Anda di halaman 1dari 11

Penilaian Perubahan Morfolologi dari Platelet dan Aktivitas Serum

Butyrylcholinesterase pada Anak Penderita Diabetes


Ketoasidosis: Sebuah penelitian Case Control

Abstrak
Latar Belakang: Banyak penelitian menunjukkan bahwa volume platelet rata-rata (MPV)
dan lebar ditribusi platelet (PDW) dapat bernilai dalam diagnosis dan pengelolaan dari
kelainan klinis; begitu pula dengan aktivitas serum butyrylcholinesterase (BChE) yang
dinyatakan memiliki keterkaitan dengan peradangan sistemik dan stres oksidatif. Studi
terbatas mengukur marker-marker yang sudah tersedia ini pada anak-anak dengan
ketoasidosis diabetes (DKA). Tujuan kami adalah mengukur MPV, PDW dan BchE pada
anak-anak dengan DKA; dan untuk menilai apakah marker-marker ini dapat mencerminkan
tingkat keparahan DKA.
Metode: Penelitian kami meliputi: 30 anak dengan kelompok DKA (grup DKA), 30 anak
diabetes (kelompok Non-DKA) dan 30 anak sehat (kelompok kontrol). MPV, PDW dan
BChE diukur pada semua anak. Sampel darah tambahan diambil dari kelompok DKA untuk
menilai marker-marker ini saat keluar dari rumah sakit.
Hasil: MPV, PDW dan BChE secara signifikan berubah dalam kelompok DKA dibandingkan
dua kelompok lainnya; dan levelnya meningkat secara signifikan pada kelompok DKA yang
keluar dari rumah sakit (p <0,05). Ketiga marker tersebut sama-sama dapat memprediksi
keberadaan DKA, namun MPV adalah marker risiko yang paling tepat untuk diagnosis DKA
(OR = 4,251, CI 95% = 1,463-12,351, p = 0,003). Mengenai hubungannya dengan tingkat
keparahan DKA, marker-marker tersebut tidak berkorelasi secara signifikan dengan PH arteri
atau serum HCO3- (p> 0,05).
Kesimpulan: DKA pada anak berhubungan dengan perubahan aktivitas MPV, PDW dan
aktivitas BChE, yang membaik setelah kondisi pasien membaik. Peningkatan MPV dapat
menjadi marker risiko yang sesuai untuk DKA. Tidak satupun marker yang berkorelasi
dengan tingkat keparahan DKA.
Kata kunci: Volume platelet rata-rata, distribusi ukuran platelet , aktivitas
Butyrylcholinesterase serum, Ketoasidosis diabetik

Latar Belakang
Ketoasidosis diabetik (DKA) merupakan suatu fase kekurangan insulin yang menyebabkan
terjadinya hiperglikemia (> 200 mg / dl) dan asidosis (pH serum <7,3, HCO3 <15 mEq / L),
bersamaan dengan akumulasi keto-asam di dalam darah, dehidrasi, kehilangan elektrolit, dan
hyperosmolaritas [1]. Kekurangan insulin berat ini bisa terjadi pada diabetes mellitus tipe 1
yang sebelumnya tidak terdiagnosis dan pada pasien dalam pengobatan yang tidak
mengkonsumsi insulin [2].
DKA dikaitkan dengan bentuk respon inflamasi sistemik non-infeksi dan
peningkatan stres oksidatif [3]. Peradangan yang disebabkan oleh DKA menjadi fokus
penelitian baru-baru ini [4]. Diagnosis yang cepat dan pengobatan dini pada DKA diperlukan
untuk menghindari keadaan inflamasi ini.
Pemahaman tentang peran trombosit dalam berbagai macam gangguan trombotik
dan inflamasi secara substansial meningkat karena perkembangan jumlah marker-marker
laboratorium dari fungsi platelet [5]. Aktivasi trombosit menyebabkan perubahan bentuk

