Anda di halaman 1dari 14

Pengertian Lempar Lembing :

Lempar Lembing adalah cabang olahraga atletik nomor lempar. Pengertian lempar
lembing yaitu olahraga yang dilakukan dengan melemparkan lembing dalam jarak,
gaya, dan teknik tertentu. Untuk mencapai jarak yang maksimum, seorang atlet
harus bisa menyeimbangkan tiga hal yaitu kecepatan, teknik dan kekuatan.

Lempar Lembing berasal dari dua kata yaitu lempar dan lembing. Lempar berarti
usaha untuk membuang jauh-jauh sebuah benda. Sedangkan lembing adalah
sebuah tongkat yang berujung runcing. Sehingga dapat diartikan bahwa olahraga ini
merupakan salah satu nomor cabang olahraga atletik yang dalam pelaksanaanya
menggunakan alat bulat panjang berbentuk tombak dengan tujuan untuk
mendapatkan lemparan terjauh.

Sejarah Lempar Lembing :

@javelin1
990.files.wordpress.com
Sejarah Lempar Lembing berawal sejak zaman kuno yang sangat erat hubungannya
dengan teknik melempar. Zaman dahulu lemparan dilakukan dengan berbagai cara
seperti berdiri, ancang-ancang dan menggunakan satu atau dua tangan untuk
mengenai sasaran. Di zaman primitif, tombak berat digunakan untuk perang.

Kemudian abad pertengahan terus mengalami perkembangan hingga kini terbentuk


lembing untuk perlombaan. Zaman dulu lembing terbuat dari kayu yang ujungnya
terbuat dari besi dan sosok. Kemudian kayu diganti dengan kayu ringan asal
Swedia. Lembing mengalami perubahan lagi menjadi lembing yang lebih modern
yaitu terbuat dari logam dan serat kaca.
Olahraga lempar lembing diikutsertakan dalam pesta Olimpiade sejak tahun 1908
baik untuk putra maupun putri dengan nomor perorangan. Sekarang nomor ini
dimasukkan ke dalam dasar lomba dan sapta lomba.

Gaya Lempar Lembing:


Gaya lempar lembing dapat dilihat dari gaya memegang lembing maupun dari gaya
mengangkat kaki.

1. Gaya Lempar Lembing Berdasarkan Gaya Memegang:


– Gaya lempar lembing Amerika.

@ol
ahragakesehatanjasmani.com
Sesuai dengan namanya, gaya lempar lembing yang satu ini berasal dari Amerika
atau secara lebih spesifiknya diperkenalkan oleh atlet lempar lembing dari Amerika.
Kemudian gaya tersebut diadaptasi di seluruh dunia.
Posisi jari ketika memegang lembing yang tepat yaitu jari jempol dan jari telunjuk
menggenggam pegangan lembing pada batas tali belakang. Kemudian tiga jari
berikutnya menggenggam pegangan tetapi tidak terlalu kuat. Fungsi genggaman
tersebut sebagai penjaga keseimbangan lembing ketika dibawa berlari.

– Gaya lempar lembing Finlandia.


@ol
ahragakesehatanjasmani.com
Seperti halnya dengan gaya Amerika yang diperkenalkan oleh atlet Amerika, gaya
lempar lembing Finlandia juga diperkenalkan oleh atlet asal Finlandia. Meskipun
gaya dari Finlandia ini tidak jauh beda dengan gaya lempar lembing Amerika.

Jari jempol dan jari tengah bertugas untuk menggenggam lembing paling belakang.
Sedangkan jari telunjuk lurus menahan lembing dan jari-jari sisanya untuk
menggenggam longgar pegangan lembing pada bagian depan.
Dengan posisi tersebut, gaya lempar ini lebih mudah dipraktikkan oleh pemula.
Keseimbangan lembing akan dijaga oleh jari telunjuk dalam posisi lurus dan jari
manis serta kelingking tetap dalam posisi longgar.

– Gaya lempar lembing tang / penjepit.

