Anda di halaman 1dari 2

Asuhan Keperawatan Anak dengan Masalah Kelainan Jantung Kongenital

Pengkajian Keperawatan

Pada pengkajian dapat ditemukan tanda-tanda serius yang terjadi selama masa bayi, dapat
berupa sianosis, tidak mau makan, sesak napas, nadi kecil, atau sering terjadi infeksi traktus
respiratorius atau keringat berlebihan. Dapat juga terjadi keluhan berdebar-debar dan
pertumbuhan terganggu. Pada bayi dengan sianosis karena hipoksemia mengakibaatkan
kejang- kejang, misalnya pada anak denghan tetralogi Fallot, dan ventrikel tunggal. Hal ini
terjadi karena sianosis yangh berat dapat menyebabkan hipoksia otak. Apabila sianosisnya
berat, akan terjadi polistemia dan tampak pada angka hematokrit yang tinggi. Terjadinya
polistemia mempermudah timbulnya embolus atau tombus, dan bila hal ini terjadi di otak
akan menimbulkan keluhan neorologis bearat sampai terjadinya absses otak, bilza trombus
tersebut terinfeksi. Gejala lain yang jarang dijumpai adalah palpitasi, sakit dada pada waktu
bekerja, pingsan, dan terdapat riwayat kematian mendadak pada saudara-saudaranya.
Meskipun jarang, kadang-kadang terjadi sianosis ringan. Riwayat kapan dilihatnya sianosis
sangat perlu perlu diperhatikan dan dilacak; kapan terjadinya seranagan hipoksia, tingkat
kemampuan kerja penderita dan riwayat adanya gerakan jongkok bila anak telah berjalan
beberapa menit, sangat berarti dalam melacakdiagnosis kasus tetralogi Fallot. Infeksi paru
yang sering terjadi yang menyebabkan batuk dan riwayat kapan mulai terdengar bising,
sangat membantu diagnosis terjadinya shunt (pintas) dan kiri ke kanan. Riwayat kapan
terjadinya gagal jantung, sangat membantu dalam menegakkan tingkat keparahan penyakit
jantung kongenital. Terdengarnya bising yang keras saat lahir biasanya akibat terjadinya
stenosis pulmonal atau aorta, sedang bising yang ditimbulkan akibat hubungan dari kiri ke
kanan, misalnya pad cacat sekat ventrikel, biasanya terdengar sesudah bayi berusia sekitar 6
minggu. Hal ini disebabkan karena hubungan dari kiri ke kanan itu baru efektif sesudah
tahanan pada parumenurun sampai angka normal yang biasanya terjadi pada bayi usia 6
minggu. Bayi yang menderitagagal jantung sejak lahir, hanhya merupakan kasus yang jarang
terjadi misalnya pada takikardia supraventrikuler yang persisten, dengan atau tanpa cacat
jantung, pada insufisiensi katup yang berat, dan pada hubungan dari kiri ke kanan yang
sangat besar, misalnya pada VSD besar. Gagal jantung yang mulai terjadi pada usia beberapa
hari, biasanya disebabkan oleh (adanya) stenosis atau atresia aorta dan kortasio aorta yang
berat, sedang gagal jantung yang terjadi sesudah usia beberapa minggu biasanya terjadi
pada cacat sekat ventrikel yang sedang sampai besar, duktus arteriosus paten yang besar,
atau cacat sekat atrium besar. Infeksi rubella ini bila terjadi pada trimester pertama
kehamilan dapat terjadinya cacat jantung pada bayinya yang dikenal sebagai sindrom
rubella yaitu doktus arteriosus paten atau stenosis pulmonalis, tuli dan katarak Obat-obatan
maupun jamu tradisional yang diminum serta kebiasaan merokok dan minum alkohol
selama hamil perlu ditanyakan untuk mencari klemungkinan faktor resiko penyakit jantung
kongenital. Riwayat keluarga tentang adanya penyakit jantung kongenital pada keluarga
baik dengan abnormalitas kromosom misalnya sindrom Down, maupun tidak perlu
diperhatikan.

Anda mungkin juga menyukai