1
trombosit dengan peningkatan pembengkakan trombosit yang menyebabkan peningkatan
rata-rata volume platelet (MPV) dan lebar distribusi platelet (PDW) [6]. Penghitung sel
secara otomatis menyediakan nilai MPV dan PDW pada setiap sampel darah utuh yang
diproses, sehingga memungkinkan dilakukannya penelitian tentang ukuran trombosit dalam
berbagai macam kondisi klinis [7]. Hal inilah yang harus dimanfaatkan dengan baik oleh para
klinisi.
Butyrylcholinesterase (BChE), juga dikenal sebagai pseudocholinesterase, yang
diproduksi di hati dan ditemukan terutama dalam plasma darah [8]. Menilai aktivitas serum
BChE adalah biomarker diagnostik yang paling sering digunakan pada kasus keracunan
organofosfor akut [9].
Baru-baru ini, aktivitas serum BChE dinyatakan dapat digunakan sebagai penanda
inflamasi sistemik tingkat rendah [10] dan stres oksidatif [11] pada beberapa kondisi klinis.
Penurunan level pseudocholinesterase ditemukan pada: Infeksi akut, malnutrisi kronis,
serangan jantung, kerusakan hati, metastasis, ikterus obstruktif, keracunan organofosfat,
peradangan yang menyertai beberapa jenis penyakit, kehamilan, dan penggunaan alat
kontrasepsi Pil [12]. Aktivitas BChE ditemukan secara signifikan berubah pada penderita
diabetes tipe 1 dan tipe 2 [13].
Tujuan penelitian kami adalah untuk menjawab pertanyaan berikut: Apakah DKA
pada anak mempengaruhi nilai MPV, PDW dan aktivitas serum BChE? Jika iya, adakah
korelasi antara penanda ini dan keparahan DKA? Terakhir, bisa salah satu marker ini
digunakan untuk diagnosis DKA?

Metode
Subjek
Studi kasus kontrol ini dilakukan di Rumah Sakit Anak Universitas Minia selama periode
Juni 2015 sampai Januari 2016. Penelitian ini meliputi: (1) kelompok DKA: 30 anak dirawat
di PICU dengan DKA menurut NICE gidelines, 2015 [14]. (2) Kelompok Non-DKA: 30 anak
yang sudah didiagnosis memiliki diabetes mellitus tipe 1 sesuai ADA, kriteria 2010 [15],
mereka dipilih selama kunjungan rutin ke bagian endokrinologi anak klinik rawat jalan. (3)
Kelompok kontrol: 30 anak yang terlihat sehat, usia dan jenis kelamin cocok dengan dua
kelompok sebelumnya.
Anak-anak yang menderita hal-hal berikut dikecualikan dari penelitian kami: gagal
jantung, penyakit hematologi, infeksi liver akut atau kronis. Begitu juga anak-anak yang
mengkonsumsi antikoagulan atau steroid tidak diikut sertakan. Semua anak menjalani
pemeriksaan fisik yang berfokus pada diabetes, termasuk penilaian pengukuran
antropometrik, tanda vital (suhu, detak jantung, jumlah pernapasan permenit, tekanan darah),
pemeriksaan pembuluh darah dan neurologis yang terbatas. Sistem lain dinilai saat
ditunjukkan oleh keadaan klinis pasien.

Metode
Pada kelompok kontrol dan non-DKA, sampel darahnya dikumpulkan setelah puasa
semalam. Pada kelompok DKA, sampel darah dan urin diambil pada saat masuk ke
Perawatan intensif anak (PICU) dan sampel darah lainnya diaambil saat keluar dari rumah
sakit. Tes kimia rutin termasuk glukosa plasma, BUN, kreatinin dilakukan dengan
menggunakan penganalisis kimia klinis otomatis Konelab 20i (Thermo Ilmiah, Finlandia).
Sampel darah untuk BGA dikumpulkan dalam tabung heparin dan ditentukan oleh alat
analisa gas darah ABL90 FLEX (Radiometer Medical Apps, Denmark). Sampel darah untuk
HbA1c, hitungan trombosit dan penentuan MPV dan PDW dikumpulkan di tabung dengan
EDTA. HbA1c ditentukan oleh kit yang disediakan oleh (Laboratorium Stanbio, Boerne,
Texas). Parameter platelet ditentukan dengan penghitung sel hematologi otomatis Mindray

2
BC-3600(Mindray, Shenzhen, Cina). Aktivitas BChE diukur dengan metode enzimatik
menggunakan kit yang dipasok oleh (Biodiagnostics, Egypt).

