Materi
Akulturasi Kebudayaan Islam
• Pengertian
Akulturasi Kebudayaan Islam
Akulturasi Kebudayaan Islam Adalah sebuah perpaduan budaya yang kemudian
menghasilkan budaya baru tanpa menghilangkan unsur-unsur asli dalam budaya
Contohnya sebuah proses percampuran 2 budaya atau lebih yang saling bertemu dan
berlangsung dalam waktu yang lama sehingga dapat saling memengaruhi.
• Seni Bangunan
Seni dan Arsitektur bangunan Islam di Indonesia sangatlah unik, menarik dan
akulturatif. Seni bangunan yang menonjol di zaman perkembangan Islam ini adalah
masjid, menara dan makam.
Ciri-cirinya adalah:
• Makam
Makam-makam yang lokasinya di dataran dekat masjid agung, bekas kota pusat
kesultanan adalah makam sultan-sultan Demak di samping Masjid Agung Demak,
makam raja-raja Mataram-Islam Kota Gede (D.I. Yogyakarta), makam sultan-sultan
Palembang, makam sultan-sultan di daerah Nanggroe Aceh, yakni kompleks
makam di Samudera Pasai, makam Sultan Ternate di Ternate, makam sultan-
sultan Goa di Tamalate, serta kompleks makam raja-raja di Jeneponto dan
kompleks makam di Watan Lamuru (Sulawesi Selatan), makam-makam di berbagai
daerah lainnya di Sulawesi Selatan, dan kompleks makam Selaparang di Nusa
Tenggara serta masih banyak yang lainnya.
Ciri-ciri:
• Seni Ukir
Pada masa perkembangan Islam di zaman madya, berkembang ajaran bahwa seni
ukir, patung, dan melukis makhluk hidup, bahkan manusia secara nyata, tak
diperbolehkan. Di Indonesia ajaran itu ditaati. Hal tersebut menyebabkan seni
patung di Indonesia pada zaman madya, kurang berkembang. Padahal pada masa
sebelumnya seni patung sangat berkembang, baik patung-patung bentuk manusia
ataupun binatang. Akan tetapi, seteah zaman madya, seni patung berkembang
seperti yang bisa kita saksikan sekarang ini.
Meskipun seni patung untuk menggambarkan makhluk hidup secara nyata tak
diperbolehkan. Namun, seni pahat atau seni ukir terus berkembang. Para seniman
tak ragu-ragu mengembangkan seni hias dan seni ukir dengan motif daun-daunan
dan bunga-bungaan seperti yang sudah dikembangkan sebelumnya. Lalu ditambah
seni hias dengan huruf Arab (kaligrafi). Bahkan muncul kreasi baru, yakni kalau
terpaksa mau melukiskan makluk hidup, akan disamar dengan berbagai hiasan,
sehingga tidak lagi jelas-jelas berwujud binatang atau manusia.
Dengan begitu terjadilah akulturasi antara sastra Islam dengan sastra yang
berkembang di zaman praIslam. Seni sastra di zaman Islam tersebut berkembang
di Melayu dan Jawa. Dilihat dan corak dan isinya, ada beberapa jenis seni sastra
adalah sebagai berikut:
• Hikayat
Hikayat adalah karya sastra yang berisi cerita sejarah maupun dongeng. Dalam
hikayat banyak ditulis berbagai peristiwa yang menarik, keajaiban, atau hal-hal
yang tak masuk akal. Hikayat ditulis dalam bentuk gancaran yaitu karangan bebas
atau prosa. Hikayat-hikayat yang terkenal, contohnya Hikayat Iskandar Zulkarnain,
Hikayat Raja-Raja Pasai, Hikayat Khaidir, Hikayat si Miskin, Hikayat 1001 Malam,
Hikayat Bayan Budiman, Hikayat Amir Hamzah, dan masih banyak yang lainnya.
• Babad
Babad mirip dengan hikayat Penulisan babad murup tulisan sejarah, namun isinya
tidak selalu berdasarkan fakta.Jadi, isinya campuran fakta sejarah, mitos, dan
kepercayaan.Di tanah Melayu sendiri terkenal dengan sebutan tambo atau
salasilah. Contoh babad ialah Babad Tanah Jawi, Babad Cirebon, Babad Mataram,
dan Babad Surakarta.
• Syair
Syair berasal dari perkataan Arab untuk menamakan karya sastra berupa sajak-
sajak yang terdiri atas 4 baris setiap baitnya. Contoh syair sangat tua ialah syair
yang tertulis pada batu nisan makam putri Pasai di Minye Tujoh.
• Suluk
Suluk adalah karya sastra yang berupa kitab-kitab serta isinya menjelaskan soal-
soal tasawufnya. Contoh nya suluk yakni Suluk Sukarsa, Suluk Wujil, dan Suluk
Malang Sumirang.
• Bidang Kesenian
Di Indonesia, Islam menghasilkan kesenian bernapas Islam yang bertujuan guna
menyebarkan ajaran Islam. Kesenian itu, contohnya adalah:
• Debus
Debus adalah tarian yang pada puncak acara para penari menusukkan benda
tajam ke tubuhnya tanpa meninggalkan luka. Tarian ini diawali dengan pembacaan
ayat-ayat dalam Al Quran serta salawat nabi. Tarian ini ada di Banten dan
Minangkabau.
• Seudati
Seudati adalah sebuah bentuk tarian dari Aceh. Seudati berasal dan kata syaidati
yang berarti permainan orang-orang besar. Seudati sering disebut saman berarti
delapan. Tarian ini aslinya dimainkan oleh 8 orang penari. Para pemain
menyanyikan lagu yang isinya adalah salawat nabi.
• Wayang
Mengenai contoh masjid kuno dapat memperhatikan Masjid Agung Demak, Masjid
Gunung Jati (Cirebon), Masjid Kudus dan sebagainya. Selain bangunan masjid
sebagai wujud akulturasi kebudyaan Islam, juga terlihat pada bangunan makam.
Ciri-ciri dari wujud akulturasi pada bangunan makam terlihat dari: