Anda di halaman 1dari 39

LAPORAN PENDAHULUAN DAN ASUHAN KEPERAWATAN MATERNITAS

PADA Ny.AA DENGAN ANC (KASUS 3 )

Disusun Oleh :

HASTIN S. YAKU ARULASSA

2020611020

PROGRAM STUDDI PROFESI NERS

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS TRIBHUWANA TUNGGADEWI

MALANG

2021
LAPORAN PENDAHULUAN
ANTENATAL CARE

A. Definisi Antenatal Care (ANC)


Antenatal Care atau pemeriksaan kehamilan merupakan pemeriksaan ibu hamil baik fisik dan
mental serta menyelamatkan ibu dan anak dalam kehamilan, persalinan dan masa nifas, sehingga
keadaan mereka post partum sehat dan normal ( Padila, 2014 ), Kunjungan antenatal care adalah
kunjungan ibu hamil ke bidan atau dokter sedini mungkin semenjak wanita merasa dirinya hamil
untuk mendapatkan pelayanan/asuhan antenatal ( Padila,2014)

Kehamilan adalah masa yang di mulai dari konsepsi sampai lahirnya janin. Lamanya hamil normal
adalah 280 hari ( 40 minggu atau 9 bulan 10 hari ) di hitung dari hari pertama haid terakhir.
( Depkes RI, 2005 ).
Kehamilan adalah seorang yang mengandung sel telur yang telah dibuahi oleh sperma. proses
kehamilan merupakan satu mata rantai yang berkesinambungan yang dimulai dari ovulasi
( pelepasan ovum), terjadi migrasi spermatozoa dan ovum lalu terjadi konsepsi dan pertumbuhan
zigot, setelah itu terjadi nidasi pada uterus, pembentukan plasenta, pertumbuhan dan perkembangan
hasil konsepsi sampai aterm. ( Prawiroharjo, Sarwono, 2005).
B. PATOFISIOLOGI/ PATHWAY
Kehamilan
( Konsepsi dan nidasi)

Perubahan hormonal
( peningkatan hormone estrogen progesterone)

Metabolisme Aktivitas kelenjer Pembesar Penekakan pada Tonus otot Perubahan psikologis
meningkat meningkat uterus vesika urinaria saluran pencernaan menurun

Cardiak output Produksi Hcl Diafragma Frekuensi Motilitas usus Peran baru
meningkat lambung dan saliva tertekan miksi meningkat menurun dalam keluarga
meningkat
Frekuensi nadi
meningkat Rangsangan Pengembangan Inhibisi refluks Keterbatasan
terhadap medulla diafragma tidak spingter menurun kognitif
vomiting center optimal
Intake nutrisi meningkat Cemas
berkurang Sisa pencernaan
Mual dan Muntah Ekspansi paru tertahap lama Gangguan pola
Kelemahan menurun pada usus tidur dan istirahat
fisik
Aktifitas Kekurangan Pola napas Kontifasi
Intoleras volume cairan tidak efektif

C. ETIOLOGI/ PENYEBAB
Suatu kehamilan akan terjadi bila terdapat 5 aspek :
1. Ovum
Ovum adalah suatu sel dengan diameter ± 0,1 mm yang terdiri dari suatu nucleus yang terapung-
apung dalam vitelus dilingkari oleh zona pellusida dan kromosom radiate
2. Spermatozoa
Spermatozoa adalah berbentuk seperti terdiri dari kepala berbentuk lonjong agak gepeng berisi inti
leher yang menghubungkan kepala dengan bagian tengah dan ekor yang dapat bergerak
3. Konsepsi
Konsepsi adalah peristiwa penyatuan antara sperma dan ovum di tuba fallopi.
4. Nidasi
Nidasi adalah masuknya atau tertanamnya hasil konsepsi ke dalam endometrium
5. Plasenta
Plasenta adalah alat yang sangat penting bagi janin yang berguna untuk pertukaran zat antara ibu,
anaknya dan sebaliknya
D. PERUBAHAN FISIK DAN PSIKOLOGI
1) Perubahan Fisiologis Ibu Hamil
a. Uterus
Uterus bertambah besar semula 30 gram menjadi 1000 gram, pembesaran ini dikarenakan
hipertropi oleh otot-otot rahim.
b. Vagina
 Elastisitas vagina bertambah
 Getah dalam vagina biasannya bertambah, reaksi asam PH :3,5-6
 Pembuluh darah  dinding vagina bertambah, hingga waran selaput lendirnya berwarna
kebiru- biruan (Tanda chadwick).
c. Ovarium (Indung Telur)
Ovulasi terhenti, masih terdapt corpus luteum graviditatis sampai terbentuknya uri yang
mengambil alih pengeluaran estrogen dan progesteron.
d. Kulit
Terdapat hiperpigmentasi antara lain pada areola normal, papila normal, dan linea alba.
e. Dinding perut
Pembesaran rahim menimbulkan peregangan dan menyebabkan perobekan selaput elestis di
bawah kulit sehingga timbul strie gravidarum.
f. Payudara
Biasanya membesar dalam kehamilan, disebabkan hipertropi dari alveoli puting susu biasanya
membesar dan berwarna lebih tua. Areola mammae melebar dan lebih tua warnannya.
g. Sistem Respirasi
Wanita hamil tekadang mengeluh sering sesak nafas, yang sering ditemukan pada kehamilan 3
minggu ke atas. Hal ini disebabkan oleh usus yang tertekan kearah diafragma akibat
pembesaran rahim, kapasitas paru meningkat sedikit selama kehamilan sehingga ibu akan
bernafas lebih dalam. Sekitar 20-25%.
h. Sistem urinaria
Pada bulan-bulan pertama kehamilan kandung kemih tertekan oleh uterus yangmembesar,
dimana kebutuhan nutrisi makin tinggi untuk pertumbuhan janin dan persiapan pemberian ASI.
2) Perubahan Psikologis Ibu Hamil
a.Trimester Pertama
Segera setelah terjadi  peningkatan hormon estrogen dan progesteron dalam tubuh maka akan
segera muncul  berbagai ketidaknyamanan secara fisiologis pada ibu misalnya mual muntah ,
keletihan dan pembesaran pada payudara. Hal ini akan memicu perubahan psikologi seperti
berikut ini.
 Ibu akan membenci kehamilannya, merasakan kekecewaan, penolakan, kecemasan dan
kesedihan
 Mencari tahu secara aktif apakah memang benar – benar hamil dengan
memperhatikan perubahan pada tubuhnya dan seringkali memberitahukan orang lain apa
yang dirahasiakannya
 Hasrat melakukan seks berbeda – beda pada setiap wanita. Ada yang meningkat libidonya,
tetapi ada juga yang mengalami penurunan. Pada wanita yang mengalami penurunan
libido, akan menciptakan suatu kebutuhan untuk berkomunikasi secara terbuka dan jujur
dengan suami.
 Bagi calon suami sebagai calon ayah akan timbul kebanggan, tetapi bercampur dengan
keprihatinan akan kesiapan untuk mencari nafkah bagi keluarga.
b.Trimester Kedua
Trimester kedua biasanya ibu merasa sehat dan sdah terbiasa dengan kadar hormon yang tinggi,
serta rasa tidak nyaman akibat kehamilan  sudah mulai berkurang. Perut ibu pun belum terlalu
besar sehingga belum terlalu dirasakan ibu sebagai beban. Ibu sudah menerima kehamilannya
dan dapat mulai menggunakan energi dan pikirannya secara lebih kontruktif. Pada trimester ini
pula ibu dapat merasakan gerakan janinnya dan ibu mulai meraskaan kehadiran bayinya sebagai
seseorang diluar dirinya dan dirinya sendiri. Banyak ibu yang merasa terlepas dari kecemasan
dan rasa tidak nyaman seperti yang dirasakannya pada trimester pertama dan merasakan
meningkatnya libido.
c.Trimester ketiga
Trimester ketiga biasanya disebut dengan periode menunggu dan waspada sebab pada saat itu
ibu tidak sabar menunggu kehadiran bayinya. Gerakan bayi dan membesarnya perut merupakan
dua hal yang mengingatkan ibu akan lahir sewaktu – waktu. Ini menyebabkan ibu
meningkatkan kewaspadaannya akan timbulnya tanda dan gejala terjadinya persalinan pada ibu.
Seringkali ibu  merasa khawatir  atau takut kalu – kalau bayi yang akan dilahirkannya tidak
normal. Kebanyakan ibu juga akan bersikap melindungi bayinya dan akan menghindari orang
atau benda apa saja yang dianggap membahayakan bayinya. Seorang ibu mungkin mulai
merasa takut akan rasa sakit dan bahaya fisik yang akan timbul pada waktu melahirkan.
Trimester juga saat persiapan aktif untuk kelahiran bayinya dan menjadi orang tua.keluarga
mulai menduga – duga apakah bayi mereka laki – laki atau perempuan dan akan mirip siapa.
Bahkan sudah mulai memilih nama unutk bayi mereka (Marjati dkk, 2010)

