Anda di halaman 1dari 82

MODUL PRAKTIK

RELATED LEARNING EXPERIENCE (RLE) IV


“Keperawatan Kegawatdaruratan dan Kritis”

A. DESKRIPSI MATA AJAR RLE IV


Related Learning Experience (RLE) memberikan kesempatan bagi mahasiswa
untuk mengembangkan pengetahuan, keterampilan dan sikap dalam memberikan
asuhan keperawatan berbagai kondisi praktik ditatanan klinik yang nyata.
Mata kuliah ini di desain untuk memperkenalkan mahasiswa keperawatan pada
profesi keperawatan melalui situasi-situasi perawatan dasar pasien yang berfokus pada
promosi kesehatan, pencegahan penyakit dan management faktor-faktor resiko. Mata
kuliah ini juga di desain untuk membantu mahasiswa keperawatan dalam
mengembangkan keterampilan dan pengertian yang mendalam pada lahan keperawatan
perioperative, keperawatan gawat darurat dan kritis pada pasien dari berbagai kategori
tingkat usia yang mengaplikasikan konsep-konsep serta prosedur keperawatan dasar dan
lanjutan.
Mata kuliah ini diharapkan membantu mahasiswa keperawatan mengembangkan
keterampilan-keterampilan nyata dalam memberikan asuhan keperawatan di berbagai
kondisi pada lahan praktek terutama di lahan praktek kamar bedah, unit gawat darurat
dan ICU. Kegiatan pada mata kuliah ini bertujuan mewujudkan profil lulusan sarjana
keperawatan yang memiliki kemampuan sebagai pemberi asuhan keperawatan,
pendidik, pengelola, dan peneliti pemula pada area keperawatan.

B. CAPAIAN PEMBELAJARAN
Setelah mengikuti kegiatan pembelajaran RLE IV mahasiswa diharapkan mampu :
1. Mengembangkan keterampilan dalam menggunakan proses keperawatan untuk
mengkaji, mendiagnosa, merencanakan, mengimplementasikan, dan mengevaluasi
asuhan keperawatan dalam keperawatan perioperative, keperawatan gawat darurat
dan kritis.
2. Mengembangkan kemampuan professional:
a. Mengembangkan kemampuan komunikasi efektif dalam pemberian asuhan
keperawatan pada klien dengan berbagai tingkat usia dalam keadaan gawat
darurat.
b. Mengembangkan keterampilan interpersonal yang efektif dalam kerja tim
c. Mentransfer ilmu dan informasi kesehatan dengan memanfaatkan teknologi
secara efektif dan bertanggung jawab
d. Mengembangkan dan mentransfer ilmu dan pengetahuan pada proses
keperawatan untuk menyelesaikan masalah klien pada berbagai tingkat usia
dalam keadaan gawat darurat akibat gangguan.
- Gangguan termoregulasi : Hipotermi pada pasien operasi, Hipertermi pada
pasien dengan trauma kapitis atau stroke
- Gangguan Oksigenasi : Infark miokard, gagal nafas, trauma toraks, Asma,
sumbatan jalan nafas
- Pemenuhan kebutuhan cairan dan elektrolit : Luka bakar, DM dengan
ketoasidosis, krisis tiroid, perdarahan
- Keamaan fisik : keracunan, sengatan binatang berbisa, Kompartemen
Sindrom
e. Menggembangkan keterampilan dan pengetahuan terkait langkah-langkah dalam
pengambilan keputusan yang etis dan legal pada klien dengan berbagai tingkat
usia dalam keadaan gawat darurat.
f. Mengembangkan keterampilan dan pengetahuan untuk mengkolaborasikan
berbagai aspek dalam pemenuhan kebutuhan kesehatan klien dengan berbagai
tingkat usia dalam keadaan gawat darurat atau kondisi kritis.
g. Mengembangkan pengetahuan dan keterampilan teknis keperawatan sesuai
standart yang efektif dan efisien (BHD/Resusitasi/RJP) pada pasien berbagai
tingkat usia

C. KEGIATAN PEMBELAJARAN RLE IV


1. DISKUSI KASUS
Capaian Kompetensi yang ingin dicapai :
1. Mahasiswa mampu mengembangkan dan mentransfer ilmu dan pengetahuan
untuk menyelesaikan masalah klien dalam keadaan kegawatdaruratan dan
kritis akibat gangguan pada oksigenasi, gangguan sirkulasi, gangguan
kebutuhan cairan dan elektrolit, keamanan fisik, dan termoregulasi.
2. Mahasiswa juga diharapkan mampu mengembangkan keterampilan
interpersonal yang efektif dalam kerja tim,
3. mentransfer ilmu dan informasi kesehatan dengan memanfaatkan teknologi
secara efektif dan bertanggung jawab.
a. Deskripsi Tugas
1) Mendiskusikan kasus yang ada di ruang Unit Gawat Darurat (UGD), Ruang
Intensive Care Unit (ICU) dan Kamar Bedah secara berkelompok.
2) Diskusi dilakukan dengan memperhatikan kondisi pasien, baik dari keadaan
pasien dan tempat/ruang tempat pasien berada/dirawat.
3) Diskusi kasus didasari oleh keilmuan dan mahasiswa harus mampu
mengembangkan keterampilan untuk memahami kasus sehingga mampu
memperkuat analisis kasus.
4) Susun laporan hasil diskusi sesuai dengan format laporan
5) Desiminasikan hasil diskusi pada waktu kegiatan seminar kasus dilaksanakan.

b. Metode Pengerjaan Tugas


1) Membaca, menganalisis dan mendiskusikan data kasus yang diberikan secara
berkelompok
2) Menyusun laporan hasil diskusi kelompok sesuai format penulisan tugas
3) Diskusi kasus harus mengarah pada konsep kegawatdaruratan dan kritis
a. Kegawatdaruratan dan kritis di UGD : Triage, Primary Survey dan
Secondary Survey
b. Kegawatdaruratan dan Kritis di Kamar Bedah : Pre operasi, Intra Operasi
dan Post Operasi
c. Kegawatdaruratan dan Kritis di Ruang ICU : Pemantauan ketat kondisi
pasien (B1-B6)
4) Mendesiminasikan hasil diskusi kelompok
5) Asuhan Keperawatan yang ada pada kasus berdasar pada evidence based
practice.
6) Menggunakan berbagai macam literature seperti, buku dan jurnal penelitian
yang terpublikasi.
7) Syarat literatur yang digunakan yaitu buku dengan waktu terbit 10 tahun
terakhir dan jurnal dengan waktu terbit 5 tahun terakhir (minimal 5 literatur).
c. Obyek Garapan

KASUS 1
Seorang laki-laki berusia 30 tahun mengalami kecelakaan mobil di jalan raya
dan dibawa ke UGD. Saat diperiksa diperoleh data : pasien gelisah dan hanya
mengerang kesakitan tanpa mengeluarkan kata-kata yang jelas, saat diberi rasa
nyeri mata pasien terbuka dan tangan bergerak menjauh sumber nyeri, frekuensi
nafas 20x/mnt (irreguler), frekuensi nasi 100x/mnt, tekanan darah 100/70
mmHg, tampak raccoon eyes dan ekimosis. Terdapat bloddy otorhea dan
rhinorrhea. Pasien ada muntah 1 kali yang menyembur (proyektil). Terdengar
juga suara nafas tambahan Snoring.
1) Temukan Kata Sulit dalam kasus dan uraikan defisi kata sulit tersebut!
2) Dengan kondisi pasien berikut ini, maka termasuk dalam kategori apakah
pasien tersebut? (Berdasarkan Triage)
3) Hitung tingkat kesadaran pasien
4) Hitung nilai Central Perfusion Pressure (ICP) pada pasien tersebut ?
5) Uraikan tindakan kegawatdaruratan di Unit Gawat Darurat (UGD) yang
dapat dilakukan
KASUS 2
Seorang perempuan usia 30 tahun di rawat di ruang Intensive Care Unit (ICU)
dengan Luka Bakar Grade II pada daerah seluruh muka, leher dan dada bagian
depan, serta seluruh lengan kiri dan paha kiri bagian depan. Luka bakar ditutupi
oleh kassa dan perban elastis. Pasien terpasang Ventilator pada trakeostomi
dengan mode CPAP (Continous Positive Air Pressure), terpasang Kateter
Urine, dan monitor dengan gambaran Temp= 36,8 °C, Frek. Nadi= 89 x/mnt,
Frek. Nafas = 25 x/mnt, TD = 115/89 mmHg, SpO2 = 98%. Pasien juga
diberikan cairan Ringer Laktat 20 tetes/menit. Terdengar suara gurgling saat
pasien bernafas.
1) Temukan istilah asing/kata sulit dalam kasus dan uraikan definisi kata sulit
tersebut!
2) Hitung Luas Luka Bakar pasien
3) Sebutkan dan jelaskan Resiko apa saja yang mungkin saja terjadi pada
pasien
4) Uraikan Asuhan Keperawatan untuk membantu menyelesaikan dan
mencegah masalah yang terjadi pada pasien

KASUS 3
Seorang laki-laki usia 40 tahun dengan peritonitis berada di ruang preoperasi
dan direncanakan operasi laparatomi eksplorasi. Pasien tampak lemah dan
gelisah, sesekali pasien tampak meringis kesakitan, kesadaran composmetis
(GCS 14). Informasi dari perawat ruangan sebelumnya pasien sudah dilakukan
pencukuran daerah abdomen hingga paha dan sudah dimandikan serta di
puasakan. TTV sebelumnya T : 36,8 °C, TD : 120/80 mmHg, Frek. Nafas : 25
x/mnt Frek. Nadi : 85 x/mnt. Hasil laboratorium darah terbaru Hb= 11,3 gr/dl,
Hematokrit 33,9%, Leukosit 9.500/ul, Eritrosit 4,330 juta/ul, Trombosit
301.000/ul, APTT 35,7 detik, PTT 12,4 detik.
1) Temukan istilah asing/kata sulit dalam kasus dan uraikan definisi kata sulit
tersebut!
2) Berdasarkan kasus di atas :
Pre Operasi
a) Siapa perawat yang berperan memberikan asuhan di Ruang Pre operasi?
b) Jelaskan tugas dan peran perawat tersebut di ruang Pre Operasi
c) Uraikan asuhan keperawatan pada pasien tersebut di ruang Pre Operasi!

Pasien diberikan Anastesi Total. Setelah diberikan anastesi pasien lambat laun
pasien mengantuk dan tertidur dan terdengar suara snoring, kemampuan
perkembangan dinding dada pasien saat inspirasi menurun. Pasien terpasang
monitor : TD=125/85mmHg, T = 35,5°C, Frek.Nafas = 25 x/mnt, Frek.
Nadi=85x/mnt, SpO2=97%.
1) Temukan istilah asing/kata sulit dalam kasus dan uraikan definisi kata sulit
tersebut?
2) Intra Operasi
a) Pada kasus di atas tindakan apa yang harus dilakukan oleh seorang
perawat?
b) Perawat manakah yang berperan banyak untuk membantu menyelesaikan
masalah pada kasus di atas tersebut? Uraikan peran perawat tersebut
secara lengkap!

Pasien dilakukan pembedahan mayor dengan membuka dinding abdomen


secara vertical sepanjang 12 cm. Saat dilakukan pembedahan darah keluar dari
insisi bedah ± 400cc (tabung suction) dan pada 10 lembar kassa dengan berat ±
150 gram. TTV terpantau stabil dengan nilai terakhir TD=115/80mmHg, T =
35,2°C, Frek.Nafas = 24 x/mnt, Frek. Nadi=82x/mnt, SpO2=99%.
1) Temukan Istilah asing/kata sulit dalam kasus dan uraikan kata sulit tersebut?
2) Intra Operasi
a) Pada kasus di atas tindakan apa yang harus dilakukan oleh seorang
perawat?
b) Perawat manakah yang berperan banyak untuk membantu
menyelesaikan masalah pada kasus di atas? Uraikan peran perawat
tersebut secara lengkap?

Pasien telah dilaksanakan operasi Laparatomi Eksplorasi dengan lama waktu ±


1 jam 10 menit. Penutupan luka sudah selesai. TTV terpantau stabil dengan
nilai terakhir TD=120/85mmHg, T = 35,2°C, Frek.Nafas = 24 x/mnt (tanpa
ventilator), Frek. Nadi=82x/mnt, SpO2=96%.
1) Temukan istilah asing/kata sulit pada kasus di atas dan uraikan definisi kata
sulit tersebut?
2) Post Operasi
a) Tindakan apa yang harus dilakukan oleh seorang perawat pada kasus di
atas?
b) Perawat manakah yang berperan banyak untuk membantu menyelesaikan
masalah pada kasus di atas? Uraikan peran perawat tersebut secara
lengkap!
2. PRAKTEK LABORATORIUM
Capaian Kompetensi yang ingin dicapai :
1. Mengembangkan kemampuan komunikasi efektif dalam pemberian asuhan
keperawatan pada klien dengan berbagai tingkat usia dalam keadaan gawat
darurat.
2. Mahasiswa mampu mengembangkan dan mentransfer ilmu dan pengetahuan
untuk menyelesaikan masalah klien dalam keadaan kegawatdaruratan dan kritis
akibat gangguan pada oksigenasi, gangguan sirkulasi, gangguan kebutuhan
cairan dan elektrolit, keamanan fisik, dan termoregulasi.
3. Menggembangkan keterampilan dan pengetahuan terkait langkah-langkah
dalam pengambilan keputusan yang etis dan legal pada klien dengan berbagai
tingkat usia dalam keadaan gawat darurat.
4. Mengembangkan keterampilan dan pengetahuan untuk mengkolaborasikan
berbagai aspek dalam pemenuhan kebutuhan kesehatan klien dengan berbagai
tingkat usia dalam keadaan gawat darurat atau kondisi kritis.
5. Mengembangkan pengetahuan dan keterampilan teknis keperawatan sesuai
standart yang efektif dan efisien (BHD/Resusitasi/RJP) pada pasien berbagai
tingkat usia.

