Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
CASE 4 :
VW Emission Scandal
Disusun oleh:
Kelompok 3
MAGISTER MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMIKA DAN BISNIS
UNIVERSITAS GADJAH MADA
2021
Summary Case :
VW sendiri mengakui kondisi ini dan jajaran direksinya (VW America Country Head
Michael Horn, CEO Martin Winterkorn) menyampaikan penyesalan dan permohonan maaf
kepada para pelanggannya dan publik, serta akan berusaha untuk mendapatkan lagi kepercayaan
pelanggan. Manajemen VW juga telah melakukan penyelidikan internal, serta melakukan
penarikan kembali jutaan mobil di seluruh dunia. Untuk case ini VW telah menganggarkan € 6,7
miliar (£ 4,8 miliar). Akibatnya perusahaan menderita kerugian di kuartal pertama untuk pertama
kalinya dalam 15 tahun terakhir sebesar € 2,5 miliar pada akhir Oktober. Ditambah lagi EPA
berencana untuk mendenda VW hingga $37.500 untuk setiap kendaraan yang melanggar standar,
sehingga denda maksimum bisa sekitar $18 miliar.
Case yang mulai terjadi di AS menyebar ke banyak negara yang ingin melakukan
penyelidikan antara lain Inggris, Italia, Perancis, Korea Selatan, Kanada dan Jerman. Para
politisi, regulator, dan kelompok peduli lingkungan juga ikut validasi pengujian emisi VW. VW
akan menarik sejumlah 8,5 juta mobil di Eropa, termasuk 2,4 juta di Jerman dan 1,2 juta di
Inggris, dan 500.000 di AS sebagai akibat dari skandal emisi. Tidak heran saham VW turun
sekitar 33 % sejak skandal ini terbongkar. VW melakukan investigasi untuk mencari tahu siapa
saja di manajemen yang menyetujui pemasangan perangkat curang ini ke mesinnya, sehingga
banyak staf yang diberhentikan.
Pada tahun 2014, regulator di AS menyuarakan keprihatinan tentang kasus emisi VW,
namun perusahaan menolak hal ini sebagai kelalaian di tingkat manajemen dan lebih sebagai
kesalahan teknis semata tanpa diketahui oleh eksekutif. Dengan case ini menyebabkan produsen
mobil lain juga ikut dicurigai melakukan kecurangan yang sama. Ford, BMW dan
Renault-Nissan mengatakan mereka tidak melakukan kecurangan sudah mematuhi hukum.
Menurut aktivis lingkungan aturan emisi telah lama dilanggar, laporan mereka menunjukkan
bahwa hampir 90% (jutaan) kendaraan diesel tidak memenuhi batas emisi saat dikendarai di
jalan raya. Standar emisi yang berbeda di berbagai benua atau Negara menyebabkan kesulitan
untuk membuat standarisasi yang sama.
Dengan adanya kasus ini, menjadi pukulan telak bagi produsen mobil diesel. Padahal
dalam jangka waktu yang lama produsen mobil telah menghabiskan banyak uang untuk produksi
kendaraan diesel. Pada dasarnya penjualan mobil diesel sudah melambat, sehingga skandal VW
ini makin memperburuk permintaan mobil bermesin diesel. Di AS, pasar mobil diesel saat ini
mewakili sekitar 1% dari semua penjualan mobil baru dan ini tidak mungkin meningkat dalam
jangka pendek hingga menengah.
Sumber : https://www.bbc.com/news/business-34324772
1. Uraikan mengenai dilema etika pada kasus tersebut, or is this just a business like usual?
Jika terdapat dilema etika, pada level apakah dilema etika tersebut terjadi?
Dalam kasus ini terdapat pelanggaran prinsip Etika Bisnis yang dilakukan oleh VW
adalah prinsip etika Kejujuran dimana VW tidak memberikan peringatan kepada
konsumennya mengenai kandungan yang ada pada produk mereka yang dinilai sangat
berbahaya untuk kesehatan dan perusahaan juga tidak memberi tahu kepada pelanggan
dan instansi terkait dan terkesan dibiarkan.
Dari penjelasan terkait kasus skandal emisi VW ini ada beberapa dilema etika pada yang
dapat diangkat sebagai berikut :
- Dilema pada level individu terjadi pada level direksi dari VW Group dimana
Country Head (Michael Horn) dan CEO yang lama (Martin Winterkorn) wajib
ikut bertanggung jawab terkait skandal ini, karena seluruh kebijakan perusahaan
yang signifikan sewajarnya diketahui juga di level direksi.
