Puji syukur kami panjatkan pada Allah SWT atas berkat, rahmat dan karunia – Nya kami dapat
menyelesaikan LKS untuk kelas XI SMA dengan kajian materi tentang “Sistem Pencernaan
Makanan”. Tujuan pembuatan LKS ini adalah untuk menambah pengetahuan siswa mengenai
hubungan antara struktur, fungsi, proses dan kelainan pada sistem pencernaan manusia. Selain
itu, tujuan pembuatan LKS ini adalah untuk menambah pengetahuan siswa tentang perbedaan
sistem pencernaan makanan pada manusia dan pada hewan khususnya ruminansia. Adapun
maksud dan tujuan dalam penyusunan LKS ini yaitu mengembangkan model pembelajaran
pada materi biologi Sistem Pencernaan Manusia agar siswa dapat lebih mudah memahami teori
dengan model yang dibawakan
LKS ini merupakan model bahan belajar (learning material) yang dapat digunakan guru untuk
belajar lebih mandiri dan aktif. Materi pada LKS ini dikembangkan berdasarkan kurikulum
yang sesuai Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia No. 63 Th. 2013.
Dengan adanya LKS ini, diharapkan agar siswa yang membacanya bisa mendapatkan
pemahaman yang lebih baik mengenai struktur, fungsi, proses serta kelainan pada sistem
pencernaan manusia dan proses pencernaan pada hewan ruminansia. Setelah mempelajari
materi ini, maka siswa diharapkan bisa melakukan berbagai aktifitas agar bisa terhindar dari
kelainan yang terjadi pada sistem penceraan manusia.
LKS ini terdiri dari beberapa komponen penting, antara lain: peta konsep, tujuan pembelajaran,
kata kunci, uraian materi, kegiatan praktikum, cari tahu, link, rangkuman, asah kemampuan
dan daftar istilah. Penulis menyadari keterbatasan dalam penulisan LKS ini. Untuk itu, kritik
dan saran dari pembaca sangat diharapkan untuk menyempurnakan LKS ini. Semoga LKS ini
dapat menjadi referensi dan sumber pembelajaran yang bermanfaat untuk perkembangan ilmu
pengetahuan di masa yang akan datang.
Tim Penyusun
ii | K A T A P E N G A N T A R
DAFTAR ISI
Kata Pengantar .................................................................................................. ii
Daftar Gambar.................................................................................................. iv
iii | D A F T A R I S I
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Tujuh Bahan Pokok Makanan Sehat .................................................... 6
Gambar 13. Posisi lidah dan epiglotis selama bernapas dan saat menelan ........... 30
Gambar 14. Struktur lambung yang tersusun dari lapisan-lapisan otot ................ 31
Gambar 18. Perbandingan saluran pencernaan hewan karnivora dan herbivora ... 36
iv | D A F T A R G A M B A R
Gambar 19. Lambung Hewan Mamah Biak ........................................................ 38
vi | D A F T A R T A B E L
KOMPETENSI ISI KURIKULUM 2013
KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR
KOMPETENSI INTI 4
KOMPETENSI INTI 3 (PENGETAHUAN)
(KETERAMPILAN)
3. Memahami, menerapkan, dan 4. Mengolah, menalar, dan menyaji
menganalisis pengetahuan faktual, dalam ranah konkret dan ranah
konseptual, prosedural, dan metakognitif abstrak terkait dengan
berdasarkan rasa ingin tahunya tentang pengembangan dari yang
ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dipelajarinya di sekolah secara
dan humaniora dengan wawasan mandiri, bertindak secara efektif
kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan kreatif, serta mampu
dan peradaban terkait penyebab fenomena menggunakan metoda sesuai
dan kejadian, serta menerapkan kaidah keilmuan
pengetahuan prosedural pada bidang kajian
yang spesifik sesuai dengan bakat dan
minatnya untuk memecahkan
masalah
3.7 Menganalisis hubungan antara struktur 4.7 Menyajikan laporan hasil uji zat
jaringan penyusun organ pada sistem makanan yang terkandung dalam
pencernaan dalam kaitannya dengan berbagai jenis bahan makanan
nutrisi, bioproses dan gangguan fungsi dikaitkan dengan kebutuhan
yang dapat terjadi pada sistem pencernaan energi setiap individu serta
manusia teknologi pengolahan pangan dan
keamanan pangan
vii | K O M P E T E N S I K U R I K U L U M
PETA KONSEP
Protein
Saluran Pencernaan Rongga Mulut
1. Tujuh Kelompok
Bahan pokok Lemak
makanan 1. Rongga mulut 1. Gigi Seri
2. Nilai gizi dan 2. Esofagus 2. Gigi Taring
ktiteria makanan a. Asam lemak 3. Lambung 3. Geraham Muka
bermutu jenuh 4. Usus halus 4. Geraham Belakang
3. Usaha Perbaikan b. Asam lemak 5. Usus besar
Gizi tak jenuh
6. Anus Lambung
4. Status Gizi
5. Kebutuhan Vitamin dan
Energi dan Mineral Kelenjar Pencernaan
Jumlah Makanan Terdiri dari 4 ruang :
6. BMR dan RME 1. Rumen
Air Kelainan pada sistem 2. Retikulum
7. Variasi dan
pencernaan makanan 3. Omasum
Komposisi
Makanan Zat makanan 4. Abomasum
tambahan 1. Malaabsorbsi
2. Malanutrisi Usus Halus dan Usus
Zat Warna 3. Keracunan makanan Besar
Zat Penyedap 4. Sembelit
Zat Pemanis 5. dll
Zat Pengharum
Langkah Kerja :
a. Cermatilah pertanyaan dibawah ini !
