Anda di halaman 1dari 10

TEORI BILANGAN

FAKTOR PERSEKUTUAN TERBESAR (THE GREATEST COMMON DIVISIOR)

Oleh:

Nama Anggota Kelompok :


1. Ni Ketut Vivin Ari Santhi : 2013011067 :2A
2. Ni Wayan Kavidha Ardanareswari : 2013011068 :2A

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUA ALAM
UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA

SINGARAJA 2020/2021
FAKTOR PERSEKUTUAN TERBESAR
Faktor Persekutuan Terbesar
Perlu diingat kembali bahwa suatu bilangan bulat a tidak nol adalah faktor dari suatu
bilangan bulat b, ditulis a b, jika ada bilangan bulat c sedemikian sehingga b = ac. Jika a adalah
faktor dari b maka b dapat pula dibagi oleh –a. (b) = ac berimplikasi pada b = (-a)(-c)). Jadi
pembagi suatu bilangan bulat selalu terjadi dalam berpasangan. Untuk menentukan seluruh
faktor dari suatu bilangan bulat, cukup dengan menemukan semua faktor positifnya kemudian
menggabungkannya dengan faktor-faktor negatif yang berkorespondensi dengannya.
Definisi 1 :
1. Bilangan c disebut faktor persekutuan bilangan bulat a, b jika c membagi a dan b
sekaligus.
2. Bilangan bulat positif d disebut faktor persekutuan terbesar bilangan a dan b jika a. d
factor persekutuan a dan b. b. untuk setiap faktor persekutuan e dari bilangan a dan b,
maka ed. Bilangan d ditulis sebagai FPB(a,b) atau (a,b)

3. Jika da dan db, maka d  (a,b)


4. Dua bilangan bulat a dan b disebut relatif prima jika bilangan FPB(a, b) = 1
Perhatikan ilustrasi berikut :
𝑛 = 5 ⟶ 8 − 𝑛. 3 = −7
𝑛 = 4 ⟶ 8 − 𝑛. 3 = −4
𝑛 = 3 ⟶ 8 − 𝑛. 3 = −1
𝑛 = 2 ⟶ 8 − 𝑛. 3 = 2
𝑛 = 1 ⟶ 8 − 𝑛. 3 = 5
𝑛 = 0 ⟶ 8 − 𝑛. 3 = 8