Unit Gawat Darurat


Waktu Jenis Capaian Pembelajaran Praktek Alat yang digunakan
Kegiata yang harus dicapai
n
Hari I 1. Triage 1. Set Pemasangan
2. Pengkajian dan Penanganan Airway OPA/NPA
a. Head Tilt-Chin Lift
b. Jaw Trust
c. Pemasangan OPA/NPA
d. Finger Swab
Hari II 1. Pengkajian dan penanganan 1. Set Oksigenasi
Breathing
a. Pemberian/pemasangan Oksigen
Masker dan NRM
b. Penutupan luka dengan kassa 3
sisi
c. Resusitasi Paru
Hari III 1. Pengkajian dan penanganan 1. Set RJP
Circulation 2. Set Pemasangan Infus
a. Resusitasi Jantung dan paru 3. Defibrilator
b. Pemasangan infus dan pemberian
obat seperti : Amiodarol dan
Epinefrin
c. DC Shock
d. Pemasangan dan interprestasi
EKG
Hari IV 1. Pengkajian dan Penanganan 1. Set EKG
Circulation 2. Sel Balut luka
a. Pemasangan dan Interpreatsi 3. Set Heating
EKG
b. Balut luka dan heating
2. Pengkajian dan penanganan
Disability
a. Pengkajian kesadaran AVPU dan
GCS
Hari V Belajar Mandiri terkait pembelajaran
praktek yang telah diajari sebelumnya

Intensive Care Unit (ICU)


Waktu Jenis Capaian Pembelajaran Praktek Alat yang digunakan
Kegiata yang harus dicapai
n
Hari I 1. Pengkajian Tingkat Kesadaran :
GCS
2. Pengkajian skala otot dengan sistem
5 angka
Hari II 1. Pengkajian neurovascular Senter kecil
perifer : 5P
2. Pengkajian fungsi batang otak :
pengukuran pupil
Hari III 1. Pengukuran TIK 1. TTV
2. Pengukuran CPP (Cerebral Perfusion
Pressure
Hari IV 1. Penatalaksanaan pasien dengan gagal 1. Set alat pengambilam
nafas akut (Ex : ARDS- Acute darah arteri
Respiratory Distress Syndrom) 2. Bantal/guling
a. Pemantauan saturasi oksigen 3. Saturasi oksigen
b. Pemautauan nilai darah arteri
c. Pemantauan gambaran paru-paru
(foto rotgnen)
2. Penatalaksaaan pasien dengan tirah
baring lama
a. Perubahan posisi setiap 2 jam
b. Penggunaan matras dekubitus
Hari V 1. Cara menghitung balance cairan
2. Suction

Kamar Bedah
Waktu Jenis Capaian Pembelajaran Praktek yang Alat yang digunakan
Kegiatan harus dicapai
Hari I 1. Peran perawat di ruang Pre Operasi 1. Set Alat Cukur
2. Pengkajian pasien Pre Operasi 2. Set TTV
a. Kaji TTV setiap 15 menit 3. Baju Operasi dan
b. Kaji Skala Kecemasan Selimut
c. Kaji status laboratorium pemeriksaan
darah terbaru
d. Konfirmasi terkait makan minum
terakhir dan penggunaan gigi palsu
3. Persiapan pasien pre operasi
a. Persiapan daerah operasi (pencukuran
bulu/rambut pada daerah operasi)
b. Memandikan pasien
c. Menggantikan baju pasien dengan baju
operasi
d. Pemberian status hidrasi
Hari II 1. Peran perawat di ruang Intra Operasi 1. Set Alat Bedah
a. Perawat anastesi Dasar
b. Perawat sirkuler/unloop 2. OPA/NPA
3. Ambu Bag
Hari III 1. Peran perawat di Ruang Operasi 1. Set Alat Bedah
a. Perawat Asisten operatori Dasar
b. Perawat Instrument 2. Skeren bedah
2. Mempersiapkan pasien untuk operasi 3. Larutan Iodine,
a. Memindahkan pasien ke meja operasi kassa steril, kom
b. Desinfeksi daerah operasi steril dan korentang
c. Mengganti baju pasien dengan skeren
Hari IV 1. Peran perawat di Post Operasi atau ruang
recovery room
a. Memindahkan pasien dari brankard ke
tempat tidur
b. Membuka jalan nafas
c. Melepas OPA/NPA
d. Mencegah pasien jatuh
e. Pengkajian skor pulih sadar (Aldrete
Score, Bromage Score dan Steward
Score)
Hari V Belajar Mandiri
RINCIAN TUGAS MAHASISWA
PRAKTEK RELATED LEARNING EXPERIENCE (RLE) IV
“Keperawatan Kegawatdaruratan dan Kritis”

A. Tugas Individu

PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN SUAKA INSAN
BANJARMASIN

RENCANA TUGAS MAHASISWA


MATA KULIAH RELATED LEARNING EXPERIENCE (RLE) IV
KODE MK SKS : 3 SEMESTER : VII
TIM :
1. Dwi Martha Agustina, S.Kep., Ners.,M.Kep
2. Dyah Trifianingsih, S.Kep., Ners., M.Kep
DOSEN PENGAMPU
3. Chrisnawati, BSN, MSN
4. Oktovin, S.Kep., Ners., M.Kep
5. Maria Silvana Dhawo., S.Kep., Ners., MPHED
BENTUK TUGAS
Membuat tinjauan teoritis tentang konsep Asuhan Keperawatan Kegawatdaruratan dan Kritis
JUDUL TUGAS
Laporan tinjauan teoritis Konsep Asuhan Keperawatan Kegawatdaruratan dan Kritis (Laporan
Pendahuluan)
SUB CAPAIAN PEMBELAJARAN MATA KULIAH
Mahasiswa mampu mengembangkan pengetahuan dan keterampilan asuhan keperawatan dalam
keperawatan kegawatdaruratan dan kritis serta keperawatan perioperative secara teori yang ada di
ruang Unit Gawat Darurat (UGD), Ruang Intensive Care Unit (ICU) dan Kamar Bedah.
Mahasiswa diharapkan juga mampu mentransfer ilmu dan informasi kesehatan dengan
memanfaatkan teknologi secara efektif dan bertanggung jawab.
DESKRIPSI TUGAS
1. Membuat tinjauan teoritis tentang konsep Asuhan Keperawatan Kegawatdaruratan dan Kritis
(laporan pendahuluan) di ruang Unit Gawat Darurat (UGD), Ruang Intensive Care Unit
(ICU) dan Kamar Bedah.
UGD : IMA, CKR/CKB, Stroke, Luka Bakar Derajat III, Pneumotoraks, Hematotoraks,
Cardiac Arest, Fraktur Femur, Ketoasidosis Diabetik, Fail Chest, Hipoglikemia, Trauma
Abdomen, Drawning (Korban Tenggelam), Tamponade Jantung, Odema Paru, Gigitan Ular,
Intoksikasi (Keracunan), Obstruksi Jalan Nafas
ICU : ARDS, CKB, Stroke, Aritmia, GGk, Ketoasidosis Diabetik, Luka Bakar, Meningitis,
Preeklamsia, Syok Hipovolemik, Gagal Jantung, Hematotoraks
Kamar Bedah : Hipotermi, Perdarahan, Henti Nafas, Aritmia, Sumbatan Jalan Nafas, Gagal
Jantung, Gagal Nafas
2. Menjelaskan terkait hasil laporan yang telah tersusun
METODE PENGERJAAN TUGAS
1. Mencari literatur terkait tinjauan teoritis (laporan pendahuluan) sesuai arahan Preseptor
Akademik dan konsep Kegawatdaruratan dan Kritis
2. Syarat literatur yang digunakan yaitu buku dengan waktu terbit 10 tahun terakhir dan jurnal
dengan waktu terbit 5 tahun terakhir (minimal 5 literatur).
3. Membuat dan menyusun laporan pendahuluan sesuai dengan format.
4. Mendiskusikan hasil laporan pendahuluan yang dibuat kepada Preseptor Akademik dan
Preseptor Klinik.
5. Konsultasi perbaikan laporan di satu minggu proses pembelajaran
6. Minimal konsultasi laporan sebanyak 3 kali

Ket:
1. Tugas individu dibuat dengan diketik menggunakan MS Office (font tulisan : Times New
Roman, ukuran font : 12, ukuran kertas A4, margin (atas, kiri, bawah 3 cm, kanan 4 cm).
2. Laporan sesuai dengan format yang terdiri dari cover, halaman Pengesahan/ lembar
persetujuan, definisi, fisiologi sistem, faktor-faktor yang mempengaruhi, gangguan yang
mungkin terjadi, rencana asuhan keperawatan, daftar pustaka.
3. Diagnosa keperawatan yang diangkat minimal 3 diagnosa. Setiap diagnosa keperawatan
diuraikan definisi, batasan karateristik dan faktor yang berhubungan (sesuai dengan NANDA
atau SKDI)
4. Rencana Tindakan : menguraikan tentang tujuan dan kriteria hasil (NOC) serta menguraikan
intervensi keperawatan dan rasional tindakan (NIC)
5. Intervensi keperawatan yang diuraikan harus terdiri dari tindakan pengakajian/observasi,
tindakan mandiri keperawatan dan tindakan kolaborasi.
BENTUK DAN FORMAT LUARAN
1. Obyek garapan :
Pembuatan tinjauan teoritis tentang konsep Asuhan Keperawatan Kegawatdaruratan dan
Kritis di ruang UGD, ICU dan Kamar Bedah
2. Bentuk luaran :
Soft copy tinjauan teoritis tentang konsep Asuhan Keperawatan Kegawatdaruratan dan Kritis
di ruang UGD, ICU dan Kamar Bedah (laporan pendahuluan)
INDIKATOR, KRETERIA DAN BOBOT PENILAIAN
1. Indikator penilaian :
Penilaian pre conference, post conference, Kasus Lengkap (laporan pendahuluan individu)
dan Nilai Sikap
2. Bobot penilaian :
Bobot pre conference 10% , post conference 10%, laporan pendahuluan individu 15% dari
total 100% nilai Kognitif.
Nilai sikap 50% dari total 100% nilai Afektif.
JADWAL PELAKSANAAN
Minggu I
Kegiatan : Pembuatan tugas Tanggal : Senin, 30 November 2020
Kegiatan : Pre conference dan post conference Tanggal : Selasa, 01 Desember 2020
Kegiatan : Proses bimbingan perbaikan LP Tanggal : 01 s.d 03 Desember 2020
Kegiatan : Pengumpulan laporan Tanggal : Jum’at 04 Desember 2020

LAIN-LAIN
2. Tugas dikerjakan secara individu
3. Pembagian kasus berdasarkan kasus yang sering terjadi dilapangan, antara lain:
UGD : IMA, CKR/CKB, Stroke, Luka Bakar Derajat III, Pneumotoraks, Hematotoraks,
Cardiac Arest, Fraktur Femur, Ketoasidosis Diabetik, Fail Chest, Hipoglikemia, Trauma
Abdomen, Drawning (Korban Tenggelam), Tamponade Jantung, Odema Paru, Gigitan Ular,
Intoksikasi (Keracunan), Obstruksi Jalan Nafas
ICU : ARDS, CKB, Stroke, Aritmia, GGk, Ketoasidosis Diabetik, Luka Bakar, Meningitis,
Preeklamsia, Syok Hipovolemik, Gagal Jantung, Hematotoraks
Kamar Bedah : Hipotermi, Perdarahan, Henti Nafas, Aritmia, Sumbatan Jalan Nafas, Gagal
Jantung, Gagal Nafas
4. Pengerjaan dan pengumpulan tugas harus tepat waktu, apabila terlambat nilai akan dikurangi/
tidak diterima
Daftar Pustaka

Bench, Suzanne & Brown, Kate. (2011). Critical Care Nursing. Learning From Practice. UK :
Wiley-Blackwell.
Boswick, John A. (1997). Perawatan Gawat Darurat. Jakarta : EGC.
Buettner, Jennifer R. (2015). Kedaruratan Medik untuk Perawat dan Paramedik. Tanggerang :
Binarupa Aksara.
Hammond, Belinda B & Zimmermann, Poly .G. (2018). Keperawatan Gawat Darurat dan
Bencana Sheehy. Edisi Indonesia 1. Singapore : Elsevier.
Mardalena, Ida. (2019). Asuhan Keperawatan Gawat Darurat. Yogyakarta : PUSTAKA BARU
PRESS.
Morton, Patricia, G., Fotaine, Dorrie., Hudak, Carolyn M & Gallo, Barbara M. (2011).
Keperawatan Kritis : Pendekatan Asuhan holistic. Volume 1, Edisi 8. Jakarta : EGC.
N. Dewi Kartikawati. (2011). Buku Ajar Dasar-dasar Keperawatan Gawat Darurat. Jakarta :
Salemba Medika
Stillwell, Susan.B. (2011). Pedoman Keperawatan Kritis. Edisi 3. Jakarta : EGC
Ulya, I., K, Bintari Ratih., N, Dewi Kartikawati & Drajat, R.S. (2017). Buku Ajar Keperawatan
Gawat Darurat Pada Kasus Trauma. Jakarta : Salemba Medika.
PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN SUAKA INSAN
BANJARMASIN

RENCANA TUGAS MAHASISWA


MATA KULIAH RELATED LEARNING EXPERIENCE (RLE) IV
KODE MK SKS : 3 SEMESTER : VII
TIM :
1. Dwi Martha Agustina, S.Kep., Ners.,M.Kep
2. Dyah Trifianingsih, S.Kep., Ners., M.Kep
DOSEN PENGAMPU
3. Chrisnawati, BSN, MSN
4. Oktovin, S.Kep., Ners., M.Kep
5. Maria Silvana Dhawo., S.Kep., Ners., MPHED
BENTUK TUGAS
Membuat Laporan Asuhan Keperawatan Kegawatdaruratan dan kritis pasien di ruang khusus Unit
Gawat Darurat (UGD), Ruang Intensive Care Unit (ICU) dan Kamar Bedah
JUDUL TUGAS
Laporan Asuhan Keperawatan (ASKEP) Kegawatdaruratan dan Kritis Pasien Di Ruang Unit
Gawat Darurat (UGD), Ruang Intensive Care Unit (ICU) dan Kamar Bedah
SUB CAPAIAN PEMBELAJARAN MATA KULIAH
Mahasiswa mampu mengembangkan keterampilan dalam menggunakan proses keperawatan untuk
mengkaji, mendiagnosa, merencanakan, mengimplementasikan dan mengevaluasi asuhan
keperawatan dalam keperawatan kegawatdaruratan dan kritis serta keperawatan perioperative
berbasis bukti (Evidence Based Practice).
DESKRIPSI TUGAS
1. Membuat Laporan Asuhan Keperawatan Kegawatdaruratan dan Kritis pasien di ruang Unit
Gawat Darurat (UGD), Ruang Intensive Care Unit (ICU) dan Kamar Bedah.
UGD : IMA, CKR/CKB, Stroke, Luka Bakar Derajat III, Pneumotoraks, Hematotoraks,
Cardiac Arest, Fraktur Femur, Ketoasidosis Diabetik, Fail Chest, Hipoglikemia, Trauma
Abdomen, Drawning (Korban Tenggelam), Tamponade Jantung, Odema Paru, Gigitan Ular,
Intoksikasi (Keracunan), Obstruksi Jalan Nafas
ICU : ARDS, CKB, Stroke, Aritmia, GGk, Ketoasidosis Diabetik, Luka Bakar, Meningitis,
Preeklamsia, Syok Hipovolemik, Gagal Jantung, Hematotoraks
Kamar Bedah : Hipotermi, Perdarahan, Henti Nafas, Aritmia, Sumbatan Jalan Nafas, Gagal
Jantung, Gagal Nafas
2. Menjelaskan terkait hasil laporan yang telah tersusun
METODE PENGERJAAN TUGAS
1. Mengolah data kasus yang diberikan oleh preseptor lahan dan akademik untuk disusun
berdasar pada pedoman penulisan laporan askep
2. Menganalisis kasus untuk menemukan data-data tambahan yang diperlukan dalam
penyusunan ASKEP, untuk selanjutnya ditanyakan kepada preseptor terkait data tersebut.
3. Menyusun Asuhan Keperawatan dengan berdasar pada evidence based practice.
4. Menggunakan berbagai macam literature untuk penyusunan ASKEP seperti, buku dan jurnal
penelitian yang terpublikasi.
5. Syarat literatur yang digunakan yaitu buku dengan waktu terbit 10 tahun terakhir dan jurnal
dengan waktu terbit 5 tahun terakhir (minimal 5 literatur).
6. Membuat dan menyusun laporan ASKEP sesuai dengan format.
7. Mendiskusikan hasil laporan yang dibuat kepada Preseptor Akademik dan Preseptor Klinik.
8. Konsultasi perbaikan laporan di satu minggu proses pembelajaran
9. Minimal konsultasi laporan sebanyak 3 kali