E. TANDA DAN GEJALA


1) Tanda presumtif kehamilan
a. Amenore (terlambat datang bulan)
Konsepsi dan nidasi menyebabkan tidak terjadinya pembentukan folikel de Graff dan ovulasi di
ovarium. Gejala ini sangat penting karena umumnya wanita hamil tidak dapat haid lagi selama
kehamilan, dan perlu diketahui hari pertama haid terrakhir untuk menentukan tuanya kehamilan
dan tafsiran persalinan.
b. Mual muntah
Umumnya tejadi pada kehamilan muda dan sering terjadi pada pagi hari. Progesteron dan estrogen
mempengaruhi pengeluaran asam lambung yang berlebihan sehingga menimbulkan mual muntah.

c. Ngidam
Menginginkan makanan/minuman tertentu, sering terjadi pada bulan-bulan pertama kehamilan
tetapi menghilang seiring tuanya kehamilan.
d. Sinkope atau pingsan
Terjadi sirkulasi ke daerah kepala (sentral) menyebabkan iskemia susunan saraf dan menimbulkan
sinkope/pingsan dan akan menghilang setelah umur kehamilan lebih dari 16 minggu.
e. Payudara tegang
Pengaruh estrogen, progesteron, dan somatomamotropin menimbulkan deposit lemak, air, dan
garam pada payudara menyebabkan rasa sakit terutama pada kehamilan pertama.
f. Anoreksia nervousa
Pada bulan-bulan pertama terjadi anoreksia (tidak nafsu makan), tapi setelah itu nafsu makan
muncul lagi.
g. Sering kencing
Hal ini sering terjadi karena kandung kencing pada bulan-bulan pertama kehamilan tertekan oleh
uterus yang mulai membesar. Pada triwulan kedua umumnya keluhan ini hilang karena uterus
yang membesar keluar rongga panggul.
h. Konstipasi/obstipasi
Hal ini terjadi karena tonus otot menurun disebabkan oleh pengaruh hormone estrogen.
i. Epulis
Hipertrofi gusi disebut epulis dapat terjadi pada kehamilan.
j. Pigmentasi
Terjadi pada kehamilan 12 minggu keatas
 Pipi  : - Cloasma gravidarum
 Keluarnya melanophore stimulating hormone hipofisis anterior menyebabkan pigmentasi yang
berlebihan pada kulit.
 Perut : - Striae livide
 Striae albican
 Linea alba makin menghitam
 Payyudara : - hipepigmentasi areola mamae
k. Varises atau penampakan pembuluh vena
Karena pengaruh estrogen dan progesteron terjadi penampakan pembuluh darah vena. Terutama
bagi mereka yang mempunyai bakat. Penampakan pembuluh darah itu terjadi disekitar genitalia
eksterna, kaki dan betis erta payudara.
2) Tanda Kemungkinan (Probability Sign)
a. Pembesaran Perut
Terjadi akibat pembesaran uterus. Hal ini terjadi pada bulan keempat kehamilan.
b. Tanda Hegar
Tanda Hegar adalah pelunakan dan dapat ditekannya isthmus uterus.
c. Tanda Goodel
Pelunakan serviks
d. Tanda Chadwiks
Perubahan warna menjadi keunguan pada vulva dan mukosa vagina termasuk juga porsio dan
serviks.
e. Tanda Piskacek
Pembesaran uterusyang tidak simetris. Terjadi karena ovum berimplantasi pada daerah dekat
dengan kornu sehingga daerah tersebut berkembang lebih dulu.
f. Kontraksi Braxton Hicks
Peregangan sel – sel otot uterus, akibat meningkatnya actomycin didalam otot uterus. Kontraksi
ini tidak beritmik, sporadis, tidak nyeri, biasanya timbul pada kehamilan 8 minggu.
g. Teraba Ballotement
Ketukan yang mendadak pada uterus menyebabkan janin bergerak dalam cairan ketuban yang
dapat dirasakan oleh tangan pemeriksa.
h. Pemeriksaan tes biolgis kehamilan (planotest) positif
Pemeriksaan ini adaah untuk mendeteksi adanya hCG yang diproduksi oleh sinsitotrofoblas sel
selama kehamilan. Hormon ini disekresi diperedaran darah ibu (pada plasma darah), dan diekskresi
pada urine ibu.
3) Tanda Pasti (Positive Sign)

