Karena, disebabkan
dalam sudut pandang usaha mikro.
Memang, pemerintah sudah berusaha sebisanya untuk meningkatkan usaha mikro atau usaha kecil
seperti mempermudah proses Kredit Usaha Rakyat. Bantuan-bantuan dana, penyuluhan, serta kerja
sama, pun tidak jarang dilakukan pemerintah dengan pengusaha kecil untuk mengatasi masalah
perekonomian di Indonesia ini. Kendala biasanya datang dari persoalan klasik yang hingga kini masih
terus berlangsung, yakni birokrasi.
Panjangnya jalur birokrasi di negara kita dalam rangka penyaluran bantuan dan penuntasan masalah
ekonomi perekonomian di Indonesia seringkali menimbulkan keengganan para pengusaha kecil
untuk mengambil kesempatan tersebut.
Mereka mengajukan permohonan dana bantuan dengan membawa proposal dari satu meja
birokrasi ke meja yang lain. Tidak jarang pula, di antara mereka menjadi putus asa karena lamanya
proses permohonan dan malasnya menghadapi permainan birokrasi. Inilah salah satu sebab kenapa
masalah perekonomian yang ada di Indonesia sulit diatasi.
Banyak petani belum mengerti potensi lahan yang dimiliki. Hal ini menyebabkan lahan yang
digunakan kurang termanfaatkan dengan baik. Tak jarang petani juga tak dapat mengatasi
permasalahan hama dan penyakit yang ada pada lahan mereka. Akibatnya, pengendalian yang salah
justru membuat kondisi lahan semakin parah.
Bukan hanya masalah di lahan, petani juga dihadapkan dengan pasar yang kian ketat persaingannya.
Tak jarang harga jual dari petani merosot sehingga menyebabkan kerugian yang besar. Belum lagi
masa pandemi covid-19 yang belum usai ini membuat harga produk tidak stabil.
Selain itu, beberapa produk tani bersifat musiman. Artinya, produk hanya mencukupi kebutuhan
pada waktu tertentu saja. Saat hasil panen melimpah, harga produk akan jatuh. Sebaliknya, saat
pasokan terbatas justru akan terjadi lonjakan harga.
Salah satu strategi yang dapat dilakukan adalah penggudangan hasil panen. Namun, hal itu tentu
memerlukan modal yang lebih guna perawatan pasca panen dan pemeliharaan gudang.
c. Permodalan Terbatas
Permodalan sering menjadi masalah umum petani. Terlebih jika petani mengalami gagal panen
karena kendala alam atau serangan hama dan penyakit. Belum lagi jika harga produk sedang anjlok.
Hal ini membuat banyak petani tidak memiliki modal untuk melanjutkan usaha taninya.
MSMB selalu berkomitmen untuk menyejahterakan petani. Mulai dari komitmen ini kami mengajak
petani untuk berkerjasama sebagai mitra. Dengan bergabung sebagai mitra, petani dapat
memperoleh banyak keuntungan. Salah satunya adalah modal usaha.
Melalui kemitraan yang membuka kesempatan bagi setiap orang untuk berinvestasi, kami
membantu petani untuk mendapatkan akses permodalan. Tak hanya itu, menggunakan teknologi
kami, petani bisa budidaya dengan lebih efisien.
Selain itu, petani juga dapat memperoleh pengetahuan lebih mengenai potensi yang dimiliki. Semua
kegiatan petani dikontrol sampai menghasilkan panen yang maksimal. Dengan demikian, petani
dapat meningkatkan produktivitas mereka.
negara menjadi salah satu opsi yang patut untuk dilakukan dengan segera. Untuk itu dibutuhkan
langkah-langkah dan strategi optimalisasi, baik dalam hal kebijakan (policy measures) maupun
Pendapatan negara pada periode 2007 – 2011 mengalami pertumbuhan rata-rata 14,4 persen per
tahun. Pertumbuhan tersebut berasal dari kontribusi penerimaan PNBP yang tumbuh rata-rata
sebesar 11,4 persen per tahun, kontribusi penerimaan perpajakan yang tumbuh rata-rata sebesar
15,5 persen per tahun, dan penerimaan hibah yang tumbuh rata-rata sebesar 32,6 persen per tahun.
Sementara itu, dalam APBN 2013 yang telah disahkan beberapa waktu yang lalu, pendapatan negara
ditargetkan sebesar Rp1.529,7 triliun, yang terdiri atas penerimaan perpajakan sebesar 78,01
persen,
PNBP 21,7 persen, dan penerimaan hibah 0,29 persen. Penetapan target tersebut telah
memperhitungkan asumsi ekonomi makro seperti pertumbuhan ekonomi, inflasi, nilai tukar rupiah
terhadap dolar AS, lifting migas, dan harga minyak, juga dipengaruhi oleh kebijakan pemerintah yang