3
Teknik, Metode dan Program Pemeriksaan
Bab I
Pendahuluan
Sistem perpajakan di Indonesia menganut sistem self assessment, di mana Wajib Pajak
diberi kepercayaan dan tanggung jawab untuk menghitung, memperhitungkan, dan
membayar sendiri pajak yang terutang, dan melaporkan kewajiban tersebut melalui
Surat Pemberitahuan (SPT) kepada Kantor Pelayanan Pajak sesuai dengan jenis
pajak dan batas waktu yang telah ditentukan dalam peraturan perundang-undangan.
Agar pelaksanaan kewajiban perpajakan terwujud dengan baik, tidak hanya
dilaksanakan penyuluhan dan pelayanan perpajakan kepada masyarakat Wajib Pajak,
tetapi juga dilaksanakan tindakan penegakan hukum (law enforcement) melalui
pemeriksaan, penyidikan dan penagihan pajak.
4
Teknik, Metode dan Program Pemeriksaan
5
Teknik, Metode dan Program Pemeriksaan
Bab II
Tahap-tahap Pemeriksaan
Pelaksanaan :
1. Mempelajari seluruh dokumen yang merupakan isi berkas Wajib Pajak
dan berkas data termasuk mencocokan bukti pelunasan pembayaran
pajak.
2. Membuat catatan mengenai hal-hal penting yang perlu dikembangkan
setelah mempelajari berkas Wajib Pajak, berkas data, SPT dan Laporan
Keuangan Wajib Pajak dan menuangkannya ke dalam Kertas Kerja
Pemeriksaan.
Pelaksanaan :
1. Membuat perbandingan Laporan Keuangan tahun yang diperiksa dengan
Laporan Keuangan tahun-tahun sebelumnya minimal untuk 2 (dua)
tahun berturut-turut baik secara vertikal maupun horisontal.
2. Membuat catatan mengenai perkiraan-perkiraan yang berdasarkan hasil
analisis menunjukkan adanya gambaran atau perubahan yang cukup
material. Perkiraan-perkiraan tersebut merupakan perkiraan-perkiraan
yang akan diprioritaskan dan atau dikembangkan pemeriksaannya.
3. Membuat analisis rasio yang dapat meliputi rasio likuiditas, rasio
leverage, rasio aktivitas, dan rasio keuntungan.
Beberapa rasio keuntungan dan rasio aktivitas yang perlu diketahui
antara lain :
Pelaksanaan :
1. Mempelajari dan mengidentifikasi masalah-masalah yang ditemukan
dalam berkas Wajib Pajak atau berkas data, Surat Pemberitahuan, dan
Laporan Keuangan serta masalah-masalah yang ditemukan dari data atau
informasi lainnya.
2. Membuat catatan mengenai masalah-masalah tersebut dan
menuangkannya ke dalam Kertas Kerja Pemeriksaan.
8
Teknik, Metode dan Program Pemeriksaan
Pelaksanaan :
1. Melakukan pengenalan lokasi setempat tanpa sepengetahuan Wajib
Pajak, misalnya dengan bertindak sebagai pembeli.
2. Apabila memungkinkan, lakukan wawancara dengan pegawai Wajib
Pajak maupun penduduk di sekitar lokasi.
3. Membuat catatan mengenai hasil pengenalan lokasi tersebut dan
menuangkannya kedalam Kertas Kerja Pemeriksaan.
9
Teknik, Metode dan Program Pemeriksaan
2. Pemeriksaan Lapangan :
- memeriksa di tempat Wajib Pajak;
- menilai Struktur Pengendalian Intern;
- menyesuaikan cakupan dan program pemeriksaan;
- memeriksa buku, catatan dan dokumen;
- melakukan konfirmasi kepada pihak ketiga (apabila dipandang perlu);
- memberitahukan hasil pemeriksaan kepada Wajib Pajak; dan
- melakukan pembahasan akhir hasil pemeriksaan (Closing Conference)
3. Pengujian
Berdasarkan hasil penilaian sementara terhadap Struktur Pengendalian
Intern, pemeriksa melakukan pengujian mengenai kepatuhan atau
ketaatan dalam mengikuti sistem atau prosedur atau metode atau
peraturan yang telah ditetapkan.
12
Teknik, Metode dan Program Pemeriksaan
Berdasarkan data atau fakta atau informasi yang diperoleh pada waktu
pemeriksaan setempat dan setelah memperhatikan hasil penilaian Struktur
Pengendalian Intern, pemeriksa menelaah dan menyusun kembali cakupan dan
program pemeriksaan yang dibuat pada tahap persiapan pemeriksaan.
Pelaksanaan :
1. Memeriksa buku-buku, catatan-catatan dan dokumen-dokumen dengan
berpedoman pada program pemeriksaan yang telah disusun dan dapat
dilakukan dengan menggunakan metode langsung, yaitu menelusuri
kembali atau mencocokkan angka-angka yang ada dalam pembukuan
dengan dokumen-dokumen pendukungnya dan atau menggunakan
metode tidak langsung.
2. Pemeriksaan buku-buku, catatan-catatan dan dokumen-dokumen
pendukung dilakukan secara menyeluruh (full audit), namun dalam
keadaan tertentu dapat dilakukan secara sampling apabila Struktur
Pengendalian Intern dinilai baik.
3. Temuan-temuan yang dihasilkan baik dari pemeriksaan buku-buku,
catatan-catatan dan dokumen-dokumen maupun dari hasil pemeriksaan
13
Teknik, Metode dan Program Pemeriksaan
Pelaksanaan :
1. Meminta informasi melalui surat kepada pihak ketiga, dan atau
2. Melakukan Pemeriksaan dan atau meminta bantuan terhadap pihak
ketiga yang terkait.
Pelaksanaan :
1. Memberitahukan secara tertulis koreksi fiskal dan penghitungan pajak
terutang kepada Wajib Pajak.
2. Melakukan pembahasan atas temuan dan koreksi fiskal serta
penghitungan pajak terutang dengan Wajib Pajak.
3. Memberikan kesempatan kepada Wajib Pajak untuk menyampaikan
pendapat, sanggahan, persetujuan atau meminta penjelasan lebih lanjut
mengenai temuan dan koreksi fiskal yang telah dilakukan.
14
Teknik, Metode dan Program Pemeriksaan
Pelaksanaan :
1. Menyampaikan undangan kepada Waiib Pajak untuk mengadakan
pembahasan akhir hasil pemeriksaan pada waktu yang telah ditetapkan;
2. Membahas hasil temuan dan koreksi fiskal dengan Wajib Pajak;
3. Membuat dan menandatangani Berita Acara Hasil Pemeriksaan yang
memuat secara terinci seluruh koreksi hasil pemeriksaan, koreksi yang
disetujui oleh Wajib Pajak dan koreksi terakhir setelah pembahasan yang
disetujui oleh pemeriksa beserta perhitungan jumlah pajak terutang; dan
4. Apabila Wajib Pajak menolak untuk menandatangani Berita Acara Hasil
Pemeriksaan, maka pemeriksa membuat Berita Acara tidak Memberikan
Tanggapan/Berita Acara Ketidakhadiran Wajib Pajak.
15
Teknik, Metode dan Program Pemeriksaan
Konsep yang telah disetujui oleh Kepala Karikpa atau Kepala KPP atau
Kepala Kanwil atau Direktur P4 di teruskan ke bagian Tata Usaha untuk diketik
dan diperbanyak, selanjutnya dikembalikan kepada penelaah dan pemeriksa
untuk ditandatangani dan digunakan sebagai dasar pembuatan Nota
Penghitungan dan LIHP.