Metode statistik
Data yang terkumpul dianalisis secara statistik dengan menggunakan paket statistik untuk
program ilmu sosial (SPSS) untuk windows versi 20. Hasil kuantitatif disajikan sebagai mean
± standar deviasi (SD) sedangkan data kualitatif disajikan dengan distribusi frekuensi
sebagai persentase (%). Grafik dibuat dengan Excel Microsoft Office 2010. Student
Newman-Keuls ANOVA digunakan untuk analisa komparatif di antara ketiga kelompok, uji
Chi Square digunakan untuk membandingkan proporsi, dan tes Paired t digunakan untuk
mengetahui signifikansi perubahan antara pasien DKA yang masuk dan yang keluar. Analisa
kurva Receiver Operating Characteristics (ROC) dilakukan dengan menggunakan
MedCalc_version 12.1.4.0. untuk menentukan nilai cut-off optimal dan performa diagnosis
terhadap variabel, sensitivitas dan spesifisitas diagnostik,dan perbandingan sensitivitas dan
spesifisitas untuk aktivitas B.Ch.E., MPV, PDW (z-statistik). Beberapa analisa multipel
logistik digunakan untuk menilai marker-marker yang digunakan untuk mendiagnosa DKA.
Probabilitas kesalahan kurang dari 0,05 digunakan sebagai Cutoff point untuk semua tes
statistik yang signifikan. Korelasi dediukur dengan menggunakan koefisien korelasi Pearson
(r).

Hasil
Subyek anak-anak
Detil data demografi dan laboratorium ketiga kelompok disajikan pada Tabel 1. Glukosa
plasma dan glycated HbA1c secara signifikan lebih tinggi pada kelompok DKA dibanding
dua kelompok lainnya (p <0,001 pada keduanya); dan secara signifikan lebih tinggi pada
kelompok non-DKA dari pada kontrol (p = 0,02 dan 0,001 masing-masing) (Tabel 1). Jumlah
trombosit kelompok DKA dan non-DKA secara signifikan lebih tinggi daripada kelompok
kontrol (P <0,001 pada keduanya) (Tabel 1).

Pada saat masuk rumah sakit, Hidroksibutirat kelompok DKA dalam urin meningkat (9,6 ±
1,22 mmol / l) dan pH arteri dan serum HCO3- rendah (7,07 ± 0,2 dan 8,16 ± 4,3 mmol / l),
yang berasal dari kriteria diagnostik DKA Sesuai pedoman NICE 2015 [14].

Parameter trombosit dan aktivitas serum BChE


3
Kami membandingkan aktivitas MPV, PDW dan level aktivitas serum BChE di kelompok
DKA dibandingkan dengan ke dua kelompok lainnya (Tabel 1). Kami menemukan bahwa
MPV dan PDW secara signifikan lebih tinggi (p <0,001 dalam semua); dan aktivitas serum
BChE secara signifikan lebih rendah pada kelompok DKA daripada kelompok non- DKA dan
kelompok kontrol (p = 0,04 dan 0,003). Akan tetapi tidak ada perbedaan yang signifikan
antara kontrol dan kelompok non-DKA pada level MPV, PDW atau aktivitas serum BChE
(p> 0,05). Selanjutnya, pada saat anak-anak DKA dipulangkan dari rumah sakit setelah
sembuh dari DKA, MPV dan PDW menurun secara signifikan (Gambar 1a dan b); dan
aktivitas serum BChE meningkat secara signifikan (Gambar 1c) (P <0,001 dalam semua)
daripada saat anak-anak pertama kali masuk rumah sakit.

