BAB I
PENDAHULUAN
Setelah kasus pertama, terus terjadi peningkatan signifikan dalam beberapa bulan
terakhir penderita Covid-19 di Indonesia. Pemerintah melakukan berbagai cara untuk
meminimalisir penyebaran Covid-19, salah satunya adalah mensosialisasikan 3M yaitu
mencuci tangan, memakai masker, menjaga jarak (kemkes.go.id). Menjaga jarak atau
yang sering dikenal dengan istilah physical distancing penting dilakukan sebab dengan
berinteraksi dengan orang lain dapat meningkatkan resiko terpapar Covid-19.
Penelitian The Lancet Universitas Hong Kong menyebutkan bahwa virus Corona
tidak hanya menyebar melaui kontak langsung dengan penderita, melainkan juga
melalui media yang diinangi virus Covid-19. Penelitian tersebut menyebabkan virus
Covid-19 dapat bertahan pada masker medis hingga 7hari selaras dengan penelitian
para peneliti Amerika pada jurnal ilmiah Nature yang menyebutkan virus dapat
bertahan pada plastik selama 72jam. Oleh karena itu, masyarakat menjadi lebih berhati-
hati dan membatasi ruang gerak dalam kegiatan sehari-hari. Tentunya, hal tersebut
mempengaruhi aktivitas ekonomi dan perekonomian Indonesia.
Dalam rangka percepatan penanganan COVID-19 di berbagai daerah maka
dikeluarkannya Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 9 Tahun 2020 mengenai
Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). Menurut Oscar Primadi selaku Sekretaris
Jenderal Kementrian Kesehatan, PSBB meliputi peliburan sekolah dan tempat kerja,
pembatasan kegiatan keagamaan, pembatasan kegiatan di tempat atau fasilitas umum,
pembatasan kegiatan sosial budaya, pembatasan moda transportasi, dan pembatasan
kegiatan lainnya khusus terkait aspek pertahanan dan keamanan.
Kriteria wilayah yang menerapkan PSBB adalah memiliki peningkatan jumlah
kasus dan kematian akibat penyakit COVID-19 secara signifikan. Jakarta adalah kota
pertama yang melakukan PSBB pada April 2020 dan kemudian dilanjut oleh Surabaya.
Kedua kota tersebut merupakan kota besar yang merupakan pusat bisnis dan industri
serta termasuk kota penyumbang pajak tertinggi. Pajak yang tinggi menunjukkan
kegiatan ekonomi yang tinggi.
PSBB menyebabkan kegiatan distribusi bahan baku, penjualan produk terhambat.
Bahkan beberapa pabrik menutup sementara kegiatan aktivitasnya. Melemahnya
aktivitas produksi tentunya melemahkan segala aspek dalam perusahaan salah satunya
adalah profitabilitas. Profitabilitas dan aspek lain dapat sangan mempengaruhi nilai
perusahaan.
Nilai Perusahaan adalah kinerja perusahaan yang dicerminkan oleh harga saham
yang dibentuk oleh permintaan dan penawaran pasar modal yang merefleksikan
penilaian masyarakat terhadap kinerja perusahaan(Harmono,2009:233). Dapat
dikatakan bahwa nilai perusahaan merupakan persepsi investor terhadap tingkat
keberhasilan perusahaan yang sering dikaitkan dengan harga saham.
Harga saham adalah harga suatu saham yang terjadi di pasar bursa pada saat
tertentu yangditentukan oleh pelaku pasar dan ditentukan oleh permintaan
danpenawaran saham yang bersangkutan di pasar modal. (Jogiyanto, 2008:167). Harga
saham menentukan kekayaan pemegang saham. Maksimalisasi kekayaan pemegang
saham diterjemahkan menjadi maksimalkan harga saham perusahaan. Harga saham
pada satu waktu tertentu akan bergantung pada arus kas yang diharapkan diterima di
masa depan oleh investor “rata-rata” jika investor membeli saham (Brigham &
Houston, 2010:7).
Harga saham yang ada di pasar selalu berfluktuasi, atau selalu berubah. Beberapa
penelitian mengaitkan harga saham dengan kinerja perusahaan. Jika kinerja perusahaan
baik maka harga saham juga akan meningkat. Jika laba perusahaan meningkat, investor
akan tertarik untuk membeli saham tersebut maka permintaan terhadap saham tersebut
juga akan meningkat, sehingga harga saham akan naik. Hal ini berlaku sebaliknya, jika
perusahaan mengalami kerugian maka harga saham akan cenderung turun. Laba
perusahaan atau kinerja perusahaan dapat terlihat ketika menganalisis laporan keuangan
yang diterbitkan perusahaan tersebut.
Laporan keuangan adalah laporan yang menunjukkan kondisi keuangan
perusahaan pada saat ini atau dalam suatu periode tertentu (Kasmir, 2014:7). Menurut
Munawir (2002:56), laporan keuangan merupakan alat yang sangat penting untuk
memperoleh informasi sehubungan dengan posisi keuangan dan hasil-hasil operasi
yang telah dicapai oleh perusahaan yang bersangkutan. Dapat dikatakan bahwa laporan
keuangan merupakan laporan yang diterbitkan perusahaan dimana menunjukkan kinerja
suatu perusahaan yang berfungsi sebagai sumber informasi baik kepada internal
perusahaan maupun eksternal (investor). Sesuai dengan Standart Akuntansi Keuangan,
laporan keuangan wajib mencantumkan laporan laba rugi, laporan perubahan modal,
neraca, laporan arus kas dan catatan atas laporan keuangan.
PSBB
• Ratio
Perusahaan
profitabilitas
Harga
Saham
4.4 Hipotesis
Dari paparan yang telah dijelaskan, melalui penelitian ini ingin membuktikan beberapa
hipotesis sebagai berikut :
H0 = PSBB tidak berpengaruh signifikan terhadap performa perusahaan di sektor
perbankan konvensional.
H1 = PSBB berpengaruh signifikan terhadap performa perusahaan di sektor perbankan
konvensional
H2 = Digitalisasi pada perbankan konvensional tidak berhubungan dengan harga saham
perusahaan sektor perbankan konvensional di bursa efek