Anda di halaman 1dari 12

GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN MASYARAKAT DI

JALAN BANDES 2 KELURAHAN DAHIRANG RT. 3, KUALA


KAPUAS TENTANG PENTINGNYA PENGGUNAAN MASKER
DALAM HAL PENCEGAHAN PENULARAN COVID-19
SAAT BERAKTIVITAS DI LUAR RUMAH PADA
ERA NEW NORMAL

PROPOSAL SKRIPSI

Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam


Untuk Memenuhi Sebagian Syarat
Guna Mencapai Gelar Sarjana Ekonomi Syariah

OLEH :
KRISTIAN SEPTIYADI
NIM: 113063C117019

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ANTASARI


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
PROGRAM STUDI ASURANSI SYARIAH
BANJARMASIN
2020

1
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Tujuan pembangunan nasional adalah untuk mewujudkan suatu

masyarakat adil dan makmur yang merata materiil dan spiritual berdasarkan

Pancasila dan UUD 1945 di dalam wadah Negara Kesatuan Republik

Indonesia yang merdeka, berdaulat, bersatu, dan berkedaulatan rakyat dalam

suasana perikehidupan bangsa yang aman, tenteram, tertib dan dinamis serta

dalam lingkungan pergaulan dunia yang merdeka, bersahabat, tertib dan

damai. Untuk tercapai tujuan pembangunan nasional tersebut dibutuhkan

antara lain tersedianya sumber daya manusia yang tangguh, mandiri serta

berkualitas

Pembangunan kesehatan pada hakekatnya adalah upaya yang

dilaksanakan oleh semua komponen Bangsa Indonesia yang bertujuan untuk

meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap

orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang setinggi tingginya,

sebagai investasi bagi pembangunan sumber daya manusia yang produktif

secara sosial dan ekonomis. Keberhasilan antar upaya program dan sektor,

serta kesinambungan dengan upaya-upaya yang telah dilaksanakan oleh

periode sebelumnya.

Masalah kesehatan dunia yang saat ini menjadi sorotan dan sangat

penting untuk mendapatkan perhatian dari ilmuwan kesehatan dan masyarakat

2
umum adalah penyakit akibat virus corona. Corona Virus Disease-19 atau

yang lebih populer dengan istilah COVID-19 telah ditetapkan oleh WHO

(World Health Organization) atau Badan Kesehatan Dunia sebagai

Kedaruratan Kesehatan Masyarakat yang Meresahkan Dunia (KMMD) pada

tanggal 30 Januari 2020 dan akhirnya ditetapkan sebagai Pandemi pada

tanggal 11 Maret 2020 (Keliat dkk, 2020). Pandemi merupakan wabah yang

berjangkit serempak dimana-mana, meliputi daerah geografi yang luas (KBBI,

2020) sedangkan Pandemi sebagai pandemi Covid-19 adalah peristiwa

menyebarnya penyakit koronavirus 2019 di seluruh dunia dan sampai

sekarang telah menginfeksi lebih dari 210 negara (WHO, 2020).

Di Indonesia, kasus covid-19 pertama kali dikonfirmasi pada tanggal

02 Maret 2020 sejumlah dua kasus (Nurani, 2020). Sampai sekarang angka

kematian di Indonesia masih terus terjadi walaupun diimbangi dengan jumlah

kesembuhan pasien. Covid-19 adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh

coronavirus jenis baru yang ditemukan pada tahun 2019 yang selanjutnya

disebut Sars-Cov 2 (severe acute respiratory syndrome coronavirus 2). Virus

ini berukuran sangat kecil (120-160 nm) yang utamanya menginfeksi hewan

termasuk diantaranya adalah kelelawar dan unta. Saat ini penyebaran dari

manusia ke manusia sudah menjadi sumber penularan utama sehingga

penyebaran virus ini terjadi sangat agresif. Penularan penyakit ini terjadi dari

pasien positif covid 19 melalui droplet yang keluar saat batuk dan bersin (Han

Y, 2020). Akan tetapi diperkirakan juga bahwa virus ini menyebar dari orang

yang tidak bergejala namun hasil pemeriksaan menunjukkan positif covid-19.

3
Selain itu, telah diteliti bahwa virus ini dapat hidup pada media aerosol (yang

dihasilkan melalui nevulizer) selama setidaknya 3 jam (Susilo dkk, 2020).

