PENDIDIKAN KESEHATAN
A. Latar Belakang
Penyakit rematik merupakan penyakit degeneratif yang menyebabkan peradangan
kronis dan menimbulkan kerusakan pada sendi secara permanen sehingga
penatalaksanaannya membutuhkan waktu yang cukup lama dan dalam jangka waktu
yang panjang dimana akan menyebabkan tejadinya perubahanperubahan pada sendi
sejalan dengan makin meningkatnya usia keadaan demikian tampak pada semua
sistem otot dan jaringan lain yang ada kaitanya dengan timbulnya rheumatoid artritis.
Rematik biasanya disebabkan oleh beberapa faktor diantaranya masalah autoimune
yaitu sistem kekebalan tubuh berbalik karena virus dan bakteri sehingga mencetus
timbulnya penyakit rematik. Persendian yang paling sering terkena adalah sendi
tangan, sendi lutut, sendi siku, pergelangan kaki, sendi bahu dan sendi panggul.
D. Materi
1. Pengertian penyakit rematik
2. Penyebab penyakit rematik
3. Tanda dan gejala penyakit rematik
4. Cara penanganan pada penyakit rematik
5. Pencegahan penyakit rematik
E. Metode
1. Ceramah
2. Tanya Jawab
F. Media
1. Leaflet
G. Pelaksana
Mahasiswa Ners ITEKES Bali
Penyaji : Ni Nyoman Mayanti Anggarista
Fasilitator : Ni Nyoman Mayanti Anggarista
Notulen dan Observer : Ni Nyoman Mayanti Anggarista
H. Setting Tempat
Penyuluhan dilakukan di rumah keluarga Ny.S
Denah Tempat
PENYAJI
PESERTA PESERTA
PESERTA PESERTA
I. Kegiatan
KEGIATAN
PENYULUH PESERTA
NO TAHAP WAKTU
K. Referensi
Andrini. (2010). Penyakit Rematik. Jakarta : Zimbo
A. Pengertian Rematik
Rematik merupakan kumpulan gejala yang menyerang anggota gerak, yaitu sendi,
otot, tulang dan jaringan sekitar sendi.
B. Penyebab
Sampai sekarang ini penyebab pasti masih belum diketahui tetapi ada yang
mengatakan karena mycoplasma, virus dan sebagainya. Tetapi ada beberapa
pendapat yang menyebutkan bahwa penyebab rematik terdiri dari:
1. Primer : Keturunan dan ketidakseimbangan hormone
2. Sekunder : Mengkonsumsi makanan tinggi purin, obat-obatan dan alkohol,
D. Pengobatan
Penatalaksanaan rematik dibagi atas:
1. Medikametosa
a. Pengobatan simptomatik : pengobatan yang hanya untuk mengurangi tanda
dan gejala, biasanya mengurangi rasa sakit.
b. Pengobatan remitif : pengobatan yang mempengaruhi perjalanan penyakit.
2. Fisioterapi
Bertujuan untuk mencegah kecacatan lebih lanjut dan pemulihan kembali bila
sudah terjadi kecacatan
3. Pembedahan
Dilakukan bila pengobatan sudah dilakukan dan belum berhasil,
4. Psikoterapi
Biasanya diberikan psikoterapi superficial agar timbul semangat dan keuletan
untuk berobat dan mental penderita supaya kuat/ tabah menghadapi
penyakitnya.
5. Terapi non-farmakologi
Terapi kompres serai hangat untuk menurunkan gejala nyeri
E. Pencegahan
Cara mencegah rematik dan mengurangi nyeri sendi ada beberapa cara, yaitu:
1. Olahraga teratur
Olahraga teratur dapat meningkatkan fleksibilitas sendi
2. Makanan yang dianjurkan yaitu makanan yang kaya vitamin C dan E serta
Kalsium, seperti jahe, nenas, jeruk, minyak zaitun, apel, bwang putih, ikan,
mangga , pepaya, anggur. Makanan yang dihindari yaitu
a. Produk Kacang-kacangan seperti susu kacang, kacang buncis
b. Organ Dalam Hewan seperti; usus, hati, limpa, paru, otak, jantung, dll
c. Makanan kaleng seperti, sarden, kornet sapi, dll
d. Makanan yang dimasak menggunakan santan kelapa
e. Beberapa jenis buah-buahan seperti durian, air kelapa muda, alpokat, dan
produk olahan melinjo
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)
PENDIDIKAN KESEHATAN
A. Latar Belakang
Coronavirus Disease 2019 (COVID-19) adalah penyakit menular yang disebabkan
oleh Severe Acute Respiratory Syndrome Coronavirus 2 (SARS-CoV-2). SARS-
CoV-2 merupakan coronavirus jenis baru yang belum pernah diidentifikasi
sebelumnya pada manusia. Ada setidaknya dua jenis coronavirus yang diketahui
menyebabkan penyakit yang dapat menimbulkan gejala berat seperti Middle East
Respiratory Syndrome (MERS) dan Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS).
