Lempar Lembing adalah cabang olahraga atletik nomor lempar. Pengertian lempar
lembing yaitu olahraga yang dilakukan dengan melemparkan lembing dalam jarak,
gaya, dan teknik tertentu. Untuk mencapai jarak yang maksimum, seorang atlet
harus bisa menyeimbangkan tiga hal yaitu kecepatan, teknik dan kekuatan.
Lempar Lembing berasal dari dua kata yaitu lempar dan lembing. Lempar berarti
usaha untuk membuang jauh-jauh sebuah benda. Sedangkan lembing adalah
sebuah tongkat yang berujung runcing. Sehingga dapat diartikan bahwa olahraga ini
merupakan salah satu nomor cabang olahraga atletik yang dalam pelaksanaanya
menggunakan alat bulat panjang berbentuk tombak dengan tujuan untuk
mendapatkan lemparan terjauh.
@javelin1
990.files.wordpress.com
Sejarah Lempar Lembing berawal sejak zaman kuno yang sangat erat hubungannya
dengan teknik melempar. Zaman dahulu lemparan dilakukan dengan berbagai cara
seperti berdiri, ancang-ancang dan menggunakan satu atau dua tangan untuk
mengenai sasaran. Di zaman primitif, tombak berat digunakan untuk perang.
@ol
ahragakesehatanjasmani.com
Sesuai dengan namanya, gaya lempar lembing yang satu ini berasal dari Amerika
atau secara lebih spesifiknya diperkenalkan oleh atlet lempar lembing dari Amerika.
Kemudian gaya tersebut diadaptasi di seluruh dunia.
Posisi jari ketika memegang lembing yang tepat yaitu jari jempol dan jari telunjuk
menggenggam pegangan lembing pada batas tali belakang. Kemudian tiga jari
berikutnya menggenggam pegangan tetapi tidak terlalu kuat. Fungsi genggaman
tersebut sebagai penjaga keseimbangan lembing ketika dibawa berlari.
Jari jempol dan jari tengah bertugas untuk menggenggam lembing paling belakang.
Sedangkan jari telunjuk lurus menahan lembing dan jari-jari sisanya untuk
menggenggam longgar pegangan lembing pada bagian depan.
Dengan posisi tersebut, gaya lempar ini lebih mudah dipraktikkan oleh pemula.
Keseimbangan lembing akan dijaga oleh jari telunjuk dalam posisi lurus dan jari
manis serta kelingking tetap dalam posisi longgar.
@kesekolah.com
Gaya yang satu ini memang tidak diketahui dari mana, namun gaya tang atau
penjepit sering digunakan oleh atlet. Gaya lempar lembing penjepit yang stabil dan
mudah dipraktikkan menjadikan gaya ini sering dipraktikkan oleh pemula.
Jari telunjuk dan jari tengah pada gaya ini menjepit pegangan paling belakang
lembing. Sedangkan jari jempol, jari manis dan jari telunjuk menggenggam longgar
lembing bagian pegangan.
@yuksinau
Gaya berjingkat atau sering disebut hot step yaitu gaya lempar lembing dengan
teknik memulainya dengan melangkahkan kaki secara berjingkat. Tahapan
berjingkat yang benar yaitu dari kecepatan sedang menuju kecepatan tinggi.
Gaya berjingkat biasanya berpadu dengan gaya memegang lembing Finlandia dan
tang dimana posisi lembing berada di atas bahu. Di atas bahu tersebut baik sejajar
maupun posisi atas lurus ke depan. Gaya ini digunakan untuk menciptakan gaya
dorong pada seluruh bagian tubuh ke arah depan yang dipusatkan di lengan
pembawa lembing.
Karena daya dorong yang diciptakan begitu kuat, maka tubuh akan melompat dan
jatuh ke depan setelah lembing terlempar. Secara teori, gaya berjingkat akan
menghasilkan lemparan ke arah tengah lapangan atau kurang lebih lurus dengan
posisi pelempar.
Silangan kaki dan badan yang bersamaan dengan lengan melempar lembing
mampu menghasilkan daya lempar yang kuat. Sehingga akan lebih cenderung
menyamping alias tidak terlalu ke tengah.
1. Awalan.
Pada awalan posisi tubuh harus tegak lurus dengan tangan kanan memegang
pada lembing dalam posisi horizontal di atas pundak. Sehingga siku lengan
pembawa lembing akan tertekuk. Setelah itu bernafas dengan rileks dan
dalam dengan kepala tegak lurus dengan pandangan mata ke arah depan.
Ketika siap melakukan pelemparan dan telah terdengar aba-aba wasit, maka
kaki mulai berlari dan sedikit berjingkat untuk mempertegas gaya yang
digunakan. Kemudian ikuti gerakan tersebut dengan lari normal dengan
kecepatan tinggi sembari mempertahankan posisi lengan yang membawa
lembing. Ketika enam langkah terakhir, gerakan kaki kembali berjingkat.
2. Melempar.
Empat langkah sebelum langkah terakhir, lembing ditarik terlebih dulu ke sisi
belakang dan menghadapi ke atas dengan sudut sekitar 45 derajat. Tatapan
harus fokus terhadap titik lempar terjauh yang menjadi target Anda.
Energi dalam tubuh difokuskan untuk melempar tepat pada langkah ke tiga
sebelum melempar. Kemudian, kaki kanan Anda berjingkat dan badan yang
sedikit terangkat dan kaki kiri sebagai tumpuannya. Kaki kanan agak
menekuk ke bawah dan melakukan tolakan ke arah depan sambil melempar
lembing tersebut.
