Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH SAMBUNGAN KAYU

Oleh :
Komang alit hardiana putra
23 / X BKP2

SMK NEGERI 3 SINGARAJA


TAHUN AJARAN 2018/2019
KATA PENGANTAR

Materi dalam modul “Membuat Macam-macam Sambungan Kayu”

ini merupakan kemampuan yang tak dapat dipisahkan dari Program

Keahlian Teknik Konstruksi Bangunan. Untuk dapat melaksanakan isi

modul ini para siswa diharapkan telah dapat memahami dan dapat

membaca Gambar Teknik dengan cepat dan benar. Beberapa gambar

kerja dalam modul ini sengaja tidak disajikan secara lengkap (tampak

muka, samping, atau atasnya). Bila para siswa dapat memahami

beberapa pandangan gambar kerja yang disengaja tidak lengkap tersebut

akan dapat membantu dalam proses pengerjaan gambar kerja rersebut

ke dalam bentuk benda jadinya. Namun bila hal tersebut dirasakan

sebagai hambatan dalam pengerjaannya, disarankan para siswa melihat

benda model yang disediakan oleh instruktor yang mengajarnya. Tetapi

bagi sekolah yang tidak menyediakan benda model secara lengkap para

siswa dapat menanyakan secara langsung kepada instruktor tentang halhal

yang belum bisa dipahami sebelum praktek dimulai.


Daftar Isi
1. Sambungan kayu
2. hubungan kayu dan pengertian
3. macam dan jenis jenis sambungan kayu
4. fungsi dan gambar
5. langkah langkah kerja dalam pembuatan sambungan
kayu
Sambungan dan Hubungan Kayu
Kita bedakan antara hubungan kayu dan sambungan kayu. Yang dimaksud dengan
sambungan kayu adalah dua batang kayu atau lebih yang disambung-sambung
sehingga menjadi satu batang kayu panjang atau mendatar maupun tegak lurus
dalam satu bidang datar atau bidang dua dimensi. Sedangkan yang disebut dengan
hubungan kayu yaitu dua batang kayu atau lebih yang dihubung-hubungkan
menjadi satu benda atau satu bagian konstruksi dalam satu bidang (dua dimensi)
maupun dalam satu ruang berdimensi tiga.
Dalam menyusun suatu konstruksi kayu pada umumnya terdiri dari dua batang atau
lebih masing-masing dihubungkan menjadi satu bagian hingga kokoh. Untuk
memenuhi syarat kekokohan ini maka sambungan dan hubungan – hubungan kayu
harus memenuhi syarat syarat berikut :

1. Sambungan harus sederhana dan kuat. Harus dihindari takikan besar dan
dalam, karena dapat mengakibatkan kelemahan kayu dan diperlukan
batang-batang kayu berukuran besar, sehingga dapat merupakan pemborosan
2. Harus memperhatikan sifat-sifat kayu, terutama sifat menyusut,
mengembang dan tarikan.
3. Bentuk sambungan dari hubungan konstruksi kayu harus tahan terhadap
gaya-gaya yang bekerja.
Macam Macam Jenis Sambungan Kayu

Sambungan Kayu  menjadi materi yang penting untuk mengetahui jenis


atau macam-macam pola sambungan kayu yang ada di lapangan.
walaupun rumah minimalis sekarang jarang memakai kayu, tetapi tak
ada ruginya kita mempelajari hal ini.  

Ada banyak macam jenis sambungan kayu yang biasa di pakai oleh
pengrajin furniture misalnya seperti sambungan birbir miring dll. Untuk
lebih jelasnya silahkan simak artikel di bawah ini :

SAMBUNGAN KAYU
Sambungan bibir lurus

Merupakan ini adalah jenis sambungan yg sangat sederhana, kekuatan


sambungan lemah sebab masing-masing ditakik separo, sehingga dipakai
untuk batang yg semua permukaannya terbendung (contoh balok
tembok/murplat).
Sambungan diperkuat dengan paku atau baut.Jenis sambungan BIBIR
LURUS ini seringkali digunakan guna penyambungan kayu untuk arah
memanjang. (biasanya dipakai untuk kayu balok untuk konstruksi
bangunan ).

