Anda di halaman 1dari 6

NAMA :

NIM : 190801012

PRODI : S1 FISIKA

MATA KULIAH : BAHASA INDONESIA (UAS)

DOSEN : Drs. Parlaungan Ritonga, M. Hum

1. Sebutkan dan jelaskan penggunaan huruf kapital (dua belas ketentuan) dan sertakan contohnya
masing-masing!
JAWAB:
1. Huruf kapital atau huruf besar dipakai sebagai huruf pertama pada awal kalimat.
Contoh:
Saya pergi ke sekolah tadi sore.
Produksinya sesuai dengan standar nasional Indonesia.
2. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama orang.
Contoh:
Amira
Shasa
3. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama petikan langsung.
Contoh:
Lia bertanya, “Di mana letak kota itu?”
4. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama ungkapan yang berhubungan dengan nama Tuhan
dan kita suci.
Contoh:
Allah, Islam, Kristen, Alquran, Injil.
5. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama gelar, kehormatan, keturunan, dan
keagamaan yang diikuti nama orang.
Contoh:
Haji Arief
Tengku Sulaiman
6. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama jabatan dan pangkat yang diikuti nama
orang.
Contoh:
Walikota Rahudman Harahap
Presiden Joko Widodo
7. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama suku, bangsa dan negara.
Contoh:
Indonesia merupakan negara terbesar keempat dunia berdasarkan jumlah penduduknya.
Batak adalah salah satu suku yang ada di Indonesia.
8.Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama tahun, bulan, dan hari.
Contoh:
tahun Masehi.
Januari, Juli, dan Agustus.
Senin, Selasa, dan Rabu.
9. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama khas geografi.
Contoh:
Danau Toba
Selat Malaka
10. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama semua unsur nama negara, nama resmi badan/
lembaga pemerintahan, dan ketatanegaraan.
Contoh:
Dewan Perwakilan Rakyat
Undang-Undang Dasar 1945

2. Sebutkan dan jelaskan penggunaan tanda titik (sepuluh) ketentuan dan berikan contohnya
masing-masing!
JAWAB:
1. Mengakhiri kalimat berita. Tanda baca yang mengakhiri kalimat ada tiga macam yaitu tanda
titik, tanda tanya, dan tanda seru. Tanda tanya mengakhiri kalimat tanya dan tanda seru
mengakhiri kalimat seru atau kalimat perintah.
Contoh:
- Siapa nama kamu?
- Tolong tutupkan pintu itu!
- Dia baru datang dari kantor.
2. Tanda titik digunakan untuk menuliskan singkatan nama orang.
Contoh :
P. Ritonga
A. Muis
D. Siregar
3. Tanda titik digunakan untuk menuliskan singkatan yang sudah umum.
Contoh :
dst.
dll.
dsb.
dkk.
4. Tanda titik digunakan untuk memisahkan angka jam, menit, dan detik yang menyatakan waktu.
Contoh:
Acara itu dimulai pada pukul 08.15.20.
5. Tanda titik digunakan untuk memisahkan jutaan, ribuan, dan ratusan yang menyatakan jumlah.
Contoh:
Rp 5.450.300,00
Rp 10.250.500,00
6. Tanda titik tidak digunakan dalam penulisan judul tulisan atau karangan.
Contoh:
Fisika Terapan
Pengantar Ekonomi Manajemen
7. Tanda titik tidak digunakan dalam penulisan tanggal surat.
Contoh:
Medan, 22 September 2020
8. Tanda titik tidak digunakan dalam penulisan alamat surat.
Contoh:
Yth. Bapak Gubernur Sumatera Utara
Jln. Diponegoro No. 1
Medan
9. Tanda titik tidak digunakan dalam penulisan singkatan atau akronim yang merupakan lembaga
negara termasuk nama badan usaha.
Contoh:
DPR
MPR
10. Tanda titik digunakan untuk menuliskan singkatan gelar, pangkat, dan gelar keagamaan.
Contoh:
Dr. Ridwan
Drs. P. Ritonga, M.Hum.

3. Sebutkan imbuhan pembentukan kata kerja aktif dan pasif dan berikan contohnya masing-
masing!
JAWAB:
1. Kata Kerja Aktif, biasanya mendapat imbuhan me-, seperti :
me + buat = membuat (Ibu membuat kue di dapur).
me + potong = memotong (Ayah memotong rumput di halaman belakang).
me + cuci = mencuci (Adik mencuci sepedanya yang sangat kotor).
me + baca = membaca (Fira meminjam buku cerita di perpustakaan).
me + dengar + kan = mendengarkan (Yudi mendengarkan radio di kamarnya).
me + cari = mencari (Salsa mencari pensilnya yang hilang).
me + masak = memasak (Kakak memasak Ikan di dapur)
2. Kata Kerja Pasif, biasanya mendapat imbuhan di-, seperti :
di + goreng = digoreng (Ikan di kulkas digoreng Kakak untuk makan siang).
di + minum = diminum (Obatnya diminum oleh Kakek tiga kali sehari).
di + lihat = dilihat (Pertandingan ini dilihat oleh ribuan pasang mata).
di + dengar = didengar (Penjelasannya didengar oleh semua peserta seminar).
di + kejar = dikejar (Pencopet itu dikejar oleh semua orang yang ada di pasar).
di + tangkap = ditangkap (Pelakunya sudah ditangkap oleh polisi kemarin).

4. Jelaskan dengan baik ciri-ciri Bahasa Indonesia baku dan ciri-ciri Nahasa Indonesia tidak baku!
JAWAB:
Pengertian Kata Baku
Kata baku adalah kata yang digunakan sesuai aturan atau kaidah berbahasa Indonesia yang sudah
ditentukan sebelumnya pengertian kata baku juga merupakan kata yang penggunaannya sudah
sesuai ejaan dan aturan pedoman bahasa Indonesia yang baik dan benar yang bersumber pada
Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI). Selain itu penggunaan kata baku dapat dilihat dari
penggunaannya yang sudah sesuai EYD atau (Ejaan yang Sudah Disempurnakan) penggunaan
kata baku ini biasanya digunakan untuk pengungkapan bahasa yang bersifat resmi dalam bentuk
surat maupun naskah pidato.
Ciri-Ciri Kata Baku:
1. tidak dipengaruhi bahasa daerah tertentu.
2. tidak dipengaruhi bahasa asing.
3. bukan bahasa percakapan.
4. pemakaian imbuhan pada kata bersifat eksplisit
5. pemakaian kata sesuai dengan konteks kalimat.
6. kata baku bukan kata rancu.
7. kata baku tidak mengandung hiperkorek.
8. tidak mengandung pleonase.
Pengertian Kata Tidak Baku.
Kata tidak baku merupakan kebalikan dari kata baku yang penggunaannya tidak sesuai aturan dan
kaidah berbahasa Indonesia yang sudah ditentukan sebelumnya. Ketidakbakuan sebuah bahasa
tidak hanya ditentukan dengan penulisannya tidak sesuai pedoman namun juga bisa terjadi karena
salah penulisan pengucapan yang salah dan susunan kalimat yang tidak sesuai. Kalimat tidak
baku lebih sering digunakan dalam percakapan sehari-hari karena terkesan lebih santai dan tidak
kaku. Kata tidak baku juga dapat digunakan saat berdiskusi membahas suatu hal bersama teman
atau keluarga.
Ciri-ciri Kata Tidak Baku:
1 umumnya digunakan dalam bahasa sehari-hari.
2 dipengaruhi bahasa daerah dan bahasa asing tertentu.
3. dipengaruhi dengan perkembangan zaman.
4. bentuknya dapat berubah-ubah.
5. memiliki arti yang sama meski terlihat beda dengan bahasa baku.

5. Sebutkan dan jelaskan pembagian alinea berdasarkan letak gagasan utama dan cara penyampaian
penulis atau pembicara!
JAWAB:
1. Paragraf Deduktif
Pengertian paragraf deduktif adalah paragraf eksposisi gagasan pokok atau kalimat utamanya
berada di awal paragraf. Paragraf ini bersifat deduksi dan dikembangkan dari pernyataan umum
ke khusus. Jenis paragraf deduktif diawali oleh kalimat utama yang berisi pokok pikiran utama,
kemudian dilanjutkan oleh kalimat-kalimat penjelasnya.
2. Paragraf Induktif
Pengertian paragraf induktif adalah paragraf yang posisi gagasan pokok atau kalimat utamanya
berada diakhir paragraf. Paragraf ini bersifat induksi dan dikembangkan dari pernyataan khusus
ke umum. Jenis paragraf induktif diawali oleh kalimat-kalimat penjelas dan kemudian diakhiri
oleh kalimat utama yang berisi pokok pikiran utama paragraf.
3. Paragraf campuran
pengertian paragraf campuran adalah gabungan antara paragraf deduktif dan induktif. jenis
paragraf ini diawali oleh kalimat utama, lalu kemudian diikuti oleh kalimat-kalimat penjelas nya
dan terakhir diakhiri oleh kalimat utama lagi. Artinya terdapat dua kalimat utama yang terletak
diawal paragraf dan ditegaskan kembali di akhir paragraf. Sementara bagian tengah-tengahnya
adalah kalimat-kalimat penjelasnya.
4. Paragraf Ineratif
Pengertian paragraf ineratif adalah kebalikan dari paragraf campuran. Jenis paragraf ini diawali
oleh kalimat-kalimat penjelas, kemudian diikuti oleh kalimat utama paragraf dan kemudian
dilanjutkan kembali dengan kalimat-kalimat penjelas

Anda mungkin juga menyukai