@kesekolah.com
Gaya yang satu ini memang tidak diketahui dari mana, namun gaya tang atau
penjepit sering digunakan oleh atlet. Gaya lempar lembing penjepit yang stabil dan
mudah dipraktikkan menjadikan gaya ini sering dipraktikkan oleh pemula.

Jari telunjuk dan jari tengah pada gaya ini menjepit pegangan paling belakang
lembing. Sedangkan jari jempol, jari manis dan jari telunjuk menggenggam longgar
lembing bagian pegangan.

• Gaya Lempar Lembing berdasarkan Langkah Kaki:


Selain gaya lempar lembing berdasarkan gaya memegangnya, ada juga yang fokus
pada langkah kaki yang dibagi menjadi dua jenis :

1. Gaya berjingkat / hop step.

@yuksinau
Gaya berjingkat atau sering disebut hot step yaitu gaya lempar lembing dengan
teknik memulainya dengan melangkahkan kaki secara berjingkat. Tahapan
berjingkat yang benar yaitu dari kecepatan sedang menuju kecepatan tinggi.

Gaya berjingkat biasanya berpadu dengan gaya memegang lembing Finlandia dan
tang dimana posisi lembing berada di atas bahu. Di atas bahu tersebut baik sejajar
maupun posisi atas lurus ke depan. Gaya ini digunakan untuk menciptakan gaya
dorong pada seluruh bagian tubuh ke arah depan yang dipusatkan di lengan
pembawa lembing.

Karena daya dorong yang diciptakan begitu kuat, maka tubuh akan melompat dan
jatuh ke depan setelah lembing terlempar. Secara teori, gaya berjingkat akan
menghasilkan lemparan ke arah tengah lapangan atau kurang lebih lurus dengan
posisi pelempar.

2. Gaya menyilang / cross step.


@sakersomu.blogspot.com
Gaya menyilang atau cross step akan tampak ketika atlet sampai pada 2 hingga 3
langkah terakhir sebelum melempar. Silangan kaki yang dihasilkan dari putaran
badan sejak hendak melempar hingga mulai melempar. Karena gaya menyilang ini
mengharuskan badan berputar dari arah kanan ke kiri sehingga kaki tampak
menyilang.

Gaya menyilang biasanya bersanding dengan gaya memegang lembing Amerika


dan cenderung mengarahkan ke ujung tombak ke atas dengan sudut 45 derajat.
Gaya ini biasanya awalannya dengan lari biasa dari kecepatan sedang menuju
kecepatan tinggi.

Silangan kaki dan badan yang bersamaan dengan lengan melempar lembing
mampu menghasilkan daya lempar yang kuat. Sehingga akan lebih cenderung
menyamping alias tidak terlalu ke tengah.

Teknik Dasar Lempar Lembing :


@youtube
Menguasai teknik dasar akan membantu para pemula untuk lebih menguasai lempar
lembing dengan cepat dan mudah. Ketika melakukan lempar lembing, usahakan
tubuh tidak kaku ketika melempar dan mengalir mengikuti efek lemparan. Berikut ini
beberapa teknik dasar lembing yang menjadi modal awal Anda untuk berlari lempar
lembing.

1. Cara memegang lembing.


Teknik dasar yang harus dikuasai yaitu cara memegang lembing. Ada tiga gaya
dalam memegang lembing yaitu gaya Amerika, Finlandia, dan tang. Atlet akan
memilih salah satu gaya untuk digunakan dalam lempar lembing.

2. Cara memulai awalan.


Teknik dasar selanjutnya yaitu memperhatikan cara memulai awalan. Cara memulai
awalan ini meliputi beberapa hal seperti posisi tubuh saat bersiap, posisi kepala,
mata ketika berlari, posisi lengan ketika membawa lembing, gaya melangkah dan
melemparnya.

3. Cara melempar Lembing.


Teknik dasar yang terakhir yaitu memperhatikan cara melempar lembing. Posisi
yang benar yaitu lembing ditarik ke samping kanan belakang kemudian dilempar
sekuat-kuatnya ke arah depan. Pastikan bahwa ujung lembing mengarah ke depan
atas dengan sudut 45 derajat.