Sambungan Bibir Lurus Berkait

Jenis sambungan ini digunakan bilamana adanya gaya tarik yg timbul


untuk batang balok, dan semua permukaan batang tertahan. Sambungan
diperkuat dengan paku atau baut.
Sambungan lurus miring

Sambungan kayu ini dipakai untuk menyambung gording yg dipikul oleh


kuda-kuda. Letak didekatkan kuda-kuda, bukan bibir penutup.

Sambungan kait miring

Hampir sama dengan bibir miring, sambungan dipakai jika gaya tarik
bekerja untuk batang.

Sambungan Takikan Mulut Ikan


Type sambungan kayu takikan ini biasa dipakai untuk balok kayu
dengan arah memanjang. Bagi detailnya silakah lihat gambat berikut.

Sambungan memanjang kunci sesisi

· Jenis sambungan ini sering kali dipakai untuk membuat konstruksi


kuda-kuda, baik balok tarik maupun kaki kuda-kuda, sebab
menghasilkan kekuatan tarik maupun desak yg baik.· Letak pengunci
untuk balok tarik berada diatas, sementara untuk untuk kaki kuda-kuda
sedang di atas.

· Pengunci ini akan mengakibatkan momentum sekunder untuk


sambungan, oleh sebab itu tidak diperkenankan lagi untuk memakai
sambungan miring.

Sambungan memanjang kunci jepit


Sambungan kunci jepit bisa menetralisir momen sekunder yg terjadi
untuk sambungan kunci sesisi. Kekuatan yg didapatkan lebih baik,
namun tidak cukup tepat dipakai untuk kuda-kuda.

Sambungan kayu memanjang tegak lurus

Sambungan tipe ini digunakan sebagai tiang-tiang tinggi/kolom , yg


dimensinya sulit diperoleh di pasaran.

Sambungan Kayu Melebar Lidah dan Alur

Type sambungan melebar jenis ini biasa dipakai untuk jenis kayu
melebar yang akan berguna untuk konstruksi lantai dan konstruksi
dinding. Bagian detailnya silakah lihat gambat berikut.
Sambungan Takikan Lurus Rangkap

Type sambungan ini adalah tipe sambungan kayu yang biasa dipakai
untuk balok kayu dengan arah memanjang. Bagi detailnya silakah lihat
gambat berikut.

Sambungan Kayu Purus dan Lobang dengan Gigi Tegak

Type sambungan purus ini adalah tipe sambungan kayu yang biasa
dipakai untuk balok kayu dengan arah memanjang. Bagi detailnya
silakah lihat gambar berikut.
Sambungan Pengunci Atas Bawah

Sambungan pengunci bawah

sambungan kayu pengunci samping


sambungan bersusu dengan gigi

sambungan kayu bersusu dengan schai

HUBUNGAN KAYU

Macam-macam hubungan kayu:

– Hubungan penyiku
– Hubungan kayu silang/lintang
– Hubungan pen lobang
– Hubungan kayu serong
– Hubungan penyiku
– Hubungan silang dan lintang

Hubungan silang, dipakai untuk menghubungkan kayu yg saling silang


(vertikal dan horisontal). Sambungan lintang dipakai untuk pemasangan
bubungan/nok.
Hubungan Pen Lobang

Hubungan Pen lobang merupakan suatu pola hubungan yang sering kali
dipakai untuk hubungan ambang atas dengan tiang pada daun pintu.

Hubungan Serong

Hubungan serong merupakan suatu pola hubungan yang sering kali


dipakai untuk dipakai untuk hubungan antara kaki kuda-kuda dengan
balok tarik.

Nah itulah jenis-jenis tipe sambungan dan hubungan kayu. Sebenarnya


masih tidak sedikit lagi tipe-tipe sambungan kayu lainnya di samping yg
dilafalkan di atas. Tapi sambungan sambungan kayu di atas adalahtipe
sambungan yg sangat sering didatangi dalam konstruksi bangunan.
Semoga artikel ini dapat bermanfaat.

macam-macam Sambungan Kayu :


-Sambungan dengan pengunci
-Sambungan menyudut dapat dilakukan:
-Sambungan takikan lurus
-pen dan lubang tertutup
-pen dan lubang terbuka
-ekor burung
-pen dan lubang dengan spatpen
-klip dengan satu satu sisi verstek
-melebar dapat dilakukan:
-alur dan lidah
-alur dan lidah lepas
-alur dan lidah miring
– alur dan lidah bersporing
Langkah-langkah kerja dalam pembuatan sambungan kayu
A. Sambungan Ekor Burung Tertutup

1. Bahan dan Alat


a. Bahan : Papan ukuran 3/20 - 50 cm
Papan ukuran 3/20 - 50 cm.
 