LPP yang telah diketik, Nota Penghitungan dan LIHP disampaikan
kepada kepala Karikpa atau Kepala KPP atau Kepala Kanwil atau Direktur P4
untuk ditandatangani dan diparaf sebagai pengesahan.
LPP, Nota Penghitungan dan berkas Wajib Pajak dikirim ke KPP terkait.
16
Teknik, Metode dan Program Pemeriksaan
Bab III
Metode Pemeriksaan
17
Teknik, Metode dan Program Pemeriksaan
3.1.1 Mengevaluasi
Mengevaluasi meliputi :
1. Menilai kebenaran formal SPT, yang pada prinsipnya menyangkut informasi
umum dalam SPT.
2. Menilai kelengkapan SPT, yang menyangkut lampiran-lampiran SPT.
3. Menilai Sistem Pengendalian Intern perusahaan.
Nilai dokumen yang bernilai cukup besar, sangat berguna dalam pembuatan data
yang diproduksi.
Pelaksanaannya meliputi :
18
Teknik, Metode dan Program Pemeriksaan
Pengujian kelengkapan dan keabsahan dokumen dasar yang disebut dengan istilah
Source Control, misalnya :
- dalam hal menguji kelengkapan penjualan, dokumen dasar yang perlu
dilakukan verband controle adalah order pembelian dari langganan – pesanan
penjualan – faktur – perintah kirim (DO) – bukti kirim dan laporan
pengiriman.
- dalam hal menguji kelengkapan pembelian, dokumen dasar yang perlu
dilakukan verband controle adalah permintaan pembelian – pesanan pembelian
– faktur – bukti atau laporan penerimaan.
Pengujian keterkaitan ini meliputi penerapan rumus arus uang dan barang yang
terdiri dari :
Formula :
Formula :
19
Teknik, Metode dan Program Pemeriksaan
Formula :
Formula :
Apabila berdasar pada analisis arus barang, kas, utang dan piutang terdapat
selisih, maka Pemeriksa harus meneliti lebih seksama untuk mendapatkan
jumlah penjualan dan pembelian yang sebenarnya.
3.1.8 Menginspeksi
3.1.9 Merekonsiliasi/ekualisasi
fiskal tidak boleh dibebankan sebagai biaya (non-deductible item), penghasilan yang
bukan obyek pajak (non-taxable item).
3.1.11 Mengecek
Tujuannya adalah untuk menandai bahwa perkiraan yang diberi tanda telah
dilakukan pengujian . Mengecek diartikan dengan memeriksa atau pemberian suatu
tanda (tick mark) setelah di lakukan suatu pengujian.
3.1.12 Memverifikasi
22
Teknik, Metode dan Program Pemeriksaan
Teknik Sampling
1. Perencanaan :
Setiap pemeriksa dalam menggunakan sampling terlebih dahulu harus
membuat perencanaan yang matang. Dalarn perencanaan ini pemeriksa
harus mempertimbangkan hubungan antara sampel dengan tujuan
pemeriksaan serta faktor-faktor lain yang mempengaruhi besarnya sampel
yang akan dipilih untuk diuji.
2. Seleksi :
Pemilihan sampel harus dilakukan sedemikian rupa, sehingga sampel
tersebut dapat diharapkan mewakili populasi. Dalam hal ini setiap bukti atau
transaksi harus mempunyai kesempatan yang sama untuk terpilih sebagai
sampel.
3. Evaluasi :
Pemeriksa harus memproyeksikan kesalahan hasil-hasil dari pada sampel ke
bukti atau transaksi dari mana sampel itu dipilih.
(c) Tentukan rute penggunaan tabel, misaInya dari atas ke bawah atau dari
kiri ke kanan dan sebagainya.
(d) Tentukan titik awal untuk mengetahui darimana pemilihan nomor
harus dimulai.
(e) Besarnya sampel untuk tahap awal ditentukan sebesar 10% dari
populasi dan dapat dikembangkan dengan ketepatan 10% apabila
didalam pemeriksaan sampel tersebut ditemukan deviasi :
- 20% – 40%
- 41% – 60%
- 61% – 80%
- 81% – 100%
25
Teknik, Metode dan Program Pemeriksaan
Tujuan sampling ini adalah untuk menguji apakah laporan keuangan yang
disampaikan oleh Wajib Pajak telah disajikan sebagaimana mestinya.
Contoh :
Laporan Keuangan PT. AAA di Jakarta antara lain mencantumkan
angka-angka sebagai berikut :
- Penghasilan kotor Rp. 110.675.000,00
- Junilah aktiva Rp. 98.500.000,00
- Pendapatan sebelum pajak Rp. 9.100.000,00
Untuk menentukan jumlah kesalahan yang dianggap material dalam
Laporan Keuangan tersebut diatas, Pemeriksa Pajak menggunakan
angka 1% dari penghasilan kotor sebagai patokan. Jadi jumlah
kesalahan yang dianggap material (M) dalam laporan keuangan
tersebut di atas adalah sebesar 1%, X Rp. 110.675.000,00 = Rp.
1.106.750,00.
(b) Lakukan penyesuaian (adjustment) terhadap jumlah kesalahan yang
dianggap material (M) pada huruf (a) di atas, karena kemungkinan
terdapat hal-hal sebagai berikut:
(1) Kesalahan (errors) yang bisa dideteksi dengan prosedur audit
lainnya seperti: analisa laporan keuangan dan audit lainnya
(PAL).
(2) Perkiraan kesalahan (errors) dari populasi yang akan diuji secara
sampling (KDP).
(3) Tidak akuratnya perkiraan yang digunakan (TAP).
Contoh:
Dalam melakukan pemeriksaan pajak atas PT AAA tersebut di atas,
26
Teknik, Metode dan Program Pemeriksaan
Keterangan:
PAL = Kesalahan yang bisa dideteksi dengan prosedur lainnya.
KDP = Perkiraan kesalahan dari populasi
TAP = Tidak akuratnya perkiraan yang digunakan
Md = Jumlah kesalahan yang dianggap material yang telah
disesuaikan.
M = Jumlah kesalahan yang dianggap material.
Contoh:
TYDM bagi PT. AAA bisa dihitung, sebagai berikut :
TYDM = Md/3
= Rp. 830.250,00/3
= Rp. 276.750.00
Pemeriksa pajak akan menggunakan Rp. 276.750,00 sebagai tolok ukur
TYDM dan akan memeriksa setiap transaksi persediaan dan
kapitalisasi aktiva tetap yang nilainya sama dengan atau lebih besar dari
Rp. 276.750,00.
Dari pemeriksaan pendahuluan ditemukan bahwa TYDM dari
persediaan sebesar Rp. 2.550.000,00 dan TYDM dari kapitalisasi aktiva
tetap sebesar Rp. 3.150.000,00.
Berdasarkan data tersebut di atas, sisa dari populasi (SP) yang
27
Teknik, Metode dan Program Pemeriksaan
2. Pelaksanaan
(a) Tentukan jumlah sampel yang akan diperiksa berdasarkan rumus
dibawah ini
(SP x TRPS)
n = --------------
Md
n = Jumlah sampel
SP = Sisa populasi
TRPS = Tingkat resiko penggunaan sampling
Md = Jumlah kesalahan yang dianggap material setelah
disesuaikan.