𝑛 = −1 ⟶ 8 − 𝑛. 3 = 11
.
.
.
barisan tersebut adalah: ..., -7, -4, -1, 2, 5, 8, 11, ...
Barisan tersebut mempunyai suku-suku yang negatif dan suku-suku yang positif. Ambil S
adalah himpunan dengan anggota suku-sukunya yang positif, yaitu:
𝑆 = {2,5,8,11, … } 𝑎𝑡𝑎𝑢 𝑆 = {8 − 𝑛. 3 n ∈ Z, 8 − n. 3 > 0}
Karena 𝑆 ⊂ 𝑁 (himpunan bilangan asli), dan N adalah himpunan yang terurut, maka
berdasarkan prinsip urutan, S mempunyai elemen terkecil. Elemen terkecil S adalah 2, sehingga
2 dapat dinyatakan sebagai 8 − 𝑛. 3 dengan n = 2, yaitu: 2 = 8 − 2.3
Teorema 2.2 (Teorema Algoritma Pembagian)
jika 𝑎 > 0 𝑑𝑎𝑛 𝑎, 𝑏 ∈ 𝑍, maka ada bilangan-bilangan 𝑞, 𝑟 ∈ 𝑍 yang masing-masing tunggal
sehingga 𝑏 = 𝑞𝑎 + 𝑟 𝑑𝑒𝑛𝑔𝑎𝑛 0 ≤ 𝑟 < 𝑎. 𝑀𝑖𝑠𝑎𝑙 𝑟 = 0 𝑚𝑎𝑘𝑎 𝑏 = 𝑎𝑞 sehingga 𝑎b. Jika b =
qa + r sehingga r adalah sisa dari ab. Jika a ∤ b, maka r memenuhi ketidaksamaan 0 <
r < a.
Bukti :
Perhatikan barisan bilangan…… (𝑏 − 3𝑎), (𝑏 − 2𝑎), (𝑏 − 𝑎), 𝑏, (𝑏 + 𝑎), (𝑏 + 2𝑎) , (𝑏 +
3𝑎) … .. yang dapat diperluas pada kedua arah. Pada barisan ini dipilih bilangan tidak negative
terkecil dan diberi lambing r, jadi 𝑟 ≥ 0 maka r memenuhi b – qa karena r suku dari barisan
diatas. Jadi :
𝑟 = 𝑏 − 𝑞𝑎 𝑑𝑒𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑟 ≥ 0 𝑎𝑡𝑎𝑢 𝑏 − 𝑞𝑎 𝑑𝑒𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑟 ≥ 0
Sekarang harus ditunjukan bahwa r < a
Andaikan 𝑟 ≥ 𝑎, 𝑚𝑎𝑘𝑎 𝑟 = 𝑎 + 𝑘 𝑑𝑒𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑘 ≥ 0
Jadi 𝑘 = 𝑟 − 𝑎. 𝐾𝑎𝑟𝑒𝑛𝑎 𝑟 = 𝑏 − 𝑞𝑎, 𝑚𝑎𝑘𝑎 𝑘 = (𝑏 − 𝑎𝑞 ) − 𝑎 𝑎𝑡𝑎𝑢 𝑘 = 𝑏 − (𝑞 + 1)𝑎
Ini menunjukkan bahwa k adalah suatu suku dalam barisan di atas dan 0 ≤ 𝑘 = 𝑟 − 𝑎 < 𝑟. Hal
ini tidak mungkin karena r adalah bilangan tak negatif terkecil dalam barisan di atas. Oleh karena
itu pengandaian 𝑟 ≥ 𝑎 tidak benar, jadi r < a.
Jadi terbukti ada q dan r sehingga r < a. Sekarang dibuktikan ketunggalan r dan q.
Sekarang dibuktikan ketunggalan r dan q
Misalkan ada 𝑟1 𝑑𝑎𝑛 𝑞1 𝑑𝑒𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑞 ≠ 𝑞1 𝑑𝑎𝑛 𝑟 ≠ 𝑟1 𝑠𝑒𝑑𝑒𝑚𝑖𝑘𝑖𝑎𝑛 𝑠𝑒ℎ𝑖𝑛𝑔𝑔𝑎 𝑏 = 𝑎𝑞1 +
𝑟1 𝑑𝑒𝑛𝑔𝑎𝑛 0 ≤ 𝑟1 < 𝑎.
𝑏 = 𝑎𝑞 + 𝑟 𝑑𝑒𝑛𝑔𝑎𝑛 0 ≤ 𝑟 < 𝑎 … . . (1)
𝑏 = 𝑎𝑞1 + 𝑟1 𝑑𝑒𝑛𝑔𝑎𝑛 0 ≤ 𝑟1 < 𝑎 … … (2)
Eliminasi bagian (1) dan (2)
Menjadi 0 = (𝑞 − 𝑞1 )𝑎 + (𝑟 − 𝑟1 ) … … (∗)
−(𝑟 − 𝑟1 ) = (𝑞 − 𝑞1 )𝑎
Sehingga 𝑎(r − 1)

Karena 0 ≤ 𝑟 < 𝑎 𝑑𝑎𝑛 0 ≤ 𝑟1 < 𝑎, 𝑚𝑎𝑘𝑎 − 𝑎 < (𝑟 − 𝑟1 ) < 𝑎 𝑑𝑎𝑛 𝑎 (r − 𝑟1 )𝑏𝑒𝑟𝑎𝑟𝑡𝑖 𝑟 −