a. Gerakan janin dalam rahim


Gerakan janin ini harus dapat diraba dengan jelas oleh pemeriksa. Gerakan ini baru dapat
dirasakan pada usia kehamilan sekitar 20 minggu.
b. Denyut jantung janin
Dapat didengar pada usia 12 minggu dengan menggunakan alat fetal electrocardiograf ( misalnya
doppler)
c. Bagian bagian janin
Bagian besar janin (kepala dan bokong) serta bagian kecil janin (lengan dan kaki) dapat diraba
dengan jelas pada usia kehamilan lebih tua (trimester akhir)
d. Kerangka janin
Kerangka janin dapat dilihat dengan foto rontgen maupun USG (Marjati dkk, 2010).
F. PEMERIKSAAN PENUNJANG
1. Pemeriksaan Laboratorium
Wanita hamil di periksa urinnya untuk mengetahui kadar protein glukosanya, di periksa darah
untuk di ketahui factor rhesus, golongan darah, Hb dan penyakit rubella
1. Pemeriksaan Rontgen
Dilakukan pada kehamilan yang sudah agak lanjut karena sebelum bulan ke IV rangka janin
belum tampak. Pemeriksaan rontgen di lakukan pada kondisi – kondisi :
a. Diperlukan tanda pasti hamil
b. Letak anak tidak dapat ditentukan jelas dengan palpasi
c. Mencari sebab dari hidraamnion
d. Untuk menentukan kelainan anak
2. Pemeriksaan USG
Kegunaannya :
a. Diagnosis dan konfirmasi awal kehamilan
b. Penentuan umur gestasi dan penafsiran ukuran fetal
c. Mengetahui posisi plasenta
d. Mengetahui adanya IUFD
e. Mengetahui pergerakan janin dan detak jantung janin
( Marjati dkk,2010 )

G. PEMERIKSAAN LEOPOLD
Leopold I:
Untuk menemukan presentasi dengan cara mengidentifikasi bagian tubuh fetus apa yang berada
di fundus dan daerah pelvik.
Caranya: Menghadap ke kepala pasien, gunakan jari-jari kedua tangan mempalpasi fundus
uteri. Jika kepala yang berada di fundus maka akan terassa keras, bulat dan melenting. Jika
bokong teraba di fundus, maka akan terasa lembut, tidak bulat dan gerakan kurang.
Leopold II
Untuk menemukan posisi janin (punggung janin).
Caranya: Menghadap pada kepala pasien, letakkan kedua tangan pada kedua sisi abdomen.
Letakkan tangan pada satu sisi dan tangan lain mempalpasi sisi yang berbeda untuk
menemukan bagian punggung janin. Jika punggung akan teraba cembung dan resisten.
Leopold III:
Untuk mengidentifikasi bagian apa dari janin yang dekat dengan daerah pelvik.
Caranya:  Letakkan 3 jari pertama tangan yang dominan pada sisi abdomen di atas simpisis
pubis dan minta pasien menarik napas panjang dan menghembuskannya. Pada saat
mengeluarkan napas, gerakkan tangan turun perlahan dan menekan sekitar daerah tersebut. Jika
kepala akan teraba keras, bulat, dan bergerak jika disentuh. Jika bokong akan teraba lembut dan
tidak beraturan.
Leopold IV
Untuk mengidentifikasi bagian yang menonjol dari bagian terendah janin masuk ke pintu atas
panggul.
Caranya: Menghadap ke kaki pasien dengan lembut gerakan tangan turun ke sisi abdomen
mendekati pelvis sampai salah satu tangan merasakan bagian tulang yang timbul. Ada 3
keadaan yaitu: Konvergen yaitu jika bagian yang masuk baru sebagian kecil, sejajar yaitu jika
bagian yang masuk baru setengah, divergen yaitu jika hampir sebagian besar dari tubuh janin
masuk ke dalam rongga panggul.
H. PENATALAKSANAAN
Pelayanan Ante Natal Care (ANC) adalah pelayanan kesehatan yang diberikan kepada ibu selama
kehamilannya sesuai dengan standar pelayanan Ante Natal Care (ANC), selengkapnya mencakup
banyak hal yang meliputi anamnesis, pemeriksaan fisik baik umum dan kebidanan, pemeriksaan
laboratorium atas indikasi serta intervensi dasar dan khusus sesuai dengan resiko yang ada. Namun
dalam penerapan operasionalnya dikenal standar minimal ”7T” untuk pelayanan Ante Natal Care
(ANC) yang terdiri atas:
1) (Timbang) berat badan
Ukuran berat badan dalam kg tanpa sepatu dan memakai pakaian yang seringan-ringannya. Berat
badan kurang dari 45 kg pada trimester III dinyatakan ibu kurus kemungkinan melahirkan bayi
dengan berat badan lahir rendah.
2) Ukur (tekanan) darah
Untuk mengetahui setiap kenaikan tekanan darah pada kehamilan dan mengenali tanda-tanda serta
gejala preeklamsia lainnya, serta mengambil tindakan yang tepat dan merujuknya.
3) Ukur (tinggi) fundus uteri
Pemeriksaan abdominal secara seksama dan melakukan palpasi untuk memperkirakan usia
kehamilan; serta bila umur kehamilan bertambah, memeriksa posisi, bagian terendah janin dan
masuknya kepala janin ke dalam rongga panggul, untuk mencari kelainan serta melakukan rujukan
tepat waktu.
4) Pemberian imunisasai (Tetanus Toksoid) TT lengkap.
5) Untuk mencegah tetanus neonatorum.
6) (Tes)  terhadap penyakit menular seksual
Melakukan pemantauan terhadap adanya PMS agar perkembangan janin berlangsung normal.
7) (Temu)  wicara dalam rangka pensiapan rujukan. Memberikan saran yang tepat kepada ibu
hamil, suami serta keluarganya tentang tanda-tanda resiko kehamilan. (Depkes RI, 2001:23)
DAFTAR PUSTAKA