Contoh:
Dengan menggunakan data:
SP = 7.150.000
TRPS = 3
Md = 830.250
maka jumlah sampel (n) bisa dihitung sebagai berikut:
(SP x TRSP)
n = -----------------
Md
7.150.000 x 3
n = –––––––––––––
28
Teknik, Metode dan Program Pemeriksaan
830.250
n = 26 (dibulatkan).
(b) Pilih sampel dari populasi yang ada, antara lain berdasarkan Block
Sampling, Haphazard atau Random Selection.
JPK x SP
PK = ––––––––––
n
Contoh :
Dari 26 sampel yang dipilih, ditemukan kesalahan sebagai berikut :
0,22 x 8.850.000
29
Teknik, Metode dan Program Pemeriksaan
PK = ––––––––––––––
26
= 74,885 (dibulatkan)
31
Teknik, Metode dan Program Pemeriksaan
33
Teknik, Metode dan Program Pemeriksaan
Bab IV
Program Pemeriksaan
SPT oleh Wajib Pajak. Untuk mencapai sasaran tersebut, pemeriksaan pajak harus
dilakukan secara menyeluruh terhadap perkiraan-perkiraan yang saling
berhubungan.
Berikut ini diuraikan prosedur pemeriksaan standar terhadap perkiraan-
perkiraan Neraca. Dalam praktek program tersebut dapat dikembangluaskan sesuai
dengan karakteristik jenis usaha Wajib Pajak.
Program Pemeriksaan ini bertujuan untuk menentukan saldo kas dan bank
yang disajikan dalam neraca benar-benar dimiliki oleh Wajib Pajak dan dinyatakan
dalam jumlah yang benar dan memastikan seluruh transaksi Kas dan Bank untuk
tahun pajak yang bersangkutan telah dicatat dalam pembukuan Wajib Pajak.
Prosedur Pemeriksaan
Kas
1. Bandingkan saldo kas menurut laporan kas opname dengan saldo kas
menurut buku harian, buku besar dan neraca.
2. Cari transaksi-transaksi kas yang dapat mengungkapkan kemungkinan
adanya penyimpangan pada penerimaan atau pengeluaran kas, dan lacak
transaksi-transaksi tersebut ke bukti-bukti aslinya.
3. Pastikan bahwa pengeluaran kas, khususnya yang material, benar-benar
digunakan dalam rangka usaha Wajib Pajak.
4. Pilih transaksi-transaksi kas pada periode tertentu secara sampling. Periksa
keabsahan sample bukti-bukti kas tersebut, kemudian lacak bukti-bukti yang
bersangkutan ke buku harian dan buku besarnya.
5. Lakukan pemeriksaan atas transaksi kas untuk periode 7 hari sesudah
tanggal neraca dan periksa jumlah yang material dari pos-pos yang sifatnya
tidak umum, misalnya pembayaran kepada pegawai tertentu.
6. Lakukan analisis untuk meyakinkan bahwa saldo kas mencukupi untuk
menutup pengeluaran, dengan cara memeriksa saldo kas setelah terjadi
pengeluaran kas yang nilainya besar dan sebelum tejadi penerimaan kas yang
nilainya besar.
35
Teknik, Metode dan Program Pemeriksaan
Bank
1. Dapatkan seluruh rekening koran dan kode transaksinya.
2. Apabila terdapat saldo kas atau bank dalam mata uang asing, yakinkan
bahwa jumlah tersebut telah dikonversi dengan menggunakan kurs pada
tanggal neraca secara taat asas.
3. Cari transaksi-transaksi bank yang dapat mengungkapkan kemungkinan
adanya penyimpangan pada penerimaan atau pengeluaran bank, dan lacak
transaksi-transaksi tersebut ke bukti-bukti aslinya.
4. Lakukan pemeriksaan atas transaksi bank untuk periode 7 hari sesudah
tanggal neraca dan periksa jumlah yang material dari pos-pos yang sifatnya
tidak umum, misalnya pembayaran kepada pegawai tertentu.
5. Jika memungkinkan, lakukan pengujian arus uang kas.
6. Teliti kemungkinan adanya objek pajak yang terutang dari transaksi-transaksi
penerimaan dan pengeluaran bank.
Prosedur Pemeriksaan
1. Minta daftar investasi sementara yang ada per tanggal neraca dengan
dilengkapi informasi berikut ini :
- Jenis dan nama penerbit atau pengelola investasi sementara :
a. wesel tagih di luar piutang usaha
b. deposito dan sejenisnya
c. saham
d. surat berharga lainnya.
- Suku bunga
- Jumlah investasi sementara pada awal tahun
- Penambahan selama tahun yang diperiksa
- Pengurangan selama tahun yang diperiksa
- Jumlah investasi sementara pada akhir tahun
- Piutang pendapatan investasi sementara pada awal tahun
- Pendapatan investasi yang dicatat dan diterima selama tahun yang
36
Teknik, Metode dan Program Pemeriksaan
diperiksa
- Piutang pendapatan investasi sementara pada akhir tahun
2. Yakinkan bahwa pencatatan atas penambahan investasi sementara tersebut
telah sesuai dengan kriteria yang berlaku yaitu :
- Saham dicatat berdasarkan harga perolehan, yang meliputi jumlah harga
beli ditambah biaya-biaya yang berhubungan dengan transaksi
pembelian, seperti komisi pialang.
- Surat berharga lainnya seperti wesel tagih di luar piutang usaha, deposito
berjangka dan sejenisnya dicatat sebesar nilai nominalnya sesuai dengan
jumlah yang tercantum pada sertifikat deposito dan surat promes yang
dikeluarkan oleh bank atau lembaga keuangan bukan bank.
3. Periksa penambahan investasi sementara selama tahun yang diperiksa ke
dokumen pendukung seperti bukti pembayaran kas/bank, nota debet,
kwitansi, dan sebagainya.
4. Yakinkan bahwa atas penjualan saham :
- Harga pokok saham yang dijual telah dihitung sesuai dengan ketentuan
perpajakan.
- Laba/Rugi atas penjualan saham telah dibukukan secara benar.
- Telah dicek ke bukti penerimaan kas/bank, nota kredit dan dokumen
pendukung lainnya.
5. Untuk meyakinkan kebenaran saldo akhir dari investasi sementara, lakukan
hal-hal berikut ini:
- Teliti bukti kepemilikan dari seluruh investasi sementara yang ada.
- Bilamana perlu, kirim permintaan konfirmasi kepada pihak lain yang
menyimpan dan mengelola investasi sementara tersebut.
6. Periksa Pajak Penghasilan Pasal 23/Pasal 24/Pasal 4 (2) atas penghasilan
dari investasi sementara ke Bukti Pemotongan Pajak Penghasilannya.
7. Apabila terdapat investasi sementara dalam mata uang asing, yakinkan
bahwa jumlah tersebut telah dikonversi dengan menggunakan kurs pada
tanggal neraca secara taat asas.
Prosedur Pemeriksaan
1. Buat daftar rincian piutang usaha per tanggal neraca dengan informasi
minimal yang meliputi nama debitur, NPWP, jumlah piutang dan PPN.
37
Teknik, Metode dan Program Pemeriksaan
2. Bandingkan rasio di bawah ini dengan rasio yang sama pada tahun yang lalu
dan dapatkan penjelasan jika terdapat perbedaan yang material :
- Tingkat perputaran piutang
- Rasio piutang yang dihapuskan terhadap total piutang usaha
3. Apabila penjualan telah dicatat untuk barang-barang yang masih disimpan di
gudang Wajib Pajak, periksa perjanjian penjualan dan/atau surat pesanan
pembelian dari debitur untuk meyakinkan bahwa perpindahan hak atas
barang telah terjadi.