Teknik Lempar Lembing:


@co
achup.com
Berikut ini salah satu contoh teknik lempar lembing dengan menggunakan gaya hop
step dan gaya lempar Finlandia.

1. Awalan.
Pada awalan posisi tubuh harus tegak lurus dengan tangan kanan memegang
pada lembing dalam posisi horizontal di atas pundak. Sehingga siku lengan
pembawa lembing akan tertekuk. Setelah itu bernafas dengan rileks dan
dalam dengan kepala tegak lurus dengan pandangan mata ke arah depan.
Ketika siap melakukan pelemparan dan telah terdengar aba-aba wasit, maka
kaki mulai berlari dan sedikit berjingkat untuk mempertegas gaya yang
digunakan. Kemudian ikuti gerakan tersebut dengan lari normal dengan
kecepatan tinggi sembari mempertahankan posisi lengan yang membawa
lembing. Ketika enam langkah terakhir, gerakan kaki kembali berjingkat.
2. Melempar.
Empat langkah sebelum langkah terakhir, lembing ditarik terlebih dulu ke sisi
belakang dan menghadapi ke atas dengan sudut sekitar 45 derajat. Tatapan
harus fokus terhadap titik lempar terjauh yang menjadi target Anda.
Energi dalam tubuh difokuskan untuk melempar tepat pada langkah ke tiga
sebelum melempar. Kemudian, kaki kanan Anda berjingkat dan badan yang
sedikit terangkat dan kaki kiri sebagai tumpuannya. Kaki kanan agak
menekuk ke bawah dan melakukan tolakan ke arah depan sambil melempar
lembing tersebut.
3. Pasca Melempar.
Tolakan yang disertai dengan pelemparan lembing yang kuat ke arah depan
sering membuat seluruh tubuh seolah merasakan lemparan ke depan.
Sehingga membuat para atlet terjatuh ke depan karena menahan tubuh untuk
mengarah ke depan justru akan membuat lemparan terhambat.
Oleh karena itu, posisi kepala atlet tidak boleh menunduk meskipun peserta
telah melempar lembing. Jika kepala menunduk dan tubuh jatuh ke depan,
dikhawatirkan akan membuat wajah cedera karena terbentur tanah.
Nah, meskipun tubuh jatuh, usahakan tumpuan dada serta kedua tangan
mampu menumpu pada waktu bersamaan. Anda harus memperhatikan
Aturan Lempar Lembing sehingga lempar lembing Anda tidak terdiskualifikasi.

Sarana dan Prasarana Lempar Lembing:

@youtube
Alat Lempar Lembing yang digunakan yaitu lembing terbuat dari bambu dengan
mata lembing terbuat dari logam. Ukuran lembing putra dan putri berbeda, yaitu
lembing untuk putri berukuran panjangnya 2,20 meter dengan berat 600 gram.
Sedangkan Ukuran Lempar Lembing putra yaitu 2,60 meter dengan berat 800 gram.

Ukuran Lapangan Lempar Lembing:


@youtube

 Lebar 4 meter.
 Panjang 40 meter.
 Lebar garis 7 meter.
 Lebar garis lurus sebelah kanan dan kiri garis lempar 1,5 meter.
 Lengkung lemparan biasanya terbuat dari logam atau logam yang dicat putih
dengan lebar 7 cm.
 Lengkungan yang dibuat datar dengan tanah dan busur dari lingkaran berjari-
jari 8 meter.