Ket:
1. Tugas individu dibuat dengan diketik menggunakan MS Office (font tulisan : Times New
Roman, ukuran font : 12, ukuran kertas A4, margin (atas, kiri, bawah 3 cm, kanan 4 cm).
2. Laporan sesuai dengan format yang terdiri dari cover, halaman Pengesahan/ lembar
persetujuan, definisi, fisiologi sistem, faktor-faktor yang mempengaruhi, gangguan yang
mungkin terjadi, rencana asuhan keperawatan, daftar pustaka.
3. Diagnosa keperawatan yang diangkat minimal 3 diagnosa. Setiap diagnosa keperawatan
diuraikan definisi, batasan karateristik dan faktor yang berhubungan (sesuai dengan NANDA
atau SKDI)
4. Rencana Tindakan : menguraikan tentang tujuan dan kriteria hasil (NOC) serta menguraikan
intervensi keperawatan dan rasional tindakan (NIC)
5. Intervensi keperawatan yang diuraikan harus terdiri dari tindakan pengakajian/observasi,
tindakan mandiri keperawatan dan tindakan kolaborasi.
BENTUK DAN FORMAT LUARAN
1. Obyek garapan :
Laporan Asuhan Keperawatan Kegawatdaruratan dan Kritis pasien di ruang UGD, ICU dan
Kamar Bedah
2. Bentuk luaran :
Soft copy Laporan Asuhan Keperawatan Kegawatdaruratan dan Kritis pasien di ruang UGD,
ICU dan Kamar Bedah
INDIKATOR, KRETERIA DAN BOBOT PENILAIAN
1. Indikator penilaian :
Post conference, Laporan ASKEP
2. Bobot penilaian :
Bobot post conference 10%, laporan ASKEP 20% dari total 100% nilai Kognitif.
Nilai sikap 50% dari total 100% nilai Afektif.
JADWAL PELAKSANAAN
Minggu II
Kegiatan : Pembuatan tugas Tanggal : Senin, 07 Desember 2020
Kegiatan : post conference Tanggal : Rabu,09 Desember 2020
Kegiatan : Proses bimbingan perbaikan ASKEP Tanggal : 09 & 10 Desember 2020
Kegiatan : Pengumpulan laporan Tanggal : Jum’at 11 Desember 2020

LAIN-LAIN
1. Tugas dikerjakan secara individu
2. Pembagian kasus berdasarkan kasus yang sering terjadi dilapangan, antara lain:
UGD : IMA, CKR/CKB, Stroke, Luka Bakar Derajat III, Pneumotoraks, Hematotoraks,
Cardiac Arest, Fraktur Femur, Ketoasidosis Diabetik, Fail Chest, Hipoglikemia, Trauma
Abdomen, Drawning (Korban Tenggelam), Tamponade Jantung, Odema Paru, Gigitan Ular,
Intoksikasi (Keracunan), Obstruksi Jalan Nafas
ICU : ARDS, CKB, Stroke, Aritmia, GGk, Ketoasidosis Diabetik, Luka Bakar, Meningitis,
Preeklamsia, Syok Hipovolemik, Gagal Jantung, Hematotoraks
Kamar Bedah : Hipotermi, Perdarahan, Henti Nafas, Aritmia, Sumbatan Jalan Nafas, Gagal
Jantung, Gagal Nafas
3. Pengerjaan dan pengumpulan tugas harus tepat waktu, apabila terlambat nilai akan dikurangi/
tidak diterima
Daftar Pustaka

Bench, Suzanne & Brown, Kate. (2011). Critical Care Nursing. Learning From Practice. UK :
Wiley-Blackwell.
Boswick, John A. (1997). Perawatan Gawat Darurat. Jakarta : EGC.
Buettner, Jennifer R. (2015). Kedaruratan Medik untuk Perawat dan Paramedik. Tanggerang :
Binarupa Aksara.
Hammond, Belinda B & Zimmermann, Poly .G. (2018). Keperawatan Gawat Darurat dan
Bencana Sheehy. Edisi Indonesia 1. Singapore : Elsevier.
Mardalena, Ida. (2019). Asuhan Keperawatan Gawat Darurat. Yogyakarta : PUSTAKA BARU
PRESS.
Morton, Patricia, G., Fotaine, Dorrie., Hudak, Carolyn M & Gallo, Barbara M. (2011).
Keperawatan Kritis : Pendekatan Asuhan holistic. Volume 1, Edisi 8. Jakarta : EGC.
N. Dewi Kartikawati. (2011). Buku Ajar Dasar-dasar Keperawatan Gawat Darurat. Jakarta :
Salemba Medika
Stillwell, Susan.B. (2011). Pedoman Keperawatan Kritis. Edisi 3. Jakarta : EGC
Ulya, I., K, Bintari Ratih., N, Dewi Kartikawati & Drajat, R.S. (2017). Buku Ajar Keperawatan
Gawat Darurat Pada Kasus Trauma. Jakarta : Salemba Medika.
B. Tugas Kelompok

PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN SUAKA INSAN
BANJARMASIN

RENCANA TUGAS MAHASISWA


MATA KULIAH RELATED LEARNING EXPERIENCE (RLE) IV
KODE MK SKS : 3 SEMESTER : VII
TIM :
1. Dwi Martha Agustina, S.Kep., Ners.,M.Kep
2. Dyah Trifianingsih, S.Kep., Ners., M.Kep
DOSEN PENGAMPU
3. Chrisnawati, BSN, MSN
4. Oktovin, S.Kep., Ners., M.Kep
5. Maria Silvana Dhawo., S.Kep., Ners., MPHED
BENTUK TUGAS
Menganalisa, mendikusikan dan mempersentasekan sebuah kasus kegawatdaruratan dan kritis
pada pasien yang dirawat di ruang khusus baik Unit Gawat Darurat (UGD), Ruang Intensive Care
Unit (ICU) dan Kamar Bedah.
JUDUL TUGAS
Diskusi Kasus Pasien dengan kondisi Kegawatdaruratan dan Kritis Di Ruang Unit Gawat Darurat
(UGD), Ruang Intensive Care Unit (ICU) dan Kamar Bedah.
SUB CAPAIAN PEMBELAJARAN MATA KULIAH
Mahasiswa mampu mengembangkan dan mentransfer ilmu dan pengetahuan untuk menyelesaikan
masalah klien dalam keadaan kegawatdaruratan dan kritis akibat gangguan pada oksigenasi,
gangguan sirkulasi, gangguan kebutuhan cairan dan elektrolit, keamanan fisik, dan termoregulasi.
Mahasiswa juga diharapkan mampu mengembangkan keterampilan interpersonal yang efektif
dalam kerja tim, mentransfer ilmu dan informasi kesehatan dengan memanfaatkan teknologi
secara efektif dan bertanggung jawab.
DESKRIPSI TUGAS
1. Mendiskusikan kasus yang ada di ruang Unit Gawat Darurat (UGD), Ruang Intensive Care
Unit (ICU) dan Kamar Bedah secara berkelompok.
2. Diskusi dilakukan dengan memperhatikan kondisi pasien, baik dari keadaan pasien dan
tempat/ruang tempat pasien berada/dirawat.
3. Diskusi kasus didasari oleh keilmuan dan mahasiswa harus mampu mengembangkan
keterampilan untuk memahami kasus sehingga mampu mencari data dasar yang tersembunyi
dalam memperkuat analisis kasus.
4. Kasus yang diskusikan ada pada bagian BAB I
5. Susun laporan hasil diskusi sesuai dengan format laporan
6. Desiminasikan hasil diskusi pada waktu kegiatan seminar kasus dilaksanakan.
METODE PENGERJAAN TUGAS
8) Membaca, menganalisis dan mendiskusikan data kasus yang diberikan secara berkelompok
9) Menyusun laporan hasil diskusi kelompok sesuai format penulisan tugas
10) Diskusi kasus harus mengarah pada konsep kegawatdaruratan dna kritis
a. Kegawatdaruratan dan kritis di UGD : Triage, Primary Survey dan Secondary Survey
b. Kegawatdaruratan dan Kritis di Kamar Bedah : Pre operasi, Intra Operasi dan Post
Operasi
c. Kegawatdaruratan dan Kritis di Ruang ICU : Pemantauan ketat kondisi pasien (B1-B6)
11) Mendesiminasikan hasil diskusi kelompok
12) Asuhan Keperawatan yang ada pada kasus berdasar pada evidence based practice.
13) Menggunakan berbagai macam literature seperti, buku dan jurnal penelitian yang terpublikasi.
14) Syarat literatur yang digunakan yaitu buku dengan waktu terbit 10 tahun terakhir dan jurnal
dengan waktu terbit 5 tahun terakhir (minimal 5 literatur).

BENTUK DAN FORMAT LUARAN


1. Obyek garapan :
Laporan Diskusi Kasus Kegawatdaruratan dan Kritis pasien di ruang UGD, ICU dan Kamar
Bedah
2. Bentuk luaran :
Soft copy Laporan Diskusi Kasus Kegawatdaruratan dan Kritis pasien di ruang UGD, ICU
dan Kamar Bedah
INDIKATOR, KRETERIA DAN BOBOT PENILAIAN
3. Indikator penilaian : Kegiatan PBL, Persentase Kasus PBL, Sikap dan Kehadiran
4. Bobot penilaian :
Bobot Kegiatan PBL 30%, Persentase Kasus PBL 15 % dari total penilaian kognitif
Nilai sikap 50% dari total 100% nilai Afektif.
Kehadiran PBL 30% dari total nilai kehadiran dalam afektif
JADWAL PELAKSANAAN
PBL 1
Kegiatan : Diskusi Kasus 1 Tanggal : 19 & 20 November 2020

PBL 2
Kegiatan : Diskusi Kasus 2 Tanggal : 23 & 24 November 2020

PBL 3
Kegiatan : Diskusi Kasus 3 Tanggal : Senin25 & 26 Nov 2020

Seminar PBL Tanggal : 27 November 2020

Daftar Pustaka

Bench, Suzanne & Brown, Kate. (2011). Critical Care Nursing. Learning From Practice. UK :
Wiley-Blackwell.
Boswick, John A. (1997). Perawatan Gawat Darurat. Jakarta : EGC.
Buettner, Jennifer R. (2015). Kedaruratan Medik untuk Perawat dan Paramedik. Tanggerang :
Binarupa Aksara.
Hammond, Belinda B & Zimmermann, Poly .G. (2018). Keperawatan Gawat Darurat dan
Bencana Sheehy. Edisi Indonesia 1. Singapore : Elsevier.
Mardalena, Ida. (2019). Asuhan Keperawatan Gawat Darurat. Yogyakarta : PUSTAKA BARU
PRESS.
Morton, Patricia, G., Fotaine, Dorrie., Hudak, Carolyn M & Gallo, Barbara M. (2011).
Keperawatan Kritis : Pendekatan Asuhan holistic. Volume 1, Edisi 8. Jakarta : EGC.
N. Dewi Kartikawati. (2011). Buku Ajar Dasar-dasar Keperawatan Gawat Darurat. Jakarta :
Salemba Medika
Stillwell, Susan.B. (2011). Pedoman Keperawatan Kritis. Edisi 3. Jakarta : EGC
Ulya, I., K, Bintari Ratih., N, Dewi Kartikawati & Drajat, R.S. (2017). Buku Ajar Keperawatan
Gawat Darurat Pada Kasus Trauma. Jakarta : Salemba Medika.
A. UNIT GAWAT DARURAT
Unit Gawat Darurat adalah……..
1. Triage
2. Primary Survey dan Secondary Survey
3. Penanaganan pasien dengan masalah Airway, Breathing, Circulation dan Disability
a. Airway
1) Proteksi servical : pemasangan collar neck
2) Membuka jalan nafas manual : Head Tilt Chin Lift, Jaw Thrust
3) Membuka jalan nafas dengan alat : Pemasangan OPA/NPA, Neddle
Tiroidektomy
b. Breathing
1) Memberikan oksigen Via Masker dan NRM
2) Resusitasi Paru
3) Needle Thoracocentesis
4) Penanganan trauma toraks : tutup luka dengan kassa 3 sisi
c. Circulation
1) Resusitasi jantung
2) DC Shock
3) Pemasangan Infus 2 jalur
4) Hentikan perdarahan : RICE (Rest, Ice, Compression, Elevation)
5) Pembidaian
d. Disability
1) Mengkaji tingkat kesadaran : APVU (Alert, Pain, Verbal, Unresponsive) dan
GCS

B. INTENSIVE CARE UNIT (ICU)


Intensive Care Unit (ICU) adalah….
Kegiatan praktik keperawatan yang paling sering dilakukan oleh di perawat di ruang ICU
adalah:
1. Pengkajian tingkat kesadaran : GCS
2. Pengkajian 12 saraf kranial
3. Pengkajian skala otot
a. Pengkajian dengan 5 angka
b. Pengkajian medulla spinalis
4. Pengkajian fungsi batang otak : pengukuran pupil
5. Pengkajian nyeri pada pasien dengan penurunan kesadaran
6. Perhitungan kebutuhan cairan
7. Perhitungan Balance Cairan
8. Pengambilan darah arteri
9. Pengkajian ICP
10. Suction
11. Pengontrolan resiko komplikasi pada pasien dengan penurunan kesadaran yang
terpasang ventilator (Misalnya : Resiko Dekubitus dan Ventilator Associated
Pneumonia (VAP)
C. KAMAR BEDAH
Kamar bedah adalah……
Kegiatan praktik keperawatan yang paling sering dilakukan oleh perawat di kamar bedah
adalah sebagai berikut:

1. Pre Operasi
a. Pengkajian Skala Kecemasan
b. Persiapan Pre Operasi : pengecekan lokasi operasi, Persiapan daerah operasi
(pencukuran bulu/rambut pada daerah operasi), memandikan pasien, pemakaian
baju operasi, pemantauan status laboratorium darah, pemberian status hidrasi
(pemasangan infus)
2. Intra Operasi
a. Memindahkan pasien ke meja operasi
b. Desinfeksi daerah operasi, mengganti baju pasien dengan kain steril
c. Berkolaborasi dengan dokter (dokter anastesi) dalam pemberian obat anastesi
- Spinal Anastesi
- General Anastesi
- Lokal Anastesi
d. Pemasangan OPA
e. Pemasanganan ETT dan Ventilator
f. Pengontrolan Perdarahan
g. Pengontrolan permasalahan keselamatan pasien di kamar bedah
3. Post Operasi
a. Membuka jalan nafas : Head Tilt, Chin Lift
b. Melepas OPA/NPA
c. Mencegah pasien jatuh
d. Pengkajian Skor Pulih Sadar ((Aldrete Score, Bromage Score dan Steward Score)
PEMBAGIAN JUDUL TUGAS RLE IV

Tugas Individu Tugas


PRESEPTOR NAMA Kelompok
Tugas LP Tugas Askep
AKADEMIK MAHASISWA

Dwi Martha Averiani Benedita Hipotermi


Agustina Odilia
  Kiki Triati Perdarahan
  Tri Indriani Aritmia Menyesuaikan
Teori Terkait
  Aldy Witana Gagal Nafas kasus di lahan
ICU
  praktek
Renida Andriani Syok Hemoragik
 
