Anda di halaman 1dari 3

Teori Belajar Humanistik Menurut Para Ahli dan

Penerapannya
written by Khanza Savitra

Ada beberapa teori belajar yang dikenal dalam dunia psikologi. Teori belajar itu antara lain teori belajar

behavioristik, humanistik, teori belajar kognitif, konstruktif, pemrosesan informasi, dan kinerja otak. Sebagai

teori yang paling pertama, teori behavioristik dikenal sebagai teori yang paling kolot. Teori ini menempatkan

peserta didik sebagai pihak yang pasif dan hasil pendidikan berkiblat teori behavioristik ini adalah perilaku

yang ditampakkan. Teori ini cenderung tidak mempertimbangkan sisi personal dan perasaan peserta didik,

sehingga tak heran jika hukuman adalah cara terbaik menertibkan penyimpangan. Misalkan seorang murid

yang terlambat datang sekolah, dihukum dengan membersihkan halaman sekolah agar menimbulkan efek jera.
Baca juga:

 Teori Psikologi Kepribadian


 Teori Psikologi Erikson
 Big Five Personality

Teori ini kemudian mendapatkan banyak pertentangan yang kemudian memunculkan teori baru untuk

mengatasi kekurangan dari teori behavioristik ini. Teori tersebut adalah teori humanistik. Seperti teori-teori di

mana pun dan teori apapun, setiap teori pun memiliki beberapa ahli yang berperan di baliknya. Seperti teori

belajar humanistik yang terkenal dengan pendapat dan pandangan dari 3 ahli, yaitu Arthur Combs, Abraham

H. Maslow, dan Carl Rogers.

1. Arthur Combs

Memiliki pendapat bahwa belajar merupakan hal yang bisa terjadi tatkala bagi seseorang ada artinya. Guru

tidak bisa memaksa seseorang untuk mempelajari hal yang tidak disukai atau dianggap tidak relevan. Ketika

muncul perlawanan, hal itu sebenarnya merupakan bentuk perilaku buruk yang mencerminkan ketidakmauan

seseorang untuk mempelajari hal yang bukan minatnya, karena sama saja dengan melakukan sesuatu yang

baginya tidak mendatangkan kepuasan.

2. Abraham Maslow

Memiliki pandangan yang berbeda terkait dengan teori belajar humanistik ini. Maslow berpendapat bahwa

proses belajar pada manusia merupakan proses yang dilaluinya untuk mengaktualisasikan dirinya. Belajar

adalah proses untuk mengerti sekaligus memahami siapa diri kita sendiri, bagaimana kita menjadi diri kita

sendiri, sampai potensi apa yang ada pada diri kita untuk kita kembangkan ke arah tertentu
3. Carl Rogers

Baginya, pengalaman individu merupakan fenomena logika yang dialami oleh individu itu sendiri. Rogers juga

berpendapat bahwa setiap manusia memiliki kecenderungan untuk mencapai kesempurnaan hidup, membentuk

konsep hidup yang unik, dan tingkah lakunya selaras dengan konsep kehidupan yang dimilikinya. Menurut

Rogers, pembelajaran terjadi melalui fenomena hidup atau pengalaman yang dialami setiap orang.

Penjelasan lebih lanjut mengenai teori belajar humanistik akan dipaparkan selanjutnya. Hal ini termasuk

dengan pengertian, implikasi dari teori humanistik, ahli-ahli yang berkiblat pada teori humanistik, sampai

dengan kelebihan dan kekurangan dari aplikasi teori belajar ini.

Pengertian Teori Belajar Humanistik

Setelah beberapa ahli mengutarakan pendapatnya tentang konsep pembelajaran atau aktivitas belajar, lantas

kita mungkin berpikir, apa itu Teori Belajar Humanistik atau Teori Humanistik?

Pada dasarnya, teori humanistik adalah teori belajar yang memanusiakan manusia. Pembelajaran dipusatkan

pada pribadi seseorang. Teori ini tidak lepas dari pendidikan yang berfokus pada bagaimana menghasilkan

sesuatu yang efektif, bagaimana belajar yang bisa meningkatkan kreativitas dan memanfaatkan potensi yang

ada pada seseorang. Teori humanistik ini muncul sebagai perlawanan terhadap teori belajar sebelumnya, yaitu

Teori Behaviouristik, yang dianggap terlalu kaku, pasif, bahkan penurut ketika menggambarkan manusia.

Baca juga:

 Teori Cinta Sternberg


 Teori Nativisme

Dalam pengertian teori humanistik, proses pembelajaran cenderung lebih abstrak. Bidang kajian yang

mendekati teori ini adalah Filsafat, Teori Kepribadian, dan Psikoterapi. Teori ini lebih condong untuk

mementingkan konten pembelajaran dibandingkan bagaimana proses belajar berjalan. Keberhasilan suatu

pembelajaran menurut teori ini adalah ketika ada keinginan dari dalam diri seseorang untuk belajar,

mengetahui informasi baru, sehingga terjadi asimilasi dalam struktur kognitinya.

Teori ini juga mengungkapkan bahwa sejatinya semua teori belajar bisa dimanfaatkan hanya jika tujuan dari

pembelajaran tersebut adalah memanusiakan individu yang belajar. Bagaimana memanusiakannya? Yaitu

ketika mereka bisa mencapai aktualisasi diri, bisa memahami dirinya sendiri, serta mampu merealisasikan diri

sebagai orang yang sedang belajar.


Prinsip dalam Teori Humanistik

Berdasarkan pengertian dan pandangan-pandangan dari para ahli, kita bisa mengerti adanya prinsip-prinsip

yang terkandung dalam Teori Humanistik ini. Prinsip-prinsip tersebut antara lain:

1. Manusia memiliki kemampuan belajar yang alami.

2. Pembelajaran menjadi hal yang signifikan ketika materi atau konten pembelajaran tersebut dianggap
memiliki relevansi dengan maksud tertentu oleh indiviidu yang belajar. (baca: Tahap Perkembangan

Emosi Anak)

3. Belajar adalah aktivitas yang menyangkut adanya perubahan dalam persepsi seseorang.

4. Tugas belajar yang mengancam diri lebih mudah dirasakan ketika ancaman itu relatif kecil.

5. Orang yang belajar memiliki cara untuk belajar dengan pembelajaran yang memiliki ancaman rendah.

6. Belajar menjadi aktivitas yang bermakna ketika orang yang belajar benar-benar mau melakukannya
atau mempraktikkannya. (baca: Tipe Kepribadian MBTI)

7. Keterlibatan orang yang belajar dalam proses pembelajaran membuat proses itu berjalan lancar.

8. Pembelajaran dengan melibatkan orang yang belajar bisa membuat mereka mendapatkan hasil
pembelajaran yang lebih mendalam. (baca: Cabang – Cabang Psikologi)
9. Perlu adanya penumbuhan terhadap rasa percaya diri dari orang yang belajar guna membuatnya
menjadi pribadi yang mawas diri. (baca: Antropologi)
10. Pembelajaran sosial adalah belajar proses belajar. (baca: Prospek Kerja Lulusan Psikologi)

Anda mungkin juga menyukai