Padila, 2014. Buku Ajar Keperawatan Maternitas. Yogyakarta : Nuha Medika

Haen, Forrer. 2009. Perawatan Maternitas Edisi 2. Jakarta: ECG

Marjati dkk. 2010. Asuhan Kebidanan Pada Kehamilan Fisiologis. Jakarta : Salemba Medika

Henderson,C,. Jones, K. 2006. Buku Ajar Konsep Kebidanan. Jakarta: EGC

Manuaba. (2011). Kapita Selekta Penatalaksanaan Rutin Obstetri Ginekologi Dan Kb. Jakarta: EGC

Wilkison, judith M.2008. Buku Saku Diagnosis Keperawatan Dengan Intervensi NIC Dan NOC di
terjemahkan oleh: widyawati, dkk. Jakarta. EGC
FORMAT ASUHAN KEPERAWATAN MATERNITAS
“ANTENATAL”

ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY.AA


DENGAN G1P0A0 GRAVID 16-18 MINGGU + HIPEREMESIS GRAVIDARUM GRADE I
DI RUANG IGD
TANGGAL 18-04-2019

I. PENGKAJIAN
A. IDENTITAS PASIEN
Penanggung Jawab
Nama : Ny.Aa Nama : Tn. AT
Umur : 35 thn Umur : 43 Thn
Pendidikan : SMP Pendidikan : SMP
Pekerjaan : IRT Jenis kelamin : Laki-laki
Status Perkawinan : Menikah Pekerjaan : Tukang Batu
Agama : Islam Alamat : JL.Tlogomas Gg I
Suku : Status perkawinan :Menikah
Alamat : JL. Tlogomas Gg I Agama : Islam
No CM :
Tanggal MRS : 18-04-2019
Tanggal Pengkajian : 27-04-2021
Sumber informasi : Pasien

B. ALASAN MRS
a. Keluhan Utama MRS : Pasien mengeluh Mual dan muntah

b. Keluhan saat dikaji : Muntah hanya terjadi pada pagi


hari namun saat ini muntah dialami tidak hanya di pagi hari. Muntah sering terjadi ketika pasien
setelah makan dan minum, dengan frekuensi >10x/hari dengan volume ¾-1 gelas. Isi muntahan
berupa makanan dan minuman yang dikonsumsi sebelumnya, bercampur dengan cairan kuning
yang diyakini pasien berasal dari lambung karena terasa pahit. Muntah disertai dengan sedikit
darah saat sebelum ke rumah sakit. Keluhan mual dan muntah semakin bertambah berat setelah
makan dan minum atau saat mencium bau ikan dan berkurang saat istirahat. Selain itu pasien juga
mengeluh badan terasa lemas sehingga tak mampu melakukan aktivitas sehari-hari, merasa haus
dan bibir terasa kering, merasa banyak air liur di dalam mulut, terjadi penurunan nafsu makan dan
berat badan. BAB tidak lancar dan BAK berwarna kuning kecoklatan dengan frekuensi 3x dalam
sehari dan jumlah yang sedikit. Keluhan disertai dengan sakit ulu hati.
c. Riwayat Penyakit sekarang : Pasien mengeluh Mual dan muntah. Dialami sejak ±1 minggu yang lalu.
Pada awalnya, muntah hanya terjadi pada pagi hari namun saat ini muntah dialami tidak hanya di
pagi hari. Muntah sering terjadi ketika pasien setelah makan dan minum, dengan frekuensi
>10x/hari dengan volume ¾-1 gelas. Isi muntahan berupa makanan dan minuman yang dikonsumsi
sebelumnya, bercampur dengan cairan kuning yang diyakini pasien berasal dari lambung karena
terasa pahit. Muntah disertai dengan sedikit darah saat sebelum ke rumah sakit. Keluhan mual dan
muntah semakin bertambah berat setelah makan dan minum atau saat mencium bau ikan dan
berkurang saat istirahat. Selain itu pasien juga mengeluh badan terasa lemas sehingga tak mampu
melakukan aktivitas sehari-hari, merasa haus dan bibir terasa kering, merasa banyak air liur di
dalam mulut, terjadi penurunan nafsu makan dan berat badan. BAB tidak lancar dan BAK
berwarna kuning kecoklatan dengan frekuensi 3x dalam sehari dan jumlah yang sedikit. Keluhan
disertai dengan sakit ulu hati.
d. Riwayat Penyakit Dahulu : Pasien sering menderita sakit maag sebelum hamil.
C. RIWAYAT OBSTETRI DAN GINEKOLOGI
a. Riwayat Menstruarsi : Tidak ada
 Menarche : umur 13 thn Siklus : Teratur
 Banyaknya : 60 cc/hr Lama : 5-7 hari
 Keluhan : Tidak ada
 HPHT : ?-12-2018
b. Riwayat pernikahan
 Menikah : 1 kali Lama : I, ± 8 tahun

c. Riwayat kehamilan, persalinan, nifas yang lalu :