Analisis kurva ROC dan uji validitas dari parameter platelet dan aktivitas serum BchE
Gambar 2 menunjukkan kurva ROC dari parameter platelet dan aktivitas serum BChE,
sementara tes validitasnya ditunjukkan Pada Tabel 2. Kami membandingkan sensitivitas dan
spesifisitas parameter platelet dan aktivitas serum BChE dalam memprediksi DKA, dan tidak
ditemukan adanya perbedaan yang signifikan antara BChE dan MPV (z = 0,0557, P> 0,05),
atau MPV dan PDW (z = 1.118, p> 0,05) atau PDW dan BChE (z = 1,030, p> 0,05). Analisa
multipel logistik regresi dari parameter platelet dan serum BChE sebagai marker untuk DKA
menunjukkan odd Rasio dan 95% confidence interval (CI) secara signifikan lebih tinggi pada
MPV dibandingkan PDW atau BChE (OR = 4,251, CI 95% = 1,463-12,351, p = 0,003; Tabel
3).
Mengenai korelasi dalam penelitian kami, kami hanya menemukan HbA1c yang
memiliki korelasi signifikan dengan MPV (r = 0,36, P = 0,002), PDW (r = 0,37, p = 0,001)
dan serum BchE (r= -0,91, p = 0,008), sedangkan keduanya tidak berkorelasi secara
signifikan dengan glukosa plasma, pH arteri atau serum HCO3- (p> 0,05).

4
5
Diskusi
Dalam penelitian kami, kadar platelet, MPV, dan PDW secara signifikan lebih tinggi dalam
kelompok DKA daripada dua kelompok lainnya (p <0,001). Hal ini dapat dikaitkan dengan
sitokin yang dilepaskan saat kondisi inflamasi, seperti DKA. Sitokin mempengaruhi
peningkatan ploidy dan volume megakaryosit, yang memungkinkan megakaryocyte
menghasilkan beribu-ribu platelet per sel [16]. Produksi platelet lebih diaktifkan, pletelet
menjadi lebih besar dan lebih reaktif [17], dengan variasi ukuran yang lebih besar [18].
Aktivasi platelet cenderung berkontribusi terhadap peningkatan risiko terjadinya komplikasi
diabetes. Dilaporkan bahwa ligan CD40 terlarut dan bio faktor permukaan platelet berkorelasi
dengan nefropati diabetik [19]. Baru-baru ini, indeks platelet, termasuk MPV dan PDW,
dilaporkan bermanfaat bagi penanda prognostik diabetes retinopati [20]. Di sisi lain, kami
mencatat, tidak ada perbedaan yang signifikan antara non-DKA dan kelompok kontrol
mengenai jumlah platelett, MPV dan tingkat PDW (p> 0,05). Hal ini bertentangan dengan
banyak penelitian yang menemukan bahwa marker-marker tersebut secara signifikan lebih
tinggi pada subjek diabetes [21-23]. Mereka menjelaskan bahwa kontrol glikemik yang tidak
adekuat menyebabkan glikasi protein dan stres oksidatif; ini menyebabkan aktivasi platelet
dengan perubahan morfologidan fungsi platelet. [24]. Namun, aktivitas platelet ditemukan
kembali pulih dengan kontrol glikemik yang lebih baik [25], dan kelompok non DKA kita
dapat dianggap memiliki kontrol glikemik yang baik (HbA1c = 6,63 ± 0,69%, 49 ± 7,5
mmol / mol).
Aktivitas serum BChE secara signifikan lebih rendah pada kelompok DKA
dibandingkan dua kelompok lainnya (p <0,05). Aktivitas serum BChE dihambat oleh stres
oksidatif dan proses peradangan sistemik yang dihasilkan oleh DKA; dan efek ini terbalik
saat radang mereda [26]. Beberapa peneliti menyebutkan penghambatan aktivitas serum
BchE dapat terlibat dalam pengurangan peradangan dan stres oksidatif pada pasien dengan
ketoasidosis [21, 27]. Dalam penelitian kami, tidak ada perbedaan yang signifikan yang kami
ditemukan antara non-DKA dan kelompok kontrol mengenai aktivitas serum BchE (p> 0,05),