Lihat juga: Permainan Softball Lengkap Beserta Teknik Dasarnya

Faktor Penentu Prestasi dalam Lempar Lembing:


Menjadi seorang Atletik Lempar Lembing berprestasi membutuhkan waktu yang
lama dalam berlatih. Rutin berlatih akan membantu berolahraga lebih luwes dan
mahir. Selain itu, ada juga beberapa faktor penentu lain yang juga turut menjadi
penentu prestasi lempar lembing :

1. Stamina, Kesehatan Fisik dan Psikis.


Faktor yang sangat berpengaruh dalam prestasi lempar lembing yaitu
stamina, kesehatan fisik dan psikis seorang atlet. Sehingga jauh-jauh hari
sebelum waktu pertandingan tiba, atlet harus menjaga kesehatan tubuh,
pikiran dan perasaannya.
2. Cuaca dingin.
Keberhasilan lempar lembing juga dipengaruhi oleh cuaca. Cuaca dingin akan
membantu lemparan lembing menjadi lebih jauh karena lembing yang
terlempar pada ketinggian tertentu akan bergesekkan dan jatuh dibantu oleh
angin. Hembusan angin juga akan membantu mengubah sudut dari hasil
lemparan dan mengurangi atau menambah kecepatan lembing.
3. Dukungan tim dan supporter.
Dukungan tim dan supporter juga akan mempengaruhi energi positif seorang
atlet secara tidak langsung. Dukungan akan sangat berpengaruh pada
semangat sang atlet. Semakin besar energi dan semangat maka akan
semakin besar pula tampilan atlet di gelanggang pertandingan.

Lempar lembing terdiri dari dua kata yaitu lempar dan lembing.Lempar yang
berarti usaha untuk membuang jauh-jauh, dan lembing adalah tongkat yang
berujung runcing yang dibuang jauh-jauh (Munasifah, 2008:4). Lempar
lembing adalah salah satu nomor yang terdapat dalam cabang olahraga atletik
yang menggunakan alat bulat panjang yang berbentuk tombak dengan cara
melempar sejauh-jauhnya (PASI, 1988:43). Selanjutnya Jerver (1996:142)
Menjelaskan bahwa “Lempar lembing adalah suatu gerakan antara sentuhan
tangan dengan menggunakan benda yang berbentuk panjang berusaha untuk
melempar sejauh mungkin”. Untuk memperoleh jauhnya lemparan
diperlukan kekuatan dan kecepatan gerak serta sudut pada saat lembing
meninggalkan tangan.

Peraturan Umum Lempar Lembing

1. Peralatan Lembing
Lembing terdiri tiga bagian yaitu mata lembing, badan lembing dan tali
pegangan. Badan lembing terbuat dari metal dan mata lembing yang lancip
terpasang ujung depan yang panjang. Peraturan tentang spesifikasi lembing
putra dan putri adalah sangat komplek, dalam rangka menjamin melayang
dan menancapnya lembing yang sah. Manager Teknik harus berhati-hati
dalam menjamin bahwa semua lembing yang akan digunakan dalam suatu
perlombaan harus memenuhi semua peraturan dan ketentuan yang
ditetapkan. Berat lembing untuk putra adalah 800 gram, sedangkan lembing
putri 600 gram.Panjang lembing untuk putra adalah 2.60 – 2.70 m,
sedangkan panjang lembing putri 2.20 – 2.30 m.

Pada perlombaan atletik seperti Olimpiade, Kejuaran Dunia atau


regional.Hanya lembing yang disediakan oleh Panitia Penyelenggara yang
boleh digunakan.Namun pada perlombaan yang lebih kecil, peserta boleh
menggunakan lembingnya sendiri, asalkan lembing tersebut telah diperiksa
dan diberi tanda sebagai tanda sah oleh Panitia Penyelenggara sebelum
perlombaan dimulai dan boleh digunakan oleh peserta yang lain (Ballesteros,
1993:117).

2.

Lintasan Awalan Lempar Lembing


Panjang lintasan awalan lempar lembing harus tidak lebih dari 36.50 m dan
tidak kurang dari 30 m, harus diberi tanda dengan dua garis paralel 4 m
terpisah dan lebar garis 5 cm (Ballesteros, 1993:117)

3.