3. Pasca Melempar.
Tolakan yang disertai dengan pelemparan lembing yang kuat ke arah depan
sering membuat seluruh tubuh seolah merasakan lemparan ke depan.
Sehingga membuat para atlet terjatuh ke depan karena menahan tubuh untuk
mengarah ke depan justru akan membuat lemparan terhambat.
Oleh karena itu, posisi kepala atlet tidak boleh menunduk meskipun peserta
telah melempar lembing. Jika kepala menunduk dan tubuh jatuh ke depan,
dikhawatirkan akan membuat wajah cedera karena terbentur tanah.
Nah, meskipun tubuh jatuh, usahakan tumpuan dada serta kedua tangan
mampu menumpu pada waktu bersamaan. Anda harus memperhatikan
Aturan Lempar Lembing sehingga lempar lembing Anda tidak terdiskualifikasi.
@youtube
Alat Lempar Lembing yang digunakan yaitu lembing terbuat dari bambu dengan
mata lembing terbuat dari logam. Ukuran lembing putra dan putri berbeda, yaitu
lembing untuk putri berukuran panjangnya 2,20 meter dengan berat 600 gram.
Sedangkan Ukuran Lempar Lembing putra yaitu 2,60 meter dengan berat 800 gram.
Lebar 4 meter.
Panjang 40 meter.
Lebar garis 7 meter.
Lebar garis lurus sebelah kanan dan kiri garis lempar 1,5 meter.
Lengkung lemparan biasanya terbuat dari logam atau logam yang dicat putih
dengan lebar 7 cm.
Lengkungan yang dibuat datar dengan tanah dan busur dari lingkaran berjari-
jari 8 meter.
Lempar lembing terdiri dari dua kata yaitu lempar dan lembing.Lempar yang
berarti usaha untuk membuang jauh-jauh, dan lembing adalah tongkat yang
berujung runcing yang dibuang jauh-jauh (Munasifah, 2008:4). Lempar
lembing adalah salah satu nomor yang terdapat dalam cabang olahraga atletik
yang menggunakan alat bulat panjang yang berbentuk tombak dengan cara
melempar sejauh-jauhnya (PASI, 1988:43). Selanjutnya Jerver (1996:142)
Menjelaskan bahwa “Lempar lembing adalah suatu gerakan antara sentuhan
tangan dengan menggunakan benda yang berbentuk panjang berusaha untuk
melempar sejauh mungkin”. Untuk memperoleh jauhnya lemparan
diperlukan kekuatan dan kecepatan gerak serta sudut pada saat lembing
meninggalkan tangan.
1. Peralatan Lembing
Lembing terdiri tiga bagian yaitu mata lembing, badan lembing dan tali
pegangan. Badan lembing terbuat dari metal dan mata lembing yang lancip
terpasang ujung depan yang panjang. Peraturan tentang spesifikasi lembing
putra dan putri adalah sangat komplek, dalam rangka menjamin melayang
dan menancapnya lembing yang sah. Manager Teknik harus berhati-hati
dalam menjamin bahwa semua lembing yang akan digunakan dalam suatu
perlombaan harus memenuhi semua peraturan dan ketentuan yang
ditetapkan. Berat lembing untuk putra adalah 800 gram, sedangkan lembing
putri 600 gram.Panjang lembing untuk putra adalah 2.60 – 2.70 m,
sedangkan panjang lembing putri 2.20 – 2.30 m.
2.
3.
4.
Sektor Lemparan
Garis ini terkait dengan sisi dalam garis paralel lintasan awalan yang ditarik
dari titik pusat lengkung batas lempar dengan sudut 29o (Ballesteros,
1993:117).
5.
lembing terbuat dari bambu dengan mata lembing terbuat dari logam
untuk putri: panjangnya 2 meter dan beratnya 600 gram
untuk putra: panjannya 2,60 meter dan beratnya 800 meter.
Unsur dasar dari suatu prestasi lempar lembing adalah ketepatan dalam melangkah
pada saat awalan, hal ini merupakan salah satu faktor yang sangat menentukan
kemampuan seseorang untuk melempar sejauh mungkin. Disamping itu faktor
utama yang harus diperhatikan adalah cara pegangan dan unsur fisik seperti
kekuatan, kelentukan, kecepatan dan daya ledak otot. Komponen-komponen ini
tidak boleh diabaikan oleh pelempar, pelatih termasuk juga guru penjas dalam
mengajar
Kemudian faktor lain yang mempengaruhi hasil lempar lembing adalah kesalahan
dalam melakukan lemparan, ada beberapa kesalahan yang sering terjadi ketika
melakukan lempar lembing, yaitu sebagai berikut:
1. Kecepatan lari tidak diatur meningkat. Dari awal larinya cepat terus atau
sebaliknya terlalu lambat,
2. Sewaktu lari, lembing didiamkan saja,
3. Setelah langkah silang, pelempar berhenti dahulu,
4. Kaki kanan tidak dikencangkan,
5. Lemparan tidak diikuti siku kanan,
6. Kaki kiri tidak dilangkahkan pada saat akan melempar,
7. Lepasnya lembing tidak melewati atas pundak kanan,
8. Sudut lempar kurang atau terlalu besar,
9. Tidak dapat memelihara keseimbangan (Munasifah, 2008:20).