6
sedangkan penelitian sebelumnya melaporkan adanya perbedaan yang signifikan diantara
mereka [21]. Perbedaaan yang tidak signifikan pada hasil kita mungkin disebabkan
karenaterapi insulin yang teratur dan kontrol glikemik yang baik dari kelompok non DKA,
yang menghambat peradangan dan mengurangi stres oksidatif [28, 29].
Setelah koreksi DKA, kami melihat adanya penurunan signifikan pada level MPV
dan PDW, sedangkan aktivitas serum BchE meningkat secara signifikan (p <0,001 dalam
semua). Selama manajemen DKA, yakni menerima terapi insulin dan terapi cairan,
menghilangkan pelepasan mediator inflamasi dan sitokin, akan menghambat aktivasi platelet
dan meningkatkan aktivitas serum BChE. Terapi insulin menurunkan hiperglikemia, yang
juga menurunkan peradangan yg dimediasi oleh glukosa, menekan sitokin pro-inflamasi dan
menginduksi mediator anti-inflamasi [28]. Koreksi dehidrasi dan hipoperfusi dengan terapi
cairan, mengurangi asidosis laktat yang pada gilirannya juga menurunkan pelepasan mediator
inflamasi [2].
Kami menemukan bahwa MPV pada nilai cutoff> 9,8 fl adalah yang paling sensitif
(100%) dengan NPV tertinggi (100%), PDW dengan nilai cutoff> 12,2 fl memiliki PPV
tertinggi (63,2%), dan aktivitas serum BChE pada nilai cutoff sebesar <5859 U / l adalah
yang paling spesifik (71,7%). Akan tetapi perbedaan sensitivitas dan spesifisitas pada tiga
variabel ini tidak mencapai signifikansi statistik
(P> 0,05) saat nilai cut-off diagnostik optimal untuk estimasi DKA dievaluasi, jadi ketiga
variabel ini bisa memprediksi keberadaan DKA secara seimbang. Hal ini sesuai dengan apa
yangditemukan Ma et al. (2013) pada pasien diabetes dewasa mereka [21].
Bila kita menerapkan analisis multipel regresi logistik, maka akan nampak bahwa
peningkatan MPV menjadi marker risiko yang paling sesuai untuk DKA. Sementara Ma et al.
(2013) menemukan bahwa penanda yang paling sesuai adalah PDW yang meningkat [21].
Banyak penelitian yang mengkonfirmasi akan peran penting MPV sebagai penanda di
beberapa gangguan inflamasi seperti diabetes mellitus, yang menguatkan hasil penelitian
kami [30]. MPV adalah penanda yang relatif andal untuk trombopoiesis dan fungsi platelet
dalam kondisi trombotik dan inflamasi yang berbeda [5], sementara itu nilai prognostik
PDW masih dipertanyakan selama variasi ukuran trombosit tidak dieksplorasi dengan baik
[31].
Akhirnya, aktivitas MPV, PDW dan serum BChE berkorelasi secara signifikan
hanya dengan HbA1c (p <0,05). Hal ini dapat dikaitkan dengan fakta bahwa hiperglikemia
kronis mempengaruhi mediator inflamasi yang menghambat aktivitas serum BChE [28].
Selain itu, hiperglikemia kronis meningkatkan aktivitas platelet dengan menginduksi glikilasi
non-enzimatik dari protein di permukaan platelet; oleh efek osmotik dari glukosa dan aktivasi
protein kinase C [32].
Namun, parameter platelet dan aktivitas serum BchE tidak memiliki korelasi yang
signifikan dengan tingkat keparahan DKA (PH arteri dan serum HCO3 [14]) (p> 0,05 dalam
semua). Banyak penelitian eksperimental menunjukkan bahwa pengasaman yang kuat adalah
suatu keharusan untuk menunjukkan hubungan asidosis dengan peradangan, dan tingkat
asidosis ini jarang diamati dalam situasi klinis [33].