- Dilema pada level korporasi terjadi pada VW Group, karena tidak hanya jajaran
direksinya saja yang seharusnya ikut bertanggung jawab, di level middle
management juga tentunya mengetahui hal ini, karena mereka yang melakukan
eksekusi secara teknis di lapangan. Hal ini terlihat dari pernyataan perusahaan
bahwa kesalahan berada di level eksekutif yang membawahi berbagai divisi.
- Tentunya praktik curang terkait emisi ini bisa berdampak menjadi dilema sistemik
apabila brand lain melakukan hal yang sama. Mungkin saja standar dari regulator
yang terlalu tinggi. Dimana pabrikan lain juga terbukti melakukan hal yang sama.
Kedepannya seluruh stakeholder terkait baik itu pemerintah, lembaga standarisasi,
ahli lingkungan hidup dan pabrikan kendaraan duduk bersama untuk membahas
langkah yang efektif dan baik bagi lingkungan dan juga industri.
Dapat disimpulkan bahwa apa yang dilakukan VW Group bukanlah praktik bisnis biasa,
tetapi sudah merupakan pelanggaran etika dan hukum. Hal ini sesuai dengan temuan dari
EPA bahwa banyak mobil VW yang dijual di Amerika memiliki perangkat pengurang
emisi atau software di mesin dieselnya dapat mendeteksi saat akan diuji, sehingga dengan
adanya software ini dapat mengubah kinerjanya sesuai batas emisi yang diperbolehkan.
Ini membuktikan adanya pelanggaran terhadap aturan batasan emisi gas buang yang
diperbolehkan untuk kendaraan diesel.
2. Siapakah stakeholders yang terdampak pada kasus tersebut? Siapakah yang menang dan
siapakah yang kalah dalam kasus tersebut?
Internal:
● Para pemegang saham dan investor VW di seluruh dunia dan berdampak pada
anjloknya harga saham di semua bursa saham terkemuka. Saham VW turun
sekitar 33 % sejak skandal ini terbongkar.
● CEO Audi Rupert Stadler, ditahan di Jerman atas tuduhan penipuan dan
percobaan menyembunyikan bukti.
Pada kasus ini pihak yang menang adalah Badan Perlindungan Lingkungan (EPA)
yang berhasil membuktikan bahwa banyak mobil VW yang dijual di Amerika memiliki
perangkat pengurang emisi atau software di mesin dieselnya dapat mendeteksi saat akan
diuji, sehingga dengan adanya software ini dapat mengubah kinerjanya sesuai batas emisi
yang diperbolehkan. Kemudian, pada kasus ini pihak yang kalah adalah VW dan partner
yang dinyatakan bersalah dan setuju membayar sejumlah denda yang ditetapkan Badan
Perlindungan Lingkungan (EPA).
3. Diskusikanlah kasus tersebut dengan menggunakan sudut pandang prinsip etika berikut
ini: (a) utilitarian, (b) right, (c) justice, dan (d) caring.
- Utilitarian
Pada bisnis yang berkaitan dengan lingkungan, tidak mudah untuk menghitung
cost-benefit dari sebuah tindakan yang dilakukan oleh perusahaan. Pasalnya,
perhitungan nyawa manusia atau tingkat pencemaran lingkungan cukup abstrak
untuk dibuat perhitungan. Namun, menurut kami, penghitungan cost-benefit kasus
VW bisa dihitung dari biaya yang harus ditanggung oleh perusahaan.
- Right
Setiap orang dalam tindakan dan kelakuannya memiliki hak dasar yang harus
dihormati. Namun tindakan ataupun tingkah laku tersebut harus dihindari apabila
diperkirakan akan menyebabkan terjadi benturan dengan hak orang lain.
Apa yang dilakukan VW melanggar prinsip etika rights karena konsumen dan
stakeholders tidak mengetahui manfaat dan risiko dari penggunaan software.
Konsumen juga harus menanggung social cost yang dari emisi yang ditimbulkan.
- Justice
Para pembuat keputusan mempunyai kedudukan yang sama, dan bertindak adil
dalam memberikan pelayanan kepada pelanggan, baik secara perseorangan
ataupun secara kelompok.
Etika kepedulian bermakna, kita harus peduli pada orang lain yang bergantung
pada kita, karena setiap orang seharusnya memiliki hubungan yang saling peduli
satu sama lain, hubungan ini sangat berharga dan harus dijaga. VW telah
melakukan praktek yang menganggap alam sebagai objek yang harus didominasi,
dikendalikan, dan dimanipulasi dengan menambahkan perangkat pengurang emisi
atau software di mesin dieselnya. Generasi penerus akan menghadapi lingkungan
udara yang tercemar karena adanya kasus skandal emisi.