Proses perjalanan penyakit ini masih belum banyak diketahui, namun

diduga tidak berbeda jauh denngan perjalanan penyakit dari virus pernafasan

lainnya yang sudah diketahui (Li X dalam Susilo, 2020). Pada manusia

apabila virus ini masuk ke dalam saluran pernafasan dapat mengakibatkan

kerusakan alveoli paru dan menyebabkan gagal nafas. Akan tetapi banyak

orang yang terinfeksi Sars-Cov 2 ini mengalami gejala ringan sampai sedang

pada saluran pernafasan yang dapat sembuh dengan sendirinya dan tidak

memerlukan penanganan khusus. Bagi kelompok orang dengan masalah

kesehatan lain seperti penyakit kardiovaskuler, penyakit pernafasan kronis,

diabetes dan kanker, jika mengalami infeksi covid 19 ini dapat mengalami

masalah yang lebih serius (WHO, 2020).

Penetapan kasus atau istilah medisnya adalah pemeriksaan diagnosis

covid-19 dilakukan dengan pemeriksaan PCR (Polymerase Chain Reaction)

yang dikenal luas dengan sebutan swab. Adapun penatalaksanaan pasien

dengan Covid-19 meliputi pemberian terapi definitive (etiologi), pemberian

obat-obat simtomatik sesuai gejala yang muncul dan terapi suportif untuk

mendukung pengobatan lain serta meningkatkan daya tahan tubuh (Susilo dkk,

2020). Cara terbaik untuk mencegah penyakit ini adalah dengan memutus

mata rantai penyebaran covid-19 melalui isolasi, deteksi dini dan melakukan

proteksi dasar yaitu melindungi diri dan orang lain dengan cara sering

mencuci tangan dengan air mengalir dan sabun atau menggunakan hand

4
sanitizer, menggunakan masker dan tidak menyentuh area muka sebelum

mencuci tangan, serta menerapkan etika batuk dan bersin dengan baik (Dirjen

P2P Kemkes RI, 2020). Sampai dengan saat ini belum ada vaksin spesifik

untuk penanganan covid 19 dan masih dalam tahap pengembangan penelitian

(WHO, 2020).

Upaya pemutusan mata rantai penyebaran covid-19 memerlukan

pemahaman dan pengetahuan yang baik dari seluruh elemen termasuk

masyarakat. Pengetahuan adalah suatu hasil dari rasa ingin tahu melalui proses

sensoris, terutama pada mata dan telinga terhadap objek tertentu. Pengetahuan

juga merupakan domain terpenting dalam terbentuknya perilaku (Donsu,

2017). Pengetahuan seseorang dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain

tingkat pendidikan, pekerjaan, umur, faktor lingkungan dan faktor sosial

budaya (Notoatmodjo, 2010).

Seperti kita ketahui bersama bahwa penularan virus corona dapat

melalui droplet atau percikan yang dikeluarkan pada saat kita batuk atau

bicara. Penularan terjadi ketika percikan terhirup orang lain yang ada di

sekitar. Oleh karenanya, masker dibuat untuk melindungi dari droplet yang

dikeluarkan oleh orang lain agar tidak masuk ke hidung dan mulut kita

ataupun sebaliknya. Terdapat 3 jenis masker yang disarankan kepada

masyarakat agar dapat memutus penyebaran virus corona, antara lain :

Sesuai dengan anjuran Kementerian Kesehatan RI, masyarakat

disarankan untuk memakai masker ketika harus bepergian ke luar rumah,

misalnya saat harus bekerja atau membeli kebutuhan bulanan. Masker dapat

5
menghalau percikan air liur (droplet) yang keluar saat berbicara, menghela

napas, ataupun batuk dan bersin. Jadi jika digunakan dengan benar, masker

dapat mengurangi penyebaran virus Corona di masyarakat, terutama dari

orang yang terinfeksi virus namun tidak memiliki gejala apapun.

Menggunakan masker sangat efektif dalam pencegahan virus corona.

Untuk saat ini pemerintah sangat gencar untuk mengkampanyekan pemakaian

masker, mulai dari sanksi sosial hingga materi. Masker juga dikenal dengan

alat pelindung diri. Sebagai alat pelindung diri, masker dirancang untuk

memberikan perlindungan kepada pemakainya dan bukan sebaliknya menjadi

sarana transmisi atau penularan karena penggunaan yang salah.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang penelitian yang telah diuraikan, maka

masalah yang akan dibahas dalam penelitian ini adalah bagaimana tingkat

pengetahuan masyarakat tentang pentingnya penggunaan masker dalam hal

pencegahan penularan Covid-19 saat beraktivitas di luar rumah pada era new

normal?

C. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini

adalah untuk mengetahui tingkat pengetahuan masyarakat tentang pentingnya

penggunaan masker dalam hal pencegahan penularan Covid-19 saat

beraktivitas di luar rumah pada era new normal.

6
D. Signifikasi Penelitian

Adapun manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Secara teoristis, dapat membandingkan teori-teori yang diperoleh di

bangku kuliah dengan yang terjadi di lapangan dan sebagai bahan referensi

untuk pengembangan selanjutnya dan sebagai bahan bacaan bagi dosen

dan mahasiswa yang membutuhkan khususnya untuk Fakultas Ekonomi

dan Bisnis Islam.

2. Secara praktis, penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi lembaga syariah

yang ada di Indonesia khususnya dalam pencegahan penularan Covid-19

saat beraktivitas di luar rumah pada era new normal.

E. Kegunaan Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan bermanfaat kepada pihak yang

berkepentingan yaitu sebagai berikut :

1. Bagi peneliti

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan tambahan pengetahuan dan

menguji pengetahuan yang telah didapatkan ketika kuliah untuk dapat

diaplikasikan dalam menyusun penelitian dan mengolah data yang ada.

2. Bagi masyarakat

Penelitian ini diharapkan dapat menjadi acuan dalam menggunakan

masker dalam hal pencegahan penularan Covid-19 saat beraktivitas di luar

rumah pada era new normal.

7
3. Bagi penelitian selanjutnya

Penelitian ini diharapkan dapat menambah referensi informasi dan

wawasan teoritis yang berkaitan dengan pencegahan penularan Covid-19.

F. Definisi Operasional

Untuk menghindari adanya kesalah pahaman dan kekeliruan tentang

pengertian judul tersebut di atas, maka dijelaskan beberapa istilah, yaitu:

1. Tingkat pengetahuan masyarakat

Pengetahuan tentang berbagai cara dalam mencapai pemeliharaan

kesehatan, cara menghindari penyakit, maka akan meningkatkan

pengetahuan masyarakat (Priyanto, 2018). Pengetahuan tentang penyakit

Covid-19 merupakan hal yang sangat penting agar tidak menimbulkan

peningkatan jumlah kasus penyakit Covid-19. Pengetahuan pasien Covid-

19 dapat diartikan sebagai hasil tahu dari pasien mengenai penyakitnya,

memahami penyakitnya, cara pencegahan, pengobatan dan komplikasinya

(Mona, 2020). Pengetahuan memegang peranan penting dalam penentuan

perilaku yang utuh karena pengetahuan akan membentuk kepercayaan

yang selanjutnya dalam mempersepsikan kenyataan, memberikan dasar

bagi pengambilan keputusan dan menentukan perilaku terhadap objek

tertentu (Novita dkk, 2018) sehingga akan mempengaruhi seseorang dalam

berperilaku.

8
2. Penggunaan masker

Sesuai dengan anjuran Kementerian Kesehatan RI, masyarakat

disarankan untuk memakai masker ketika harus bepergian ke luar rumah,

misalnya saat harus bekerja atau membeli kebutuhan bulanan. Penggunaan

masker dapat menghalau sebagian percikan air liur (droplet) yang keluar

saat berbicara, menghela napas, ataupun batuk dan bersin. Jadi jika

digunakan dengan benar, masker ini tetap dapat mengurangi penyebaran

virus Corona di masyarakat, terutama dari orang yang terinfeksi virus

namun tidak memiliki gejala apapun.

3. Pencegahan penularan Covid-19 saat

Pengetahuan penderita tentang pencegahan Covid-19 dengan

kepatuhan penggunaan masker memiliki peranan penting dalam

mengantisipasi kejadian berulang. Penderita harus mengenal, mempelajari

dan memahami segala aspek dari penyakit Covid-19 termasuk tanda dan

gejala, penyebab, pencetus dan penatalaksanaannya. Pengetahuan

memiliki kaitan yang erat dengan keputusan yang akan diambilnya, karena

dengan pengetahuan seseorang memiliki landasan untuk menentukan

pilihan (Prihantana dkk, 2016).

4. Aktivitas di luar rumah pada era new normal

New normal atau kondisi baru yang secara bertahap

memperbolehkan kegiatan di luar rumah kembali dilakukan masih

membawa kekhawatiran sendiri. Kekhawatiran masyarakat berakar dari

wabah COVID-19 di Indonesia yang sampai sejauh ini masih juga belum

9
mereda. Dengan menghadapi new normal dalam keadaan pandemi yang

masih belum mereda, Anda diharuskan menjaga kesehatan tubuh serta

tetap melakukan social distancing hingga COVID-19 benar-benar

menghilang dan kondisi kembali seperti semula.