4. Periksa piutang yang dihapuskan selama tahun yang diperiksa apakah sudah
sesuai dengan ketentuan peraturan perpajakan.
5. Apabila terdapat piutang usaha dalam mata uang asing, yakinkan bahwa
piutang tersebut telah dikonversi dengan menggunakan kurs pada tanggal
neraca secara taat asas.
6. Khusus untuk Wajib Pajak yang diperkenankan untuk membentuk cadangan
penghapusan piutang, periksa apakah besarnya cadangan tersebut telah
sesuai dengan peraturan perpajakan yang berlaku.
Prosedur Pemeriksaan
Prosedur Pemeriksaan
Prosedur Pemeriksaan
Prosedur Pemeriksaan
Prosedur Pemeriksaan
40
Teknik, Metode dan Program Pemeriksaan
Prosedur Pemeriksaan
Prosedur Pemeriksaan
1. Buat rincian aktiva tidak berwujud yang memuat informasi sebagai berikut :
- Nilai buku pada awal tahun
- Penambahan selama tahun yang diperiksa
- Pengurangan selama tahun yang diperiksa
- Dasar amortisasi
- Tarif amortisasi
- Amortisasi tahun yang diperiksa
- Nilai buku pada akhir tahun
- Masa manfaat aktiva tidak berwujud
- Metode amortisasi yang digunakan
2. Pastikan saldo awal aktiva tidak berwujud telah sesuai dengan dokumen
pendukungnya.
3. Periksa penambahan aktiva tidak berwujud dalam tahun yang diperiksa
mengenai hal-hal berikut:
a. Tambahan aktiva tersebut dilengkapi dengan surat-surat atau dokumen
pendukung misalnya perjanjian franchise, perjanjian lisensi, HGB, HGU,
43
Teknik, Metode dan Program Pemeriksaan
Prosedur Perneriksaan
Prosedur Pemeriksaan
44
Teknik, Metode dan Program Pemeriksaan
1. Buat daftar utang bank/LKBB per tanggal neraca yang memuat informasi
mengenai nama kreditur, jangka waktu, suku bunga, nama dan alamat pihak
lain yang menjamin utang, dan satuan mata uang pinjaman, dengan rincian
sebagai berikut :
- Saldo pada awal tahun.
- Tambahan selama tahun yang diperiksa.
- Pelunasan atau perpanjangan utang selama tahun yang diperiksa.
- Saldo pada akhir tahun.
2. Periksa jumlah pinjaman yang diterima selama tahun yang diperiksa ke
dokumen pendukungnya seperti perjanjian kredit, nota bank, bukti transfer,
dan sebagainya. Yakinkan bahwa pinjaman tersebut benar-benar diterima
serta digunakan dalam kegiatan usaha.
3. Periksa jumlah saldo pinjaman awal tahun ke dokumen pendukung seperti
perjanjian kredit, nota bank dan sebagainya.
4. Periksa pelunasan atau perpanjangan utang pokok ke dokumen pendukung
seperti nota debet dari bank, dan sebagainya.
5. Hitung biaya bunga yang dibebankan pada tahun yang diperiksa.
6. Periksa pembayaran bunga selama tahun yang diperiksa ke bukti
pembayaran kas/bank, nota debet dan bukti pendukung lainnya.
7. Pastikan bahwa atas pembayaran bunga dan imbalan karena jaminan
pengembalian utang telah dipotong PPh yang seharusnya terutang.
8. Apabila terdapat utang Bank/LKBB dalam mata uang asing, yakinkan
bahwa jumlah tersebut telah dikonversi dengan menggunakan kurs pada
tanggal neraca secara taat azas.
Prosedur Pemeriksaan
45
Teknik, Metode dan Program Pemeriksaan
Prosedur Pemeriksaan
1. Buat rincian utang di luar usaha per tanggal neraca menurut jenisnya.
2. Pastikan bahwa utang di luar usaha benar-benar diterima dan bunga yang
terutang, bila ada, telah dipotong PPh sesuai ketentuan perpajakan yang
berlaku
3. Bilamana Wajib Pajak mempunyai utang di luar usaha dalam mata uang
asing, yakinkan bahwa jumlah tersebut telah dikonversi dengan
menggunakan kurs pada tanggal neraca sesuai ketentuan perpajakan yang
berlaku.
Prosedur Pemeriksaan
1. Buat rincian biaya yang masih harus dibayar per tanggal neraca menurut
jenisnya.
2. Pastikan biaya yang masih harus dibayar benar-benar telah menjadi beban
dengan melakukan pemeriksaan ke dokumen pendukung.
3. Bila Wajib Pajak mempunyai biaya yang masih harus dibayar dalam mata
uang asing, yakinkan bahwa jumlah tersebut telah dikonversi dengan
menggunakan kurs pada tanggal neraca secara taat azas.
46
Teknik, Metode dan Program Pemeriksaan
Prosedur Pemeriksaan
Prosedur Pemeriksaan
1. Buat daftar uang muka penjualan per tanggal neraca dengan rincian sebagai
berikut :
- Nama, alamat dan NPWP pembeli
- Jumlah uang muka
2. Periksa penerimaan uang muka penjualan tersebut ke dokumen pendukung
seperti bukti penerimaan kas/bank, surat perjanjian, dan sebagainya.
3. Pastikan bahwa penerimaan uang tersebut memang atas penjualan yang
belum terjadi per tanggal neraca yaitu dengan memeriksa laporan pengiriman
barang dan dokumen lainnya yang merupakan bukti pendukung bahwa
penjualan terjadi setelah tanggal neraca
47
Teknik, Metode dan Program Pemeriksaan
Prosedur Pemeriksaan
48
Teknik, Metode dan Program Pemeriksaan
yang berlaku.
Prosedur Pemeriksaan
1. Buat analisis untuk setiap jenis saham, yang menunjukkan rincian saldo awal,
perubahan, dan saldo akhir modal serta nilai nominalnya.
2. Pastikan bahwa semua keterangan, jumlah modal dasar/ditempatkan/
disetor , nilai nominal per saham telah sesuai dengan anggaran dasar Wajib
Pajak atau perubahannya serta Risalah Rapat Umum Pemegang Saham.
3. Periksa semua penambahan dan pemindahan/penjualan semua saham dalam
tahun yang diperiksa ke dokumen pendukung, seperti jumlah uang yang
diterima/dibayarkan, besarnya tagihan/utang yang timbul/dibatalkan, nilai
wajar aktiva bukan kas yang diterima/diserahkan.
4. Pastikan bahwa:
1) Selisih antara jumlah yang diterima dari pengeluaran saham dengan
nilai nominal saham telah dibukukan sebagai agio/disagio saham
(yang merupakan unsur tambahan modal disetor).
2) Selisih antara jumlah yang dibayarkan pada saat perolehan kembali
saham yang telah disetor dengan jumlah yang telah diterima pada
saat pengeluaran saham merupakan pembagian dividen yang
dikenakan Pajak Penghasilan sesuai ketentuan yang berlaku.
5. Yakinkan bahwa pencatatan perolehan kembali saham yang disetor telah
sesuai dengan ketentuan perpajakan yang berlaku.