Alpin Pirdaus Henti Jantung
Hariani Syok Hipovolemik
Dyah Deliana Moniz IMA
Trifianingsih Lie Yusti Anastasia CKB
  Een Septeria Luka Bakar
  Derajat II Menyesuaikan
  Teori Terkait
Desterina Agmi Pneumotoraks kasus di lahan
  ICU
Reina Maria Eklesia Hematotoraks praktek
 
  Rody Pratama Fraktur Femur
Ariono Dengue Syok
Sindrom (DSS)
Maria Dewi Sinta ARDS
Silvana Putri Utami CKB
Dhawo Hanson Joshua Stroke Hemoragik
Elisa Tara Panduyan Ketoasidosis
Ass. Sally Diabetikum Menyesuaikan Teori terkait
Pobas kasus di lahan Kamar
Jimmy Lin Yosep Meningitis
  praktek Bedah
  Yenita Gagal jantung
 
 
 
Chrisnawati Eva Velyana Stroke Hemoragik
  Stevany Claudia Cardiac Arest
  Init Almahera Ketoasidosis
  Diabetikum Menyesuaikan Teori terkait
  Erni Manggeury Trauma abdomen kasus di lahan Kamar
  praktek Bedah
Muhammad Gadafi Gigitan ular
 
Rurianto IMA
Dwi Sara Krisma Open
Tinduh Pneumotoraks
Oktovin Faustina Nainoe Hipotermi Menyesuaikan Teori Terkait
  Thabita Yovi Sri Perdarahan kasus di lahan UGD
  Dayanti praktek
Tugas Individu Tugas
PRESEPTOR NAMA Kelompok
Tugas LP Tugas Askep
AKADEMIK MAHASISWA

  Kristian Septiyadi Aritmia


  Eustachia Ari Gagal Nafas
  Wijayani
Natalia Adriani Uku Syok Hemoragik
Hipir
Yopa Yopisa Henti Jantung
STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL (SPO)
TINDAKAN KEPERAWATAN
“Keperawatan Kegawatdaruratan dan Kritis”

Prosedur : PEMASANGAN INFUS


Lahan Praktik : _______________ Tanggal :____________
Pencapaian
No Komponen
0 1 2
1 PERSIAPAN ALAT:
a. Standar infuse
b. Set infuse
c. Cairan sesuai program medic
d. Jarum infuse dengan ukuran yg tepat
e. Pengalas
f. Torniket
g. Kapas alcohol
h. Plester
i. Gunting Kasa steril
j. Betadin
k. Sarung tangan

2 LANGKAH-LANGKAH:
a. Jelaskan prosedur yg akan dilakukan Pemasangan infus
b. Cuci tangan
c. Hubungkan cairan & infus set dgn memasukkan ke bagian karet atau akses
selang ke botol infuse
d. Isi cairan ke dalam set infus dgn menekan ruang tetesan sampai terisi sebagian &
buka klem slang sampai cairan memenuhi selang & udara selang ke luar
e. Letakkan pangalas dibawah lokasi (vena) yang akan dilakukan penginfusan
f. Lakukan pembendungan dengan torniket (karet pembendung) 10 sampai 12 cm
di atas tempat penusukan & anjurkan pasien untuk menggenggam dengan
gerakan sirkular (apabila sadar)
g. Gunakan sarung tangan steril
h. Disinfeksi daerah yg akan ditusuk dengan kapas alcohol
i. Lakukan penusukan pada pembuluh intra vena dengan meletakkan ibu jari di
bagian bawah vena da posisi jarum (abocath) mengarah ke atas
j. Perhatikan adanya keluar darah melalui jarum (abocath/ surflo) maka tarik ke
luar bagian dalam (jarum) sambil melanjutkan tusukan ke dalam vena
k. Setelah jarum infus bagian dalam dilepaskan atau dikeluarkan, tahan bagian atas
vena dengan melakukan tekanan menggunakan jari tangan agar darah tidak ke
luar. Seterusnya bagian infus dihubungkan atau disambungkan dengan slang
infus
l. Buka pengatur tetesan & atur kecepatan sesuai dengan dosis yg diberikan
m. Jalankan fiksasi dengan kasa steril
n. Tuliskan tanggal & waktu pemasangan infus serta catat ukuran jarum
o. Lepaskan sarung tangan & cuci tangan
3
SIKAP :
a. Teliti
b. Hati-hati
Jumlah = (Nilai : 3) x 100
Nilai : ……, ……………, 20….
Pembimbing

Keterangan :
0 : Tidak dilakukan/ dilaksanakan
1 : Dilaksanakan tapi kurang lengkap (__________________)
2 : dilaksanakan dan lengkap
Prosedur : PENGAMBILAN DARAH VENA

Lahan Praktik : _______________ Tanggal :____________

Pencapaian
No Komponen
0 1 2
1 PERSIAPAN ALAT:
a. Spuit
b. Kapas alcohol
c. Torniquet
d. Botol darah
e. Perlak dan pengalas

2 LANGKAH-LANGKAH:
a. Jelaskan maksud dan tujuan tentang tindakan yang akan dilakukan
b. Minta pasien meluruskan lenganya
c. Pilih tangan yng banyak melakukan aktivitas.
d. Minta pasien untuk mengepalkan tangannya.
e. Pasangkan torniquet ket kira-kira 10 cm diatas lipatan siku.
f. Pilih bagian vena median cubiti atau cephalica
g. Lakukan perabaan (palpasi) untuk memastikan posisi vena. Vena teraba seperti
sebuah pipa kecil, elastic dan memiliki dinding tebal.
h. Jika vena tidak teraba, lakukan pengurutan dari arah pergelangan ke siku, atau
kompres hangat selama 5 menit pada daerah lengan
i. Bersihkan kulit pada bagian yang akan diambil dengan kapas alkohol 70% dan
biarkan kering, dengan catatan kulit yang sudah dibersihkan jang dipegang lagi
j. Tusuk bagian vena dengan posisi lubang jarum menghadap ke atas. Jika jarum
telah masuk ke dalam vena, akan terlihat darah masuk ke dalam spuit (flash).
Usahakan sekali tusuk vena, lalu torniquet dilepas.
k. Setelah volume darah dianggap cukup, minta pasien membuka kepalan
tangannya.
l. Letakan kapas di tempat suntikan lalu segera lepaskan / tarik jarum.
m. Tekan kapas beberapa saat lalu plester selama ± 15 menit.
p. Lepaskan sarung tangan & cuci tangan

3 SIKAP :
a. Teliti
b. Hati-hati
Jumlah = (Nilai : 3) x 100

Nilai :

Keterangan : ……, ……………, 20….


0 : Tidak dilakukan/ dilaksanakan Pembimbing
1 : Dilaksanakan tapi kurang lengkap
2 : dilaksanakan dan lengkap

(__________________)
Prosedur : PERAWATAN LUKA
Lahan Praktik : _______________ Tanggal :____________
Pencapaian
No Komponen
0 1 2
1 PERSIAPAN ALAT:
a. Set ganti balut steril (pinset cirrurgis, pinset anatomis, kasa, & lidi kapas).
b. Kasa steril tambahan atau bantalan penutup (apabila butuh).
c. Handuk.
d. Handscoen steril.
e. Kapas bulat
f. Lidi kapas steril.
g. Bethadine
h. Korentang steril.
i. Alkohol 70%
j. Nierbeken/bengkok.
k. Baki instrumen/ meja dorong & perlak/ pengalas.
l. Kantong plastik tempat sampah.

2 LANGKAH-LANGKAH:
a. Jelaskan maksud dan tujuan tentang tindakan yang akan dilakukan
a. Mencuci tangan.
b. Menyiapkan & mendekatkan peralatan.
c. Meletakkan perlak di bawah luka.
d. Mengatur posisi yg nyaman & tepat buat perawatan luka.
e. Memakai handscoen steril.
f. Membersihkan seputar luka dengan alkohol swab :
g. Membersihkan dari arah bagian atas kebawah disetiap sisi luka dengan arah ke
luar menjauh dari luka (1 alkohol swab buat 1 kali usapan).
h. Membersihkan sisi sebelah luka dari bagian atas ke bawah diikuti sisi
sebelahnya dengan arah usapan menjauhi dari area lokasi luka (1 alkohol swab
untuk 1 kali usapan).
i. Mengolesi luka dengan bethadine mulai sejak dari tengah luka.
j. Selanjutnya menutup luka dengan kasa steril, & lakukan fiksasi dengan plester
pada area pinggiran kasa pembalut.
k. Menuliskan tanggal & diwaktu mengganti balutan pada plester & tempelkan
pada balutan.
l. Merapihkan klien & membereskan alat-alat.
m. Melepaskan handscoen & mencuci tangan.

3 SIKAP :
a. Teliti
b. Hati-hati
Jumlah = (Nilai : 3) x 100

Nilai :
Keterangan : ……, ……………, 20….
0 : Tidak dilakukan/ dilaksanakan Pembimbing
1 : Dilaksanakan tapi kurang lengkap
2 : dilaksanakan dan lengkap

(__________________)
Prosedur : PERAWATAN LUKA BAKAR
Lahan Praktik : _______________ Tanggal :____________
Pencapaian
No Komponen
0 1 2
1 PERSIAPAN ALAT:
a. Bak instrument yang berisi: 
b. Pinset anatomis
c. Pinset chirurgis
d. Gunting debridemand
e. Kassa steril
f. Kom: 3 buah
g. Peralatan lain terdiri dari:
h. Spuit 5 cc atau 10 cc
i. Sarung tangan
j. Gunting plester
k. Plester atau perekat
l. Desinfektant
m. NaCl 0,9%
n. Bengkok 2 buah, 1 buah berisi larutan desinfektant
o. Verband
p. Obat luka sesuai kebutuhan

2 LANGKAH-LANGKAH:
a. Menjaga privacy
b. Mengatur posisi pasien sehingga luka dapat terlihat jelas
c. Membuka peralatan
d. Memakai sarung tangan
e. Membuka balutan dengan hati-hati, bila sulit basahi dengan NaCl 0,9%
f. Membersihkan luka dengan menggunakan NaCl 0,9%
g. Melakukan debridemand bila terdapat jaringan nekrotik. (Bila ada bula jangan
dipecah, tapi dihisap dengan spuit steril setelah hari ke-3)
h. Membersihkan luka dengan NaCl 0,9%
i. Mengeringkan luka dengan mengguanakan kassa steril
j. Memberikan obat topical sesuai order pada luka
k. Menutup luka dengan kassa steril, kemudian dipasang verband dan diplester
l. Memasang verband dan plester
n. Merapihkan klien & membereskan alat-alat.
m. Melepaskan handscoen & mencuci tangan

3 SIKAP :
a. Teliti
b. Hati-hati
Jumlah = (Nilai : 3) x 100

Nilai :
Keterangan : ……, ……………, 20….
0 : Tidak dilakukan/ dilaksanakan Pembimbing
1 : Dilaksanakan tapi kurang lengkap
2 : dilaksanakan dan lengkap

(__________________)
Prosedur : RESUSITASI JANTUNG PARU

Lahan Praktik : _______________ Tanggal :____________

Pencapaian
No Komponen
0 1 2
1 PERSIAPAN ALAT:
a. Alat pelindung diri (masker, handscoen)
b. Trolly emergency yang berisi :
c. Laryngoscope lurus dan bengkok (anak dan dewasa)
d. Magil force
e. Pipa trakhea berbagai ukuran
f. Trakhea tube berbagai ukuran
g. Gudel berbagai ukuran
h. Infus set/blood set
i. Papan resusitasi
j. Gunting verband
k. Bag resuscitator lengkap
l. Spuit 10 cc – jarum no. 18
m. Set therapy oksigen lengkap dan siap pakai
n. Set penghisap sekresi lengkap dan siap pakai
o. EKG record
p. EKG monitor bila memungkinkan
q. DC shock lengkap

2 LANGKAH-LANGKAH:
a. Petugas menggunakan alat pelindung diri (masker, handscoen)
b. Mengecek kesadaran pasien dengan cara: Memanggil nama, Menanyakan keadaannya,
Menggoyangkan bahu pasien/mencubit pasien
c. Jika pasien tidak sadar/tidak ada respon, minta bantuan
d. Buka jalan nafas dengan head tilt chin lift dan bersihkan jalan nafas dari sumbatan
e. Menilai pernafasan dengan cara:
f. Melihat pergerakan dada/perut
g. Mendengar suara keluar/masuk udara dari hidung
h. Merasakan adanya udara dari mulut/hidung pipi atau punggung tangan
i. Jika pasien tidak bernafas, berikan nafas buata dengan resuscitator sebanyak 2 kali secara
perlahan
j. Periksa denyut jantung pasien dengan cara meraba arteri karotis, jika arteri carotis teraba
cukup berikan nafas buatan setiap 5 detik sekali
k. Jika arteri carotis tidak teraba lakukan kombinasi nafas buatan dan kompresi jantung luar
dengan perbandingan 15 : 2 untuk dewasa baik 1 atau 2 penolong dan 3 : 1 untuk
neonatus.
l. Setiap 4 siklus (4 kali kompresi dan 5 kali ventilasi) cek pernafasan
m. Jika nafas tetap belum ada lanjutkan teknik kombinasi dimulai dengan kompresi jantung
luar.

3 SIKAP :
a. Teliti
b. Hati-hati
Jumlah = (Nilai : 3) x 100

Nilai :

……, ……………, 20….


Keterangan : Pembimbing
0 : Tidak dilakukan/ dilaksanakan
1 : Dilaksanakan tapi kurang lengkap
2 : dilaksanakan dan lengkap
(__________________)
Prosedur : MENJAHIT LUKA
Lahan Praktik : _______________ Tanggal :____________
Pencapaian
No Komponen
0 1 2
1 PERSIAPAN ALAT:
a. Tromol steril berisi:
b. Sarung tangan steril
c. Duk steril
d. Set alat bedah minor
e. Benang jahit
f. Jarum jahit ü Kassa steril
g. Cairan normal saline (NaCl 0.9%)
h. Cairan antiseptic
i. Korentang steril dan tempatnya
j. Obat anastesi
k. Plester
l. Gunting plester
m. Kom steril
n. Tempat sampah medis
o. Disposable syringe
p. Larutan H2O2/perhidrol

2 LANGKAH-LANGKAH:
a. Cuci tangn dan keringkan
b. Pakai sarung tangan bersih.
c. Menyiapkan alat.
d. Bersihkan luka dengan cairan antiseptic
e. Ganti sarung tanggan dengan sarung tangan steril.
f. Jaringan disekitar luka dianestesi
g. Bila perlu bersihkan luka dengan cairan normal saline (NaCl 0.9%)
h. Bila luka kotor dan dalam gunakan larutan H2O2/perhidrol 10%.
i. Pasang duk lobang
j. Gunakan jarum untuk menjahit kulit, masukan benang kelubang jarum, pada penggunaan
jarum melengkung (curved needle)dari arah dalam keluar.
k. Pegang jarum dengan menggunakan klem kemudian mulai menjahit luka
l. Jika luka dalam sampai jaringan otot, maka jahit lapis demi lapis (jenis benang
disesuaikan dengan jaringan yang robek, contoh: catgut, chromic, side dll.
m. Ikat benang dengan membentuk sampul
n. Potong benang, sisakan sepanjang 1 mm (untuk jahitan dalam), 0.65 cm (jahitan luar)
o. Lanjutkan jahitan luka sampai luka tertutup
p. Oleskan normal salin/ desinfektan pada jahitan
q. Tutup dengan kasa steril
r. Pasang plester/hifafix
o. Merapihkan klien & membereskan alat-alat.
n. Melepaskan handscoen & mencuci tangan
3 SIKAP :
a. Teliti
b. Hati-hati
Jumlah = (Nilai : 3) x 100

Nilai :

Keterangan : ……, ……………, 20….