Anak Ke Kehamilan Persalinan Komplikasi nifas Anak


N Thn Umur Penyulit jenis penolon Penyuli Laseras infeksi Perdaraha Jenis BB Pj
o kehamila g t i n Kelami
n n
1. 2019 16-18 Mual, - - - - - - - - -
Muntah

d. Riwayat kehamilan saat ini


Status Obstetrikus :
 GI P0 A0 H0 UK : 16-18 minggu
 TP : ?-9-2019
 ANC kehamilan sekarang : Pasien memeriksakan kehamilan di Puskesmas sebanyak 2
kali.

e. Riwayat keluarga berencana


 Akseptor KB : - Jenis : - Lama : -
 Masalah :-
D. RIWAYAT PENYAKIT
1. Klien : Pasien sering menderita sakit maag sebelum hamil
2. Keluarga : Tidak terkaji
E. POLA FUNGSIONAL KESEHATAN
1. Pemeliharan dan persepsi terhadap kesehatan
Pasien mengatakan jika ada salah satu anggota keluarga yang sakit akan langsung dibawah ke
puskesmas, pasien mengatakan tidak tahu apa yang harus dilakukan untuk mempersiapkan
kehamilannya.
2. Nutrisi / metabolic
Setelah makan dan minum, dengan frekuensi >10x/hari dengan volume ¾-1 gelas.
BB: 55 Kg, TB: 157 cm
3. Pola eliminasi
BAK : 3x sehari dengan jumlah yang sedikit dan berwarna kecoklatan
BAB : Tidak lancar
4. Pola aktivitas dan latihan

Kemampuan perawatan diri 0 1 2 3 4


Makan / minum 
Mandi 
Toileting 
Berpakaian 
Mobilisasi di tempat tidur 
Berpindah 
Ambulasi ROM 
0 : mandiri, 1 : alat Bantu, 2 : dibantu orang lain, 3 : dibantu orang lain dan alat, 4 :tergantung
total
5. Oksigenasi : Paien mengatakan tidak ada gangguan dalam pernafasan

6. Pola tidur dan istirahat : Pasien mengatakan terganggu dalam pola tidur dan istrahan
karena mual dan muntah.

7. Pola perseptual : ada kekhawatiran karena mual dan muntah

8. Pola persepsi diri : Pasien mengatakan tidak ada yang tidak di sukai dalam dirinya dan
tidak ada yang ingin di ubah dari dirinya.

9. Pola seksual dan reproduksi : Pasien mengatakan tidak ada gangguan dalam kebutuhan
seksual.
10. Pola peran – hubungan : Pasien mengatakan bahwa dirinya sebagai IRT

11. Pola manajemen koping stress : Pasien mengatakan biasa menonton TV, pergi jalan-jalan
dengan suami jika sedang bosan atau stres.

12. Sistem nilai dan keyakinan : Pasien mengatakan bahwa ia beagama islam.

F. PEMERIKSAAN FISIK
Keadaan umum : Kompos mentis
 GCS : E4 V5 M6
 Tingkat kesadaran : kompos mentis
 Tanda – tanda vital : TD : 110/80 mmHg N : 98x/m RR : 22x/m
Suhu: 36,0ºC
 BB : 55 kg TB : 157 cm

Head toe toe :


 Kepala
Wajah : Bentuk simetris, kebersihan cukup, lesi (-) dan nyeri tekan di regio epigastrium,
pucat
Sklera : -/-
Konjungtiva : -/-
Pembesaran limphe node : Tidak terjadi pembesaran limphe node
Pembesaran kelenjar tiroid : Tidak terjadi pembesaran kelenjar tiroid
Telinga : Bentuk simetris, tidak terdapat serumen, pendengaran baik

 Kulit
Linea nigra (Terdapat linea/garis vertikal berwarna gelap pada bagian perut)
Striae gravidarum (Terdapat garis putih memanjang pada bagian perut)
Pucat ( Ya )
Cloasma ( - )

 Dada
Payudara : Bentuk simetris
Areola : Menghitam bersih berkerak Putting : Menonjol
Tanda dimpling / retraksi : Tidak ada
Pengeluaran ASI : Belum terdapat pengeluaran ASI
Jantung : Dalam batas normal, bunyi pernafasan vesikuler +/+, Ronkhi -/- Wheezeng -/-,
bunyi jantung 1/II murni reguler
Paru : Auskultasi paru vesikuler
Thoraks : Pergerakan thoraks simetris, retraksi (-), sikatrik (-), Nyeri tekan (-), massa
tumor (-), Sonor pada kedua lapang paru, pekak pada jantung, batas paru-hepar SIC VII
linea mid-clavicula dextra, batas jantung dalam batas normal.

 Abdomen
Linea : Terdapat linea/garis vertikal berwarna gelap pada bagian perut Striae :
Terdapat garis putih memanjang pada bagian perut
Pembesaran sesuai UK : Sesuai
Gerakan Janin : Positif Kontraksi : Tidak ada
Luka bekas operasi : Tidak terdapat luka bekas operasi

Ballottement : Positif
Leopold I : TFU: 1 Jari bawah pusat
Leopold II : Tidak ada
Kiri : Tidak ada
Leopold III : Tidak ada
Leopold IV : Tidak ada
Penurunan kepala : Tidak ada
Kontraksi : Tidak ada
DJJ : 154 kali/menit Bising usus : Tidak terkaji

 Genetalia dan perineum : Tidak dilakukan


Kebersihan : Tidak terkaji
Keputihan : Tidak terkaji Karakteristik : Tidak terkaji
Hemoroid : Tidak terkaji
 Ekstremitas
Atas :
Oedema : Tidak terkaji
Varises : Tidak terkaji
CRT :…………………
Bawah :
Oedema : Tidak terkaji
Varises : Tidak terkaji
CRT : Tidak terkaji
Refleks : Tidak terkaji
G. DATA PENUNJANG
 Pemeriksaan Laboratorium : Darah lengkap : WBC : 10,1 x 103/mm3; HGB : 15.0 gr/dL;
HCT: 43.8 %; PLT: 235 x 103/mm3; RBC: 5,08x 106/mm3
 Pemeriksaan USG : Tidak terkaji
H. DIAGNOSA MEDIS
Dengan G1p0a0 Gravid 16-18 Minggu + Hiperemesis Gravidarum Grade I