𝑟1 adalah kelipatan dari a. ini hanya mungkin bila 𝑟 − 𝑟1 = 0 𝑏𝑒𝑟𝑎𝑟𝑡𝑖 𝑟 = 𝑟1 .
Selanjutnya dari persamaan (*) yaitu (𝑞 − 𝑞1 )𝑎 + (𝑟 − 𝑟1 ) = 0 𝑏𝑒𝑟𝑎𝑟𝑡𝑖 (𝑞 − 𝑞1 )𝑎 + (𝑟 −
𝑟1 ) = 0, 𝑏𝑒𝑟𝑎𝑟𝑡𝑖 (𝑞 − 𝑞1 )𝑎 = 0. 𝐾𝑎𝑟𝑒𝑛𝑎 𝑎 ≠ 0, 𝑚𝑎𝑘𝑎 𝑞 − 𝑞1 = 0 𝑎𝑡𝑎𝑢 𝑞 =
𝑞1 , 𝑖𝑛𝑖 𝑡𝑒𝑟𝑏𝑢𝑘𝑡𝑖 𝑏𝑎ℎ𝑤𝑎 𝑏 = 𝑎𝑞 + 1 𝑑𝑒𝑛𝑔𝑎𝑛 0 ≤ 𝑟 < 𝑎 𝑑𝑒𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑞 𝑑𝑎𝑛 𝑟 𝑡𝑢𝑛𝑔𝑔𝑎𝑙.
Contoh soal Teorema 2.2 :
Jika a = 21, b = 75, maka q = 3 dan r = 12. Karena 75 = 3.21 + 12. Dari contoh ini terlihat
bahwa (75,21) = 3 dan (21,12) = 3. Jadi bila b = aq + r maka (b,a) = (a,r)
Teorema 2.3
Apabila g adalah factor persekutuan terbesar dari a dan b, maka ada bilangan bulat
𝑥0 𝑑𝑎𝑛 𝑦0 𝑠𝑒𝑑𝑒𝑚𝑖𝑘𝑖𝑎𝑛 𝑠𝑒ℎ𝑖𝑛𝑔𝑔𝑎 (𝑎, 𝑏 ) = 𝑔 = 𝑎𝑥0 + 𝑏𝑦0 . Dengan kata lain bahwa FPB
dari a dan b merupakan kombinasi linier dari a dan b dengan perkalian bilangan bulat.
Bukti :
Pikirkan himpunan kombinasi linier dari bentuk-bentuk ax + by dengan x dan y bilangan-
bilangan bulat. Elemen-elemen himpunan ini termasuk yang bernilai positif, negatif, atau nol
bila x dan y sama-sama nol. Dari elemen-elemen himpunan tersebut, pilih
𝑥0 𝑑𝑎𝑛 𝑦0 sedemikian sehingga 𝑎𝑥0 + 𝑏𝑦0 adalah bilangan bulat positif terkecil sebut dengan
p. jadi p adalah bilangan bulat positif terkecil dari 𝑎𝑥0 + 𝑏𝑦0 . Selanjutnya harus dibuktikan
pea dan 𝑝 ∤ 𝑎 𝑑𝑎𝑛 𝑝b . Andaikan 𝑝a maka ada bilangan bulat q dan r sehingga a - qp + r
dengan 0 < r < p sehingga didapat :
𝑟 = 𝑟 − 𝑞𝑝
𝑟 = 𝑎 − 𝑞(𝑎𝑥0 + 𝑏𝑦0 )
𝑟 = 𝑎(1 − 𝑞𝑥0 ) + 𝑞𝑏𝑦0
Ini berarti r anggota dari himpunan ax + by. Hal ini tidak mungkin sebab p anggota
positif terkecil, sedang r < p. jadi pengandaian diingkar, maka p | a.
Selanjutnya andaikan 𝑝 ∤ 𝑏 maka ada bilangan bulat q dan r sehingga 𝑏 = 𝑞𝑝 +
𝑟 dengan 0 < 𝑟 < 𝑝 sehingga didapat :
𝑟 = 𝑏 − 𝑞𝑝
𝑟 = 𝑏 − 𝑞(𝑎𝑥0 + 𝑏𝑦0 )
𝑟 = 𝑏(1 − 𝑞𝑥0 ) + 𝑞𝑎𝑦0
Ini berarti r anggota dari himpunan ax + by. Hal ini tidak mungkin sebab p anggota
positif terkecil, sedang r < p. Jadi pengandaian diinkar, maka p | b.
Karena 𝑔 = (𝑎, 𝑏 ), 𝑚𝑎𝑘𝑎 𝑑𝑎𝑝𝑎𝑡 𝑑𝑖𝑡𝑢𝑙𝑖𝑠 𝑎 = 𝑔𝐴 𝑑𝑎𝑛 𝑏 = 𝑔𝐵
Dari 𝑝 = 𝑎𝑥0 + 𝑏𝑦0
𝑝 = 𝑔𝐴𝑥0 + 𝑔𝐵𝑦0
𝑝 = 𝑔(𝐴𝑥0 + 𝐵𝑦0 )
Ini berarti g | p, dengan kata lain 𝑔 ≤ 𝑝. 𝑔 > 𝑝 tidak mungkin sebab g adalah factor persekutuan
terbesar dari a dan b, dengan demikian 𝑔 = 𝑝 = 𝑎𝑥0 + 𝑏𝑦0 .
Contoh Teorema 2.3 :
Carilah salah satu bilangan m dan n dari 126m + 65n = 1
Jawaban :
126 = 1 × 65 + 61
65 = 1 × 61 + 4
61 = 15 × 4 + 1
4 =4×1+0
Maka,
1 = 61 − (15 × 4)
= 61 − (15(65 − 61) )
= 16 × 61 − 15 × 65
= 16 (126 − 65) − 15 × 65
= 16 × 126 − 31 × 65
Jadi, salah satu nilai dari m dan n adalah 16 dan -31.
Teorema 2.4
