Anda di halaman 1dari 4

ْ‫ت أَعْ َماِل َنا َمن‬ ِ ‫شر ُْو ِر أَ ْنفُسِ َنا َو َس ِّي َئا‬ ِ ‫هلل َنحْ َم ُدهُ َو َنسْ

َو َنسْ َت ِع ْي ُن ُه َو َنسْ َت ْغفِ ُرهُ َو َنع ُْو ُذ ِبا‬


ُ ْ‫هلل ِمن‬ ِ َ‫إِنَّ ْال َحمْ د‬
‫ك َل ُه َو‬ َ ‫ِي َل ُه أَ ْش َه ُد أَنْ الَ إِ َل َه إِالَّ هللاُ َوحْ َدهُ الَ َش ِر ْي‬
َ ‫َي ْه ِد هللاُ َفالَ مُضِ َّل َل ُه َو َمنْ يُضْ لِ ْل َفالَ َهاد‬
‫أَ ْش َه ُد أَنَّ م َُح َّم ًدا َع ْب ُدهُ َو َرس ُْولُ ُه‬
ٍ ‫لى اَلِ ِه َو أَصْ َح ِاب ِه َو َمنْ َت ِب َع ُه ْم ِبإِحْ َس‬
ِ ‫ان إِ َلى َي ْو ِم ال ِّدي‬
‫ْن‬ َ ‫ص ِّل َو َسلِّ ْم َع َلى م َُح َّم ٍد َو َع‬ َ ‫اَللَّ ُه َّم‬
َ ‫ِين آ َم ُنوا ا َّتقُوا هَّللا َ َح َّق ُت َقا ِت ِه َوالَ َتمُو ُتنَّ إِالَّ َوأَ ْن ُت ْم مُسْ لِم‬
َ ‫ُون مُّسْ لِم‬
‫ُون‬ َ ‫َيا أَ ُّي َها الَّذ‬
ً‫ث ِم ْن ُه َما ِر َجاال‬ َّ ‫س َواحِدَ ٍة َو َخ َل َق ِم ْن َها َز ْو َج َها َو َب‬ ٍ ‫َيا أَ ُّي َها ال َّناسُ ا َّتقُو ْا َر َّب ُك ُم الَّذِي َخ َل َق ُكم مِّن َّن ْف‬
ً ‫ان َع َل ْي ُك ْم َرقِيبا‬َ ‫ون ِب ِه َواألَرْ َحا َم إِنَّ هّللا َ َك‬ َ ُ‫َكثِيراً َو ِن َساء َوا َّتقُو ْا هّللا َ الَّذِي َت َساءل‬
‫ يُصْ لِحْ َل ُك ْم أَعْ َما َل ُك ْم َو َي ْغفِرْ َل ُك ْم ُذ ُنو َب ُك ْم َو َمن‬. ً‫ِين آ َم ُنوا ا َّتقُوا هَّللا َ َوقُولُوا َق ْوالً َسدِيدا‬ َ ‫َيا أَ ُّي َها الَّذ‬
ً ‫از َف ْوزاً َعظِ يما‬َ ‫يُطِ عْ هَّللا َ َو َرسُو َل ُه َف َق ْد َف‬
‫أَمَّا َبعْ ُِد‬
Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah, Mengawali khutbah yang singkat ini, khatib berwasiat
kepada kita semua, terutama kepada diri khatib pribadi untuk senantiasa berusaha
meningkatkan ketakwaan dan keimanan kita kepada Allah subhanahu wa ta’ala dengan
menjalankan semua kewajiban dan menjauhkan diri dari segala yang dilarang dan
diharamkan.Hadirin rahimakumullah,

Apa itu Lailatul qadar?

Lailatul qadar adalah di antara kekhususan yang Allah anugerahkan kepada umat
Nabi Muhammad. Ia adalah malam yang penuh kemuliaan. Ibadah di dalamnya lebih utama
daripada ibadah yang dilakukan selama seribu bulan yang tidak ada Lailatul qadar-nya.
Seribu bulan sama dengan 83 tahun lebih 4 bulan. Umat-umat Nabi terdahulu bisa
beribadah di dunia ini dalam jangka waktu yang lama karena Allah menjadikan usia mereka
panjang-panjang. Sedangkan umat Nabi Muhammad meskipun usia mereka rata-rata
hanyalah antara enam puluh hingga tujuh puluh tahun, akan tetapi Allah menganugerahkan
lailatul qadar kepada mereka. Dengan adanya lailatul qadar, umat Nabi Muhammad
berkesempatan mendapatkan pahala yang besar meskipun hidupnya tidak lama di dunia ini.