Lengkung Batas Lempar Lembing


Lengkung lempar dibuat dari kayu atau meta dicat putih dipasang datar
dengan tanah, dan merupakan suatu busur atau lengkung suatu sirkel yang
bergaris tengah radius 8 m. Garis lengkungnya sendiri selebar 7 cm. Garis
sepanjang 0.75 m dibuat sebagai perpanjangan dari lengkung lempar dan
siku-siku terhadap garis paralel lintasan lari awalan (Ballesteros, 1993:117).

4.

Sektor Lemparan
Garis ini terkait dengan sisi dalam garis paralel lintasan awalan yang ditarik
dari titik pusat lengkung batas lempar dengan sudut 29o (Ballesteros,
1993:117).

5.

Penilaian Lempar Lembing


Penilaian dalam lempar lembing dilakukan dengan menggunakan bendera
putih, untuk menandakan bahwa lemparan yang dilakukan benar dan
bendera merah untuk menandakan bahwa lemparan yang dilakukan
salah.Suatu lemparan diukur dari tanda yang terdekat dengan kepala lembing,
sampai ke bagian dalam ujung lingkaran lalu mengukur antara tanda tersebut.
Kemudian beberapa unsur penilaian dalam lempar lembing adalah cara
memegang lembing dan pendaratan atau jatuhnya lembing
(Munasifah,2008:7).

Selanjutnya tentang penilaian Muhajir (2007:149) mengatakan “Lemparan


sah bila mata lembing menancap atau menggores tanah di sektor lemparan,
lemparan tidak sah bila sewaktu melempar menyentuh lengkung lemparan,
atau garis 1,5 meter samping atau menyentuh tanah di depan lengkung
lemparan”. Lebih lanjut Ballesters (1993:117) menjelaskan bahwa “Suatu
lemparan dianggap sah bila mata lembing harus menyentuh tanah sebelum
bagian lembing yang lain, dan jatuh sepenuhnya di dalam atau di sisi dalam
dari sektor pendaratan lembing

Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan : Lompat Jauh

Persyaratan Suatu Lemparan yang Sah

 Lembing harus di pegang pada bagian pegangannya, dan harus di lempar


lewat atas bahu atau bagian teratas dari lengan si pelempar dan harus tidak
dilempar secara membandul.Gaya non orthodox tidaklah di izinkan untuk
dipakai.
 Lemparan itu tidak sah apabila mata lembing tidak menggores tanah sebelum
bagian lembing lainnya.
 Pelempar pada waktu membuat awalan lempar tidak boleh memotong salah
satu garis atau jalur paralel.
 Lemparan tidak sah bila si pelempar menyentuh dengan bagian tubuhnya
atau anggota badan garis lempar, atau garis perpanjangan (garis lempar) yang
siku-siku terhadap garis paralel, atau menyentuh tanah didepan garis lempar
dan garis-garis itu semua.
 Sesudah membuat gerakan awalan lempar sampai lembingnya dilepaskan dan
mengudara, tidak sekali-kali pelempar memutar tubuhnya penuh sehingga
punggungnya membelakangi sektor lemparan.
 Pelempar tidak boleh meninggalkan jalur lari awalan sebelum lembing yang
dilemparkan jatuh ke tanah. Dari sikap berdiri meninggalkan jalur lari awalan
dari belakang lengkung garis lempar dan garis perpanjangan.

Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan : Senam Irama

Lapangan Lempar Lembing

Ukuran lapangan lempar lembing:

 Lebar awalan: 4 meter


 Panjang awalan: 40 meter
 Lebar garis lurus sebelah kanan dan kiri garis lempar: 1,5 meter
 Lebar garis lempar: 7 meter.

Alat yang digunakan dalam lempar lembing:

 lembing terbuat dari bambu dengan mata lembing terbuat dari logam
 untuk putri: panjangnya 2 meter dan beratnya 600 gram
 untuk putra: panjannya 2,60 meter dan beratnya 800 meter.

Cara memegang lembing ada 3 macam, yaitu:

 Dipegang di atas bahu, ujung lembing ke atas


 Dipegang di depan dada, ujung lembing ke bawah
 Dipegang ke belakang, menempel pada tangan kanan yang diluruskan.