I. PENGOBATAN
 IVFD RL : D5% = 1 : 2
 Drips Metoclopramide 1 ampul/8 jam
 Drips farbion 1 ampul/kolf  1 kolf
 Pregvomit tab 3x1
 Antasid syrup 3x1
 Observasi KU, TTV, dan BJF.
ANALISA DATA
Nama Pasien : Ny. Aa
Umur : 35 Tahun
No Register :-

No DATA PENUNJANG ETIOLOGI MASALAH


KEPERAWATAN
1 DS : Peradangan Defisit Nutrisi
 Pasien
mengatakan Mual – Muntah
mual muntah
sejak ±1 Penurunan nafsu makan
minggu yang
lalu.
BB Menurun
 Pasien
mengatakan
Defisit Nutrisi
muntah sering
terjadi ketika
pasien setelah
makan dan
minum,
dengan
frekuensi
>10x/hari
dengan volume
¾-1 gelas.
DO :
 Keadaan
umum :
Kompos
mentis
 Nampak lemah
 GCS : 456
 Nafsu makan
menurun
 Frekuensi
>10x/hari
dengan volume
¾-1 gelas
 BB menurun

2 DS : Kehilangan cairan berlebihan Resiko


Pasien mengatakan Ketidakseimbangan
muntah terjadi setelah Elektrolit
Dehidrasi
makan dan minum,
dengan frekuensi
Cairan ekstra seluler plasma
>10x/hari dengan
volume ¾-1 gelas.
DO : Resiko ketidakseimbangan elektrolit

 KU : Kompos
Metis
 GCS : 456
 TTV:
TD: 110/80
mmHg
Nadi:
98x/menit
Respirasi:
22x/menit
Suhu: 36,0ºC
 Bibir terasa
kering
 Sering merasa
haus

3 DS : Metabolisme Intra Sel Menurun Intoleransi


Pasien mengatakan Aktivitas
pusing dan lemas
Otot Lemah
DO :
 KU: Sedang
Kelemahan Tubuh
 Kesadaran:
Kompos
Intoleransi Aktivitas
mentis
 GCS : 15 (E4
V5 M6 )
 Pasien tampak
lemah
 TTV :
TD :110/80
mmHg
Nadi:
98x/menit
Respirasi:
22x/menit
Suhu: 36,0ºC
BB: 55 Kg

DIAGNOSA KEPERAWATAN

DAFTAR DIAGNOSA KEPERAWATAN BERDASARKAN PRIORITAS


N Diagnosa Keperawatan Tanggal Ditemukan Tanggal Teratasi
o
1 Resiko Defisit Nutrisi 27/04/2021 29/04/2021

2 Resiko Ketidakseimbangan 27/04/2021 29/04/2021


Elektrolit b/d Muntah

3 Intoleransi Aktivitas b/d 27/04/2021 29/04/2021


Kelemahan d/d Merasa
Tidak Nyaman Setelah
Aktivitas

RENCANA KEPERAWATAN
N Tgl / jam Diagnosa Rencana Keperawatan
o Tujuan Intervensi Rasional
1 27 April Defisit Setelah di  Observasi 1. Agar kebutuhan
2021 Nutrisi lakukan  Identifikasi status kalori harian
10: 30 tindakan nutrisi seimbang
1x24 jam  Identifikasi alergi 2. Untuk memantau
pasien tidak dan intoleransi perkembangan ibu
mual dan makanan
dan bayi setiap hari
muntah lagi  Identifikasi makanan
3. Nutrisi yang
yang disukai
adekuat dapat
 Identifikasi
memberi
kebutuhan kalori dan
jenis nutrient perkembangan
 Monitor asupan yang baik bagi ibu
makanan dan bayi
 Monitor berat badan 4. Dengan makan
 Monitor hasil sedikit – sedikit
pemeriksaan tapi sering dapat
laboratorium meningkatkan
masukan oral
 Terapeutik
 Fasilitasi
menentukan
pedoman diet
 Sajikan makanan
secara menarik dan
suhu yang sesuai
 Berikan makanan
tinggi serat untuk
mencegah konstipasi
 Berikan makanan
tinggi kalori dan
tinggi serat

 Edukasi
 Anjurkan posisi
duduk
 Ajarkan diet yang di
programkan

 Kolaborasi
 Kolaborasi
pemberian medikasi
sebelum makan
2. 27 April Setelah di  Observasi  Mengetahui
2021 Resiko  Identifikasi
lakukan keadaan umum
10: 30 Ketidakseimb kemungkinan
angan tindakan pasien
penyebab
Elektrolit 1x24 jam  Mengidentifikasi
ketidakseimbangan
keseimbang perubahan –
elektrolit
an elektrolit perubahan yang
 Monitor kadar
pada pasien elektrolit serum terjadi keadaan
bisa normal  Monitor mual, umum pasien
kembali muntah dan diare  Membantu dalam
 Monitor kehilangan menganalisa
cairan keseimbangan
 Monitor tanda dan cairan dan derajat
gejala hypokalemia
kekurangan cairan
 Monitor tanda dan
gejala hyperkalemia
 Monitor tanda dan
gejala hiponatremia
 Monitor tanda dan
gejala hypernatremia
 Monitor tanda dan
gejala
hipermagnesemia

 Terapeutik
 Atur interval waktu
pemantauan sesuai
dengan kondisi
pasien
 Dokumentasi hasil
pemantauan
 Edukasi
 Jelaskan tujuan dan
prosedur
pemantauan

