/200 = 0,30 0,65
4 40/200 = 0,20 0,85
5 30/200 = 0,15 1,00
Selanjutnya rubah distribusi probabilitas menjadi
distribusi probabilitas kumulatif dengan
menjumlahkan tiap angka probabilitas dengan
jumlah sebelumnya.
(3) MENENTUKAN INTERVAL BILANGAN
ACAK UNTUK SETIAP VARIABEL

Permintaan Probabilitas Probabilitas Interval Bilangan


Kumulatif Acak
0 10/200 = 0,05 0,05 1 s/d 5
1 20/200 = 0,10 0,15 6 s/d 15
2 40/200 = 0,20 0,35 16 s/d 35
3 60/200 = 0,30 0,65 36 s/d 65
4 40/200 = 0,20 0,85 66 s/d 85
5 30/200 = 0,15 1,00 86 s/d 100
Setelah itu menentukan batas angka yang
mewakili tiap kemungkinan hasil. Hal ini ditujukan
pada interval bilangan acak yang didasari
oleh probabilitas kumulatif.
(4) MEMBANGKITKAN BILANGAN ACAK

Membentuk bilangan acak secara numerik/


aritmatik dengan nilai 1 sampai 100 (nilai
minimum dan maksimum interval bilangan acak).
Metode Kongruen Multiplikatif
Metode Kongruen Campuran
Microsoft Excel =randbetween(1,100)
(5) MELAKUKAN SERANGKAIAN SIMULASI
PERCOBAAN

Lakukan simulasi dari sebuah eksperimen dengan


mengambil bilangan acak dari hasil
sebelumnya. Jika anda ingin membuat simulasi
permintaan ban untuk 5 hari kedepan,
maka ambillah bilangan acak pada kolom A1
sampai A5. Setelah itu berdasarkan bilangan acak
yang didapat, petakan dengan interval bilangan
acak.
(5) MELAKUKAN SERANGKAIAN SIMULASI
PERCOBAAN

Hari Kedepan Bilangan Acak Permintaan (Simulasi)


1 90 5
2 19 2
3 64 3
4 49 3
5 18 2
Total 15

Total permintaan ban untuk 5 hari kedepan


adalah 15 ban, dengan rata-rata permintaan per
hari adalah 3 ban.
1. _____ (2009), Simulasi Monte Carlo,
Lecture Handout: Simulasi dan
Permodelan, Universitas Gunadharma,
Depok.
2. Sutikno (2011), Model Simulasi Monte
DAFTAR Carlo, Lecture Handout: Model dan
Simulasi, Universitas Diponegoro,

PUSTAKA 3.
Semarang.
Hamali, Sambudi (2017), Simulasi Monte
Carlo, dari http://bbs.binus.ac.id/
management/2017/12/simulasi-monte-
carlo/, diakses 19/10/2018.

Anda mungkin juga menyukai