7
Kesimpulan
Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa parameter platelet dan aktivitas serum
BChE berubah secara signifikan saat seorang anak mengalami DKA, akan tetapi tidak
memiliki peran dalam memprediksi keparahannya. Kami menemukan bahwa MPV adalah
marker paling sesuai untuk pemantauan klinis DKA. Kami menyarankan klinisi agar lebih
memperhatikan parameter platelet dan aktivitas serum BChE ketika kondisi diabetes seorang
anak berkembang menjadi DKA. Sejauh yang kita tahu ini adalah penelitian pertama yang
menilai parameter platelet dan aktivitas serum BChE pada anak diabetes. Penelitian kami
memiliki beberapa keterbatasan, misalnya, penelitian berbasis populasi yang lebih besar akan
dapat menemukan perbedaan statistik yang signifikan di antara kelompok DKA ringan,
sedang, dan berat dan lebih jauh diperlukan penelitian untuk mengetahui apakah MPV, PDW
dan serum BChE terkait dengan komplikasi diabetes selain DKA.

Singkatan
BChE: Butyrylcholinesterase; HbA1c: Glycated hemoglobin; MPV: Mean platelet
volume; PDW: Platelet distribution width

Ucapan Terima Kasih


Tak dapat diterapkan.

Pendanaan
Tidak ada sumber pendanaan dari luar.

Ketersediaan data dan material


Data set yang dianalisis selama studi saat ini tersedia sesuai permintaan penulis.

Kontribusi penulis

8
SZS, SOM dan MMM berpartisipasi dalam perancangan dan perencanaan penelitian, dan pada persiapan dan
review manuskrip terakhir. SOM, MMM dan AHH berpartisipasi dalam pengumpulan data, analisis hasil dan
persiapan draf naskahnya. Semua penulis membaca dan menyetujui manuskrip terakhir.

Persaingan kepentingan
Semua penulis menyatakan bahwa mereka tidak memiliki konflik kepentingan.

Persetujuan untuk publikasi


Penulis dengan ini menyatakan bahwa artikel tersebut asli dan isinya belum dipublikasikan secara lengkap atau
sebagian. Naskah telah dibaca dan disetujui oleh semua penulis.

Persetujuan dan persetujuan etika untuk berpartisipasi


Studi ini dijelaskan secara rinci kepada orang tua atau wali hukum peserta anak-anak dan surat persetujuan
tertulis diambil dari mereka. Pembelajaran dirancang untuk menghormati aspek etika yang diharapkan. Hal ini
dilakukan
sesuai dengan Deklarasi Helsinki 1975, sebagaimana direvisi pada tahun 2008 dan disetujui oleh Dewan
Peninjau Kelembagaan dan Komite Etika Medis Universitas Minia.

Catatan Penerbit
Springer Nature tetap netral berkenaan dengan klaim yurisdiksi yang dipublikasikan
Peta dan afiliasi institusional.

Rincian penulis
1Departemen Pediatri, Fakultas Kedokteran Universitas Minia, El-Minya,
Mesir. 2Departemen Patologi Klinik, Fakultas Kedokteran, Minia
Universitas El-Minya, Mesir.