b. Kerjakanlah soal di bawah ini sesuai dengan pemahaman kalian dan secara
individu (Tahap Think)
Think
1. Apakah setiap manusia memiliki kebutuhan nutrisi yang sama?
Jelaskan faktor- faktor yang mempengaruhinya!
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
2. Hitunglah kebutuhan kalori harian seorang wanita (pelajar) yang
masih berusia 17 tahun dengan berat badan 47 kg, tinggi badan 160
cm!
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
3. Bagaimanakah hubungan junk food dengan komposisi makanan sehat, bergizi, dan
seimbang bagi kesehatan ?
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
GOOD LUCK
2|P R E - TES T PA RT 1
SISTEM PENCERNAAN PART 1
PENDAHULUAN
Makhluk hidup seluruhnya membutuhkan makanan untuk bertahan hidup, tak
terkecuali manusia. Makanan sangat dibutuhkan oleh makhluk hidup karena dari situlah
diperoleh energi. Energi tersebut digunakan untuk melakukan berbagai aktivitas seharihari.
Oleh karena itu, makanan yang kita makan haruslah makanan yang mengandung zat gizi yang
cukup atau sesuai dengan kebutuhan energi kita.
Apakah kamu sudah tahu apa saja makanan yang kita perlukan? Seringkali kita tidak
memperhatikan kandungan makanan yang kita makan, padahal kandungan tersebut sangat
penting bagi tubuh. Bagaimana proses pencernaan yang ada dalam tubuh kita? Mari kita ikuti
pembahasan berikut untuk mengetahui jawaban dari pertanyaan-pertanyaan tersebut.
Makanan berisi zat – zat gizi yang memberikan tubuh energi untuk bergerak dan bahan
pembangun untuk pertumbuhan. Kita semua membutuhkan berbagai macam zat gizi agar tetap
bugar dan sehat. Makanan yang beragam ini disebut diet berimbang. Tanpa asupan gizi yang
a. Penghasil bahan bakar atau sumber energi (karbohidrat, lemak, dan protein).
b. Bahan pembangun tubuh dan menggantikan sel-sel tubuh yang rusak (protein dan
mineral).
c. Pengatur proses yang terjadi dalam tubuh dan sebagai pelindung tubuh terhadap
berbagai macam penyakit (protein, vitamin, dan mineral).
Tubuh manusia membutuhkan zat makanan dalam jumlah yang berbeda. Ada yang
dibutuhkan dalam jumlah banyak (makronutrien), yaitu karbohidrat, protein, lemak, dan air.
Ada pula yang dibutuhkan dalam jumlah sedikit, (mikronutrien) misalnya vitamin dan mineral.
1. MENU SEIMBANG
Indonesia mempunyai slogan susunan makanan sehat, bergizi, dan seimbang (menu
seimbang) yaitu Empat Sehat Lima Sempurna. Hidangan empat sehat berupa nasi, sayur,
lauk, dan buah, telah memenuhi tuntutan kesehatan karena mengandung zat makanan yang
kan tubuh, yaitu karbohidrat, lemak, pro- tein, vitamin, mineral, dan air. Untuk
menyempurnakan hidangan tersebut, dapat ditambah dengan susu sehingga menjadi lima
sempurna. Rumusan menu empat sehat lima sempurna adalah sebagai berikut :
a. Nasi
Nasi merupakan makanan pokok bagi penduduk di hampir semua wilayah
Indonesia. Nasi berasal dari padi. Nasi dapat juga diganti dengan sumber karbohidrat
lainnya, misalnya sorgum, ubi, jagung, sagu, singkong, kentang, talas, gandum, dan
garut.
b. Sayur
Tiap daerah mempunyai nama khas hidangan sayur yang diramu dan dimasak dari
berbagai macam bahan dan bumbu (rempah-rempah). Misalnya sayur bobor, sayur
asam, gudeg, oseng-oseng, dan lain- lain. Bahan sayur antara lain kol, wortel, sawi,
tomat, kangkung, daun singkong, kapri, kara, buncis, labu kuning, kacang panjang,
daun pepaya, dan nangka muda.
sumber protein nabati, sumber vita- diharapkan dapat memperbaiki nilai gizi
min A, dan mineral. Misalnya taoge, makanan rakyat Indonesia. Nilai gizi
tahu, tempe, tauco, kecap, dan susu suatu makanan ditentukan berdasarkan
Kelompok Sayur Kelompok Buah Kacang - Kacangan e. warna, rasa, dan baunya membang-
kitkan selera makan.
Gambar 1. Tujuh bahan pokok makanan sehat.
Makanan berisi zat-zat gizi yang memberikan tubuh energi untuk bergerak dan bahan
pembangun untuk pertumbuhan. Kita semua membutuhkan berbagai macam zat gizi agar
tetap bugar dan sehat. Makanan yang beragam ini disebut diet berimbang. Tanpa asupan gizi
yang cukup maka kemungkinan besar kita mudah terkena penyakit, misalnya penyakit yang
menyerang pencernaan.
a. Penghasil bahan bakar atau sumber energi (karbohidrat, lemak, dan protein).
b. Bahan pembangun tubuh dan menggantikan sel-sel tubuh yang rusak (protein dan
mineral).
c. Pengatur proses yang terjadi dalam tubuh dan sebagai pelindung tubuh terhadap
berbagai macam penyakit (protein, vitamin, dan mineral).
Tubuh manusia membutuhkan zat makanan dalam jumlah yang berbeda. Ada yang
dibutuhkan dalam jumlah banyak (makronutrien), yaitu karbohidrat, protein, lemak, dan air.
Ada pula yang dibutuhkan dalam jumlah sedikit, (mikronutrien) misalnya vitamin dan
mineral.
1. Karbohidrat
Karbohidrat merupakan sumber kalori utama bagi tubuh kita karena 80% dari
kalori yang diperlukan tubuh berasal dari karbohidrat. Sebagai penghasil energi setiap
satu gram karbohidrat menghasilkan 4,1 kalori. Karbohidrat tersusun atas unsur-unsur
karbon (C), hidrogen (H), dan oksigen (O). Sumber utama karbohidrat adalah beras,
jagung, sagu, gandum, singkong, ubi, kentang, talas, dan gula.
Karbohidrat dapat dikelompokkan menjadi 3 macam, yaitu:
a. Monosakarida, adalah karbohidrat yang terdiri atas satu molekul gula dan
merupakan karbohidrat yang paling sederhana. Contoh: glukosa dan fruktosa.
b. Disakarida, adalah karbohidrat yang terdiri atas dua molekul gula atau terdiri atas
dua unit monosakarida. Contoh: sukrosa/gula putih (gabungan glukosa dan
Karbohidrat yang diserap oleh tubuh manusia berbentuk monosakarida. Salah satu
monosakarida adalah glukosa. Di dalam hati, sebagian glukosa diubah menjadi glikogen
untuk disimpan.
Fungsi karbohidrat:
1. Sumber energi.
2. Menjaga keseimbangan asam basa di dalam tubuh.
3. Berperan penting dalam proses metabolisme di dalam tubuh.
4. Pembentuk struktur sel dengan mengikat protein dan lemak.
2. Protein
Protein tersusun dari unsur-unsur karbon (C), hidrogen (H), oksigen (O), dan
nitrogen (N). Beberapa protein tertentu selain mengandung unsurunsur tersebut juga
mengandung unsur belerang (S) dan fosfor (P). Protein dibentuk oleh berbagai macam
asam amino (esensial dan nonesensial). Asam amino yang dibutuhkan tubuh ada 20
macam. Asam amino esensial adalah asam amino yang tidak dapat dibentuk oleh
tubuh, jadi harus didatangkan dari luar. Misalnya: leusin, lisin, metionin, fenilalanin,
dan sebagainya. Asam amino nonesensial adalah asam amino yang dapat dibuat
sendiri oleh tubuh.
pertumbuhan dan kondisi orang tersebut. (O). Komponen lemak adalah asam
Faktor yang memengaruhi kebutuhan protein lemak dan gliserol. Setiap satu gram
antara lain usia, berat badan, jenis kelamin, lemak menghasilkan 9,3 kalori.
kondisi tubuh, dan penyakit. Jika kebutuhan Kebutuhan lemak untuk orang dewasa
dibuang melalui ginjal dalam bentuk urea. Lemak yang kita makan bisa
berasal dari hewan disebut lemak hewani
Fungsi protein:
atau tumbuhan disebut lemak nabati.
a. Bahan pembangun sel-sel dalam Bahan makanan yang mengandung
jaringan tubuh. lemak hewan antara lain daging, telur,
b. Mengganti atau memperbaiki sel-sel susu, ikan, keju, dan mentega. Bahan
dalam jaringan tubuh yang rusak. makanan yang mengandung lemak
c. Penghasil energi. nabati antara lain kelapa, kemiri,
alpukat, durian, biji bunga matahari,
6. Air
Air terdapat dalam jumlah besar pada tubuh manusia, meskipun air bukan zat gizi.
Sekitar 60 – 70% berat tubuh kita adalah air. Fungsi air bagi tubuh adalah sebagai berikut:
a. Sebagai pelarut reaksi kimia yang terjadi di dalam tubuh.
b. Sebagai pelarut zat-zat sisa yang keluar dari tubuh dalam bentuk larutan.
c. Sebagai pengangkut hasil metabolisme ke seluruh tubuh (air merupakan bagian
terbesar yang menyusun darah).
d. Mempertahankan suhu tubuh (37 °C).
Air dapat diperoleh tubuh baik secara langsung maupun tidak langsung. Secara
langsung air diperoleh dari air minum, sedangkan secara tidak langsung dari makanan
yang kita makan. Seorang dewasa memerlukan air sekitar 2 liter per hari.
Langkah Kerja :
Problem
Kebiasaan Sarapan Berhubungan dengan Konsentrasi Belajar Pada Siswa
SDN Sukoharjo 1 Kota Malang
Banyak anak usia sekolah yang tidak sarapan, padahal sarapan bermanfaat
untuk menunjang konsentrasi belajar anak sehingga dapat meningkatkan prestasi
belajar. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan sarapan dengan
konsentrasi belajar pada siswa di SDN Sukoharjo I Kota Malang. Jenis penelitian ini
merupakan observasional analitik dengan rancangan cross sectional yang dilakukan
pada 43 siswa kelas V yang dipilih secara acak menggunakan teknik simple random
sampling. Instrumen berupa kuesioner food recall 2 × 24 jam digunakan untuk
memperoleh data kebiasaan sarapan. Tingkat konsentrasi didapatkan dengan
menggunakan alat ukur Clerical Speed And Accuracy Test. Analisis hubungan antar
variabel menggunakan uji Korelasi Spearman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
sepertiga responden terbiasa melakukan sekedar sarapan (37,2%). Tingkat
kecukupan energi, karbohidrat, protein dan lemak yang terkategori inadekuat.
Sebanyak 25,3% siswa mempunyai tingkat konsentrasi belajar baik (23,3%) dan baik
sekali (46,5%). Meskipun demikian, terdapat beberapa siswa yang memiliki tingkat
konsentrasi belajar masih kurang sekali. Penelitian ini menunjukkan adanya
hubungan yang bermakna antara kebiasaan sarapan dengan tingkat konsentrasi
belajar (p = 0,001). Proporsi siswa yang mempunyai tingkat konsentrasi yang baik
19 | A N A L I S I S P E R M A S A L A H A N P A R T - 1
lebih tinggi pada mereka yang memiliki kebiasaan sarapan yang sehat dibandingkan
dengan yang sekedar sarapan dan tidak sarapan. Kesadaran siswa terhadap
pentingnya sarapan perlu digalakkan melalui mata pelajaran pendidikan jasmani oleh
guru. Jadi dari artikel tersebut bagaimana dampak seseorang jika tidak terbiasa
mengkonsumsi makanan di pagi hari (sarapan)? Dan menu apa makan apa saja yang
harusnya kita konsumsi yang sesuai anjuran?
(Sumber: Verdiana, Lidia dan Lailatul Muniroh. 2017. Kebiasaan Sarapan Berhubungan dengan
Konsentrasi Belajar Pada Siswa SDN Sukoharjo 1 Kota Malang. Media Gizi Indonesia, Vol. 12 (1):
14-20.)
Pair
Analislah dengan pasangan kelompok masing – masing dan tulislah pertanyaan
masalah yang ada di dalam artikel tersebut!
Share
Tulislah jawaban sesuai dengan permasalahan yang sesuai anda diskusikan di atas
pada kolom di bawah ini!
GOOD LUCK
20 | A N A L I S I S P E R M A S A L A H A N P A R T - 1
PRE-TEST SISTEM PENCERNAAN PART-2
Langkah Kerja :
a. Cermatilah pertanyaan dibawah ini !
b. Kerjakanlah soal di bawah ini sesuai dengan pemahaman kalian dan secara
individu (Tahap Think)
Think
1. Apa yang kamu ketahui tentang pencernaan mekanik dan pencernaan
kimiawi?Jelaskan!
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
2. Makanan yang setelah di proses oleh lambung akan menjadi kim (bubur)
kemudian akan masuk ke dalam organ usus halus dan usus besar. Jabarkanlah
tahapan – tahapan atau proses apa saja yang akan terjadi di dalam organ usus
halus dan usus besar pada sistem pencernaan secara rinci!
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
21 | P R E - T E S T P A R T 2
Pada gambar sebelah kiri adalah bagian lambung pada hewan ruminansia
sedangkan pada gambar sebelah kiri adalah lambung pada manusia. Sebutkan dan
jelaskan bagian lambung pada hewan ruminansia! Serta bandingkan bagaimana
proses pencernaan makanan pada lambung hewan ruminansia dengan lambung
manusia?
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
4. Sistem pencernaan terdiri atas organ dan kelenjar pencernaan. Manakah yang
termasuk ke dalam kelenjar pencernaan? Jelaskan!
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
GOOD LUCK
22 | P R E - T E S T P A R T 2
SISTEM PENCERNAAN PART 2
1. Pencernaan mekanik, adalah proses pengubahan makanan dari bentuk kasar menjadi
bentuk kecil atau halus. Proses ini dilakukan dengan menggunakan gigi di dalam mulut.
2. Pencernaan kimiawi, adalah proses perubahan makanan dari zat yang kompleks menjadi
zat-zat yang lebih sederhana dengan enzim, yang terjadi mulai dari mulut, lambung, dan
usus. Enzim adalah zat kimia yang dihasilkan oleh tubuh yang berfungsi mempercepat
reaksi-reaksi kimia dalam tubuh.
Makanan yang kita makan pertama masuk ke mulut yang kemudian menjadi halus
karena telah dikunyah dengan geligi kita dan dibantu oleh kelenjar ludah. Setelah halus
barulah dapat kita telan dengan cepat melalui bagian bawah tekak dan kerongkongan.
a. Gigi
Pada manusia, gigi berfungsi sebagai alat pencernaan mekanis. Di sini, gigi
membantu memecah makanan menjadi potongan-potongan yang lebih kecil. Hal ini
akan membantu enzim-enzim pencernaan agar dapat mencerna makanan lebih efisien
dan cepat. Selama pertumbuhan dan perkembangan, gigi manusia mengalami
perubahan, mulai dari gigi susu dan gigi tetap (permanen). Gigi pertama pada bayi
dimulai saat usia 6 bulan. Gigi pertama ini disebut gigi susu (dens lakteus). Lihat
Gambar 6.2 a. Pada anak berusia 6 tahun, gigi berjumlah 20, dengan susunan sebagai
berikut.
1) Gigi seri (dens insisivus), berjumlah 8 buah, berfungsi memotong makanan.
2) Gigi taring (dens caninus), berjumlah 4 buah, berfungsi merobek makanan.
3) Gigi geraham kecil (dens premolare), berjumlah 8 buah, berfungsi mengunyah
makanan.
Ketika usia anak berkisar antara 6 tahun hingga 14 tahun, gigi susu mulai
tanggal dan kemudian digantikan oleh gigi permanen (Gambar 6. b). Gigi permanen
berjumlah 32 buah, yang berarti ada penambahan geraham besar yang berjumlah 12
buah. Perhatikanlah rumus gigi berikut ini.
Perhatikan Gambar 8 di atas. Setiap gigi tertanam dalam rahang dan dilindungi
oleh gusi. Struktur luar gigi terdiri atas bagian-bagian berikut.
1) Email (glazur atau enamel) merupakan bagian terluar gigi. Email merupakan
struktur terkeras dari tubuh, mengandung 97% kalsium dan 3% bahan organik.
2) Tulang gigi (dentin), berada di sebelah dalam email, tersusun atas zat dentin.
3) Sumsum gigi (pulpa), merupakan bagian yang paling dalam. Di pulpa terdapat
kapiler, arteri, vena, dan saraf.
4) Semen merupakan pelapis bagian dentin yang masuk ke rahang.
Keterangan :
1. Glandula parotis merupakan
kelenjar ludah di dekat telinga,
menyekresikan ludah yang me-
ngandung enzim ptialin (amilase).
2. Glandula submaksilaris merupakan
Gambar 9. Peta Rasa pada Lidah. kelenjar ludah di samping rahang
atas, menyekresikan ludah yang
mengandung air dan lendir.
3. Glandula submandibularis meru-
pakan kelenjar ludah di bawah
lidah, menyekresikan ludah yang
mengandung air dan lendir.
2. Kerongkongan (Esofagus)
Kerongkongan merupakan saluran panjang (± 25 cm) yang tipis sebagai jalan bolus
dari mulut menuju ke lambung. Fungsi kerongkongan ini sebagai jalan bolus dari mulut
menuju lambung.
Bagian dalam kerongkongan senantiasa basah oleh cairan yang dihasilkan oleh
kelenjar-kelenjar yang terdapat pada dinding kerongkongan untuk menjaga agar bolus
menjadi basah dan licin. Keadaan ini akan mempermudah bolus bergerak melalui
kerongkongan menuju ke lambung. Bergeraknya bolus dari mulut ke lambung melalui
kerongkongan disebabkan adanya gerak peristaltik pada otot dinding kerongkongan. Gerak
peristaltik dapat terjadi karena adanya kontraksi otot secara bergantian pada lapisan otot
yang tersusun secara memanjang dan melingkar. Proses gerak bolus di dalam kerongkongan
menuju lambung dapat diamati pada Gambar 12 berikut.
Gambar 12. Proses gerak bolus secara peristaltik dari kerongkongan menuju lambung.
3. Lambung
Lambung merupakan saluran pencernaan yang berbentuk seperti kantung, terletak di
bawah sekat rongga badan. Dengan mengamati Gambar 12, Anda dapat mengetahui bahwa
lambung terdiri atas tiga bagian sebagai berikut.
a. Bagian atas disebut kardiak, merupakan bagian yang berbatasan dengan esofagus.
b. Bagian tengah disebut fundus, merupakan bagian badan atau tengah lambung.
c. Bagian bawah disebut pilorus, yang berbatasan dengan usus halus.