Hadirin jama’ah shalat Jumat rahimakumullah,

Apa saja keutamaan lailatul qadar?

Pertama, lailatul qadar adalah malam diturunkannya Al-Qur’an. Sebagaimana kita tahu
bahwa proses turunnya Al-Qur’an terjadi dalam dua tahap:  Tahap pertama, turunnya Al-
Qur’an dari lauh mahfuz ke suatu tempat di langit yang pertama (langit dunia) yang bernama
bait al-‘izzah. Dalam tahap pertama ini, Al-Qur’an diturunkan semuanya dari awal hingga
akhir secara lengkap. Hal itu terjadi pada malam lailatul qadar yang saat itu bertepatan
dengan malam dua puluh empat Ramadhan. Allah ta’ala berfirman

)١ :‫إِ َّنا أَ ْن َز ْل َناهُ فِي لَ ْيلَ ِة ْال َق ْد ِر (القدر‬

“Sesungguhnya Kami menurunkan Al-Qur’an itu pada malam lailatul qadar” (QS al-Qadr: 1)
Baginda Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda

‫ضي َْن‬َ ‫ت َم‬ٍّ ِ‫ت التورا ُة لِس‬ ْ ‫ َوأ ُ ْن ِز َل‬،‫ان‬


َ ‫ض‬َ ‫صحُفُ إِب َْرا ِه ْي َم عليه السالم في أَوَّ ِل َل ْي َل ٍة ِمنْ َر َم‬
ُ ‫ت‬ْ ‫أ ُ ْن ِز َل‬
ُ َ ُ َ ‫مِن َر َم‬
ِ ‫الزبُو ُر لِ َث‬
‫مان َع ْش َر َة‬ َّ ‫نز َل‬ ِ ‫ وأ‬،‫رمضان‬ ‫ت مِن‬ْ ‫الث ع ْشر َة َخ َل‬ َ ‫نز َل اإلنجي ُل لِ َث‬
ِ ‫ وأ‬،‫ضان‬
َ ‫ربع وعِ ْش‬ َ ُ َ
‫رمضان (رواه أحمد‬ َ ‫ت من‬ ْ ‫رين َخ َل‬ ٍ ‫ وأنز َل الفُرْ قانُ أل‬،‫رمضان‬ ‫ت من‬ْ ‫َخ َل‬
)‫والطبراني والبيهقي وغيرهم‬
Maknanya: “Shuhuf Ibrahim diturunkan pada malam pertama Ramadhan, Taurat diturunkan
pada malam keenam Ramadhan, Injil diturunkan pada malam tiga belas Ramadhan, Zabur
diturunkan pada malam delapan belas Ramadhan dan Al-Qur’an diturunkan pada malam
dua puluh empat Ramadhan” (HR Ahmad, ath Thabarani, al-Baihaqi dan lainnya)

Tahap kedua, turunnya Al-Qur’an dari bait al-‘izzah di langit yang pertama kepada Nabi
Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam. Dalam tahap kedua ini, Al-Qur’an diturunkan
secara berangsur-angsur sesuai dengan sebab dan peristiwa tertentu selama kurang lebih
dua puluh tiga tahun. Lima ayat pertama dari surat al-‘Alaq adalah yang pertama diturunkan
kepada beliau di gua Hira’ dengan perantaraan malaikat Jibril ‘alaihis salam. Dan hal itu
menurut sebagian ulama terjadi pada malam 17 Ramadhan. Atas dasar inilah kemudian
malam 17 Ramadhan diperingati umat Islam sebagai malam nuzul Al-Qur’an.

Kedua, lailatul qadar adalah malam yang penuh keberkahan. Allah ta’ala berfirman:

َ ‫إِ َّنا أَ ْن َز ْل َناهُ فِي َل ْي َل ٍة ُم َب‬


)٣ :‫ار َك ٍة (الدخان‬
Maknanya: “Sesungguhnya kami turunkan Al-Qur’an itu pada malam yang penuh berkah
(malam lailatul qadar)” (QS ad Dukhan: 3)

Ketiga, pada malam lailatul qadar, Allah memberitahukan kepada para malaikat mengenai
apa yang terjadi di kalangan para hamba sampai datangnya lailatul qadar pada tahun
berikutnya. Allah memberitahukan kepada mereka siapa saja yang lahir, mati, ditimpa
musibah, sakit, sehat, dilapangkan rezekinya, disempitkan rezekinya dan lain sebagainya
dalam kurun satu tahun ke depan. Tafsir al-Qurthubi, an-Nasafi, dan lainnya menjelaskan
bahwa itulah makna dari ayat