B.Alat :Meteran, siku, pensil, gergaji potong, gergaji belah, ketam, perusut, pahat
pelubang,pahat tusuk, klem, dan palu kayu.

2. Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K-3)


a. Praktikan harus memakai pakaian kerja
b. Letakkan alat-alat pada tempat yang aman.
c. Gunakan alat-alat sesuai dengan fungsinya.
d. Bekerjalah dengan hati-hati dan penuh perhatian.
e. Ikuti petunjuk keselamatan kerja yang ada di bengkel.
f. Selalu mengikuti petunjuk instruktor.

3. Langkah Kerja
a. Siapkan alat-alat yang siap pakai (tajam dan tidak rusak) dan bahanyang
diperlukan.
b. Ketam keempat sisi (muka I, II, III, dan IV) papan hingga rata, halus,lurus, dan
siku antara muka satu dengan lainnya.
c. Lukis bentuk sambungan ekor burung tertutup sesuai gambar kerjadengan cara
1) Tentukan panjang sambungan sesuai dengan ukuran gambar kerja
2) Lukis bentuk pen dan lubang sesuai dengan gambar kerja
3) Berilah tanda pada bagian yang akan dihilangkan.
 d. Buat pen sesuai dengan gambar kerja dengan menggunakan gergaji
belah, pahattusuk, dan ketam agar hasilnya menjadi rata dan siku mengikuti
garis kerja.

e. Buat lubang dengan menggunakan pahat takikan mengikuti garis kerjadengan kedalaman


setengah tebal kayu.
f. Ratakan permukaan pen dan dasar takikan dengan menggunakanpahat tusuk.
g. Hubungankan antara pen dan takikan sehingga membentuksambungan ekor burung.
h. Kontrol kelurusan, kerataan sambungan, dan kerapatan sambungan.
i. Perbaiki kekurang baikan sambungan yang dibuat.
j. Ratakan sambungan dengan menggunakan ketam penghalus hinggamembentuk
sambungan yang baik.
k. Periksakan hasil pekerjaan kepada instruktor.
B. Sambungan Bibir Lurus

1. Bahan dan Alat


a. Bahan : Balok ukuran 8/12 cm panjang 100 cm
b. Alat : Gergaji, ketam, siku, meteran, palu kayu, pensil, dan pahat

2. Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K-3)


a. Praktikan harus memakai pakaian kerja.
b. Letakkan alat-alat pada tempat yang aman (di alur kerja bangku).
c. Gunakan alat-alat sesuai dengan fungsinya.
d. Bekerjalah dengan hati-hati dan penuh perhatian (konsentrasi).
e. Selalu ikuti petunjuk keselamatan kerja yang ada
f. Ikuti petunjuk instruktor.

3. Langkah kerja
a. Siapkan semua peralatan yang diperluakan.
b. Siapakan bahan berupa balok berukuran 8/12 panjang 100 cm.
c. Ketam keempat bidangnya hingga menjadi rata, lurus, halus, dan siku.
d. Lukis bentuk sambungan bibir lurus pada balok yang telah diketam
dengan cara sebagai berikut :
1) Lukis bentuk sambungan bibir lurus pada kedua ujung balok.
2) Lukisan dibuat sama, dimana ujung yang satu dibuat menghadap ke
atas dan yang lainnya menghadap ke bawah.
3) Beri tanda bagian-bagian kayu yang akan dihilangkan
e. Potong bagian kayu yang diberi tanda untuk dihilangkan hingga
membentuk sambungan bibir lurus dengan menggunakan gergaji agar
hasilnya dapat lurus dan rata.
f. Dengan cara sama sama kerjakan pembuatan sambungan ujung kayu
yang lain.
g. Ketemukan kedua kayu yang telah dibuat sambungannya tersebut,
kontrol bentuk sambungan dan berilah tanda bagian-bagian yang perlu
dibenahi lagi..
h. Benahi bentuk sambungan sehingga menjadi rangkaian sambungan
yang baik (lurus, rata, halus, dan siku).
i. Periksakan hasil kerja pembuatan sambungan kepada instruktor

C. Sambungan Bibir Lurus Berkait

1. Bahan dan Alat


a. Bahan : Balok ukuran 8/12 cm panja ng 100 cm
b. Alat : Gergaji belah, gergaji potong ketam, siku, meteran, palu
kayu, pensil, pahat lubang, dan pahat tusuk.

2. Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K-3)


a. Praktikan harus selalu memakai pakaian kerja.
b. Letakkan alat-alat pada tempat yang aman (di alur kerja bangku).
c. Gunakan alat-alat sesuai dengan fungsinya.
d. Bekerjalah dengan hati-hati dan penuh perhatian (konsentrasi).
e. Selalu ikuti petunjuk keselamatan kerja yang ada
f. Ikuti petunjuk instruktor.

3. Langkah Kerja
a. Siapkan semua peralatan yang diperluakan.
b. Siapakan bahan berupa balok berukuran 8/12 cm panjang 100 cm.
c. Ketam keempat mukanya hingga menjadi rata, lurus, halus, dan siku.
d. Lukis bentuk sambungan bibir lurus pada balok yang telah diketam
dengan cara sebagai berikut :
1) Lukis bentuk sambungan bibir lurus berkait pada kedua ujung balok.
Lukisan dibuat sama, dimana ujung yang satu dibuat menghadap ke atas dan yang
lainnya menghadap ke bawah.
2) Beri tanda bagian-bagian kayu yang akan dihilangkan.

e. Potong bagian kayu yang diberi tanda dihilangkan hingga membentuk


sambungan bibir lurus berkait dengan menggunakan gergaji agar
hasilnya dapat lurus dan rata.
f .Dengan cara sama kerjakan pembuatan sambungan kayu yang lain.
g. Ketemukan kedua kayu yang telah dibuat bentuk sambungannya
tersebut, kontrol kerapatan sambungan dan berilah tanda bagianbagian
yang perlu dibenahi lagi.
h. Benahi bentuk sambungan sehingga menjadi rangkaian sambungan
yang baik (lurus, rata, halus, siku, dan rapat).
i.Periksakan hasil kerja pembuatan sambungan bibir lurus berkait
kepada instruktor.
D. Sambungan Bibir Miring Berkait

1. Bahan dan Alat


a. Bahan : Balok ukuran 8/12 cm panjang 100 cm
b. Alat : Gergaji belah, gergaji potong ketam, siku, meteran, palu
kayu, pensil, pahat lubang, dan pahat tusuk.

2. Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K-3)


a. Praktikan harus selalu memakai pakaian kerja.
b. Letakkan alat-alat pada tempat yang aman (di alur kerja bangku).
c. Gunakan alat-alat sesuai dengan fungsinya.
d. Bekerjalah dengan hati-hati dan penuh perhatian (konsentrasi).
e. Selalu ikuti petunjuk keselamatan kerja yang ada
f. Ikuti petunjuk instruktor.
3. Langkah Kerja
a. Siapkan semua peralatan yang diperluakan.
b. Siapakan bahan berupa balok berukuran 8/12 cm panjang 100 cm.
c. Ketam keempat bidangnya hingga menjadi rata, lurus, halus, dan siku.
d. Lukis bentuk sambungan bibir miring pada balok yang telah diketam
dengan cara sebagai berikut :
1) Lukis bentuk sambungan bibir miring berkait pada kedua ujung balok.
Lukisan dibuat sama, dimana ujung yang satu dibuat menghadap ke atas dan yang
lainnya menghadap ke bawah.
2) Beri tanda bagian-bagian kayu yang akan dihilangkan
e Potong bagian kayu yang diberi tanda dihilangkan hingga membentuk
sambungan bibir miring berkait dengan menggunakan gergaji agar
hasilnya dapat lurus dan rata.
f Dengan cara sama kerjakan pembuatan bentuk sambungan kayu yang
lain.
g Ketemukan kedua kayu yang telah dibuat bentuk sambungannya
tersebut, kontrol kerapatan sambungan dan berilah tanda bagianbagian
yang perlu dibenahi lagi.
h Benahi bentuk sambungan sehingga menjadi rangkaian sambungan
bibir miring berkait yang baik (lurus, rata, halus, siku, dan rapat).
i Periksakan hasil kerja pembuatan sambungan bibir miring berkait
kepada instruktor.

Anda mungkin juga menyukai