g adalah faktor persekutuan terbesar dari a dan b dimana dapat dibagi oleh setiap faktor
persekutuan dari a dan b. Dengan kata lain d| a dan d | b, maka 𝑑 ≤ 𝑔 dan d | g.
Bukti :
Untuk d < g, ambil d faktor persekutuan dari a dan b, maka d | a dan d | b, g = (a,b) maka g | a
dan g | b. Jika d | a dan d| b maka d | ax + by untuk x dan y bilangan bulat dan tidak mungkin
sama dengan 𝑔 = 𝑎𝑥0 + 𝑏𝑥0 sebab 𝑑 ≠ (𝑎, 𝑏 ) = 𝑔 dan d < g. jadi yang mungkin d | g.
Untuk d = g, pastilah d | g.
Dalam keadaan khusus ax + by = 1 untuk setiap bilangan bulat x, y maka (a,b) = 1
Contoh Teorema 2.4
Misalkan FPB dari 27 dan 81 adalah 27. Terlihat bahwa ada factor dari 27 dan 81 yang habis
membagi 27 yaitu 1,3,9,27.
Definisi 2.3
a dan b dikatakan relatif prim (koprim) bila (a,b) = 1, dan 𝑎1 , 𝑎2 , 𝑎3 ,…, 𝑎𝑛 relatif prim
bila (𝑎1 , 𝑎2 , 𝑎3 ,…, 𝑎𝑛 ) = 1 atau 𝑎1 , 𝑎2 , 𝑎3 ,…, 𝑎𝑛 relatif prim sepasang-sepasang bila (𝑎𝑖 . 𝑎𝑗 )
= 1 untuk i = 1, 2, 3, .., n dan j = 1, 2, 3, …, n
Teorema 2.5
Jika b = aq + r, maka (a,b) = (a,r)
Bukti :
Misalkan: (a,b) = g dan (a,r) = d maka untuk suatu bilangan bulat x,y
g = ax + by
= ax + (aq + r)y
= ax + aqy + ry
= a(x+qy) + ry
Didefinisikan x + qy = 𝑥1 , maka g = 𝑎𝑥1 , + ry
Jadi, g adalah faktor persekutuan dari a dan r atau g | d ………. (1)
Bila (a,r) = d, maka d | a dan d | r
Sekarang b = aq + r atau r = b – qa, dan karena d | a, dan d | r maka d | b.
Selanjutnya, d | a, d | b, dan g = (a,b), maka d | g ……….(2)
Dari (1) dan (2) diperoleh d | g dan g | d, maka g = d.
Jadi terbukti bila b = aq + r, maka (a,b) = (a,r).
Teorema 2.6
Bila c | ab dan (b,c) = 1, maka c | a
Bukti:
(ab,ac) = a (b,c) = a sebab kita ketahui (b,c) = 1
c | ab dan c | ac, maka c | ab + ac
c | a(b+c)
karena (b,c) = 1 berarti c tidak habis membagi b akibatnya c | a terbukti.
Apabila diberikan dua buah bilangan bulat a dan b, caranya mencari (a,b) adalah untuk
a dan b bilangan-bilangan kecil misalnya a = 10 dan b = 6 mudah dicari. Untuk a dan b
bilangan-bilangan besar dapat digunakan teorema 2.5 berulang-ulang.
Contoh 2.4
Carilah (963,657)
Jawab:
b = 963 dan a = 657
b = aq + r atau r = b – aq
sehingga:
963 = 1.657 + 306 atau 306 = 963 – 1.657
Jadi, r = 306
(963,657) = (657,306) cara ini diulang sehingga didapat:
(963,657) = (657, 963 – 1.657)
= (657, 306)
= (306, 657 – 2.306)
= (306, 45)
= (45, 306 – 6. 45)
= (45, 36)
= (36, 45 – 1. 36)
= (36, 9)
=9
Jadi, (963, 657) = (36, 9) = 9
Prosedur diatas disebut Algoritma Euclide. Algoritma Euclude digunakan untuk mencari (a,b)
dan 𝑥0 , dan 𝑦0 sehingga (a,b) = g
(a,b) = g = a𝑥0 + b𝑦0

Teorema 2.7
Diberikan bilangan bulat a,b > 0, digunakan algoritma pembagian yaitu:
b = a𝑞1 + 𝑟1 dengan 0 ≤ 𝑟1 < 𝑎
a = 𝑟1 𝑞2 + 𝑟2 dengan 0 ≤ 𝑟2 < 𝑟1
𝑟1 = 𝑟2 𝑞3 + 𝑟3 dengan 0 ≤ 𝑟3 < 𝑟2
……………………………………………
𝑟𝑗−2 = 𝑟𝑗−1 𝑞𝑗 + 𝑟𝑗 dengan 0 ≤ 𝑟𝑗 < 𝑟𝑗−1

𝑟𝑗−1 = 𝑟𝑗 𝑞𝑗+1 + 𝑟𝑗+1

Maka (a,b) = 𝑟𝑗 yaitu sisa tidak nol terakhir dalam pembagian. Nilai 𝑥0 dan 𝑦0 dalam (a,b) =
a𝑥0 + b𝑦0 didapat dengan eliminasi 𝑟𝑗−1 , 𝑟𝑗−2 , …, 𝑟2 , 𝑟1 dari himpunan persamaan diatas.

Bukti:
Rantai persamaan akan diperoleh dengan membagi b dengan a yang sisanya 𝑟1 , a dibagi 𝑟1
dengan sisa 𝑟2 , 𝑟1 dibagi dengan 𝑟2 dengan sisa 𝑟3 dan seterusnya hingga sisa terakhir yang tidak
nol yaitu 𝑟𝑗 . Proses berhenti jika sisa pembagian adalaah nol. Dengan menggunakan teorema
3.9 diperoleh:
(a,b) = (b-aq , a) = ( 𝑟1 ,a)
= ( 𝑟1 , a- 𝑟1 q2) = ( 𝑟1 , 𝑟2 )
= ( 𝑟1 -𝑟2 𝑞3 , 𝑟2 ) = (𝑟3 , 𝑟2 )
………………………………….
= ( 𝑟𝑗−1 , 𝑟𝑗 )

= 𝑟𝑗

Untuk mendapatkan 𝑥0 dan 𝑦0 dari (a,b) = a𝑥0 + b𝑦0 dengan mengeliminasi 𝑟𝑗−1 , 𝑟𝑗−2 , …, 𝑟2 ,
𝑟1 dari persamaan diatas, maka akan didapat 𝑟𝑗 = a𝑥0 + b𝑦0 .

Contoh 2.5
1. Carilah FPB dari 6409 dan 42823
Penyelesaian:

2. Carilah x dan y yang memenuhi 6409x + 42823y = 17


Penyelesaian:
17 = 2040 – 7.289
= 2040 – 7(4369 – 2.2040)
= 15.2040 – 7.4369
= 15(6409 – 1.4369) – 7.4369
= 15.6409 – 22.4369
= 15.6409 – 22(42823 – 6.6409)
= 15.6409 – 22.42823 + 132. 6409
17 = 147.6409 – 22.42823
Jadi, x = 147 dan y = -22
Soal dan Pembahasan
Soal:
1. Tentukan (357,629) dan nilai x dan y yang memenuhi (357,629) = 357x + 629y
Penyelesaian:
629 = 357.1 + 272
357 = 272.1 + 85
272 = 85.3 + 17
85 = 17.5
Jadi, (357,629) = 17
17 = 272 – 3.85
= 272 – 3(357 – 1.272)
= 4.272 – 3.357
= 4(629 – 357) – 3.357
= 4.629 – 7.357
= 4.629 + (-7)357
Sehingga x = 4, dan y = -7
2. Apakah 1234321 dengan 4321234 relatif prima?
Penyelesaian:
4321234 = 1234321.3 + 618271
1234321 = 618271.1 + 616050
618271 = 616050.1 + 2221
616050 = 2221.277 + 22
733 = 22.33 + 7
22 = 7.3 + 1
7 = 7.1
3. Tentukan nilai a dan b, jika a adalah 1/3 dari b dan FPB dari a dan b adalah 54.
Penyelesaian:
a = (1/3)b
3a =b
(a,b) = (a, 3a) dari Teorema 3.7 didapat, a(1,3) = 54, karena (1,3) = 1, a.1 = 54,
sehingga a = 54
b = 3a
= 3.54
= 162

Anda mungkin juga menyukai