: )٤ ٍ َ‫فِ ْي َها ُي ْف َر ُق ُك ُّل ا‬


:‫مْر َح ِكي ٍْم (الدخان‬
Maknanya: “Pada malam itu dijelaskan segala urusan yang penuh hikmah” (QS ad Dukhan:
4)

Keempat, amal shalih pada lailatul qadar lebih baik daripada amal shalih yang dilakukan
selama seribu bulan sebagaimana ditegaskan oleh Allah

: )٣ :‫َل ْي َل ُة ْال َق ْد ِر َخ ْي ٌر ِمنْ أَ ْلفِ َشه ٍْر (القدر‬


Maknanya: “Malam kemuliaan itu lebih baik daripada seribu bulan” (QS al-Qadr: 3)
Kelima, para malaikat dari setiap langit turun memenuhi lapisan bumi mendoakan dan
mengucapkan salam kepada setiap orang yang menghidupkan malam itu dengan berbagai
ibadah. Allah ta’ala berfirman

: )٤ :‫َت َن َّز ُل ْال َماَل ِئ َك ُة َوالرُّ و ُح فِي َها ِبإِ ْذ ِن َرب ِِّه ْم مِنْ ُك ِّل أَمْ ٍر (القدر‬

Maknanya: “Pada malam itu turun para malaikat dan Ruh (Jibril) dengan izin Tuhannya
untuk mengatur semua urusan” (QS al-Qadr: 4)

Baginda Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:

َ ‫قائم أو قاع ٍد َي ْذ ُك ُر‬


‫هللا َع َّز َو َج َّل‬ ٍ ‫صلُّون َو ُي َسلِّم ُْو َن على ك ِّل عب ٍد‬ ْ ‫كانت لَ ْيلَ ُة‬
َ ‫القد ِر َن َز َل ِجبري ُل فى َك ْب َك َب ٍ•ة من المالئك ِة ُي‬ ْ ‫إذا‬
)‫طلوع ال َفجْ ِر (رواه البيهقى فى شعب اإليمان والسيوطىّ فى الجامع الكبير‬ ‫الشمس إلى‬ ِ ‫ب‬ ِ ‫ون مِن لَدُنْ ُغرو‬ ُ
َ ‫َف َي ْن ِزل‬
ِ
Maknanya: “Jika tiba lailatul qadar, malaikat Jibril turun dengan serombongan malaikat lalu
mendoakan dan mengucapkan salam kepada setiap hamba yang berdiri atau duduk
berdzikir mengingat Allah. Mereka turun dari terbenamnya matahari hingga terbit fajar” (HR
al-Baihaqi dalam Syu’ab al-Iman dan as Suyuthi dalam al-Jami’ al-Kabir)

Keenam, lailatul qadar adalah malam keselamatan dan keberkahan bagi para wali dan
orang-orang yang melakukan ketaatan. Pada malam itu, setan tidak dapat berbuat buruk
kepada orang-orang yang melakukan kebaikan. Allah ta’ala berfirman:

)٥ :‫ِي َح َّتى َم ْطلَ ِع ْال َفجْ ِر (القدر‬


َ ‫َساَل ٌم ه‬

Maknanya: “Sejahteralah (malam itu) sampai terbit fajar” (QS al-Qadr: 5)

Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah, Kapan terjadinya lailatul qadar? Lailatul qadar


terjadi satu kali dalam satu tahun di bulan Ramadhan. Mungkin saja ia terjadi pada satu
malam di antara malam-malam Ramadhan. Mungkin pada malam pertama, malam
kesembilan atau malam-malam yang lain. Akan tetapi kemungkinan besar ia terjadi pada
salah satu dari sepuluh malam terakhir di bulan Ramadhan. Rasulullah shallallahu ‘alaihi
wasallam bersabda

: )‫ان (رواه البخاري‬


َ ‫ض‬َ ‫ْال َت ِمسُو َها في ال َع ْش ِر األَ َواخ ِِر مِنْ َر َم‬

“Carilah lailatul qadar itu di sepuluh malam terakhir dari bulan Ramadhan” (HR al-Bukhari).

Jamaah jum’ah yang dirahmati oleh Allah,Waktu berjalan sangat cepat. Seakan baru
kemarin Ramadhan datang menyapa kita. Tanpa terasa, saat ini kita sudah berada di
penghujung Ramadhan. Tidak lama lagi, Ramadhan akan pergi meninggalkan kita. Kita
lepas kepergian Ramadhan dengan kepedihan hati. Mungkin Ramadhan akan kembali pada
tahun depan, akan tetapi Allah belum tentu menakdirkan kita bisa berjumpa kembali dengan
Ramadhan. Mungkin ini Ramadhan terakhir bagi kita.