G. Kajian Pustaka

Berikut ini ada beberapa penelitian dan jurnal yang masih berkaitan

dengan penelitian yang dilakukan oleh penulis saat ini, yaitu:

1. Sukesih (2020) tentang pengetahuan dan sikap mahasiswa kesehatan

tentang pencegahan covid-19 di Indonesia. Hasil penelitian pada kuesioner

pengetahuan paling tinggi di kategori baik sebanyak 228 (51,35%)

sedangkan sikap paling tinggi berada di kategori sikap baik sebanyak 206

(46,39%). Simpulan penelitian ini adalah pengetahuan dan sikap

mahasiswa kesehatan tentang pencegahan Covid-19 di Indonesia tergolong

baik hal ini dapat pencegah penularan Covid-19 di Indonesia.

2. Purnamasari (2020) tentang tingkat pengetahuan dan perilaku masyarakat

Kabupaten Wonosobo tentang covid-19. Hasil penelitian menunjukkan

bahwa pengetahuan dan perilaku sebagian besar masyarakat Kabupaten

Wonosobo sudah baik. Kondisi ini diharapkan dapat mendukung upaya

penanganan kasus Covid-19 di Kabupaten Wonosobo dapat dilakukan

dengan baik. Namun demikian, pemantauan dari pemerintah dan

masyarakat tetap diperlukan guna mempertahankan situasi yang kondusif

dalam upaya pemutusan rantai penularan Covid 19.

10
3. Lomboan (2020) tentang gambaran persepsi masyarakat tentang

pencegahan Covid-19 di Kelurahan Talikuran Utara Kecamatan

Kawangkoan Utara. Hasil penelitian berdasarkan hasil wawancara

mendalam, diperoleh persepsi masyarakat tentang pencegahan Covid-19

dalam menghindari menyentuh daerah wajah, menerapkan etika bersin dan

batuk, pakai masker, social distancing/physical distancing dan mencuci

bahan makanan sebelum dimasak sudah sesuai dengan protocol kesehatan.

Namun untuk mencuci tangan dan membersihkan perabot di dalam rumah

beberapa informan belum memiliki persepsi tentang pencegahan Covid-19

sesuai protocol kesehatan. Kesimpulan dari penelitian ini adalah

masyarakat Kelurahan Talikuran Utara Kecamatan Kawangkoan Utara

belum memiliki persepsi pencegahan yang sesuai dengan protocol

kesehatan.

4. Munthe (2020) tentang penyuluhan dan sosialisasi masker di Desa

Sifahandro Kecamatan Sawo sebagai bentuk kepedulian terhadap

masyarakat di tengah mewabahnya virus Covid 19. Hasil dari pengabdian

masyarakat adalah masyarakat sangat antusias dan respon, hal ini terlihat

dari banyaknya peserta yang bertanya pada saat penyuluhan.Penyuluhan

ini dihadiri langsung oleh bapak Kepala desa sekaligus beliau memberi

kata sambuatn.Sedangkan masyarakat yang hadir lebih kurang 20 Orang.

Diharapkan dengan melakukan penyuluhan dan sosialisasi ini masyarakat

semakin sadar dan peduli akan pencegahan covid 19 dengan memakai

11
masker.Selain itu semua masyarakat apabila keluar rumah memakai

masker.

H. Sistematika Penulisan

Untuk mempermudah pembahasan dan penulisan, proposal skripsi ini

di susun dalam V (lima) bab yang disusun secara sistematis dengan susunan

sebagai berikut:

Bab I berisi pendahuluan, yang terdiri dari latar belakang masalah,

rumusan masalah, tujuan penelitian, signifikasi penelitian, kegunaan

penelitian, definisi operasional, kajian pustaka, dan sistematika penulisan.

Bab II berisi landasan teori yang terdiri dari dari pengertian tingkat

pengetahuan, penggunaan masker, pencegahan penularan Covid-19.

Bab III berisi berisi metode penelitian yang terdiri dari jenis dan

pendekatan penelitian, populasi dan sampel, data dan sumber data, variabel

penelitian, teknik pengumpulan data, teknik pengolahan data dan teknik

analisis data.

12

Anda mungkin juga menyukai