3 27 April Setelah di
2021 Intoleransi lakukan  Observasi  Untuk menghindari
10: 30 Aktivitas tindakan  Identifikasi
terjadinya letih
1x24 jam gangguan fungsi
 Membantu derajad
pasien dapat tubuh yang
dekompesasi
melakukan mengakibatkan
jantung and
aktivitas kelelahan
pulmonal
seperti biasa
 Monitor kelelahan
penerunan TD,
fisik dan emosional
takikardi, disritmia,
 Monitor pola dan takipnea adalah
jam tidur indikasi intoleransi
 Monitor lokasi dan jantung terhadap
ketidaknyamanan aktivitas
selama melakukan  Aktivitas yang
aktivitas berlebihan akan
memperburuk
 Terapeutik keadaan pasien
 Sediakan  Jika beraktivitas
lingkungan nyaman dengan teratur
dan rendah maka terhindar dari
stimulus cedra
 Lakukan latihan
rentang gerak pasif
dan/atau aktif
 Berikan aktifitas
distraksi yang
menenangkan
 Fasilitasi duduk di
sisi tempat tidur,
jika tidak dapat
berpindah atau
berjalan

 Edukasi
 Anjurkan tirah
baring
 Anjurkan
melakukan
aktivitas secara
bertahap
 Anjurkan
menghubungi
perawat jika tanda
dan gejala
kelelahan tidak
berkurang
 Ajarkan strategi
koping untuk
mengurangi
kelelahan

 Kolaborasi
 Kolaborasi dengan
ahli gizi tentang
cara meningkatkan
asupan makanan
II. IMPLEMENTASI
Tgl/Jam No. Implementasi Paraf/ Nama
27 April Defisit Nutrisi  Observasi HASTIN
2021  Identifikasi status nutrisi
10: 30  Identifikasi alergi dan intoleransi makanan
 Identifikasi makanan yang disukai
 Identifikasi kebutuhan kalori dan jenis nutrient
 Monitor asupan makanan
 Monitor berat badan
 Monitor hasil pemeriksaan laboratorium

 Terapeutik
 Fasilitasi menentukan pedoman diet
 Sajikan makanan secara menarik dan suhu yang sesuai
 Berikan makanan tinggi serat untuk mencegah konstipasi
 Berikan makanan tinggi kalori dan tinggi serat

 Edukasi
 Anjurkan posisi duduk
 Ajarkan diet yang di programkan

 Kolaborasi
 Kolaborasi pemberian medikasi sebelum makan

27 April Ketidakseimbangan Elektrolit  Observasi HASTIN


2021  Identifikasi kemungkinan penyebab ketidakseimbangan elektrolit
10 : 30
 Monitor kadar elektrolit serum
 Monitor mual, muntah dan diare
 Monitor kehilangan cairan
 Monitor tanda dan gejala hypokalemia
 Monitor tanda dan gejala hyperkalemia
 Monitor tanda dan gejala hiponatremia
 Monitor tanda dan gejala hypernatremia
 Monitor tanda dan gejala hipermagnesemia

 Terapeutik
 Atur interval waktu pemantauan sesuai dengan kondisi pasien
 Dokumentasi hasil pemantauan
 Edukasi
 Jelaskan tujuan dan prosedur pemantauan

27 April Intoleransi Aktivitas  Observasi HASTIN


2021  Identifikasi gangguan fungsi tubuh yang mengakibatkan kelelahan
10 : 30
 Monitor kelelahan fisik dan emosional
 Monitor pola dan jam tidur
 Monitor lokasi dan ketidaknyamanan selama melakukan aktivitas

 Terapeutik
 Sediakan lingkungan nyaman dan rendah stimulus
 Lakukan latihan rentang gerak pasif dan/atau aktif
 Berikan aktifitas distraksi yang menenangkan
 Fasilitasi duduk di sisi tempat tidur, jika tidak dapat berpindah atau berjalan

 Edukasi
 Anjurkan tirah baring
 Anjurkan melakukan aktivitas secara bertahap
 Anjurkan menghubungi perawat jika tanda dan gejala kelelahan tidak
berkurang
 Ajarkan strategi koping untuk mengurangi kelelahan

 Kolaborasi
 Kolaborasi dengan ahli gizi tentang cara meningkatkan asupan makanan
EVALUASI

No No. Dx Evaluasi
1 Defisit Nutrisi S : Pasien mengatakan mual, muntah dialami sejak ±1 minggu yang lalu
O:
 KU: Sedang, Kesadaran: Kompos mentis
 GCS : 15 ( E4, V5, M6 )
 TTV :
TD: 110/80 mmHg
Nadi: 98x/menit
Respirasi: 22x/menit
Suhu: 36
Nampak Pucat
Nafsu Makan Berkurang
Frekuensi >10x/hari dengan volume ¾-1 gelas

A : Masalah Belum Teratasi


P : Lanjutkan Intervensi
2 Ketidakseimbangan Elektrolit S : Pasien Mengatakan Lemah
O:
 KU: Sedang, Kesadaran: Kompos mentis
 GCS : 15 ( E4, V5, M6 )
 TTV :
TD: 110/80 mmHg
Nadi: 98x/menit
Respirasi: 22x/menit
Suhu: 36
Nampak Pucat
Nafsu Makan Berkurang
A : Masalah Belum Teratasi
P : Lanjutkan Intervensi
3 Intoleransi Aktivitas S:
 Pasien mengeluhan mual dan muntah semakin bertambah berat setelah makan dan
minum atau saat mencium bau ikan dan berkurang saat istirahat.
 pasien juga mengeluh badan terasa lemas sehingga tak mampu melakukan aktivitas
sehari-hari
O:
 KU: Sedang, Kesadaran: Kompos mentis
 GCS : 15 ( E4, V5, M6 )
 TTV :
TD: 110/80 mmHg
Nadi: 98x/menit
Respirasi: 22x/menit
Suhu: 36
Nampak Pucat
Nafsu Makan Berkurang
frekuensi >10x/hari dengan volume ¾-1 gelas
BB Menurun
A : Masalah Belum Teratasi
P : Lanjutkan Intervensi

MALANG, 27 APRIL 2021

Pembimbing Klinik/ CI Mahasiswa

(…………............……….................…….) (HASTIN S. YAKU ARULASSA)


NIP NIM. 2020611020

Clinical Teacher/CT

(………………....…................…….)
NIK.
RESUME KEPERAWATAN

NAMA KLIEN : Ny.N TANGGAL : 28 april 2021

NO. REG : 123xxx DX. MEDIS : POST PARTUM

Subjektif Objektif Masalah keperawatan Intervensi Implementasi Evaluasi

DS:  K/U baik Deficit nutrisi Observasi  Mengidentifikasi S:


 Porsi makan ½ kurang dari Identifikasi kondisi kondisi kesehatan
 Ny.S porsi  Ny.S
pasien yang dapat
mengatakan kebutuhan tubuh kesehatan pasien yang mengatakan
 Frekuansi makan: mempengaruhi berat
kehamilanya dapat mempengaruhi nafsu makan
3x/ hari badan
masuk 3 bulan berat badan sudah
 Mukosa bibir
nafsu makan meningkat
pucat Terapeutik  Menghitung BB
menurun  Ada semngat
 BB tampak ideal pasien
hanya makan jika
menurun  Hitung BB ideal
menghabiskan masak sendiri
 BMI: 23,14 pasien  Hitung persentase
½ porsi dgn  Masih Mual
 BB Awal : 58  Hitung lemak dan ototo
frekuensi (jarang)
 BB sekarang : 49 persentase pasien
3x/hari
kg lemak dan ototo O:
 BB awal :
 TB 165 cm pasien  Fasilitasi
58kg
 TTV:  Fasilitasi menentukan target  K/U baik
 BB sekarang
TD: 100/80 menentukan berat badan yang  Porsi 1 piring
49kg
N: 20 x/m target berat realistis denga frekuensi
 Sering Mual 3-
S: 36,7 c badan yang 3x/hari
4/hari
RR: 82x/m realistis  Menjelaskan  BB sudah
hubungan antara sedikit
Edukasi
asupan makanan, bertamba
 Jelaskan aktivitas fisik,  TTV:
hubungan antara penambahan berat TD: 110/80
asupan badan N: 20 x/m
makanan,  Jelaskan faktor-resiko S: 35,7 c
aktivitas fisik, berat badan lebih dan RR: 82x/m
penambahan berat badan BB : 56kg
berat badan
 Jelaskan faktor- A: Masalah teratasi
resiko berat
P: Hentikan
badan lebih dan
intervensi
berat badan
kurang
 Anjurkan
mencatat berat
badan setiap
minggu
 Anjurkan
pencatatan
asupan
makanan,
aktifitas fisik
dan perubahan
berat badan

RESUME KEPERAWATAN
NAMA KLIEN : Ny. A TANGGAL : 28 April 2021

NO. REG : 123xxx DX. MEDIS : ABORTUS

Masalah
Subjektif Objektif Intervensi Implementasi Evaluasi
keperawatan

Klien  Klien tampak NYERI AKUT  Identifikasi  Mengidentifikasi S : pasien


mengatakan meringis lokasi,karakteristik,durasi,frekuensi,kualitas,inten lokasi, mengatakan
nyeri perut  P : sitas nyeri karakteristik,duras nyeri sudah
bagian perdarahan  Identifikasi skala nyeri i dan intensitas berkurang
bawah Q : seperti  Identifikasi respon nyeri nonverbal nyeri
O : pasien
tertusuk  Control lingkungan yang memperberat rasa nyeri  Mengidentifikasi
tampak tenang
R : perut  Jelaskan penyebab dan pemicu nyeri skala nyeri
bagian bawah  Mengindentifikasi P :
 Jelaskan cara meredahkan nyeri
S : skala 6 respon nyeri Perdarahan
 Kolaborasi pemberian analgetik
T : setelah  Mengontrol Q:-
perdarahan lingkungan yang
TD : 100/80 perberat rasa nyeri R:-
mmHg  Mengajarkan cara S : skala 2
N : 90x/m meredahkan nyeri
RR : 20x/m T:-
 Ajarkan teknik
S : 36oC relaksasi napas TD :
dalam 100/80
mmHg
N : 90x/m
RR : 20x/m
S : 36oC

A : masalah
teratasi
sebagian

P : lanjutkan
intervensi
RESUME KEPERAWATAN

NAMA KLIEN : Ny. C


TANGGAL : 28 april 2021

NO. REG : 123xxx DX. MEDIS: Plasenta


pelvia

Masalah
Subjektif Objektif Intervensi Implementasi Evaluasi
keperawatan

 Klien  Klien tampak pucat Resiko syok  Pantau tanda-tanda  Memperhatikan status S : klien mengatakan
mengatakan  Tampak adanya hipovolemik vital,perisian fisiologis ibu dan perdarahan sedikit
perdarahan perdarahan kapiler pada dasar janin,sirkulasi dan berkurang
sejak trimester pervaginam 150cc kuku,warna volume darah
II atau awal TD : 100/60mmHg membrane  Auskultasi dan laporkan O : klien tampak
trimester ke RR : 20x/m mukosa/kulit dan DJJ, mencatat pucat,mash ada
III N : 70x/m suhu perubahan pada perdarahan sedikit-
 Klien S : 37oC  Evaluasi,laporkan aktivitas janin sedikit
mengatakan  Hasil USG dan catat jumlah  Menganjurkan tirah TD :
perdarahan gambaran plasenta serta jumlah baring 100/90mmHg
pertama yang previa menutupi kehilangan  Memberikan suplemen RR : 20x/m
keluar sedikit pinggir sebagian darah,lakukan 02 pada klien N : 70x/m
namun lama ostium uteri internal perhitungan  Menggantikan S : 36oC
kelamaan dan disegmen bawah pembalut kehilangan darah/cairan
hasil USG Hasil
bertambah uterus  Posisikan pasien ibu (memberikan
USG gambaran
banyak  HB : 19 gr/dl dengan semifowler transfusi)
plasenta previa
 Hindari  Berkolaborasi dengan
menutupi pinggir
pemeriksaan dokter bedah untuk
sebagian ostium uteri
vagina persiapan implementasi
internal dan disegmen
 Berikan larutan dengan tepat
bawah uterus
intravena darah
lengkap sesuai Hb : 10 gr/dl

indikasi
A : Masalah teratasi
 Siapkan untuk sebagian
kelahiran sesar
 Pasang kateter P : Lanjutkan
Intervensi

Anda mungkin juga menyukai