0 : Tidak dilakukan/ dilaksanakan Pembimbing
1 : Dilaksanakan tapi kurang lengkap
2 : dilaksanakan dan lengkap

(__________________)
Prosedur : MEMASANG NECK COLLAR
Lahan Praktik : _______________ Tanggal :____________
Pencapaian
No Komponen
0 1 2
1 PERSIAPAN ALAT:
a. Neck collar sesuai ukuran
b. Handscoen
2 LANGKAH-LANGKAH:
a. Petugas menggunakan masker daan handscoen
b. Pegang kepala dengan cara satu tangan memegang bagian kanan
kepala mulai dari mandibula ke arah temporal, demikian juga
bagian sebelah kiri dengan tangan yang lain dan cara yang sama
c. Petugas lainnya memasukkan neck collar secara perlahan ke bagian
belakang leher dengan sedikit melewati leher
d. Letakkan bagian Neck collar yang berlekuk tepat pada dagu
e. Rekatkan 2 sisi neck collar satu sama lain
f. Jika ada keluhan collar terlalu menekan, lepaskan dan pasang
kembali, bila ada iritasi kulit atau gesekan lapisi dengan kapas
untuk mengurangi gesekan
g. Melepaskan handscoen & mencuci tangan

3 SIKAP :
a. Teliti
b. Hati-hati
Jumlah = (Nilai : 3) x 100

Nilai :
Keterangan : ……, ……………, 20….
0 : Tidak dilakukan/ dilaksanakan Pembimbing
1 : Dilaksanakan tapi kurang lengkap
2 : dilaksanakan dan lengkap

(__________________)
Prosedur : MEMBUKA JALAN NAFAS (PEMASANGAN OPA)
Lahan Praktik : _______________ Tanggal :____________

Pencapaia
No Komponen n
0 1 2
1 PERSIAPAN ALAT:
a. Suction oropharing dan kateter suction
b. Resusitasi bag/ oksigen bag
c. Oropharyngeal airway/ OPA sesuai ukuran:
d. Ukuran sesuai usia (Ukur panjang tube dari cuping hidung ke sudut
bibir pasien)
e. Spatel yang sudah dilapisi kassa
f. Sarung tangan disposible

2 LANGKAH-LANGKAH:
a. Mencuci tangan dan gunakan sarung tangan disposible
b. Jika perlu lakukan suction
c. Tempatkan pasien pada posisi supine dengan leher hiperekstensi
bila tidak ada kontraindikasi
d. Gunakan spatel untuk menekan dan menempatkan lidah ke depan
e. Masukkan OPA dari sisi kanan ke oropharing
f. Tehnik yang lain, masukkan OPA ke dalam mulut menghadap ke
atas
g. Setelah ujung OPA mencapai dinding posterior pharing, putar OPA
1800 sampai dengan posisi yang tepat
h. Pada pasien anak gunakan spatel, jangan dengan merotasi
i. Setelah OPA terpasang beri posisi pasien miring
j. Auskultasi suara nafas pasien
k. Melepaskan handscoen & mencuci tangan

3 SIKAP :
a. Teliti
b. Hati-hati
Jumlah = (Nilai : 3) x 100

Nilai :
Keterangan : ……, ……………, 20….
0 : Tidak dilakukan/ dilaksanakan Pembimbing
1 : Dilaksanakan tapi kurang lengkap
2 : dilaksanakan dan lengkap

(__________________)
Prosedur : MEMBUKA JALAN NAFAS (PEMASANGAN NPA)
Lahan Praktik : _______________ Tanggal :____________

Pencapaian
No Komponen
0 1 2
1 PERSIAPAN ALAT:
a. NPA sesuai ukuran pasien, sesuai besarnya diameter hidung pasien,
diukur dari cuping hidung ke telinga bawah
b. Ukuran yang direkomendasikan adalah:
Dewasa besar: 8-9 mm
Dewasa sedang : 7-8 mm
Dewasa kecil : 6-7 mm
c. Sarung tangan disposible
d. Xylocain jely

2 LANGKAH-LANGKAH:
a. Mencuci tangan dan gunakan sarung tangan disposible
b. Jika perlu lakukan suction
c. Siapkan nasal airway, gunakan prinsip aseptik
d. Keluarkan NPA dari kantongnya dan kaji kelembutannya
e. Lumasi ujung NPA
f. Bersihkan kelebihan sekret dari hidung pasien dengan tisu
g. Utamakan pemasangan pada lubang hidung sebelah kanan (pemilihan
lubung hidung sebelah kiri bisa tetapi bevel tidak dapat menghadap ke
septum hidung kecuali ujung dipotomg pada sudut yang berlawanan
h. Masukkan melalui dasar hidung dimana bevel menghadap septum nasal.
Masukkan terus ke belakng terus sambil dirotasi sedikit miring ke arah
telinga sampai seluruh bagian NPA mauk lubang hidung
i. Jika ada tahanan, sedikit dirotasi tube NPA dapat membantu
memasukkan alat mencapai hypopharing
j. Bersihkan kelebihan lubrikasi dari wajah dan hidung pasien
k. Kaji kembali kepatenan jalan nafas dan beri posisi pasien yang nyaman
l. Lepaskan handscoen & mencuci tangan

3 SIKAP :
a. Teliti
b. Hati-hati
Jumlah = (Nilai : 3) x 100

Nilai :
Keterangan : ……, ……………, 20….
0 : Tidak dilakukan/ dilaksanakan Pembimbing
1 : Dilaksanakan tapi kurang lengkap
2 : dilaksanakan dan lengkap

(__________________)
Prosedur : PEMBIDAIAN
Lahan Praktik : _______________ Tanggal :____________

Pencapaian
No Komponen
0 1 2
1 PERSIAPAN ALAT:
a. Bidai sesuai dengan kebutuhan (panjang dan jumlah)
b. Kassa gulung
c. Gunting
d. Kassa steril (bila perlu)
e. Plester
f. Hand schoen

2 LANGKAH-LANGKAH:
a. Cuci tangan dan pakai hand schone
b. Dekatkan alat-alat didekat pasien
c. Berikan penjelasan kepada pasien tentang prosedur tindakan yang akan
dilakukan
d. Bagian ekstremitas yang cidera harus tampak seluruhnya, pakaian harus
dilepas kalau perlu digunting
e. Periksa nadi, fungsi sensorik dan motorik ekstremitas bagian distaldari
tempat cidera sebelum pemasangan bidai
f. Jika nadi tidak ada, coba luruskan dengan tarikan secukupnya, tetapi bila
terasa ada tahanan jangan diteruskan, pasang bidai dalam posisi tersebut
dengan melewati 2 sendi
g. Bila curiga adanya dislokasi pasang bantal atas bawah, jangan coba
diluruskan
h. Bila ada patah tulang terbuka, tutup bagian tulang yang keluar dengan
kapas steril dan jangan memasukkan tulang yang keluar ke dalam lagi,
kemudian baru dipasang bidai dengan melewati 2 sendi
i. Periksa nadi, fungsi sensori dan motorik ekstremitas bagian distal dari
tempat cidera setelah pemasangan bidai
j. Bereskan alat-alat dan rapikan pasien
k. Lepas hand schone dan cuci tangan

3 SIKAP :
a. Teliti
b. Hati-hati
Jumlah = (Nilai : 3) x 100

Nilai :
Keterangan : ……, ……………, 20….
0 : Tidak dilakukan/ dilaksanakan Pembimbing
1 : Dilaksanakan tapi kurang lengkap
2 : dilaksanakan dan lengkap

(__________________)
Prosedur : BALUT TEKAN KONTROL PERDARAHAN
Lahan Praktik : _______________ Tanggal :____________

Pencapaian
No Komponen
0 1 2
1 PERSIAPAN ALAT:
a. Alat pendungdiri (Masker, handscon, scort)
b. Balut tekan, Kain kasa steril
c. Sarung tangan
d. Tourniket
e. Plester
f. Set untuk menjahit luka
g. Obat desinfektan

2 LANGKAH-LANGKAH:
a. Mencuci tangan sebelum dan sesudah melakukan tindakan
b. Menggunakan alat pelindung diri (kaca mata safety, masker, handscoen,
dan scort)
c. Menekan pembuluh darah proximal dari luka, yang dekat dengan
permukaan kulit dengan menggunakan jari tangan
d. Mengatur posisi dengan cara meninggikan daerah yang luka
e. Mengatur posisi pasien
f. Memakai sarung tangan steril
g. Meletakkan kain kasa steril diatas luka, kemudian ditekan dengan ujung-
ujung jari
h. Meletakkan lagi kain kasa steril diatas kain kasa yang pertama, kemudian
tekan dengan ujung jari bila perdarahan masih berlangsung. Tindakan ini
dapat dilakukan secara berulang sesuai kebutuhan tanpa mengangkat kain
kasa yang ada
i. Melakukan balut tekan
j. Meletakkan kain kasa steril diatas luka
k. Memasang verban balut tekan, kemudian letakkan benda keras (verban
atau kayu balut) di atas luka
l. Membalut luka dengan menggunakan verban balut tekan
m. Lepas hand schone dan cuci tangan

3 SIKAP :
a. Teliti
b. Hati-hati
Jumlah = (Nilai : 3) x 100

Nilai :
Keterangan : ……, ……………, 20….
0 : Tidak dilakukan/ dilaksanakan Pembimbing
1 : Dilaksanakan tapi kurang lengkap
2 : dilaksanakan dan lengkap

(__________________)
Prosedur : KUMBAH LAMBUNG
Lahan Praktik : _______________ Tanggal :____________
Pencapaian
No Komponen
0 1 2
1 PERSIAPAN ALAT:
a. Baki berisi selang NGT (ukuran dewasa 14 – 20 dan anak-anak 8 –
16)
b. 2 buah baskom
c. Perlak dan handuk pengalas
d. Stetoskop
e. Spoit 10 cc
f. Plester
g. Nierbeken
h. Kom penampung
i. Air hangat
j. Kassa/tissue
k. Jelly
l. Handscon
m. Pinset
n. Spatel
o. Corong
p. Gelas ukur
2 LANGKAH-LANGKAH:
a. Cuci tangan dan atur peralatan
b. Jelaskan prosedur pada klien
c. Bantu klien untuk posisi semifowler (bila memungkinkan)
d. Berdirilah disisi kanan tempat tidur klien bila anda bertangan
dominan kanan (atau sisi kiri bila anda bertangan dominan kiri)
e. Periksa dan perbaiki kepatenan nasal : Bersihkan mukus dan
sekresi dari hidung dengan tissue lembab atau lidi kapas
f. Tempatkan handuk mandi diatas dada klien. Pertahankan tissue
wajah dalam jangkauan klien
g. Gunakan sarung tangan
h. Tentukan panjang slang yang akan dimasukkan dan ditandai
dengan plester
i. Ukur jarak dari lubang hidung ke daun telinga, dengan
menempatkan ujung melingkar slang pada daun telinga; Lanjutkan
pengukuran dari daun telinga ke tonjolan sternum; tandai lokasi
tonjolan sternum di sepanjang slang dengan plester kecil
j. Ujung atas NGT diolesi jelly, dan bagian ujung bawah di klem.
k. Minta klien menengadahkan kepala (bila memungkinkan),
masukkan selang ke dalam lubang hidung yang paling bersih
l. Pada saat anda memasukkan slang lebih dalam ke hidung, minta
klien menahan kepala dan leher lurus dan membuka mulut (bila
klien dalam keadaan sadar)
m. Ketika slang terlihat dan klien bisa merasakan slang dalam faring,
instruksikan klien untuk menekuk kepala ke depan dan menelan
(bila klien dalam keadaan sadar)
n. Masukkan slang lebih dalam ke esofagus dengan memberikan
tekanan lembut tanpa memaksa saat klien menelan (jika klien batuk
atau slang menggulung di tenggorokan, tarik slang ke faring dan
ulangi langkah-langkahnya), diantara upaya tersebut dorong klien
untuk bernafas dalam
o. Ketika tanda plester pada selang mencapai jalan masuk ke lubang
hidung, hentikan insersi selang dan periksa penempatannya:minta
klien membuka mulut untuk melihat slang, Aspirasi dengan spuit
dan pantau drainase lambung, tarik udara ke dalam spuit sebanyak
10-20 ml masukkan ke selang dan dorong udara sambil
mendengarkan lambung dengan stetoskop jika terdengar gemuruh,
fiksasi slang.
p. Untuk mengamankan slang: gunting bagian tengah plester
sepanjang 2 inchi, sisakan 1 inci tetap utuh, tempelkan 1 inchi
plester pada lubang hidung, lilitkan salah satu ujung, kemudian
yang lain, satu sisi plester lilitan mengitari slang
q. Setelah NGT masuk pasien diatur dengan posisi miring tanpa
bantal atau kepala lebih rendah selanjutnya klem dibuka
r. Corong dipasang diujung bawah NGT, air hangat dituangkan ke
dalam corong jumlah cairan sesuai kebutuhan (+ 500 cc). Cairan
yang masuk tadi dikeluarkan dan ditampung dalam baskom
s. Pembilasan lambung dilakukan berulang kali sampai air yang
keluar dari lambung sudah jernih.
t. Jika air yang keluar sudah jernih selang NGT dicabut secara pelan-
pelan dan diletakkan dalam baki
u. Setelah selesai pasien di rapikan, mulut dan sekitarnya dibersihkan
dengan tissue.
v. Perawat mencuci tangan
SIKAP :
3 a. Teliti
b. Hati-hati

Jumlah = (Nilai : 3) x 100

Nilai :
Keterangan : ……, ……………, 20….
0 : Tidak dilakukan/ dilaksanakan Pembimbing
1 : Dilaksanakan tapi kurang lengkap
2 : dilaksanakan dan lengkap

(__________________)
Prosedur : MEMBERIKAN TERAPI INHALASI
Lahan Praktik : _______________ Tanggal :____________

Pencapaia
No Komponen n
0 1 2
1 PERSIAPAN ALAT:
a. Set nebulizer
b. Spuit 5 cc
c. Aquades
d. Obat bronkodilator
e. Bengkok 1 buah
f. Tissue
g. Tissue

2 LANGKAH-LANGKAH:
a. Mencuci tangan & menggunakan handscoon
b. Mengatur pasien dalam posisi duduk atau semifowler
c. Mendekatkan peralatan yg berisi set nebulizer ke bed pasien
d. Isi nebulizer dengan aquades sesuai takaran yang tersedia
e. Memasukkan obat sesuai dosis yang telah di program
f. Memasang masker pada pasien
g. Menghidupkan nebulizer & meminta pasien nafas dalam hingga
obat habis
h. Matikan nebulizer
i. Bersihkan mulut & hidung dengan tissue
j. Bereskan fasilitas
k. Buka handscoon & mencuci tangan