Daerah perbatasan antara lambung dan kerongkongan terdapat otot sfinkter kardiak
yang secara refleks akan terbuka bila ada bolus masuk. Sementara itu, di bagian pilorus terdapat
otot yang disebut sfinkter pilorus. Otot-otot lambung ini dapat berkontraksi seperti halnya
otot-otot kerongkongan. Apabila otototot ini berkontraksi, otot-otot tersebut menekan,
meremas, dan mencampur bolus-bolus tersebut menjadi kimus (chyme). Lihat Gambar 14.
4. Usus Halus
Usus halus merupakan saluran berkelok-kelok yang panjangnya sekitar 6–8 meter,
lebar 25 mm dengan banyak lipatan yang disebut vili atau jonjot-jonjot usus. Vili ini berfungsi
memperluas permukaan usus halus yang berpengaruh terhadap proses penyerapan makanan.
Usus halus terbagi menjadi tiga bagian seperti berikut:
a. duodenum (usus 12 jari), panjangnya ± 25 cm.
b. jejunum (usus kosong), panjangnya ± 7 m.
c. ileum (usus penyerapan), panjangnya ± 1 m.
Simaklah Gambar 15 berikut, agar Anda lebih mengenal struktur usus halus.
b) Getah Pankreas
Getah pankreas dihasilkan di dalam organ pankreas. Pankreas ini berperan sebagai
kelenjar eksokrin yang menghasilkan getah pankreas ke dalam saluran pencernaan dan
sebagai kelenjar endokrin yang menghasilkan hormon insulin. Hormon ini dikeluarkan
oleh sel-sel berbentuk pulaupulau yang disebut pulau-pulau langerhans. Insulin ini
berfungsi menjaga gula darah agar tetap normal dan mencegah diabetes melitus.
Getah pankreas ini dari pankreas mengalir melalui saluran pankreas masuk ke usus
halus. Dalam pankreas terdapat tiga macam enzim, yaitu lipase yang membantu dalam
pemecahan lemak, tripsin membantu dalam pemecahan protein, dan amilase membantu
dalam pemecahan pati.
c) Getah Usus
Pada dinding usus halus banyak terdapat kelenjar yang mampu menghasilkan getah
usus. Getah usus mengandung enzim-enzim seperti berikut.
1) Sukrase, berfungsi membantu mempercepat proses pemecahan sukrosa menjadi
glukosa dan fruktosa.
2) Maltase, berfungsi membantu mempercepat proses pemecahan maltosa menjadi dua
molekul glukosa.
3) Laktase, berfungsi membantu mempercepat proses pemecahan laktosa menjadi
glukosa dan galaktosa.
4) Enzim peptidase, berfungsi membantu mempercepat proses pemecahan peptida
menjadi asam amino.
Monosakarida, asam amino, asam lemak, dan gliserol hasil pencernaan terakhir di
usus halus mulai diabsorpsi atau diserap melalui dinding usus halus terutama di bagian
jejunum dan ileum. Selain itu vitamin dan mineral juga diserap. Vitamin-vitamin yang
larut dalam lemak, penyerapannya bersama dengan pelarutnya, sedangkan vitamin yang
larut dalam air penyerapannya dilakukan oleh jonjot usus.
Proses penyerapan di usus halus ini dilakukan oleh villi (jonjot-jonjot usus). Di
dalam villi ini terdapat pembuluh darah, pembuluh kil (limfa), dan sel goblet. Di sini asam
amino dan glukosa diserap dan diangkut oleh darah menuju hati melalui sistem vena porta
hepatikus, sedangkan asam lemak bereaksi terlebih dahulu dengan garam empedu
membentuk emulsi lemak. Emulsi lemak bersama gliserol diserap ke dalam villi.
Selanjutnya di dalam villi, asam lemak dilepaskan, kemudian asam lemak mengikat
gliserin dan membentuk lemak kembali. Lemak yang terbentuk masuk ke tengah villi,
yaitu ke dalam pembuluh kil (limfa).
Melalui pembuluh kil, emulsi lemak menuju vena sedangkan garam empedu masuk
ke dalam darah menuju hati dan dibentuk lagi menjadi empedu. Bahan-bahan yang tidak
dapat diserap di usus halus akan didorong menuju usus besar (kolon).
5. Usus Besar
Usus besar atau kolon memiliki
panjang ± 1 meter dan terdiri atas kolon
ascendens, kolon transversum, dan
kolon descendens. Di antara
intestinum tenue (usus halus) dan
intestinum crassum (usus besar)
terdapat sekum (usus buntu). Pada
ujung sekum terdapat tonjolan kecil
yang disebut appendiks (umbai
cacing) yang berisi massa sel darah
putih yang berperan dalam imunitas.
