Anda di halaman 1dari 4

Soal :

Bagaimana tanggapan Anda terkait masa transisi sektor pariwisata ke tatanan baru dilihat dari
kesiapan Pemerintah/ Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif menghadapi perubahan,
yaitu sistem keyakinan, proses operasi, dan pemicu kinerja. Analisis pula potensi resistensi dari
para pelaku usaha wisata dan masyarakat terhadap berbagai perubahan tata kelola sektor
pariwisata di Indonesia.

Jawaban :

Pandemi Covid 19 masuk ke Indonesia tepat pada tanggal 02 Maret 2020, tepat 1 tahun lebih
pandemic tersebut melanda Indonesia, hampir seluruh sector terdampak dengan adanya
pandemic ini tidak terkecuali sector pariwisata, dimana sebelum adanya pandemic ini sector
pariwisata merupakan salah satu sector yang perkembangannya cukup pesat dan salah satu
menjadi andalan bagi pemerintah Indonesia selain sebagai pemasukan maupun sebagai sarana
promosi terhadap potensi wisata yang ada di Indonesia. Oleh karena itu, Presiden Republik
Indonesia bersama Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif mulai melakukan pemulihan
sector pariwisata melalui tantanan normal baru. Marty Syme dan Robert Cooker dalam Agus
Joko Purwanto dan Wilfridus B Elu (2019:5.7) mengenalkan model segitia perubahan yang
dapat digunakan untuk mengembangkan peran serta individu secara maksimal dalam
perubahan organisasi dengan menyelaraskan dan mengintergrasikan program – program
perubahan pada tiga lapisan organisasi : 1. Level Organisasi secara keseluruhan; 2. Tingkat
kelompok dan 3. Tingkat individu.

1. Konteks Organisasi
Konteks Organisasi ini dalam arti Negara Republik Indonesia melalui Pemerintah
Indonesia dan Kementerian Pariwisatan dan Ekonomi Kreatif perlu melakukan
melakukan perubahan sistem sehingga perubahan tatan normal baru dapat
dilaksanakan :
a. Sistem Keyakinan
Sistem kayakinan ini dimana Pemerintah Indonesia bersama Kementerian
Pariwisata dan Ekonomi Kreatif dapat menentukan visi dan misi, bagiamana
perubahan pola berfikir, dan perubahan paradigma terhadap pemulihan sector
pariwisata dalam arti lain bahwa pemerintah Indonesia bersama kementerian
pariwisatan dan ekonomi kreatif harus melakukan perubahan terhadap sistem yang
ada saat ini ke sistem yang digunakan dalam tatan normal baru terkait dengan
pemulihan sector pariwisata.
b. Pemicu – pemicu kerja
Pemicu kerja ini merupakan salah satu factor yang mendukung keberhasilan sistem
keyakinan, dimana didalamnya terdapat sasaran, hasil yang harus dicapai, sistem
pelaporan, dan sistem penghargaan. Sebagai contoh Pemerintah Indonesia
bersama Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif harus dapat menentukan
sasaran dalam pemulihan sector pariwisata apakah terhadap pelaku usaha atau
infrastruktur pendukungnya, selain itu, penting juga bagaiamana adanya pelaporan
secara berkala terkait dengan pelaksanaan tatanan normal baru sehingga ada tindak
lanjut dalam memperbaiki kekuarangan/kesalahan dalam rangka pemulihan sector
pariwisata, yang terkahir adalah pemberian penghargaan kepada pelaku usaha yang
mampu melaksanakan protocol kesehatannya.
c. Proses – Proses Operasi
Sistem proses operasi ini harus diintegrasikan agar orang- orang mampu
memberikan nilai maksimal bagi pelanggan. Nilai tambah ini dipengaruhi mulai dari
tahapan menerima pesanan, pengadaan, penyiapan bahan – bahan dan SDM,
sebagai contoh bagaimana pemerintah Indonesia bersama Kementerian Pariwisata
dan Ekonomi Kreatif harus mampu melakukan koordinasi bersama pelaku pariwisata
semisal hotel untuk menyediakan dan menerapkan protocol kesehatan. Hal ini
didukung dengan pelayanan yang lebih baik, cepat dan mudah.
2. Perilaku Kelompok Terhadap Keberhasilan Implementasi Perubahan
a. Keterampilan Kelompok
Dalam pemulihan sector pariwisata pemerintah Indonesia melalui kementerian
pariwisatan dan ekonomi kreatif harus mampu memaksimalkan keterampilan
kelompok pengiat pariwisata melalui diklat, pelatihan dan lain – lain.
b. Dukungan Kelompok
Dukungan kelompok ini dapat dibentuk dengan adanya kerja sama antar kelompok
sesama pengiat parawisata sehingga permasalahan dapat teratasi komunikasi dan
koordinasi antar kelompok
c. Kelompok yang sehat
Perlu peran pemerintah dalam membentuk kelompok yang sehat ini dalam
pemulihan sector pariwisata dimana dengan adanya kelompok ini diharapakan
terciptanya iklim yang positif dalam masa transisi seperti ini.
3. Perilaku Individu Terhadap Keberhasilan Implementasi Perubahan
a. Pengembangan Keyakinan Individu atas perubahan
Bagaiamana pemerintah melalui kementerian pariwisata dan ekonomi kreatif mampu
menyampaikan visi dan misi serta strategi mengenai kebijakan – kebijakan terhadap
pemulihan sector pariwisata sehingga setiap pelaku pariwisata sejalan dengan
pemerintah dalam proses pemulihan sector pariwisatan
b. Kemampuan Menanggapi
Pemerintah melalui kementerian pariwisata harus mampu merubah cara pandang,
perilaku dan keterampilan teknis para pelaku pariwisata dalam menghadapi masa
transisi pada sector pariwisata sehingga menjadi jelas pembagian tugas dan sasaran
dalam rangka pemulihan sector pariwisata tersebut.
c. Keterampilan – Keterampilan Baru
Pemerintah harus mampu mendorong para pelaku usaha untuk memunculkan
keterampilan – keterampilan baru seperti adanya perubahan dari wisata masal ke
wisata privat.