Peraturan-peraturan dalam melakukan lempar lembing:

 setiap pelempar mempunyai hak melempar 3 kali


 melempar harus dengan satu tangan.

Diskualifikasi atau lemparan dianggap tidak sah apabila:

 lembing tidak dipegang pada pembalutnya


 dipanggil sudah dua menit, belum melempar
 menyentuh besi batas lemparan sebelah atas
 menyentuh tanah di luar besi lingkaran
 setelah melempar keluar lewat garis lempar
 lembing jatuh di luar sektor lemparan
 ujung lembing tidak membekas pada tanah.

Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan : Lempar Cakram

Faktor Mempengaruhi Lempar Lembing


Pelempar lembing adalah seseorang yang mempunyai daya ledak otot lengan bahu
yang besar dan mempunyai kekuatan serta ketepatan langkah dalam melakukan
awalan sebelum lembing dilepaskan (Adisasmita, 1986:7). Oleh karena itu pelempar
yang tidak mempunyai ketepatan dalam melangkah sama halnya tidak mempunyai
harapan untuk mencapai prestasi yang maksimal.

Unsur dasar dari suatu prestasi lempar lembing adalah ketepatan dalam melangkah
pada saat awalan, hal ini merupakan salah satu faktor yang sangat menentukan
kemampuan seseorang untuk melempar sejauh mungkin. Disamping itu faktor
utama yang harus diperhatikan adalah cara pegangan dan unsur fisik seperti
kekuatan, kelentukan, kecepatan dan daya ledak otot. Komponen-komponen ini
tidak boleh diabaikan oleh pelempar, pelatih termasuk juga guru penjas dalam
mengajar

Kemudian faktor lain yang mempengaruhi hasil lempar lembing adalah kesalahan
dalam melakukan lemparan, ada beberapa kesalahan yang sering terjadi ketika
melakukan lempar lembing, yaitu sebagai berikut:

1. Kecepatan lari tidak diatur meningkat. Dari awal larinya cepat terus atau
sebaliknya terlalu lambat,
2. Sewaktu lari, lembing didiamkan saja,
3. Setelah langkah silang, pelempar berhenti dahulu,
4. Kaki kanan tidak dikencangkan,
5. Lemparan tidak diikuti siku kanan,
6. Kaki kiri tidak dilangkahkan pada saat akan melempar,
7. Lepasnya lembing tidak melewati atas pundak kanan,
8. Sudut lempar kurang atau terlalu besar,
9. Tidak dapat memelihara keseimbangan (Munasifah, 2008:20).

Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan : Bola Voli

Hal Diperhatikan Dalam Lempar Lembing


1. Beberapa Hal yang Disarankan

1. Memegang lembing sepanjang jalur lengan


2. Melebarkan langkah terakhir dan membengkokkan secara perlahan-lahan
tungkai kanan
3. Berlari lurus selama melakukan awalan
4. Bawalah berat badan melewati tungkai belakang
5. Dapatkan sebuah pilihan antara tubuh bagian atas dan bagian bawah (bahu
kiri dalam posisi tertutup)
6. Luruskan lengan lempar dan telapak tangan lempar dalam posisi menghadap
keatas
7. Langkahkan tungkai kiri jauh ke depan dan cakarkan
8.  Busungkan badan dalam posisi lempar dan bawalah sikut keatas sewaktu
melakukan lemparan.

2. Beberapa Hal yang Harus Dihindari

1. Memegang lembing dengan kepalan tangan penuh (menggenggam)


2. Meloncat ke atas pada langkah terakhir
3. Melakukan dua kali atau lebih langkah silang
4. Membawa ke dua bahu menghadap kedepan
5. Pinggul di tekuk sehingga badan membungkuk ke depan
6. Membengkokkan lengan lempar pada saat mulai melakukan lemparan
7. Penempatan kaki depan di tanah terlalu jauh ke kiri
8. Melempar berputar melalui samping kanan badan

Anda mungkin juga menyukai