Diterima: 18 November 2016 Diterima: 31 Maret 2017


Dipublikasi secara online : 04 April 2017

Referensi
1. Cooke DW, Plotnick L. Management of diabetic ketoacidosis in children andadolescents. Pediatr Rev.
2008;29(12):431–5.
2. Wolfsdorf JI, Allgrove J, Craig ME, Edge J, Glaser N, Jain V, Lee WWR, Mungai LNW, Rosenbloom AL,
Sperling MA, Hanas R. A consensus statement from the international society for pediatric and adolescent
diabetes: diabetic ketoacidosis and hyperglycemic hyperosmolar state. Pediatr Diabetes. 2014;15 Suppl 20:154–
79.
3. Karavanaki K, Karanika E, Georga S, Bartzeliotou A, Tsouvalas M, Konstantopoulos I, Fotinou A,
Papassotiriou I, Karayianni C. Cytokine response to diabetic ketoacidosis (DKA) in children with type 1
diabetes
(T1DM). Endocr J. 2011;58:1045–53.
4. Hoffman WH, Stamatovic SM, Andjelkovic AV. Inflammatory mediators and blood brain barrier disruption
in fatal brain edema of diabetic ketoacidosis. Brain Res. 2009;1254:138–48.
5. Gasparyan AY, Ayvazyan L, Mikhailidis DP, Kitas GD. Mean platelet volume: a link between thrombosis
and inflammation? Curr Pharm Des. 2011;17(1):47–58.
6. Boos CJ, Lip GY. Assessment of mean platelet volume in coronary artery disease - what does it mean?
Thromb Res. 2007;120(1):11–3.
7. Wiwanitkit V. Plateletcrit, mean platelet volume, platelet distribution width: its expected values and
correlation with parallel red blood cell parameters. Clin Appl Thromb Hemost. 2004;10(2):175–8.
8. Miller RD. Miller’s Anesthesia. 6th ed. Philadelphia: Elsevier/Churchill Livingstone; 2005. p. 487–8.
9. Mourad TA. Adverse impact of insecticidal on the health of Palestinian farm workers in the Gaza strip: A
haematologic biomarker study. Int J Occup Environ Health. 2005;11:144–9.
10. Das UN. Acetylcholinesterase and butyrylcholinesterase as markers of low-grade systemic inflammation.
Ann Hepatol. 2012;11(3):409–11.
11. Omu AE, Al-Azemi MK, Omu FE, Fatinikun T, Abraham S, George S,Mahnazhath N.
Butyrylcholinesterase activity in women with diabetes mellitus in pregnancy: Correlation with antioxidant
activity. J Obstet Gynaecol. 2010;30:122–6.