Strategi Pemerintah Indonesia bersama Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif dirasa
telah tepat dimana dalam dalam rangka pemulihan sector pariwisata memulai menyiapkan
program – program baru yang sesuai dengan kondisi saat ini seperti Cleanliness, Health and
Safety (CHS) yang dimana didukung dengan strategi yang dapat dilakukan pada saat masa
transisi ke tatanan normal baru seperti

1. Membuat strategi baru dalam mempromosikan/Branding pariwisata dimasa pandemic


covid 19 ini;
2. Lebih banyak menggunakan media elektronik dan teknologi dalam melakukan promosi
pariwisata di Indonesia;
3. Melakukan promosi safety and healthy kepada turis – turis yang berasal dari luar Negara
Indonesia;
4. Memberikan bantuan kepada penggiat pariwisata dimasa pademi seperti ini;
5. Melakukan/ menerapkan Standar Operasional Prosedur (SOP) dalam pelaksanaan
tatan normal baru di sector pariwisata;
6. Mulai beralihnya sector pariwisata yang bersifat masal ke pengembangan pariwisata
yang bersifat privat.

Sehingga dengan adanya strategi tersebut diharapkan dapat memulihkan sector pariwisata di
Indonesia.

Potensi Resistensi

Lantas bagaimana dengan adanya potensi resistensi dari para pelaku usaha wisata dan
masyarakat terhadap berbagai perubahan tata kelola sector pariwisata di Indonesia, tidak dapat
dipungkiri dengan adanya perubahan tersebut tentu akan menimbulkan adanya pertentangan di
masyarakat khususnya para pelaku usaha wisata di Indonesia. Menurut Marty Smye dan
Robert Cooke dalam Agus Joko Purwanto dan Wilfridus B Elu (2019:5.15), pengembangan
kesiapan orang – orang dalam mendukung keberhasilan perubahan organisasi dapat mengacu
pada panduan berikut :

1. Dapatkan penerimaan atau keyakinan yang kuat dari individu dengan mengembangkan
sikap pro perubahan
Dengan kata lain, Pemerintah Indonesia bersama Kementerian Pariwisata dan Ekonomi
Kreatif harus mampu meyakinkan para pelaku usaha wisata bahwa perubahan yang
dilakukan berdampak positif bagi sector pariwisata dimasa pandemic saat ini sehingga
mereka juga ikut mendukung perubahan tersebut.
2. Kembangkan kemampuan anggota organisasi dalam merespon perubahan
Selain itu, Pemerintah Indonesia bersama Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif
juga harus membaradayakan/melakukan pengembangan kemampuan para pelaku
usaha pariwisata terkait dengan tatanan normal baru dalam pariwisata, sebagai contoh
di setiap hotel – hotel yang terdapat di destinasi wisata mewajibkan menjaga protocol
kesehatan dengan menyiapkan pengecek suhu, pencuci tangan dan lain – lain.
3. Kembangkan keterampilan – keterampilan baru dan sediakan waktu untuk penyesuaian
sambil belajar.
GAMBAR MODEL SEGITIGA PERUBAHAN

SISTEM
KEYAKINAN
Visi, Misi, Perubahan Cara
Pandang, Perubahan
Paradigma

PROSES PEMICU
OPERASI KONTEKS KINERJA

Pengadaan, ORGANISASI Sasaran, Hasil, Sistem


Pengembangan SDM, Pelaporan dan Sistem
Perubahan Pelayanan Penghargaan

BUY-IN
KETERAMPILAN
KELOMPOK
Kemampuan Pemerintah
untuk menyamakan
Pelatihan, Diklat,
Peningkatan Keterampilan SEGITIGA persespi dengan individu
Kelompok terkait pemulihan
PERUBAHAN
DUKUNGAN PERILAKU PERILAKU RESPONS
KELOMPOK
KELOMPOK KELOMPOK YG SEHAT KETERAMPILAN INDIVIDU ABILITY
Komunikasi, Koordinasi, BARU Ketrerampilan teknis,
Iklim Kondisif sehingga pembagian tugas dan
Pemecahan Permasalahan menciptakan kinerja yang Penggunaan Alternatif
Secara Bersama penetapan sasaran
tinggi baru, Teknologi, Media
Elektronik

Sumber :

Purwanto, Agus Joko dan Wilfridus B Elu. 2019. Inovasi dan Perubahan Organisasi. Tanggeran Selatan : Universitas Terbuka

Anda mungkin juga menyukai