Pada kasus COVID-19 yang berat dapat menyebabkan pneumonia, sindrom
pernapasan akut, gagal ginjal, dan bahkan kematian. Dilihat dari situasi penyebaran
COVID-19 sudah hampir menjangkau seluruh wilayah provinsi di Indonesia dengan
jumlah kasus dan/atau jumlah kematian semakin meningkat dan berdampak pada
aspek politik, ekonomi, sosial, budaya, pertahanan dan keamanan, serta
kesejahteraan masyarakat di Indonesia. Oleh karenanya diperlukan pedoman dalam
upaya pencegahan dan pengendalian COVID-19 untuk memberikan panduan
kesehatan agar tetap sehat, aman, dan produktif, dan seluruh penduduk Indonesia
mendapatkan pelayanan yang sesuai standar. Pedoman pencegahan dan pengendalian
COVID-19 disusun berdasarkan rekomendasi WHO yang disesuaikan dengan
perkembangan pandemi COVID-19, dan ketentuan peraturan perundang-undangan
yang berlaku.
B. Tujuan Instruksional Umum (TIU)
Setelah selesai mengikuti penyuluhan kesehatan selama 25 menit, Ny. D dan
keluarga diharapkan mampu dalam pencegahan dan pengendalian COVID-19.
D. Materi
1. Pengertian Corona Virus
2. Cara penularan Virus Corona
3. Tanda dan gejala terinfeksi Virus Corona
4. Pencegahan Virus Corona
E. Metode
1. Ceramah
2. Tanya Jawab
F. Media
1. Leaflet
G. Pelaksana
Mahasiswa Ners ITEKES Bali
Penyaji : Ni Nyoman Mayanti Anggarista
Fasilitator : Ni Nyoman Mayanti Anggarista
Notulen dan Observer : Ni Nyoman Mayanti Anggarista
H. Setting Tempat
Penyuluhan dilakukan di rumah keluarga Ny.S
DENAH TEMPAT
PENYAJI
PESERTA
PESERTA
PESERTA PESERTA
I. Kegiatan
KEGIATAN
NO TAHAP WAKTU PENYULUH PESERTA
J. Evaluasi
1. Jenis Evaluasi : Objektif test
2. Bentuk : Test lisan
3. Waktu : Setelah selesai penyuluhan
4. Soal :
a. Menjelaskan Pengertian Corona Virus
b. Menjelaskan Cara penularan Virus Corona
c. Menyebutkan Tanda dan gejala terinfeksi Virus Corona
d. Menjelaskan Pencegahan Virus Corona
K. Referensi
Kementrian Kesehatan RI. (2020). Pedoman Pencegahan Dan Pengendalian
Corona Virus Disease (COVID-19). Jakarta Selatan: Kemenkes RI
A. Pengertian
Corona Virus adalah penyakit virus yang menyerang system pernafasan. Virus ini
berasal dari Wuhan China
B. Cara penularan
1. Kontak langsung
COVID-19 utamanya ditularkan dari orang yang bergejala ke orang lain yang
berada jarak dekat melalui droplet. Droplet merupakan partikel berisi air
dengan diameter >5-10 µm. Penularan droplet terjadi ketika seseorang berada
pada jarak dekat (dalam 1 meter) dengan seseorang yang memiliki gejala
pernapasan (misalnya, batuk atau bersin) sehingga droplet berisiko mengenai
mukosa (mulut dan hidung) atau konjungtiva (mata).
2. Kontak tidak langsung
Penularan juga dapat terjadi melalui benda dan permukaan yang
terkontaminasi droplet di sekitar orang yang terinfeksi.
1. Kontak pribadi menyentuh dan berjabat tangan
2. Menyentuh benda yang terkontaminasi virus diatasnya
C. Tanda dan Gejala
Gejala-gejala yang dialami biasanya bersifat ringan dan muncul secara bertahap.
Beberapa orang yang terinfeksi tidak menunjukkan gejala apapun dan tetap merasa
sehat. Gejala COVID-19 yang paling umum
1. Demam,
2. Rasa lelah,
3. Batuk kering.
4. Beberapa orang mungkin mengalami rasa nyeri dan sakit
5. Hidung tersumbat
6. Pilek
7. Nyeri kepala,
8. Sakit tenggorokan
9. Diare
10. Hilang penciuman dan pembauan atau ruam kulit
D. Pencegahan
1. Sering cuci tangan pakai sabun
2. Gunakan masker bila batuk atau pilek
3. Konsumsi gizi seimbang perbanyak sayur dan buah
4. Hati-hati kontak dengan hewan
5. Rajin olahraga dan istirahat yang cukup
6. Jangan konsumsi daging yang tidak dimasak
7. Bila ada demam disertai batuk atau pilek dan ada riwayat kontak dengan pasien
Covid -19 segera ke fasilitas kesehatan
8. Jaga jarak