6. Apabila terdapat selisih lebih revaluasi aktiva, pastikan bahwa revaluasi
tersebut telah mendapat persetujuan dari Direktur Jenderal Pajak dan pajak-
pajak yang terutang telah dilunasi sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
7. Jika wajib pajak bertindak sendiri sebagai agen transfer :
a. Dapatkan daftar dari para pemegang saham, lakukan perhitungan dan
bandingkan:
1) Jumlah total dari saham yang beredar seperti tercantum dalam daftar
dengan jumlah saham pada angka 1.
2) Jumlah saham yang dipegang oleh pemegang saham perorangan,
wajib pajak, dan sebagainya seperti tercantum pada buku register
pemegang saham.
b. Periksa mengenai pemindahan saham dan saham yang dibeli kembali
seperti terlihat pada buku pemegang saham ke dokumen-dokumen
pendukung yang telah disetujui oleh pejabat yang berwenang, risalah
rapat dan bukti-bukti lainnya.
c. Pastikan bahwa semua sertifikat saham yang dibatalkan telah
dipertanggung jawabkan.
49
Teknik, Metode dan Program Pemeriksaan
1. Buat analisis dari laba yang ditahan selama tahun yang diperiksa yang
menunjukkan rincian saldo pada awal, perubahan, dan saldo akhir tahun.
2. Periksa perubahan dan pembatasan/pencadangan laba yang ditahan ke
dokumen pendukungnya seperti risalah rapat direksi, rapat umum pemegang
saham, surat perjanjian, bukti pembayaran dan sebagainya. Perhatikan
tanggal deklarasi pembagian dividen, tanggal pencatatan dan pembayaran,
jumlah saham yang terpengaruhi, dan jumlah dividen per saham.
3. Teliti apakah terdapat pembagian dividen dan telah dikenakan pajak
penghasilan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
50
Teknik, Metode dan Program Pemeriksaan
Tujuan pemeriksaan PPh Wajib Pajak Badan dan Orang Pribadi adalah
untuk menentukan bahwa kewajiban perpajakan telah dihitung, diperhitungkan,
dibayar, dan dilaporkan sesuai dengan ketentuan perpajakan yang berlaku.
Prosedur pemeriksaan standar untuk menghitung PPh Wajib Pajak Badan
dan Orang Pribadi terutang sebagai berikut :
Prosedur Pemeriksaan
51
Teknik, Metode dan Program Pemeriksaan
9. Pastikan potongan tunai diakui pada saat realisasinya dan dilaporkan dalam
Perhitungan Laba/Rugi Fiskal sebagai pengurang terhadap jumlah penjualan
dalam masa potongan diberikan dan telah sesuai dengan kebijakan
penjualan/perjanjian penjualan
10. Bandingkan keterangan pada faktur penjualan/nota kredit mengenai jumlah,
harga dan syarat penjualan lainnya ke pesanan pembelian, Bukti pengiriman
barang dan surat perjanjian penjualan dan dokumen pengembalian barang.
11. Yakinkan bahwa harga pada faktur penjualan sesuai dengan daftar harga
atau surat perjanjian penjualan.
12. Lakukan prosedur pisah batas (cut-off) atas penjualan dan retur penjualan
untuk tujuh hari sesudah tanggal neraca dan yakinkan bahwa transaksi
tersebut telah dicatat pada periode yang tepat.
13. Apabila terdapat penjualan kepada pihak-pihak yang mempunyai hubungan
istimewa dengan Wajib Pajak, periksa dasar penetapan harga jual yang
digunakan dan volume transaksi selama tahun yang diperiksa.
14. Buat ekualisasi peredaran usaha menurut SPT Tahunan PPh dengan total
penyerahan pada SPT Masa PPN
Prosedur Pemeriksaan
Prosedur Pemeriksaan
53
Teknik, Metode dan Program Pemeriksaan
debet memo.
d. Periksa kebenaran nomor perkiraan (account coding) yang digunakan.
e. Trasir pencatatan untuk setiap transaksi ke buku pembelian, retur
pembelian, buku besar dan buku tambahan hutang.
5. Lakukan prosedur pisah batas (cut-off) atas pembelian dan retur pembelian
selama periode 7 hari sesudah tanggal neraca dan yakinkan bahwa transaksi
tersebut telah dicatat pada periode yang tepat.
6. Apabila pembelian telah dicatat untuk barang-barang yang masih berada
pada gudang penjual, periksa kontrak pembeliannya.
Prosedur Pemeriksaan
1. Buat daftar penghasilan di luar usaha yang diterima dan diperoleh Wajib
Pajak selama tahun tahun yang diperiksa.
2. Pisahkan penghasilan yang merupakan objek pajak, penghasilan yang
merupakan objek pajak yang bersifat final, serta penghasilan yang bukan
merupakan objek pajak.
Pendapatan Bunga
54
Teknik, Metode dan Program Pemeriksaan
Pendapatan Dividen
8. Buat daftar saham yang dimiliki Wajib Pajak dengan rincian sebagai berikut :
a. Nama dan NPWP Perusahaan yang mengeluarkan saham
b. Jenis saham (biasa, preferen, atau pendiri)
c. Jumlah lembar saham
d. Nilai nominal dan harga beli
e. Persentase kepemilikan.
10. Periksa risalah rapat para pemegang saham atau direksi untuk meyakinkan
kebenaran jumlah dividen per saham.
11. Periksa penerimaan dividen ke buku kas/bank, rekening koran dan
dokumen pendukung lainnya.
12. Periksa Bukti Pemotongan PPh dan yakinkan bahwa jumlah dividen yang
tercantum sesuai dengan dividen yang dibayar.
Pendapatan Royalti
13. Buat daftar royalti dari Wajib Pajak dengan rincian sebagai berikut:
a. Jenis royalti
b. Pendapatan royalti yang masih harus diterima pada awal dan akhir tahun
c. Pendapatan royalti selama tahun yang diperiksa
14. Yakinkan kebenaran pendapatan royalti selama tahun yang diperiksa dengan
memeriksa kontrak royalti mengenai hal berikut :
a. Nama, alamat dan NPWP pemakai hak atau aktiva dan hubungannya
dengan Wajib Pajak
b. Jenis hak dan aktiva yang dipergunakan oleh si pemakai
c. Dasar pengenaan royalti:
1) produksi
2) penjualan
3) atau dasar lain
d. Tarif royalti
e. Saat pembayaran royalti
15. Periksa penerimaan royalti selama tahun yang diperiksa ke bukti penerimaan
kas/bank, rekening koran dan bukti pendukung lainnya. Yakinkan bahwa
jumlah yang diterima sesuai dengan perjanjian/kontrak.
16. Periksa kebenaran perhitungan royalti yang masih harus diterima pada akhir
tahun.
17. Periksa Bukti Pemotongan PPh dan yakinkan bahwa jumlah penghasilan
55
Teknik, Metode dan Program Pemeriksaan
Pendapatan Sewa
24. Buat daftar mengenai imbalan jasa dengan rincian sebagai berikut :
a. Nama, alamat dan NPWP penerima jasa dan hubungannya dengan
Wajib Pajak
b. Jenis jasa yang diberikan
c. Jangka waktu pemberian jasa
d. Jumlah imbalan
e. Imbalan jasa yang masih harus diterima pada awal tahun
f. Pendapatan imbalan jasa selama tahun yang diperiksa
g. Imbalan jasa yang masih harus diterima pada akhir tahun
25. Yakinkan bahwa pendapatan imbalan jasa selama tahun yang diperiksa
56
Teknik, Metode dan Program Pemeriksaan
Penghasilan Lain
29. Buat daftar penghasilan di luar kegiatan usaha/pekerjaan yang sifatnya tidak
rutin.
