Sejarah bulu tangkis dimulai sekitar ribuan tahun yang lalu, di mana beberapa informasi
menyebutkan olahraga ini berkembang di Negara Mesir Kuno. Namun ada pula yang
menyebutkan bahwa olahraga ini berkembang dan sukses di Negara Cina. Bahkan, olahraga
bulu tangkis ini dulunya dimainka tanpa menggunakan raket. Sehingga masyarakat keturunan
nenek moyang Tionghoa memainkannya dengan kaki, sama seperti olahraga sepak takraw dan
berusaha agar kok tidak sampai jatuh ke atas tanah. Di Cina, olahraga ini dulu dikenal dengan
Jianzi.
Sejarah bulu tangkis memiliki cerita yang berbeda di negara Inggris. Di Inggris, dahulu
permainan bulu tanggis dimainkan dengan tongkat, bukan raket, untuk memukul kok.
Tujuannya agar kok tidak jatuh ke atas permukaan tanah, maka kok harus selalu berada di
udara. Permainan bulu tangkis ini dikenal dengan nama battledores.
Hingga pada akhir sekitar abad ke 19, seorang tentara Inggris menambahkan hal baru
dalam permaiann ini dengan sebuah jaring sebagai pembatas daerah lawan. Sehingga
permainan ini dimainkan berhadapan dan bersaingan. Kemudian dibawa kembali ke Inggris dan
diberi nama badminton battledore. Tidak lama kemudian, dibentuk sebuah asosiasi olahraga
bulu tangkis pada tahun 1893. Debut pertamanya adalah dengan kejuaraan internasional yang
dikenal dengan All England.
Pada tahun 1934, didirikan federasi yang dinamakan IBF (International Badminton
Federation). Beberapa negara pelopor pendiri IBF ini adalah Skotlandia, Wales, Denmark,
Kanada, Selandia Baru, Perancis, Irlandia dan Inggris. Dari tahun ke tahun anggota IBF
semakin bertambah hingga pada tahun 2006 namanya diubah dengan BWF (Badminton World
Federation).
Olahraga Badminton ini masuk ke dalam daftar olahraga yang diprtandingkan pada
Olimpiade di tahun 1992 yang diselenggarakan di Barcelona, Spanyol. Pada Olimpiade
tersebut, Indonesia meraih dua medali emas.
Pada bulan Maret 1898, turnamen pertama diadakan di Guildford dengan nama ‘All
England’ dan lalu diadakan pada tahun berikutnya. Denmark, Amerika Serikat dan Kanada
menjadi pengikut setia dari permainan selama tahun 1930an.
Turnamen besar pertama IBF adalah Piala Thomas (Kejuaraan tim pria dunia) pada
tahun 1948. Sejak itu, jumlah peristiwa dunia telah meningkat dengan penambahan Piala Uber
(kejuaraan tim wanita), World Championship (kejuaraan individu), Piala Sudirman ( kejuaraan
tim campuran), Kejuaraan Dunia Junior dan World Grand Prix.
Setelah olahraga bulu tangkis ini diperkenalkan di Munich pada tahun 1972,
bulutangkis akhirnya menjadi olahraga yang masuk dalam Olimpiade di Barcelona pada tahun
1992 dengan nomor single dan ganda saja yang diperkenalkan untuk pertama kalinya di
Olimpiade.
Di Olimpiade Atlanta pada tahun 1996, nomor ganda campuran dimasukkan dan ini adalah
satu-satunya nomor ganda campuran di semua olahraga Olimpiade.
IBF (International Badminton Federation) berubah nama menjadi BWF di tahun 2006
Intinya, pada tahun 1951 sekumpulan orang di PORI (Persatuan Olahraga Republik
Indonesia) mengajak semua kalangan yang ingin mengembangkan olahraga bulu tangkis di
Indonesia untuk membentuk sebuah wadah khusus bulu tangkis.
Tepatnya pada 3 Mei 1951, PBSI (Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia) lahir di
Bandung. Saat itu terpilihlah ketua umumnya A. Rochdi Partaatmadja, ketua I : Soedirman,
Ketua II : Tri Tjondrokoesoemo, Sekretaris I : Amir, Sekretaris II : E. Soemantri, Bendahara I :
Rachim, Bendahara II : Liem Soei Liong.
Perkembangan sejarah bulu tangkis Indonesia semakin menunjukkan hal yang positif,
apalagi pada tahun 1992, ketika bulu tangkis resmi dipertandingkan dalam ajang Olimpiade,
Indonesia mendapatkan 2 medali Emas.
Hingga kini, perkembangan bulu tangkis tanah air mengalami pasang surut meskipun
tidak separah perkembangan sepak bola di Indonesia, banyak faktor yang mempengaruhi
perkembangan bulu tangkis di negeri ini.