3 SIKAP :
a. Teliti
b. Hati-hati
Jumlah = (Nilai : 3) x 100

Nilai :
Keterangan : ……, ……………, 20….
0 : Tidak dilakukan/ dilaksanakan Pembimbing
1 : Dilaksanakan tapi kurang lengkap
2 : dilaksanakan dan lengkap

(__________________)
Prosedur : MENYIAPKAN PASIEN UNTUK INTUBASI/ TRAKEOSTOMI
Lahan Praktik : _______________ Tanggal :____________
Pencapaian
No Komponen
0 1 2
1 PERSIAPAN ALAT:
a. Laringoscope lurus dan bengkok berbagai ukuran dalam keadaan siap pakai
b. Xylocain semprit dan xylocain jelly dalam tempatnya
c. ETT endotracheal tube/OT dengan berbagai ukuran
d. Magil forscep
e. Spuit dan obat premedikasi
f. Gudel dengan berbagai ukuran
g. Arteri klem
h. Cuff inflator (semprit 20 cc)
i. Stetoscope
j. Penghisap lendir lengkap dalam keadaan siap pakai
k. Air viva dan masker oksigen
l. Sarung tangan steril
m. Plester dan gunting
n. Bengkok
o. Monitor EKG
p. Alat pembuka mulut
q. Ventilator lengkap

2 LANGKAH-LANGKAH:
a. Memasang monitor EKG
b. Memberikan obat relaxan dan sedative, sesuai dengan program
c. Menghisap sekresi sebelum dan selama tindakan intubasi berlangsung
d. Dokter melakukan intubasi
e. Mengisi balon pipa endotrakheal tube, sesudah dokter melakukan intubasi
f. Melakukan pernafasan buatan menggunakan air viva (bagging) sebelum dan
sesudah intubasi pada saat dokter melakukan pemeriksaan auskultasi
g. Memfiksasi ETT diantara bibir atas dan lubang hidung
h. Memfiksasi ETT di pipi kiri/kanan

3 SIKAP :
c. Teliti
d. Hati-hati
Jumlah = (Nilai : 3) x 100

Nilai :
Keterangan : ……, ……………, 20….
0 : Tidak dilakukan/ dilaksanakan Pembimbing
1 : Dilaksanakan tapi kurang lengkap
2 : dilaksanakan dan lengkap

(__________________)
Prosedur : MENYIAPKAN PASIEN UNTUK DC SHOCK
Lahan Praktik : _______________ Tanggal :____________

Pencapaia
No Komponen n
0 1 2
1 PERSIAPAN ALAT:
a. Alat Defibrilator
b. Jelly
c. Elektroda
d. Obat-obat sedasi bila perlu (dormikum, atau analgesic lainnya)

2 LANGKAH-LANGKAH:
a. Memberikan penjelasan kapada keluarga tentang tindakan yang
akan dilakukan
b. Mengatur posisi pasien sesuai kebutuhan
c. Memberikan sedative, atau analgesic bila perlu
d. Memasang elektrode dan menyalakan EKG monitor
e. Cek ulang gambaran EKG dan print gambaran EKG tersebut untuk
mencegah kekeliruan
f. Set kebutuhan joule sesuai indikasi (untuk defibrilasi mulai dengan
150 joule untuk cardioversi mulai dengan 50 joule)
g. Pegang peddic 1 dengan tangan kiri, letakkan pada daerah mid
sternumk dan paddle 2 dengan tangan kanan pada daerah mid
aksila
h. Sambil mengatur letak kedua paddle, beri aba-aba agar staff yang
lain tidak ada yang menyentuh pasien ataupun bad pasien
i. Bila terdengar tanda ready dan mesin defibrilator, tekan tombol DC
shock dengan jempol agar arus masuk dengan baik.
j. Amati EKG monitor, bila tidak ada perubahan lanjutkan dengan
memberi watt second yang lebih tinggi
k. Bila gambaran EKG sudah sinus dan stabil, hentikan tindakan.

3 SIKAP :
a. Teliti
b. Hati-hati
Jumlah = (Nilai : 3) x 100

Nilai :
Keterangan : ……, ……………, 20….
0 : Tidak dilakukan/ dilaksanakan Pembimbing
1 : Dilaksanakan tapi kurang lengkap
2 : dilaksanakan dan lengkap

(__________________)
Prosedur : PEREKAMAN EKG
Lahan Praktik : _______________ Tanggal :____________

Pencapaia
No Komponen n
0 1 2
1 PERSIAPAN ALAT:
a. Mesin/ alat EKG
b. Alat elektroda
elektroda ekstremitas
elektroda dada (6 buah)
c. Jeli elektroda
d. Kertas EKG (siapkan pada alat)
e. Kasa atau kapas pembersih
f. Sarung tangan
g. Kabel elektroda
h. Alkohol

2 LANGKAH-LANGKAH:
a. Tinjau mesin/ alat EKG, siapkan alat disamping tempat tidur
b. Jelaskan kepada pasien tentang prosedur yang akan dilakukan dan
tujuan tindakan
c. Cuci tangan dan pakai sarung tangan
d. Jaga privasi pasien
e. Anjurkan kepada pasien untuk membuka pakaian pada daerah yang
akan dilakukan tindakan
f. Atur posisi pasien
g. Hubungkan mesin EKG dengan stop kontak, jika mesin
menggunakan baterai, maka charger mungkin tidak perlu
h. Pilih daerah yang akan dipasang elektroda
i. Bersihkan daerah yang akan dipasang elektroda dengan alkohol
dan berikan jeli secara merata pada setiap derah pemasangan
elektroda
j. Pasang elektroda ekstremitas
ekstremitas kanan atas (merah)
ekstremitas kiri atas (kuning)
ekstremitas kanan bawah (hitam)
ekstremitas kiri bawah (hijau)
k. Pasang elektroda dada
V1 (Merah) pada sela iga/ ruang ICS ke-4 kanan dari strenum
V2 (Kuning) pada sela iga/ ruang ICS ke-4 kiri dari strenum
V3 (Hijau) pada pertengahan antara V2 dan V4
V4 (Cokelat) pada sela iga/ruang ICS ke-5 garis midclavikula
V5 (Hitam) sejajar V4 anterior aksilaris
V6 (Ungu) sejajar V4 midaksilaris
l. Siapkan mesin EKG, pilih menu untuk menentukan tipe perekaman
(manual/ otomatis). atur kecepatan perekaman EKG 25 mm/dtk
atau suai dengan isntruksi. dengan memindahkan lead selektor,
buat pencatatan EKG, berturut-turut mulai lead I, II, III, aVR, aVL,
aVF, serta V1-V6
m. Lakukan perekaman dengan menekan tombol power dan tombol
start
n. Amati hasil perekaman, setelah itu perekaman mesin dimatikan
dengan menekan tombol stop dan tekan tombol stop dan tekan
tombol power untuk mematikan mesin EKG
o. Lepaskan elektroda dan bersihkan kulit pasien
p. Rapikan pasien dan alat-alat
q. Lepas sarung tangan dan cuci tangan

3 SIKAP :
c. Teliti
d. Hati-hati
Jumlah = (Nilai : 3) x 100

Nilai :
Keterangan : ……, ……………, 20….
0 : Tidak dilakukan/ dilaksanakan Pembimbing
1 : Dilaksanakan tapi kurang lengkap
2 : dilaksanakan dan lengkap

(__________________)
Prosedur : PENGAMBILAN CORPUS ALINEUM

Lahan Praktik : _______________ Tanggal :____________


Pencapaian
No Komponen
0 1 2
1 PERSIAPAN ALAT:
a. Bak instrumen
b. Spuit irigasi 50 cc
c. Pinset anatomis
d. Pinset chirrugis
e. Arteri klem
f. THT shet
g. Kassa dan depres dalam tromol
h. Handschone / gloves steril
i. Neerbeken (bengkok)
j. Lampu kepala
k. Kom kecil/ sedang
l. Tetes telingga
m. Cairan pencuci luka dan disinfektan (Cairan NS)

2 LANGKAH-LANGKAH:
a. Perawat memberikan penjelasan pada pasien dan keluarga/pasien
menandatangani Informed concern.
b. Perawat menyiapkan alat dan didekatkan pada pasien
c. Perawat memeriksa lokasi corpus alienum ditelingga baik dengan langsung atau
memakai lampu kepala
d. Perawat menetukan tindakan yang akan dilakukan berdasarkan letak dan jenis
benda yang masuk ke telingga / hidung antara lain :
Benda Padat: Biji-bijian dan  Benda kotak
e. Perawat memakai alat sonde telingga / hidung (ukuran sonde sesuai dangan
ukuran biji didalam)
f. Perawat memasukan sonde kedalam telinga / hidung dengan arah masuk melalui
bagian luar biji-bijian tersebut.
g. Setelah sonde masuk kedalam telingga / hidung dan posisi sonde sudah lebih
dalam dari pada posisi biji-bijian, maka dilakukan pergerakan untuk
mengeluarkan biji-bijian.
h. Bila biji-bijian belum keluar dilakukan pengulangan mulai dari awal.

3 SIKAP :
a. Teliti
b. Hati-hati
Jumlah = (Nilai : 3) x 100

Nilai :
Keterangan : ……, ……………, 20….
0 : Tidak dilakukan/ dilaksanakan Pembimbing
1 : Dilaksanakan tapi kurang lengkap
2 : dilaksanakan dan lengkap

(__________________)
Prosedur : PENGGUNAAN SYRINGE PUMP
Lahan Praktik : _______________ Tanggal :____________

Pencapaia
No Komponen n
0 1 2
1 PERSIAPAN ALAT:
a. Syringe pump
b. Standar infus
c. Spuit 10 cc/ 20 cc/ 30 cc/ 50 cc dan medikasi klien
d. Selang penghubung

2 LANGKAH-LANGKAH:
a. Bawa alat-alat ke dekat klien.
b. Siapkan spuit dan medikasi klien.
c. Pasangkan spuit pada syringe pump dan hubungkan spuit dengan
akses intravena.
d. Nyalakan syringe pump/ Tekan tombol On/ Off
e. Atur jumlah medikasi yang akan diberikan dalam cc/jam.
f. Tekan start untuk memulai pemberian medikasi.
g. Jika ada hal yang kurang tepat, alat akan memberikan peringatan
dengan suara dan lampu yang menyala merah.
h. Evaluasi respon klien terhadap pemberian cairan

3 SIKAP :
a. Teliti
b. Hati-hati
Jumlah = (Nilai : 3) x 100

Nilai :
Keterangan : ……, ……………, 20….
0 : Tidak dilakukan/ dilaksanakan Pembimbing
1 : Dilaksanakan tapi kurang lengkap
2 : dilaksanakan dan lengkap

(__________________)
Prosedur : PENGGUNAAN INFUS PUMP
Lahan Praktik : _______________ Tanggal :____________

Pencapaia
No Komponen n
0 1 2
1 PERSIAPAN ALAT:
a. Infuse pump
b. Standar infus
c. Cairan infus
d. Infus set sesuai dengan kebutuhan alat infuse pump

2 LANGKAH-LANGKAH:
a. Bawa alat-alat ke dekat klien
b. Siapkan cairan infus dan infuse set dan gantungkan di tiang
pengangga infuse pump
c. Pasangkan bagian selang pada infus set pada infuse pump, pastikan
tidak ada udara pada selang
d. Pasang drip sensor (jika ada) sesuai jenis infus pump pada tempat
tetesan infus set
e. Nyalakan infuse pump
f. Atur infus set pada infuse pump sesuai infuse set yang digunakan
dan jenis infus pump yang digunakan
g. Atur jumlah cairan yang akan diberikan pada pasien tiap jam dan
total caiaran keseluruhan yang akan dimasukan
h. Tekan start untuk memulai pemberian cairan
i. Jika ada hal yang kurang tepat, alat akan memberikan peringatan
dengan suara dan lampu yang menyala merah pada tulisan air,
occlusion, flow err, empty, door, completion
j. Evaluasi respon klien terhadap pemberian cairan

3 SIKAP :
a. Teliti
b. Hati-hati
Jumlah = (Nilai : 3) x 100

Nilai :
Keterangan : ……, ……………, 20….
0 : Tidak dilakukan/ dilaksanakan Pembimbing
1 : Dilaksanakan tapi kurang lengkap
2 : dilaksanakan dan lengkap

(__________________)
Prosedur : PENGGUNAAN BED SIDE MONITOR
Lahan Praktik : _______________ Tanggal :____________

Pencapaia
No Komponen n
0 1 2
1 PERSIAPAN ALAT:

2 LANGKAH-LANGKAH:
a. Lepaskan penutup debu 
b. Siapkan aksesoris dan pasang sesuai kebutuhan 
c. Hubungkan alat ke terminal pembumian 
d. Hubungkan alat ke catu daya 
e. Hidupkan alat dengan menekan/mamutas tombol ON/OFF 
f. Set rentang nilai (range) untuk temperatur, pulse dan alarm 
g. Perhatikan protap pelayanan 
h. Beritahukan kepada pasien mengenai tindakan yang akan
dilakukan 
i. Hubungkan patient cable, stap dan chest electrode ke pasien dan
pastikan sudah terhubung dengan baik 
j. Lakukan monitoring 
k. Lakukan pemantauan display terhadap heart rate, ECG wave form,
pulse, temperatur, saturasi oksigen (SpO2), NiBP, tekanan
hemodinamik 
l. Setelah pengoperasian selesai matikan alat dengan menekan
tombol ON/OFF 
m. Lepaskan hubungan alat dari catu daya 
n. Lepaskan hubungan alat dari terminal pembumian 
o. Lepaskan patient cable, strap, chest electrode dan bersihkan 
p. Pastikan bahwa Bedside Monitor dalam kondisi baik dan siap
difungsikan lagi 
q. Pasang penutup debu 
r. Simpan alat dan aksesoris ke tempat semula  

3 SIKAP :
a. Teliti
b. Hati-hati
Jumlah = (Nilai : 3) x 100

Nilai :
Keterangan : ……, ……………, 20….
0 : Tidak dilakukan/ dilaksanakan Pembimbing
1 : Dilaksanakan tapi kurang lengkap
2 : dilaksanakan dan lengkap

(__________________)
Prosedur : PENGGUNAAN VENTILATOR
Lahan Praktik : _______________ Tanggal :____________

Pencapaia
No Komponen n
0 1 2
1 PERSIAPAN ALAT:
a. Set ventilator
b. Aqua steril
c. Oksigen

2 LANGKAH-LANGKAH:
a. Inform consent
b. Pemberian penjelasan
c. Pengaturan posisi sesuai dengan kebutuhan
d. Set ventilator sesuai dengan kebutuhan, sambungkan sirkuit
dengan test lung
e. Sambungkan kabel power ke sumber listrik
f. Tekan tombol power
g. Nilai keadekuatan ventilator
h. Hubungkan tubing ke konektor ETT
i. Perhatikan kesesuaian jenis ventilator dengan kebutuhan pasien
j. Seluruh pengesetan ventilator termasuk alarm limit harus dalam
keadaan aman
k. Catat respon selama dan sesudah pemakaian ventilator

3 SIKAP :
a. Teliti
b. Hati-hati
Jumlah = (Nilai : 3) x 100

Nilai :
Keterangan : ……, ……………, 20….
0 : Tidak dilakukan/ dilaksanakan Pembimbing
1 : Dilaksanakan tapi kurang lengkap
2 : dilaksanakan dan lengkap

(__________________)
Prosedur : PERAWATAN WSD
Lahan Praktik : _______________ Tanggal :____________
Pencapaian
No Komponen
0 1 2
1 PERSIAPAN ALAT:
a. Botol WSD berisi  larutan bethadin yang telah diencerkan dengan NaCl 0,9%
dan  ujung selang terendam sepanjang dua cm.
b. Kasa steril dalam tromol
c. Korentang
d. Plester dan gunting
e. Nierbekken/kantong balutan kotor
f. Alkohol 70%
g. Bethadin 10%
h. Handscoon steril

2 LANGKAH-LANGKAH:
a. Mencuci tangan, kemudian memasang handscoon
b. Membuka set bedah minor steril
c. Membuka balutan dengan menggunakan pinset secara hati-hati,    balutan kotor
dimasukkan ke dalam nierbekken
d. Mendisinfeksi luka dan selang dengan bethadin 10% kemudian dengan alkohol
70%
e. Menutup luka dengan kasa steril yang sudah dipotong tengahnya   kemudian
diplester
f. Selang WSD diklem
g. Melepaskan sambungan antara selang WSD dengan selang botol
Ujung selang WSD dibersihkan dengan alkohol 70%, kemudian selang WSD
dihubungkan dengan selang penyambung botol WSD yang baru
h. Klem selang WSD dibuka
i. Anjurkan pasien untuk menarik napas dalam dan bimbing pasien cara batuk
efektif
j. Latih dan anjurkan pasien untuk secara rutin 2-3 kali sehari melakukan latihan
gerak pada persendian bahu daerah pemasangan WSD
k. Merapikan pakaian pasien dan lingkungannya, kemudian membantu pasien
dalam posisi yang paling nyaman
l. Membersihkan alat-alat dan botol WSD yang kotor, kemudian di sterilisasi
kembali
m. Membuka handscoon dan mencuci tangan

3 SIKAP :
a. Teliti
b. Hati-hati
Jumlah = (Nilai : 3) x 100

Nilai : ……, ……………, 20….