9
12. Nelson LS, Ford MD. Acute poisoning. In: Goldman L, Schafer AI, editors. Goldman’s Cecil Medicine.
25th ed. Philadelphia: Elsevier Saunders; 2016. chap 110.
13. Stojanov M, Stefanovic A, Dzingalasevic G, Mandic-Radic S, Prostran M. Butyrylcholinesterase activity in
young men and women: Association with cardiovascular risk factors. Clin Biochem. 2011;44:623–6.
14. National Institute for Health and Care Excellence (NICE). Diabetes (type 1 and type 2) in children and
young people: diagnosis and management. NICE guidelines [NG18]. Published date: August 2015.
http://www.nice.org.
uk/guidance/ng18.
15. American Diabetes Association. Diagnosis and classification of diabetesmellitus. Diabetes Care. 2010;33
Suppl 1:S62–9. doi:10.2337/dc10-S062.16. Mattia G, Vulcano F, Milazzo L, Barca A, Macioce G, Giampaolo
A, Hassan HJ.Different ploidy levels of megakaryocytes generated from peripheral or cord blood CD34+ cells
are correlated with different levels of platelet release. Blood. 2002;99(3):888–97. Accessed July 12,
2016http://dx.doi.org/10.1182/ blood.V99.3.888.
17. Oncel MY, Ozdemir R, Yurttutan S, Canpolat FE, Erdeve O, Oguz SS, Uras N, Dilmen U. Mean platelet
volume in neonatal sepsis. J Clin Lab Anal. 2012;26:493–6.
18. Artunc Ulkumen B, Pala HG, Calik E, Oruc KS. Platelet distribution width (PDW): A putative marker for
threatened preterm labour. Pak J Med Sci.2014;30:745–78.
19. Lajer M, Tarnow I, Michelson AD, Jorsal A, Frelinger AL, Parving HH, Rossing P, Tarnow L. Soluble
CD40 ligand is elevated in type 1 diabetic nephropathy but not predictive of mortality, cardiovascular events or
kidney function. Platelets. 2010;21:525–32.
20. Yilmaz T, Yilmaz A. Relationship between Altered Platelet Morphological Parameters and Retinopathy in
Patients with Type 2 Diabetes Mellitus. Journal of Ophthalmology. vol. 2016, Article ID 9213623, 5 pages,
2016. doi: 10.1155/2016/9213623
21. Ma SG, Yang LX, Qiu XQ. Assessment of the platelet parameters and serum butyrylcholinesterase activity
in type 1 diabetes patients with ketoacidosis. Platelets. 2013;24(7):544–8.
22. Jindal S, Gupta S, Gupta R, Kakkar A, Singh HV, Gupta K, Singh S. Platelet indices in diabetes mellitus:
Indicators of diabetic microvascular complications. Hematology. 2011;16:86–9.
23. Malachowska B, Tomasik B, Szadkowska A, Baranowska-Jazwiecka A, Wegner O, Mlynarski W, Fendler
W. Altered Platelets’ morphological parameters in children with type 1 diabetes – a case-control study. BMC
Endocr Disord. 2015;15:17. doi:10.1186/s12902-015-0011-8.
24. Jabeen F, Fawwad A, Rizvi HA, Alvi F. Role of platelet indices, glycemic control and hs-CRP in
pathogenesis of vascular complications in type-2 diabetic patients. Pak J Med Sci. 2013;29(1):152–6.
doi:10.12669/pjms.291.2592.
25. Demirtunc R, Duman D, Basar M, Bilgi M, Teomete M, GDemirtunc R, Duman D, Basar M, Bilgi M,
Teomete M, Garip T.arip T. The relationship between glycemic control and platelet activity in type 2 diabetes
mellitus. J Diabetes Complications. 2009;23(2):89-94.
26. Hubbard RE, O’Mahony MS, Calver BL, Woodhouse KW. Plasma esterases and inflammation in ageing
and frailty. Eur J Clin Pharmacol. 2008;64(9):895–900.
27. Erbagci AB, Tarakcioglu M, Coskun Y, Sivasli E, Sibel NE. Mediators of inflammation in children with
type I diabetes mellitus: Cytokines in type I diabetic children. Clin Biochem. 2001;34:645–50.
28. Sun Q, Li J, Gao F. New insights into insulin: The anti-inflammatory effect and its clinical relevance. World
J Diabetes. 2014;5(2):89–96. doi: 10.4239/wjd.v5.i2.89.
29. Tagliari B, dos Santos TM, Cunha AA, Lima DD, Delwing D, Sitta A, Vargas CR, Dalmaz C, Wyse AT.
Chronic variable stress induces oxidative stress and decreases butyrylcholinesterase activity in blood of rats. J
Neural Transm (Vienna). 2010;117(9):1067–76. doi:10.1007/s00702-010-0445-0.
30. Karaman H, Karakukcu C, Kocer D. Can mean platelet volume serve as a marker for prostatitis? Int J Med
Sci. 2013;10(10):1387–91.
31. Cooke J, Murphy T, McFadden E, O’Reilly M, Cahill MR. Can mean platelet component be used as an
index of platelet activity in stable coronary artery disease? Hematology. 2009;14:111–4.
32. Kakouros N, Rade JJ, Kourliouros A, Resar JR. Platelet function in patients with diabetes mellitus: from a
theoretical to a practical perspective. Int J Endocrinol. 2011;2011:742719. doi:10.1155/2011/742719.
33. de Nadai TR, de Nadai MN, Albuquerque AA, de Carvalho MT, Celotto AC, Evora PR. Metabolic acidosis
treatment as part of a strategy to curb inflammation. Int J Inflam. 2013;2013:601424. doi:10.1155/2013/601424.

Jurnal penunjang:

10
Zivkovic, A.R., Schmidt, K., Sigl, A., Decker, S.O., Brenner, T. and Hofer, S., 2015. Reduced serum
butyrylcholinesterase activity indicates severe systemic inflammation in critically ill patients. Mediators
of inflammation, 2015.

11

Anda mungkin juga menyukai