30. Periksa jumlah pendapatan yang diterima ke dokumen pendukungnya.
31. Teliti kemungkinan adanya hubungan istimewa atas penghasilan tersebut.
32. Pastikan bahwa pajak yang terutang atas penghasilan tersebut telah dilunasi
Prosedur Pemeriksaan
laporan produksi.
c. Bagi karyawan borongan, bandingkan jumlah upahnya dengan kontrak
kerja (surat perintah kerja).
d. Bagi karyawan honorer, bandingkan jumlah honorariumnya dengan
surat perjanjian kerja.
e. Upah lembur dihitung berdasarkan daftar hadir/kartu jam kerja dan
perhitungannya harus sesuai dengan yang ditetapkan oleh pemerintah
f. Komisi untuk para salesman dihitung berdasarkan laporan penjualan.
g. Bandingkan jumlah tunjangan-tunjangan lainnya ke buku besar/buku
pembantu.
5. Cocokkan jumlah keseluruhan gaji bruto selama setahun dengan jumlah
yang tercantum pada Formulir Surat Pemberitahuan PPh Pasal 21 (Formulir
1721) dan Formulir 1771.
6. Pastikan bahwa gaji, upah, bonus dan honorarium didukung dengan bukti
yang memadai seperti bukti pengeluaran kas/bank dan bukti pembayaran.
7. Periksa kebenaran penghitungan Pajak Penghasilan Pasal 21 yang
dipungut/dipotong oleh Wajib Pajak selama tahun yang diperiksa.
8. Yakinkan bahwa untuk keperluan penghitungan PPh Pasal 21, penghasilan
yang diterima atau diperoleh dalam bentuk mata uang asing telah dikonversi
sesuai ketentuan perpajakan yang berlaku.
9. Yakinkan bahwa honorarium yang diberikan kepada tenaga ahli, misalnya
honorarium akuntan, notaris, pengacara dan sebagainya telah dipungut dan
dipotong Pajak Penghasilan Pasal 21 sesuai ketentuan perpajakan yang
berlaku.
10. Apabila Wajib Pajak menggunakan tahun buku berbeda dengan tahun
takwim lakukan rekonsiliasi antara jumlah objek PPh Pasal 21 yang dicatat
pada perhitungan Laba/Rugi dengan jumlah yang tercantum pada SPT PPh
Pasal 21 (Form 1721).
11. Yakinkan bahwa pembebanan biaya telah sesuai dengan ketentuan
perpajakan yang berlaku.
Prosedur Pemeriksaan
58
Teknik, Metode dan Program Pemeriksaan
Prosedur Pemeriksaan
Prosedur Pemeriksaan
1. Buat daftar piutang yang dihapuskan selama tahun yang diperiksa dengan
rincian sebagai berikut :
a. Nama, alamat dan NPWP debitur
b. Saat timbulnya piutang
c. Jumlah yang dihapuskan
d. Alasan tidak dapat ditagihnya piutang
59
Teknik, Metode dan Program Pemeriksaan
Prosedur Pemeriksaan
Prosedur Pemeriksaan
60
Teknik, Metode dan Program Pemeriksaan
Prosedur Pemeriksaan
Prosedur Pemeriksaan
1. Buat daftar rincian Royalti yang masih harus dibayar pada awal dan akhir
tahun serta pembayaran royalti selama tahun yang diperiksa.
2. Yakinkan kebenaran biaya royalti selama tahun yang diperiksa dengan
memeriksa kontrak tentang royalti sebagai berikut :
a. Nama dan negara pemberi hak
b. Lamanya perjanjian
c. Dasar pengenaan royalti :
1) Produksi
2) Penjualan
3) Atau dasar lain
d. Tarif royalti
e. Saat pembayaran royalti
3. Apabila terdapat hubungan istimewa, pastikan bahwa dasar pengenaan dan
tarif royalti adalah wajar.
4. Periksa pembayaran royalti selama tahun yang diperiksa ke bukti
pambayaran kas/bank dan bukti pendukung lainnya. Teliti apakah
pembayaran tersebut sesuai dengan yang tercantum pada perjanjian atau
61
Teknik, Metode dan Program Pemeriksaan
kontrak.
5. Periksa kebenaran perhitungan royalti yang masih harus dibayar pada akhir
tahun.
6. Pastikan bahwa PPh yang terutang telah dipotong dan disetor sesuai dengan
ketentuan perpajakan yang berlaku, termasuk tax treaty.
Prosedur Pemeriksaan
Prosedur Pemeriksaan
1. Buat rincian dari biaya pajak menurut jenis pajak, dan minta penjelasan bila
terdapat perbedaan yang material.
2. Yakinkan bahwa pada daftar tersebut tidak termasuk :
- pengeluaran untuk pembayaran pajak penghasilan, kecuali pajak
penghasilan yang ditanggung oleh Wajib Pajak atas pembayaran bunga
ke luar negeri.
62
Teknik, Metode dan Program Pemeriksaan
Prosedur Pemeriksaan
Tujuan Pemeriksaan adalah untuk menentukan apakah jasa teknik dan jasa
manajemen telah dicatat, dilaporkan dan didukung oleh bukti-bukti sesuai dengan
ketentuan peraturan perpajakan yang berlaku dan apakah Wajib Pajak telah
memotong dan menyetor pajak penghasilan sesuai dengan ketentuan perpajakan
yang berlaku.
Prosedur Pemeriksaan
1. Buat daftar mengenai imbalan jasa teknik dan jasa manajemen dengan
rincian antara lain:
- Nama penerima penghasilan dan nama negara pemberi jasa
- Hubungan dengan Wajib Pajak, termasuk apabila ada hubungan
istimewa
- Jenis jasa yang diberikan
- Jangka waktu pemberian jasa
- Saat dimulainya pemberian jasa
- Jumlah imbalan
- Imbalan jasa yang masih harus dibayar pada awal tahun
- Biaya dan pembayaran imbalan jasa selama tahun yang diperiksa
- Imbalan jasa yang masih harus dibayar pada akhir tahun.
63
Teknik, Metode dan Program Pemeriksaan
Prosedur Pemeriksaan
Prosedur Pemeriksaan
64
Teknik, Metode dan Program Pemeriksaan
Prosedur Pemeriksaan
1. Pastikan bahwa pencatatan atas biaya Litbang didukung bukti ekstern seperti
laporan hasil riset dan bukti pengeluaran kas/bank.
2. Dapatkan Notula Rapat Dewan Direksi tentang persetujuan akan
dilakukannya penelitian dan pengembangan di bidang tertentu.
3. Pastikan bahwa biaya Litbang dibebankan sesuai dengan ketentuan
perpajakan yang berlaku.
Prosedur Pemeriksaan
Tujuan pemeriksaan ini adalah untuk menentukan bahwa biaya swap telah
dicatat sesuai dengan ketentuan perpajakan.
Prosedur Pemeriksaan
- Nominal pinjaman
- Prosentase premi swap
- Jumlah biaya swap
- Jangka waktu kontrak swap
- Jumlah biaya swap yang masih harus dibayar pada awal tahun
- Jumlah biaya swap selama tahun yang diperiksa
- Jumlah pembayaran selama tahun yang diperiksa
- Jumlah biaya swap yang masih harus dibayar pada akhir tahun.
2. Hitung jumlah biaya swap selama tahun yang diperiksa dan dapatkan
penjelasan bila terdapat perbedaan yang material dengan yang dilaporkan
Wajib Pajak.