Sungguh beruntung orang yang telah berpuasa Ramadhan dengan dilandasi iman
dan niat semata mengharap ridha Allah. Sungguh berbahagia orang yang menghidupkan
malam-malam Ramadhan dengan berbagai ibadah dengan dilandasi keimanan dan niat
semata mengharap ridha Allah. Sungguh mujur orang yang menghidupkan malam Lailatul
Qadar dengan dilandasi keimanan dan niat semata mengharap ridha Allah.   Ma’asyiral
Muslimin rahimakumullah, Hari-hari yang indah bersama Al-Qur’an di bulan Ramadhan,
jangan sekali-kali di luar Ramadhan kita lupakan. Hari-hari yang indah ketika beramal
kebaikan di bulan Ramadhan, maka sehabis Ramadhan jangan dihentikan. Hari-hari yang
indah pada saat kita selalu mendatangi masjid di bulan Ramadhan, maka sehabis
Ramadhan jangan kita tinggalkan. Hari-hari yang indah sewaktu kita selalu berusaha untuk
menghiasi diri dengan akhlakul karimah di bulan Ramadhan, maka selepas Ramadhan
jangan sampai kita nodai dengan keburukan. Sebaik-baik keberagamaan seseorang adalah
apa yang ia istiqamahkan.

Diriwayatkan dari Sayyidah ‘Aisyah radliyallahu ‘anha bahwa Baginda Nabi shallallahu ‘alaihi
wa sallam bersabda:

ِ ‫(ر َواهُ ْالب َُخ‬


( ‫اريُّ َومُسْ لِ ٌم‬ َ ‫َاو َم َعلَ ْي ِه‬
َ ‫صا ِح ُب ُه‬ ِ ‫ان أَ َحبُّ ال ِّدي‬
َ ‫ْن إِلَ ْي ِه َما د‬ َ ‫َك‬

Maknanya: “Perilaku keberagamaan seseorang yang paling dicintai oleh Nabi adalah yang
diistiqamahkan dan senantiasa dilestarikan” (HR. Al-Bukhari dan Muslim).   Jangan sampai
pelajaran-pelajaran berharga yang kita petik dari madrasah Ramadhan tidak terlihat
bekasnya selepas Ramadhan. Jangan sampai kita menjadi seperti perempuan yang
memintal benang kemudian mengurainya kembali.

)٩٢ :‫ت َغ ْزلَ َها مِنْ َبعْ ِ•د قُ َّو ٍة أَ ْن َك ًاثا (النحل‬ َ ‫َواَل َت ُكو ُنوا َكالَّتِي َن َق‬
ْ ‫ض‬

Maknanya: “Dan janganlah kalian seperti seorang perempuan yang menguraikan


benangnya setelah dipintal dengan kuat menjadi bercerai-berai kembali” (Q.S. an-Nahl: 92).

Hadirin yang berbahagia, Para ulama mengatakan bahwa salah satu tanda diterimanya
amal kebaikan seseorang adalah melakukan amal kebaikan setelahnya. Artinya, jika
seseorang diberi kemudahan untuk melakukan amal-amal kebaikan setelah bulan
Ramadhan, tetap semangat melakukan berbagai kebaikan meski telah meninggalkan
Ramadhan, maka hal itu pertanda bahwa ibadah puasanya dan berbagai ibadah lainnya
selama Ramadhan diterima oleh Allah subhanahu wa ta’ala.   Hadirin yang dirahmati Allah,
Setelah kita menempa diri di madrasah Ramadhan, maka semestinya hati kita telah bersih
dari penyakit-penyakit hati yang membahayakan, diri kita terbiasa melakukan berbagai
ketaatan dan kebaikan, keimanan kita semakin kokoh tak tergoyahkan.   Mudah-mudahan
madrasah Ramadhan menjadikan dosa-dosa kita diampuni oleh Allah, kebaikan kita
semakin bertambah, derajat kita semakin tinggi, dan kita dibebaskan dari api neraka.  
Jangan lupa untuk menyempurnakan puasa Ramadhan dengan berzakat fitrah bagi yang
mampu. Dan jangan lupa untuk mengiringi puasa Ramadhan dengan berpuasa enam hari di
bulan Syawal sehingga kita dicatat sebagai orang-orang yang mendapatkan keutamaan
seperti berpuasa selama setahun penuh.

Anda mungkin juga menyukai