2. Kerongkongan (Esofagus)
Esofagus merupakan saluran penghubung antara rongga mulut dengan
lambung. Di sini tidak terjadi proses pencernaan. Esofagus pada sapi sangat pendek dan
lebar, serta lebih mampu membesar (berdilatasi). Esofagus berdinding tipis dan
panjangnya bervariasi, diperkirakan sekitar 5 cm.
3. Lambung
Lambung mempunyai peranan penting untuk menyimpan makanan sementara
yang akan dikunyah kembali (kedua kali). Selain itu, pada lambung juga terjadi proses
pembusukan dan peragian.
Lambung Ruminansia terdiri atas empat ruangan (perhatikan Gambar 6.24),
yaitu:
a. Rumen
Rumen berfungsi sebagai gudang sementara bagi makanan yang ditelan.
Setelah rumen cukup terisi makanan, sapi beristirahat. Di dalam rumen terdapat
populasi bakteri dan Protozoa. Mikroorganisme tersebut menghasilkan enzim yang
menguraikan polisakarida, misalnya enzim: hidrolase, amilase, oligosakharase,
glikosidase, dan enzim selulase yang berfungsi untuk menguraikan selulosa. Selain
itu juga terdapat enzim yang menguraikan protein, yaitu enzim proteolitik; dan
enzim pencerna lemak.
b. Retikulum
Di dalam retikulum makanan diaduk-aduk kemudian dicampur dengan
enzim yang dihasilkan oleh bakteri yang ada, hingga akhirnya menjadi gumpalan-
gumpalan yang masih kasar (bolus). Pengadukan dilakukan oleh kontraksi otot
dinding retikulum. Kemudian, gumpalan makanan tersebut didorong kembali ke
mulut untuk dikunyah lebih sempurna (dimamah kedua kali), sambil beristirahat.
Setelah itu, gumpalan makanan ditelan lagi masuk ke omasum melewati rumen dan
retikulum.
Pada anak sapi yang masih menyusu induknya, rumen, retikulum, dan omasum
masih kecil serta belum berfungsi. Saluran lipatan tertutup oleh gerakan refleks
sehingga air susu yang diisap dari puting susu induknya langsung masuk ke abomasum.
Pada kelinci, marmot, dan kuda, fermentasi selulosa terjadi di dalam sekum.
Sekum (usus buntu) adalah kantong (bagian usus besar) yang berada di antara
pertemuan usus halus dengan usus besar dan umbai cacing. Di dalam sekum banyak
bakteri selulolitik. Selain itu, pada hewan-hewan tersebut hanya terjadi pengunyahan
satu kali, sehingga feses yang dikeluarkan lebih kasar dan berserat daripada feses sapi
(yang mengalami pengunyahan selulosa dua kali).
Langkah Kerja :
Problem
Gambaran Histopatologi Rumen dan Retikulum Sapi Bali Akibat Adanya
Benda Asing
41 | A N A L I S I S P E R M A S A L A H A N P A R T - 2
retikulum tersebut terinfeksi karena adanya benda asing yang tertelan oleh sapi,
bagaimana fungsi organ tersebut? Jelaskan!
(Sumber: Depari, Eldarya Envisari, Annas Farhani, I Wayan Batan, dan I Made Kardena. 2017.
Gambaran Histopatologi Rumen dan Retikulum Sapi Bali Akibat Adanya Benda Asing. Jurnal Sain
Veteriner. Vol. 35 (1): 35-41. ISBN: 2407-3733.
Pair
Analislah dengan pasangan kelompok masing – masing dan tulislah pertanyaan
masalah yang ada di dalam artikel tersebut!
Share
Tulislah jawaban sesuai dengan permasalahan yang sesuai anda diskusikan di atas
pada kolom di bawah ini!
GOOD LUCK
42 | A N A L I S I S P E R M A S A L A H A N P A R T - 2
PRE-TEST SISTEM PENCERNAAN PART-3
Langkah Kerja :
a. Cermatilah pertanyaan dibawah ini !
b. Kerjakanlah soal di bawah ini sesuai dengan pemahaman kalian dan secara
individu (Tahap Think)
Think
1. Seseorang yang menderita penyakit maag disarankan tidak mengonsumsi buah-
buahan yang berasa asam. Menurut kalian, makanan apa saja yang tepat
dikonsumsi oleh penderita maag? Jelaskan alasan kalian!
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
2. Bagaimana cara pemberian pertolongan pertama pada penderita diare?
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
3. Mengapa seseorang dapat mengalami konstipasi (sembelit)? Bagaimana mengatasinya?
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
GOOD LUCK
43 | P R E - T E S T P A R T 3
SISTEM PENCERNAAN PART 3
2. Konstipasi/ Sembelit
Gangguan ini berarti lambatnya pergerakan feses melalui usus besar dan sering dihubungkan
dengan jumlah feses yang kering dan keras pada kolon yang menumpuk karena lamanya waktu
penyerapan cairan. Penyebab konstipasi adalah kebiasaan buang air yang tidak teratur dan
kurangnya minum air putih juga makan makanan yang berserat.