3. Periksa penyelesaian kontrak swap ke dokumen pendukungnya seperti
.......(tanya koordinator)
Prosedur Pemeriksaan
1. Dapatkan laporan hasil pemeriksaan dan surat ketetapan pajak atas tahun
pajak terjadinya kerugian fiskal yang dikompensasikan ke tahun yang sedang
diperiksa.
2. Yakinkan bahwa kerugian fiskal yang dikompensasikan ke tahun pajak yang
diperiksa adalah kerugian fiskal tahun-tahun sebelumnya menurut surat
ketetapan pajak.
3. Untuk Wajib Pajak yang melakukan penilaian kembali aktiva tetap, yakinkan
bahwa kerugian fiskal telah dikompensasikan dengan selisih lebih penilaian
kembali (lihat prosedur pemeriksaan penilaian kembali aktiva tetap).
Tujuan pemeriksaan ini adalah untuk menentukan bahwa kredit pajak yang
dilaporkan merupakan kredit pajak yang sah dan telah dilaporkan sesuai dengan
ketentuan perpajakan yang berlaku.
Prosedur Pemeriksaan
2. PPh Pasal 22
a. Dapatkan bukti pemungutan PPh Pasal 22. Lakukan konfirmasi ke KPP
dimana pemungut terdaftar dan lakukan ekualisasi objek PPh Pasal 22
dengan pembelian menurut SPT Wajib Pajak.
b. Buat rekapitulasi bukti pungut PPh Pasal 22 dan cocokkan dengan SSP
PPh Pasal 22. Cocokkan SSP lembar ke-1 dan ke-3 dengan SSP lembar
ke-2. Apabila SSP lembar ke-2 tidak ada dalam berkas, lakukan prosedur
konfirmasi ke Bank Persepsi/Kantor Pos. Jika dalam jangka waktu 14
hari belum menerima jawaban dari Bank, lakukan prosedur alternatif
antara lain pengecekan ke dokumen transaksi.
c. Lakukan ekualisasi objek PPh Pasal 22 impor dengan pembelian impor
menurut SPT Wajib Pajak.
d. Lakukan ekualisasi objek PPh Pasal 22 menurut bukti pungut dengan
penjualan menurut SPT Wajib Pajak.
3. PPh Pasal 23
a. Dapatkan dan buat rekapitulasi bukti potong PPh Pasal 23 dan lakukan
konfirmasi ke KPP dimana pemotong pajak terdaftar.
b. Periksa jenis penghasilan yang terutang PPh Pasal 23 dan cocokkan
dengan dokumen pendukung seperti R/K bank dan bukti penerimaan
penghasilan.
4. PPh Ditanggung Pemerintah
a. Hitung persentase porsi pinjaman luar negeri dan hibah.
b. Hitung PPh ditanggung pemerintah sesuai ketentuan perpajakan yang
berlaku.
5. PPh Pasal 25/29
a. Buat rekapitulasi SSP PPh Pasal 25/29. Cocokkan SSP lembar ke-1 dan
ke-3 dengan SSP lembar ke-2. Apabila SSP lembar ke-2 tidak ada dalam
berkas, lakukan prosedur konfirmasi ke Bank Persepsi/Kantor Pos.
b. Lakukan penelitian atas ketepatan waktu pembayaran dan pelaporannya
ke KPP.
6. STP PPh Pasal 25/29
a. Yakinkan bahwa jumlah yang diperhitungkan adalah jumlah pokok pajak
yang kurang dibayar.
7. Fiskal Luar Negeri
a. Dapatkan dan buat rekapitulasi SSP fiskal luar negeri atau tanda bukti
pembayaran fiskal luar negeri dan teliti kebenaran formal pengisian SSP.
b. Teliti apakah perjalanan ke luar negeri berkaitan dengan usaha Wajib
Pajak dan bukan atas nama keluarga karyawan Wajib Pajak.
8. PPh Pengalihan Hak atas Tanah dan/atau Bangunan
67
Teknik, Metode dan Program Pemeriksaan
a. Dapatkan dan buat rekapitulasi SSP PPh Pengalihan Hak atas Tanah
dan/atau Bangunan.
b. Cocokkan SSP lembar ke-1 dan ke-3 dengan SSP lembar ke-2. Apabila
SSP lembar ke-2 tidak ada dalam berkas, lakukan prosedur konfirmasi ke
Bank Persepsi/Kantor Pos.
Prosedur Pemeriksaan
68
Teknik, Metode dan Program Pemeriksaan
Prosedur Pemeriksaan
Prosedur Pemeriksaan
69
Teknik, Metode dan Program Pemeriksaan
5. Buat daftar setoran SSP PPh Pasal 22. Cocokkan SSP lembar ke-1 dan ke-3
dengan SSP lembar ke-2. Apabila SSP lembar ke-2 tidak ada dalam berkas,
lakukan prosedur konfirmasi ke Bank Persepsi/Kantor Pos.
6. Lakukan penelitian atas ketepatan waktu pembayaran dan pelaporannya.
Prosedur Pemeriksaan
70
Teknik, Metode dan Program Pemeriksaan
Prosedur Pemeriksaan
Prosedur Pemeriksaan
Prosedur Pemeriksaan
Prosedur Pemeriksaan
72
Teknik, Metode dan Program Pemeriksaan
Prosedur Pemeriksaan
73
Teknik, Metode dan Program Pemeriksaan
pembayaran termin.
c. Periksa tanggal penyampaian dokumen tagihan kepada pemungut
untuk mengetahui ketepatan saat pembuatan faktur pajak.
d. Cocokkan SSP PPN lembar ke-1 yang dipungut oleh pemungut
PPN dengan SSP lembar ke-2 dalam berkas Wajib Pajak. Apabila
SSP lembar ke-2 tidak ada dalam berkas, lakukan konfirmasi ke Bank
atau Kantor Pos.
6. Untuk penyerahan yang PPN-nya tidak dikenakan, tidak dipungut,
dibebaskan, lakukan hal-hal sebagai berikut :
a. Pastikan kebenaran penyerahan yang PPN nya tidak dikenakan ke
dokumen pendukung berupa Surat Keterangan PPN Tidak
Dikenakan atas nama pembeli atas penyerahan yang PPN nya tidak
dikenakan.
b. Pastikan kebenaran penyerahan yang PPN nya tidak dipungut ke
dokumen pendukung berupa Surat Keterangan PPN Tidak
Dipungut atas nama pembeli atas penyerahan yang PPN nya tidak
dipungut.
c. Pastikan kebenaran penyerahan yang PPN nya dibebaskan ke
dokumen pendukung berupa Surat Keterangan PPN Dibebaskan
atas nama pembeli atas penyerahan yang PPN nya dibebaskan.
7. Retur penjualan hanya dapat dikurangkan jika ada nota retur dari pembeli
dan hanya berkenaan dengan BKP yang dikembalikan.
8. Cocokkan penjualan seluruhnya, potongan penjualan, penyerahan non
BKP/JKP, penyerahan BKP/JKP, penjualan ekspor dan retur penjualan ke
saldo pada buku besar.
9. Cocokkan penyerahan bulan terakhir tahun lalu yang dibuatkan faktur
pajaknya pada tahun yang diperiksa ke saldo pada KKP tahun lalu.
10. Teliti kebenaran perhitungan penyerahan bulan terakhir tahun yang
diperiksa yang faktur pajaknya dibuat pada awal tahun berikutnya.
11. Hitung pemakaian sendiri dan pemberian cuma-cuma dan teliti ke
dokumen pendukungnya.