Pembimbing

Keterangan :
0 : Tidak dilakukan/ dilaksanakan (__________________)
1 : Dilaksanakan tapi kurang lengkap
2 : dilaksanakan dan lengkap
Prosedur : PENGHISAPAN LENDIR (SUCTION)
Lahan Praktik : _______________ Tanggal :____________
Pencapaian
No Komponen
0 1 2
1 PERSIAPAN ALAT:
a. Alat pengisap lendir dengan botol berisi larutan desinfektan 
b. Kateter pengisap lendir steril
c. Pinset steril
d. Sarung tangan steril
e. Dua kom berisi larutan aquades atau NaCl 0,9 % dan larutan desinfektan
f. Kasa steril
g. Kertas tisu
h. Stetoskop

2 LANGKAH-LANGKAH:
a. Jelaskan prosedur yang akan dilaksanakan 
b. Cuci tangan
c. Tempatkan pasien pada posisi telentang
d. Gunakan sarung tangan
e. Hubungkan kateter pengisap dengan slang alat pengisap
f. Mesin pengisap dihidupkan
g. Lakukan pengisapan lendir dengan memasukkan kateter pengisap kedalam kom
berisi aquades atau NaCl 0,9 % untuk mempertahankan tingkat kesterilan
(asepsis)
h. Masukkan kateter pengisap dalam keadaan tidak mengisap
i. Gunakan alat pengisap dengan tekanan 110 - 150 mmHg untuk dewasa, 95 - 110
mmHg untuk anak-anak, dan 50 - 59 mmHg untuk bayi (Potter & Perry, 1995)
j. Tarik dengan memutar kateter pengisap tidak lebih dari 15 detik
k. Bilas kateter dengan aquades atau NaCl 0,9 %
l. Lakukan pengisapan antara pengisapan pertama dengan berikutnya.
m. Minta pasien untuk bernapas dalam dan batuk. Apabila pasien mengalami distres
pernapasan, biarkan istirahat 20 - 30 detik sebelum melakukan pengisapan
berikutnya
n. Setelah selesai, kaji jumlah, konsistensi, warna, bau sekret, dan respons pasien
terhadap prosedur yang dilakukan
o. Cuci tangan setelah prosedur dilakukan

3 SIKAP :
a. Teliti
b. Hati-hati
Jumlah = (Nilai : 3) x 100

Nilai :
Keterangan : ……, ……………, 20….
0 : Tidak dilakukan/ dilaksanakan Pembimbing
1 : Dilaksanakan tapi kurang lengkap
2 : dilaksanakan dan lengkap

(__________________)
Prosedur : PENGAMBILAN DARAH ARTERI (BGA)
Lahan Praktik : _______________ Tanggal :____________

Pencapaia
No Komponen n
0 1 2
1 PERSIAPAN ALAT:
a. Spuit sesuai dengan ukuran yang berisi heparin 0,1 cc
b. Kapas alkohol dalam tempatnya
c. Penutup jarum (dalam karet)

2 LANGKAH-LANGKAH:
a. Jelaskan prosedur yang akan dilakukan 
b. Cuci tangan
c. Ambil spuit sesuai dengan ukuran (5 ml) kemudian isi dengan
heparin 0,1 cc. Basahi bagian dalam spuit dengan heparin dengan
mengguncangkannya
d. Tentukan arteri yang akan diambil darahnya
e. Pasang penopang/bantalan bila mengambil darah arteri pada
pergelangan tangan
f. Lakukan desinfeksi pada daerah yang akan diambil darah dengan
kapas alkohol
g. Raba arteri dengan jari tangan yang setelah dilokalisasi. Arteri
ditusuk dengan jarum pada posisi tegak lurus, ambil darah
sebanyak 2,5-5 cc atau sesuai program
h. Setelah darah diambil, tutup spuit dengan penutup kedap udara
(penutup karet)
i. Berikan tekanan pada daerah yang ditusuk selama 2-5 menit.
j. Isi formulir permintaan pemeriksaan gas darah arteri dan kirim ke
laboratorium dengan segera
k. Catat tanggal pengambilan dan respons pasien
l. Cuci tangan

3 SIKAP :
a. Teliti
b. Hati-hati
Jumlah = (Nilai : 3) x 100

Nilai :
Keterangan : ……, ……………, 20….
0 : Tidak dilakukan/ dilaksanakan Pembimbing
1 : Dilaksanakan tapi kurang lengkap
2 : dilaksanakan dan lengkap

(__________________)
Prosedur : PENGUKURAN CVP
Lahan Praktik : _______________ Tanggal :____________

Pencapaian
No Komponen
0 1 2
1 PERSIAPAN ALAT:
a. CVC dengan double lumen atau triple lumen
b. Medifix line
c. Medifix Scale
d. Waterpas
e. Buku dan alat tulis

2 LANGKAH-LANGKAH:
a. Jelaskan prosedure dan tujuan
b. Privasi
c. Persetujuan tindakan
d. Posisikan pasien terlentang dan lurus
e. Isikan cairan pada ujung selang / line medifix yang diilitkan pada medifix
scale. line medifik yanglain dihubungkan ke pasien, yang lain lagi ke
cairan infus
f. Tentukan zero point sejajar pada pasien dengan cara, cari sela iga ke 4
mid axial
g. Setelah salah satu ujung line yang menempel pada medifix scale diisi
cairan infus maka bukalah line yang menuju ke pasien dan tutuplah line
dari cairan infus
h. Tunggu lah sampai pada hasil yang sesuai dengan kondisi pasien pada
saat itu
i. Pada titik terendah undulasi pada line medifix maka itulah hasil atau nilai
CVP yang kita ukur
j. Catat pada buku catatan yang disediakan
k. Nilai normal CVP adalah rentang 10 - 14 CmH2O
l. Rapikan pasien dan alat-alat
m. Cuci tangan

3 SIKAP :
a. Teliti
b. Hati-hati
Jumlah = (Nilai : 3) x 100

Nilai :
Keterangan : ……, ……………, 20….
0 : Tidak dilakukan/ dilaksanakan Pembimbing
1 : Dilaksanakan tapi kurang lengkap
2 : dilaksanakan dan lengkap

(__________________)
Lampiran 1 : Sistematika Penulisan Laporan
RLE IV

SISTEMATIKA LAPORAN PENDAHULUAN (LP)

1. Cover depan
Cover depan di isi dengan:
a. Judul Laporan Pendahuluan.
Contoh :
- Laporan Pendahuluan Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan Infark
Miokard Akut (IMA) di Ruang Unit Gawat Darurat
- Laporan Pendahuluan Asuhan Keperawatan Pada Pasien dengan Stroke
Hemoragik di Ruang Intensive Care Unit (ICU)
- Laporan Pendahuluan Asuhan Keperawatan pada Pasien dengan Peritonitis
indikasi Operasi Laparatomi di Ruang Bedah Sentral
b. Logo STIKES
c. Nama Mahasiswa dan NIM
d. Program Studi dan Nama STIKES serta tahun ajaran

2. Lembar Pengesahan
3. Isi Laporan Pendahuluan
BAB I Konsep Dasar
A. Anatomi Fisiologi
B. Pengertian
C. Etiologi
D. Tanda dan Gejala
E. Komplikasi
F. Patofisiologi (Narasi & Skema)
G. Penatalaksanaan

BAB II Konsep Keperawatan


A. Pengkajian
1) IGD: Pengkajian primer (A, B, C, D, E) dan pengkajian sekunder
(pemeriksaan fisik, laboratorium, penunjang lain)
2) ICU: Pengkajian Persistem
3) OK: Perioperatif
B. Diagnosa keperawatan utama, min 3 dx
C. Intervensi dan rasional
D. Evaluasi

4. Daftar Pustaka
Minimal 5, teruma buku-buku kegawatdaruratan dan kritis periode 10 tahun terakhir.
FORMAT ASUHAN KEPERAWATAN GAWAT DARURAT DI IGD
I. PENGKAJIAN

Nama Pengkaji :
Tanggal Pengkajian :
Jam Pengkajian :
A. Biodata pasien
Nama :
Jenis kelamin :
Pendidikan :
Pekerjaan :
Usia :
Status Pernikahan :
No. RM :
Diagnosa Medis :
Alamat :

B. Biodata Penanggung Jawab


Nama :
Jenis Kelamin :
Pendidikan :
Pekerjaan :
Hubungan dengan klien:
Alamat :

C. Pengkajian Primer
1) Airway (Jalan nafas)
Sumbatan:
( ) benda asing
( ) darah
( ) bronkospasme
( ) sputum
( ) lendir
( ) Bebas/ tanpa sumbatan
Suara nafas:
( ) Snoring
( ) Gurgling
( ) Stridor
Masalah Keperawatan :
Misal : Bersihan jalan nafas tidak efektif

2) Breathing (pernafasan)
Sesak, dengan
( ) aktivitas
( ) tanpa aktivitas
( ) menggunakan otot tambahan
Frekuensi :.........x/mnt
Irama : ( ) teratur ( ) tidak teratur
Kedalaman : ( ) dalam ( ) dangkal
Batuk : ( ) produktif ( ) non produktif
Sputum : ( ) ada ( ) tidak ada
Warna:......................
Konsistensi:..............
Bunyi nafas:
( ) ronchi
( ) wheezing
( ) crakles
( ) ...........................
Masalah Keperawatan :
Misal : Pola nafas tidak efektif/ Gangguan pertukaran gas

3) Circulation (sirkulasi)
Sirkulasi perifer:
Nadi :......................x/mnt
Irama : ( ) teratur ( ) tidak teratur
Denyut : ( ) lemah ( ) kuat
TD :.......................mmHg
Ektremitas: ( ) hangat ( ) dingin
Warna Kulit: ( ) cyanosis ( ) pucat ( ) kemerahan
Nyeri dada: ( ) ada ( ) tidak ada
Karakteristik nyeri dada:
( ) menetap
( ) menyebar
( ) seperti ditusuk tusuk
( ) seperti ditimpa benda berat
CRT : ( ) < 2 detik ( ) > 2 detik
Edema : ( ) iya ( ) tidak
Lokasi edema:
( ) muka
( ) tangan atas
( ) tungkai
( ) anasarka
Eliminasi dan cairan:
BAK:.....................x/ hari
Jumlah : ( ) sedikit ( ) banyak ( ) sedang
Warna : ( ) kuning jernih ( ) kuning kental ( ) putih
Rasa sakit : ( ) iya ( ) tidak
BAB:.......................x/ hari
Diare:
( ) iya
( ) tidak
( ) berdarah
( ) cair
( ) berlendir
Turgor : ( ) baik ( ) sedang ( ) buruk
Mukosa : ( ) lembab ( ) kering
0
Suhu:........................... C
Masalah Keperawatan :
Misal : Penurunan curah jantung/ Gg keseimbangan cairan & elektrolit

4) Dissability
Tingkat kesadaran:
( ) composmentis
( ) apatis
( ) somnolen
( ) stupor
( ) soporocoma
( ) koma
Pupil
( ) isokor
( ) anisokor
( ) miosis
( ) midriasis
Reaksi terhadap cahaya
Kanan
( ) positif
( ) negatif
Kiri
( ) positif
( ) negatif
GCS: EyeVerbalMotorik=
Terjadi
( ) kejang
( ) pelo
( ) kelumpuhan/ kelemahan
( ) mulut mencong
( ) afasia
( ) disartria
( ) berlendir
Nilai kekuatan otot:

Refleks:
Babisnky;
Patella:
Bisep/ trisep:
Brudynsky:
Masalah Keperawatan :
Misal : Gg perfusi jaringan serebral

5) Eksposure
Pemeriksaan seluruh bagian tubuh terhadap adanya jejas dan perdarahan dengan
pencegahan hipotermi
Masalah Keperawatan :
Misal : Gg perfusi jaringan serebral

D. Pengkajian Sekunder
1) Keluhan utama (Bila nyeri, pengkajian PQRST)
2) Alergi terhadap obat, makanan tertentu
3) Medikasi/ pengobatan terakhir
4) Event of injury/ penyebab injury
5) Pengalam pembedahan
6) Riwayat penyakit sekarang
7) Riwayat penyakit dahulu
8) Pemeriksaan Head to Toe
a. Kepala
Kesimetrisan wajah
Rambut: warna, distribusi, tekstur, tengkorak/ kulit kepala
Sensori
Mata : inspeksi bola mata, kelopak mata, konjungtiva, sklera, pupil, reaksi
pupil terhadap cahaya
Telinga : letak, bentuk, serumen, kemampuan mendengar: uji berbisik
Hidung : Deviasi septum nasi, kepatenan jalan nafas lewat hidung, discharge
Mulut : bibir sumbing, mukosa mulut, tonsil, gigi, gusi, lidah, bau mulut

b. Leher
Deviasi/ simetris, cidera cervikal
kelenjar thyroid
kelenjar limfe
Trakea
JVP
c. Dada
I : Kesimetrisan, penggunaan otot bantu nafas, ictus cordis
P : Taktil fremitus, ada/ tidaknya masa, ictus cordis teraba/ tidak
P : Adanya cairan di paru, suara perkusi paru dan jantung
A : Suara paru, jantung

d. Abdomen
I : datar, cembung, cekung, lembek, elastik, asites, kembung
A : Bising usus
P : Posisi hepar, limpa, ginjal, kandung kemih, nyeri tekan
P : Suara abnormal
e. Ekstremitas
Luka : ( ) iya ( ) tidak
Dalam : ( ) iya ( ) tidak
Perdarahan : ( ) iya ( ) tidak
Deformitas :
Kontraktur :
Nyeri :
Krepitasi :

f. Kulit/ Integumen
Mukosa : ( ) lembab ( ) kering
Kulit: ( ) bintik merah ( ) jejas ( ) lecet-lecet ( ) luka

E. Peneriksaan Penunjang
1) Pemeriksaan radiologi
2) Pemeriksaan darah/ urin/ feses
3) Pemeriksaan EKG

F. Terapi Medis

Analisa Data
No Data Etiologi Masalah Keperawatan
1. DS:

DO:
2. DS:

DO:
3. DS:

DO:

II. Diagnosa Keperawatan


Disusun seaui prioritas dan urgensinya

III. Perencanaan
Dx Kep :
No Tujuan & Kriteria Intervensi Rasional
masalah
1. Tujuan : 1. ......................................... 1. .............................
SMART 2. ......................................... 2. .............................
Kriteria Hasil: Dst dst
1. .................
2. .................
3. ................
2. Tujuan : 1. ......................................... 1. .............................
SMART 2. ......................................... 2. .............................
Kriteria Hasil: Dst dst
1. .................
2. .................
3. ................