3. Xerostomia
Langkah Kerja :
Problem
Hubungan Pemberian Makanan Tambahan Usia Dini dengan Kejadian
Gangguan Sistem Pencernaan Pada Bayi Usia 0-6 Bulan di Puskesmas Bangsri I
Kecamatan Bangsri Kabupaten Jepara
Masalah kesehatan yang sering ditemukan pada anak usia 0-6 bulan salah
satunya adalah gangguan sistem pencernaan yang disebabkan karena pemberian
makanan tambahan yang belum sesuai seperti susu formula maupun Makanan
Pendamping Air Susu Ibu (MPASI) lainnya yang diberikan terlalu dini. Tujuan
penelitian adalah untuk mengetahui hubungan pemberian makanan tambahan usia
dini dengan kejadian gangguan sistem pencernaan khususnya diare, muntah dan
konstipasi pada bayi usia 0-6 bulan. Jenis penelitian yang digunakan adalah non-
eksperimental observasional bersifat studi korelasi dengan desain penelitian case
control (studi kasus). Uji univariat pada variabel kasus didapatkan sebagian besar
praktik pemberian makanan tambahan usia dini kategori diberikan sebanyak 48
(80%) dan pada variabel kontrol tidak diberikan sebanyak 47 (78.3%). Hasil
gangguan sistem pencernaan didapatkan 10 orang (16.7%) dengan kategori sehat,
diare 18 (30%), muntah 22 (36.6%) dan konstipasi 10 (16.7%). Hasil uji bivariat
dengan uji chi square menghasilkan nilai p value = 0.000 dan nilai X 2 hitung =
47 | A N A L I S I S P E R M A S A L A H A N P A R T - 3
48.889. dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa ada hubungan yang signifikan
antara pemberian makanan tambahan usia dini dengan kejadian gangguan sistem
pencernaan diare, muntah dan konstipasi pada bayi usia 0-6 bulan.Untuk itu
diperlukan perbaikan gizi bayi melalui pemberian ASI saja untuk anak usia 0-6
bulan. Dari permasalahan tersebut, bagaimana dampak balita jika diberi MPASI
sebelum pada waktunya? Dan jika dampaknya negative, bagaimana hal itu bisa
terjadi sehingga balita bisa terkena gangguan sistem pencernaan terutama diare ?
(Sumber: Winarsih, Biyanti Dwi dan Zumrotun. 2012. Hubungan Pemberian Makanan Tambahan
Usia Dini dengan Kejadian Gangguan Sistem Pencernaan Pada Bayi Usia 0-6 Bulan di Puskesmas
Bangsri I Kecamatan Bangsri Kabupaten Jepara. Jurnal Keperawatan dan Kesehatan Masyarakat.
Vol. 1 (1): 25-38. ISBN: 2252-8865.)
Pair
Analislah dengan pasangan kelompok masing – masing dan tulislah pertanyaan
masalah yang ada di dalam artikel tersebut!
Share
Tulislah jawaban sesuai dengan permasalahan yang sesuai anda diskusikan di atas
pada kolom di bawah ini!
48 | A N A L I S I S P E R M A S A L A H A N P A R T - 3
GOOD LUCK
49 | A N A L I S I S P E R M A S A L A H A N P A R T - 3
DAFTAR PUSTAKA
Depari, Eldarya Envisari, Annas Farhani, I Wayan Batan, dan I Made Kardena. 2017.
Gambaran Histopatologi Rumen dan Retikulum Sapi Bali Akibat Adanya Benda
Asing. Jurnal Sain Veteriner. Vol. 35 (1): 35-41. ISBN: 2407-3733
Diastuti, Renni. 2009. Biologi untuk Kelas SMA/MA Kelas XI. Jakarta: Departemen
Pendidikan Nasional.
Pratiwi, D. A., Sri Maryati, Srikini, Suharno, Bambang S. 2007. Biologi untuk SMA Kelas
XI. Jakarta: Erlangga.
Purnomo, Sudjino, Trijoko, dan Suwarno Hadisusanto. 2009. Biologi untuk SMA kelas XI.
Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.
Tirtawinata, Tien Ch. 2006. Makanan dalam Perspektif Al Quran dan Ilmu Gizi. Jakarta:
Balai penerbit FKUI
Verdiana, Lidia dan Lailatul Muniroh. 2017. Kebiasaan Sarapan Berhubungan dengan
Konsentrasi Belajar Pada Siswa SDN Sukoharjo 1 Kota Malang. Media Gizi
Indonesia, Vol. 12 (1): 14-20.
Winarsih, Biyanti Dwi dan Zumrotun. 2012. Hubungan Pemberian Makanan Tambahan
Usia Dini dengan Kejadian Gangguan Sistem Pencernaan Pada Bayi Usia 0-6 Bulan
di Puskesmas Bangsri I Kecamatan Bangsri Kabupaten Jepara. Jurnal Keperawatan
dan Kesehatan Masyarakat. Vol. 1 (1): 25-38. ISBN: 2252-8865
50 | DAFTAR PUSTAKA