12. Lakukan rekonsiliasi/ekualisasi penyerahan menurut SPT Masa PPN
dengan peredaran usaha menurut PPh Badan.
13. Dalam hal Wajib Pajak memiliki lokasi/cabang/perwakilan di luar KPP di
mana Wajib Pajak berdomisili/berkedudukan, buat daftar per KPP lokasi
dan pastikan apakah Wajib Pajak yang bersangkutan memperoleh ijin
pemusatan tempat pajak terutang.
14. Dapatkan dan buat rekapitulasi Pajak Masukan yang faktur pajaknya
diterima dan dapat dikreditkan sampai dengan bulan ketiga tahun depan.
15. Untuk Pajak Masukan Impor, teliti pengganti Faktur Pajak Standar berupa
PIB yang telah dilampiri dengan SSP PPN Impor.
16. Pastikan bahwa PPN atas retur pembelian telah didukung dengan nota
74
Teknik, Metode dan Program Pemeriksaan
retur. Buat ekualisasi retur pembelian menurut SPT Masa PPN dengan
retur pembelian menurut SPT PPh Wajib Pajak Badan/ Orang Pribadi.
17. Perhatikan adanya Faktur Pajak yang tidak dapat dikreditkan berdasarkan
ketentuan perpajakan yang berlaku.
18. Lakukan konfirmasi Pajak Masukan dengan memanfaatkan program PK-
PM melalui intranet Direktorat Jenderal Pajak. Perlu diperhatikan bahwa
program PK-PM hanyalah alat pemantauan, sedangkan data yang benar
adalah data yang ada dokumen pendukungnya, sehingga apabila terdapat
perbedaan antara data yang ada di program PK-PM dengan yang ada di
Sistem Informasi Perpajakan di KPP maka data yang benar adalah data
yang disertai dengan dokumen pendukung.
19. Apabila jawaban konfirmasi menyatakan tidak ada maka lakukan prosedur
alternatif seperti penelitian terhadap faktur pembelian, surat jalan dan slip
pembayaran.
20. Buat rekapitulasi SSP PPN yang dibayar sendiri. Cocokkan SSP lembar 1
dan 3 dengan SSP lembar 2. Apabila SSP lembar 2 tidak ada dalam berkas,
lakukan konfirmasi ke Bank Persepsi/ Sentral Giro.
21. Cek kompensasi PPN bulan lalu dengan SPT PPN Masa sebelumnya.
22. Untuk PPN atas kegiatan membangun sendiri tidak dalam lingkungan
perusahaan/pekerjaan, buatkan daftar SSP-nya dan cocokkan SSP lembar 1
dan 3 dengan SSP lembar 2. Apabila SSP lembar 2 tidak ditemukan dalam
berkas, lakukan konfirmasi ke Bank Persepsi/ Sentral Giro.
23. Pastikan bahwa pemanfaatan JKP/BKP Tidak Berwujud dari Luar Daerah
Pabean terutang PPN sesuai ketentuan yang berlaku.
24. Untuk PPN atas pemanfaatan JKP/BKP Tidak Berwujud dari Luar daerah
Pabean, teliti apakah SSP PPN telah memenuhi persyaratan formal
pengganti faktur pajak standar sesuai ketentuan yang berlaku. Buatkan
daftar SSP-nya dan cocokkan SSP lembar 1 dan 3 dengan SSP lembar 2.
Apabila SSP lembar 2 tidak ditemukan dalam berkas, lakukan konfirmasi ke
Bank Persepsi atau Kantor Pos.
25. Pastikan bahwa kegiatan membangun sendiri terutang PPN dan teliti
bahwa kegiatan membangun sendiri yang dilakukan tidak dalam lingkungan
perusahaan atau pekerjaan dan hasilnya dapat digunakan sendiri atau
digunakan pihak lain. Sesuai ketentuan yang berlaku
26. Lakukan rekonsiliasi/ekualisasi dengan penambahan aktiva tetap di neraca
Wajib Pajak.
75
Teknik, Metode dan Program Pemeriksaan
PPN atas Penyerahan Aktiva yang menurut tujuan semula tidak untuk
diperjualbelikan (Pasal 16D)
27. Sesuai dengan ketentuan yang berlaku PPN terutang sepanjang Pajak
Masukan yang dibayar pada saat perolehannya dapat dikreditkan.
28. Lakukan rekonsiliasi/ekualisasi dengan pengurangan aktiva tetap di neraca
Wajib Pajak.
29. Dapatkan kertas kerja dari Wajib Pajak yang membuat rincian sebagai
berikut : (dalan hal Wajib Pajak memiliki lokasi/cabang/perwakilan di luar
KPP di mana Wajib Pajak berdomisili /berkedudukan, buat kertas kerja per
KPP lokasi)
- Penjualan bruto yang terkena PPn BM = a
- Retur penjualan dan potongan lain, bila ada = b
(Perhatikan bahwa retur penjualan hanya dapat dikurangkan apabila
terdapat nota retur dari pembeli)
- Penjualan bersih = c = a – b
- Penyerahan ke bendaharawan pemerintah atau KPKN = d
- Penyerahan yang PPnBM-nya tidak dikenakan, tidak dipungut,
dibebaskan = e
- Penyerahan dengan tarif sahamtif = f
- Penyerahan tahun lalu yang PPnBM-nya dipungut tahun ini = g
- Penyerahan tahun ini yang PPn BM-nya dipungut tahun depan = h
- Penjualan bersih kena pajak = i = c – d – e – f + g – h
- PPnBM yang terutang selama tahun yang diperiksa = tarif PPnBM x i =
A
30. Cocokkan penyerahan bulan terakhir tahun yang diperiksa dengan faktur
pajak yang dibuat pada bulan pertama tahun berikutnya dan teliti kebenaran
perhitungan jumlahnya untuk meyakinkan bahwa saldo yang tercantum
pada huruf (h) adalah benar.
31. Yakinkan bahwa penyerahan ke bendaharawan pemerintah atau KPKN (d),
penyerahan yang PPnBM-nya tidak dikenakan, tidak dipungut, dibebaskan
(e) dan penyerahan dengan tarif efektif adalah benar yaitu dengan
memeriksa ke dokumen pendukungnya.
32. Lakukan perhitungan kembali penjualan bersih kena pajak (i) dan PPnBM
yang terutang selama tahun yang diperiksa.
33. Periksa penyetoran PPnBM selama tahun yang diperiksa (B) ke surat
setoran pajak dan SPT Masa yang bersangkutan.
34. Hitung jumlah PPnBM yang terutang = (C) = (i) – (B)
76
Teknik, Metode dan Program Pemeriksaan
Prosedur Pemeriksaan
Prosedur Pemeriksaan
1. Teliti apakah Wajib Pajak memiliki tanah dan atau bangunan sebagai bagian
dari daftar aktiva tetapnya yang menjadi objek PBB.
2. Buat daftar dengan perincian : objek pajak, letak/alamat, luas objek, utang
PBB awal tahun, tagihan PBB tahun yang diperiksa, pembayaran PBB tahun
yang diperiksa, utang PBB akhir tahun.
3. Periksa tagihan PBB selama tahun yang diperiksa ke Surat Pemberitahuan
Pajak Terutang dan bandingkan dengan keterangan pada angka 2 di atas.
4. Periksa pembayaran PBB ke dokumen pendukungnya yaitu STTS, bukti
pengeluaran kas dan sebagainya.
77
Teknik, Metode dan Program Pemeriksaan
4.3.12
78