IV. Implementasi dan Evaluasi


No. Dx Kep Jam Implementasi Paraf Evaluasi
1. ......................................... ...... 1. .......................... S:
2. .......................... O:
3. dst A:
P:

Ket: Implemetasi disesuaikan dengan diagnosa keperawatan yang akan diatasi


SISTEMATIKA PENULISAN ASKEP KRITIS DI RUANG ICU

I. Pengkajian
Pengkajian Keperawatan Pasien Di Nama :
ICU No. RM :
Jenis Kelamin : ( ) laki-laki ( ) perempuan
Tanggal: Jam:
Sumber data : ( ) pasien ( ) keluarga ( )
lainnya...................
Rujukan : ( ) tidak ( ) ya, ( ) RS ............ ( ) Puskesmas ............. ( )
dokter .........
Diagnosis :.........................
Pendidikan Pasien : ( ) SD ( ) SMP ( ) SMA ( ) D3 ( ) S1 ( ) lainnya
Pekerjaan pasien : ........................

1) Keluhan Utama :
2) Riwayat kesehatan
Riwayat kesehatan dahulu :
Riwayat kesehatan sekarang :
Riwayat kesehatan keluarga :
3) Pemeriksaan fisik
a. Sistem pernafasan
Jalan nafas:
( ) Bersih ( ) Sumbatan (Ket:..........................)
Pernafasan:
RR:........................... x/ mnt
Penggunaan otot bantu nafas : ( ) tidak ( ) ya
Terpasang ETT : ( ) tidak ( ) ya
Terpasang ventilator : ( ) tidak ( ) ya
Mode:....................................... TV:...................................
RR:.................................
PEEP:...................................... I:E: ................................... FiO2 :..............................................
Irama : ( ) tidak teratur ( ) teratur
Kedalaman : ( ) tidak teratur ( ) teratur
Sputum : ( ) putih ( ) kuning ( ) hijau
Konsistensi : ( ) tidak kental ( ) kental
Suara nafas : ( ) ronchi ( ) wheezing ( )
vesikuler

b. Sistem Kardiovaskuler
Sirkulasi Perifer
Nadi : ...............................x/ mnt Tekanan darah :............................mmHg
Pulsasi : ( ) kuat ( ) lemah
Akral : ( ) hangat ( ) dingin Suhu ;............................0C
Warna kulit : ( ) kemerahan ( ) pucat ( ) cyanosis
Sirkulasi Jantung
Irama : ( ) tidak teratur ( ) teratur
Nyeri dada : ( ) tidak ( ) ya, Lama : ............................
Perdarahan : ( ) tidak ( ) ya Area
perdarahan:...................
Jumlah : .............................cc/ jam

c. Sistem saraf pusat


Kesadaran: ( ) Composmentis ( ) Apatis ( ) Somnolent
( ) Soporocoma ( ) Koma
GCS: ...................... Eye: ................... Verbal:
.......................Motorik:...............
Kekuatan otot:

d. Sistem Gastrointestinal
Distensi : ( ) tidak ( ) ya, lingkar perut : .......................cm
Peristaltik : ( ) tidak ( ) ya, lama: .........................x/mnt
Defekasi : ( ) tidak normal ( ) normal

e. Sistem Perkemihan
Warna : ( ) bening ( ) kuning ( ) merah ( ) kecokelatan
Distensi : ( ) tidak ( ) ya
Penggunaan catheter urin : ( ) tidak ( ) ya
No. Catheter urin:.............................
Jumlah urin: .................. cc/ jam

f. Obstetri & Ginekologi


Hamil : ( ) tidak ( ) ya, HPHT :........................
Keluhan :...................................................

g. Sistem Hematologi
Perdarahan : ( ) gusi ( ) nasal ( ) pethecia ( ) ekimosis
Lainnya :........................................

h. Sistem Muskuloskeletal & Integument


Turgor kulit : ( ) tidak elastik ( ) elastik
Terdapat luka : ( ) tidak ( ) ya, Lokasi luka :............................

Fraktur : ( ) tidak ( ) ya, Lokasi fraktur:.............................


Kesulitan bergerak : ( ) tidak ( ) ya
Penggunaan alat bantu : ( ) tidak ( ) ya, Nama alat: .................................

i. Alat invasif yang digunakan


Drain/ WSD : ( ) tidak ( ) ya, Warna: ......................
Jumlah:..................cc/jam
IV Line : ( ) tidak ( ) ya
NGT : ( ) tidak ( ) ya, Warna: ......................
Jumlah:..................cc/jam:
dll........

4) Riwayat psikososial & spiritual


Psikososial
Koping: ( ) menerima ( ) menolak ( ) kehilangan ( ) mandiri
Afek : ( ) gelisah ( ) insomnia ( ) tegang ( ) depresi
HDR : ( ) emosional ( ) tidak berdaya ( ) rasa bersalah
Persepsi penyakit : ( ) menerima ( ) menolak
Hubungan keluarga harmonis : ( ) tidak ( ) ya
Spritual
Kebiasaan keluarga/ pasien untuk mengatasi stres dari sisi
spiritual:................................
........................................................................................................................................
....

5) Resiko cedera/ jatuh


( ) tidak ( ) ya

6) Status fungsional
Aktivitas dan Mobilisasi : ( ) mandiri ( ) perlu bantuan
Alat bantu ; .................................

7) Skala Nyeri
Nyeri : ( ) tidak ( ) ya
( ) nyeri kronis, Lokasi:............................. Durasi:..........................
( ) nyeri akut, Lokasi:............................. Durasi:..........................
Score nyeri (0-10) :...................................
Nyeri hilang : ( ) minum obat ( ) istirtahat ( ) mendengar musik ( ) ubah
posisi
( ) Lain-lain,
sebutkan:.............................................................................
Nyeri mempengaruhi: ( ) tidur ( ) aktivitas fisik ( ) emosi ( )
kosentrasi
( ) nafsu makan ( ) lainnya........................

8) Hasil pemeriksaan penunjang


Hasil laboratorium terbaru, meliputi:
Eketrolit :
Analisa gas garah :
Hematologi :
Fungsi hati :
Fungsi ginjal ;
Foto thoraks :
EKG :
CT Scan ;

9) Terapi dan Drug studi

Analisa Data
No Data Etiologi Masalah Keperawatan
1. DS:

DO:
2. DS:

DO:
3. DS:

DO:

II. Diagnosa Keperawatan


Disusun seaui prioritas dan urgensinya

III. Perencanaan
Dx Kep :
No Tujuan & Kriteria Intervensi Rasional
masalah
1. Tujuan : 1. ......................................... 1. .............................
SMART 2. ......................................... 2. .............................
Kriteria Hasil: dst dst
1. .................
2. .................
3. ................
2. Tujuan : 1. ......................................... 1. .............................
SMART 2. ......................................... 2. .............................
Kriteria Hasil: dst dst
1. .................
2. .................
3. ................

IV. Implementasi
No. Dx Kep Jam Implementasi Paraf Evaluasi
1. ......................................... ...... 4. .......................... S:
5. .......................... O:
6. dst A:
P:

Ket: Implemetasi disesuaikan dengan diagnosa keperawatan yang akan diatasi


FORMAT ASKEP PERIOPERATIF
I. PENGKAJIAN
IDENTITAS
Nama (inisial) :
No. RM :
Usia :
Jenis Kelamin :
Alamat :
Diagnosa medis :
Tindakan operasi :

A. PRE OPERASI
1) Persiapan operasi
a. Informed consent : ada/ tidak
b. Sedia darah : ya/ tidak
Jenis darah :.......................................
Jumlah :...................................... cc
c. Baju operasi : ya/ tidak
d. Lokasi operasi :......................................
e. Riwayat alergi :......................................
f. Saturasi O2 pre operasi :.........................
g. Kesulitan bernafas :........................
h. Bleeding :

2) Data
DS :
DO : (TTV, Tingkat Kesadaran, Skala Kecemasan, pengkajian daerah yang
akan dioperasi seperti kebersihan dan pertumbuhan bulu/rambut)
Pemeriksaan penunjang :

B. INTRA OPERASI
DS :
DO :
Antibiotik profilaksis :
Jenis Anastesi :
Efek anastesi : ( sekresi lendir meningkat, refelek batuk)
Sianosis :
Suara nafas ngorok :
Posisi saat pembedahan :
Suhu tubuh pasien :
Keadaan luka sayat operasi (lebar luka..................cm)
lama pembedahan :
Perdarahan :
Urine :
Terpasang alat infasif : (NGT/ IV line/ chateter urin/dll)
Amati perubahan TTV setiap 15 menit sekali

C. POST OPERASI
DS :
DO :
Monitor TTV (TD, RR, HR, suhu, saturasi oksigen) dan kesadaran tiap 15 menit
Penggunaan oksigen
Pengkajian Pulih Sadar : (Aldrete Score, Bromage Score dan Steward Score)
Monitor tetesan infus
Posisi pasien
Spesimen (ada/ tidak)

Analisa Data
No Data Etiologi Masalah Keperawatan
1. DS:

DO:
2. DS:

DO:
3. DS:

DO:

II. DIAGNOSA KEPERAWATAN (Disusun seaui prioritas dan urgensinya)

III. PERENCANAAN
Dx Kep :
No Tujuan & Kriteria Intervensi Rasional
masalah
1. Tujuan : 1. ......................................... 1. .............................
SMART 2. ......................................... 2. .............................
Kriteria Hasil: dst dst
1. .................
2. .................
3. ................
2. Tujuan : 1. ......................................... 1. .............................
SMART 2. ......................................... 2. .............................
Kriteria Hasil: dst dst
1. .................
2. .................
3. ................

IV. IMPLEMENTASI
No. Dx Kep Jam Implementasi Paraf Evaluasi
1. ......................................... ...... 7. .......................... S:
8. .......................... O:
9. dst A:
P:

Ket: Implemetasi disesuaikan dengan diagnosa keperawatan yang akan diatasi


Lampiran 2 : Contoh Cover dan Lembar
Pengesahan LP

LAPORAN PENDAHULUAN

“ASUHAN KEPERAWATAN
PADA PASIEN DENGAN INFARK MIOKARD AKUT (IMA)
DI UNIT GAWAT DARURAT”

Di Susun Dalam Rangka Menyelesaikan Tugas Mata Kuliah RLE IV Minggu I

Disusun Oleh :

Oktovin
111016AJ101990

PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN SUAKA INSAN
BANJARMASIN
2020/2021
LEMBAR PENGESAHAN

Laporan Pendahuluan “Asuhan Keperawatan dengan Infark Miokard Akut (IMA) di Unit
Gawat Darurat” merupakan tugas pada Mata Kuliah Related Learning Experience (RLE) IV
untuk minggu I. Laporan pendahuluan ini telah selesai disusun dan dipertanggungjawabkan
pada kegiatan pre conference yang dilaksanakan pada hari Kamis, 19 November 2020.
Laporan ini juga telah disetujui oleh Preseptor Akademik dan Preseptor Lahan untuk
dikumpulkan sebagai bukti selesainya tugas LP minggu I.

Banjarmasin, 24 November 2020


Mahasiswa

Rurianto
Menyetujui

Preseptor Akademik Preseptor Lahan

Oktovin, S.Kep., Ners., M.Kep Destrina Dewi Puspasari, S.Kep., Ners

Mengetahui

Koordinator MK. RLE IV

Oktovin, S.Kep., Ners., M.Kep


Lampiran 2 : Contoh Cover dan Lembar
Pengesahan Laporan ASKEP

LAPORAN

ASUHAN KEPERAWATAN
Tn. K DENGAN INFARK MIOKARD AKUT (IMA)
DI UNIT GAWAT DARURAT RUMAH SAKIT SUAKA INSAN
BANJARMASIN”

Di Susun Dalam Rangka Menyelesaikan Tugas Mata Kuliah RLE IV Minggu I

Disusun Oleh :

Oktovin
111016AJ101990

PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN SUAKA INSAN
BANJARMASIN
2020/2021
LEMBAR PENGESAHAN

Laporan “Asuhan Keperawatan Tn. K dengan Infark Miokard Akut (IMA) di Unit Gawat
Darurat Rumah Sakit Suaka Insan Banjarmasin” merupakan tugas pada Mata Kuliah Related
Learning Experience (RLE) IV untuk minggu I. Laporan Asuhan Keperawatan ini telah
selesai disusun dan dipertanggungjawabkan pada kegiatan post conference yang dilaksanakan
pada hari Kamis, 19 November 2020. Laporan ini juga telah disetujui oleh Preseptor
Akademik dan Preseptor Lahan untuk dikumpulkan sebagai bukti selesainya tugas LP
minggu I.

Banjarmasin, 24 November 2020


Mahasiswa

Rurianto
Menyetujui

Preseptor Akademik Preseptor Lahan

Oktovin, S.Kep., Ners., M.Kep Destrina Dewi Puspasari, S.Kep., Ners

Mengetahui

Koordinator MK. RLE IV

Oktovin, S.Kep., Ners., M.Kep


LOG BOOK AKTIVITAS RLE IV MAHASISWA

Hari/tgl Unit Bahan diskusi Masukan Preseptor TTD Preseptor


Hari/tgl Unit Bahan diskusi Masukan Preseptor TTD Preseptor
Hari/tgl Unit Bahan diskusi Masukan Preseptor TTD Preseptor
Hari/tgl Unit Bahan diskusi Masukan Preseptor TTD Preseptor
Hari/tgl Unit Bahan diskusi Masukan Preseptor TTD Preseptor
Hari/tgl Unit Bahan diskusi Masukan Preseptor TTD Preseptor
Hari/tgl Unit Bahan diskusi Masukan Preseptor TTD Preseptor
Hari/tgl Unit Bahan diskusi Masukan Preseptor TTD Preseptor
Hari/tgl Unit Bahan diskusi Masukan Preseptor TTD Preseptor
Hari/tgl Unit Bahan diskusi Masukan Preseptor TTD Preseptor

Anda mungkin juga menyukai