Pemain bulu tangkis Indonesia saat ini hanya nomor ganda saja yang masuk dalam 10
besar ranking dunia, yaitu : Hendra Setyawan dan M. Ahsan (Ganda putra, ranking 2), Nitya K.
Maheswari dan Greysia Polii (Ganda Putri, urutan 4) serta Tantowi Ahmad dan Liliyana Natsir
(Ganda Campuran, ranking 3). (Data Desember 2015, BWF).
a. American Grip
1. Jenis pegangan American grip sangat efektif untuk melakukan pukulan smes bola di
depan net.
2. Mudah untuk memukul bola-bola atas.
3. Pegangan American grip bagi pemukulan mudah mengarahkan bola, baik ke kanan
maupun ke kiri. Kelemahannya adalah pegangan American grip kurang efektif untuk
melakukan pukulan backhand dan untuk bermain net yang bolanya berada di samping
kanan dan kiri.
b. Forehand Grip
1. Pegangan ini lebih mudah untuk melakukan pukulan bola di sebelah kanan dari tubuh
sehingga bola akan mudah dipukul dengan pukulan forehand.
2. Untuk melakukan pukulan forehand tidak perlu memutar pegangan raket.
c. Backhand Grip
1. Memukul shuttlecock dengan pegangan ini dapat menghasilkan arah bola yang sulit
diduga.
2. Bola yang dipukul dapat berjalan cepat dan keras.
1. Dengan pegangan ini pemain akan mengalami kesulitan jika mengembali bola keras
yang arahnya ke samping kanan badan.
2. Pukulan bola keras dari lawan yang arahnya ke tubuh juga sulit untuk dikembalikan.
d. Combination Grip
Cara melakukan sebagai berikut.
2) Jenis-Jenis Pukulan
Pukulan dalam permainan bulu tangkis, antara lain sebagai berikut.
a. Servis
Pukulan servis, yaitu pukulan sajian bola pertama yang dilakukan pada awal permainan. Servis
merupakan pukulan untuk memperoleh nilai. Jika akan melakukan servis maka harus
memahami tipe permainan lawan. Kalau lawan mempunyai tipe permainan keras,
sebaiknya tidak melakukan servis tinggi. Seorang pemain bulu tangkis harus menguasai
berbagai jenis pukulan servis. Adapun jenis-jenis pukulan servis itu adalah sebagai berikut.
Servis ini dilakukan dengan pukulan yang keras dan bola diusahakan berjalan melambung
tinggi kemudian bola sampai di garis bagian belakang. Servis tinggi juga dapat dilakukan
secara forehand dan backhand. Cara melakukan servis tinggi dengan pukulan
forehand adalah sebagai berikut.
1. Sikap awal berdiri kaki kuda-kuda, salah satu tangan diletakkan di samping badan
bagian belakang bawah dan tangan yang lain memegang bola.
2. Bola dipukul melambung sekuat tenaga dengan ayunan raket dari belakang ke arah
depan atas dan diusahakan melambung tinggi ke arah garis belakang.
b. Pukulan Lob
Pukulan lob dapat dilakukan dari atas kepala ataupun dari bawah. Menurut caranya, pukulan
lob dapat dilakukan dengan forehand dan backhand.
1. Sikap awal berdiri tangan yang memegang raket diletakkan di atas kepala bagian
belakang.
2. Arah datangnya bola dari atas dipukul dengan ayunan tangan dari belakang atas
dipukulkan ke arah bola.
c. Pukulan Drive
Pukulan drive, yaitu jalannya bola mendatar cepat sehingga lawan akan kesulitan
mengembalikan bola. Pukulan drive biasanya diarahkan ke arah samping kanan atau
samping kiri lawan dan pukulan ini lebih banyak digunakan pada permainan ganda. Pukulan
drive juga dapat dilakukan dengan forehand ataupun backhand.
d. Pukulan Smes
Pukulan smes, yaitu pukulan yang keras dan bola jatuh di daerah lapangan lawan. Cara
melakukan sebagai berikut.
1. Sikap awal berdiri kangkang selebar bahu tangan kanan memegang raket yang
diletakkan di atas kepala bagian belakang.
2. Bola yang melambung dari lawan dipukul secepatnya dengan mengayunkan raket dari
atas ke depan bagian bawah.
e. Pukulan Dropshot
Pukulan dropshot, yaitu usaha memukul bola yang diarahkan ke area lapangan lawan dekat
dengan net. Pukulan dropshot dapat dilakukan dari atas kepala ataupun dari bawah.
1. Sikap awal berdiri kangkang selebar bahu, tangan kanan memegang raket yang
diletakkan di atas kepala.
2. Bola dari lawan dalam ketinggian puncak dipukul dengan raket. Usahakan bola masuk
ke lapangan lawan dekat dengan net.
http://olahraga.smansax1-edu.com/2015/01/teknik-dasar-permainan-bulu-tangkis.html
http://olahraga.smansax1-edu.com/2015/01/sejarah-permainan-bulu-tangkis.html